2. Transfusi platelet
Platelet atau keping darah atau trombosit adalah bagian dari darah yang
berperan dalam proses pembekuan darah. Pasien-pasien dengan kadar
platelet yang rendah (trombositopenia) memiliki kemungkinan untuk
terjadi perdarahan, termasuk perdarahan di organ dalam atau internal
bleeding. Kondisi trombositopenia sering dijumpai antara lain pada
pasien kanker.
Oleh karena itu, pasien dengan kondisi trombositopenia memerlukan
transfusi platelet untuk mencegah terjadinya perdarahan. Dalam praktek
medis sehari-hari, transfusi platelet dikenal dengan nama TC
atau thrombocyte concentrate.
3. Transfusi plasma
Plasma adalah bagian darah tempat berdiamnya sel-sel darah termasuk
sel darah merah dan platelet. 70% dari plasma adalah cairan. Dalam
plasma darah terkandung komponen-komponen yang berperan dalam
pembekuan darah atau disebut juga faktor koagulasi.
Dalam bahasa medis sehari-hari, transfusi plasma disebut juga dengan
transfusi FFP (fresh frozen plasma). FFP didapatkan dengan cara
memisahkan komponen sel-sel darah dari whole blood sehingga hanya
tersisa plasma darah saja. Warna FFP juga kekuningan seperti halnya
transfusi platelet atau TC.
Transfusi plasma digunakan antara lain pada kondisi infeksi berat yang
menyebabkan kelainan pembekuan darah (koagulopati), serta untuk
mencegah perdarahan pada kondisi tertentu dimana pasien sebelumnya
menerima terapi pengencer darah, misalnya warfarin.
Gengs, itu dia tiga macam jenis transfusi darah yang sering diberikan
dalam praktek medis. Transfusi sel darah merah, transfusi platelet, dan
transfusi plasma memiliki indikasi atau kegunaannya masing-masing
tergantung dari kondisi klinis pasien.
Referensi:
Sharma S, Sharma P, Tyler LN. Transfusion of blood and blood products:
indications and complications. Am Fam Physician. 2011;83(6):719‐724.
WHO, 2020. World Blood Donor Day 2020.