Anda di halaman 1dari 22

PEMANFAATAN PLATFORM EDUTECH SIAP KERJA DALAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI SOFT SKILL DAN HARD


SKILL MAHASISWA GUNA MENEKAN TINGKAT
PENGANGGURAN LULUSAN UNIVERSITAS DI INDONESIA

KARYA ILMIAH YANG DIAJUKAN UNTUK MENGIKUTI


PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI DI PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

OLEH
NYOMAN MEIRA DEWANTARI ARMI
2005551120
TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA
GIANYAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis : Pemanfaatan Platform Edutech Siap Kerja dalam


Meningkatkan Kompetensi Soft Skill dan Hard Skill
Mahasiswa guna Menekan Tingkat Pengangguran Lulusan
Universitas di Indonesia
Bidang Karya Tulis : Pendidikan dan Pelatihan
Nama : Nyoman Meira Dewantari Armi
NIM : 2005551120
Program Studi : Teknologi Informasi
Fakultas : Teknik
Universitas/Institut : Universitas Udayana

Gianyar, 20 September 2022


Mahasiswa,

Nyoman Meira Dewantari Armi


2005551120

ii
PRAKATA

Pendidikan merupakan akar dari kemajuan suatu bangsa. Melalui


pendidikan, kualitas sumber daya manusia suatu bangsa tersebut dapat
ditingkatkan. Pendidikan diklasifikasikan dalam dua jenis, yakni Pendidikan
Formal dan Pendidikan Informal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang
meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Harapannya, dengan menuntaskan pendidikan tinggi atau universitas, mahasiswa
dapat terjun ke dunia kerja. Akan tetapi, berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik, per Bulan Februari 2022, sebanyak 884.769 orang tamatan universitas
berstatus sebagai pengangguran terbuka. Angka ini mengalami kenaikan dari yang
sebelumnya, Bulan Agustus 2021, sebanyak 848.657 orang lulusan universitas
berstatus sebagai pengangguran terbuka. Mirisnya, hampir 14 persen dari angka
pengangguran tersebut merupakan lulusan diploma dan sarjana (S1). Hal ini
menimbulkan pertanyaan terkait bagaimana kualitas pendidikan yang tidak sejalan
dengan kebutuhan dunia kerja. Salah satu solusi yang dapat ditawarkan adalah
dengan menghadirkan Platform Edutech Siap Kerja dengan fokus sasarannya
adalah mahasiswa di Indonesia. Platform Edutech merupakan bentuk penerapan
pendidikan informal di Era Society 5.0 adalah dengan inovasi di bidang
pendidikan yang berbasis teknologi. Dalam karya tulis ini, penelitian dilakukan
dengan menggunakan metode kualitatif melalui observasi, studi pustaka, dan
wawancara. Adapun pendekatan pembelajaran dalam meningkatkan kompetensi
soft skill dan hard skill dapat dilakukan dengan menghadirkan kelas interaktif
yang memuat studi kasus, Forum Group Discussion (FGD), serta rekomendasi
pekerjaan untuk magang dan freelance. Dengan demikian, mahasiswa dapat
memiliki pengalaman belajar yang relevan dengan dunia kerja, sehingga ketika
lulus dari universitas, kualitas fresh graduate di Indonesia dapat meningkat dan
tingkat pengangguran sarjana dapat berkurang seiring waktu.

Kata Kunci : Pendidikan, Edutech, Pengangguran, Fresh Graduate, Mahasiswa

3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
2.1 Lingkup Pembahasan................................................................................1
2.2 Identifikasi Potensi dan Kebutuhan Lingkungan......................................2
2.3 Rumusan Target Pembangunan.................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Analisis Cara Pencapaian Target...............................................................5
2.2 Penjabaran Rencana Kerja.........................................................................8
2.3 Penjabaran Informasi Tambahan.............................................................12
2.4 Visualisasi...............................................................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
3.2 Rekomendasi...........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jumlah Mahasiswa Indonesia...................................................................2


Gambar 2 Data Pengangguran Terbuka Berdasarkan Pendidikan Terakhir....................3
Gambar 3 Rencana Kerja dengan SCRUM................................................................9
Gambar 4 Jadwal Kerja........................................................................................12
Gambar 5 Struktur Organisasi dan Stakeholders......................................................13
Gambar 6 Rincian Dana Pengembangan Platform....................................................13
Gambar 7 Bagan SaHaBaT...................................................................................14

5
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Analisis Cara Pencapaian Target...................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

2.1 Lingkup Pembahasan


Pada karya tulis ilmiah ini memuat ruang lingkup pembahasan yang akan
bermuara kepada penerima manfaat dari implementasi gagasan yang diajukan.
Penerima manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa Aktif Minimal Usia 19 Tahun di Perguruan Tinggi di
Indonesia.
Mahasiswa aktif menjadi penerima manfaat dari gagasan karya tulis ilmiah
ini karena pada fase inilah generasi muda Indonesia sebaiknya mempelajari
kompetensi yang dibutuhkan sebagai persiapan memasuki dunia kerja. Dengan
menitik beratkan pengembangan kompetensi bagi mahasiswa aktif diharapkan
mampu membekali mereka untuk semakin berkembang selama masa perkuliahan
sembari mengikuti pelatihan guna menunjang efektivitas pembelajaran di
perguruan tinggi.
2. Fresh Graduate Diploma dan S1 dari Perguruan Tinggi di Indonesia.
Fresh Graduate menjadi penerima manfaat dari gagasan karya tulis ilmiah
ini karena pada era saat ini, banyak fresh graduate yang setelahnya lulus tidak
kunjung memperoleh pekerjaan, baik yang sifatnya magang, sementara, paruh
waktu, ataupun penuh waktu. Hal ini menjadi alasan tersendiri untuk kita dapat
memberikan solusi terbaik guna menekan pengangguran sarjana dan/atau diploma
di Indonesia yang berdampak pada keberlanjutan pembangunan di Indonesia.
3. Perusahaan Penyedia Lowongan Kerja di Indonesia.
Penerima manfaat berikutnya datang dari segi perusahaan yang sedang
mencari kandidat pada posisi tertentu. Perusahaan menjadi penerima manfaat
secara tidak langsung karena dengan tercukupinya kualitas SDM yang dalam hal
ini adalah mahasiswa Indonesia, maka perusahaan akan memperoleh pekerja yang
berkompeten di bidangnya. Hal ini berdampak pada peningkatan performa
perusahaan berupa peningkatan profit bagi perusahaan profit atau peningkatan
mutu bagi perusahaan non-profit

1
2

2.2 Identifikasi Potensi dan Kebutuhan Lingkungan


Di Indonesia, jumlah mahasiswa perguruan tinggi terbilang tinggi. Angka
ini mengalami pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya seperti yang
ditampilkan pada Gambar 1 yang kemungkinan akan terus bertambah seiring
perkembangan zaman.

Gambar 1 Jumlah Mahasiswa Indonesia


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, diketahui jumlah mahasiswa
semakin meningkat dari tahun 2016 sebanyak 6,15 juta hingga setahun setelahnya
naik 25,73 persen menjadi 7,74 juta. Bahkan, Badan Pusat Statistik mencatat
tahun 2021 jumlah mahasiswa di Indonesia sebanyak 8.956.184 naik 4,1 persen
dari tahun sebelumnya sebanyak 8.603.441 orang.
Lebih detailnya, mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi negeri
sebanyak 4,02 juta dan di perguruan tinggi swasta sebanyak 4,93 juta. Sementara
mahasiswa yang berkuliah dengan kampus di bawah Kemendikbud Ristek
sebanyak 7,67 juta dan yang berkuliah dengan kampus di bawah Kementerian
Agama sebanyak 1,29 juta mahasiswa. Hal ini akan berpengaruh pada jumlah
lapangan pekerjaan yang tersedia bagi mahasiswa dan fresh graduate tersebut.
Terbukti dengan adanya data terkait jumlah pengangguran terbuka menurut
pendidikan tertinggi yang ditamatkan, yakni universitas, seperti yang ditampilkan
pada Gambar 2.
3

Gambar 2 Data Pengangguran Terbuka Berdasarkan Pendidikan Terakhir


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik di atas, per Bulan Februari 2022,
sebanyak 884.769 orang tamatan universitas berstatus sebagai pengangguran
terbuka. Angka ini mengalami kenaikan dari yang sebelumnya, Bulan Agustus
2021, sebanyak 848.657 orang lulusan universitas berstatus sebagai pengangguran
terbuka. Mirisnya, hampir 14 persen dari angka pengangguran tersebut merupakan
lulusan diploma dan sarjana (S1).
Berdasarkan penjabaran di atas, penting bagi kita untuk menguraikan
potensi SDM yang melimpah untuk dapat sejalan dengan kualitasnya khususnya
para mahasiswa sebagai insan muda penerus bangsa. Peningkatan kualitas ini
ditujukan guna memberdayakan mahasiswa yang terampil baik dari segi soft skill
maupun hard skill. Kedua hal inilah yang jika dilatih secara kontinu akan menjadi
tolak ukur mereka memperoleh pekerjaan dan terbebas dari status penganggran.

2.3 Rumusan Target Pembangunan


Adapun target pembangunan yang hendak dicapai dari gagasan pada
karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa memiliki keterampilan hard skill dan soft skill tambahan yang
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
2. Mahasiswa mampu menjadi pioner dalam menciptakan lapangan
pekerjaan di Indonesia.
4

3. Tingkat pengangguran lulusan universitas berkurang secara kontinu


hingga kondisi menjadi sebaik atau bahkan lebih baik dari sebelum masa
pandemi COVID-
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Cara Pencapaian Target


Target dari gagasan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menekan angka
pengangguran lulusan universitas di Indonesia. Sejumlah cara yang dapat
dilakukan untuk merealisasikan hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah
ini.

Tabel 1 Analisis Cara Pencapaian Target


Kriteria Alternatif Cara Keterangan
Mengeluarkan modal
Apabila pengembangan platform
besar dan investasi
dilakukan dari nol, dibutuhkan modal
waktu lebih untuk
yang besar dan waktu pengembangan
pengembangan
yang relatif lebih lama.
Biaya dan platform dari nol.
Lama Waktu Apabila pengembangan platform
Pengembangan dilakukan dengan memanfaatkan
Membeli layanan yang yang sudah ada, maka biaya
sudah tersedia. pengembangan dapat ditekan dan
kecepatan akses platform bisa
meningkat.
Kolaborasi Apabila pengembangan platform
Melakukan kolaborasi dilakukan dengan keterlibatan
dengan instansi kolaborasi pemerintah, maka akan
pemerintah mendapat dukungan dan kepercayaan
masyarakat Indonesia secara las
Melakukan kolaborasi Apabila pengembangan platform
dengan StartUp dan dilakukan dengan keterlibatan
Influencer kolaborasi StartUp dan Influencer,
maka akan menjangka beberapa
kelompok tertentu yang ada di bawah

5
6

pengaruh tokoh influencer tersebut


dan pengguna startup tersebut.
Integrasi sistem berpengaruh pada
Melakukan kinerja platform dan skalabilitas dari
pengintegrasian sistem fitur-fitur yang dikembangkan.
Integrasi
yang saling Dengan sistem yang terintegrasi
Sistem
mendukung satu sama maka kemudahan akses database
lain. dapat terjadi antar satu platform
dengan yang lainnya.
Penggunaan teknologi website
memiliki keunggulan di antaranya:
1. Pengguna dapat mengakses
platform tanpa harus
mengunduh aplikasi yang
membutuhkan kapasitas
memori.
2. Relatif tidak membutuhkan
banyak biaya untuk
pengembangan dibandingkan
Menggunakan
mobile apps karena dapat
Penerapan teknologi
berjalan dengan baik di
Teknologi pengembangan
semua browser dan platform
website
mobile.
3. Dapat beroperasi pada lintas
platform dalam sekali
pengembangan.
Namun, terdapat pula kekurangan
teknologi web, di antaranya:
1. Harus memiliki 2 buah
domain dan jika ada
gangguan, akan rumit dalam
memperbaikinya.
7

2. Hanya tersedia hanya jika


pengguna dalam keadaan
online, performa relatif
lambat, dan tidak semua
perangkat memiliki fitur
tertentu yang bisa dimiliki
dalam mobile web.
Menggunakan Penggunaan teknologi mobile apps
teknologi aplikasi memiliki keunggulan di antaranya:
mobile 1. Pengguna memiliki akses
penuh ke perangkat mobile,
seperti kamera,
pemberitahuan, speaker, dan
fitur lainnya.
2. Memiliki performa lebih
cepat, hanya memiliki 1
domain, dan lebih menarik
dari segi visual
3. Dapat dioperasikan ketika
penggunaan online dan
offline.
Namun, terdapat pula kekurangan
teknologi mobile, di antaranya:
1. Ada beberapa jenis aplikasi
yang tidak digunakan di
semua platform IOS lain.
2. Biaya pengembangan dan
maintenance aplikasi juga
lebih mahal.
3. Mobile apps juga
mengharuskan adanya proses
persetujuan dan pembatasan
8

konten yang berlaku di toko


aplikasi.
Menyusun kurikulum Penyusunan kurikulum dilakukan
Kurikulum
pembelajaran tiap agar pembelajaran lebih terstruktur
Pembelajaran
kelas dan efektif.
Menyiapkan surat Melakukan penilaian objektif dari
rekomendasi bagi performa pengguna platform dan
Surat pengguna yang sudah merekomendasikannya ke
Rekomendasi menyelesaikan perusahaan yang sedang atau
pembelajaran dengan barangkali membutuhkan kandidat
baik. pekerja.
1. Meningkatkan brand
awareness ke calon pengguna
untuk sadar akan kehadiran
Mensosialisasikan
platform edutech siap kerja.
Sosialisasi produk digital ke end
2. Mempromosikan produk
user.
dengan pemanfaatan media
sosial, mulut ke mulut, dan
melalui kanal lainnya.

Berdasarkan penjabaran pada Tabel 1 di atas, diketahui bahwa hasil


analisa pencapaian target menimbulkan pro dan kontra masing-masing.
Selanjutnya, analisa tersebut dapat didiskusikan dengan tim terkait yang nantinya
memperoleh titik tengah terhadap solusi terbaik yang bisa diterapkan guna
mencapai target pengembangan platform edutech siap kerja tersebut.

2.2 Penjabaran Rencana Kerja


Menurut Husein Umar (2009:65) “Rencana kerja adalah suatu proses
yang tidak pernah berakhir, apabila rencana telah ditetapkan, maka dokumen
mengenai perencanaan yang terkait harus diimplementasikan. Karena perencanaan
atau rencana kerja adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pengambilan
keputusan tentang apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.”
Rencana kerja yang dipilih dalam gagasan karya tulis ilmiah ini adalah dengan
9

menggunakan proses kerja SCRUM di dalam implementasi pengembangan


platformnya. Adapun tahapan utama dari SCRUM proses dapat dilihat pada
Gambar 3 berikut.

Gambar 3 Rencana Kerja dengan SCRUM

Berdasarkan gambaran umum dari tahapan SCRUM di atas, didapati bahwa


setidaknya terdapat komponen tahapan yakni sebagai berikut.
1. Vision
Pada tahapan ini dilakukan penetapan visi dari produk atau fitur yang
hendak di rilis pada platform. Dengan langkah-langkah penentuan visi adalah
sebagai berikut.
a. Melakukan riset terkait pengguna dan fitur platform.
b. Menganalisis hasil riset.
c. Melakukan brainstorming dengan stakeholders.
d. Mengidentifikasi pain point yang ada.
e. Melakukan pendekatan untuk penyelesaian masalah.
f. Menetapkan visi yang jelas secara objektif.
2. User Stories
Pada tahapan ini dilakukan pembuatan skenario calon pengguna platform
dengan alur perjalanan yang dilakukan pengguna saat mereka menggunakan
produk akhir. Pembuatan user stories dilakukan dengan langkah berikut.
10

a. Mendefinisikan masalah
b. Memposisikan diri sebagai pengguna.
c. Mendefinisikan solusi.
d. Mengatur prioritas dari solusi yang ada.
3. Product Backlog
Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan product backlog dari fitur
platform yang akan dirilis. Pembuatan product backlog dilakukan dengan
langkah berikut.
a. Mendefinisikan masalah
b. Analisa terhadap request fitur.
c. Melakukan brainstorming dengan stakeholders.
d. Mendefinisikan solusi sementara.
4. Selected Product Backlog
Pada tahapan ini dilakukan pemilihan terhadap serangkaian product
backlog yang ada. Pemilihan product backlog dilakukan dengan langkah
berikut.
a. Mendefinisikan kepentingan produk saat ini dan dampak jangka
panjangnya.
b. Melakukan brainstorming dengan stakeholders.
c. Mendefinisikan solusi pasti.
d. Mengatur skala prioritas.
5. Sprint Backlog/Planning
Pada tahapan ini dilakukan perencanaan dari product backlog yang sudah
dipilih sebelumnya. Perencanaan pengerjaan product backlog dilakukan
dengan langkah berikut.
a. Mengulas kembali product backlog terpilih.
b. Membagi pengerjaan tugas antar tim.
c. Mendefinisikan kebutuhan dan ketergantungan.
d. Menyepakati perencanaan.
6. Daily Scrum
11

Pada tahapan ini dilakukan pengecekan harian terhadap progress dari


pengerjaan product backlog. Pengecekan harian dilakukan dengan langkah
berikut.
a. Menyampaikan hal apa yang sudah dikerjakan, sedang dikerjakan,
dan akan dikerjakan.
b. Menyampaikan masalah yang didapati selama proses
pengembangan fitur.
c. Mendefinisikan solusi dari masalah yang ditemui.
7. New Functionality
Pada tahapan ini dilakukan perilisan dari fitur yang telah dikerjakan.
Sebelum perilisan benar-benar terjadi, dilakukan langkah berikut.
a. Menguji fungsionalitas fitur pada platform.
b. Mencatat issue atau bug yang ditemukan. (optinal)
c. Mendefinisikan solusi.
d. Melakukan pengujian kembali.
e. Melakukan perilisan produk ke pasar.
8. Sprint Review
Pada tahapan ini dilakukan peninjauan terkait sprint yang sudah berjalan.
Peninjauan dilakukan dengan langkah berikut.
a. Mendefinisikan masalah
b. Melakukan analisa dari apa yang sudah terjadi dalam satu sprint.
c. Menyampaikan hasil analisa ke dalam pandangan tertentu.
9. Retrospective
Pada tahapan ini dilakukan pemeriksaan terhadap bagaimana sprint yang
baru saja selesai berjalan meliputi orang, hubungan, proses, dan alat yang
digunakan. Pemeriksaan dilakukan dengan langkah berikut.
a. Identifikasi dan pesan apa yang berjalan dengan baik.
b. Penyampaian kritik dan saran.
c. Dokumentasikan dengan jelas hasil dari retrospektif.

Adapun waktu atau jadwal kerja berdasarkan rencana kerja dengan metode
SCRUM adalah seperti yang ditujukan pada Gambar 4 berikut.
12

Gambar 4 Jadwal Kerja

Berdasarkan Gambar 4 di atas, diketahui bahwa jadwal kerja dilakukan


dalam 10 hari kerja terhitung dari waktu perencanaan di hari Rabu, dilanjutkan
dengan daily standup/daily scrum, hingga di hari Selasa minggu kedua dilakukan
Sprint Review dan Retrocpective. Setelah itu, jadwal kembali diulangi pada hari
Rabu keesokannya, begitu seterusnya selama satu sprint berjalan yaitu setiap 2
minggu, 10 hari kerja.

2.3 Penjabaran Informasi Tambahan


Informasi tambahan yang berhubungan dengan gagasan pada karya tulis
ilmiah ini meliputi struktur organisasi, jumlah, sumber, dan cara mengumpulkan
dana, serta mitra atau pemangku kepentingan. Berikut detail penjabarannya.
1. Struktur Organisasi dan Pemangku Kepentingan
a. Product Owner
b. Senior Management
c. Marketing and Sales
d. Development Team
e. Scrum Master
f. User and Customers
13

Gambar 5 Struktur Organisasi dan Stakeholders

2. Dana Pengembangan
Dana pengembangan yang mungkin digapai jika pengembangan platform
dilakukan dari nol adalah seperti yang terlihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Rincian Dana Pengembangan Platform

Dana di atas merupakan dana terkait gaji karyawan dan cost yang
dibutuhkan termasuk ke dalam alat yang digunakan oleh karyawan tertentu.
Sumber dana didapat dari investor dan kerja sama organisasi.

2.4 Visualisasi
Berikut merupakan visualisasi dari gagasan pemanfaatan platform
edutech siap kerja yang ditujukan pada Gambar 7 di bawah ini.
14

Gambar 7 Bagan SaHaBaT


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, gagasan yang terdapat pada karya tulis
ilmiah ini meliputi sebagai berikut.
1. Pemanfaatan platform edutech siap kerja pengembangan soft skill dan
hard skill.
2. Sasaran utama adalah mahasiswa dan fresh graduate
3. Sasaran implisit adalah perusahaan penyedia lowongan kerja
4. Rencana kerja yang digunakan adalah metode SCRUM
5. Dana berasal dari investor dan kerja sama organisasi
6. Objektif tujuan dari gagasan adalah meneka angka pengangguran lulusan
perguruan tinggi/universitas di Indonesia

3.2 Rekomendasi
Berdasarkan pemaparan di atas, rekomendasi yang terdapat pada karya
tulis ilmiah ini meliputi sebagai berikut.
1. Pemanfaatan platform edutech siap kerja pengembangan soft skill dan
hard skill menggunakan teknologi mobile app.
2. Kerja sama dan kolaborasi dilakukan ke pemerintah.
3. Sosialisasi program melibatkan influencer dan tokoh publik lainnya.

15
16

DAFTAR PUSTAKA

Herco Digital. 2022. Perbedaan Mobile Web dan Mobile Apps: Keunggulan dan
Kekurangan.https://www.hercodigital.id/perbedaan-mobile-web-dan-
mobile-apps-keunggulan-dan-kekurangan/
Unikom. 2022. Rencana Kerja.
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/717/jbptunikompp-gdl-seniyulyan-
35824-6-unikom_s-i.pdf
Crystaloodis. 2022. How We Work. https://www.crystalloids.com/about-us/how-
we-work

Anda mungkin juga menyukai