Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Yusuf

Kelas : TLM 2C
NIM : 20118121
Teori Imunohematologi

Pengertian Transfusi Darah

Transfusi Darah adalah pemberian darah kepada seseorang dari orang lain atau biasa
disebut juga istilah donor darah. Darah transfusi harus berasal dari donor yang sehat jasmani
dan rohani, oleh karena itu, sebelum diambil darahnya donor harus melalui sejumlah
pemeriksaan. Individu atau orang yang menyumbangkan darahnya, dengan tujuan untuk
membantu yang lain khususnya yang pada kondisi memerlukan suplai darah dari luar, karena
sampai saat ini darah belum bisa di sintesa sehingga ketika diperlukan harus diambil
seseorang/individu.

Kebutuhan darah semakin meningkat di dunia ini dimana 1 pasien dari 7 pasien yang
masuk rumah sakit memerlukan transfusi darah. Ketidakseimbangan antara penyediaan darah
dan kebutuhan darah semakin meningkat di dunia. Saat ini hanya di 62 negara, persediaan
darah 100% berasal donor darah sukarela dan 40 negara lagi masih tergantung pada donor
dari keluarga dan donor darah yang dibayar.

Persiapan Transfusi Darah

Darah donor diambil dengan teknik antiseptik dan dimasukkan dalam kantong
plastik khusus yang mengandung anti koagulan. Anti koagulan yang sering digunakan adalah
citrat phosfat dextrose (CPD) dan adenin citrat phosfat dextrose (ACPD) yang dapat
memperpanjang umur penyimpanan darah.3,4 Saat ini semua darah dari donor baik yang
akan dilakukan transfusi langsung maupun yang akan disimpan di bank darah dilakukan
pemeriksaan golongan darah menurut sistem ABO dan Rhesus, tes pemeriksaan silang (cross
match) dan pemeriksaan penyaring untuk menyingkirkan sifilis, AIDS, dan Hepatitis B.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai dasar dari mekanisme penggolongan darah dan
pemeriksaan silang. 1,2.
INDIKASI TRANSFUSI DARAH

Ada 3 macam keadaan klinis yang memerlukan transfusi darah yaitu:

1. Keadaan yang memerlukan pemeliharaan atau pemulihan sirkulasi volume darah untuk
mencegah timbulnya syok, seperti pemberian whole blood pada pendarahan akut akibat
trauma, perforasi pada typhoid fever, perdarahan akut pada ITP.
2. Keadaan klinis yang memerlukan penggantian komponen darah spesifik seperti plasma
protein atau elemen darah seperti eritrosit, leukosit atau trombosit akibat dari defisiensi
komponen-komponennya.
3. Keadaan klinis yang memerlukan pengeluaran substansi yang berbahaya bagi tubuh
dengan cara transfusi ganti, misalnya pengeluaran bilirubin pada bayi hiperbilirubinemia
yang berat.

INDIKASI TRANSFUSI DARAH

Ada 3 macam keadaan klinis yang memerlukan transfusi darah yaitu:

1. Keadaan yang memerlukan pemeliharaan atau pemulihan sirkulasi volume darah untuk
mencegah timbulnya syok, seperti pemberian whole blood pada pendarahan akut akibat
trauma, perforasi pada typhoid fever, perdarahan akut pada ITP.
2. Keadaan klinis yang memerlukan penggantian komponen darah spesifik seperti plasma
protein atau elemen darah seperti eritrosit, leukosit atau trombosit akibat dari defisiensi
komponen-komponennya.
3. Keadaan klinis yang memerlukan pengeluaran substansi yang berbahaya bagi tubuh
dengan cara transfusi ganti, misalnya pengeluaran bilirubin pada bayi hiperbilirubinemia
yang berat.
SOAL TRANSFUSI DARAH
1. Apa saja reaksi yang timbul setelah tranfusi darah?
Jawab :
- Reaksi tranfusi haemolitik
- Reaksi panas non haemolitik
- Reaksi tranfusi gagal jantung
- Reaksi tranfusi thrombophleitis
2. Apa manfaat donor darah bagi pendonor?
Jawab :
- Mengurangi penyakit jantung
- Menurunkan risiko kanker
- Meningkatkan produksi darah

- Menurunkan kolesterol

3. Bagaimana cara pencegahan Haemodirosis ?


Jawab :
dengan pemeberian parenteral yaitu obat pengkelasi besi seperti deferoksamin,
deferipron dan deferasirox.
4. Kenapa darah O tidak bisa menerima transfusi darah selain dari O sendiri. Padahal
jika darah O mentransfusi ke darah A atau darah yang lain, darah yang tercampur
sama sama menggumpal?
Jawab : Karena darah O memiliki antigen A dan B yang jika bertemu dengan darah
A, B dan AB akan menggumpal.
5. Apa saja tahapan persiapan transfusi ?
Jawab :
- Mencocokan nama pasien dan gol. darah donor.
- Darah tidak perlu dihangatkan, kecuali untuk transfusi masif (menggunakan blood
warmer).
- Menggunakan blood set bukan infus set.
- Pengawasan transfusi, setengah jam pertama ditunggui, kemudian monitor setiap
setengah jam.
- Ditransfusikannya darah inkompatibel mrp penyebab umum reaksi transfusi yg
dapat fatal.

Anda mungkin juga menyukai