Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN DI ARAB SAUDI

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Perbandingan Pendidikan

Dosen pengampu: Muhammad, M.pd

Disusun oleh:

Kelompok 9

Anti Fathika Rahma : 2011101095


Muhammad Afief Mubarok : 2011101061
Muhammad Aldan Halid : 2011101234
Rahmi : 2011101121

PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS NEGRI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita baginda Nabi Muhamad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan
yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh
semesta alam.

Kami sangat bersykur karena dapat menyelesaikan dan memenuhi tugas mata kuliah
Perbandingan Pendidikan yang berjudul “Pendidikan di Arab Saudi”. Selain itu tujuan dari
pneyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang Perbandingan pendidikan di Arab
Saudi dengan di India

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad , M.Pd selaku dosen Mata
kuliah Perbandingan Pendidikan yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari bahwa makalh ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusun makalah selanjutnya menjadi lebih
baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulisa ini bermanfaat bagi
pembaca.

Samarinda, November 2021

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................

BAB I ............................................................................................................................................

PENDAHULUAN ......................................................................................................................

A. Latar belakang .......................................................................................................................


B. Rumusan masalah .................................................................................................................
C. Tujuan penulisan ...................................................................................................................

BAB II .........................................................................................................................................

PEMBAHASAN ........................................................................................................................

A. Sistem Pendidikan di Arab Saudi .........................................................................................


B. Kebijakan Pendidikan di Arab Saudi ....................................................................................
C. Problematika Pendidikan di Arab Saudi ...............................................................................
D. Hasil Perbandingan dengan Negara India .............................................................................
E. Sosuli untuk pendidikan di Arab Saudi ................................................................................

BAB III .......................................................................................................................................

PENUTUP ..................................................................................................................................

A. Kesimpulan ...........................................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting. Melalui pendidikan,
kualitas suatu negara dapat diketahui. Pendidikan mampu menunjukkan maju tidaknya suatu
negara. Tak jarang pendidikan dijadikan sebagai tolok ukur dalam kemajuan suatu negara. Oleh
karena itu, setiap negara berlomba-lomba memajukan bidang pendidikan untuk memajukan
negaranya termasuk di negara Arab Saudi.
Kerajaan Arab Saudi berdiri pada tahun 1932 dan menempati 80 persen luas semenanjung
Arab. Secara geografis negara ini berbatasan dengan Jordania, Kuwait, dan Irak di sebelah utara,
Laut Merah di sebelah barat, Qatar dan Uni Emirat Arab di sebelah timur, serta Yaman dan Oman
di sebelah selatan. Saudi Arabia adalah negara yang menganut hukum berbasis Islam dimana
hukum syariah sebagai dasar konstitusi dan sistem hukum Penemuan ladang minyak dan
peningkatan konsumsi minyak pada awal tahun 1970-an mendorong perkembangan industri dan
urbanisasi yang begitu pesat. Saat ini, 70% populasinya menghuni kota-kota bear dan tulang
punggung perekonomian masih bergantung pada industri minyak. Arab Saudi berpenduduk kurang
lebih 21.504.613 jiwa (world Almanac 2000) 43% diantaranya berusia dibawah 15 tahun, dan
2,5% berusia di atas 65 tahun1 . Sementara Arab Saudi banyak menggunakan tenaga asing karena
kebutuhan SDM yang begitu besar.
Arab Saudi, secara resmi dikenal sebagai Kerajaan Arab Saudi, adalah negara Arab terbesar
di Asia Barat dengan luas lahan dan terbesar kedua di dunia Arab. Arab Saudi memiliki cadangan
minyak terbesar di dunia yang sebagian besar terkonsentrasi di Provinsi Timur. Minyak
menyumbang lebih dari 95% ekspor dan 70% dari pendapatan pemerintah, meskipun bagian dari
ekonomi non-minyak telah berkembang baru-baru ini. Ini telah memfasilitasi transformasi
kerajaan gurun terbelakang menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Keadaan ini, menjadikan
Arab Saudi sebagia Negara yang member pendidikan gratis kepada seluruh siswa baik yang
berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari Negara lain.

1 Hitti, Philip, History of the Aras, London: The Macmillan Press LTD, 1974
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sistem pendidkan di Arab Saudi?
2. Bagaimana kebijakan pendidikan di Arab Saudi?
3. Apa saja problematika pendidikan di Arab Saudi?
4. Bagaimana hasil perbandingan pendidikan di Arab Saudi dengan pendidikan di India?
5. Bagaiaman solusi untuk pendidikan di Arab Saudi?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami sistem pendidkan di Arab Saudi
2. Untuk mengetahui dan memahami kebijakan pendidikan di Arab Saudi
3. Untuk mengetahui dan memahami problematika pendidikan di Arab Saudi
4. Untuk mengetahui dan memahami perbandingan pendidikan di Arab Saudi dengan
pendidikan di India
5. Untuk mengetahui dan memahami solusi untuk pendidikan di Arab Saudi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan di Arab Saudi


Disamping sisi dunia kerja, daya tarik Arab Saudi yang lain adalah dunia pendidikan. Sistem
pendidikan di Arab Saudi memisahkan antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan syariat Islam.
Secara umum, sistem pendidikan dibagi menjadi 3 bagian utama:
1. Pendidikan umum untuk laki-laki
2. Pendidikan umum untuk perempuan
3. Pendidikan Islam untuk laki-laki

Untuk pendidikan umum, baik laki-laki dan perempuan mendapat kurikulum yang sama dan
ujian tahunan yang sama pula. Pendidikan umum dibagi menjadi 4 bagian:2

1. Pendidikan dasar yan gterdiri dari SD (6-12 tahun)


2. Pendidikan menengah (12-15 tahun)
3. Pendidikan sekunder (15-18 tahun)
4. Pendidikan tinggi (universitas atau akademik)

Pendidikan islam tradisional bagi laki-laki di fokuskan untuk membentuk calon-calon anggota
dewan ulama. Kurikulum untuk sekolah islam tradisional juga sebagian menggunakan kurikulum
pendidikan umum, tetapi fokusnya pada studi Islam dan Bahasa Arab. Untuk pendidikan agama,
dilakukan di bawah supervisi dan Universitas Islam Imam Saud (Riyadh) dan Universitas Islam
Madinah (madinah). Namun demikian, di universitas-universitas umum, pelajaran agama islam
merupakan mata kuliah wajib apapun jurusan yang diambil mahasiswa. Pada tahun 1985, total
anggaran untuk pendidikan mencapai US$ 2.5 milyar atau setara dengan 3.6 percent dari total
anggaran belanja nasional Arab Saudi. Setiap mahasiswa lokal maupun asing di Universitas negeri
mendapat beasiswa setiap bulan dari kementrian pendidikan sebesar SAR 800 hingga SAR 1000.
Sistem pendidikan di Arab Saudi terdiri dari pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan
sekunder dan pendidikan tinggi yang akan dijabarkan lebih jauh sebagai berikut:

2Rachman Assegaf, sketsa perbandingan pendidikan di negara-negara islam dan barat (yogyakarta: gama media,
2003), hlm, 71
1. Pendidikan prasekolah
Pendidikan prasekolah di Saudi Arabia, baik negeri maupun swasta berada dibawah
GAGE. Dikarenakan seluruh personil terlibat dalam pengelolaanya baik staf administratif atau
guru adalah wanita. Pada sekolah ini anak laki-laki boleh digabung dengan anak perempuan
hingga usia 7 tahun. Sesudah itu mereka mulai dipisahkan. Anak laki-laki meneruskan
pendidikan ke sekolah di bawah kementrian pendidikan sedangkan anak perempuan ke
sekolah yang berada di bawah GAGE.
Pendidikan prasekolah di Arab Saudi, tidak hanya ketinggalan dalam jumlah akan
tetapi juga dalam hal kualitas. Ada beberapa sekolah yang memiliki kualitas tapi juga ada
banyak yang kurang sekali kualitasnya, diantaranya: kurangnya personil guru, fasilitas kurang
memadai, kurangnya dana dan lain sebagainya. Akan tetapi, walapun banyaknya kekurangan
tapi penelitian menunjukkan bahwa berada pada taman kanak-kanak selama satu tahun lebih,
memperlihatkan hasil yang lebih baik di sekolah dasar. 3
2. Pendidikan Dasar (Primary Education), terdiri dari:
a. Sekolah dasar, durasi: 6 tahun (umur 6 - 12 tahun) Pelajaran wajib: bahasa arab, seni,
geografi, sejarah, ekonomi rumah tangga (khusus perempuan), matematika, pendidikan
fisika (khusus laki- laki), studi Islam, dan sains.
b. Sekolah menengah, durasi: 3 tahun (umur 12 - 15 tahun) Pelajaran wajib: bahasa arab, seni,
bahasa inggris, geografi, sejarah, ekonomi rumah (khusus perempuan), matematika,
pendidikan fisika(khusus laki-laki), studi Islam, dan sains.4
3. Pendidikan lanjutan (Secondary Education), terdiri dari:
a. Pendidikan umum lanjutan
Durasi: 3 tahun (umur 15 - 18 tahun). Pelajaran wajib: selama tahun pertama mendapat
pelajaran umum yang sama, 2 tahun terakhir dibagi menjadi sains dan sosial (literacy).
Siswa yang mempunvai grade 60% atau lebih boleh memilih keduanva. sedangkan yang
kurang 60% harus memilih sosial. Pelajaran umum: Bahasa arab, biologi, kimia, bahasa
inggris, geografi, sejarah, ekonom1 rumah tanga (Khusus perempuan), matematika.
pendidikan fisika (khusus laki-laki), dan pendidikan agama.
b. Pendidikan lanjutan agama

3 Agustiar Syah Nur, “perbandingan sistem pendidikan 15 negara”, (Bandung: lubuk Agung, 2001), hal. 45
4 Binti Maunah, perbandingan pendidikan islam, Cet. 1 (Yogyakarta: Teras, 2011), hal. 200
Durasi: 3 tahun (umur 15 - 18 tahun). Bahasa arab dan literature, bahasa Inggris,
kebudayaan umum, geografi, sejarah, dan pendidikan agama.
c. Pendidikan lanjutan teknik
Ada tiga tipe pendidikan lanjutan teknik yaitu teknikal, komersial, dan agrikultural.
Durasi: 3 tahum (umur 15 - 18 tahun).
Teknikal: gambar arsitektur, otomotif, elektrikal, mekanika mesin, mekanika metal,
radio, dan televisi. Dengan pelajaran tambahan bahasa arab, kimia, bahasa inggris,
matematika, pendidikan fisiki, fisika, dan pendidikan agama.
Komersial: bahasa arab, akuntansi dan pembukuan, korespondensi komersial,
ekonomi, bahasa inggris, matematika ekonomi, matematika umum, geografi, manajemen
dan kesekretariatan, dan pendidikan agama.
Agrikultural: ekonomi agrikultur, agronomi, perkembangbiakan hewan, biologi
terapan, kimia terapan, matematika terapan, fisikaterapan, bahasa arab, bahasa inggris,
manajemen pertanian dan lahan, holtikultura, pendidikan agama, pemasaran, dan nutrisi
pangan.5
Dan juga tersedia pendidikan khusus menghafal al-Qur’an di jenjang sekolah dasar,
sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, dan juga pendidikan industri.
Perdagangan dan pertanian. Pendidikan umum diawasi oleh kementrian pendidikan dan
pengajaran arab saudi. Sementara, pendidikan tinggi diawasi oleh Kementrian Pendidikan
Tinggi Arab Saudi.6
d. Pendidikan tinggi umum
Ada berbagai perguruan tinggi di Arab Saudi diantaranya sebagai berikut:
1) Universitas
2) Institut untuk perempuan (college for women)
3) Institute administrasi publik (institute of public administration)
4) Institute keguruan (teacher training college).

Semua pendidikan tinggi umum di atas berada dibawah supervisi kementrian


Pendidikan Tinggi (Ministry of Higher Education) yang ada di Arab Saudi. Untuk
pendidikan tinggi ini, tingkatannya sama seperti universitas pada umumnya. Untuk S1,

5 Ibid, hal. 201


6 Abdul Hamid dan Yayan, “pemikiran modern dalam islam” (Bandung: Putaka Setia, 2010) ha. 98
waktu yang dibutuhkan adalah 4 tahun (minimal), tetapi untuk teknik, medis, farmasi
dibutuhkan minimal 5 tahun untuk menyelesaikannya.

Untuk S2 (master) dibutuhkan minimal 2 tahun untuk menyelesaikannya dengan syarat


harus sudah menyelesaiakn S1. Ada dua jalur untuk S2, dengan tesis atau dengan kuliah.
Apabila jalur tesis, maka setelah menyelesaiakn mata kuliah yang sudah ditentukan, kita
harus menyelesaikan tesis kurang lebih selama satu tahun (2 semester), sedangkan untuk
jalur kuliah, kita hanya perlu menyelesaiakn seluruh mata kuliah yang telah ditentukan,
namun dengan jumlah mata kuliah yang lebih banyak.

Untuk S3, lama waktunya adalah 3 tahun, kita harus menyelesaikan mata kuliah dan
mengumpulkan disertasi yang merupakakn hasil riset independen yang telah dilakukan.
Selain itu, tambahan syarat kadang-kadang diperlukan, seperti: minimal mempublikasikan
jurnal internasional atau konferensi internasional.7

B. Kebijakan Pendidikan di Arab Saudi


Pemerintah Arab Saudi di bidang pendidikan telah banyak membuat program yang
dikerjakan oleh pemerintah seperti: 1) Mendirikan sekolah-sekolah tinggi di berbagai negara
Islam dan kota Internasional terutama negara yang minoritas muslim, seperti lembaga :
Kuliyyah Syari’ah dan Bahasa Arab di Emirat Arab; Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab
di Washington; Akademi Islam di Washington berdiri pada tahun 1984; Ma’had Islam di
Senegal; 2) Memberikan beasiswa bagi anak-anak muslim dari berbagai negara Islam dan
negara yang minoritas muslim untuk belajar di berbagai perguruan tinggi di Arab Saudi. 3)
Pengiriman dosen-dosen untuk perguruan tinggi di berbagai negara Islam dan negara yang
minoritas muslim; 4) Mendirikan Pusat Kajian Islam (Islamic Centre) di berbagai negara dan
kota besar dunia, terutama negara yang minoritas muslim, jumlahnya mencapai sekitar 210
buah, diantaranya: Islamic Centre Abuja di Nigeria. Islamic Centre Raja Syah di Bangladesh;
5) Mengirim dosen-dosen universitas ke berbagai negara Islam dan negara yang minoritas
muslim, untuk mengadakan daurah-daurah ilmiah (Kajian Islam Intensif)8
Salah satu program pendidikan pemerintah Arab Saudi adalah memberikan beasiswa
bagi anak-anak muslim dari berbagai negara Islam dan negara yang minoritas muslim untuk

7Ibid, Binti Maunah, hal. 201


8Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan keagamaan, Muhammad Murtadho, LAYANAN PENDIDIKNA BAGI WARGA
NEGARA INDONESIA DI ARAB SAUDI, hal. 101
belajar di berbagai perguruan tinggi di Arab Saudi. Jumlah universitas yang menampung
siswa asing sekitar 6 universitas, contoh Universitas Islam Madinah yang mahasiswa asingnya
paling dominan di banding universitas lainnya. Presentasenya mencapai 65% dari 140 negara.
Mahasiswa Indonesia menempati urutan kedua setelah nigeria. Jumlah mahasiswa indonesia
yang belajar di berbagai unibersitas saudi kurang lbeih sekitar 800 orang. Seluruh mahasiswa
asing yang belajar di saudi setiap liburan musim panas diberi tiket gratis untuk pulang ke
negara mereka masing-masing. Pemerintah Arab Saudi setiap tahun memberikan beasiswa
kepada calon mahasiswa dari Indonesia sebanyak 100-170 orang. Dan saat ini ada sekitar 800
mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di Arab Saudi. 9
Sejak dahulu, Saudia Arabia telah melancarkan usaha pendidikan. Pendidikan
didiriakn secara Cuma-Cuma bagi semua penduduk, seluruh biaya ditanggung oleh
pemerintah. Bahkan sekolah atau lembaga tertentu yang didirikan di luar negeri untuk
mempopulerkan bahasa arab atau kajian Islam, bukan hanya tanpa biaya, melainkan pendaftar
yang diterima mendapat tunjangan dana akomodasi, buku-buku serta lainnya. Belakangan ini
Arab Saudi telah menggadakan Al-Qur’an dan terjemahnya yang telah diratifikasi oleh
departemen agama di indonesia untuk dicetak dan dibagikan ke berbagai masjid serta institusi
pendidikna islam lainnya.
Sejumlah kecil lembaga swasta telah menawarkan pendidikan sekuler terbatas untuk
anak laki-laki, namun universitas pertama tidak didekikasikan untuk mata pelajaran agama,
universitas Riyadh, kemudian diganti dengan King Saud Universitas, didirikan. Departemen
pendidikan, yang diberikan lembaga pendidikan publik untuk anak laki-laki, didirikan pada
tahun 1954. Pendidikan publik didanai untuk anak perempuan di mulai dibawah inspirasi
kemudian Crown Prince Faisal dan Iffat istrinya.
Pendidikan Islam tradisional bagi laki-laki difokuskan untuk mebentuk calon-calon
anggota dewan ulama. Kurikulum untuk sekolah islam traadisional juga sebagian
menggunakan kurikulum pendidikan umum, tetapi fokusnya pada studi Islam dan bahasa
Arab. Untuk pendidikan agama dilakukan dibawah supervisi dari universitas Islam Imam
Saud (Riyadh) dan Universitas Islam Madinah (Madinah). Namun demikian, di universitas-
universitas umum, pelajaran agama islam merupakan mata kuliah wajib apapun jurusan
mahasiswa. Dan juga dunia pendidikan Arab Saudi mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Pemerintah Arab Saudi menggratiskan seluruh biaya pendidikna dari tingkat sekolah dasar

9 Ibid, hal. 102


hingga perguruan tinggi. Untuk sekolah-sekolah khusus seperti sekolah penghafal Al-Qur’an
pemerintah Arab Saudi memberikan tunjangan yang bervariasi tergantung pada tingkatannya.
Khususnya untuk mahasiswa, baik S1, S2 maupun S3 mereka mendapat tunjangan bulanan
sebesar 900 SR. Tunjangan ini tidak hanya diberikan kepada mahasiswa asli Saudi saja,
melainkan kepada seluruh mahasiswa asing yang kuliah di Arab Saudi. Jumlah tunjangannya
pun sama 900 SR/bulan.10

C. Problematika Pendidikan di Arab Saudi


1. Masalah pertentangan antara kaum Sunni sebagai kelompok mayoritas mencapai 90%
umat Islam di Arab Saudi dengan kelompok Syi’ah yang hanya 10%. Masalah perbedaan
paham antara kedua kelompok ini berimplikasi pada pendidikan Islam di Arab Saudi.
2. Masalah dominasi guru. Guru masih banyak yang menerapkan teacher-centre-system of
education. Guru menuntut siswa patuh dan taat untuk mengikuti perintahnya. Interaksi
guru-siswa tidak memungkinkan berkembangnya kreativitas dan kebebasan siswa untuk
mengembangkan potensinya
3. Masalah dikhotomis agama dan pengetahuan umum. Meskipun saat ini Arab Saudi
memiliki perguruan tinggi yang mampu mengalahkan seluruh PT di Indonesia, yakni King
Saud University, yang telah berada pada peringkat 20 PT terbaik se Asia dan peringkat
200 PT sedunia, namun integrasi pengetahuan umum ke ajaran Islam masih sangat
terbatas.

Ditinjau dari setiap jenjang pendidikan, masalah-masalah pendidikan Islam di Arab Saudi
menurut Idris11 antara lain: 1) di TK dijumpai masalah kurang kerja samanya antara wali
murid dengan pihak TK.; 2) di SD, masalah putus sekolah; 3) di SMP masalah buku ajar, mata
pelajaran akidah islamiyah belum mampu membimbing anak didik untuk berkepribadian
muslim; 4) di SMA, sekolah belum berhasil mendidik anak didik untuk menghayati dan
mengamalkan akidah islamiyah. Hal ini juga berhubungan dengan Sekolah yang masih belum
berhasil membina anak didik untuk loyal kepada negara dan bangsa. Kendala lainnya adalah
sebagian guru mengajar materi ajar dengan metode yang tidak dapat mengembangkan cara

10 Rahman Imdadun, Arus Baru Radikal Islam; Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke Indonesia (Jakarta:
Erlangga, 2010), hal. 48
11 Tasnim Idris.”Pendidikan Agama Islam di Mekah dan Serambi Mekah”. Jurnal Mudarrisuna, Volume 3, No.1, Januari -

Juni (2013), hal. 202- 203.


berpikir anak didik. Ditemukan juga bahwa sebagian anak didik yang drop out dari sekolah
akan menjadi penganggur dan pengacau keamanan.

D. Hasil Perbandingan Pendidikan


Aspek Arab Saudi India
Sistem Sistem pendidikan di Arab Saudi Komisi pend idikan I nd ia telah
Pendidikan memisahkan antara laki-laki dan menetapkan kebijakan sistem
perempuan sesuai dengan syariat pend idikan 10-2-3 untuk usia
Islam. Untuk pendidikan umum, sekolah, . Tingkat awal 10 tahun
baik laki-laki dan perempuan terbagi d alam 3 jenjang, yaitu
mendapat kurikulum yang sama primary(5 tahun), upper primary (3
dan ujian tahunan yang sama pula. tahun), d an secondary (2 tahun).
Pendidikan umum dibagi menjadi
4 bagian Penyelenggaraan pead idikan
1. Pendidikan dasar yan berlangsung d i rumah (keluarga)
gterdiri dari SD (6-12 d an sekolah. Materi pelajaran yang
tahun) d iajarkan yaitu astronomi,
2. Pendidikan menengah (12- matematik, pengetahuan tentang
15 tahun) obat -obatan, hukum,
3. Pendidikan sekunder (15-18 kesusasteraan, sejarah. Soal mutu
tahun) pend idikan d i India sekarang sudah
4. Pendidikan tinggi d ikatakan tinggi (berkualitas).
(universitas atau akademik) Beberapa institut d i sana sudah
Setiap mahasiswa lokal maupun menerapkan kurikulum dan metode
asing di Universitas negeri proses belajar mengajar seperti
mendapat beasiswa setiap bulan halnya mod el Harvard.
dari kementrian pendidikan
Pend idikan d i I nd ia d ikendalikan
sebesar SAR 800 hingga SAR
oleh pemerintah pusat dan
1000. Sistem pendidikan di Arab
pemerintah d aerah yang ked uanya
Saudi terdiri dari pendidikan
bertanggung jawab atas pendidikan
prasekolah, pendidikan dasar,
d engan kekhususan dimana daerah
pendidikan sekunder dan mempunyai otonomi untuk
pendidikan tinggi mengatur hal khusus d alam
pend idikan.
Kurikulum Pend Menengah Umum Sekolah dasar (primary
- B Arab, Biologi, B Inggris, school) mencakup pelajaran
Geografi, Sejarah, Ekonomi membaca, menulis dan mengeja
Rumah (siswa Perempuan), bahasa daerah, sejarah dan
kebudayaan india, geografi, sastra,
Matematika, Olah Raga (siswa
sains dan kesehatan.
laki-laki),dan Pend. Agama
Sekolah menengah
Pend Menengah Agama (secondary school) pelajaran sains
- B Arab, B Inggris, Kebudayaan dan matematika bahkan juga
dan Seni, Geografi, Sejarah dan beberapa sekolah mengganti kajian
Pend Agama ilmu-ilmu sosial dengan sejarah dan
Pend Menengah Teknik geografi serta sedikit sekolah
menengah atas yang memiliki banyak
Ada Tiga Jurusan:
tujuan menawarkan jenis pelatihan
- Jurusan Teknik
manual dan ilmu kerumahtanggaan
- Jurusan Komersial (homesciences).
- Jurusan Agrikultural Bidang spesialisasi di jenjang
Jenjang Pendidikan Tinggi di Saudi pendidikan tinggi terkait dengan
dibagi menjadi dua bagian utama disiplin ilmu tradisional seperti
sejarah, sastra inggris dan ilmu
yaitu pendidikan Agama dan
politik. Ketika seorang mahasiswa
pendidikan Umum. Namun, saat ini
telah memilih jurusan tertentu, ia
di Saudi juga sudah ada beberapa
tidak dapat merubah spesialisasinya.
perguruan tinggi yang Beberapa universitas telah memulai
mensinergikan keduanya memberikan program studi umum
atas dasar eksperimen. Mahasiswa
yang cerdas cenderung masuk ke
jurusan fisika, kimia, teknik atau
kedokteran. Metode pendidikan
masih menekankan pada peranan
hafalan tetapi ada beberapa jurusan di
universitas yang mendorong
dilakukannya metode penelitian
(inquiri). Komisi beasiswa universitas
telah mendirikan berbagai pusat studi
lanjutan di berbagai universitas. Dari
subsidi pusat-pusat inilah kemajuan
riset dan pelatihan dikembangkan.

Perbedaan Pemerintah Arab Saudi di bidang Penyelenggaraan pend idikan


pendidikan telah banyak membuat berlangsung d i rumah (keluarga)
program yang dikerjakan oleh d an sekolah. Materi pelajaran yang
pemerintah seperti: 1) Mendirikan d iajarkan yaitu astronomi,
matematik, pengetahuan tentang
sekolah-sekolah tinggi di berbagai
obat -obatan,hukum, kesusasteraan,
negara Islam dan kota
sejarah. Pend idikan d i I ndia
Internasional terutama negara d ikendalikan oleh pemerintah
yang minoritas muslim pusat d an pemerintah d aerah yang
Sejak dahulu, Saudia Arabia telah ked uanya bertanggung jawab atas
melancarkanusaha pendidikan. pend idikan d engan kekhususan
Pendidikan didiriakn secara d imana d aerah mempunyai
otonomi untuk mengatur hal
Cuma-Cuma bagi semua
khusus d alam pendidikan.
penduduk, seluruh biaya
ditanggung oleh pemerintah.
Bahkan sekolah atau lembaga
tertentu yang didirikan di luar
negeri untuk mempopulerkan
bahasa arab atau kajian Islam,
bukan hanya tanpa biaya,
melainkan pendaftar yang diterima
mendapat tunjangan dana
akomodasi, buku-buku serta
lainnya
E. Solusi Pendidikan
Diperlukan kerja keras ulama-ulama Islam Sunni ternama di dunia untuk membantu
Arab Saudi dalam merumuskan sistem pendidikan Islam melalui ijtihad. Hanya dengan ijtihad
dan keterbukaan sikap pemimpin kerajaan anak-anak perempuan Arab Saudi akan
memperoleh hak dan layanan pendidikan yang sama dengan anak lakilaki. Dengan ijtihad
akan ditemukan integrasi pengetahuan umum dengan ajaran Islam di semua jenjang
pendidikan formal Arab Saudi. Masalah kurang profesionalnya guru dalam mendidik dapat
diatasi dengan kerjasama antar negara Islam dalam peningkatan profesionalisme guru dan
penyiapan tenaga guru.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan Islam di Arab Saudi meliputi jenjang: 1) Pendidikan Dasar; 2) Pendidikan
lanjutan, terdiri dari sekolah umum, agama, dan teknik; serta (3) Perguruan Tinggi, meliputi:
Universitas dan Non Universitas. Semua lembaga pendidikan wajib membelajarkan agama Islam
meskipun muatan kurikulumnya berbeda-beda. Problem sosiologisnya meliputi: 1) pertentangan
kaum Sunni sebagai kelompok mayoritas dengan kelompok Syi’ah; 2) Dominasi guru; 3)
disparitas gender; dan 4) masalah dikhotomis. Sebagai solusi: 1) diperlukan kerja keras ulama-
ulama Islam Sunni ternama di dunia untuk ijtihad membantu Arab Saudi dalam merumuskan
sistem pendidikan Islam; 2) Diperlukan kerjasama antar negara Islam dalam peningkatan
profesionalisme guru dan penyiapan tenaga guru.
B. Saran
Saran dalam mempelajari makalah ini, diharapkan tidak hanya sekedar diketahui namun
benar-benar dipahami. Selanjutnya, penulis menyadari kekurangan dari makalah ini sehingga
diharapkan adanya masukan berupa kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Hitti, Philip, History of the Aras, London: The Macmillan Press LTD, 1974

Rachman Assegaf, sketsa perbandingan pendidikan di negara-negara islam dan barat (yogyakarta:
gama media, 2003)

Agustiar Syah Nur, “perbandingan sistem pendidikan 15 negara”, (Bandung: lubuk Agung, 2001)

Binti Maunah, perbandingan pendidikan islam, Cet. 1 (Yogyakarta: Teras, 2011)

Abdul Hamid dan Yayan, “pemikiran modern dalam islam” (Bandung: Putaka Setia, 2010)

Ibid

Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan keagamaan, Muhammad Murtadho, Layanan Pendidikan
Bagi Warga Negara Indonesia Di Arab Saudi

Rahman Imdadun, Arus Baru Radikal Islam; Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke
Indonesia (Jakarta: Erlangga, 2010

Tasnim Idris.”Pendidikan Agama Islam di Mekah dan Serambi Mekah”. Jurnal Mudarrisuna,
Volume 3, No.1, Januari-Juni (2013),

Anda mungkin juga menyukai