Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

MODEL KONSELI

Dosen Pengampu:

Dr. Ragwan Albaar, M. Fil. I

Disusun Oleh:

Aisyah Auliyatur Rohmah (04040320068)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2021
Hadits tentang Model Konseli
Kel. 11
Aisyah Auliyatur Rohmah (04040320068)

A. Konseling Sesuai Kemampuan Konseli

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه‬ ِ ُ ‫ أَمرنَا رس‬:‫ت‬


َ ‫ول اهلل‬
ِ َ ِ‫َعن َعائ‬
ُ َ َ َ ْ َ‫ أ ََّن َها قَال‬،‫شةَ َرض َي اهللُ َت َعالَى َع ْن َها‬ ْ

:‫ ِم ْن َق ْو ِل اهللُ َت َع الَى‬،‫َّاس َمنَ ا ِزلَ ُه ْم َم َع َما نَطَ َق بِ ِه الْ ُق ْرآ ُن‬ َّ


َ ‫َو َس ل َم أَ ْن ُنَن ِّز َل الن‬
ِ ِ ِ
ٌ ‫{ َو َف ْو َق ُك ِّل ذي عل ٍْم َعل‬
( ‫] ) رواه المسلم‬76 :‫يم} [يوسف‬

:Artinya
Dari Asiyah r.a. seungguhnya dia berkata,Rasulullah S.A.W memerintahkan kami
"Tempatkanlah Manusia sesuai dengan kedudukan mereka"sama dengan bunyi Al
qur'an ,dimana Allah berfirman (Dan diatatas setiap orang yang berpengetahuan ada yang
lebih mengetahui) Q.S Yusuf:76 ~ Riwayat Imam Muslim1

‫ُنَن ِّز َل‬


Menyampaikan

‫َمنَا ِزلَ ُه ْم‬


Dalam Keadaan masing masing orang

‫ِذي ِعل ٍْم‬


Orang yang berpengetahuan

‫يم‬ ِ
ٌ ‫َعل‬
Yang maha mengetahui
penjelasan Hadist .3
Hadist ini menjelaskan Nabi Muhammad memerintahkan bahwa manusia di tempat
kan sesuai tugas dan fungsi atau sesuai kemampuan mereka, di firman Allah di jelaskan
bahwa di atas stiap orang yang berpengetahuan ada yang lebih mengetahui menunjukkan
bahwa manusia punya keadaan dan kedudukan yang berbeda-beda. Ada yang dilihat dari segi
umur (tua, muda, anak-anak), ada yang dilihat dari pengetahuan, kedudukan (misal,
pemimpin) dll. Berdasarkan perbedaan tsb mereka punya hak yang berbeda pula. Oleh sebab
itu, ketika menghadapi orang yang berbeda harus mendudukkannya sesuai dengan
kedudukannya. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kita
untuk menempatkan manusia pada tempatnya sebagaimana yang disebutkan di dalam
Alquran dari firman Allah Sesungguhnya di antara orang yang mengetahui di atas orang yang
mengetahui ada yang lebih mengetahui Alquran surah Yusuf ayat 76.
Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa)
karung saudaranya sendiri, kemudian Dia mengeluarkan piala raja itu dari karung
saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf
menghukum saudaranya menurut undang-undang Raja, kecuali Allah menghendaki-Nya.
Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang
berpengetahuan itu ada lagi yang Maha mengetahui.Dari kisah ini, Allah Swt menerangkan
bahwa orang-orang yang berilmu hakikatnya dilarang bersikap sombong dan sewenang-
wenang, termasuk dalam mengambil keputusan atau kebijakan. Bagi yang dikehendaki-Nya,
mereka yang berpengetahuan pasti akan bersikap demokratis dan rendah hati. Termasuk
dalam mengatasi masalah sosial, ilmu dapat membimbing pemiliknya berjiwa santun dan
tidak sombong. Bersikap demikian bukan merendahkan seseorang, tapi justru memuliakan
derajatnya sendiri di hadapan siapapun yang mengetahuinya.2
4. Analisis Relavansi
Imam Hasan al-bashri ketika memaknai maksud ayat ini, sebagaimana dikutip oleh
Ibnu Katsir dalam tafsirnya, mengatakan bahwa tiadalah orang alim, kecuali diatasnya ada
orang alim lainnya, sehingga ilmu itu terhenti kepada Allah SWT. “Diatas Langiit Masih Ada
Langit”. Mungkin inilah ungkapan yang tepat untuk memaknai rangkaian ayat diatas. Secara
lebih luas, makna ayat ke-76 dari surah Yusuf tersebut adalah bahwa apapun kelebihan yang
dimiliki seseorang ; ilmu, harta, prestasi, dan sebagainya, diluar sana masih ada yang lebih
dari dia. Ketika ada orang yang memiliki ilmu pengetahuan begitu luas di suatu tempat, maka
pasti ada orang lain yang lebih luas dan dalam ilmu pengetahuanya di tempat lain. ketika ada
orang kaya dengan harta melimpah di suatu daerah atau bahkan negara, pasti ada yang lain
yang lebih kaya dengan harta yang lebih melimpah di daerah atau negaraa yang lain. inilah
alasannya kenapa rekor-rekor dunia selalu terpecahkan. Karena ada rekor-rekor baru yang
lebih baik dari rekor sebelumnya. Ini sudah menjadi sunnatullah (hukum Allah). Kelebihan
apapun yang kita miliki bukanlah untuk dibanggakan apalagi disombongkan. Al-quran
banyak memberi pelajaran berharga tentang hal ini.3
Selain pelajaran untuk tidak boleh sombong dengan apa yang kita miliki, kita juga
bisa mengambil ibroh dengan terus menerus mengupgrade apa yang kita rasa kurang, misal
kita bisa meng upgrade cara belajar kita , dalam konseling kita juga pastinya dihadapkan
dengan berbagai permasalahan yang ada entah itu mudah sulit kompleks simple, kita juga
sebagai manusia, konselor kan manusia maksudnya apa manusia juga memiliki keterbatasan
entah itu ilmu banyak pikiran akhirnya salah satu langkah konseling itu boleh kita mereferal
atau mengalih tangankan kasus yang kita tidak bisa tangani dan kita mengalihkannya kepada
seorang yang lebih berpengalaman atau lebih berilmu misalkan kalau contoh prakteknya
sendiri, kita menghadapi masalah keluarga nah kita kan belum berkeluarga otomatis kita kan
tidak terlalu paham kan tentang masalah berkeluarga nah itu kita reveralkan ke yang lebih
kita percaya dan yang lebih mengetahui pada intinya kita itu tidak boleh sok tau
Hadist ini sudah relavan dengna kehidupan kita khusunya di prodi konseling dengan
penerapan bahwa hadist itu menjelaskan lebih kepada ranah kita sendiri kapasitas atau
kemapuan kita sendiri jadi kita tidak mungkin mengetahui srmua hal baik itu kehidupan atau
di dalam konseling itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Imam Muslim, al-Musnad al-Sahih al-Muslim tahqiq Muhammad Fuad 'Abd al-Baqi, Vol. 1
(Beirut: Dar Ihya' al-Turath al-'Arab, tt), 6.

Syamsul Huda. 2021. “kandungan surat yusuf 76” di akses pada tanggal 21 november 2021.
https://wislah.com/surah-yusuf-ayat-76/#

Adam Nirizal.2018 “ di atas langit masih ada langit” di akses pada tanggal 21 november
2021. http://adamanirizal13.blogspot.com/2018/02/diatas-langit-masih-ada-langit_5.html

Anda mungkin juga menyukai