Anda di halaman 1dari 9

REKAYASA IDE

MK. Psychology of
“ Education

Study Program S1 Bilingual


Natural Science Education
Score:

Dosen Pengampu :

1. Prof. Dr. Drs. Abdul Murad, M.Pd

2. Armita Sari, S.Pd.,M.Pd

Oleh:

Jennie Febrina Hutagalung (4192451005)

S-1 BILINGUAL PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide dalam mata kuliah
Psikologi Pendidikan. Saya berterima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Psikologi
Pendidikan, karena telah memberikan penugasan mengenai Rekayasa Ide ini guna menambah
pengetahuan dan pengalaman saya.
Dalam penyususan Rekayasa Ide ini, saya sadar sepenuhnya atas segala kekurangan
dan ketidak sempurnannya. Oleh karena itu, saya meminta maaf atas kesalahan dalam
Rekayasa Ide ini dan saya juga mengharapkan kritik dan saran para pembaca yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhirnya, saya selaku penyusun Rekayasa Ide ini mengucapkan terima kasih atas
saran dan masukan rekan – rekan serta Dosen yang bersangkutan, dan untuk selanjutnya saya
bersenang hati menerima segala kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya
membangun dalam rangka penyempurnaan Rekayasa Ide ini, semoga Rekayasa Ide ini dapat
berguna bagi para pembaca dan juga dapat dipergunakan dengan semestinya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Tujuan Pembuatan Ide......................................................................................................4
1.3 Manfaat Pembuatan Ide....................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................7
PENUTUP.................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7
3.2 Saran.................................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran di perguruan tinggi sampai saat ini masih banyak dijumpai lebih
menekankan pada transformasi pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa dari
pada mentransformasikan keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa dalam belajar. Dalam
proses belajar seperti itu, mahasiswa menjadi kurang kreatif, miskin ide, dan belajar menjadi
kering tidak bermakna, karena mahasiswa dipaksa lebih banyak menguasai bahan atau
informasi yang diberikan dosen. Akibanya, mahasiswa sering tidak mampu mengkonstruksi
pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri, tidak dapat mengembangkan diri dan biasanya
kurang mampu membandingkan dan menerapkan hasil dari belajar secara teoritis dengan
realitas kehidupan.
Fenomena proses belajar tersebut karena didasari oleh pemaknaannya terhadap
pendidikan, ada pihak yang lebih menekankan pendidikan kepada pencapaian hasil, ada yang
lebih menekankan pada proses. Pihak yang lebih menekankan kepada hasil, mereka tidak
menyadari bahwa bahwa dalam proses belajarnya justru kurang “memandirikan” mahasiswa,
seperti fenomena tersebut di atas. Implikasinya mahasiswa tidak lebih hanya sebagai objek
yang pasif, tidak dan kurang memiliki keterampilan belajar, sehingga mereka tidak mampu
dan tidak bisa belajar secara mandiri. Pihak yang lebih menekankan proses, memandang
bahwa hasil belajar hanya merupakan konsekuensi logis dari perhatian dan kepeduliannya
terhadap proses belajar. Dalam pemaknaan yang kedua ini, praktik pendidikan lebih
menekankan kepada upaya meningkatka keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa agar
mampu belajar dengan kesadarannya sendiri dan memilih peran sebagai individu aktif dalam
proses belajar, sehingga memungkinkan mereka mampu belajar sendiri. Selain itu perlu ada
kemandirian belajar dari mahasiswa yang tentunya tidak lepas dari peran dosen dalam
menumbuhkan kemandirian belajar mahasiswa.

1.2 Tujuan Pembuatan Ide


1. Agar siswa memiliki keterampilan belajar.
2. Agar siswa menjadi individu yang aktif.
3. Agar siswa mampu menerapkan hasil belajarnya untuk kemajuan hidupnya.
4. Agar siswa mampu meningkatkan keterampilan belajar
1.3 Manfaat Pembuatan Ide
Bagi Penulis :
a. Memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
b. Melatih kemampuan penulis dalam meningkatkan keterampilan dalam belajar.
Bagi Pembaca:
a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Psikologi Pendidikan
khususnya dalam peningkatan keterampilan belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Makna Belajar

Belajar merupakan hal yang vital dalam kehidupan manusia, karena “sebagian besar
perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar” (Sukmadinata,2005). Belajar
juga merupakan hal yang vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga dapat dikatakan tiada
pendidikan tanpa belajar. Proses belajar berlangsung sepanjang hidup manusia, terjadi kapan
dan dimana saja, sehingga seharusnya tiada hari tanpa belajar,dengan atau tanpa guru
sekalipun. Proses belajar terjadi karena ada interaksi antara individu dengan lingkungannya,
Belajar merupakan proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan prilaku
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individuitu sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.

Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-


pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan
kecakapan. belajar adalah suatu proses usaha aktif yang dilakukan oleh individu secara
sengaja, berlangsung secara berkesinambungan,bertujuan untuk memperoleh perubahan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang positif dan relative menetap sebagai pengalaman
dalam berinteraksi dengan lingkungan dimana individu itu berada. Jika di dalam proses
belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan
bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses belajar.

2. Makna Keterampilan Belajar

Keterampilan belajar merupakan salah satu potensi dan tugas asasi manusia yang
kuantitas dan kualitasnya dipengaruhi faktor eksternal. Pendidikan adalah faktor eksternal
dalam bentuk rekayasa sistematis untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas keterampilan
belajar.

Seorang yang terampil belajar ia akan menjadi pembelajar bagi dirinya yang berbasis
pada kesadaran bahwa kita diciptakan oleh Sang Pencipta untuk menjadi makhluk dengan
kreativitas. Bahwa kita adalah ciptaan yang dicipta oleh Sang Pencipta dan dianugerahi daya
cipta untuk mencipta. Bila seseorang telah menjadi manusia pembelajar, ia akan dapat
menciptakan organisasi pembelajar, yakni organisasi yang terus menerus memperluas
kapasitas menciptakan masa depan. Seorang pembelajar akan lebih memiliki tanggung jawab
baik kepada Tuhan, kepada diri sendiri, dan kepada sesama manusia. Seorang pembelajar
akan memperoleh keterampilan belajar dan akhirnya akan lebih manusiawi, sebagaimana
penegasan bahwa dari belajar individu akan:

 Menciptakan kembali kepribadiannya


 Melakukan sesuatu yang baru
 Merasakan hubungan yang lebih dalam dengan dunia
 Dapat memperluas kapasitas proses pembentukan kehidupan
Keterampilan belajar dapat disebut sebagai kecakapan melakukan aktivitas yang
merupakan modalitas utama penunjang keberhasilan belajardengan mengarahkan prhatian
tinggi dan latihan terus menerus. Modalitas utama yang diberikan Tuhan kepada manusia
adalah akal pikiran, pendengaran, penglihatan, pencecapan, dan perabaan. Semua modalitas
ini perlu dikembangkan agar fungsinya optimal. Dari jenis modalitas tersebut, yang harus
tetap ada dalam proses pembelajaran adalah bagaimana mengembangkan keterampilan
menyimak/mendengar, membaca, menulis dan mencatat, serta berbicara untuk
menyampaikan gagasan kepada orang lain. Jenis keterampilan belajar ini merupakan dasar
untuk mencapai keberhasilan belajar.

Keterampilan belajar menurut Devine, adalah suatu kecakapan yang berhubungan dengan
mencatat, mengorganisasi, menyintesis, mengingat, dan menggunakan informasiyang
diperoleh. Keterampilan ini diperoleh melalaui:

 Mengumpulkan informasi dan gagasan daru melalui mendengar dan membaca


 Mencatat informasi yang diperoleh melalui membuat catatan, outline,dan kesimpulan
 Meningkatkan pemahaman melaluisintesis dan membuat hubungan dengan informasi
sebelumnya yang telah diperoleh
 Mengorganisasi informasi yang diperoleh dngan membuet ouline, bagan, dan ikhtisar
 Mengingat melalui organisasi memori dan menyampaikan kembali
 Menggunakan infomasi dan ide-ide baru melalui laporan dan tes

Keterampilan belajar memiliki beberapa manfaat, diantaranya yaitu;

 Mengenali dan mengekspresikan potensi diri


 Berguna untuk diri sendiri dan orang lain
 Mengendalikan perubahan
 Memiliki pengetahuan
 Melihat masalah secara luas dan dapat mengambil keputusan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gaya belajar yang dimiliki setiap siswa berbeda beda sesuai dengan keadaan siswa, maka
sebagai seorang pendidik dan pengajar kita harus mampu mengenali setiap siswa dan
memberikan metode penbelajaran yang terbaik bagi setiap siswa agar pembelajaran berjalan
dengan semaksimal mungkin dan akan berguna bagi siswa itu sendiri

3.2 Saran
Bagi siswa diharapkan mampu mengenali gaya belajar mereka dengan melihat dan
memahami pada diri sendiri gaya belajar yang biasa mereka gunakan, agar proses belajar
mereka menjadi lebih mudah, efektif, dan menyenangkan, serta dengan begitu siswa mampu
meningkatkan hasil belajarnya secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai