Anda di halaman 1dari 3

TRANSFUSI DARAH

Geng Sehat, tahukah Kamu bahwa tanggal 14 Juni 2020 diperingati


sebagai Hari Donor Darah Sedunia alias World Blood Donor Day? Hal ini
merupakan kampanye yang diprakarsai salah satunya oleh World Health
Organization (WHO) sebagai badan kesehatan dunia.
 
Donor darah penting sekali untuk menjaga ketersediaan darah yang
aman. Transfusi darah adalah salah satu hal yang sangat penting dalam
dunia kesehatan, terutama untuk pengobatan dan intervensi pada saat
terjadi kegawatan medis

Transfusi darah sebagai pengobatan digunakan pada pasien dengan


kondisi kelainan darah seperti anemia, sickle cell, hemofilia, ataupun
pasien-pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Darah juga digunakan
sebagai life-saving pada kondisi seperti kecelakaan dan bencana alam.
 
Sebagai pekerja rumah sakit, saya sering melihat pasien diberikan
transfusi darah. Berbicara mengenai transfusi darah sendiri, mungkin hal
yang umum kita kenal adalah transfusi sel darah merah. Namun ternyata
transfusi darah ada bermacam-macam tergantung indikasi medisnya.

Jenis-Jenis Transfusi Darah


Secara umum transfusi darah diberikan dalam bentuk transfusi sel darah
merah, platelet, serta plasma. Apa saja perbedaan antara ketiganya? Yuk
kita simak pembahasannya!
 
1. Transfusi sel darah merah
Transfusi sel darah merah sering pula disebut packed red blood cells atau
PRC. PRC dibuat dengan menghilangkan sekitar 250 mL komponen
plasma (cairan) dari whole blood atau keseluruhan darah hasil donor.
Satu pak PRC mengandung hemoglobin sekitar 10 gram per liter.
Hemoglobin adalah protein penting yang ada dalam sel darah merah yang
berperan sebagai ‘kendaraan’ untuk menghantarkan oksigen ke seluruh
bagian tubuh.
Transfusi sel darah merah digunakan pada kondisi perdarahan 
(kehilangan darah sekitar 1500 hingga 3000 mL) serta pada kondisi
pasien dengan kadar hemoglobin rendah, untuk meningkatkan
penghantaran oksigen ke jaringan

2. Transfusi platelet
Platelet atau keping darah atau trombosit adalah bagian dari darah yang
berperan dalam proses pembekuan darah. Pasien-pasien dengan kadar
platelet yang rendah (trombositopenia) memiliki kemungkinan untuk
terjadi perdarahan, termasuk perdarahan di organ dalam atau internal
bleeding. Kondisi trombositopenia sering dijumpai antara lain pada
pasien kanker.
 
Oleh karena itu, pasien dengan kondisi trombositopenia memerlukan
transfusi platelet untuk mencegah terjadinya perdarahan. Dalam praktek
medis sehari-hari, transfusi platelet dikenal dengan nama TC
atau thrombocyte concentrate.

TC didapatkan dengan metode apheresis. Selama proses apheresis, whole


blood akan diambil dari donor dan masuk ke dalam mesin apheresis. Hal
ini dilakukan untuk memisahkan platelet dari whole blood. Platelet akan
dikumpulkan dan sisa whole blood akan masuk kembali kepada tubuh
donor. Transfusi produk TC biasanya berwarna kekuningan.

3. Transfusi plasma   
Plasma adalah bagian darah tempat berdiamnya sel-sel darah termasuk
sel darah merah dan platelet. 70% dari plasma adalah cairan. Dalam
plasma darah terkandung komponen-komponen yang berperan dalam
pembekuan darah atau disebut juga faktor koagulasi.
 
Dalam bahasa medis sehari-hari, transfusi plasma disebut juga dengan
transfusi FFP (fresh frozen plasma). FFP didapatkan dengan cara
memisahkan komponen sel-sel darah dari whole blood sehingga hanya
tersisa plasma darah saja. Warna FFP juga kekuningan seperti halnya
transfusi platelet atau TC.
 
Transfusi plasma digunakan antara lain pada kondisi infeksi berat yang
menyebabkan kelainan pembekuan darah (koagulopati), serta untuk
mencegah perdarahan pada kondisi tertentu dimana pasien sebelumnya
menerima terapi pengencer darah, misalnya warfarin.
 
Gengs, itu dia tiga macam jenis transfusi darah yang sering diberikan
dalam praktek medis. Transfusi sel darah merah, transfusi platelet, dan
transfusi plasma memiliki indikasi atau kegunaannya masing-masing
tergantung dari kondisi klinis pasien.

Transfusi darah diperlukan terutama untuk kondisi kritis dan


mengancam jiwa. Dan karena sumber utama dari transfusi darah adalah
donor darah, maka pada Hari Donor Darah Sedunia ini mari kita
menyadari pentingnya donor darah, dan mari mendonorkan darah untuk
ketersediaan darah bagi para pasien yang membutuhkan!

Referensi:
Sharma S, Sharma P, Tyler LN. Transfusion of blood and blood products:
indications and complications. Am Fam Physician. 2011;83(6):719‐724.
WHO, 2020. World Blood Donor Day 2020.

Anda mungkin juga menyukai