Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

PASAR MODAL DAN PERKEMBANGANNYA

OLEH :

PEGI A.M YUSUF

NIS.0145669

KELAS XI IPS 4

SMA NEGERI 1 SENGKANG

KABUPATEN WAJO

2016
KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah


dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun
bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya.
Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan
demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.

Sengkang, 30 Mei 2016

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A.        Latar Belakang...............................................................................
B.        Rumusan Masalah..........................................................................
C.        Tujuan ............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
A.    Pengertian Dan Karateristik Pasar Modal..........................................
B.     Manfaat Pasar Modal.........................................................................
C.     Sejarah Pasar Modal..........................................................................
D.    Mekanisme Pasar Modal....................................................................
E.     Perkembangan Pasar Modal di Indonesia..........................................
BAB III PENUTUP........................................................................................
A.    Kesimpulan........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang
tidak sedikit. Dalam pelaksanaannya diarahkan untuk berlandaskan kepada
kemampuan sendiri ,disamping memanfaatkan dari sumber lainnya sebagai
pendukung. Sumber dari luar tidak mungkin selamanya diandalkan untuk
pembangunan. Oleh sebab itu ,perlu ada usaha yang sungguh-sungguh untuk
mengarahkan dana investasi yang bersumber dari dalam,yaitu tabungan
masyarakat,tabungan pemerintah ,dan penerimaan devisa.
Untuk mengatasi kelangkaan dana itu banyak Negara yang sedang
berkembang terlibat dengan pinjaman luar negeri. Meskipun disadari tabungan
masyarakat di Negara sedang berkembang masih rendah disbanding dengan
Negara-negara maju, tetapi yang lebih penting dalam era pembangunan ini adalah
mengusahakan efektifitas pengerahan tabungan masyarakat itu kepada sector-
sektor yang produktif.
Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat
pembangunan suatu Negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal
merupakan wahana yang dapat menggalang penegerahan dana jangka panjang dari
masyarakat untuk disalurkan ke sector-sektor produktif. Apabila pengarahan dana
masyarakat melalui lembaga-lemabaga keuangan maupun pasar modal sudah
dapat berjalan dengan baik,maka dana pembangunan yang bersumber dari luar
negeri makin lama makin dikurangi.

B.     Rumusan Masalah


A.    Apa Pengertian Dan Karateristik Pasar Modal ?
B.     Apa Saja Manfaat Pasar Modal ?
C.     Bagaimana Sejarah Pasar Modal ?
D.    Bagaimana Mekanisme Pasar Modal ?
E.     Bagaimana Perkembangan Pasar Modal di Indonesia ?

1
C.    Tujuan
A.    Untuk Mengetahui Pengertian Dan Karateristik Pasar Modal
B.     Untuk Mengetahui Manfaat Pasar Modal
C.     Untuk Mengetahui Sejarah Pasar Modal
D.    Untuk Mengetahui Mekanisme Pasar Modal
E.     Untuk Mengetahui Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN 

A.    Pengertian Dan Karateristik Pasar Modal


Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan
pertukaran klaim jangka panjang,penambahan financial assets (dan hutang) pada
saat yang sama,memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan
portofolio investasi(melalui pasar sekunder). Berlangsungnya fungsi pasar modal
(Bruce Lloyd,1976),adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka
panjang dengan “criteria pasarnya”secara efisien yang akan menunjang
pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Menurut Marzuki Usman (1989), pasar modal adalah pelengkap di sector
keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan.
Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik
modal dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan peminjam dana
dalam hal ini disebut emiten (perusahaan yang go public).
Setelah mengetahui pengertian pasar modal,kiranya perlu dikemukakan
beberapa klasifikasi daripada karateristik pasar modal yakni sebagai berikut
(Basjiruddin A.Sarida, 1981).
a.          Dari sudut pandang para pemakai dana,terdapat berbagai pihak terlibat di
dalam kegiatan pasar modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi pihak-
pihak yang membutuhkannya,maka berbagai instrument menjembatani antara
mereka yang membutuhkan dana dengan para penanam modal (investor).
b.         Dari sudut pandang jenis instrument yang ditawarkan melalui pasar modal
,yakni apakah instrument merupakan utang jangka panjang menengah
/panjang atau instrument modal perusahaan (equity).
c.          Dari sudut jatuh temponya instrument yang diperdagangkan di pasar modal.
Sebagaimana diketahui ,tranksaksi surat-surat berharga yang telah jatuh
temponya dalam waktu kurang dari satu tahun dilakukan dalam Pasar Uang
(Money Market) atau pasar dana-dana jangka pendek (short term market).

3
d.         Dari sudut pandang tingkat sentralisasi. Sebagaimana telah diketahui,bahwa
ruang lingkup suatu pasar modal ternyata mencakup permasalahan yang cukup
luas dan tersebar.
e.          Dari sudut pandang transaksinya ,suatu transaksi pasar modal yang dilakukan
oleh para pemodal dan pemakai dana terjadi dalam suatu pasar yang sifatnya
terbuka (open market) dan tidak langsung.
f.          Di dalam mekanisme pasar modal dikenal adanya penawaran pada pasar
perdana (primary market). Hal tersebut menimbulkan perbedaan antara
transaksi pada pasar sekunder atau bursa.

B.     Manfaat Pasar Modal


Manfaat pasar modal bisa dirasakan baik oleh invetor ,emiten pemerintah
maupun lembaga penunjang (PAU-UGM,26-27 Januari 1990).
Manfaat pasar modal bagi emitan yaitu :
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Tidak ada “convenant”sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi kecil
6. Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga
nominal perusahaan
7. Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi
8. Tidak ada bebas financial yang tetap
9. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas
10. Tidak dikaitkan dengan kekayaan penjamin tertentu
11. Profesionalisme dalam manajemen meningkat
Sedangkan menfaat pasar modal bagi investor adalah sebagai berikut :
1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai capital
gain.

4
2. Memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang saham yang
mencapai capital gain.
3. Mempunyai hak suara dalam RUPS bagi pemegang saham ,mempunyai hak
suara dalam RUPO bila diadakan bagi pemegang obligasi.
4. Dapat dengan mudah mengganti instrument investasi,misal dari saham A ke
saham B sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau mengurangi
resiko.
5. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrument yang
mengurangi resiko.
Manfaat pasar modal bagi lembaga penunjang yaitu :
1. Menuju arah professional didalam memberikan pelayanannya sesuai dengan
bidang tugas masing-masing
2. Sebagai pembentuk harga dalam bursa parallel
3. Semakin memberi variasi pada jenis lembaga penunjang
4. Likuiditas efek semakin tinggi
Sedangkan manfaat pasar modal bagi pemerintah yaitu :
1. Mendorong laju pembangunan
2. Mendorong investasi
3. Penciptaan lapangan kerja
4. Memperkecil Debt Service Ratio (DSR)
5. Mengurangi beban anggaran bagi BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

C.    Sejarah Pasar Modal


Sebenarnya kegiatan pasar modal sudah sejak lama dikenal di Indonesia,yaitu
pada saat zaman penjajahan Belanda. Hal ini terlihat dari didirikannya bursa efek
di Batavia yang diselenggarakan oleh Voor de Effectenhandel pada tanggal 14
Desember  1912,meskipun diketahui bahwa tujuan awalnya untuk menghimpun
dana guna kepentingan mengembangkan sector perkebunan yang ada di
Indonesia.
Perkembangan pasar modal ini cukup pesat,sehingga dibuka juga Bursa Efek
Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan Bursa Efek di Semarang pada tanggal

5
1 Agustus 1925. Terjadinya gejolak politik di Eropa pada awal tahun 1939 ikut
mempengaruhi perdagangan efek yang ada di Indonesia.
Untuk mendorong kegiatan pasar modal,awalnya pemerintah memberikan
fasilitas perpajakan kepada perusahaan-perusahaan yang go public dan investor
serta lembaga-lembaga penunjang yang terkait seperti broker dan dealer,tetapi hal
ini tidak berlangsung lama.

D.    Mekanisme Pasar Modal


Kegiatan pasar modal dengan lembaga-lembaga perantara emisi dan bursa
serta lembaga-lembaga perantara perdagangan adalah merupakan suatu
mekanisme,yang sekaligus digerakkan mengatur permintaan dan penawaran akan
dana,dan pengeluaran dana akan tertuju kepada secktor-sektor produksi.
Hubungan antara pemilik dana (investor) dan pengelola dana (perusahaan)
dalam pasar modal agak berbeda dengan dalam perbankan. Risiko pemilik dana
dalam pasar modal relative lebih besar,di samping itu jangkauannya lebih luas
dibanding dengan perbankan. Sehubungan dengan hal itu ,para investor dan juga
pemerintah berkepentingan untuk menekan risiko tersebut sekecil
mungkin,dengan tidak menghambat mekanisme pasar modal itu sendiri. Cara
mengurangi risiko itu antara lain dengan menggunakan bantuan lembaga-lembaga
perantara yang telah diberi izin oleh pemerintah untuk beroperasi. Dengan adanya
lembaga-lembaga perantara tersebut,maka jarak antara sumber dana (investor)
dengan yang butuh dana (perusahaan) menjadi semakin jauh,sehingga perlu
adanya aturan main sebagai berikut:
1.      Emiten
Emiten (calon emiten) yaitu badan usaha yang bermaksud mengeluarkan-
menawarkan efek kepada masyarakat,pertama-tama harus menghubungi
perantara emisi.
2.      Perantara emisi
Yang dimaksud dengan perantara emisi di sini adalah :
a.             Penjamin emisi (underwriter)
b.            Akuntan public dan

6
c.             Perusahaan penilai (appraisal company)

E.     Perkembangan Pasar Modal di Indonesia


Pasar Modal Indonesia telah ada sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada
tanggal 14 Desember 1912 di Batavia, namun perkembangannya mengalami masa
pasang – surut akibat berbagai faktor, mulai dari Perang Dunia I dan II hingga
perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada Pemerintah Republik
Indonesia (RI). Selanjutnya, pihak Pemerintah RI melakukan pembentukan ulang
Pasar Modal Indonesia melalui Undang-Undang Darurat No. 13 tahun 1951 yang
kemudian dipertegas oleh Undang-Undang Republik Indonesia No.15 tahun 1952.
Dalam 2 dasawarsa selanjutnya, perkembangan Pasar Modal Indonesia
mengalami stagnasi sehubungan dengan dihentikannya kegiatan Pasar Modal
sepanjang dekade 1960-an hingga akhir pertengahan 1970-an. Pada tahun 1977,
Pemerintah mengaktifkan kembali Pasar Modal Indonesia dengan ditandai go
public-nya PT Semen Cibinong. Namun, dunia Pasar Modal Indonesia baru benar-
benar mengalami perkembangan pada sekitar akhir dekade 1980-an, yang antara
lain ditandai dengan pendirian PT Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1989
dan swastanisasi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1992.
Penetapan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal juga
semakin mengukuhkan peran BEJ dan BES sebagai bagian dari Self Regulatory
Organization (SRO) Pasar Modal Indonesia. Sejak itu, BEJ tumbuh pesat berkat
sejumlah pencapaian di bidang teknologi perdagangan, antara lain dengan
komputerisasi perdagangan melalui sistem Jakarta Automated Trading System
(JATS) di tahun 1995, perdagangan tanpa warkat di tahun 2000 dan Remote
Trading System pada tahun 2002. Sementara itu, BES mengembangkan pasar
obligasi dan derivatif.
Tahun 2007 menjadi titik penting dalam sejarah perkembangan Pasar Modal
Indonesia. Dengan persetujuan para pemegang saham kedua bursa, BES
digabungkan ke dalam BEJ yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan tujuan meningkatkan peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia.
Pada tahun 2008, Pasar Modal Indonesia terkena imbas krisis keuangan dunia.

7
IHSG, yang sempat menyentuh titik tertinggi 2.830,26 pada tanggal 9 Januari
2008, terperosok jatuh hingga 1.111,39 pada tanggal 28 Oktober 2008 sebelum
ditutup pada level 1.355,41 pada akhir tahun 2008. Kemerosotan tersebut
dipulihkan kembali dengan pertumbuhan 86,98% pada tahun 2009 dan 46,13%
pada tahun 2010.

8
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas,dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.         Keberadaan pasar modal tetap dibutuhkan oleh suatu Negara.
2.         Pasar modal merupakan sarana yang baik untuk pemenuhan modal jangka
panjang perusahaan.
3.         Manfaat pasar modal dirasakan oleh :
·         Investor
·         Lembaga penunjang
·         pemerintah
4.         masing-masing instrument pasar modal merupakan alternative investasi yang bisa
dipilih investor  dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
5.         Efisiensi pasar modal menyangkut informasi yang ada di pasar modal dan
kepercayaan investor terhadap informasi tersebut dan hal ini menyangkut
kepentingan banyak pihak.
6.         Analisis efisiensi pasar modal dapat dilakukan dalam 3 bentuk yaitu :
·        Bentuk lemah (weak-form)
·         Bentuk semu kuat (semistrong-form)
·         Bentuk kuat (strong –form)
7.         Untuk mengefisienkan pasar modal adalah dengan cara mengembalikan
kepercayaan investor dan informasi yang ada di pasar modal adalah informasi
yang sejujur-jujurnya mengenai “isi perut” emiten,selengkap-
lengkapnya,relavan,dan akurat.
8.         Perkembangan pasar modal di Indonesia menunjukkan pasang surut
perkembangan ini tergantung pada banyak factor termasuk factor efisien tidaknya
pasar modal tersebut.
9.         Indeks harga saham seringkali dipakai sebagai tolak ukur untuk melihat kondisi 
perekonomian dan pasar modal.

9
10.     Untuk mengurangi resiko kerugian investor maka investor dapat menggunakan
portofolio investasi.
11.     Untuk memilih investasi yang aman dan menguntungkan,investor dapat
melakukan analisis investasi dengan analisis fundamental,teknikal,ekonomi,dan
rasio keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

http://pasarmdl.blogspot.com/
http://jendelapasarmodal.blogspot.com/2013/03/pengertian-pasar-modal-dan.html

10
MAKALAH PASAR MODAL

PASAR MODAL

Makalah Kelompok 11

Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Keuangan II

Disusun Oleh:

Iin Wulandari Muslimat (2013054352)

Nurhayati (2013....

Siti Risna (2013...

11
JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGGERANG

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
memberikan banyak kenikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan
Makalah ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam
rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Manajemen Keuangan II.

Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula
dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami mohon maaf atas segala kekurangannya.

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

12
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Perumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Modal

2.2 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

2.3 Jenis Pasar Modal

2.4 Pelaku dalam Pasar Modal

2.5 Instrumen Pasar Modal

2.6 Lembaga yang Terkait dengan Pasar Modal

2.7 Fungsi Pasar Modal

2.8 Masalah-Masalah yang Dihadapi dalam Rangka Menggalakkan Pasar


Modal

2.9 Manfaat Pasar Modal

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat


pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan
dan perbankan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari
bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan
sekaligus memberikan konsribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian negara
kita.

Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian nasional,
memiliki peranan yang penting dalam menumbuh kembangkan perekonomian nasional.
Dukungan sektor swasta menjadi kekuatan nasional sebagai dinamisator aktivitas
perekonomian nasional demikian pun di Indonesia, ternyata pasar modal masih
didominasi oleh pemodal asing. Idealnya, dalam pasar modal perlu ada keseimbangan
antara pemodal asing dengan pemodal lokal.

Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara
penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal berupa hak
pemilikan perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli modal adalah
individu atau organisasi/lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk
melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan melalui pasar modal, sedangkan
penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk
keperluan usahanya

1.2 Perumusan Masalah

a.    Pengertian pasar modal


b.    Jenis pasar modal
c.    Pelaku dalam pasar modal
d.   Instrumen pasar modal
e.    Lembaga yang terkait dengan pasar modal
f.     Fungsi pasar modal
g.    Masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka menggalakkan pasar modal
h.    Manfaat pasar modal

14
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah agar mahasiswa lebih memahami
dan mendalami pokok bahasan yang berjudul pasar modal khususnya tentang
pengertian pasar modal, Jenis pasar modal, Pelaku dalam pasar modal, Instrumen pasar
modal, Lembaga yang terkait dengan pasar modal, Fungsi pasar modal, Masalah-
masalah yang dihadapi dalam rangka menggalakkan pasar modal dan Manfaat pasar
modal itu sendiri.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Modal

Pasar modal (capital market) adalah lembaga keuangan bukan bank yang
mempunyai kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu juga
merupakan lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan
perusahan publik yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal dikenal
sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal.

Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976


tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah Bursa Efek seperti yang
dimaksud dalam UU No. 15 Tahun 1952 (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 67).
Menurut UU tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai
kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang
dikategorikan sebagai efek adalah saham, obligasi, serta surat bukti lainnya yang lazim
dikenal sebagai efek.

Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret
atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana
jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak
penawar adalah perusahaan asuransi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan
yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.

15
Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang berkaitan
dengan instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dan
merupakan pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya terdiri dari berbagai
jenis surat berharga jangka pendek seperti sertifikat deposito, commercial papper,
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan
pembelian dan penjualan efek atau saham perusahaan obligasi pemerintah. Bursa efek
tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan
eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi pusat,
setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan
tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang
memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi.

2.2 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi
dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan
oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse
Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia
tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo.
Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar modal sudah sejak tahun
1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang Belanda di
Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah
kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia.
Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan
sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa
lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk
pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar
modal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar midal di
Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan
bernamaVerreninging voor den Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai
perdagangan. Efek yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham dan obligasi
perusahaan milik perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia Belanda. Bursa
Batavia dihentikan pada perang dunia yang pertama dan dibuka kembali pada tahun
1925 dan menambah jangkauan aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di
Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada perang dunia kedua.

Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan. Unuk

16
merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan atas
pajak perseroan sebesar 10%-20% selama 5 tahun sejak perusahaan yang
bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI yang membeli saham melalui
pasar modal tidak dikenakan pajak pendapatan atas capital gain, pajak atas bunga,
dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal.

Pada tahun 1988, pemerintah melakukan deregulasi di sektor keuangan dan


perbankan termasuk pasar modal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar
modal antara  lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah
dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha pengembangan
pasar modal meliputi pokok-pokok:

a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.

b. Diperkenalkan Bursa Paralel.

c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang


sebelumnya dipungut oleh Bapepam.

d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.

e. Saham boleh diterbitkan atas unjuk.

f. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum ditiadakan.

g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari


sejak dilengkapinya persyaratan.

Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek
Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi
Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

2.3 Jenis Pasar Modal

a. Pasar Perdana (Primary Market)

Adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama
waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum
diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6
hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan
yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.

b. Pasar Sekunder (Secondary Market)

17
Adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah
melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya
90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Harga
saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, jangka waktunya
tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:

1. Bursa Reguler,

yaitu bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES).

2. Bursa Paralel (Over the Counter),

yaitu suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan
bentuk pasar sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan
Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh BAPEPAM.

2.4 Pelaku dalam Pasar Modal

Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang
terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut:

a. Emiten

Adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau


melakukan emisi di bursa. Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai
tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS),
antara lain:

- Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk
meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi

- Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal


asing

- Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama


kepada pemegang saham baru

b. Investor

Adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang
melakukan emisi. Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain:

- Memperoleh deviden. (Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa


bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden)

18
- Kepemilikan perusahaan. (Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar
pengusahaan (menguasai) perusahaan)

- Berdagang. (Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada
saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya)

c. Lembaga Penunjang

Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar
modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.

Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam mekanisme pasar modal
adalah sebagai berikut:

1. Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi


sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.

2. Perantara perdagangan efek (broker/pialang). Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu
perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi:

- Memberikan informasi tentang emiten

- Melakukan penjualan efek kepada investor

- Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai pedagang dan perantara dalam jual beli
efek.

d. Penanggung (guarantor)

Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan.


Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.

e. Wali amanat (trustee)

Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor). Kegiatan
wali amanat meliputi:

1. Menilai kekayaan emiten

2. Menganalisis kemampuan emiten

3. Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten

4. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten

5. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi

19
6. Bertindak sebagai agen pembayaran

f. Perusahaan surat berharga (securities company)

Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek.
Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain:

1. Sebagai pedagang efek

2. Penjamin emisi

3. Perantara perdagangan efek

4. Pengelola dana

g. Perusahaan pengelola dana (investment company)

Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan


investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.

h. Kantor administrasi efek.

Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar
administrasinya.

1. Membantu emiten dalam rangka emisi

2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor

3. Membantu menyusun daftar pemegang saham

4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham

5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan

2.5 Instrumen Pasar Modal

Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen


jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun).

a. Saham (stock)

Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan
untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument

20
investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat
keuntungan yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim
atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.

Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah sebagai berikut:

1. Dividen

Adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan
yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari
pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka
pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif
lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui
sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa:

-          dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang
tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham
-          dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah
saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan
adanya pembagian dividen saham tersebut.

2. Capital Gain

Adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya
aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC
dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per
saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk
setiap saham yang dijualnya.

3. Manfaat nonfinansial

yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan. Di pasar sekunder atau dalam
aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik
berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya
permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham
terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut
terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut.

21
Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu:

1. Saham biasa (common stock)

2. Saham istimewa (preffered stock), adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham
biasa. Artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki
karakteristik saham biasa.

Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut. Hak ini
meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan
dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.

Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai:

1. Nilai nominal, adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut

2. Nilai efektif, adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut
diperdagangkan di bursa

3. Nilai instrinsik, adalah nilai saham pada saat diperdagangkan.

Pembedaan yang lain mengenai saham adalah:

1. Saham atas nama (register stocks) adalah yang berhak atas nilai saham sesuai dengan
nama yang tercantum dalam saham tersebut.

2. Saham unjuk (bearer stocks) adalah orang yang memiliki (memegang) saham tersebut.
Saham unjuk relatif lebih mudah dipindahtangankan dibandingkan dengan saham atas
nama.

b. Obligasi (bonds)

Adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu
jatuh tempo sebesar nilai nominalnya atau surat berharga atau sertifikat yang berisi
kontrak antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Penghasilan yang
diperoleh dari obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan
penerbit obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.

Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda dilihat dari sisi penerbit, yaitu:

1. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan
usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta

22
2. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat

3. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai
proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).

Pembedaan yang lain mengenai Obligasi adalah :

1. Obligasi atas nama (registered bonds) berarti yang berhak atas sejumlah nilai uang atas
obligasi tersebut adalah sesuai dengan nama yang tertera pada obligasi tersebut

2. Obligasi atas unjuk (bearer bonds) berarti pemegang obligasi dianggap sebagai pemilik
atas hak obligasi tersebut

Harga Obligasi:

Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi
dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.

Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:

1. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal.

Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai
obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.

2. At premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal.

Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai
obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.

3. At discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal.

Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari
obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.

c. Surat Berharga Lainnya

Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan
sebagai media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga
dapat digunakan sebagai media hutang, seperti option, warrant, dan right.

· Option adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh seseorang/lembaga (tetapi


bukan emiten) untuk memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham (call
option) dan menjual saham (put option) pada harga yang telah ditentukan sebelumnya.

23
· Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang
telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai harga, jumlah,
dan masa berlakunya warrant tersebut.

· Right Issue adalah surat yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberikan hak
kepada pemegangnya/pemodal (pemilik saham biasa) untuk membeli tambahan saham
pada penerbitan saham baru.

2.6 Lembaga yang Terkait dengan Pasar Modal

a. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)

Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar
Modal adalah:

1.  Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan
dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal
masyarakat umum.

2.  Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:

a. Bursa efek

b. Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan

c. Reksa dana

d. Perusahaan efek dan perorangan

3. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal

b. Lembaga Penunjang Pasar Perdana

1. Penjamin Emisi Efek, tugasnya:

- Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga yang wajar
dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).

- Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan tugas


administrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan pendaftaran
emisi efek, penyusunan prospektus merancang spesimen efek dan mendampingi emiten
selama proses evaluasi.

24
-  Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan sarana-sarana
penunjang).

2. Akuntan Publik, tugasnya:

- Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan


pendapatya.

- Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.

- Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila diperlukan

3. Konsultan Hukum

Tugasnya adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan pendapat dari
sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran
dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan
oleh emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.

4. Notaris

Bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan anggaran
dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.

5. Agen Penjual

Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang
bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian uang
pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.

6. Perusahaan Penilai

Diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali aktivanya.


Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar
aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.

c. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi

Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga dikenal
lembaga sebagai berikut:

1. Wali Amanat (Trustee), tugasnya:

- Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten

25
- Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang
diterima olehnya sebagai jaminan.

- Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.

- Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya yang


harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.

- Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.

- Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan emiten.

- Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.

- Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.

2. Penanggung (Guarantor)

Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok


obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada
waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya.

3. Agen Pembayar (Paying Agent)

Bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan setiap dua kali


setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.

d. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder

Adalah lembaga yang menyediakan jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di
bursa. Lembaga penunjang terdiri dari:

1. Pedagang Efek

Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga berfungsi
untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan harga serta
memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di pasar
sekunder.

2. Perantara Perdagangan Efek (Broker)

Bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian ditawarkan di
bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan fee kepada investor.

3. Perusahaan Efek atau Perusahaan Sekuritas (securities company)

26
Perusahaan ini menjalankan satu atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin
emisi efek (underwriter), peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat
investasi.

4. Biro Administrasi Efek

Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan
jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen,
pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.

5. Reksa Dana (Mutual Fund)

Merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor yang pada


umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau pasar uang oleh
manajer investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau
sertifikat sebagai bukti keikutsertaan investor pada perusahaan reksa dana. Dalam arti
lain, adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada
pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi.

2.7 Fungsi Pasar Modal

Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang
memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua
fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan
fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan menginvestasikan
dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan dana
tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan untuk usaha
pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasiperusahaannya. Di
dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan
para lender tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil

2.8 Masalah-Masalah yang Dihadapi dalam Rangka Menggalakkan Pasar Modal

Pokok-pokok yang merupakan masalah untuk pembangunan pasar modal sebagai


contoh di indonesia dapat ditemukan sebagai berikut:

a. Tingkat bunga deposito yang tinggi sehingga masyarakat lebih tertarik mendepositokan
uangnya daripada menanamkannya dalam surat berharga di pasar modal.

b. Perusahaan di indonesia umumnya masih dikelola secara tertutup.

27
c. Kebijakan kredit relatif lebih menarik bagi perusahaan sebagai sumber pembiayaan
daripada menawarkan saham di pasar modal.

d. Syarat pemeriksaan akuntan publik untuk setiap laporan keuangan perusahaan selama
ini banyak tidak dipenuhi sehingga mempunyai pengaruh menyulitkan masyarakat untuk
menilai suatu perusahaan.

e. Keseganan perusahaan untuk menjual sahamnya pada masyarakat berhubung syarat-


syarat pemeriksaan laporan keuangan oleh akuntan publik masih harus diperiksa oleh
pihak pajak.

f. Fasilitas-fasilitas yang diharapkan untuk beroperasinya pasar modal belum dapat


dirasakan sebagai daya tarik, yang mampu mendorong perusahaan untuk bersedia
menawarkan sahamnya melalui pasar modal.

g. Pihak perusahaan swasta masih belum tertarik menawarkan sahamnya.

2.9 Manfaat Pasar Modal

a. Bagi Emiten

1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar

2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai

3. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan


dana/perusahaan

4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan

5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

b. Bagi investor

1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut


tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain

2. Memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang


mengambang bagi pemenang obligasi

3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko

Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus


memungkinkan alokasi dana secara optimal.

28
2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan
untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan
dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan.

3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.

4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.

5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha


yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan
kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada
di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor
melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi
kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang
dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya
di perusahaan tersebut. Bentuk yang paling umum dalam investasi pasar modal adalah
saham dan obligasi.

Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan dan dalam
menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi 2 jenis yaitu pasar perdana dan
pasar sekunder. yang terlibat di pasar modal adalah para pemain utama dan lembaga
penunjang lainnya yang terlibat langsung dalam proses transaksi dengan Instrumen
keuangan yang diperdagangkan di pasar modal seperti saham, obligasi dan Surat
Berharga Lainnya yang merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1
tahun). Untuk menciptakan mekanisme pasar modal yang baik diperlukan suatu
lembaga-lembaga yang terkait dengan pasar modal yang mengatur pasar modal
tersebut seperti BAPEPAM, Instansi Pemerintah, Badan Penilai, Konsultan Efek dan
Lembaga Swasta. Sehingga pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang
memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang

29
tersebut (borrower).dan secara umum mempunyai manfaat lebih dari keberadaan pasar
modal itu sendiri.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenaiPasar Modal. Namun kami sadar bahwa dalam makalah
ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu masukan serta saran dari
para pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan tersebut.

30

Anda mungkin juga menyukai