PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun oleh :
Tamariska Meka
2203142034
Kelas C
2020 / 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT karena telah melimpahkan
segala nikmat dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Boook
Report untuk memenuhi tugas pada mata kuliah psikologi pendidikan. Penulis ucapkan
terimakasih kepada Ibu Nani Barorah Nasution S.psi.,MA, PhD dosen pengampu mata kuliah
tersebut, yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian tugas tersebut. Serta seluruh
teman dan sahabat dan teristimewa kepada orang tua yang telah memberikan dorongan dan
doa kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penugasan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penugasan berikutnya dikemudian hari. Semoga Critical
Book Report ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri tentunya, serta
penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penugasan
tersebut.
Penulis
Tamariska Meka
2203142034
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
IDENTITAS BUKU...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................................1
1.3 Manfaat.............................................................................................................................1
4.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
ii
IDENTITAS BUKU
A. Buku utama
Penerbit / Thn. Terbit / Jlh. Hlm : PPs Unimed / 2018 / 169 hlm
NIM / Prodi : 2203142034 / Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni
B. Buku Pendamping
Penerbit / Thn. Terbit / Jlh. Hlm : PT Remaja Rosdakarya / 2010 / 256 hlm
NIM / Prodi : 2203142034 / Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
- Bertujuan untuk memberi perhatian pada “bagaimana cara belajar”
- Bertujuan untuk mengajari peserta didik menuangkan pikirannya secara jelas
- Bertujuan untuk melatih daya pikir peserta didik
1.3 Manfaat
Pada psikologi pendidikan memiliki manfaat yang sangat berarti pada tenaga pendidik
dan peserta didik, dengan adanya psikologi pendidikan proses pembelajaran berlangsung aktif
dengan masuknya informasi melalui panca indera yang menghasilkan pembaharuan pada
kognitif atau perilaku.
1
BAB II
ISI BUKU
a. BAB I PENDAHULUAN
Generasi ssat ini adalah generasi yang berpindah dari generasi X (1960 – 1980) dan generasi
Y (1980 – 2000) ke Generasi C atau Gen – C mulai tahun 2000 hingga sekarang. Generasi X ciri
khasnya berpendidikan tinggi, aktif, menjunjung keluarga. Generasi Y ciri khasnya adalah suka
menunda kedewasaan dan terlalu dekat dengan orang tua. Generasi mewakili generasi yang
selalu clicking, sonnected, communicating, content-centric, computerized dan community-
centric.
Sejalan dengan perubahan maka, pendidikan tidak mungkin lagi dilakukan dengan cara yang
tradisional yaitu mendengarkan penjelasan, mengingat dan menerapkannya. Maka dari itu harus
ada perubahan dalam pembelajaran yaitu dengan cara kreatif dan inovatif sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Perkembangan kebutuhan belajar peserta didik saat ini sudah jauh
berbeda sehingga tidak mencukupi pelaksanaan pembelajaran kovensional. Saat ini, pendidik
diharapkan mampu menggunakan teknologi agar proses belajar menjadi efektif dan dapat
melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan untuk menumbuhkan kegemaran peserta didik.
2
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada proses belajar dan
pembelajaran. Psikologi dikemukaksn pertama kali oleh William James(1890), tujuan psikologi
pendidikan adalah untuk memahami dan meningkatkan proses belajar dan pembelajaran.
Belajar adalah mendapatkan sesuatu yang baru, dapat berupa pemikiran dan pengetahuan
baru, perasaan yang lebih terkemas, sifat yang lebih baik, kecakapan yang lebih baik serta
tumbuhnya kesadaran untuk bertanggung jawab. Penyelenggaraan pendidikan mengacu kepada
tahapan dan proses perkembangan, domain perkembangan tersebut adalah perkembangan fisik
motorik, kognitif, psikososial, dan moral. Semua tahapan perkembangan ini berpengaruh
terhadap kesiapan belajar peserta didik. Oleh karena itu pendidik perlu memahami
perkembangan peserta didik secara umum dan spesifik pada tiap domain perkembangan.
Karakteristik adalah ciri-ciri perseorangan yang bersumber dari latar belakang pengalaman
yang dimiliki peserta didik termasuk aspek lain yang ada pada diri sendiri seperti kemampuan
umum, ciri fisik serta emosional yang berpengaruh terhadap keefektifan pembelajaran. Setiap
orang memiliki karakteristik yang khas dalam belajar yang dapat dilihat dari berbagai dimensi
salah satunya adalah intelegensi. Seseorang yang memiliki intelegensi tinggi akan tampil dalam
kemampuan menangkap informasi dan menyelesaikan masalah secara cepat dan tepat.
Sedangkan intelegensinya dibawah rata-rata akan mengalami kesulitan dalam menangkap
informasi yang rumit dan kompleks. Selain kecerdasan gaya belajar dan gaya berpikir juga
mempengaruhi cara individu dalam belajar.
Gaya belajar meliputi kecenderungan seseorang dalam memasukkan informasi. Gaya tersebut
antara lain visual auditori dan kinestik, gaya belajar tergantung memerlukan lingkungan belajar
dalam bentuk fisik, psikologi, emosional dan sosial. Gaya berpikir seperti gaya impulsive,
reflektif, mendalam dan dangkal merupakan karakteristik individu yang mempengaruhi proses
belajar individu.
3
Pendekatan perilaku mendefinisikan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang relatif
menetap di dalam diri seseorang sebagai hasil adanya hubungan antara stimulus dan respon yang
di perkuat oleh reward atau reinforce ent. Sedangkan pendekatan kognitif menekankan bahwa
belajar merupakan proses aktif individu untuk memaknai informasi yang diterimanya. Sebagai
implikasi dari pendekatan belajar behaviour dan kognitif maka dalam belajar digunakan teknik
mempersiapkan diri dalam belajar maupun dalam mendukung proses belajar.
Strategi pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dan sisswa selama proses
pembelajaran dan bertujuan untuk pencapaian yang efisien dan efektif. Strategi pembelajaran
terdiri atas : exposition-discovery learning dan group individual learning. Strategi pembelajaran
dari cara penyajian dan pengolahannya dibedakan menjadi strategi pembelajaran induktif dan
deduktif dengan sifat konseptual dan implementasiannya digunakan berbagai metode
pembelajaran.Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran menurut Bruce Joyce
dan Marsha Weil (2009) terdiri atas 4 kelompok yaitu : 1. Model interaksi sosial 2. Model
pengolahan informasi 3. Model personal-humanistik 4. Model modifikasi tingkah laku
Komponen utama motivasi belajar adalah kebutuhan, dorongan dan tujuan belajar.
Kebutuhan belajar terjadi bila individu merasakan ketidak seimbangan antara yang dimiliki dan
yang diharapkan. Dorongan belajar merupakan kekuatan mental unutuk melakukan kegiatan
dalam rangka memenuhi dalam belajar, dorongan berorientasi pada tujuan belajar. Tujuan belajar
dijadikan sebagai motivasi belajar dengan hal yang ingin dicapai oleh individu
4
h. BAB VIII DISAIN PEMBELAJARAN
Sedangkan pendekatan berorientasi pada pelajar sebagai individu yang belajar, antara lain
dilakukan dengan problem base learning, discovery learning, essential question, pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran.
i. BAB IX PENILAIAN
Penilaian dimaknai dalam 2 konsep yaitu asesmen dan evaluasi. Menurut Ralph Tyler(1950)
evaluasi merupakan pengumpulann data untuk menentukan sejauh mana dalam hal apa dan
bagian mana tuuan pendidikan yang sudah tercapai. Evaluasi merupakan suatu proses
pengumpulan informasi dalam penentuan nilai kepada suatu objek program pendidikan
berdasarkan sautu kriteria. Disamping evaluasi ada juga asesmen sebagai penilaian. Asesmen
merupakan proses pengumpulan informasi yang merupakan pengumpulan informasi yang
memungkinkan guru dapat mendeskripsikan perkembangan belajar yang dicapai siswa secara
menyeluruh dengan berbagai cara
Secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa karena beberapa alasan seperti ada arti lain yang
menganggap bahwa psikologi sebagai ilmu yang berlangsung menyelidiki jiwa. Psikologi adalah
ilmu pengetahuann yang membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik
individu ataupun kelompok dalam hubungannya dengan lingkungan. Pendidikan ialah proses
menumbuh kembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran.
5
Pendidikan merupakan konsep ideal sedangkan pengajaran merupakan konsep operasional dan
keduanya sangat berhubungan.
Psikologi pendidikan adalah cakupan semua hal yang bersifat kependidikan terutama hal
belajar, mengajar dan belajar-mengajar yang memiliki objek riset dan kajian berupa peserta didik
dan pendidik. Psikologi pendidikan berkembang berkat pengaruh aliran psikologi lain yang
menonjol adalah aliran humanisme, behaviorisme dan herbartianisme.
Perkembangan ialah tahapan perubahan psiko-fisik manusia yang progresif sejak lahir
hingga akhir hayat, perkembangan psiko-fisik terdiri atas perkembangan motor, kognitif dan
sosial-moral. Perkembangan sensori-motor ialah perilaku terbuka yang bersifat jasmaniah yang
tersusun secara otomatis dalam diri untuk merespons limgkungan. Sedangkan kognitif adalah
tatanan langkah akhliah untuk memahami dan menyimpulkan lingkungan yang direspons. Proses
perkembangan sosial-moral pada siswa menurut piaget meliputi realisme moral, otonomi
realisme dan resiprositas moral.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan uunsur yang sangat fundamental
dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Berdasarkan pada asasnya belajar
adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang relative positif dan menetap sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Dalam perspektif psikologi, antara
belajar, memori dan pengetahuan terdapat hubungan yang tak terpisahkan. Dalam perspektif
agama(islam) belajar untuk memperoleh pengetahuan yang menggunakan memori an sensori itu
hukumnya wajib.
Ciri khas perubahan dalam belajar meliputi perubahan-perubahan yang bersifat internasional
(disengaja), positif dan aktif (bermanfaat dan atas hasil usaha sendiri), efektif dan fungsional
(berpengaruh dan mendorong timbulnya perubahan baru). Manifestasi perilaku belajar tampak
6
dalam kebiasaan, keterampilan, pengamatan, berpikir asosiatif dan daya ingat, berpikir rasional
dan kritis, sikap, inhibisi, apresiasi dan tingkahlaku afektif. Jenis-jenis belajar meliputi belajar
abstrak, keterampilan, sosial, pemecahan masalah, rasional, kebiasaan, apresiasi dan
pengetahuan/studi.
Jadi, ada belajar yang efisien ditinjau dari sudut usaha da nada pula yang ditinjau dari sudut
hasil. Faktor yang mempengaruhi belajar berada pada faktor internal dan eksternal, faktor
internal meliputi : aspek fisiologis seperti keadaan mata dan telinga serta aspek psikologis seperti
iteligensi. Sedangkan faktor eksternal meliputi : lingkungan sosial, lingkungan nonsosial.
Kejenuhan adalah rentang waktu tertentu yang dipakai untuk belajar tapi tidak
mendatangkan hasil karena kelatihan mental dan indera-indera. Transfer belajar adalah pengaruh
keterampilan hasil belajar pada situasi kegiatan belajar dan kesulitan belajar ialah penurunan
kinerja akademik dan munculnya misbehaviour siswa, yang berkapasitas tinggi hingga rendah
karena faktor intern dan ekstern pada siswa.
f. BAB VI MENGAJAR
Mengajar pada asasnya adalah kegiatan mengembangkan seluruh potensi ranah psikologis
memlui penataan lingkungan dan menghubungkannya pada siswa agar terjadi proses belajar.
Pandangan mengajar sebagai ilmu hanya menekankan pada pentingnya penugasan guru atas
pembagian pengetahuan. Secara kuantitatif mengajar berarti menyampaikan pengetahuan
sebanyak-banyaknya, secara institusional mengajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan siswa,
secara kualitatif mengajar berarti membantu memudahkan siswa dalam membentuk makna dan
7
pemahamannya sendiri. Proses mengajar terdiri atas tahap prainstruksional, instruksional, dan
evaluasi
Metode mengajar adalah cara yang memiliki prosedur baku untuk melaksanakan penyajian
materi pelajaran yang terdiri atas metode ceramah, diskusi, demonstrasi dan ceramah plus. Setiap
mode mengajar memiliki kelemahan dan keunggulan tersendiri. Jadi, guru perlu bijaksana dalam
memilih atau memodifikasi metode yang hendak digunakan.
Guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar dengan mengembangkan ranah
cipta, rasa, dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal pendidik. Kompetensi guru
adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesinya, sedangkan
profesionalisme berarti kualitas dan perilaku khusus yang menjadi ciri khas guru professional.
Jadi, guru professional ialah guru yang kompeten dan melaksanakan tugas mengajar sebagai
satu-satunya profesi utama yang wajib dilaksanakan. PBM ialah sebuah kesatuan kegiatan yang
integral dan resiprokal antara guru dan siswa dalam situasi instruksional yang dapat berlangsung
dalam komunikasi multiarah dan dua arah antara guru dan siswa. PBM dapat dilaksanakan
dengan proses system : enquiry discovery, espository, learning for mastery dan humanistic
education. Faktor yang mempengaruhi PBM ialah karakteristik guru dan siswa, interaksi dan
metode, karakteristik kelompok, fasilitas fisik, mata pelajaran dan lingkungan.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan pada buku utama dan pendamping
Buku utama yang berjudul psikologi pendidikan karangan dari Prof. Dr. Sri Milfayetty,
S.Psi., MS.Kons, dkk merupakan buku yang sangat lengkap dan dapat dijadikan pegangan dalam
bidang pendidikan karena penjabaran setiap materi yang terdapat di dalam buku tersebut sangat
jelas, beruntun dan mudah dipahami oleh pembaca selain itu tampilan atau desain pada buku
psikolog pendidikan ini sangat bagus sesuai dengan perkembangan zaman pada saat ini. Buku ini
lebih mengarah kepada para peserta didik bagaimana harus dilaksanakan oleh peserta didik pada
pendidikan seperti bagaimana pendekatan dan teknik belajar yang harus dilakukan setelah
adanya motivasi belajar yang terdapat dalam diri seorang peserta didik.
Kekurangan pada buku utama lebih banyak mengarah kepada peserta didik nya
bagaimana yang harus dilakukan peserta didik ketika proses belajar karena buku ini dipakai
untuk para peserta didik jadi para pembaca tidak bisa mengetahui lebih banyak bagaimana yang
harus dilakukan tenaga pendidik.
9
memiliki penjabaran materi yang tidak beruntun sehingga membuat para pembaca kebingungan
dan buku ini tidak terlalu membahas bagaimana cara pandang peserta didiknya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Saya sebagai reviewer terus mengharapkan berbagai jenis terbitan baru buku yang
membahas psikologi pendidikan yang lengkap dengan cara pandang dari peserta didik, tenaga
pengajar dari berbagai sudut pandang dengan menggunakan berbagai macam metode yang
digunakan dalam pengajaran psikologi pendidikan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sri Milfayetty, dkk, 2018, Psikologi Pendidikan, Medan : PPs Universitas Negeri Medan
Muhibbin Syah, 2010, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
11