Anda di halaman 1dari 8

Tugas ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah

Keperawatan Medikal Bedah Mengenai Transfusi Darah

“ LAPORAN TRANSFUSI DARAH “

DOSEN PEMBIMBING

Ibu Ai Rokhayati S.Pd, SKep., Ners., M.Kep

DISUSUN OLEH

1. Aprilia Salsabilla Dinda (P17320119009)


2. Irsi Reinalda Dwi Putri (P17320119017)
3. Safridan Nurrohman (P17320119032)
4. Salsabilla Nuraini (P17320119034)

TINGKAT / KELOMPOK

1A / 11

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

2020
A. Pengertian Transfusi Darah

Transfusi darah adalah prosedur untuk menyalurkan darah yang terkumpul


dalam kantung darah kepada orang yang membutuhkan darah, melalui pembuluh
darah vena (intravena). Darah yang disalurkan berasal dari pendonor.

Transfusi darah merupakan bagian dari penanganan dokter untuk


menyelamatkan nyawa pasien yang kekurangan darah atau sedang menderita
penyakit tertentu. Darah yang ditransfusikan bisa dalam bentuk komponen darah
secara keseluruhan (whole blood), atau salah satu komponen darah saja, antara lain:

1. Sel darah merah (packed red cell/PRC). Merupakan komponen darah yang
paling sering ditransfusikan. Sel darah merah berfungsi mengalirkan oksigen
dari jantung ke seluruh tubuh serta membuang karbon dioksida dan zat-zat sisa
tubuh.
2. Trombosit (thrombocyte concentrates/TC). Berperan dalam menghentikan
perdarahan.
3. Faktor pembekuan (cryoprecipitate). Sama seperti trombosit, berperan dalam
menghentikan perdarahan.
4. Plasma darah (fresh frozen plasma/FFP). Plasma darah merupakan komponen
darah yang bersifat cair, yang mengandung faktor pembekuan, protein, vitamin,
kalsium, natrium, kalium, dan hormon.

B. Jenis Transfusi Darah


1. Sel darah merah (packed red blood cell)

Sumber : http://saskblood.ca/blood-products/red-blood-cells/

2
Jenis transfusi ini adalah yang paling sering dilakukan. Transfusi sel darah
merah dibutuhkan pada kasus anemia yang berat. Pada kondisi tersebut,
suplementasi vitamin dan mineral tidak cukup cepat untuk bisa membantu tubuh
membentuk sel darah merah yang baru, sehingga diperlukan penambahan sel darah
merah melalui transfusi.
Kondisi anemia berat yang umumnya membutuhkan transfusi sel darah merah di
antaranya adalah anemia akibat perdarahan, kelainan bentuk sel darah merah
(misalnya pada penyakit thalassemia), dan anemia pada penyakit kanker atau gagal
ginjal kronis.
2. Konsentrat trombosit

Sumber : http://www.atlm.web.id/2017/05/macam-dan-manfaat-transfusi-komponen.html

Setelah seseorang mendonorkan darah, akan dilakukan serangkaian pemeriksaan


dan proses pada darah. Salah satunya adalah proses pemutaran darah secara cepat,
yang disebut sentrifugasi. Dari proses tersebut, trombosit dapat dipisahkan dari sel
darah lainnya, sehingga didapat konsentrat trombosit.
Secara medis, trombosit berperan penting dalam menghentikan perdarahan. Oleh
sebab itu, konsentrat trombosit umumnya dibutuhkan jika kadar trombosit sangat
rendah, disertai dengan adanya perdarahan misalnya mimisan, perdarahan gusi, atau
perdarahan saluran pencernaan. 
Beberapa penyakit yang sering membutuhkan konsentrat trombosit adalah
leukemia dengan kadar trombosit yang rendah, anemia aplastik (kelainan produksi
sel darah akibat sumsum tulang tak mampu memproduksi sel darah), atau demam
berdarah dengue yang sangat berat.

3
3. Plasma beku segar (fresh frozen plasma  atau FFP)

Sumber : https://www.prnewswire.com/news-releases/young-blood-plasma-parkinsons-
disease-investigation-three-month-results-show-dramatic-improvements-in-every-
neurological-assessment-category-300837311.html

FFP merupakan komponen darah yang terdiri dari semua faktor pembekuan
darah. Umumnya, jenis transfusi ini dibutuhkan oleh penderita kelainan pembekuan
darah yang sedang mengalami perdarahan. Selain kondisi tersebut, sering kali
transfusi FFP dibutuhkan dalam operasi besar, misalnya operasi coronary artery by-
pass graft pada jantung.
4. Cryoprecipitate

Sumber : https://www.nhsbt.nhs.uk/news/early-cryoprecipitate-in-trauma-cryostat-2-trial-
commences/

4
Seperti halnya FFP, cryoprecipitate juga digunakan untuk mengatasi gangguan
pembekuan darah. Namun, cryoprecipitate mengandung faktor pembekuan yang
berbeda dengan FFP. Cryoprecipitate kaya akan fibrinogen dan tiga jenis faktor
pembekuan, yaitu faktor VIII, faktor XIII, dan faktor von Willebrand.
Salah satu manfaat cryoprecipitate adalah untuk mengatasi perdarahan pada
kondisi hemofilia. Hemofilia adalah penyakit genetik yang hanya dialami oleh laki-
laki, ditandai dengan kekurangan faktor VIII atau faktor IX. Selain
itu, cryoprecipitate juga terkadang diperlukan pada kondisi perdarahan yang masif.
5. Whole blood

Sumber : https://stanfordbloodcenter.org/blood-bag-the-unexpected-journey/

Transfusi whole blood artinya seluruh komponen di darah tak dipisahkan,


melainkan semuanya langsung diberikan melalui proses transfusi darah. Jenis
transfusi darah ini dulu sering diberikan pada kasus perdarahan hebat, misalnya
pasca kecelakaan atau saat operasi besar. 
Namun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya ilmu pengetahuan, jenis
transfusi whole blood bukan hal yang rutin dilakukan. Salah satu alasannya adalah
karena jenis transfusi ini memiliki risiko paling tinggi untuk terjadinya reaksi alergi.

C. Fungsi Transfusi Darah

Bagi Anda yang mengalami kondisi yang berhubungan dengan kekurangan


darah pasti setuju dengan ungkapan “setetes darah begitu berharga”. Apa saja
kondisi yang bisa tertolong dengan transfusi darah?

5
1. Kekurangan Darah Akibat Melahirkan

Ada beberapa wanita yang mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan atau
sering disebut pendarahan postpartum. Kondisi ini bisa menyebabkan anemia
(kekurangan sel darah merah) dan memicu kematian. Transfusi sel darah merah
dibutuhkan untuk kondisi ini.

2. Menjalani Operasi

Saat operasi Anda mungkin kehilangan banyak darah yang mengakibatkan


penurunan jumlah sel darah merah.

3. Infeksi dan Luka Bakar

Transfusi plasma darah mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi luka bakar
yang luas. Pada infeksi berat atau sepsis juga terkadang perlu mendapatkan transfusi
darah.

4. Menderita Kanker

Kanker bisa menurunkan produksi sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit dalam tubuh Anda. Hal itu diperparah pula oleh obat-obatan yang
digunakan dalam kemoterapi. Obat kemoterapi bisa juga menurunkan produksi
darah.

5. Gagal atau Kerusakan Hati Yang Parah

Penderita gagal hati mungkin memerlukan transfusi plasma darah, terlebih jika
produksi zat pembekuan darah di dalam tubuh sudah terganggu.

6. Kelainan Darah

Penderita kelainan darah dan pasien yang menjalani pengobatan transplantasi sel


induk, mungkin akan membutuhkan transfusi sel darah merah dan trombosit.

6
7. Pengidap Thalasemia

Thalasemia adalah kondisi di mana penderitanya mengalami gangguan pada


hemoglobin dalam sel darah merah. Jika kondisi sudah parah, penderita mungkin
akan memerlukan transfusi darah secara rutin.

D. Jumlah Labu / Kebutuhannya

RUMUS TRANSFUSI DARAH

Rumus = Hb normal - Hb pasien = Hasil

= Hasil × BB pasien × jenis darah yang dibutuhkan

Keterangan :

1. Hb normal adalah hb yang diharapkan atau hb normal

2. Hb pasien adalah hb pasien saat ini

3. Hasil adalah hasil pengurangan hb normal dan hb pasien

4. Jenis darah yaitu : - RPC dikalikan 3

- WB dikalikan 6

- Konsentrat dikalikan 0,5

- FFP dikalikan 10

- Cryropresipitat dikalikan 0,5

7
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Kevin (2017). Selain Bermanfaat. Transfusi Darah Juga Beresiko.diakses pada
tanggal 11 September 2020 pukul 11.49 WIB. Dikutip dari :
https://www.alodokter.com/selain-bermanfaat-transfusi-darah-juga-berisiko
Akhmad Fajrin (2013). Rumus Perhitungan Darah Untuk Transfusi Darah. Diakses
pada tanggal 11 September 2020 pukul 10.30 WIB. Dikutip dari :
https://id.scribd.com/doc/185732394/RUMUS-PERHITUNGAN-DARAH
UNTUK-TRANSFUSI-docx
Rachmanta, Resti (2019). Kenali 5 Jenis Transfusi Darah. Diakses pada tanggal 11
September 2020 pukul 10.30 WIB. Dikutip dari :
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3632768/kenali-5-jenis-transfusi
darah
Willy, Tjin (2018). Transfuse Darah, Ini Yang Harus Anda Ketahui. Diakses pada
tanggal 11 September 2020 pukul 12.06 WIB. Dikutip dari :
https://www.alodokter.com/transfusi-darah-ini-yang-harus-anda-ketahui

Anda mungkin juga menyukai