Dosen Pembimbing:
Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan
Karuniah-Nya saya dapat menjalankan dan menyelesaikan Tugas Ulangan Akhir
Semester, mata kuliah Keterampilan Menulis ini dengan baik. Penulisan Tugas
UAS dengan judul “Aplikasi Icando : Inovasi Di Era Revolusi Industri 4.0 Guna
Mengurangi Kejenuhan Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Pada Siswa Sekolah
Dasar” ini bertujuan untuk menyelesaikan mata kuliah Keterampilan Menulis di
semester tiga, pada Fakultas Bahasa dan Seni, program studi S1 Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya. Penelitian tugas UAS ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi Icando terhadap kejenuhan siswa di
sekolah dasar yang sedang menempuh pembelajaran jarak jauh karena ada beberapa
hal yang tidak memungkinkan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, tidak semerta-
merta karena kemampuan dan kekuatan penulis saja, tetapi terdapat banyak
bimbingan, bantuan dan dukungan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
i
Surabaya, 20 Desember 2023
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat revolusi industri 4.0 saat ini dunia mengalami banyak perubahan
khususnya dalam bidang teknologi, termasuk dalam dunia pendidikan melalui
terobasan-terobosan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) seperti
pemanfaatan jaringan komputer dan internet dalam proses pembelajaran yang
disebut pembelajaran elekronik (e-learning). Untuk memaksimalkan hasil
pencapaian maka pemerintah menyiapkan aplikasi-aplikasi berbasis android seperti
1) Rumah Belajar, 2), Chai’s Play, 3) Pinterest, 4) Yufid kids dan 5)Icando.
1
melaksanakan tugas-tuags yang akan dievaluasi oleh instruktur. Pada hasil survei
dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada bulan April 2020 dalam
kpai.go.id (2020), ditemukan bahwa 76,7% peserta didik menyatakan merasa
merasa kesulitan dan jenuh dalam mengerjakan berbagai tugas secara jarak jauh
sedangkan 26,8% peserta didik menyatakan tidak merasa kesulitan dalam
mengerjakan berbagai tugas secara jarak jauh, hasil tersebut berdasarkan survei dari
246 pengadu KPAI sebagai responden utama dan 1700 responden pembanding dari
20 provinsi dan 54 kabupaten/kota di Indonesia. Selanjutnya, hasil survei dari
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada bulan April 2020 dalam
kpai.go.id (2020), ditemukan bahwa hanya 8% guru yang mengerti dalam memakai
teknologi aplikasi pembelajaran untuk belajar daring, namun 82,4% minim dalam
memakai teknologi aplikasi pembelajaran untuk belajar daring karena hanya
sebatas menggunakan aplikasi whatsapp, dan 9,6% sama sekali tidak pernah
memakai teknologi aplikasi pembelajaran untuk belajar daring, hasil tersebut
berdasarkan survei kepada 602 guru sebagai responden di 14 provinsi.
2
tertarik untuk melakukan analisis lebih lanjut mengenai “Aplikasi Icando : Inovasi
Di Era Revolusi Industri 4.0 Guna Mengurangi Kejenuhan Dalam Pembelajaran
Jarak Jauh Pada Siswa Sekolah Dasar”.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kejenuhan
Menurut Said & Jannah (dalam Rinawati Desy & Darisman Eka Kurnia,
2020) mengemukakan mengenai defisini kejenuhan adalah uatu kondisi psikologis
yang ditandai dengan kelelahan ekstrim akibat tuntutan yang terlalu banyak dan
berlebihan. Kelelahan tersebut berupa kelelahan fisik, emosional, dan psikologis
yang kemudian termanifestasikan dalam bentuk perilaku yang tidak produktif,
bahkan menarik diri dari aktivitas-aktivitas sebelumnya. Rinawati Desy dan
Darisman Eka Kurnia (2020) menambahkan bahwa kejenuhan adalah sikap
menarik diri secara fisik, emosional, dan sosial dari aktivitas-aktivitas yang
menyenangkan. Sikap menarik diri ini tentu berakibat negatif terhadap penurunan
produktivitas individu.
4
mengakibatkan timbulnya rasa lesu, tidak bersemangat untuk melakukan suatu
aktivitas belajar.
5
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejenuhan
Faktor yang menjadi penyebab dalam kejenuhan belajar, yaitu: metode
pembelajaran yang digunakan guru tidak disukai oleh peserta didik, media
pembelajaran yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran, terlalu banyak
hafalan, tugas-tugas (PR), dan tekanan dari mata pelajaran dari guru lainnya, serta
saat mengajar guru terlalu monoton kepada peserta didik tanpa adanya relaksasi
dalam belajar sehingga peserta didik cepat merasa bosan dan tidak bersemangat
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
a. Faktor-faktor fisiologi
Kondisi jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi
6
belajar. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah
cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak
berbekas.
b. Faktor-faktor psikologis
7
d. Munculnya gejala-gejala fisik individu yang disebabkan karena
perubahan gaya hidup yang dilakukan.
e. Keinginan untuk mendapatkan nilai-nilai yang lebih baik dari
lingkungan sosialnya sehingga mereka akan sibuk untuk hal tersebut
dan mengesampingkan kebutuhan pokok dan hubungannya dengan
orang-orang terdekatnya.
f. Munculnya perasaan yang seharusnya tidak dimiliki, seperti mulai tidak
mempunyai toleransi dengan orang lain, tidak mempunyai perasaan
simpati atas masalah orang lain, terlalu agresif dan selalu menyalahkan
orang lain atas masalah yang ada.
g. Mengisolasi diri atau menarik diri dari kehidupan sosial karena terlalu
kerasnya mereka bekerja.
h. Muncul perasaan malu, takut dan apatis karena terlalu kerasnya
pekerjaan dan tekanan yang dimiliki.
i. Individu mulai kehilangan jati dirinya karena mereka beranggapan
bahwa mereka telah menjadi mesin orang lain.
j. Kekosongankekosongan yang mulai muncul dari dalam diri membuat
individu mulai putus asa, dan individu mulai melakukan pelarian
dengan berbagai macam hal mulai dari melakukan seks bebas,
merokok, meminum minuman keras, dan hal-hal negatif lainnya.
k. Perasaan terpuruk yang mulai dirasakan seperti ketidakpedulian,
keputusasaan, kelelahan dan mengabaikan masa depan yang ada.
l. Jika individu ini sudah mulai jenuh akan kegiatannya maka mereka
akan mencoba untuk melarikan diri hal tersebut terkadang disertai
dengan perasaan ingin membunuh dirinya sendiri karena situasi yang
ada sekarang.
a. Kelelahan emosional
8
Kelelahan emosional disebabkan oleh tuntunan yang berlebihan
yang dihadapi oleh siswa dan ditunjukkan oleh perasaan dan beban pikiran
yang berlebih. Indikator dalam kelelahan emosional, yakni: perasaan
depresi, bosan, rasa sedih, ketidakberdayaan mengendalikan emosi,
ketakutan yang tidak berdasar, dan kecemasan.
b. Kelelahan fisik
c. Kelelahan kognitif
d. Kehilangan motivasi
9
c. Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang
meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alat-alat
perlengkapan belajar dan sebagainya sampai memungkinkan siswa
merasa berada disebuah kamar baru yang lebih menyenangkan untuk
belajar.
d. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong
untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya. Contohnya dengan
menonton film motivasi yang bertujuan agar individu termotivasi untuk
melakukan hal serupa dari apa yang telah diamatinya. Selain
memberikan contoh perilaku baru kemudian meminta individu untuk
melakukannya sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.
e. Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan
cara mencoba belajar dan belajar lagi.
10
c. Belajar seru, memiliki ratusan mini-games yang menyenangkan dan
menantang sebagai media belajar anak. Konten pembelajaran yang
terdapat pada aplikasi ICANDO meliputi materi;
1. Bahasa Indonesia, konten bahasa Indonesia disusun untuk
meningkatkan kemampuan mendengar, berbicara, membaca, dan
menulis dengan proses yang menyenangkan.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), berbagai kasus yang terkait dengan
kehidupan sehari-hari diberikan untuk mengasah kemampuan anak
dalam memprediksi dan menyelesaikan masalah.
3. Matematika, pelajaran matematika yang terdapat pada aplikasi
ICANDO dikembangkan dengan pendekatan modelling.
Pendekatan ini sudah terbukti sukses di Singapura dengan
penyajian yang interaktif.
4. Berpikir kreatif, mini games yang terdapat pada ICANDO
mengajak dan melatih anak untuk berpikir kreatif sebagai bekal
untuk masa depan.
5. Budaya Indonesia, ICANDO kaya akan konten bermuatan
kebudayaan Indonesia, seperti permainan tradisional, lagu, dan alat
musik daerah.
6. Asesmen, diberikan di akhir pembelajaran persubtema untuk
mengukur kemampuan kognitif anak.
a. Kelebihan Aplikasi ICANDO
1. Cerita visual menarik
11
Gambar 1. Cerita Visual Menarik
12
Gambar 3. Belajar Sesuai Kurikulum
4. Pertanyaan intensif
Dibuat untuk membangkitkan kemampuan berpikir kreatif, fitur
asesmen akan mengembangkan kemampuan mengingat (C1), menganalisis
(C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6) yang penting untuk
kehidupan peserta didik di masa depan sekaligus menguatkan pemahaman
mereka akan konsep inti dari setiap pembelajaran.
13
Gambar 4. Pertanyaan Intensif
14
b. Kekurangan Aplikasi ICANDO
1. Memerlukan jaringan internet yang stabil.
Aplikasi ini memerlukan koneksi internet untuk dapat berfungsi,
sehingga masalah dapat muncul jika ketersediaan jaringan internet tidak
memadai atau terjadi masalah dengan koneksi tersebut.
2. Membutuhkan ruang penyimpanan perangkat yang cukup.
Aplikasi ICANDO membutuhkan ruangan ponsel atau perangkat
yang cukup untuk menggunakannya. Setidaknya memerlukan ruang 40 MB
untuk menginstal aplikasi tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi kelancaran
dalam penggunaan aplikasi ICANDO jika tidak diimbangi dengan ruang
perangkat yang cukup.
3. Mengurangi interaksi guru dan siswa.
Penggunaan aplikasi ini dapat mengurangi interaksi langsung antara
guru dan siswa, yang dapat memengaruhi kualitas pembelajaran. Karena
dengan menerapkan pembelajaran melalui aplikasi, baik siswa ataupun
guru akan memiliki interaksi yang kurang.
15
BAB 3
METODE PENILITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1. Kerangka
Penelitian akan memberikan informasi dan membantu dalam memami penelitian.
Berikut merupakan kerangka pikir pada penelitian ini:
16
Gambar 7. Alur Penelitian
17
1. Observasi = Cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yag
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung
dan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran
pengamatan (Sudijono, 2013).
2. Dokumentasi = Mengumpulkan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.
Maka dari itu, penulis menggunakan studi dokumenter untuk mendukung
hasil penelitian, melalui dokumentasi yang dikumpulkan dapat dijadikan
sumber data yang digunakan sebagai bahan analisa.
3. Penyebaran Kuesioner = Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang
terdiri dari 10 pertanyaan. Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan
tertutup dengan dua jenis jawaban “Ya / Tidak”. Pertanyaan mengukur
terkait kejenuhan siswa, metode pembelajaran jarak jauh, serta tanggapan
terkait aplikasi ICANDO terhadap kebosanan mereka selama belajar.
18
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Implementasi Aplikasi Icando
Pandemi covid 19 telah merubah berbagai aspek kehidupan, demikian pula
dengan dunia Pendidikan, dampak yang sangat terasa dari covid 19 ini dapat kita
jumpai dalam pergeseran media pembelajaran. Pembelajaran online yang dilakukan
selama masa pandemic telah melahirkan berbagai media pembelajaran secara
digital, guru-guru dituntut untuk mulai bersahabat dengan teknologi digital, alat
komunikasi handphone yang semula lebih berfungsi untuk sarana komunikasi alih
fungsi menjadi sarana membuat konten pembelajaran digital, guru membuat
berbagai media pembelajaran melalui video dan dikirimkan kepada siswa melalui
fasilitas whatsapp. Selanjutnya guru mulai beradaptasi dengan google classroom,
memanfaatkan fitur-fitur yang dapat diakses dengan gratis di sana untuk
mendukung administrasi pembelajaran yang dilakukan secara online, mulai dari
pengiriman tugas, penilaian tugas dan pendokumentasian.
19
siswa dalam menangkap pelajaran yang diberikan, 28 siswa mengatakan bahwa
media pembelajaran sangat diperlukan untuk mencegah kejenuhan siswa dalam
belajar sehingga siswa menjadi mudah dalam memahami materi pelajaran yang
diajarkan, 27 siswa mengatakan bahwa aplikasi ICANDO termasuk aplikasi yang
memiliki tampilan menarik dan penyampaian yang kreatif sehingga menjauhkan
siswa dari kejenuhan, 27 siswa mengatakan bahwa aplikasi ICANDO dapat
mengurasi rasa kejenuhan mereka saat belajar, 28 siswa mengatakan bahwa mereka
sangat bersemangat ketika sedang memakai aplikasi ICANDO saat belajar, 27
siswa merasa senang ketika memakai aplikasi ICANDO saat mereka belajar, 28
siswa mengatakan bahwa dengan menggunakan aplikasi ICANDO membuat
mereka mudah dalam memahami materi yang diajarkan, 29 siswa merasakan bahwa
aplikasi. ICANDO sangat mudah digunakan saat proses pembelajaran, dan 29 siswa
merasa puas setelah memakai aplikasi ICANDO saat mereka sedang belajar.
Ada 4 hal yang menarik yang disajikan di aplikasi ini. Pertama, cerita visual
menarik. Video disajikan untuk membantu anak memvisualisasi masalah dalam
kehidupan sehari-hari untuk diselesaikan secara ilmiah. Cerita visual yang menarik
akan mengarah pada pemahaman dan penerapan yang lebih baik. Kedua,
personalisasi pertualangan belajar. Disini setiap anak memiliki pengalaman belajar
yang sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan belajarnya masing-masing. Peta
petualangan ini menggambarkan proses belajarnya dan membantu anak melihat
kekuatan serta hal yang harus ia tingkatkan. Ketiga, belajar sesuai kurikulum,
20
pertualangan belajar anak terpetakan sesuai dengan tingkatan sekolah dan
kurikulum nasional yang berlaku. Setiap bagian meliputi konsep-konsep
pengetahuan dan budi pekerti dengan mini-games yang relevan. Keempat,
pertanyaan intensif, dibuat untuk membangkitkan kemampuan berpikir kreatif, fitur
asesmen akan mengembangkan kemampuan mengingat (C1), menganalisis (C4),
mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6) yang penting untuk kehidupan anak di
masa depan sekaligus menguatkan pemahaman mereka akan konsep inti dari setiap
pembelajaran.
21
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, A., Suradika, A., & Asmas, B. (2020). Strategi Mengurangi Kejenuhan
Anak Dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui Aplikasi ICANDO pada
Siswa Kelas I SDN Pondok Pinang 08 Pagi. Seminar Nasional Penelitian
LPPM UMJ, 1-10. http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnalist
Komisi Perlindungan Anak. (2020, April 30). Survei KPAI: Hanya 8% Guru yang
Paham Gawai untuk Pembelajaran Daring. Website:
https://www.kpai.go.id/berita/hanya-8-guru-yang-paham-
gawaiuntukpembelajaran-daring.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia. (2020, April 28). Survei KPAI: Ada 246
Aduan di KPAI soal Belajar Daring, Siswa Keluhkan Tugas Menumpuk-
Kuota. Website: https://www.kpai.go.id/berita/ada-246-aduan-di-kpai-soal-
belajar-daring-siswakeluhkan-tugas-menumpuk-kuota.
Maslach, C.; Jackson, S.E. & Leiter, M.P. (1996). MBI: The Maslach Burnout
Inventory: Manual. Palo Alto, CA: Consulting Psychologists Press.
22
Nurdin, I. R. (2017). Penerapan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Massive
Open Online Course (Mooc) Di Universitas Ciputra Enterpreunership
Online (UCEO). Tugas Akhir, 79.
Raqfika, U., Tjalla, A., & Chanum, I. (2016). Penerapan Konseling Individu
Dengan Teknik Instruksi Diri Dalam Pendekatan Terapi Kognitifperilaku
Untuk Mengurangi Kejenuhan Pada Mahasiswa (Penelitian Subjek Tunggal
Terhadap Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta).
Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), 126.
Rinawati, Desy, dan Eka Kurnia Darisman. “Survei tingkat kejenuhan siswa SMK
belajar di rumah pada mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan
selama masa pandemi covid-19. Journal of Science and Education (JSE)
Vol. 1, no. No. 1 (2020): 32–40.
Said, H., & Jannah, M. (2018). Penentu Kemenangan, Problematika dan Solusi
Mental dalam Olahraga. Unesa University Press.
23