NIM: 19102028
081275851575 &
MUHAMMADFADHILARDIANSYAH@GMAIL.COM
PETA KONSEP BAB 3
KESIMPULAN
SERBA SEDIKIT TENTANG
TEORI STRUKTURAL
Teori sturktural sebenar nya merupakan teori teori yang memakai pendekatan
sturktural. Pendekatan ini :
Teori structural sering kali di dianggap bersumber pada teori teori yang
di lontarkan oleh karl marx , terutama teori nya tentang bangunan bawah atau
base , dan bagnunan atas atau superstructure . Marx menyatakan bahwa
kondsi material merupakan sumber dari kesadaran dan tingkah laku manusia.
Kondisi material yang ada dalam sebuah masyarakat nyata anara lain adalah
system produksidan distribusi sumber alam yang ada. Kodisi material ini
menentukan system social , system politik , system budaya manusia .
Meskipun di dasar kan pada teori marx, sama sekali ini tidak berarti
bahwa teori toeri pembangunan yang di lahirkan oleh teori structural mengikuti
pendapat pendapat marx.
Dalam sebuah karya nya , marx dan engels pernah menyatakan bahwa
masa depan dari negara negara yang terbelakang dapat di lihat pada negara
negara yang sudah maju. Ini berarti bahwa , seperti hal nya teori modernisasi,
marx dan engels mengikuti juga pandangan perkembangan uniliner dari
proses pembangunan negara ngara di dunia ini . negara gegara yang
sekarang terbelakang di masa depan akan seperti negara negara maju
sekarang.
Karena itu , salah satu kelompok teori yang tergolong dalam teori
struktural , yakni teori keterganatungan lahir dari dua induk , induk yang
pertama adalah seorang ahli teori liberal : raul rebisch . induk kedua adalah
teori teori marxis tentang imperialism dan kolonialisme serta seorang marxis
yang merevisi pandangan marxis tentang cara produksi asia, yaktni paul
baran. Para dua induk ini adalah para pemikir pendahulu teori ketergantungan.
Lain hal nya dengan barang industi . kenaikan dalam pendapatan akan
mengakbatkan juga kenaikan pada konsumsi barang barang industry. Karena
itu kenaikan pendapatan di negara negara industry tidak akan menaikan
secara berarti impor barang barang pertanian dari negara negara pinggiran.
Tapi, kenaikan pendapatan di negara negara pinggiran akan menaikan secara
berarti impor dari negara negara industry di pusat. Ini memperbesar jumlah
ekspor dari negara pusat ke negara pinggiran.
Kelompok teori yang ketiga yang di bahas adalah TEORI GOLD. Atau
kelompok teori yang menjelaskan imperialisme dan kolonialisme melalui
motivsasi keuntungan ekonomi . salah satu buku klasik tentang
imperialism yang termasuk kedalam kategori ini di tulis oleh JOHN A.
HOBSON , dengan judul imperialism: A study . dimulai dengan buku
ini , pesoalan imperialisme menjadi bahan diskusi.
Negara negara duia ketiga yang pra kapitalis yang pada dasarnya
merupakan negara negara yang menganut system feudal. Dalam site mini
kalua dia berkembang secara wajar , meskipun lamban terjadi kemajuan
kemajuan. Ini membukikan bahwa negara negara dunia ketiga juga
mengalami proses yang melahir kan kapitalisme . pandangan ini berbeda
dengan pandangan marx yang mengatakan bahwa di negara negara bukan
eropa “cara prodksi asia” yang berlainan dengan sitem feudal eropa.
Usaha yang meminta proteksi dari pemerintah nya biasa nya gagal
karena macam macam alasan . :
Oleh karena itu , negara yang menjadi korba imperialisme ini cendrung
memperyahan kan pertaniannya , sementara barang barang industry
mereka impor . apa yan mereka peroleh dari barang impor akan di
belanjakan lagi untuk barang barang insdustri dan mewah yang
menurut prebisch nilai tukar nya terus meningkat terhadap barang
pertanian , maka proses penyusutan barang modal terjadi.
Kesimpulan
Pada bagian ini di bahsa teori teori yang merupakan pendahulu bagi
munculnya teori ketergantungan , teori ini memakai pendekatan structural ,
karena itu , teori itu dapat di golongkan ke dalam teori structural.
PETA KONSEP BAB 4
KRITIK
PACKENHAM
PENELITIAN
CASE_DUNN
KOMENTAR
CARDOSO
THEOTONIO DOS SANTOS:
MEMBANTAH FRANK
KETERBELAKANGAN LAWAN
PEMBANGUNAN
TEORI KETERGANTUNGAN
WARISAN PEMIKIRAN
Prebisch mengkritik ke usangan konsep pembagian kerja secara internasional
yaitu Internasional Division of Labor (IDL). menurut Presbich IDL lah yang menjadi
sebab utama munculnya masalah pembangunan di Amerika Latin. Adanya teori
pembagian kerja secara internasional (IDL), yang didasarkan pada teori keunggulan
komparatif, membuat negara-negara di dunia melakukan spesialisasi produksinya.
PAUL BARAN
BENTUK-BENTUK KETERGANTUNGAN
Frank adalah adalah seorang ahli ekonomi amerika dia mengungkapakan bahwa
keterbelakangan bukanlah suatu kondisi ilmiah dari sebuah masyarakat.bukan juga
masyarakat itu kekurangan modal. Keterbelakangan merupakan sebuah proses
ekonomi, politik dan sosial yang terjadi akibat globalisasi dari sistim kapitalisme.
Keterbelakangan dinegara-negara pinggiran (disebut sebagai negara satelit) akibat
langsung dari terjadinya pembangunan dinegara-negara pusat (frank negara-negara
metropolis).
Frank dalam teorinya mengembangkan teori tentang konsep prebisch tentang
negara-negara pusat dan pinggiran, yang disebutkan sebagai negara-negara
metropolis dan negara-negara satelit.tetapi kalau prebisch, terutama berbicara
tentang aspek ekonomi persoalan ini yakni ketimpangan nilai tukar, frank lebih
berbicara tentang aspek politik dari hubungan ini, yakni hubungan politis (dan
ekonomi) antara modal asing dengan kelas-kelas yang berkuasa di negara-negara
satelit.
Menurut teori frank. Ciri- ciri perkembangan dari kapitalisme satelit adalah:
kehidupan ekonomi yang tergantung
terjadinya kerja sama antara modal asing dengan kelas-kelas yang berkuasa
dinegara-negara satelit, yakni para pejabat pemerintah, kelas tuan tanah dan
pedagang.
Terjadinya ketimpangan antara yang kaya (klas yang dominan yang
melakukan ekploitasi) dan yang miskin (rakyat jelata yang di eksploitir) di
negara- negara satelit.
Atas dasar tesis diatas, frank menolak pendapat kaum marxis yang menganut
teori pentahapan refolusi yakni bahwa kalau masyarakat tersebut masyarakat feodal,
perlu ada refolusi borjuis dulu yang akan melahirkan masyarakat kapitalis, sebelum
menjalankan refolusi sosial.
Dos santos adalah orang yang memberikan definisi ketergantungan yang banyak
dikutif. Dalam definisinya terungkap bahwa, negara-negara pinggiran atau satelit pada
dasarnya hanya merupakan bayangan dari negara pusat atau metropolis. Bila negara
pusat yang menjadi induknya negara berkembang, negara satelis juga bisa ikut
berkebang, bila negara induknya mengalami krisis, satelitnya pun kejangkitan krisis.
Sangat berbeda dengan konsep frank yang telah di tulis diatas. Bagi frank hubungan
negara metropolis selalu berakibat negatif bagi negara satelit. Tidak mungkin ada
perkembangan dinegara satelit, selama negara ini masih berubungan dengan
menginduk kepada negara metropolis. Dengan demikian meskipun frank dan dos santos
merupakan tokoh dari teori ketergantungan keduanya berbeda dengan beberapa hal.
Kebijakan produksi melalui bia masuk yang mahal dan cara-cara lain
membuat perusahaan perusahaan ini harus menanam modalnya dinegara tersebut
supaya dapat merebut pasar dalam negeri yang ada. Maka perusahaan-perusahaan
multi nasional ini menjadi pendorong dan pelaku bagi bagi terjadinya proses
industrialisasi dinegara-negara pinggiran.
1. modal asing
2. pemerintah dinegara pinggiran yang bersangkutan
3. borjual lokal.
Modal asing melalui perusahaan-perusahaan multi nasional raksasa,
melakukan investasi dinegara pinggiran tersebut. Pemerintah lokal, yang
membutuhkan modal, teknologi dan akses kedalam pasar dunia untuk bisa
menyelenggarakan pembangunan dinegaranya, membutuhkan bantuan perusahaan
multi nasional ini. Agar tidak di tuduh menjadi alat dari modal asing, borjuasi lokal
harus disertakan. Dengan demikian, pemba
ngunan tidak sepenuhnya ada ditangan modal asing.
Kerjasama antara pemerintah lokal dan modal asing bersifat kerja sama
ekonomi, dalam arti bahwa kerja sama tersebut memang diperlukan bila negara itu
ingin mendorong terjadinya proses industrialisasi. Sedangkan kerja sama antara
pemerintah dan borjual lokal bersifat politis, dalam arti tujuan kerja sama tersebut
terutama adalah untuk mendapatkan legitimasi politik. Supaya pemerintah tersebut
dapat diterima sebagai negara nasional yang memperjuangkan kepentingan bangsa.
Demikianlah evans memberikan ciri dari apa yang disebutkan sebagai pemba
ngunan dalam ketergantungan , lengkap dengan analisis tentang aliansi tripelnya.
Kalau ketergantungan klasik dihubungkan dengan negara-negara yang lemah,
pembangunan dalam ketergantungan dihubungkan degan negara yang kuat. Bahkan
konsolidasi negara hingga menjadi kuat dapat dikatakan menjadi prasarat dapat
terjadinya tahap pembangunan dalam ketergantungan.
Titik ini hanya sekedar suatu rumusan dari teori-teori yang sudah dibahas.
Pertama teori pembangunan dari para ekonomi liberal beranggapan bahwa keterbe
Lakangan adalah akibat dari kekurangan modal. Kekurangan ini disebabkan oleh
faktor-faktor tradisional yang ada pada masyarakat yang terbelakang itu, serta tingkat
keahlian yang rendah.
teori ketergantungan pada dasarnya setuju dengan kekurangan modal dan
ketiadaan keahlian sebagai penyebab ketergantungan. Dan faktor penyebabnya
bukan dicari, bukan pada nilai-nilai tradisonal bangsa itu melainkan pada proses
imprealisme dan non-imprealisme yang menyedot surflus modal yang terjadi di
negara-negara pinggiran kepusat.
Maka dari itu penambahan modal dan keahlian yang disuntikkkan begitu saja
kenegara-negara pinggiran tidak akan menolong sebelum struktur ekonomi dan
struktur politik yang dibuat untuk memberikan keuntungan pada modal asing dan
borjuis lokal ini diubah secara radikal.
Salah satu kritik dari klompok teori liberal robert a. Packenham, dia menyebutkan
teori ketergantungan:
Menurut packenham ketergantungan tidak cukup diukur dengan konsep ada atau
tidak adanya gejala tersebut, dia harus diketahui drajatnya, sehingga bisa kita
ketahui apakah sebuah negara mengalami kemajuan, atau kemunduran dalam
tingkat keter
Gantungan . Untung ini perlu dipakai perhitungan kualitatip.
Akibat investasi asing sumber-sumber alam dinegar pinggiran jadi habis. Laba
dari investasi diangkut keluar negeri.
Sedangkan menurt chase dunn dampak positif dan negtif dari invstasi asing dan
ketergantungan luar negeri terhadap pemerataan pendapatan terjadi melalui:
2. adanya modal dan bantuan asing mengakibatkan kenaikan gaji bagi orang-
orang asing yang bekerja diperusahaan asing dan ini mengurangi
ketimpangan –endapatan.
Dari teori tersebut diatas fernando herique cordoso ,yang tidak setuju dengan
usaha mengkuantifikasikan kosep ketergantungan. Dalam pernyataannya dalam
tulisannya ia telah menguraikan yang telah dipersoalkan adalah bagaimana mengerti
proses historis terjadinya keterbelakangan dinegara-negar tersebut.
Ini merupakan analisis yang memakai kontradiksi ragional. Sekali lagi, frank
dapat di anggap sebagai tokoh untuk kelompok ini.
Sedangkan kelompok lainlebih menekankan analisis klas seperti, Cardoso,
meskipun perlu di catat bahwa Cardoso selalu mengingatkan bahwa klas yang
ada di pinggiran berbeda. Analisis Cardoso memang selalu meletakkan
masalah dalam konteks di mana masalah itu menggejala.
Teori ini sering disamakan dengan teori tentang keterbelakangan dunia ketiga.
Ketergantungan selalu berarti keterbelakangan seperti di nyatakan oleh frank .
Para pemikir teori ketergantungan keterbelakangan meragukan tesis ini.
Banyak lagi yang lain menyatakan bahwa ketergantungan ini tidak selalu
keterbelakangan,. Ketergantungan dan pembangunan bisa berjalan seiring.
Yang perlu di jelaskan sebab keterbatasan dari pembangunan yang jadi dalam
konteks ketergantungan.