Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

ETIKA PROFESI DAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Nama : Nyoman Meira Dewantari Armi


NIM : 2005551120
Kelas : B
1. Sebagai lulusan sarjana S1 akan ditempatkan pada posisi dengan golongan III atau lebih
tepatnya golongan IIIA yakni kerap disebut sebagai Penata Muda. Selanjutnya, kita dapat
meniti karir dengan melalui 3 tingkatan lainnya di golongan III, yakni IIIB, IIIC, dan IIID
sebelum akhirnya mencapai golongan tertinggi yaitu golongan IV atau Pembina. PNS
yang bekerja di bidang TI disebut sebagai Pranata Komputer. Di samping itu juga
terdapat penamaan dari tiap konsentrasi profesi yang dimiliki oleh lulusan TI, di
antaranya:
a. Software Engineer
Software Engineer memiliki tugas untuk mendesain software atau perangkat
lunak. Software engineer harus paham tentang spesifikasi perangkat lunak yang
baik serta bahasa pemrograman sesuai dengan software yang dibangun.
b. Web Developer
Web Developer memiliki tugas untuk membangun dan mengembangkan website.
Web developer harus paham tentang bagaimana membangun full-stack
development yang baik dan perancangan database yang baik pula.
c. Data Analyst
Profesi ini merupakan salah satu jabatan profesi yang dimana harus memiliki
kemampuan analisa data supaya mudah dibaca dan digunakan oleh bidang
lainnya.
d. UI/UX Designer
UI/UX designer memiliki kemampuan design untuk menghasilkan antarmuka
aplikasi baik berbasis mobile ataupun web serta dapat menciptakan pengalaman
pengguna yang baik .
e. Security Analyst
Security Analyst harus memiliki sebuah kemampuan dalam menganalisa celah
kelemahan dari sebuah sistem untuk menghindari penyerangan hacker. Hal ini
bertujuan untuk menjaga keamanan sistem yang dimiliki perusahaan.
Tentunya kenaikan jabatan yang sebelumnya dibicarakan di atas dan kemampuan
hard skill dari ke-5 jenis profesi TI di atas harus dibarengi dengan terpenuhinya
kemampuan soft skill. Adapun kemampuan tersebut di antaranya sebagai berikut:
 Kemampuan berkomunikasi yang baik dan efektif (communication skill).
 Kemampuan kerja sama tim (team work).
 Kemampuan memimpin (leadership).
 Kemampuan pemecahan masalah (problem solving).
 Kemampuan berpikir kritis (critical thinking).
 Kemampuan memanajemen waktu (time management).

2. Keselarasan antara etika dan pencarian keuntungan dalam bisnis di bidang TI khususnya
e-commerce menurut saya sangat erat. Di luar sana terdapat dua pandangan terkait
dengan Bisnis ke Bisnis serta Bisnis ke Etika. Saya pribadi lebih memilih pada prinsip
Bisnis ke Etika karena dengan menerapkan etika bisnis yang benar, keuntungan yang kita
dapatkan akan jauh lebih banyak. Bisnis ke Bisnis hanya mengedepankan keuntungan
semata tanpa menghiraukan etika di dalamnya, hal ini buruk meskipun di awal pemilik
bisa mendapat keuntungan besar, namun pada satu titik ia juga akan terjerumus pada
kesalahannya sendiri yang malah akan mendatangkan kerugian, ujaran kebencian dari
pihak customer, gulung tikar/bangkrut, hingga yang terburuk pemilik dapat masuk
penjara oleh karena melakukan penipuan, pembobolan kartu kredit customer, dan bentuk
kejahatan digital lainnya. Solusi dari perlindungan konsumen dalam e-commerce adalah
dengan meningkatkan keamanan data privasi, merekrut orang yang ahli di bidang sistem
security, memberikan tanda yang menandai bahwa gerai tersebut merupakan gerai
terpercaya.

3. Prinsip pada Etika Bisnis


1. Prinsip otonomi : Sikap dalam mengambil suatu keputusan atau bertindak
berdasarkan kesadaran sendiri.
Contohnya pengusaha wajib memiliki sikap yang tegas dalam membuat semua
keputusan dengan kesadaran yang penuh sesuai dengan kewajibannya. Dampak jika
keputusan dibuat semena-mena, ini akan memperburuk suasana dalam perusahaan.
2. Prinsip Kejujuran : Mengadakan perjanjian dalam kelangsungan bisnis masing-
masing pihak.
Contohnya perusahaan wajib memiliki kejujuran atas produk yang ditawarkan untuk
bekerja sama dengan perusahaan lainnya. Dampaknya perusahaan lain akan banyak
percaya terhadap perusahaan.
3. Prinsip Keadilan : Menuntut kesesuaian dengan kriteria dan dapat
dipertanggungjawabkan. Jika perusahaan menerapkan keadilan maka berdampak akan
mendorong pegawai untuk lebih giat bekerja demi keberhasilan perusahaan.
4. Prinsip saling menguntungkan : Menguntungkan produsen dan sekaligus juga
menguntungkan konsumen.
Contohnya pengusaha tidak boleh menipu konsumen atau client dan memberikan
pelayanan sebaik mungkin untuk memberikan kepuasan pelanggan. Berdampak agar
tidak hanya satu pihak saja yang memperoleh keuntungan.
5. Prinsip Integritas Moral : Menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya
dan nama baik perusahaan.
Contohnya ketika salah satu oknum perusahaan melakukan hal yang bertentangan
moral maka akan memperburuk citra perusahaan.

4. Pelanggaran etika yang pernah saya lakukan di antaranya:


1. Membahayakan keselamatan orang lain
Saya pernah berbelok ke tikungan dengan menyalip orang yang sedang bersepeda di
jalur kiri, hal tersebut sontak membuat ia terkejut karena hampir saja ia menabrak
saya yang posisinya sedang berbelok ke tikungan kiri sementara ia masih bersepeda
arah lurus ke depan.
a. Alasan : Karena saya terburu-buru menuju tempat tujuan sementara orang itu
cukup lambat mengayuh sepedanya.
b. Dampak : Orang tersebut kaget dan harus mengerem mendadak kemudian
meneriaki saya dari kejauhan. Akan tetapi, karena saking terburu-burunya saya
tidak sempat meminta maaf kepadanya.
c. Etika yang semestinya : Saya seharusnya berangkat lebih awal sehingga tidak
harus terburu-buru dan merugikan orang lain. Saya juga seharusnya tetap turun
dan meminta maaf meski kemungkinan saya harus terlambat sampai tujuan.
2. Terlambat masuk kelas
a. Alasan : Karena saya lupa jikalau ada jadwal perkuliahan saat itu serta kebetulan
saya sedang ada kesibukan keagamaan, sehingga saya baru bisa mengikuti kelas
di pertengahan kurang lebih 30 menit setelahnya.
b. Dampak : Saya ketinggalan materi di awal kelas dan saya kesulitan memahami
materi selanjutnya pada saat kelas berlangsung.
c. Etika yang semestinya : Seharusnya saya lebih peduli dengan apa saja jadwal
yang ada di hari kuliah (senin - jumat). Seharusnya saya bisa mengatur waktu
dengan baik antara kegiatan lain dan kuliah. Seharusnya saya ingat untuk kuliah
dan bisa mepamit dari tempat persembahyangan waktu itu.
3. Parkir sembarangan
a. Alasan : Letak tempat parkir terlalu jauh dari tempat tujuan saya (gedung).
b. Dampak : Kendaraan lain juga turut parkir sembarangan dan kondusifitas area
parkir terganggu dan juga dimarahi petugas.
c. Etika yang semestinya : Seharusnya saya parkir di tempat semestinya agar
menjadi contoh untuk pengguna parkir lainnya, serta saya bisa datang lebih awal
agar saya memiliki waktu lebih untuk berjalan kaki ke gedung tujuan saya.
4. Membuang sampah sembarangan.
a. Alasan : Tidak ada tempat sampah di sekitar saya.
b. Dampak : Lingkungan menjadi kotor.
c. Etika yang semestinya : Seharusnya saya membawa sampah saya entah di
kantong atau menggenggamnya sampai saat saya bisa menemukan tempat
sampah.
5. Merusak barang (tripod) milik orang lain.
a. Alasan : Kurang berhati-hati ketika menggunakannya.
b. Dampak : Barang tersebut rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi.
c. Etika yang semestinya : Seharusnya saya lebih berhati-hati ketika menggunakan
barang apalagi milik orang lain. Seharusnya saya mengganti rugi kerusakan yang
terjadi.

5. Cyber Crime:
1. Phishing adalah kejahatan dunia maya dengan cara penggalian informasi rahasia
seperti nomor kartu kredit dan melihat kata sandi nama pengguna sebuah akun.
Biasanya, penjahat dunia maya ini akan menyamar sebagai perusahaan yang sah dan
dilakukan dengan spoofing email. Dampaknya dapat berupa kerugian keuangan
terkait dengan penurunan produktivitas gangguan bisnis. Selain itu pising dapat
menimbulkan trauma bagi korban dan pelaku dari tindakan ini akan mendapatkan
konsekuensi sanksi hukum. Perilaku ini tidak dapat ditoleransi apalagi phising bisa
membuat banyak masalah dan merupakan data pribadi seseorang.
2. Carding yaitu tindakan penyalahgunaan informasi kartu kredit milik orang lain.
Dampak dari tindakan ini bagi pemilik kartu kredit akan mengalami kehillangan
uang, hilangnya kepercayaan pada keamanan negara, adanya keresahan akan
keamanan dalam bertransaksi.
3. Hacking yaitu tindakan berbahaya yang sering kali dilakukan oleh para programer
profesional untuk mengincar kelemahan atau celah dari sistem keamanan. Dampak
dari tindakan ini yaitu menghambat system operasi, mencuri data pribadi seseorang
sebagai ancaman.
4. Defacting yaitu cyber crime yang menyasar website-website non-profit seperti situs
sekolah, universitas, atau pemerintahan. Dampaknya yaitu data-data pemerintah yang
bersifat rahasia menjadi terancam.

Anda mungkin juga menyukai