Pengertian Narkoba Pengertian Narkoba Da
Pengertian Narkoba Pengertian Narkoba Da
Meluasnya narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung oleh
faktor budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika Serikat) yang
mengembangkan pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film. Ciri utama budaya
tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda karena sesuai dengan kebutuhan dan
selera muda.
Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau
sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat
menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang. Oleh karena itu dituntut adanya peran serta dari
berbagai pihak di Indonesia yang dapat memerangi narkoba. Salah satunya konselor sebagai
pendidik dilingkungan pendidikan juga dapat ikut berpartisipasi dalam upaya memerangi obat-
obatan terlarang tersebut.
Pengertian Narkoba
Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan
psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh
manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa dipakai
untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun
kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Jenis-jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan
mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang
bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam
tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan
dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang
pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat
tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja,
heroin, kokain, morfin, dan opium.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan
betametadol.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki
khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4
kelompok adalah :
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui
manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD,
STP, dan ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid )
dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
Rokok
Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila
dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk
selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian,
kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan
narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami
perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang
rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri
tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar
perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan,
bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif
menjadi penyalahgunaan narkoba.
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang
menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan
sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut
jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan
hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas
mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan
kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian
tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai
melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah
marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya
karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga
lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya
dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering
merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang
mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah
teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh
kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada,
sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan
alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung
dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu
(misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena
menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul
dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan
mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada
susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan
tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun
terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah
sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40
persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di
Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang
tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan
tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan.
Untuk itu katakan Say no to drugs….!!!
JENIS-JENIS NARKOBA
Jenis-jenis Narkoba Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya
yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat
hukum. Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk
candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman
Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle)
maupun di Pakistan dan Afganistan.
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI
adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua
istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang
oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan
akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah
memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997
tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan Narkotika
yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan syaraf
pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai
menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk
ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat
penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD,
Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol
atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20 tahun)
harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi
pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).
OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia.
Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke
dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
Menimbulkan euforia.
Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
Kebingungan (konfusi).
Berkeringat.
Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
Gelisah dan perubahan suasana hati.
Mulut kering dan warna muka berubah.
HEROIN atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara
kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%.
Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan
(street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada
morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa
menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati
(euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan
atau singkat
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat
utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan
cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk
kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga
yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan
lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang
dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan
khawatir yang berlebihan (paranoid).
Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
Diafragma mata melebar dan demam.
Disorientasi.
Depresi.
Pusing
Panik dan rasa takut berlebihan.
Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.
KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base).
Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk
basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy
dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi
setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang
mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan
kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup
kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo,
MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur.
Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak
diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa
berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini
untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya
aprazolam/Xanax/Alviz.
ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas
peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat
diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan
kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum
dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan
cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia,
namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan
B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45%
(Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek
api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah
umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat
pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.
Penyalahgunaan dan bahaya narkotika narkoba di kalangan muda dan remaja tidak dipungkiri
masih banyak di lingkungan sekitar kita. Karena memang dampak akibat narkoba bagi
kesehatan dan masa depan memang tidaklah sedikit. Akan banyak yang dikorbankan oleh karena
penyalahgunaan narkotika semacam ini.
Menurut WHO yang dimaksud dengan pengertian definisi narkoba ini adalah suatu zat yang
apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi fisik dan atau psikologi (kecuali
makanan, air, atau oksigen).
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah
lain yang diperkenalkan Pemerintah Indonesia khususnya dalam hal ini adalah oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia adalah NAPZA yang merupakan singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik narkoba ataupun napza adalah mengacu pada kelompok senyawa yang
umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba
sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat
hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang
semestinya.
Berikut ini jenis dan golongan narkoba narkotika antara lain adalah sebagai berikut :
1. Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat
tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh jenis
narkoba golongan satu antara lain adalah : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
2. Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh jenis narkoba golongan dua antara
lain adalah : petidin, benzetidin, dan betametadol.
3. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh jenis narkoba golongan tiga antara
lain adalah : kodein dan turunannya.
Jenis macam golongan obat psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui
manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh obat jenis
psikotropika golongan satu antara lain adalah : MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh obat jenis psikotropika golongan dua antara lain
adalah : Amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh obat jenis psikotropika golongan tiga antara lain
adalah : Lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh obat jenis psikotropika golongan empat
antara lain adalah : Nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rokok. Silakan membaca lebih lanjut mengenai bahaya merokok bagi kesehatan di
informasi berikut ini ==>> Dampak bahaya Merokok Bagi Kesehatan.
2. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
3. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila
dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008).
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini
kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.
Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari
semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak
dapat berpikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal
kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.
Kalau diambil rata- ratakan usia sasaran pengguna narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar
umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu- waktu
dapat mengincar anak didik kita kapan saja
Efek dampak penggunaan narkoba bisa dalam berbagai bentuk antara lain adalah sebagai berikut
:
Bahaya narkoba untuk kesehatan yang terberat adalah efek ketergantungan obat nya itu sendiri.
Karena dengan efek buruk yang ditimbulkan bagi para pecandu narkoba adalah keinginan untuk
selalu memakainya secara berulang.
Bahaya Narkoba Bagi Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu
pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau
usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya
dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini.
Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke
dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu
kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja pelajar antara lain adalah
sebagai berikut :
Bahaya Dampak Efek Negatif Buruk Penyalahgunaan narkoba bagi tubuh dan kesehatan
manusia bahwa dalam hal ini secara umum akibat penggunaan narkotika ini akan memberikan
dampak sebagai berikut :
1. Depresan. Dalam hal ini para pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.
2. Halusinogen. Dalam hal ini para pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang
sebenarnya tidak ada).
3. Stimulan. Akibat pengaruh stimulan pada narkotika dan obat-obatan terlarang bagi organ
tubuh antara lain adalah mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak
sehingga pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh
terus dipaksa bekerja di luar batas normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa
mengakibatkan kematian.
4. Adiktif (Kecanduan). Dampak pengaruh negatif kepada para pemakai dalam hal ini
adalah akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar terus bisa
mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada
kondisi kritis (sakaw).
Pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada para pemuda pelajar genereasi
penerus bangsa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak kedalam lingkaran setan
narkotika ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap sehingga
perbuatan tercela seperti ini pun akhirnya mereka jalani.
Oleh karena itu mulai saat ini kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua harus sigap
dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri.
Dengan berbagai upaya cara untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dan narkotika mari kita
jaga dan awasi anak didik kita dari bahaya narkoba tersebut.
1) NARKOBA ITU. . .
Definisi : Zat kimiawi yaitu obat-obatan yang mampu mengubah perasaan, fungsi mental dan
perilaku seseorang.
Napza narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya sebetulnya memiliki manfaat
yang besar apabila dalam penggunaannya menggunakan aturan yang sesuai. Namun
kenyataannya pengguanaan napza disalah gunakan sehingga memerlukan
penanganan yang serius oleh pemerintah.
Narkotika
Arti : Narkotika atau narkotik adalah suatu bahan atau obat yang berasal dari tumbuhan atau
bukan tumbuhan yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran,
peginderaan, dan menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Definisi : Zat yang dapat mengakibatkan ketidak sadaran atau pembiasan, karena zat tersebut
bekerja mempengaruhi susunan syaraf sentral.
2. Opium
3. Morfin
4. Herion /putaw
5. Codein
6. Metadon
7. Ganja
8. Kokain
9. Crack
Psikotropika
Definisi : Zat baik alamiah atau sintesis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktifitas mental dan perilaku.
2. Amfetamin
3. Shabu
4. Ice
5. Ectasy (MDMA)
1. Ganja
Istilah lain : Marijuana, Gelek, Rasta, Dope, Weed, Hemp, Hash, Cimeng, Pot, Joint,
Maryjane, Sin semille, Grass
Arti : Istilah yang digunakan di Indonesia untuk tanaman cannabis dan sesuatu bagian
atau ekstra dari tanaman tersebut.
2. Kokain
Arti : Alkaloida dari tumbuhan Eritrosilon Coca, yang sejenis tumbuhan di lereng
pegunungan Andes di Afrika Selatan. Kokain tergolong stimulansia
terhadap susunan syaraf pusat.
3. Alkohol
Istilah lain : Alkohol, Liquor, Spirits, Beer, Wine, Arak, Anggur, Miras
4. Putauw
Arti :Oploida semi sintetik hasil proses oploida alamiah dengan perubahan kimiawi,
berupaserbuk putih dan berasa pahit.
5. Ekstasi
Istilah lain : XTC;Fantasy pills, Inex, Cece, Cein, E, Kancing, Rolls, Beans, Adam,
Fupper, Hammer
Arti : Psikotropika dan biasanya diproduksi secara illegal di dalam laboratorium dan
dibuat dalam aneka bentuk seperti tablet. Pil yang bekerja dengan
merangsang saraf pusat otonom
Namun ada juga jenis narkoba yang di larang untuk digunakan dan dimiliki
1. Jenis narkotika
- Narkotika golongan I
- Narkotika Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyk digunakan dalam terapi dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan mempunyai potensi ringan ketergantungan.
Contoh: Kodern, garam-garaman, narkotik.
2. Jenis psikotropika
- Psikotropika Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: MDMA, Ekstasi, LSD, STP.
- Psikotropika golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
ketergantungan . contoh: amfetmin, Fesiklidin, Sekobat.
- Psikotropika golongan IV
3) FAKTOR . . .
Factor lingkungan kadang menjadi salah satu penyebab terjebaknya seseorang kepada
narkoba. Meliputi:
Namun masih banyak lagi factor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang untuk terjerumus
dalam narkoba
4) BAHAYA NARKOBA . . .
2. Addiction
Definisi : Diartikan sebagai kecanduan, yaitu kejangkitan suatu kegemaran hingga lupa
hal-hal yang lain.
3. Addictive Personality
Gejala umum : Pemalas, tidak adanya motivasi, malas mandi, menjauhi pergaulan
sebelumnya atau keluarga
4. Agitasi
5. Ansietas
Definisi : perasaan cemas, gugup, gelisah, atau khawatir bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
6. Apatis
7. BT/snuk
Definisi : singkatan dari Bad Tempa untuk mengekspresikan rasa bingung dan kesal
akibat tidak tersedianya narkoba.
8. Come Down
Ati : kelelahan fisik dan emosi akibat efek stimulant yang sudah berkurang.
Defnisi : perasaan yang dilami setelah pengaruh stimulant berkurang setelah 4-6 jam
9. Craving
b. Paranoid
c. Panic
d. Di Surientasi
e. Bingung
f. Fotu Fubia
g. Mudah tersinggung
h. Depresi
i. Halusinogen visual
l. Agresif