Anda di halaman 1dari 11

Nama : Andi Akhmal Kurniawan

NIM : P07220421003
Jurusan : Profesi Ners
WOC EDEMA PARU

Pengertian Etiologi
Edema paru merupakan suatu keadaan terkumpulnya 1. Kardiogenik
cairan patologi di ekstravaskuler dalam paru (Hanna, Edema paru kardiogenik disebabkan oleh adanya payah
2013). Edema paru adalah timbunan cairan abnormal jantung kiri dan adanya kelainan pada organ jantung.
dalam paru, baik rongga interstitial maupun dalam Misalnya, jantung tidak bekerja semestinya seperti jantung
alveoli. Edema paru merupakan tanda adanya kongesti memompa tidak bagus atau jantung tidak kuat memompa.
paru tindak lanjut, dimana cairan mengalami kebocoran 2. Non Kardiogenik
melalui dinding kapiler, merembes keluar - Infeksi pada paru
menimbulkan dispneu sangat berat. (Smeltzer&Bare, - Lung injury, seperti emboli paru, infark paru
2008). - Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Klasifikasi Patofisiologi
Berdasarkan penyebabnya edema paru di bagi menjadi Pada paru normal, cairan dan protein keluar dari mikrovaskular
dua yaitu : terutama melalui celah kecil antara sel endotel kapiler ke
ruangan interstisial sesuai dengan selisih antara tekanan
1. Carsinogenie pulmonary edema
hidrostatik dan osmotik protein, serta permeabilitas
Edema yang di sebabkan oleh adanya kelainan
permeabilitas membran membran kapiler kapiler. cairan yang
pada organ jantung . Misalnya, jantung tidak
keluar dari sirkulasi sirkulasi ke ruang alveolar terdiri atas
bekerja semestinya seperti jantung memompa tidak
ikatan yang sangat rapat. terdapat dua mekanisme terjadinya
bagus atau jantung tidak kuat lagi memompa.
edema paru yaitu.
2. Non-Cardiogenic pulmonary edema
Edema yang umumnya di sebabkan oleh 1. Membran Kapiler Alveoli
- ARDS Edema paru terjadi jika terdapat perpindahan cairan >dari
- Infeksi, trauma, luka paru, penghirupan racun darah ke ruang interstisial atau ke alveoli yang melebihi
racun jumlah pengembalian cairan ke dalam pembuluh darah dan
- Gagal ginjal aliran cairan ke sistem pembuluh limfe
- Trauma Otak
2. Sistem Limfatik
!istem limfatik ini dipersiapkan untuk menerima larutan
Tanda dan Gejala koloid dan cairan balik dari pembuluh darah. akibat tekanan
Tanda dan gejala yang timbul dari edema paru yaitu : yang lebih negatif di daerah interstisial peribronkhial dan
perivaskular. dengan peningkat dengan peningkatan
1. Sesak nafas kemampuan dari interstisium alveolar ini, cairan lebih sering
2. Mudah Lelah meningkat  jumlahnya di tempat  jumlahnya di tempat ini
3. Nafas yang cepat (Tachypnea) ketika kemampuan memompa ini ketika kemampuan
memompa dari saluran limfa dari saluran limfatik  tersebu
tersebut berlebihan. Bila kapasitas dari tas dari saluran limfe
terlampaui dalam hal saluran limfe terlampaui dalam hal
jumlah  jumlah cairan maka akan terjadi terjadi edema.
KARDIOGE NON
NIK : ETIOLOGI KARDIOGE
Penyakit NIK :
arteri Infeksi paru,
coroner,

Kerusakan
Peningkatan
dinding
tekanan/
Gangguan
permeabilita
Peningkatan
s
vena

Cairan &
Peningkatan Akumulasi protein
tekanan cairan masuk ke

MK: Risiko
Ketidakseim
Stadium I Stadium II Stadium III
bangan
Cairan
Edema paru Edema
Distensi interstial alveolar
pembuluh

Batas Vasokontriks Bronkospas


Pembuluh i me
Darah
Ronkhi Dypsnea Batuk Pertukaran
Tidak
basah Berat Berbuih gas
Terlihat
Pink froty
Dyspnea
MK:
Bersihan
jalan Penurunan
Dyspnea Ronkhi kapasitas
saat aktivitascv
vital & vol.

Penumpukan O2 menurun
Dyspnea Hipoksemia Hiperkapnia
Akumulasi sekret pada
cairan pembuluh
pada
MK:
alveoli Peradangan MK: MK:
Pola napas
pada tidak efektif Penurunan Intoleransi
bronkus curah aktivitas
MK:
Gangguan MK:
pertukaran Hipertermi

Sumber : Huldani (2014


Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Pola nafas tidak Pola Napas Pemantauan Respirasi
efektif Observasi:
D.0005 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi  Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
adekuat membaik . upaya napas
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Inspirasi dan/atau Menurun Cukup Sedang Cukup Meningk Terapeutik
ekspirisasi yang Menurun Meningk at  Atur Interval pemantauan respirasi sesuai
tidak memberikan at kondisi pasien
ventilasi adekuat 1 Dipsnea Edukasi
  1 2 3 4 5  Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2 Penggunaan otot bantu napas  Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
  1 2 3 4 5 Terapi Oksigen
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburu Membaik
k
3 Frekuensi napas
  1 2 3 4 5
4 Kedalaman napas
  1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Pertukaran Gas Pemantauan Respirasi
Pertukaran Gas Observasi:
D.0003 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
diharapkan karbondioksida pada membran alveolus-kapiler  Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
dalam batas normal upaya napas
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Terapeutik
 Atur Interval pemantauan respirasi sesuai
Kelebihan atau Menurun Cukup Sedang Cukup Meningka kondisi pasien
kekurangan Menurun Meningka t Edukasi
oksigenasi t  Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
dan/atau eliminasi 1 Tingkat Kesadaran  Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
karbondioksida   1 2 3 4 5 Terapi Oksigen
pada membran Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Observasi:
alveolus-kapiler Meningkat Menurun  Monitor kecepatan aliran oksigen
1 Dispneu  Monitor posisi alat terapi oksigen
  1 2 3 4 5  Monitor tanda-tanda hipoventilasi
2 Bunyi napas tambahan  Monitor integritas mukosa hidung akibat
  1 2 3 4 5
3. Gelisah
1 2 3 4 5
4. Diaforesis
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburu Membaik
k
1. PCO2
1 2 3 4 5
2. PO2
1 2 3 4 5
3. Sianosis

1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Intoleransi Toleransi Aktivitas Manajemen Energi
aktivitas Observasi:
D.0056 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
diharapkan toleransi aktivitas meningkat. mengakibatkan kelelahan
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor pola dan jam tidur
Ketidakcukupan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningka  Monitor kelelahan fisik dan emosional
energi untuk Menurun Meningka t Edukasi
melakukan t  Anjurkan tirah baring
aktivitas sehari- 1 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari  Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
hari   1 2 3 4 5 Terapeutik:
2 Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah  Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
  1 2 3 4 5 stimulus
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau
Meningkat Menurun
3 Keluhan lelah
  1 2 3 4 5
4 Dispnea saat aktivitas
  1 2 3 4 5

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Bersihan Jalan Napas Pertukaran Gas Manajemen Jalan Napas
Tidak Efektif Observasi:
D.0001 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam oksigenasi  Monitor pola napas
dan/atau eliminasi karbondioksida pada membran alveolus-kapiler  Monitor bunyi napas tambahan
Normal.  Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
Pengertian : Kriteria Hasil: Terapeutik
Ketidakmampuan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat  Pertahankan kepatenan jalan napas
membersihkan sekret Menurun Meningkat  Posisikan semi fowler atau fowler
atau obstruksi jalan 1 Batuk Efektif  Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
napas untuk   1 2 3 4 5  Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
mempertahankan Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Berikan oksigen, jika perlu
jalan napas tetap Meningkat Menurun Edukasi
paten 2 Produksi Sputum  Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak
  1 2 3 4 5 kontraindikasi
3 Mengi Kolaborasi
  1 2 3 4 5
4 Sianosis
  1 2 3 4 5
5 Gelisah
1 2 3 4 5
Diagnosa Keperawatan Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Perencanaan Keperawatan
Memburuk Membaik
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Risiko 5 Keseimbangan
Pola Nafas Cairan Manajemen Cairan
Ketidakseimbangan   1 2 3 4 5 Observasi:
Cairan  Monitor status hidrasi
D.0036 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Monitor berat badan harian
diharapkan keseimbangan cairan meningkat  Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Berisiko mengalami Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat  Monitor status dinamik
penurunan, peningkatan Menurun Meningkat
atau percepatan 1 Asupan cairan
perpindahan cairan dari   1 2 3 4 5
intravaskuler, interstisial 2 Haluaran urine
atau intraselular   1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
3 Edema
  1 2 3 4 5
4 Asites
  1 2 3 4 5
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Hipertermia Termoregulasi Manajemen Hipertermia
D.0130 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam diharapkan Observasi:
suhu tubuh tetap berada pada rentang normal  Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi,
Pengertian : Kriteria Hasil: terpapar lingkungan panas, penggunaan inkubator)
Suhu tubuh meningkat di Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Monitor suhu tubuh
atas rentang normal Meningkat Menurun
tubuh 1 Menggigil
  1 2 3 4 5
  Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
3 Suhu tubuh
  1 2 3 4 5
4 Suhu kulit
  1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Penurunan Curah Curah Jantung Perawatan Jantung
Jantung Observasi:
D.0008 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
diharapkan Ketidakadekuatan jantung memompa darah curah jantung
meningkat  Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan
Pengertian : Kriteria Hasil: curah jantung
Ketidakadekuatan Memburuk Cukup Sedang Cukup Menurun  Monitor tekanan darah
jantung memompa Memburu Menurun
darah untuk k
memenuhi kebutuhan 1 Tekanan Darah
metabolisme tubuh   1 2 3 4 5
2 CRT
  1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
3 Palpitasi
  1 2 3 4 5
4 Distensi Vena Jugularis
  1 2 3 4 5
5 Gambaran EKG Aritmia
1 2 3 4 5
6 Lelah
1 2 3 4 5
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, I. G. (2019). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Acute Long Oedema (ALO) Melalui Pemberian Latihan Pursed Lips Breathing di
Ruangan ICU/ICCU RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi. Jurnal Kesehatan Andalas.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI

Anda mungkin juga menyukai