CIMAHI
MAHASISWA:
ANDRIANI FRANSISKA SINAGA
NIM
1490122148
DEMOGRAFI
Petunjuk Pengisian
1) Berilah tanda check list ( √ ) pada tempat yang disediakan
2) Setiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban
1. Usia 71 Tahun
2. Jenis Kelamin :
Laki √ Perempuan
3. Pendidikan terakhir :
Tidak Sekolah SLTP Diploma
SD √ SMU Sarjana
√ Swasta Wiraswata
5. Status perkawinan :
√ Tidak Menikah Menikah Janda / duda
B. Format Pengkajian
RIWAYAT
KESEHATAN
Nama (inisial) : Oma E Jenis Kelamin: Perempuan
Usia : 75 tahun
Alamat : Cimahi
GENOGRAM:
Klien tidak dapat mengingat silsilah keluarganya, karena orang tua nya meninggal sejak klien kecil,
dan memiliki empat saudara.
Klien merupakan anak ke-4 dari 4bersaudara, dan klien belum pernah menikah.
- Kakak pertama perempuan (hidup)
- Kakak kedua perempuan (hidup)
- Kakak ketiga perempuan (hidup)
- klien (hidup)
Keterangan:
: Perempuan X : Meninggal
: Laki-laki : tinggal dalam satu rumah
: Klien
RIWAYAT JATUH
WAKTU : < 6 BULAN YG LALU
LOKASI & PENYEBAB:
Klien seminggu yang lalu jatuh di kamar mandi menyebabkan sulit berjalan karena bagian
pinggang nyeri. Saat ini klien harus menggunakan alat bantu jalan yaitu tongkat (sella)
MATA: DADA:
Bentuk mata simetris kanan dan kiri, sklera Pengembangan dada simetris, tidak ada
tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil retraksi dinding dada, taktil fremitus sama di
isokor, fungsi penglihatan menurun kedua lapang paru, tidak ada krepitasi,
perkusi sonor, suara napas vesikuler
HIDUNG: ABDOMEN:
Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada Bentuk abdomen cembung, tidak ada
sekret, tidak ada massa abnormal, fungsi distensi, bising usus 6 kali/menit, tympani,
penciuman normal tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas
TELINGA: EKSTREMITAS:
Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, tidak ada Tidak terdapat edema pada ekstremitas
serumen, fungsi pendengaran normal bawah kanan dan kiri, terdapat bekas
lembam pada kaki kiri
INTEGUMEN: REFLEKS:
Akral teraba hangat, terdapat senile lentigo
pada wajah
POLA TIDUR
JUMLAH WAKTU TIDUR SEHARI: MALAM: ± 6 ½ JAM / SIANG: ± 1 JAM
>6 JAM/
GANGGUAN TIDUR: TIDAK ADA *INSOMNIA/SERING TERBANGUN/SULIT
MENGAWALI/ LAINNYA
KEBIASAAN KHUSUS: berdoa sebelum tidur
POLA ELIMINASI
BAK: 3 -5 KALI BAB: 1 KALI
WARNA URINE: KUNING JERNIH KONSISTENSI: LEMBEK
SIKAT GIGI: YA
FREKUENSI DLM SEHARI: 2 KALI SAAT MANDI
POLA SOSIALISASI
KEMAMPUAN SOSIAL: klien dapat berinteraksi dan bersosialisasi jarang dengan semua lansia
di panti begitupun dengan suster dan pengurus panti lainnya.
Klien selalu mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang di adakan di panti.
SIKAP KLIEN TERHADAP ORANG LAIN: hubungan klien dengan semua lansia di panti baik, klien
dapat berinteraksi dengan semua penghuni panti.
MASALAH DALAM BERSOSIALISASI: tidak ada
PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL
PANDANGAN KLIEN: klien meyakini bahwa Tuhan selalu ada, di berikan tempat tinggal dan
orang-orang yang mau merawatnya.
KEGIATAN YANG DILAKUKAN: klien selalu mengikuti kegiatan ibadah bersama yang di adakan
di panti setiap hari yaitu pada pagi, siang, dan sore
MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN: tidak ada
C. PENGKAJIAN COMPREHENSIF GERIATRIC ASSESSMENT (CGA)
NO FUNGSI NILAI
1. Mengendalikan rangsang pembuangan
tinja Keterangan:
0= tak terkendali/ tak teratur (perlu 2
pencahar) 1= kadang-kadang tak
terkendali (1x seminggu)
2= terkendali teratur
2. Mengendalikan rangsang
berkemih 2 _
0= tak terkendali atau pakai
kateter
1= kadang-kadang tak terkendali (hanya 1x/24 jam)
2= mandiri
3. Membersihkan diri (seka muka, sisir rambut, sikat
gigi) 1 _
0 = tergantung pertolongan orang lain
1= mandiri
4. Penggunaan jamban,masuk dan keluar (melepaskan, memakai celana,
membersihkan, menyiram)
0 = tergantung pertolongan orang lain 2
_
1= perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat
mengerjakan sendiri beberapa kegiatan yang lain
2 = mandiri
5. Makan
0 = tidak mampu
1 = perlu ditolong memotong makanan 2 _
2 = mandiri
6. Berubah sikap dari berbaring ke
duduk 0= tidak mampu
1 = perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 3 _
orang) 2 = bantuan minimal 1 orang
3 = mandiri
7. Berpindah/
berjalan 0 = tidak
mampu 3 _
1 = bisa (pindah) dengan kursi
roda
2 = berjalan dengan bantuan 1
orang
3 = mandiri
8. Memakai baju
0 = tergantung orang lain 2 _
1 = sebagian dibantu (misalnya mengancing baju)
2 = mandiri
NO FUNGSI NILAI
9. Naik turun
tangga 0 = tidak 0 _
mampu
1 = butuh pertolongan
2 = mandiri
10. Mandi
0 = tergantung orang lain 0 _
1= mandiri
JUMLAH 19
Penilaian:
12 - 19 :
Ketergantungan ringan
Bandung, 21/03/2023
Sumber:
Mahoney, F.I., & Barthel, D. (1965). Functional evaluation: the Barthel Index. Maryland State
Med Journal, 14: 56-61.
PENGKAJIAN FUNGSIONAL: KATZ INDEKS
Pedoman: Lingkari skor yang menampilkan kegiatan yang mampu dilakukan oleh klien
SKO KRITERI
R A
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau BAK), berpindah, ke kamar
kecil,
berpakaian dan mandi.
B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil
dan satu
fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah
dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Bandung, 21/03/2023
(TTD)
MINI MENTAL STATUS EXAM (MMSE)
Dokumentasi gambar:
Skor Total 30 30
Catatan Pemeriksa:
_ _ _
_ _ _
Interpretasi hasil:
Bandung, 21/03/2023
(TTD)
Sumber:
Folstein, M., Folstein, S.E., McHugh, P.R. (1975). “Mini-Mental State” a practical method for
grading the cognitive state of patients for the clinician. Journal of Psychiatric Research,
12(3): 189-198.
ABBREVIATED MENTAL TEST
8 – 10 = normal
Bandung, 22/03/2023
( TTD )
PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA
Bandung , 21/03/2023
(TTD)
PENGKAJIAN RESIKO JATUH
di sepanjang garis ini sampai batas yang ditentukan, kemudian putar balik kembali ke
kursi dan duduk kembali.” Bapak/ Ibu dapat berjalan dengan kecepatan biasa.
6. Klien dapat diberikan kesempatan untuk berlatih tanpa pengukuran waktu, sebelum test
dilakukan.
7. Persiapkan stopwatch. Jika klien sudah siap, test dimulai (pada kata “mulai”) dan berakhir
pada
saat klien sudah duduk.
8. Klien lansia yang sehat umumnya dapat mengerjakan test dengan waktu sekitar 10 detik.
Klien
lansia yang lemah ‘frail’ atau gangguan mobilitas membutuhkan waktu sekitar 2 menit atau
lebih.
9. Observasi meliputi waktu berjalan, fase transisi (pada saat berdiri, memulai berjalan,
Tanggal :
Test 2 :
detik
Bandung , 21/03/2023
Observasi :
(TTD)
Sumber:
Jacobs, M., & Fox, T. (2008). Using the “Timed Up and Go/TUG” test to predict risk of falls.
Assisted Living Consult.
Podsiadlo, D., & Richardson, S. 1991. The timed Up & Go: a test of basic functional mobility for
frail elderly persons. J Am Geriatr Soc, 39(2): 142-148.
GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS) (SHORT
FORM)
Instruksi: Lingkari jawaban yang mengekspresikan perasaan klien dalam dua minggu
Keterangan skor total Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal; setiap jawaban bercetak tebal
mempunyai nilai 1; jawaban yang tidak bercetak tebal diberikan nilai 0
Interpretasi hasil
Skor 0-4 : Normal (tidak depresi)
Bandung , 22/03/2023
(TTD)
MINI NUTRITIONAL ASSESSMENT
Bandung , 21/03/2023
(TTD)
PENGKAJIAN UCLA LONELINESS SCALE (SKALA KESEPIAN)
Petunjuk Pengisian:
A. Berikut terdapat pernyataan yang menjelaskan tentang bagaimana anda merasakan
sesuatu. Untuk tiap pernyataan menjelaskan seberapa sering yang anda rasakan.
B. Pada lembar jawaban terdapat 4 kolom alternatif jawaban atas respon anda. Lingkari
setiap jawaban yang sesuai dengan pilihan anda yaitu
TP (Tidak Pernah) : jika pernyataan tersebut tidak pernah anda
rasakan J (Jarang) : Jika pernyataan tersebut jarang anda rasakan
Kadang-kadang : Jika pernyataan tersebut sering anda rasakan
Selalu : Jika pernyataan tersebut sangat sering anda rasakan
Skor item
Interpretasi Mendukung (positif) Tidak Mendukung (negative)
( Pertanyaan no 1, 5, 9, (Pertanyaan No:
10, 2,3,4,6,7,8,11,
15, 16, 19, 20) 12, 13, 14, 17,
18
Tidak Pernah 4 1
Jarang 3 2
Kadang-kadang 2 3
Selalu 1 4
35 – 49 : kesepian ringan
50 – 64 : kesepian sedang
65 – 80 : kesepian berat
Bandung , 22/03/2023
(TTD)
C. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif: Gangguan muskuloskletal, Gangguan
- Klien mengatakan jatuh di
gangguan kardiovaskuler mobilitas fisik
kamar mandi 2 minggu yang
lalu
- Klien mengatakan bisa berjalan Penurunan massa otot
dengan jarak dekat namun
takut jatuh saat berjalan
- Klien mengatakan kakinya kaku, Penurunan stabilitas
sulit di gerakkan jika berjalan
harus berpegangan atau
menggunakan alat bantu Kerusakan muskuloskletal
Data Objektif:
- Klien menggunakan alat bantu Kekakuan otot
jalan (tongkat/sella)
- Tampak kesulitan dalam
berjalan dan beraktivitas Kontraktur sendi menurun
- Kekuatan otot ekstremitas:
Atas: 5,5
Bawah: 5,4 Sendi tidak dapat
- Rentang gerak terbatas pada mempertahankan rentang
ekstremitas bawah
- Kaki kiri tampak kaku sulit di gerak dengan penuh
gerakkan
- Hasil pengkajian barthel index
17 yang artinya ketergantungan Gangguan mobilitas fisik
ringan
- Hasil pengkajian index KATZ
adalah A
- Mengkonsumsi obat
amlodipine 5 mg Kontraktur sendi menurun
Intoleransi aktivitas
D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik
2. Nyeri akut
3. Resiko jatuh
Data Objektif:
- Klien menggunakan alat bantu jalan (tongkat)
- Tampak kesulitan dalam berjalan dan beraktivitas
- Kekuatan otot ekstremitas:
Atas: 5,5
Bawah: 5,4
- Rentang gerak terbatas pada ekstremitas bawah
- Kaki kiri tampak kaku sulit di gerakkan
- Hasil pengkajian barthel index 17 yang artinya
ketergantungan ringan
- Hasil pengkajian index KATZ adalah A
Data Objektif:
- Klien menggunakan tongkat berjalan atau sella
- Hasil pengkajian barthel index 17 yang artinya ketergantungan
ringan
- Hasil pengkajian index KATZ adalah A
Faktor Yang - Kendala lingkungan
Berhubungan - Nyeri
- Kelemahan
Alternative Dx (Saran - Intoleransi aktivitas
Penggunaan) - Gangguan mobilitas fisik
Nursing Outcome Tujuan Jangka Panjang:
(NOC)
Setelah di berikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam di
harapkan klien mampu mengurangi resiko jatuh secara
Tujuan Jangka Pendek (SMART):
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam, klien
dapat meningkatkan aktivitas perawatan diri
harapkan klien mampu - Identifikasi adanya nyeri atau gangguan mobilitas fisik
melakukan ambulasi secara keluhan fisik lainnya - Mengetahui aktivitas fisik yang
keperawatan selama 1x24 jam, dan tekanan darah sebelum - Mengidentifikasi adanya
fisik dari satu atau lebih selama melakukan ambulasi ketidaknyaman klien saat
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
23 Maret - Gangguan S:
2023 mobilitas - Klien mengatakan dapat berjalan
fisik dari tempat tidur dengan tongkat
07:45 - Nyeri akut - Memonitor tanda-tanda vital - Klien mengatakan tidak mampu
- Deficit R/ mandi sendiri
perawatan Tekanan darah: 160/89 mmHg
diri Nadi: 88 kali/menit O:
Respirasi: 20 kali/menit - Tanda-tanda vital
Suhu: 36,60C Tekanan darah: 159/84 mmHg
08:00 - Memfasilitasi senam sehat lansia Nadi:73 kali/menit
R/ klien dapat mengikuti gerakan Respirasi:20 kali/menit
senam sesuai toleransi Suhu:36,30C
08:30 - Klien menggunakan tongkat
- Memfasilitasi terapi aktivitas - Skala nyeri 3 (0-10)
kelompok menebak warna dan - Klien mampu mandi secara
mewarnai gambar mandiri
R/ Klien dapat menebak semua - Klien dapat melakukan ambulasi
warna dengan benar dan dapat dari tempat tidur
mewarnai gambar dengan baik
09:00 dan rapih A:
- Memfasilitasi pemenuhan - Gangguan mobilitas fisik belum
kebutuhan spiritual teratasi
10:00 R/ klien mengikuti doa bersama - Nyeri akut belum teratasi
- Mengidentifikasi lokasi, - Deficit perawatan diri belum
karakteristik, kulitas dan teratasi
10:15 intensitas nyeri
- R/ Klien mengatakan beberapa
P:
hari ini merasa nyeri kepala,
- Ajarkan rentang gerak ROM
kepala seperti si tusuk-tusuk dan - Fasilitasi melakukan ambulasi
- Dukung perawatan diri
di sertai berat di tengkuk, skala
- Edukasi hipertensi
nyeri 3 (0-10), nyeri dirasakan
10:20 hilang timbul
24 Maret - Gangguan S:
2023 mobilitas - Klien mengatakan mengerti
fisik mengenai edukasi yang di berikan
12:30 - Nyeri akut - Memonitor tanda tanda vital tentang penyakit hipertensi
- Deficit R/ - Klien mengatakan mengerti cara
perawatan Tekanan darah: 150/80 mengatasi penyakit hipertensi
diri Nadi: 79 kali/menit - Klien mengatakan mengerti cara
Respirasi: 19 kali/menit melakukan ROM
Suhu: 36,40C
12:40 - Mengidentifikasi skala nyeri
R/ skala nyeri 2 (0-10) O:
12:50 - Membantu klien untuk - Tanda-tanda vital
melakukan ambulasi Tekanan darah: 140/80 mmHg
R/ klien mampu berjalan ke Nadi:82 kali/menit
kamar mandi dengan Respirasi:20 kali/menit
berpegangan Suhu:36,50C
13:00 - Memfasilitasi peralatan mandi - Klien dapat menjawab kembali
R/ sabun, sikat gigi dan shampoo secara sederhana tentang materi
13:00 - Memfasilitasi klien untuk mandi hipertensi yang di berikan
R/ membantu klien untuk - Klien dapat mengikuti latihan
membersihkan tubuh gerakan-gerakan ROM
13:30 - Memberikan edukasi tentang - Kaki kiri klien tampak kaku dan
hipertensi dan cara mengatasi bengkak
hipertensi kepada klien - Skala nyeri 2 (0-10)
R/ klien mengerti dan
memahami edukasi yang di A:
14:00 berikan - Gangguan mobilitas fisik belum
- Mengajarkan klien cara teratasi
melakukan ROM untuk - Nyeri akut belum teratasi
meningkatkan kekuatan otot - Deficit perawatan diri belum
15:00
R/ klien dapat mengikuti teratasi
langkah-langkah ROM yang di
ajarkan
- Memfasilitasi pemenuhan P:
16:30 kebutuhan spiritual - Fasilitasi terapi rendam kaki
R/ klien melakukan doa Bersama dengan air hangat
17:30 - Memfasilitasi pemenuhan - Fasilitasi terapi herbal untuk
kebutuhan nutrisi (makan dan hipertensi
minum) - Dukung melakukan ambulasi
R/ makan habis 1 porsi - Fasilitasi perawatan diri
- Memfasilitasi klien untuk
istirahat tidur
R/ membantu klien berpindah ke
kamar tidur
25 Maret - Gangguan S:
2023 mobilitas
fisik - Klien mengatakan kaku sendi
07:45 - Nyeri akut - Memonitor tanda-tanda vital sudah berkurang
- Deficit R/ - Klien mengatakan jika berjalan
perawatan Tekanan darah: 146/87 mmHg harus berpegangan
diri Nadi: 83 kali/menit
Respirasi: 20 kali/menit O:
Suhu: 36,30C - Tanda-tanda vital
08:00 - Memfasilitasi klien senam Tekanan darah: 140/82 mmHg
hipertensi Nadi: 78 kali/menit
08:30 Respirasi:19 kali/menit
- Memfasilitasi klien untuk
melakukan hidroterapi Suhu:36,10C
R/ merendam kaki klien dengan - Skala nyeri 1 (0-10)
air hangat selama 15 menit - Klien menghabiskan jus belimbing
08:45
- Melakukan personal hygiene yang di berikan
berupa perawatan kaki dan kuku - Kuku kaki tampak bersih
09:00 R/ menggunting kuku kaki klien - Klien dapat melakukan ambulasi
- Memfasilitasi pemenuhan dengan tongkat ke kamar mandi
kebutuhan spiritual dengan berpegangan
10:00 R/ klien mengikuti doa Bersama A:
- Memberikan terapi - Gangguan mobilitas fisik belum
nonfarmakologi untuk hipertensi teratasi
berupa jus belimbing - Nyeri akut teratasi sebagian
11:00 R/ klien minum jus belimbing - Deficit perawatan diri belum
- Memfasilitasi pemenuhan teratasi
kebutuhan spiritual P:
12:00 R/ klien mengikuti doa Bersama Intervensi di lanjutkan secara
- Memfasilitasi klien makan dan mandiri
minum
R/ klien makan habis 1 porsi
LAPORAN TERAPI AKTIVITAS LANSIA
JUDUL TAK:
PEMBERIAN TERAPI JUS BELIMBING
MAHASISWA:
A. Tujuan
Umum
Mengetahui Pengaruh Pemberian Jus buah belimbing manis Terhadap
perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi
Khusus
1. Mengetahui Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Lansia
Sebelum Diberikan Jus Buah Belimbing
2. Mengetahui Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Lansia
Sesudah Diberikan Jus Buah Belimbing
3. Mengetahui Pengaruh Pemberian Jus Buah Belimbing Manis Terhadap
Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia.
B. Media dan Alat
Video Youtube
https://www.youtube.com/watch?
v=kHY8paJcJo4
C. Sasaran
Klien (Oma. E)
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Panti Wresa Karitas Cimahi
E. Susunan Kegiatan
Tahap A Kegiatan Penanggu
l ng
o Jawab
k
a
s
i
W
a
k
t
u
1 Pra Mengucapkan salam Andriani
Interaksi 3 Melakukan kontrak waktu Fransiska
dan m dengan klien Sinaga
Apersepsi e Menjelaskan metode dan
n tujuan pemberian Jus
it
T A Kegiatan Penangg
ah l ung
ap o Jawab
k
a
s
i
W
a
k
t
u
3 Te Memberikan kesempatan kepada klien Andriani
r 5 mengungkapkan perasaanya setelah Fransisk
mi minum jus belimbing a Sinaga
na m Memberikan pujian atas apa yang
si e telah di ungkapkan
n Memberikan kesempatan untuk klien
i bertanya
t Penutup
Daftar Pustaka
Eli sujana, Meria Woro L Istyorini, Ponirah, Ricky Riyanto Iksan (2022). Pengaruh
pemberian jus belimbing terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi
(Malahayati Nursing Journal) Bekasi, Indonesia.
Lely Noormindhawati , Farida Wahyu N. ( 2016 ). Jus Sehat Untuk Sembuhkan
Berbagai Penyakit : Cet 1 Jakarta
Meliala, Y. M. (2018). Efek pemberian jus belimbing terhadap tekanan darah
penderita hipertensi di Kecamatan Berastagia , Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Tryfauzi. (2016). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Demak. Skripsi, 1–67.
Pengertian HIPERTENSI
Hipertensi merupakan suatu keadaan di mana seorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan
angka kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas). Hipertensi bila tidak
diobati dengan benar akan mengakibatkan komplikasi yang meliputi
krisis hipertensi, penyakit arteri perifer, aneurisma aorta dissecting, PJK,
angina pectoris, infark miokard, gagal jantung, gagal ginjal, aritmia,
serangan iskemik sepintas ( transient ischemic attack, TIA), stroke,
retinopati, ensefalopati hipertensi dan kematian medadak kondisi ini haruslah
mendapatkan penanganan yang cepat (Dasuki et al., 2018).
Penyebab HIPERTENSI
Penyebab hipertensi sekunder yang paling sering ditemui terutama pada usia muda
adalah hipertensi renovaskuler yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh
darah ginjal. Kejadian hipertensi renovaskuler berkisar antara 5–10% hipertensi
pada remaja dan dewasa. Faktor penyebab diantara lain adalah :
Berat badan
Merokok
Diet
Stress
Konsumsi garam berlebih
Konsumsi alkohol
Keturunan
VIDEO YOUTUBE
https://www.youtube.com/watch?v=kHY8paJcJo4
Dokumentasi Kegiatan