Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN

OBSERVASI
PRA KONDISI KE-SD AN
Di Sekolah Dasar
Islam Al Abidin
Dosen Pengampu : Imaningtyas, M.Pd
DISUSUN OLEH :
AGIL NAHAR FEBRI EMA TRI JIDA MAHARANI
1107621091
C-PGSD-21

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan nikmat kesehatan, iman, dan ilmu pengetahuan
kepada umat manusia. Atas dasar nikmat tersebut itulah kami
dapat menyelesaikan laporan hasil observasi yang sudah
dilakukan di SDI Al-Abidin. Laporan ini dapat diselesaikan atas
bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
1. Ibu Imaningtyas, M. Pd. selaku dosen Mata Kuliah Pra
Kondisi Ke-SD-an.
2. Bapak M. Anwar Shadat, S.Pd. selaku kepala sekolah dan
seluruh guru di SDI Al-Abidin yang sudah bersedia menjadi
tempat observasi.
Penyusunan laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas yang
telah diberikan. Sebagai tugas mata kuliah Pra Kondisi Ke SD-
an. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan
ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 5 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Perumusan Masalah..................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan........................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 4
A. Standar Pendidikan...................................................................... 4
B. Komponen Standar Pendidikan................................................. 6
a. Standar Isi............................................................................... 6
b. Standar Proses........................................................................ 8
c. Standar Kompetensi Kelulusan........................................... 9
d. Standar Pendidik dan Tenaga Pendidikan........................ 9
e. Standar Sarana dan Prasarana........................................... 10
f. Standar Pengelolaan.............................................................. 10
g. Standar Pembiayaan.............................................................. 11
h. Standar Penilaian................................................................... 12
C.Hasil Analisis Data dari Sekolah................................................... 13
1. Standar Isi..................................................................................... 14
2. Standar Proses Pendidikan........................................................ 14
3. Standar Kompetensi Lulusan..................................................... 15
4. Standar Penilaian Pendidikan................................................... 15
5. Iklim Akademis/Proses Pembelajaran................................... 16
6. Standar Sarana dan Prasarana & Kondisi Fisik..................... 22
7. Administrasi/Manajemen Sekolah/Kelas............................. 29
8. Kondisi Sosial-Emosional........................................................... 31
BAB III PENUTUP................................................................................. 33
A. Kesimpulan...................................................................................... 33
B. Saran................................................................................................. 33
Lampiran................................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 34
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
Negara. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam
mendukung pembangunan nasional, sesuai dengan tujuan dan
cita-cita bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupanbangsa
yang tercantumpada pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
Pendidikan juga merupakan hak dan kewajiban dari setiap warga
negara Indonesia.Hal tersebut sesuai dengan UU SISDIKNAS No.
20 Tahun 2003 Pasal 5 ayat 1 yang disebutkan bahwa setiap warga
negara memilikihak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu. UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2 juga menjelaskan bahwa
setiap warga negara indonesiaberhak mendapatkan pendidikan,
dan setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar serta
pemerintah wajib membiayainya.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar pasal 31 ayat 3 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
undang-undang. Tujuan di atas dapat dicapai salah satunya
dengan mengembangkan dan meningkatkan mutu serta daya saing
dalam pembelajaran di sekolah-sekolah. Peningkatan mutu
pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan manajerial para
kepala sekolah dan juga seluruh warga sekolah.

1
BAB I
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pendidikan diatur dalam standar nasional
pendidikan agar mutu sekolah terkendali. Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 menjelaskan Standar Nasional Pendidikan
adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lingkup dari Standar
Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19
tahun 2005 ialah sebagai berikut :
1. Standar isi
2. Standar proses
3. Standar kompetensi lulusan
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
5. Standar sarana dan prasarana
6. Standar pengelolaan
7. Standar pembiayaan
8. Standar penilaian pendidikan
Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan di Sekolah perkotaan
sudah mengalami perkembangan yang pesat. Hal tersebut ditandai
dengan banyak berdirinya satuan pendidikan baik negeri maupun
swasta dengan mutu pendidikan yang baik. Namun, masih ada
sekolah- sekolah yang belum memenuhi 8 Standar Nasional
Pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah bersama kalangan swasta
sama-sama terus berupaya mewujudkan berbagai usaha
pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain
melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem
evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan
pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga
kependidikan lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai 8
Standar Nasional Pendidikan. Dalam laporan observasi ini akan
membahas 8 standar nasional pendidikan pada SD Islam Al-
Abidin, yang berstatus sebagai sekolah swasta berafiliasi islam.

2
BAB I
PENDAHULUAN

B. Perumusan Masalah
1. Apa itu standar pendidikan?
2. Apa saja komponen dalam standar pendidikan ?
3. Bagaimana proses pembelajaran di SD Islam Al-Abidin?
4. Bagaimana kondisi fisik sekolah/sarana prasarana di SD Islam
Al-Abidin?
5. Bagaimana administrasi/manajemen sekolah/kelas di SD
Islam Al-Abidin?
6. Bagaimana kondisi sosial emosional di SD Islam Al-Abidin?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian standar pendidikan.
2. Untuk mengetahui komponen dalam standar pendidikan.
3. Untuk mengetahui proses pembelajaran di SD Islam Al-Abidin.
4. Untuk mengetahui kondisi fisik sekolah/sarana prasarana di
SD Islam Al-Abidin.
5. Untuk mengetahui administrasi/manajemen sekolah/kelas di
SD Islam Al-Abidin.
6. Untuk mengetahui kondisi sosial emosional di SD Islam Al-
Abidin.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Standar Pendidikan
Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang
sistem Pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia (UU No. 57 Tahun 2021) tentang Standar
Nasional Pendidikan). Standar diperlukan dalam bidang pendidikan,
hal ini dikarenakan pendidikan merupakan sebuah proses dengan
tujuan yang jelas dan menjadikannya sebagai sebuah sistem yang
kita kenal dengan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
Indonesia.
Standar Nasional Pendidikan disusun oleh Badan Standard
Nasional Pendidikan (BSNP) yang merupakan lembaga yang
dibentuk pemerintah sesuai dengan amanat UU Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 35 ayat (3)
yang berisikan tentang pengembangan Standar Nasional Pendidikan
serta pemantauan dan pelaporan pencapaian secara nasional
dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan,dan
pengendalian mutu pendidikan. Standar Nasional Pendidikan diatur
pada Peraturan pemerintah Nomor 4 tahun 2022 mengenai sistem
pendidikan. Standar Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan
harus dipenuhi oleh seluruh satuan pendidikan dan pengelola
penyelenggaraan pendidikan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam konteks Sisdiknas diperlukan standar yang perlu dicapai
dalam mencapai tujuan. Perlunya standar pendidikan disebutkan
Tilaar (2012: 76–77) dikarenakan beberapa alasan antara lain
pertama, standardisasi pendidikan nasional merupakan tuntutan
politik untuk menilai sejauh mana warga negara mempunyai visi
yang sama serta pengetahuan dan keterampilan dalam
mengembangkan negara. Kedua, standardisasi pendidikan nasional
merupakan tuntutan globalisasi di mana Indonesia sebagai bagian
dari dunia bersaing dan perlunya untuk terus meningkatkan kualitas
agar tidak menjadi budak bangsa lain. Ketiga, standardisasi
pendidikan nasional merupakan tuntutan dari kemajuan di mana
Indonesia sebagai negara berkembang akan terus meningkatkan
kualitas dalam meningkatkan martabatnya untuk menjadi negara
maju dengan kualitas sumber daya manusia yang tinggi dan dapat
berpartisipasi dalam meningkatkan mutu kehidupan manusia.

Dengan adanya Standar Nasional Pendidikan, satuan pendidikan


dapat menjadikan Standar Nasional Pendidikan ini sebagai tolak
ukur penyelenggaraan pendidikan, dan juga dijadikan sebagai
landasan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia terutama di satuan
pendidikan menjadi lebih mudah diukur serta dinilai mutunya.
Pencapaian standar dapat menjadi tolok ukur untuk menentukan
langkah perbaikan serta kebijakan yang akan dilakukan dalam
meningkatkan mutu pendidikan.

5
BAB II
PEMBAHASAN
B. Komponen Standar Pendiikan
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang kemudian
dibentuk pula Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) sebagai
badan yang menentukan 8 (delapan) standar dan kriteria
pencapaian penyelenggraaan pendidikan Adapun standar – standar
yang menjadi dasar bagi penyelenggaraan pendidikan sebagaimana
yang diatur dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tersebut yaitu : 1) Standar Isi, 2) Standar Proses, 3) Standar
Kompetensi Lulusan, 4) Standar Pendidik dan Tenaga kependidikan,
5) Standar Sarana dan Prasarana, 6) Standar Pengelolaan, 7)
Standar Pembiayaan dan , 8) Standar Penilaian Pendidikan. Pada
makalah ini kami akan membahas Standar Proses dan Standar
Penilaian Pendidikan.

1. Standar Isi,
Standar isi merupakan ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam kriteria mengenai kompetensi
lulusan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran (Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan). Regulasi yang mengatur secara khusus
tentang Standar Isi adalah Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016
mengenai Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar isi
tersebut mengenai kriteria ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap tingkat atau semester sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan, meliputi permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

6
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Pasal 8
Standar isi merupakan kriteria minimal yang mencakup ruang
lingkup materi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jalur,
jenjang, dan jenis Pendidikan tertentu.
Ruang lingkup materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan bahan kajian dalam muatan pembelajaran.
Ruang lingkup materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dirumuskan berdasarkan :
a. Muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. Konsep keilmuan; dan
c. Jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan.
Menurut Pasal 9
Standar isi terdiri dari lingkup materi minimal dan tingkat
kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan eksklusif. Standar ini
berkaitan dengan pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
seperti kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
Penyusunan Standar Isi dilakukan diantaranya dengan
beberapa cara yaitu dengan merumuskan ruang lingkup materi
pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan kompetensi
peserta didik sesuai standar kompetensi lulusan, melakukan
penyesuaian dengan kemajuan pembelajaran (learning
progression) peserta didik pada setiap jenjang, merumuskan
ruang lingkup materi pembelajaran yang memberikan
fleksibilitas kepada pendidik untuk memfasilitasi peserta didik
mengembangkan kompetensinya, serta mengadopsi prinsip
diferensiasi dalam mengembangkan ruang lingkup materi
pembelajaran.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2. Standar Proses
Standar proses merupakan kriteria minimal proses pembelajaran
berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan. Standar proses digunakan sebagai
pedoman yang efektif dan efisien sehingga mampu mengembangkan
potensi, kemampuan, dan kemandirian peserta didik secara optimal.
Standar proses meliputi :
1. Perencanaan Pembelajaran
Pada tahap ini, dibutuhkan beberapa komponen penting seperti
silabus, RPP, KI (kompetensi inti), KD (kompetensi dasar), materi
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar yang digunakan. Untuk silabus,
pengembangannya harus mengacu pada standar kompetensi lulusan
dan standar isi yang telah ditetapkan.
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran melibatkan dua pihak utama, yaitu
pendidik (guru) dan peserta didik. Kerja sama antara kedua belah
pihak akan menentukan ketercapaian kompetensi lulusan. Pada
tahap ini, guru harus bisa memilih media mengajar yang relevan
dengan perkembangan zaman dan perkembangan peserta didik.
Pada prinsipnya, pelaksanaan pembelajaran ini merupakan bentuk
nyata dari penerapan RPP. Kegiatan yang termasuk standar proses
meliputi kegiatan yang sudah dirumuskan di dalam RPP.
3. Penilaian hasil pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, penilaian memegang peranan penting,
yaitu sebagai pengukur keberhasilan pembelajaran. Pada tingkat
satuan pendidikan, salah satu pilar penilaian yang biasa digunakan
adalah penilaian kelas. Penilaian kelas dilakukan oleh guru dan
meliputi pengumpulan data serta penggunaan informasi untuk
menilai hasil belajar peserta didik.
8
BAB II
PEMBAHASAN
3 .Standar Kompetensi Kelulusan
Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga
dimensi ini membentuk satu kesatuan yang utuh dalam peserta didik.
Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian
dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan, dapat dicapai apabila Kompetensi Dasar
(KD) dan Kompetensi Inti (KI) telah dilaksanakan. Penjabaran
Kompetensi Inti (KI) untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam
Rumusan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar (KD) merupakan
Kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang di turunkan
Kompetensi Inti. Pada komponen standar kompetensi lulusan
terdapat tiga dimensi yang meliputi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Ketiga dimensi ini membentuk satu kesatuan yang utuh
dalam peserta didik dari satuan pendidikan.

4. Standar Pendidik dan Ketenagakerjaan


Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan
dalam jabatan. Dalam kata lain standar tenaga kependidikan
merupakan syarat/ketentuan/kriteria bagi individu yang
bekerja/menjabat didalam dunia pendidikan mempunyai kelayakan
fisik maupun mental artinya sehat dalam fisik maupun mental serta
layak dalam menjalankan tugas nya dengan baik.
Pendidik adalah guru yang memiliki peran penting dalam kegiatan
pembelajaran, sedangkan tenaga kependidikan dasar dan menengah
terdiri dari pegawas sekolah, kepala sekolah, tenaga tata usaha,
tenaga perpustakaan, dan tenaga laboratorium. Pendidik harus
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 9
BAB II
PEMBAHASAN
5. Standar Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang
harus terpenuhi. Adapun manfaatnya yaitu Sebagai penunjang
kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, kolaboratif,
menyenangkan, dan efektif, Menjamin keamanan,kesehatan, dan
keselamatan, Ramah terhadap penyandang disabilitas, Ramah
terhadap kelestarian lingkungan. Standar sarana dan prasarana
hendaknya memprioritaskan faktor jaminan keselamatan belajar
anak dan kemantapan daya dukung proses pembelajaran. Standar
sarana dan prasarana diwajibkan kepada setiap satuan pendidikan
untuk pengadaan dan pemeliharaannya. Lahan dan bangunan pun
harus sesuai dengan standar termasuk standar keselamatan,
kesehatan, aksesibilitas, kenyamanan, keamanan, kekuatan
bangunan yang harus bisa bertahan paling tidak 20 tahun, sesuai
dengan izin penggunaan, serta persyaratan lainnya.

6. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan terdiri
dari 3 bagian, yakni :
1. Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan
2. Standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah
3. Standar pengelolaan oleh Pemerintah.
10
BAB II
PEMBAHASAN
Pengaturan mengenai standar pengelolaan tertuang dalam
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan yang meliputi perencanaan program, pelaksanaan
rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan
sekolah/madrasah, sistem informasi manajemen, serta penilaian
khusus yaitu keberadaan sekolah/madrasah yang pengelolaannya
tidak mengacu kepada SNP dapat memperoleh pengakuan
pemerintah atas dasar rekomendasi BSNP. Pengelolaan satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas. Pelaksanaan pengelolaan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah dipertanggungjawabkan oleh
kepala satuan pendidikan kepada rapat dewan pendidik dan komite
sekolah/madrasah.

7. Standar Pembiayaan
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu
tahun. Biaya operasi satuan pendidikan adalah bagian dari dana
pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi
satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan
yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan
berkelanjutan. Sistem pembiayaan pendidikan adalah proses dimana
pendapatan dan sumber daya tersedia digunakan untuk
memformulasikan dan mengoperasionalkan sekolah, tergantung
dari kondisi masing-masing negara seperti kondisi geografis,
tingkat pendidikan, kondisi politik pendidikan, hukum pendidikan,
ekonomi pendidikan, program pembiayaan pemerintah dan
administrasi sekolah
11
BAB II
PEMBAHASAN
8. Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik. Penerapan standar penilaian bukan merupakan peraturan
mekanikal, melainkan prinsip-prinsip pedoman standar yang berisi
perhatian dan peringatan terhadap para evaluator dimasa yang
lampau, dan mengidentifikasikan praktek-praktek yang secara
umum disetujui untuk tidak diterima. Penilaian hasil belajar peserta
didik dilakukan sebelum, selama proses, dan setelah pembelajaran
yang diolah secara kualitatif atau kuantitatif dan dituangkan dalam
laporan kemajuan belajar sebagai laporan hasil belajar yang
biasanya disebut ‘Rapor’ yang disusun berdasarkan dokumentasi
hasil penilaian berupa portofolio, pameran hasil karya, dan unjuk
kerja.
Penilaian pendidikan juga meliputi penilaian hasil belajar oleh
pendidik, oleh satuan pendidikan, oleh pemerintah, dan kelulusan.
Dalam pedoman penilaian Depdikbud (1994), dinyatakan bahwa
tujuan penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan belajar siswa,
untuk perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar siswa serta
sekaligus memberi umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan
kegiatan belajar. Lebih bersifat koreksi , bahwa tujuan penilaian
untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan belajar siswa.
(Jihad, 2012:63)

12
BAB II
PEMBAHASAN
C. Hasil Analisis Sekolah
Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SD Islam Al Abidin
NPSN : 20108969
Status : Swasta
Bentuk Pendidikan : SD
Status Kepemilikan : Yayasan
Tanggal SK Pendirian : 1997-01-20
SK Pendirian Sekolah : 2139/A.2.1.2/KP/1997
SK Izin Operasional : 6406/1.851.48
Tanggal SK Izin Operasional : 2012-08-08
Kurikulum : K-13
Akreditasi : B
Kepala Sekolah : Bapak Mohammad Anwar Sadat, S.Pd
Alamat : Jl. H. Hanafi RT 011 RW 002, PONDOK BAMBU, Kec. Duren
Sawit, Kota Jakarta Timur Prov. D.K.I. Jakarta

VISI
Membentuk siswa-siswi yang berkepribadian luhur serta mampu
mengamalkan ilmu yang didapat di sekolah untuk diterapkan di
lingkungannya.

MISI
- Mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif dan kreatif
- Mengembangkan konsep ilmiah dan bertanggung jawab
- Menanamkan nilai-nilai islami dalam kehidupan sehari-hari
- Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi era globalisasi

13
BAB II
PEMBAHASAN
Standar Isi
Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa SD Islam Al Abidin
menggunakan buku paket tematik, buku paket PAI dan penjaskes,
serta buku LKS b.inggris dan TIK. Untuk buku tematik, b.inggris, dan
TIK siswa membeli pribadi sedangkan untuk buku paket PAI dan
Penjaskes siswa dapat fasilitas dari pihak sekolah dan pemerintah.
Di SD Islam Al Abidin ini memiliki KKM untuk kelas rendah 68 Dan
kelas tinggi 78. Selain kegiatan intrakurikuler di SD Islam Al Abidin
juga memiliki kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, paskibra,
dan komputer serta disetiap paginya dibiasakan untuk membeca
qiro. Setiap siswa wajib mengikuti pembacaan iqra dan mengikuti
minimal 1 kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan hasil penilaian
akreditasi standar isi SD Islam Al Abidin memperoleh nilai 93.

Standar Proses
Proses pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar Islam Al Abidin
saat ini sudah 100% luring kembali. Jadi kegiatan pembelajaran
dilaksanakan secara tatap muka di dalam kelas. Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin - Jumat untuk kelas
rendah pukul 07.00-11.000 dan kelas atas pukul 07.00-14.00.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
sudah disusun di masing masing kelas. Pada kelas rendah saat
pembelajaran pusat pembelajaran masih berada di tangan guru, jadi
guru lebih banyak memberikan arahan di depan kelas kemudian
siswa mendengarkan dan mengerjakan penugasan yang diberikan.
Berdasarkan hasil penilaian saat akreditasi standar proses
pendidikan di SD Islam Al Abidin memperoleh nilai 86.
14
BAB II
PEMBAHASAN
Standar Kompetensi Kelulusan
Standar kelulusan yang dimiliki SD Islam Al-Abidin yaitu :
Mengikuti pembelajaran atau absen 80%
Lulus Ujian Sekolah (US) dengan minimal rata-rata kelulusan ujian
sebesar 78 untuk kelas 6
Sedangkan standar pencapaian kompetensi kelulusannya adalah :
Membuat Kurikulum
Membuat SKL
Menyusun Silabus
Menyusun RPP
Menyusun Materi
Standar kelulusan yang diterapkan di SD Islam Al Abidin telah
mendapatkan nilai 89 dari penilaian akreditasi.

Standar Penilaian
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru wali kelas 1 proses
penilaian sebelumnya telah dirancang dalam RPP. Kemudian penilaian
dilakukan oleh semua guru kelas yang mencakup nilai-nilai tugas
harian, PR, ulangan harian, penilaian sikap, nilai keterampilan dan
nilai hasil penilaian tengah semester serta penilaian akhir semester.
Teknik penilaian berupa pengamatan langsung, mulai dari nilai harian
(pengetahuan) dan praktek. Kemudian nantinya wali kelas akan
berkoordinasi dengan guru bidang studi lainnya seperti guru PJOK,
TIK, Mulok (Jelajah Jakarta), PAI, dan b.inggris. Dan hasil nilai
tersebut nantinya akan di olah dan diinput di dalam raport. Selain itu,
didalam raport nantinya juga akan ada tambahan nilai dari kegiatan
ekstrakurikuler yang diikuti oleh siswa. Setelah raport sudah jadi wali
kelas akan menyerahkan kepada bapak kepala sekolah untuk
ditandatangani dan kemudian akan dibagikan kepada orang tua.
Berdasarkan hasil penilaian akreditasi standar penilaian di Sekolah
Dasar Islam Al Abidin memperoleh nilai 95.
15
BAB II
PEMBAHASAN
Iklim Akdemis/Proses Pembelajaran
Kelas/Semester : 1/Semester 1
Mata Pelajaran (Tema/Sub Tema) : Tematik muatan
matematika/Diriku/Tubuhku
Kompetensi Dasar :
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 99 sebagai
banyak anggota suatu kumpulan objek.
4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai dengan 99 yang bersesuaian
dengan banyak anggota kumpulan objek yang disajikan.

Indikator :
3.1.1 Menyatakan banyak anggota suatu kumpulan objek dengan
bilangan yang tepat ( 1 sampai dengan 10) *(diberikan setelah
mengenal lambang bilangan)
4.1.1 Mengelompokkan benda sesuai dengan bilangan yang diberikan
(1 sampai dengan 10)

16
BAB II
PEMBAHASAN
Iklim Akdemis/Proses Pembelajaran

17
BAB II
PEMBAHASAN
Iklim Akdemis/Proses Pembelajaran

18
BAB II
PEMBAHASAN
Iklim Akdemis/Proses Pembelajaran

19
BAB II
PEMBAHASAN
Iklim Akdemis/Proses Pembelajaran

20
BAB II
PEMBAHASAN
Iklim Akdemis/Proses Pembelajaran

Ada beberapa hal yang penulis temui saat observasi di SD


Islam Al-Abidin yaitu pada kelas 1 terdapat 1 anak yang
berkebutuhan khusus yaitu memiliki IQ dibawah rata-rata.
Sehingga anak tersebut memerlukan perhatian khusus dari
gurunya saat kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

21
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi Fisik Sekolah/Standar Sarana dan Prasarana
Berdasarkan hasil pengamatan di SD Islam Al Abidin memiliki 2
gedung utama, 1 gedung musholla, 1 kantin, 2 kamar mandi siswa, 2
kamar mandi guru dan 1 halaman luas. Di dalam gedung utama
terdapat 7 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang
serba guna/aula, 1 ruang lab komputer, 1 perpustakaan, dan UKS.
Kondisi setiap ruangan dalam keadaan baik dan masih layak untuk
digunakan. Setiap ruang kelas terdapat meja, kursi untuk siswa dan
guru serta terdapat papan tulis whiteboard dan beberapa hasil karya
siswa yang dipajang serta gambar gambar pahlawan. Namun ada
beberapa bangku meja kursi yang sudah tidak layak digunakan,
bangku yang tidak layak itu tetap berada didalam kelas yang
diletakkan di bagian belakang kelas. Untuk ruang kepala sekolah
terdapat pada gedung 2 di lantai 1 yang sampingan dengan ruang
guru. Ruang guru memiliki ruangan yang cukup luas untuk
menampung guru guru yang ada, kemudian di sisi lain didalam ruang
guru juga terdapat ruangan yang digunakan sebagai ruang
menerima tamu. Kemudian untuk ruangan TU juga berada di lantai 1
yang dimana didalamnya terdapat meja, kursi, komputer, laptop
dan beberapa barang-barang keperluan administrasi sekolah. Untuk
ruang serbaguna/aula memiliki ruangan yang cukup luas namun
ruangan terlihat kurang terawat dan terlihat kurang menarik. Untuk
ruangan perpustakaan cukup baik namun perlu untuk diperbaiki
kembali agar dapat menarik perhatian siswa untuk belajar di
perpustakaan. Kemudian untuk musholla berada di bangunan sendiri
yang ruangannya cukup luas sehingga cukup menampung warga
sekolah untuk melaksanakan ibadah. Kemudian untuk kantin juga
terlihat rapi dan bersih. Untuk kamar mandi siswa perlu diperhatikan
kembali dan diperbaiki sebab sudah terlihat kotor dan kurang layak
digunakan.
22
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi Fisik Sekolah/Standar Sarana dan Prasarana
1. Bangunan Sekolah Secara Umum
SD Islam Al Abidin memiliki 2 bangunan utama yang saling
berhadapan. Kondisi bangunan lumayan baik dan layak untuk
digunakan kegiatan belajar mengajar. Bangunan ini dilengkapi
dengan fasilitas fasilitas yang menunjang kegiatan pembelajaran.
Bangunan ini juga aman untuk digunakan ber aktivitas dan sudah
sesuai standar pendidikan nasional.

2. Ruang Kepala Sekolah


SD Islam Al Abidin memiliki 1 ruang
kepala sekolah yang terletak disebelah
ruang guru. Ruang kepala sekolah
terpisah dengan ruang guru. Didalam
ruang kepala sekolah terdapat fasilitas
seperti meja, kursi, sofa, AC dan
terdapat foto presiden dan wakil
presiden. Tempat dan ruangan terlihat
nyaman dan bersih.

23
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi Fisik Sekolah/Standar Sarana dan Prasarana
3. Ruang Kelas
SD Islam Al Abidin memiliki 7 ruang kelas. Kondisi kelas cukup
baik dan nyaman untuk digunakan proses kegiatan belajar mengajar.
Didalam kelas terdapat meja, kursi untuk siswa dan guru, 1 papan
tulis whiteboard dan hasil karya dari siswa yang dipajang di dinding.

4. Meja dan Kursi


SD Islam Al Abidin memiliki 180 meja dan kursi yang disebar di
seluruh ruangan. Untuk meja dan kursi disini masih menggunakan
meja kursi kayu dan ada beberapa yang kondisinya sudah tidak
layak pakai dan ditempatkan di bagian belakang kelas. Didalam
kelas juga masih ada beberapa bangku kosong, jadi tidak semua
penuh terisi.

24
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi Fisik Sekolah/Standar Sarana dan Prasarana
5. Papan Tulis
SD Islam Al Abidin memiliki 7 papan tulis yang disebar disetiap
kelas. Jadi tiap kelas terdapat 1 papan tulis whiteboard. Papan tulis
masih layak pakai meskipun ada bekas spidol permanen yang
menempel, namun masih tetap bisa digunakan. Di setiap kelasnya
juga disediakan spidol dan penghapus.

6. Kantor Guru
SD Islam Al Abidin memiliki 1 ruang guru yang berada disebelah
ruang kepala sekolah. Di dalam ruang guru terdapat meja dan kursi
serta ada komputer. Di salah satu sisi ruang guru juga terdapat kursi
dan meja tamu untuk menerima tamu.

25
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi Fisik Sekolah/Standar Sarana dan Prasarana
7. Perpustakaan
SD Islam Al Abidin memiliki 1 perpustakaan, namun untuk saat ini
penggunaan perpustakaan belum maksimal dikarenakan ruang
perpustakaan sementara digunakan untuk ruang kelas.
8. Halaman Sekolah dan Lapangan Olahraga
SD Islam Al Abidin memiliki 1 halaman sekolah yang cukup luas.
Halaman ini digunakan sebagai lapangan upacara dan kegiatan
pembelajaran olahraga. Lapangan ini juga dilakukan sebagai tempat
ekstrakurikuler seperti Pramuka dan paskibra. Halaman sekolah ini
juga pernah disewa warga sebagai lahan parkir dan juga lahan
tempat hajatan atas izin dari pihak sekolah dan

9. UKS
SD Islam Al Abidin memiliki 1 UKS. Kondisinya cukup baik dan
nyaman untuk penyediaan obat juga cukup lengkap. SD Islam Al
Abidin juga menggandeng puskesmas setempat untuk bekerja sama.
10. Alat Bantu Pembelajaran
SD Islam Al Abidin memiliki 3 alat bantu pembelajaran yang
berupa LCD. LCD ini digunakan saat guru ingin menampilkan video
atau ppt untuk menyampaikan materi ajarnya. Untuk kondisinya
cukup baik.
26
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi Fisik Sekolah/Standar Sarana dan Prasarana
11. Lab Komputer
SD Islam Al Abidin memiliki 1
ruang laboratorium komputer. Lab
ini berada di gedung 2 dilantai 2
dekat dengan tangga. Didalamnya
terdapat beberapa unit komputer
yang bisa digunakan oleh siswa
saat pembelajaran TIK.
12. Musholla
SD Islam Al Abidin memiliki 1 musholla. Musholla ini berada di
gedung sendiri letaknya di sebelah ruang serba guna. Memiliki
ruangan yang cukup luas sehingga bisa menampung seluruh warga
sekolah untuk melaksanakan sholat jamaah. Selain itu musholla juga
digunakan sebagai tempat tadarus.

13. Alat Bantu Pembelajaran


SD Islam Al Abidin memiliki 1 ruang
serbaguna/aula. Ruangan ini digunakan
untuk perkumpulan dan juga menonton
film bersama. Kondisinya cukup baik
namun perlu diperhatikan kembali agar
ruangan terlihat lebih nyaman.

27
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi Fisik Sekolah/Standar Sarana dan Prasarana
14. Kamar Mandi
SD Islam Al Abidin memiliki 2 kamar mandi siswa. Letaknya di
sebelah musholla. Kondisinya perlu diperbaiki karena terlihat
kotor dan kurang nyaman.

15. Tempat Wudhu


SD Islam Al Abidin memiliki 1
tempat wudhu. Letaknya berada di
sebelah kamar mandi siswa.
Kondisinya perlu diperbaiki agar
lebih nyaman untuk dipakai.

16. Ruang Kesenian


SD Islam Al Abidin tidak memiliki ruang kesenian.

17. Bengkel
SD Islam Al Abidin tidak memiliki bengkel.

18. Kantin
SD Islam Al Abidin memiliki kantin yang
letaknya di belakang musholla. Disini
menjual berbagai Snack dan juga makanan
basah dan makanan berat seperti nasi.

Untuk standar sarana dan prasarana di Sekolah Dasar Islam


Al Abidin memperoleh nilai 96 pada akreditasi.
28
BAB II
PEMBAHASAN
Administrasi/Manajemen Sekolah Dasar/Kelas
Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakam,
pihak sekolah melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu dengan
ketua yayasan, kepala sekolah, bapak/ibu guru dan seluruh tenaga
kependidikan sekolah lainnya. Pada rapat kali ini akan membahas
tentang rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya
mulai dari jadwal pembelajaran, alat dan bahan ajar, pembagian
guru pengajar dan wali kelas, serta komponen-komponen lainnya
yang sesuai dengan standar pendidikan. Di sekolah ini kegiatan
pembelajaran intrakurikuler maupun ekstrakurikuler masih berpacu
pada kurikulum 13.
Kemudian pada bidang ketenagaan, SD Islam Al-Abidin memiliki
19 ketenagapendidik, dengan keterangan 1 orang kepala sekolah, 7
orang sebagai guru kelas, 1 orang guru pendidikan agama Islam, 1
orang guru bahasa Inggris, 1 orang guru PJOK, 1 orang guru mulok
(jelajah Jakarta), 1 orang guru TIK, 1 orang sebagai teknisi, 1 orang
TU, 2 orang tenga kebersihan, 1 orang guru ekstrakurikuler Pramuka,
dan 1 orang guru ekstrakurikuler Paskibraka. Untuk tenaga pendidik
disini tidak ada yang PNS, melainkan semuanya adalah GTY dan
Honorer yang gajinya berasal dari yayasan.
Pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana di SD Islam Al
Abidin sudah terlihat cukup baik yang sudah sesuai dengan
fungsinya. Namun ada beberapa sarana prasarana yang seharusnya
diperbaiki seperti halnya kondisi kamar mandi siswa dan tempat
wudhu. Sarana prasarana ini didapatkan dari pemerintah dan
yayasan. Untuk sumber dana/keuangan SD Islam mendapatkannya
dari yayasan, komite sekolah, dana bos, dan dari SPP siswa yang
besarnya kisaran 250.000-300.000 sesuai kemampuan orang tua
siswa.

29
BAB II
PEMBAHASAN
Administrasi/Manajemen Sekolah Dasar/Kelas
Keluarga besar SD Islam Al Abidin menjalin hubungan dan
komunikasi yang baik dengan komite sekolah, ketua yayasan, dan
juga dengan masyarakat sekitar. Seperti halnya saat sekolah
mengadakan acara, pihak komite sekolah turun langsung untuk
membantu dana dan keperluan selama acara. Selain itu masyarakat
sekitar juga sering membantu saat di sekolah ada kegiatan.
Masyarakat sekitar kerap melakukan kerjasama dengan pihak
sekolah saat ada kegiatan masyarakat. SD Islam Al Abidin juga
bekerjasama dengan salah satu instansi kesehatan terdekat untuk
memfasilitasi seluruh warga sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler di SD Islam Al Abidin ada 3 yaitu
Komputer(TIK), Pramuka, Paskibra. Untuk pengelolaan kegiatan
Pramuka dilaksanakan pada hari Kamis pagi. Komputer (TIK) kelas
1,2,3 pukul 10.00-11.30 kelas 4,5,6 pukul 11.00-12.30 pada hari
Rabu. Paskibra dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 07.30-10.00.
Untuk siswa di SD Islam Al Abidin diwajibkan mengikuti minimal 1
kegiatan ekstrakurikuler.
Administrasi kelas di SD Islam Al Abidin di setiap harinya guru
membuat agenda kegiatan siswa, pengambilan nilai keterampilan
dan sikap pada tiap mata pelajarannya serta penilaian nilai
pengetahuan setelah materi per tema selesai. Kemudian setelah
masa pembelajaran selesai, siswa akan melaksanakan Ujian yang
kemudian guru akan menginput nilai nilai selama 1 semester untuk
data di raport. Untuk administrasi lainnya seperti buku induk itu
sudah disediakan pihak sekolah dan guru tinggal mengisi. Untuk
pengelolaannya sendiri guru sudah cukup memahami dan saling
kerja sama satu sama lain. Jadi administrasi/manajemen di Sekolah
Dasar Islam Al Abidin pada akreditasi sudah mendapatkan nilai 70
untuk standar tenaga pendidik dan 89 untuk standar pembiayaan.
30
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan Sosial Emosional
NO. ASPEK DESKRIPSI

Hubungan Kepala Sekolah dengan Bapak/Ibu Guru di SD Islam Al


Abidin terlihat sangat baik, akrab, dan tetap profesional sesuai
Hubungan Kepala kapasitasnya. Di setiap awal tahun ajaran dan awal bulan kepala
1. Sekolah dan sekolah dan bapak/ibu guru mengadakan rapat koordinasi. Selain
Guru-guru itu, untuk meningkatkan kekeluargaan kepala sekolah juga
memiliki grup whatsapp dengan bapak ibu guru sebagai media
komunikasi jarak jauh.

Hubungan guru dengan guru terlihat hangat, akrab, dan


Hubungan Guru dan
2. komunikasi yang baik. Untuk meningkatkan keakraban mereka
Guru
sering melakukan bercandaan di ruang guru.

Hubungan guru dengan siswa cukup dekat, hangat, dan akrab.


Namun pada kelas rendah, ada beberapa siswa yang merasa takut
Hubungan Guru dan
3. dengan guru yang disebabkan karena mereka baru beradaptasi
Siswa
kembali untuk sekolah tatap muka.dekat, , hangat. Namun ada
beberapa siswa yang merasa ketakutan terhadap guru

Hubungan Kepala Sekolah dengan siswa yang terlihat cukup dekat


dan akrab. Dikarenakan bapak kepala sekolah di SD Islam Al
Hubungan Kepala Abidin sering bercengkrama dengan siswanya seperti halnya
4.
Sekolah dan Siswa sering menjadi imam solat dhuhur di sekolah dan sering memimpin
langsung saat tadarus. Jadi siswa cukup mengenal dan dekat
dengan bapak kepala sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengamatan yang


dilakukan terlihat hubungan keduanya memiliki jalinan
Hubungan Kepala komunikasi yang baik dan akrab. Di SD Islam Al-Abidin memiliki
5. Sekolah dan Orang grup whatsapp di setiap kelasnya bersama dengan ketua
Tua yayasan, bapak kepala sekolah, guru, komite sekolah dan juga
orang tua siswa. Grup ini digunakan sebagai media berkomunikasi
anatara pihak sekolah dengan para orang tua siswa.

Hubungan guru dan orang tua siswa terlihat akrab dan memiliki
Hubungan Guru dan komunikasi yang cukup baik. Seperti halnya jika ada siswa yang
6.
Orang Tua berkendala saat belajar guru sering berkoordinasi dengan orang
tua untuk mencari jalan keluarnya.

31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah salah satu komponen bagi seseorang. Seperti
halnya di wilayah Indonesia yang telah diatur dalam Undang-
Undang bahwa setiap orang memiliki hak untuk memperoleh
pendidikan. Standar Nasional Pendidikan merupakan kriteria
minimal yang harus dipenuhi oleh seluruh komponen sekolah.
Pemerintah bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mewujudkan
generasi-generasi penerus bangsa yang sesuai dengan karakter
pancasila. Maka dari itu untuk menunjang pendidikan tersebut
instansi sekolah harus memahami terkait 8 standar pendidikan yang
meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi kelulusan,
standar pendidik dan ketenagapendidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan yang
terakhir adalah standar penilaian. Dari 8 komponen standar
pendidikan SD Islam Al-Abidin sudah cukup memenuhi kriteria
tersebut dengan nilai akhir 88 yang berakreditasi B.

B. Saran
Laporan yang penulis buat diharapkan mampu untuk menambah
informasi mengenai Kondisi Standar Pendidikan di Sekolah Dasar
Islam Al-Abidin Jakarta Timur, dan dapat menambah wawasan
penulis dan pembaca tentang standar pendidikan nasional. Serta
diharapkan dengan adanya laporan ini bisa memberikan referensi
terkait pembuatan laporan observasi di sekolah dan bisa dijadikan
sebagai evaluasi untuk kedepannya.

32
LAMPIRAN
Berikut penulis lampirkan dokumentasi
selama kegiatan observasi berlangsung

Jangan lupa pindai aku

33
DAFTAR PUSTAKA
Among guru. 2021. Komponen Standar Nasional Pendidikan Sesuai
PP Nomor 19 Tahun 2005. Diambil dari
https://www.amongguru.com/ (diakses pada 12 Desember 2022
pukul 21.35 WIB)

Asri Lubis. 2021. Pelaksanaan Standar Nasional dalam Dunia


Pendidikan. Diambil dari http://digilib.unimed.ac.id/599/1/.pdf
(diakses pada 13 Desember 2022 pukul 20.20 WIB)

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2020). Tentang BSNP. Diambil


dari https://bsnp-indonesia.org/tentang-bsnp-2/ (diakses pada
13 Desember 2022 pukul 19.00 WIB)

Haq, M. F. (2017). Analisis Standar Pengelolaan Pendidikan Dasar


Dan Menengah. Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(1),
26-41.

Kemendikbud, (2022). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta :


Sistem Informasi Kurikulum Nasional.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57


TAHUN 2021 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Yanti, H., & Syahrani, S. (2021). Standar bagi pendidik dalam


standar nasional pendidikan indonesia. Adiba: Journal of Education,
1(1), 61-68.

34

Anda mungkin juga menyukai