Anda di halaman 1dari 18

“ ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

K / 58 TAHUN DENGAN MASALAH


PSIKOSOSIAL : GANGGUAN CITRA TUBUH / BODY IMAGE AKIBAT STROKE
ISKEMIK DI RT 08 RW 06 CITPEUS KOTA BANDUNG ”

(Tugas ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Praktik Klinik
Keperawatan Jiwa Mengenai Asuhan Keperawatan Klien Dengan Masalah Psikososial)

DOSEN PEMBIMBING

Bapak Drs. Rukman S.Kep., NERS., M.A.Kes

DISUSUN OLEH

Aprilia Salsabilla Dinda

NIM

P17320119009

TINGKAT / KELOMPOK

3A / 2

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung


Jurusan Keperawatan Program Studi D – III Keperawatan Bandung
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. K / 58 TAHUN DENGAN MASALAH
PSIKOSOSIAL : GANGGUAN CITRA TUBUH / BODY IMAGE AKIBAT STROKE
ISKEMIK DI RT 08 RW 06 CITPEUS KOTA BANDUNG PENGKAJIAN

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
1) Identitas pasien / klien
Inisial : Ny. K
Umur : 58 Tahun
Tanggal pengkajian : 03 Desember 2021
Pendidikan : Tidak tamat SD
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status marital : Cerai Hidup
Alamat : Jl. Citepus 2 RT 08 RW 06 Kota Bandung
Diagnose medis : Stroke Iskemik
2) Identitas penanggung jawab
Nama : TN. A
Umur : 27 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. Citepus 2 RT 08 RW 06 Kota Bandung
Hubungan dg klien : Anak
No. Telepon :-
2. Keluhan utama
Klien mengeluh tangan dan kaki kiri tidak dapat digerakkan (lumpuh), klien mengeluh
tangan kanan sering merasa kesemutan dan pegal.
3. Dampak keluhan utama terhadap masalah psikososial

2
Klien mengatakan sedih dengan kondisinya saat ini. Klien mengatakan kesal dan sering
marah dengan kondisinya yang harus serba dibantu. Klien mengatakan sering tidak
menerima keadaan dan merasa ingin mati saja.
4. Faktor predisposisi
1) Riwayat kesehatan yang lalu : Klien mengatakan memiliki riwayat kolesterol dan
diabetes tinggi sejak 2004 dan mulai tidak bisa berjalan pada tahun 2014. Klien
mengatakan bahwa pernah dibawa ke RS saat tahun 2016 dikarenakan terjatuh di
kamar mandi, dirawat 10 hari.
2) Riwayat penggunaan alcohol, obat – obatan, dan rokok : -
3) Situasi kehidupan yang sering menimbulkan stress :
Klien mengatakan merasa tidak sempurna dan tidak dapat membantu anaknya untuk
mencari nafkah. Klien mengatakan dulu sering berjualan pisang goreng dan sabun –
sabun, tapi sekarang sudah tidak mampu.
4) Riwayat trauma fisik selama tumbuh kembang :
Klien mengatakan pernah terjatuh sebanyak 3x (Dikamar tidur 1x, dan dikamar mandi
2x)
5) Riwayat kehilangan :
Klien mengatakan orang tua telah meninggal cukup lama, tapi klien mengatakan
sering merasakan orang tua klien ada disekitar menemani klien sehari – hari. Klien
juga mengatakan sering mengajak ngobrol kedua orang tuanya di malam hari. Klien
merasakan orang tuanya ada di sekitarnya
6) Riwayat kegagalan :
Klien mengatakan merasa gagal menjadi seorang ibu karena tidak dapat menjalankan
peran sebagai ibu dengan baik terkait kondisi penyakit yang diderita.
7) Riwayat anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan klien :
Klien mengatakan saudara dari ibu hampir semua mengalami diabetes dan kolesterol
tinggi.
8) Genogram : Tidak memiliki riwayat penyakit keturunan

3
Keterangan :
= Laki – Laki
= Perempuan
= Pernikahan
= Meninggal dunia
= Tinggal serumah
= Pasien
5. Pemeriksaan fisik
1) TB : 150 cm
2) BB sebelumnya : 48 Kg
3) BB saat ini : 48 Kg
4) Pemeriksaan sistem tubuh :

Ps. Fisik Ny. E


Keadaan Umum - Keadaan umum baik
- Nadi 80x /menit
- Respirasi 18x /menit
- Suhu: 36,4 C
- TD : 120/80 mmHg
- BB : 48 Kg
- TB : 150 Cm
- IMT : 21,3 (Normal)
- Kolesterol (1 tahun lalu) : (310 mg/dL)
Kepala Simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada luka.
Rambut Rambut kurang bersih, warna hitam, beruban, rambut
lengket
Mata Simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik.
Hidung Bersih, penciuman baik, tidak ada sumbatan, tidak ada
sekret, tidak tampak pernapasan cuping hidung.
Telinga Bersih, simetris, tidak ada serumen berlebih, fungsi
pendengaran baik.
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Kulit leher
lengket dan terlihat kotor. Leher dan bahu tampak
tegang dan kaku
Dada/paru-paru Simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan,
auskultasi paru vesikuler. Kulit badan lengket
Jantung Ictus kordis tidak tampak, bunyi jantung S1 dan S2 (lup
dan dub) terdengar teratur.
Abdomen Datar, simetris, tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas atas Kesemutan dan nyeri pada ekstremitas kanan atas,

4
terasa lemah dan lemas sedangkan pada ekstremitas
kiri atas tidak mampu digerakkan sama sekali
kekuatan otot 0,

3 0

Refleks pada kedua kaki ada sensasi nyeri halus


kasar tajam tumpul ada, tidak ada edema, CRT <2
detik, akral teraba hangat.
Ekstremitas bawah Kesemutan dan nyeri pada ekstremitas kanan
bawah, terasa lemah dan lemas, sedangkan pada
ekstremitas kiri bawah tidak mampu digerakkan
sama sekali kekuatan otot 0,
3 0

Refleks pada kedua kaki ada sensasi nyeri halus


kasar tajam tumpul ada, tidak ada edema, CRT <2
detik, akral teraba hangat.

6. Kebiasaan sehari – hari


NO AKTIVITAS Ny. E
1. Personal hygiene
 Mandi 1x/hari
 Menggosok gigi 1x/hari
 Keramas 1x/minggu
 Ganti baju 2x/hari
2. Pola makan
 Jenis makanan Nasi, lauk pauk, sayur.
Biasa konsumsi
makanan berlemak
 Frekuensi makan 3x/hari
 Porsi 1 porsi
 Keluhan -
3. Pola minum
 Frekuensi minum 8 gelas/hari
 Jenis minum Air putih
 keluhan Tidak ada
4. Tidur dan istirahat
 Tidur siang 1 jam
 Tidur malam 6-7 jam/hari
 Keluhan Tidak ada
5. Eliminasi BAB
 Frekuensi 1x/hari

5
 Warna Kuning kecokelatan
Khas tinja
 Bau Padat
 Konsistensi Harus di diaper, diganti
 Keluhan 2 – 3x / hari
6. Eliminasi BAK
 Frekuensi 8x/hari
 Warna Kurang jernih
 Bau Khas urin
 Keluhan Harus di diaper dan
tidak bisa menahan
kemih, sering bengkak
bengkak kalau ditahan
7. Aktivitas Setiap hari diam dirumah
dan mengandalkan
bantuan tetangga

7. Status mental dan emosi


1) Orientasi terhadap orang / diri : Pasien mampu mengenali dirinya sendiri, dan
mengenali keluarganya, pasien juga akrab dengan tetangga sekitar
2) Orientasi terhadap tempat : Pasien mengingat dirinya sedang di rumah, dapat
menyebutkan alamat lengkap
3) Orientasi terhadap waktu : Pasien mampu membedakan waktu pagi, siang, dan
malam
4) Memori saat ini : Hanya terfokus pada kondisi ekstremitas kirinya
5) Jangka pendek (Kejadian dalam minggu terakhir) : Mengingat dan bisa
menceritakan
6) Jangka panjang (Lebih dari satu bulan) : Mengingat dan bisa menceritakan
7) Tingkat konsentrasi pasien : Konsentrasi baik
8) Pengetahuan klien tentang penyakitnya : Kurang mengetahui
8. Psikososial dan hubungan sosial
1) Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan sedih dengan kondisi tubuhnya saat ini,
Klien mengatakan kesal dan marah dengan kondisi tubuhnya saat ini yang harus
serba dibantu, Klien mengatakan merasa dirinya tidak berguna karena tidak bisa
menjalankan perannya sebagai ibu dengan baik, klien mengatakan ingin mati saja

6
kalau tidak kunjung sembuh, klien mengatakan tidak ingin merepotkan anaknya
dan ingin mati saja. Klien mengatakan tidak menyukai bagian tubuhnya yang kiri
b. Identitas diri : Klien adalah seorang ibu rumah tangga, klien adalah seorang ibu
yang biasa berjualan sabun untuk membantu perekonomian keluarga, klien
mengatakan bangga menjadi seorang ibu tapi sekarang merasa bahwa dirinya
bukan ibu yang bisa diandalkan.
c. Peran : Klien mengatakan merasa gagal menjadi seorang ibu karena tidak dapat
menjalankan peran sebagai ibu dengan baik terkait kondisi penyakit yang diderita.
d. Harga diri : Klien mengatakan hubungannya dengan orang lain / tetangga sekitar
baik.
e. Ideal diri : Klien mengatakan ingin sembuh
f. Perasaan klien terhadap kondisi saat ini : Pasien merasa sedih dan kesal
dengan kondisinya yang tak kunjung sembuh sejak 2014
g. Tahap kehilangan klien saat ini : Klien menerima kondisinya namun sering
merasa kesal
h. Koping : Klien selalu sendirian di rumah dan tidak ditemani oleh siapapun
9. Hubungan sosial klien (sebelum dan saat sakit)
1) Orang yang dekat / dijadikan tempat curhat bagi klien : Klien mengatakan selalu
menceritakan masalah pada putra bungsunya
2) Peran serta atau keterlibatan klien dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Klien mengatakan jarang keluar rumah
3) Hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain : -
10. Seskualitas
1) Pengaruh sakit terhadap hubungannya dengan pasangan (sesuai kebutuhan) :
Tidak memiliki suami
2) Adakah masalah seksual / reproduksi : Tidak memiliki suami
3) Jika ada, bagaimana cara mengatasinya : Tidak memiliki suami
11. Spiritual
1) Pandangan klien terhadap kehidupannya : Kehidupannya sangat bermakna dan
bahagia
2) Keyakinan klien akan penyakit yang dialami : Pasien marah terhadap penyakitnya

7
3) Keyakinan klien akan kesembuhan penyakitnya : Pasien tidak begitu yakin akan
sembuh karena penyakitnya sudah cukup lama dirasakan
4) Kegiatan keagamaan yang klien lakukan selama sakit : Mengaji dan berdoa
12. Terapi medic
1) Obat – obatan farmakologi :
1. Glibenciamide 5 mg (3 x 1)
2. Simvastatin 10 mg (2 x 1)
3. Metformin 500 mg (3 x 1)
4. Oskadon SP (3 x 1)
5. Terapi alternatif buang darah sebanyak 3x di Kota Garut
13. Pemeriksaan penunjang
1) Hasil laboratorium : pemeriksaan kolesterol terakhir di tahun 2020 dengan hasil
(310 mg/dL)
2) Hasil pemeriksaan diagnostic : -

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisis data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Proses penyakit Gangguan
 Klien mengatakan marah kesal dan ↓ citra tubuh
sedih dengan kondisinya saat ini, Perubahan fungsi tubuh
dimana kaki dan tangan kiri nya ↓
tidak dapat digunakan sebagaimana Perubahan gambaran diri
mestinya ↓
 Klien mengatakan dirinya Gangguan citra tubuh
merepotkan orang lain dan benci
dengan kondisinya
 Klien mengatakan khawatir dengan
reaksi orang lain terutama putra nya
akan menikah, klien mengatakan
khawatir dengan pandangan kerabat
 Klien mengatakan seluruh aktifitas
sekarang dibantu, klien
ketergantungan, klien mengatakan
gaya hidup dan pola aktivitasnya
berubah sejak sakit

8
DO :
 Menolak menerima perubahan
 Pasien tampak marah dengan
keadaan tubuhnya
 Pasien tampak sedih dengan
keadaan tubuhnya
 Pasien tampak takut dengan reaksi
orang lain
 Pasien tampak gelisah dan tegang
 Hubungan sosial berubah
 Adanya respon nonverbal pada
perubahan persepsi tubuh
 Tampak sering menunduk saat
berkomunikasi
2. DS : Proses penyakit Harga diri
 Klien mengatakan dirinya tidak ↓ rendah
berguna dan hanya menyusahkan Perubahan fungsi tubuh situasional
orang lain ↓
 Klien mengatakan dirinya Perubahan gambaran diri
memalukan ↓
 Klien mengatakan dirinya tidak Gangguan citra tubuh
berguna menjadi seorang ibu tidak ↓
bisa mengurus rumah Perasaan malu terhadap
 Klien merasa bersalah atas diri sendiri
kondisinya ↓
DO : Mengkritik diri sendiri
 Berbicara lirih ↓
 Postur tubuh sering menunduk Harga diri rendah
situasional
 Kontak mata kurang
 Lesu dan agak pasif
 Tidak mampu membuat keputusan
 Sulit berkonsentrasi
 Menolak penilaian positif tentang
diri sendiri
 Melebih – lebihkan penilaian negatif
tentang diri sendiri

3. DS : Proses penyakit Ansietas


 Klien mengatakan bingung dengan ↓
penyakitnya yang tak kunjung Perubahan fungsi tubuh
sembuh ↓
 Klien mengatakan takut tidak Ketidakefektifan
sembuh dan akan selamanya stroke manajemen kesehatan
 Klien mengatakan sering sulit ↓
konsentrasi karena terusmemikirkan Gagal mengurangi faktor

9
kondisi kesehatannya resiko
 Klien mengatakan tidak berdaya ↓
 Klien mengatakan nafsu makan Lamanya proses penyakit
berkurang terjadi
DO : ↓
 Klien tampak gelisah Khawatir terhadap
 Sering berkemih kesehatan yang tak
 Kontak mata buruk kunjung ada perbaikan
 Berorientasi pada masa lalu ↓
Ansietas
 Suara bergetar
 Wajah pucat

2. Daftar diagnosis keperawatan


1) Gangguan citra tubuh b.d perubahan fungsi tubuh d.d Menolak menerima
perubahan, Pasien tampak marah dengan keadaan tubuhnya, Pasien tampak sedih
dengan keadaan tubuhnya, Pasien tampak takut dengan reaksi orang lain, Pasien
tampak gelisah dan tegang, Hubungan sosial berubah, Adanya respon nonverbal
pada perubahan persepsi tubuh, Tampak sering menunduk saat berkomunikasi
2) Harga diri rendah situasional b.d perubahan pada citra tubuh d.d Berbicara lirih,
Postur tubuh sering menunduk, Kontak mata kurang, Lesu dan agak pasif, Tidak
mampu membuat keputusan, Sulit berkonsentrasi, Menolak penilaian positif
tentang diri sendiri, Melebih – lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri
3) Ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri d.d Klien tampak gelisah, Sering
berkemih, Kontak mata buruk, Berorientasi pada masa lalu, Suara bergetar, Wajah
pucat

10
C. Perencanaan keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


.
1. Gangguan citra tubuh b.d perubahan fungsi tubuh Setelah dilakukan 1. Bantu pasien untuk 1. Dengan mendiskusikan
d.d Menolak menerima perubahan, Pasien tampak perawatan 1 x 1 mendiskusikan stressor stressor yang ada dalam
marah dengan keadaan tubuhnya, Pasien tampak jam diharapkan yang mempengaruhi citra diri pasien, akan
sedih dengan keadaan tubuhnya, Pasien tampak gangguan citra diri terkait dengan membuat kita mengetahui
takut dengan reaksi orang lain, Pasien tampak tubuh dapat kondisi kongenital, apa yang dirasakan oleh
gelisah dan tegang, Hubungan sosial berubah, teratasi dengan cedera, penyakit, atau pasien
Adanya respon nonverbal pada perubahan persepsi kriteria hasil : pembedahan 2. Dengan memberikan
tubuh, Tampak sering menunduk saat  Pasien dapat 2. Gunakan bimbingan bimbingan antisipasif dan
berkomunikasi. menerima antisipasif yang penjelasan bermakna,
DS : dirinya menunjukan pasien akan membuat pasien
 Klien mengatakan marah kesal dan sedih sendiri terkait dengan perubahan lebih mengerti dan dapat
dengan kondisinya saat ini, dimana kaki dan  Pasien dapat – perubahan citra tubuh menerima dirinya
tangan kiri nya tidak dapat digunakan menjadi yang telah diprediksikan 3. Dengan melandaskan
sebagaimana mestinya dirinya 3. Bantu pasien pemikiran secara logic
 Klien mengatakan dirinya merepotkan orang sendiri memisahkan antara terkait kondisi pasien,
lain dan benci dengan kondisinya  Pasien penampilan fisik diri dari membuat pasien lebih
 Klien mengatakan khawatir dengan reaksi memahami perasaan berharga secara mengerti dan dapat
orang lain terutama putra nya akan menikah, proses pribadi dengan tepat menerima dirinya
klien mengatakan khawatir dengan pandangan penyakit 4. Identifikasi kelompok 4. Dapat meningkatkan
kerabat yang pendukung yang tersedia koping dan semangat
 Klien mengatakan seluruh aktifitas sekarang berimbas bagi pasien pasien
dibantu, klien ketergantungan, klien pada 5. Bantu keluarga untuk 5. Untuk menghindari
mengatakan gaya hidup dan pola aktivitasnya tubuhnya mengidentifikasi perasaan marah dan takut
berubah sejak sakit perasaan sebelum berlebih pada pasien,
DO : mengintervensi dengan sehingga memahami
 Menolak menerima perubahan cara yang tepat perasaan
 Pasien tampak marah dengan keadaan tubuhnya
 Pasien tampak sedih dengan keadaan tubuhnya
 Pasien tampak takut dengan reaksi orang lain

11
 Pasien tampak gelisah dan tegang
 Hubungan sosial berubah
 Adanya respon nonverbal pada perubahan
persepsi tubuh
 Tampak sering menunduk saat berkomunikasi

2. Harga diri rendah situasional b.d perubahan pada Setelah dilakukan 1. Identifikasi harapan citra 1. Untuk mengetahui
citra tubuh d.d Berbicara lirih, Postur tubuh sering perawatan 1 x 1 tubuh berdasarkan tahap harapan dan keinginan
menunduk, Kontak mata kurang, Lesu dan agak jam diharapkan perkembangan pasien terkait tubuhnya
pasif, Tidak mampu membuat keputusan, Sulit harga diri rendah 2. Monitor frekuensi 2. Untuk mengetahui
berkonsentrasi, Menolak penilaian positif tentang situasional dapat pernyataan kritik frekuensi persepsi diri
diri sendiri, Melebih – lebihkan penilaian negatif teratasi dengan terhadap diri sendiri terhadap tubuhnya
tentang diri sendiri. kriteria hasil : 3. Diskusikan perubahan 3. Untuk mengetahui
DS :  Pasien dapat tubuh dan fungsinya pandangan tubuhnya
 Klien mengatakan dirinya tidak berguna dan menerima 4. Diskusikan persepsi 4. Untuk mengetahui
hanya menyusahkan orang lain dirinya pasien dan keluarga frekuensi persepsi diri
 Klien mengatakan dirinya memalukan sendiri tentang perubahan citra terhadap tubuhnya
 Klien mengatakan dirinya tidak berguna  Pasien dapat tubuh
menjadi seorang ibu tidak bisa mengurus rumah menghargai 5. Anjurkan 5. Untuk mengetahui
 Klien merasa bersalah atas kondisinya diri sendiri mengungkapkan pandangan dan persepsi
DO :  Pasien dapat gambaran diri terhadap klien terkait tubuhnya
 Berbicara lirih menilai citra tubuh
 Postur tubuh sering menunduk adanya hal 6. Anjurkan latih fungsi 6. Memaksimalkan fungsi
positif dala tubuh yang masih tubuh yang masih dapat
 Kontak mata kurang
diri dimiliki digunakan
 Lesu dan agak pasif
 Tidak mampu membuat keputusan
 Sulit berkonsentrasi
 Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
 Melebih – lebihkan penilaian negatif tentang
diri sendiri

3. Ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri d.d Setelah dilakukan 1. Berikan informasi factual 1. Dengan memberikan

12
Klien tampak gelisah, Sering berkemih, Kontak perawatan 1 x 1 terkait diagnosis, penjelasan terkait
mata buruk, Berorientasi pada masa lalu, Suara jam diharapkan perawatan dan prognosis kondisi dan tindakan
bergetar, Wajah pucat. ansietas dapat yang harus dilakukan
DS : teratasi dengan membuat pasien lebih
 Klien mengatakan bingung dengan penyakitnya kriteria hasil : mengerti dan dapat
yang tak kunjung sembuh  Pasien menerima dirinya
 Klien mengatakan takut tidak sembuh dan akan menerima 2. Gunakan pendekatan 2. Agar terbina trust antara
selamanya stroke dirinya yang tenang dan perawat dan klien
 Klien mengatakan sering sulit konsentrasi  Pasien bisa meyakinkan 3. Agar perawat
karena terusmemikirkan kondisi kesehatannya lebih rileks 3. Pahami situasi krisis mengetahui apa yang
 Klien mengatakan tidak berdaya  Rasa cemas yang terjadi dari dirasakan pasien
 Klien mengatakan nafsu makan berkurang pasien dapat perspektif klien 4. Komunikasi yang
DO : teratasi 4. Lakukan usapan pada terapeutik membuat
 Klien tampak gelisah punggung / leher dengan pasien nyaman
cara yang tepat 5. Untuk meningkatkan
 Sering berkemih
5. Berikan penguatan pada koping pasien
 Kontak mata buruk
klien 6. Untuk meningkatkan
 Berorientasi pada masa lalu 6. Dorong keluarga untuk koping pasien
 Suara bergetar mendampingi klien
 Wajah pucat dengan cara yang tepat

D. Implementasi keperawatan

NO TANGGAL / WAKTU DX IMPLEMENTASI PARAF


1. 06 Desember 2021 1 Membantu pasien untuk mendiskusikan stressor yang mempengaruhi citra diri
Pukul 09.00 WIB terkait dengan kondisi kongenital, cedera, penyakit, atau pembedahan
e/ Klien mengatakan marah kesal dan sedih dengan kondisinya saat ini, dimana
kaki dan tangan kiri nya tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya
Klien mengatakan dirinya merepotkan orang lain dan benci dengan kondisinya
Klien mengatakan khawatir dengan reaksi orang lain terutama putra nya akan
menikah, klien mengatakan khawatir dengan pandangan kerabat
Klien mengatakan seluruh aktifitas sekarang dibantu, klien ketergantungan, klien
mengatakan gaya hidup dan pola aktivitasnya berubah sejak sakit

13
2. 06 Desember 2021 1 Menggunakan bimbingan antisipasif yang menunjukan pasien terkait dengan
Pukul 09.00 WIB perubahan – perubahan citra tubuh yang telah diprediksikan
e/ Pasien mengatakan ingin mati saja jika tidak kunjung disembuhkan
3. 06 Desember 2021 1 Membantu pasien memisahkan antara penampilan fisik diri dari perasaan berharga
Pukul 09.00 WIB secara pribadi dengan tepat
e/ Pasien mengatakan merasa tidak berguna tidak bisa membantu putranya untuk
menambah pendapatan atau mengurus rumah
4. 06 Desember 2021 1 Mengidentifikasi kelompok pendukung yang tersedia bagi pasien
Pukul 09.00 WIB e/ Putra bungsu pasien selalu menyempatkan untuk menemani pasien jika selepas
pulang bekerja
5. 06 Desember 2021 1 Membantu keluarga untuk mengidentifikasi perasaan sebelum mengintervensi
Pukul 09.00 WIB dengan cara yang tepat
e/ Putra bungsu pasien selalu menguatkan pasien
6. 06 Desember 2021 3 Memberikan informasi factual terkait diagnosis, perawatan dan prognosis
Pukul 09.30 WIB e/ Pasien memahami kondisinya saat ini

7. 06 Desember 2021 3 Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan


Pukul 09.30 WIB e/ Pasien merasa lebih nyaman jika perawat melakukan sentuhan yang terapeutik,
intonasi suara yang lembut dan tidak mendominasi
8. 06 Desember 2021 3 Memahami situasi krisis yang terjadi dari perspektif klien
Pukul 09.30 WIB e/ Perawat memahami apa yang dirasakan oleh pasien tidaklah mudah

9. 06 Desember 2021 3 Melakukan usapan pada punggung / leher dengan cara yang tepat
Pukul 09.30 WIB e/ / Pasien merasa lebih nyaman jika perawat melakukan sentuhan yang terapeutik

10. 06 Desember 2021 3 Memberikan penguatan pada klien


Pukul 09.30 WIB e/ Pasien mengatakan akan mencoba lebih mencintai dirinya sendiri

11. 06 Desember 2021 3 Mendorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara yang tepat
Pukul 09.30 WIB e/ Pasien mengatakan putranya selalu menyempatkan untuk menemani jika
sesudah pulang kerja

14
12. 06 Desember 2021 2 Mengidentifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
Pukul 10.00 WIB e/ Pasien mengatakan berharap segera sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa
lagi
13. 06 Desember 2021 2 Memonitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
Pukul 10.00 WIB e/ Pasien mengatakan sering marah dan kesal dengan kondisi tubuhnya, pasien
juga mengatakan sering berfikir ingin mati saja
14. 06 Desember 2021 2 Mendiskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
Pukul 10.00 WIB e/ Pasien menjadi ketergantungan dalam melakukan aktivitas

15. 06 Desember 2021 2 Mendiskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Pukul 10.00 WIB e/ Pasien mengatakan merasa menyusahkan semua orang, putra pasien mengatakan
kalau ini adalah kelebihan yang allah berikan
16. 06 Desember 2021 2 Menganjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
Pukul 10.00 WIB e/ Pasien mengatakan dirinya tidak berguna

17. 06 Desember 2021 2 Menganjurkan latih fungsi tubuh yang masih dimiliki
Pukul 10.00 WIB e/ Pasien mengatakan sering melatih ekstremitas kirinya dengan senam mandiri

15
E. Evaluasi keperawatan

N TANGGAL / DX PERKEMBANGAN PARAF


O WAKTU
1. 07 Desember 2021 1 (S) Pasien mengatakan akan mencoba untuk
Pukul 09.00 WIB menerima secara lapang dada tanpa ada perasaan
marah dan kesal. Pasien mengatakan berusaha
untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan dan tetap
bisa mengoptimalkan fungsi tubuh yang tidak
terganggu dengan baik. Pasien mengatakan akan
mencoba memahami bahwa dirinya dibantu oleh
orang yang tulus sehingga tidak merasa
direpotkan.
(O) Pasien menerima perubahan, pasien tampak
lapang dada dengan keadaan tubuhnya, pasien
mengatakan akan berpikiran positif bahwa sekitar
memahami keadaannya. Pasien tampak tenang dan
tidak gelisah. Persepsi pasien terhadap perubahan
tubuh positif, adanya kontak mata saat berbicara
(A) Masalah teratasi
(P) Intervensi dihentikan

2. 07 Desember 2021 3 (S) Klien mengatakan memahami kondisi


Pukul 09.30 WIB penyakitnya. Klien mengatakan yakin akan
sembuh. Klien mengatakan tidak akan terlalu
keras memikirkan kondisi penyakitnya. Klien
mengatakan dirinya mampu dan berdaya
(O) Klien tak tampak gelisah. Klien berbicara
dengan melakukan kontak mata. Klien tidka
berorientasi pada masa lalu. Suara klien tidak
bergetar. Wajah klien tidak pucat
(A) Masalah teratasi
(P) Intervensi dihentikan
3. 07 Desember 2021 2 DO :
Pukul 10.00 WIB (S) Klien mengatakan dirinya berguna. Klien
mengatakan dirinya tidak memalukan. Klien
mengatakan memahami kondisi tubuhnya. Klien
mengatakan telah menjadi ibu yang baik dan
bangga menjadi seorang ibu
(O) Klien tidak berbicara lirih. Postur tubuh klien
tidak menunduk. Klien saat berbicara melakukan
kontak mata. Klien tidak lesu dan aktif. Klien
mampu membuat keputusan dan dapat
berkonsentrasi. Klien menyatakan dirinya positif.
klien
(A) Masalah teratasi

16
(P) Intervensi dihentikan

17
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, Heather. Kamitsuru, Shigemi (2018) NANDA – I Diagnosis Keperawatan


Definisi dan Klasifikasi 2018 – 2020. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Nurarif, Huda A. Kusuma, Hardhi (2015) Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis & NANDA NIC – NOC jilid 1 . Yogyakarta : Percetakan Mediaction
Publishing Yogyakarta

Nurjannah, Intansari (2018) Klasifikasi Luaran Keperawatan Nursing Outcomes Classification


(NOC) Pengukuran Outcome Kesehatan. United Kingdom Elsevier

Nurjannah, Intansari (2018) Klasifikasi Luaran Keperawatan Nursing Interventions


Classification (NIC) United Kingdom : Elsevier

Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Definisi dan
Indikator Dignostik. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia

Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia

Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia

18

Anda mungkin juga menyukai