Cara Mengukur Dan Menghitung Debit Saluran
Cara Mengukur Dan Menghitung Debit Saluran
Beberapa waktu lalu sudah dibahas mengenai cara menghitung debit rencana untuk
kepentingan perencanaan saluran drainase. Hasil perhitungan debit rencana bukan hanya
digunakan sebagai acuan ketika merencanakan saluran drainase yang baru, tapi juga berguna
ketika mengevaluasi saluran drainase yang sudah ada (permanen), apakah masih dapat
menampung debit rencana maksimum atau tidak ? Debit rencana itu diibaratkan sebuah ambang
batas maksimum, sehingga dijadikan sebagai acuan. Artinya debit saluran itu nilainya harus lebih
Nah berikut ini akan dibahas bagaimana cara mengukur dan menghitung debit saluran
terbuka yang bentuk salurannya seragam (misalnya, empat persegi panjang atau trapesium).
Sebelum melakukan kegiatan pengukuran perlu disediakan perlengkapan yang akan digunakan di
lapangan :
Langkah-langkah pengukuran :
Tentukan saluran (got) mana yang akan diukur debitnya. Bila perlu dilakukan sketsa denah
Contoh Perhitungan
Sebuah saluran berbentuk empat persegi panjang yang terbuat dari beton menampung aliran air
buangan dari sebuah pemukiman, seperti tampak pada sketsa yang salurannya diberi warna garis
biru tua dan tanda A sebagai titik awal (bagian tinggi) dan B sebagai titik akhir (bagian rendah).
Setelah dilakukan pengukuran pada saluran tersebut hasilnya sebagai berikut :
- Elevasi di titik A = 10 mdpl
- Elevasi di titik B = 9 mdpl
- Panjang saluran dari titik A ke B = 154 m
Dimensi saluran :
- Tinggi saluran (h) = 1,1 m
- Lebar dasar saluran (B) = 0,9 m
- Tinggi muka air (H) = 0,85 m
- Nilai kekasaran Manning untuk beton (n) = 0,012
Sketsa Tampang Saluran
Jawab :
S = t1 – t2
____
= 10 -9
______ x 100% = 0,64 %
154
A=BxH
= 0,9x 0,85
= 0,765 m2
P = B + 2H
= 0,9 + (2 x 0,85) = 2,6 m
R = A/P
= 0,765/2,6 = 0,29 m
*) Hitung kecepatan aliran (V)
QS = A x V
= 0,765 m2 x 5,51 m/dtk
= 4,21 m3/dtk
Hasil pengukuran debit saluran (QS) nantinya akan dibandingkan dengan nilai debit
rencana (QT). Untuk saluran drainase perkotaan biasanya digunakan debit rencana dengan
periode ulang 5 tahun sebagai acuan dalam perencanaan maupun dalam melakukan evaluasi. (*)
BAB II
STUDI LITERATUR DAN METODOLOGI
Dengan :
Q =Debit Aliran (m3/s)
A = Luas Penampang (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
A : teoritis
2.1. METODOLOGI
1. Waktu dan Lokasi
Kegiatan pengukuran saluran drainase dilakukan pada tanggal 29 September 2011 pada
pukul 11.30-12.00. Lokasi kegiatan dilakukan di sungai depan jurusan Teknik Elektro dan sekitar
Teknik Material dan Metalurgi.
2. Jenis Penelitian
Metode penelitian meliputi pengukuran langsung di lapangan. Pengukuran langsung di
lapangan meliputi pengukuran lebar, tinggi air, tinggi saluran drainase, sisi miring, dan diameter
pada masing-masing saluran drainase yang berbentuk persegi. Variabel yang diamati adalah debit
air pada masing-masing saluran drainase.
3. Alat dan Bahan
a. Rafia
b. Meteran
c. Kamera
d. Spidometer sepeda Motor
e. Stopwatch
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
PERHITUNGAN
53 cm
H= 31 cm
B = 962 cm
Hasil Pengamatan:
Tinggi Saluran : 53 cm = 0,53 m
Lebar Saluran : 962 cm = 9,62 m
Tinggi Air : 31 cm = 0,31 m
Kecepatan aliran : m/s
Kemiringan ( S ) : 0,015
Kekasaran ( n ) : 0, 013 det/m3
a. Keliling Basah (P)
P = B + 2h
= 9.62 m + 2 (0.31 m)
= 9.62 + 0.62
= 10.24 m
3.2. PEMBAHASAN
Praktikum kedua hidrolika dilaksanakan pada hari senin tanggal 26 September 2011 yaitu
berjudul Geometrik Saluran dan Prediksi Debit. Dalam percobaan ini, kita mengukur kedalaman
sungai, lebar sungai, menghitung panjang saluran sungai, menghitung kemiringan muka air dan
debit aliran.
Langkah awal yang kelompok kami lakukan yaitu menentukan sungai yang akan
dijadikan objek penelitian. Kelompok kami meneliti sungai di wilayah ITS yaitu tepatnya sungai
yang berada di depan Teknik Elektro-FTI. Keadaan sungainya tidak mengalir dan sangat kotor.
Setelah menentukan sungai yang akan dijadikan objek penelitian, kita melakukan langkah
selanjutnya yaitu mengukur dimensi penampang saluran. Kedalaman air di sungai tersebut yaitu
31cm, lebar saluran sungai yaitu 962 cm. Selanjutnya mengukur panjang saluran dengan
speedometer sepeda motor, dan didapatkan hasil bahwa panjang sungai yang kita amati tersebut
sekitar 1 km. Kemudian mengukur tinggi muka air tanah. Pengukuran ini menggunakan google
earth. Awalnya kita mencari dulu daerah sungai yang kita amati melalui google earth, setelah
sudah ketemu kita bisa melihat dibagian bawah gambar pada sungai itu terdapat keterangan
bahwa elevasi dari sungai itu adalah 3 feet. Dan elevasi sama dengan beda tinggi muka tanah,
jadi dapat diketahui bahwa beda tinggi muka tanah tersebut adalah 3 feet. Setelah itu
menghitung kemiringan dasar saluran. Kemiringan dasar salurannya yaitu 0,015 m. Dan karena
kekasaran sungai tersebut terbuat dari beton, maka dapat diketahui bahwa nilai kekasarannya
yaitu 0,013detik/ m3.
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, dapat dihitung debit air yang mengalir pada
sungai tersebut. Menurut hasil perhitungan yang tertera di atas, debit air berdasarkan
penghitungan menggunakan rumus adalah 12.30942 m3/s. Akan tetapi, pada saat pengukuran di
lapangan, kami menggunakan papan triplek untuk mengetahui kecepatan aliran air, dan diketahui
jarak 1 m ditempuh selama 2 menit 18 detik atau sama dengan 138 detik. Dengan begitu, dapat
disimpulkan bahwa kecepatan aliran airnya m/s. Berdasarkan penghitungan kecepatan aliran air,
debit airnya adalah 0.0216101 m3/s. Perbedaan besar debit air yang terjadi sangat besar sekali ini,
kemungkinan terjadi karena pengamatan dan pengukuran dilakukan pada musim kemarau,
dimana air yang mengalir sangat sedikit, dan cenderung tidak mengalir (menggenang). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa debit air berdasarkan penghitungan rumus adalah debit air ketika
musim hujan, dimana air yang mengalir lebih banyak daripada ketika musim kemarau.
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari data di atas dapat disimpulkan :
1. Debit air pada masing-masing saluran berbeda-beda tergantung pada bentuk saluran, bahan yang
digunakan, dan ukuran salurannya.
2. Debit air pada masing-masing saluran tergantung pada musim, terutama pada saluran drainase,
karena saluran drainase digunakan untuk mengalirkan air hujan.
3. Debit air yang diperoleh berdasarkan rumus yaitu 12.30942 m3/s, dan debit air yang diperoleh
berdasarkan perhitungan kecepatan aliran yaitu 0.0216101 m3/s.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bentuk saluran ada berbagai macam dan yang akan
dibahas persamaannya dibatasi hanya pada bentuk empat persegi panjang dan trapesium.
C. Contoh Perhitungan
Soal 1 !
Saluran drainase berbentuk empat persegi panjang dengan kemiringan dasar saluran 0,015,
mempunyai kedalaman air 0,45 meter dan lebar dasar saluran 0,50 meter, koefisien kekasaran
Manning n= 0,010. Hitung kecepatan aliran dalam saluran, jika debit rencana sebesar 1,25 m 3/det
Diketahui :
n = 0,010
S = 0,015
Q = 1,25 m3/det
h = 0,45 m
B = 0,50 m
Ditanyakan : V .........?
Penyelesaian :
Soal 2 !
Saluran drainase berbentuk trapesium dengan kemiringan dinding saluran m= 1, mempunyai
kedalaman air 0,65 meter, lebar dasar 1,25 meter, koefisien kekasaran Manning n = 0,010.
Hitung kemiringan dasar saluran jika debit yang mengalir sebesar 3,10 m3/det ?
Diketahui :
m=1
h = 0,65 m
B = 1,25 m
n= 0,010
Q = 3,10 m3
Ditanya : S ..........?
Penyelesaian :
Soal 3 !
Saluran drainase sekunder berbentuk trapesium mengalirkan debit sebesar 2,3 m3/det.
Kemiringan dasar saluran 1 : 5000. Dasar saluran mempunyai koefisien kekasaran n = 0,012.
Diketahui :
Q = 2,3 m3/det
S = 1 : 5000
n = 0,012
Ditanyakan : dimensi penampang yang ekonomis ?
Penyelesaian :
Bentuk trapesium yang paling ekonomis adalah setengah heksagonal, dengan jari-jari hidraulik
setengah dari kedalaman air.
Cara Mudah Menghitung Debit Air Sungai dan Debit Air Keran, Menghitung Volume dan
Waktu
Alat dan bahan yang digunakan pada saat kegiatan praktikum menghitung debit saluran air
adalah rollmeter, pasak yang terbuat dari bahan bambu, stopwatch/handphone, tali plastik,
mistar, alat tulis, bola pimpong.
Cara Kerja
1. Memasang pasak 1 disebelah kiri saluran, kemudian tegak lurus ke arah seberang,
pasak no.2.
2. Menghubungkan antara pasak no.1 dengan pasak no.2 menggunakan tali rafia.
(sebagai batas daerah pengukur I)
1. Memasang pasak no.3 dengan no.4 dengan jarak 25 meter ke arah hilir
pada pasak no.1 dan no.2.
2. Menghubungkan antara pasak no.3 dan pasak no.4 dengan tali rafia
(sebagai batas daerah pengukur II)
3. Jarak I dan II = (D) dalam satuan meter
2. Memulai dengan menghanyutkan bola pimpong dengan jarak 5 meter dari batas
pengukuran I ke arah hulu saluran.
3. Menghidupkan stopwatch, saat bola pimpong tepat berada di bawah tali batas
daerah penampang I.
4. Mematikan stopwatch sesaat bola pimpong telah mencapai tepat di bawah tali
batas daerah penampung II.
, dimana :
d=
A = I x d m , dimana
Q= V x A
Cara menghitung debit saluran air di sungai berdasar data maka diperoleh hasil sebagai berikut.
D = 25 m
t = 43 detik
d2 = 0.44 m d2 = 0.37 m
d3 = 0.55 m d3 = 0.35 m
d4 = 0.38 m d4 = 0.34 m
d5 = 0.32 m d5 = 0.3 m
LI =
= 0.43 m
LII = = 0.34 m
A= Lx d
Q=VxA
Q = 0.33 m3/detik
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dan sesuai perhitungan dengan menggunakan rumus
maka diperoleh hasil perhitungan debit saluran air pada aliran sungai adalah 0.33 m3/detik.
Konversi volume :
1 liter = 1 dm³ = 1.000 cm³ = 1.000.000 mm³ = 0.001 m³
1 cc = 1 ml = 1 cm³
Ilustrasi Kasus:
1. Dalam 1 jam sebuah keran dapat mengeluarkan air sebesar 3.600 m³.
Berapa liter/detik debit air tersebut ?
Penyelesaian
Diketahui
volume (v) = 3.600 m³ = 3.600.000 dm³ = 3.600.000 liter
waktu (t) = 1 jam = 3.600 detik
Jawab :
D = v = 3.600.000 liter = 1.000 liter/detik
t = 3.600 detik
Rumus
Debit = Volume : Waktu
Dalam 1 jam sebuah keran dapat mengeluarkan air sebesar 3.600 m³. Berapa liter/detik debit air
tersebut ?
Penyelesaian
Diketahui
volume (v) = 3.600 m³
= 3.600.000 dm³
= 3.600.000 liter
waktu (t) = 1 jam
= 3.600 detik
Maka debitnya = 3.600.000 liter
3.600 detik
= 1.000 liter/detik
3. Menghitung volume
Rumus
Volume = Debit X Waktu
Sebuah bak mandi diisi air mulai pukul 07.20 sampai pukul 07.50. Dengan debit 10 liter/ menit.
Berapa liter volume air dalam dalam bak mandi tersebut ?
Penyelesaian
Diketahui
Debit = 10 liter
Waktu = 07.50 – 07.20
= 30 menit
Maka volumenya = Debit X Waktu
= 10 liter X 30 menit
= 300 liter
4. Menghitung waktu
Rumus
Waktu = Volume : Debit
Volume bak mandi 200 dm3. Di isi dengan air dari sebuah kran dengan debit
5 liter/menit. Berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bak mandi sampai penuh ?
Penyelesaian
Diketahui
Volume = 200 dm3
Debit = 5 liter/ menit
Maka waktu yang di butuhkan = Volume
Debit
= 200
5
= 40 menit