Anda di halaman 1dari 55

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS

PT SEJAHTERA INDAH

PENGOLAHAN ROTAN MENJADI

PIRING ROTAN ANYAMAN

DISUSUN OLEH :
Rizki Meilia (B11.2019.0561
7)
(B11.2019.0611
Azahra Adinda M
8)
(B11.2019.0612
Ninda Minanur R
8)
(B11.2019.0555
Fani Retnojayani
9)
(B11.2019.0556
Yosi Octiani
0)
(B11.2019.0616
Nabila Tesra S 7)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal studi kelayakan bisnis yang
berjudul usaha/bisnis pengolahan rotan menjadi kerajinan ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Bara Zaretta SE, MM selaku
Dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai kelayakan bisnis suatu usaha. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga proposal studi kelayakan bisnis yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan laporan ini di waktu yang akan datang.

Semarang , 10 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................5
COMPANY PROFILE........................................................................................................................5
1.1 VISI.......................................................................................................................................5
1.2 MISI......................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
ASPEK PEMASARAN.......................................................................................................................6
2.1 DESKRIPSI PRODUK DAN PRODUSI...........................................................................6
2.2 PASAR POTENSIAL..........................................................................................................7
2.2.1 SEGMENTASI, TARGETTING DAN POSITION..........................................................9
2.3 PRODUK SHARE.............................................................................................................12
2.4 PLC (PRODUCT LIFE CYCLE).....................................................................................13
2.5 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK...................................................................14
BAB III ASPEK PRODUKSI...........................................................................................................18
3.1 LOKASI PABRIK..................................................................................................................18
3.2 LOKASI OPERASI ATAU LUAS PRODUKSI...................................................................18
3.3 ALUR PROSES PRODUKSI PRODUK DAN DETAIL BAHAN BAKU YANG
DIPERGUNAKAN............................................................................................................19
3.4 LAYOUT PABRIK..................................................................................................................20
3.5 INVENTARIS ASET PERUSAHAAN...................................................................................23
BAB IV...............................................................................................................................................25
4.1 JOB DESCRIPTION..............................................................................................................25
4.2 JOB SPESIFICATION............................................................................................................29
4.3 STRUKTUR ORGANISASI..................................................................................................32
4.4 REKRUTMEN PERUSAHAAN............................................................................................33
4.5 BESARAN GAJI DAN ASURANSI.......................................................................................34
4.6 TRAINING UNTUK SDM PERUSAHAAN..........................................................................35
BAB V.................................................................................................................................................36
ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN............................................................................................36
5.1. PENGGOLONGAN JENIS USAHA................................................................................36
PERSETUJUAN LINGKUNGAN MELALUI PENYUSUNAN AMDAL DAN UJI
KELAYAKAN AMDAL...................................................................................................36
5.2. CSR.....................................................................................................................................38
BAB VI KEUANGAN........................................................................................................................39
6.1. SUMBER DANA PERUSAHAAN...................................................................................39
6.2. LAPORAN KEUANGAN..................................................................................................42
6.3. ALIRAN KAS PROYEK (CASH FLOW).......................................................................48
6.4. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI............................................................................49
6.5. RISIKO DALAM INVESTASI.........................................................................................51
BAB I PENDAHULUAN

COMPANY PROFILE

PT Sejahtera Indah merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 2021. Perusahaan ini
bergerak dalam bidang kerajinan rotan, lebih tepatnya memproduksi piring rotan anyaman
dengan memprioritaskan fungsi dan ke indahan secara seimbang. PT Sejahtera Indah beralamat
di Tambak Aji Semarang Barat, Jawa Tengah. PT. dalam proses produksi membutuhkan banyak
pekerja agar hasil anyaman dapat selesai dengan cepat. Usaha piring anyaman ini direncanakan
tidak hanya dipasarkan di wilayah semarang dan Pulau Jawa saja namun juga keluar Pulau Jawa
dan bisa bersaing dengan anyaman yang sejenis.

Susunan organisasi pada PT Sejahtera Indah adalah struktur fungsional. Setiap karyawan
memiliki tanggungjawab pada aspek yeng dikerjakan. Selain itu, pada sturktur ini terdapat
pimpinan atau direktur yang berada pada tingkatan top manajemen bertanggungjawab sebagai
pimpinan tertinggi serta terdapat manajer umum atau general menejer.

1.1 VISI
Membuat inovasi sebuah produk piring rotan anyaman dengan memprioritaskan fungsi dan
ke indahan serta model yang modern, sehingga menjadi suatu produk yang tidak hanya
fungsional tapi juga indah dipandang dan bergaya modern yang dikenal di seluruh penjuru negeri.

1.2 MISI
Agar terwujudnya visi tersebut, maka misi yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Memperkenalkan produk piring rotan anyaman dengan cara mempromosikan keunggulan
produk yang fungsional dan memiliki bentuk yang indah dan bergaya modern.
2. Melakukan analisis pasar dengan menentukan sasaran pemasaran produk piring rotan
anyaman.
3. Melakukan analisis strategi penjualan produk piring rotan anyaman sehingga dapat diterima
dan dikenal masyarakat luas.
BAB II
ASPEK PEMASARAN

2.1 DESKRIPSI PRODUK DAN PRODUSI

produk piring rotan anyaman memiliki keunggulan produk yang fungsional dan bentuk
yang indah bergaya vintage dibalut konsep modern. Ide kreatif pembuatan piring rotan anyaman
didasarkan pada kelebihan dan keunggulan tumbuhan rotan serta kurangnya inovasi dari segi
bentuk piring yang memiliki desain yang sama dari tahun ketahun. Banyaknya pengusaha yang
mencobadan memiliki usaha dibidang kuliner bergaya lawas dengan menggunakan konsep piring
anyaman rotan. Selain itu, penggunaan piring keramik yang mudah pecah apabila terjatuh dan
dapat mengakibatkan cidera pada tubuh jika tidak hati hati. Dengan adanya piring rotan anyaman
diharapkan dapat membantu ibu rumah tangga atau siapapun yang membutuhkan piring tanpa
harus takut jika pecah ataupun sebagai pilihan untuk piring yang memiliki nilai keindahan tinggi.

Piring Rotan Anyaman merupakan piring yang dibuat dari rotan yang dianyam, berwarna
putih kekuning-kuningan, fungsinya sebagai tempat menaruh makanan yang aman karena tidak
mudah pecah. Piring rotan anyaman juga terkesan alami karena dari rotan, selain itu kita juga
berpartisipasi meningkatkan penggunaan bahan organik. Sangat cocok untuk piranti makan di
depot / warung mobil / warung makan kaki lima, ditambah kertas pangsit sebagai alas makan,
penggunaannya praktis tidak perlu mencuci piring. Tidak hanya fungsinya yang
mudah,praktis,dan ramah lingkungan ,piring rotan juga memiliki keestetikaan tersendiri. Dengan
bahan baku rotan desain yang dibuat secara elegan dengan teknik anyaman yang bermacam-
macam akan menghasilkan piring rotan yang memiliki kualitas dan keindahan yang tidak.kalah
dari piring-piring keramik.

Pembuatan piring rotan anyaman yaitu dibuat dari tangan-tangan terampil dalam
menganyam rotan untuk menjadi produk yang bernilai keindahan tinggi selain fungsional.
Lamanya proses pembuatan piring rotan anyaman tergantung kepada tingkat kesulitan desain
piring. Produk piring rotan anyaman tidak hanya dapat digunakan untuk menjadi tempat makan
tapi juga bisa dijadikan sebagai pajangan karena nilai keindahannya yang sangat tinggi.
Disegi pemasaran produk piring rotan anyaman dapat ditemukan dibeberapa daerah, namun
bentuk ataupun desain anyamannya masih umum tidak adanya inovasi dan desain masih
bernuansa lawas, tidak mengikuti perkembangan zaman. Untuk itu perlunya dibuat produk
anyaman rotan berdasarkan nilai keindahan dan desain yang terbaru serta modern menjadikan
produk piring rotan anyaman memiliki nilai tambah dan mampu bersaing dengan produk sejenis.

2.2 PASAR POTENSIAL

Ahli rotan, Janumirno (2000) mengatakan


bahwa pada abad ke-18, Indonesia telah
menjadi pelapor dalam penyediaan produk
rotan dunia, yakni hampir 80% keperluan
dunia dipasok dari Indonesia. Hal ini
diperkuat dengan ungkapan Yamakawa
(2006) seorang pengusaha asal jepang, bahwa
potensi rotan di Indonesia sekitar 85% dan
merupakan satu-satunya Negara yang mampu
menyediakan bahan baku rotan nomor satu
dengan kapasitas terbesar di mancanegara.
Indonesia mulai mengenal industry
pengolahan rotan pada tahun 1968-1973, dan
berkembang pesat sekitar tahun 1988, setelah
ada peraturan pelarangan ekspor bahan baku
rotan dan barang rotan setengah jadi. Dapat dilihat berdasarkan grafik data dari google trends,
bahwa minat pembelian rotan 12 bulan terakhir dari masyarakat Indonesia mengalami kenaikan
dan penurunan, sementara untuk subwilayah Jawa Tengah adalah 63% dan kota Semarang adalah
71%. Untuk saat ini pemasaran masih difokuskan pada wilayah Semarang dan subwilayah Jawa
Tengah. Kedepannya karena semakin banyaknya usaha kuliner yang menggunakan wadah
makanan berupa piring rotan anyaman diharapkan dapat meningkatkan minat pembelian produk
anyaman rotan selain pembelian yang berasal dari keperluan dapur dan pajangan.
Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk merangsang semua
pelanggan yang berpotensial. Pemasaran (marketing) yang tidak memiliki target adalah sia-sia,
karena ada banyak kelompok pelanggan yang mungkin tidak tertarik untuk membeli jasa yang
dijual. Inti dari suatu pemasaran (marketing) yang baik adalah mengambil satu segmen yang
paling menarik dalam pelayanan yang spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur pemasaran
terhadap segmen tersebut. Pada tabel dibawah di daerah Jawa Tengan terdapat 7 indsutri Rotan
pada tahun 2010. Data ini merupakan 11 tahun yang lalu, sehingga jika dilihat dari lamanya
waktu maka pasti ada beberapa industri rotan baru dan adanya beberapa yang mengalami
kemundururan hingga gulung tikar.

2.2.1 SEGMENTASI, TARGETTING DAN POSITION


2.2.1.1 SEGMENTASI
2.2.1.1.1 Segmentasi demografis konsumen
 Umur:
Produk piring anyaman rotan ditujukan kepada konsumen rumah tangga, pengusaha
kuliner, ataupun pecinta seni anyaman.
 Jenis kelamin:
Produk piring anyaman rotan ditujukan untuk laki-laki dan perempuan.
 Pendapatan:
Produk piring anyaman rotan memiliki harga yang terjangkau sehingga mampu dibeli
oleh semua kalangan.
 Agama:
Produk piring anyaman rotan dapat digunakan oleh siapapun, karena produk ini tidak
berupa makanan ataupun barang yang dilarang oleh agama apapun.
 Pendidikan:
Produk piring anyaman rotan dapat digunakan oleh siapapun, penggunaaan produk ini
tidak dibatasi oleh pendidikan apapun.
 Etnik dan kebangsaan:
Produk piring anyaman rotan dapat digunakan oleh siapapun darimanapun asal dan
kebangsaannya, produk ini dapat diterima diseluruh kalangan.

2.2.1.1.2 Segmentasi Geografis

Produk piring anyaman rotan dapat digunakan diwilayah manapun dan dapat dibawa
kemanapun. Karena bentuknya yang unik dengan nilai estetik serta ringan dan mudah digunakan
tanpa perlu air untuk mencuci cukup menggunakan daun pisang ataupun kertas nasi sebagai alas
untuk menahan agar nasi tidak jatuh dan berserakan.

2.2.1.1.3 Segmentasi psikografis


Segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen atau pembeli menjadi
bagian pasar menurut variabel-variabel pola atau gaya hidup (lifestyle) dan kepribadian
(personality).
 Produk piring rotan anyaman tidak berdasarkan gaya hidup namun lebih tepatnya pada
nilai guna dan keindahannya.
 pribadi yang memiliki kecintaan dan ketertarikan pada keindahan dan seni sangat tertarik
menggunakan produk ini karena terdapatnya nilai estetika dan keindahan yang tinggi.
 Pecinta lingkungan dapat menggunakan Produk piring rotan anyaman ini karena
penggunaan bahan dasar rotan yang dapat ditanam kembali dan sangat mudah tumbuh di
Indonesia menjadikan produk ini pilihan yang tepat untuk kembali pada konsep go green.
Selain itu produk ini dapat digunakan kembali dan menggunakan daun pisang sebagai
alas, sangat cocok bagi pecinta alam dan lingkungan.

2.2.1.2 TARGETTING
Dalam pendirian bisnis ini konsumen yang akan dijadikan target pemasaran anyaman
piring rotan adalah masayarakat kota Semarang dan sekitarnya dari semua kalangan. Seperti
masyarakat umum, pengusaha, pemborong/CV/kontraktor yang masih dapat dijangkau supaya
dapat dilayani dengan efektif. Selain itu apabila produk ini telah dikenal diseluruh daerah
surabaya, kami akan meluaskan target pemasaran keseluruh penjuru negeri.
Kalangan masyarakat yang memiliki ketertarikan pada sesuatu yang memiliki nilai estetika
dan keindahan akan sangat menyukai Produk piring rotan anyaman. Bagi yang tidak memiliki
waktu untuk mencuci piring ataupun yang malas untuk mencuci piring dapat menggunakan
Produk piring rotan anyaman sebagai pilihan. Produk piring rotan anyaman lebih banyak
digunakan di rumah makan bergaya lawas, selain itu kemudahan tanpa harus mencuci piring
menjadikan sebagai pilihan pengusaha untuk mengurangi tenaga kerja dan mempersingkat waktu
dalam bekerja.
Target Produk piring rotan anyaman tidak terbatas pada gender, agama, etnik ataupun
keberagaman lainnya. Target utama dalri Produk piring rotan anyaman adalah siapapun yang
memiliki kebutuhan dan kecintaan pada nilai keestetikaan dan keindahan. jadi produk ini lebih
dapat diterima diseluruh kalangan dan usia.

2.2.1.3 POSITION

Menurut Kasali dalam Sunyoto (2013), positioning adalah strategi komunikasi untuk
memasuki jendela otak konsumen agar produk atau nama atau merk produk mengandung arti
tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk atau merk atau
nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif. Sedangkan menurut Sutisna dalam Sunyoto (2013)
positioning merupakan usaha pemasar untuk menanamkan citra, persepsi, dan imajinasi di benak
konsumen atas produk yang ditawarkan dengan melalui proses komunikasi pada segmen yang
telah dipilih.

2.2.2 DATA PASAR KONSUMEN


Dilihat dari data pasar, nilai dari harga piring anyaman rotan perunitnya berkisaran dari harga
Rp.3000 hingga Rp. 15.000. Kami tidak memfokuskan pada perusahaan lainnya,namun pada
harga piring anyaman rotan disesuaikan dengan barang yang beredar dipasaran. Patokan harga
dari pengrajin disesuaikan dengan ukuran dan tingkat kerumitan serta lama pengerajinan.

no harga satuan harga perlusin rata- Kerumitan


rata-rata rata
1 3000 25000 mudah
2 4000 47000 normal
3 15000 180000 sulit

2.2.3 PENGUKURAN PASAR POTENSIAL 2021


Indonesia memiliki potensi sumber daya alam berupa bahan baku rotan dan bambu
yang besar. Wilayah penghasil rotan di Indonesia adalah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan
dan Papua. Daerah-daerah tersebut memiliki kemampuan produksi rotan antara 250.000
ton sampai dengan 600.000 ton per tahunnya (Indrawati,2015). Rotan dan bambu
digunakan sebagai bahan baku pembuatan furnitur karena memiliki sifat elastis dan kuat
sehingga furnitur yang dihasilkan tersebut bersifat tahan lama dan mudah dibentuk. Rotan
memiliki sifat elastis dan fleksibel untuk diolah menjadi berbagai produk furnitur. Selain
itu, rotan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kayu, antara lain ringan,
kuat, dan murah. Saat ini, industri yang berbasis tanaman rotan terbagi ke dalam 2
kelompok besar, yaitu sebagai sebagai pemasok bahan baku dan produsen kerajinan dan
mebel. Berdasarkan tingkat pengolahannya, rotan dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok sebagai berikut (Indrawati, 2015):
Pada periode 2003 – 2006, kapasitas industri pengolahan rotan nasional hanya
mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 0,38% per tahun atau hanya meningkat dari
545.405 ton/tahun menjadi 551.585 ton/tahun dan realisasi produksinya menurun dari
381.784 ton pada tahun 2003, menjadi 372.761 ton pada tahun 2006 atau mengalami
pertumbuhan sebesar rata-rata - 0,79% per tahun. Pada tahun 2021 mengalami
pertumbuhan sebesar rata-rata - 1,15% per tahun yaitu 377.048 ton

2.2.4 PERAMALAN PASAR POTENSIAL 2022-2026


Dari perhitungan forecasting pada tahun 2021 memperoleh penjualan sebanyak 377.048
ton. Maka kita akan menghitung penjualan 5 tahun
kedepan (2022-2026) :
2022 = 377.285 ton + 11.318, 55 = 388.603,55
2023 = 388.603,55 ton + 11.318, 55 = 399.922,10
2024 = 399.922,10 ton + 11.318, 55 = 411.230,65
2025 = 411.230,65 ton + 11.318, 55 = 422.549,2
2026 = 422.549,2ton + 11.318, 55 = 433.857,75
Jadi ramalan penjualan pada tahun 2025 yaitu sebesar 155.118
Dilihat dari data tahun ketahun pertumbuhan rata rata kenaikan pertahun adalah 0,03
persen

2.3 PRODUK SHARE


2.3.1 MARKET Share
Data ini diambil dari penjualan online market
no harga satuan Persentase penjualan
rata-rata
1 3000 82,5%
2 4000 15,3%
3 15000 2,2%
2.3.2 Peramalan Market Share tahun 2022-2026
Bulan 2022 2023 2024 2025 2026
Januari 377.285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton
Februari 377285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton
Maret 377285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton
April 377285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton
Mei 377285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton
Juni 377285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton
Juli 377285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton
Agustus 377285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton
September 377285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton
Oktober 377285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton
November 377285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton
Desember 377285 ton 388.603 ton 399.922,10 422.549,2ton 433.857,75
ton

2.4 PLC (PRODUCT LIFE CYCLE)


Kita bisa lihat pada bagian data permintaan pasar atas berbagai jenis produk yang
ditawarkan oleh PT.Sejahtera Indah ini bisa terbilang terus meningkat di sepanjang periode,
meskipun ada kalanya satu atau dua periode yang mengalami penurunan, namun sifatnya
signifikan dan yang perlu kita garis bawahi adalah hal yang menjadi titik berat dalam penentuan
posisi produk dari perusahan kita ini tergolong dalam tahap pertumbuhan adalah target pasar
yang semakin meluas serta permintaan atas produkproduk tersebut semakin meningkat di
pasaran.

2.4.1 TAHAP PERKENALAN


Pada tahap ini, Piring Rotan sedang mempersiapkan untuk melakukan berbagai Promosi
dengan tujuan untuk memperkenalkan sebuah produk PT. Sejahtera indah kepada Masyarakat.
Piring Rotan menawarkan produknya melalui akun social media sebagai bentuk Promosi, seperti
instagram, Facebook, tiktok, dan website. Pada tahap ini kami membutuhkan kurang lebih satu
tahun agar produk kami dapat dikenal oleh masyarakat luas.

2.4.2 TAHAP PERKEMBANGAN


Saat berada di tahap pertumbuhan, Piring Rotan berupaya untuk terus meningkatkan
produknya dan mengevaluasi apa yang kurang atau menjadi kelemahan terhadap produk yang
Piring Rotan tawarkan kepada para konsumen dengan cara menerima feedback. Pada tahap ini
kami membutuhkan kurang lebih dua tahun agar produk kami dapat dikenal oleh masyarakat
luas.

2.4.3 TAHAP PENDEWASAAN


Pada tahap ini, merupakan tahap yang tersulit karena Piring Rotan akan mendapatkan
pesaing. PT. Sejahtera indah berupaya menutupi celahnya agar para pesaing kesulitan untuk
bersaing. Kami menargetkan 2 tahun pada tahap ini. Kami akan melakukan inovasi terhadap
produk kami dan menjaga kualiatas produk kami yang sudahsudah. Inovasi bisa berupa bentuk
baru, kemasan baru, iklan yang lebih mudah diingat.

2.4.4 TAHAP PENURUNAN


Pada tahap ini kondisi decline produk usaha piring anyaman rotan kami akan mulai banyak
ditinggalkan para distibutor dan konsumen yang beralih ke produk lain. Sehingga, jumlah
penjualan dan keuntungan yang kami peroleh akan menurun secara drastis atau perlahan akhirnya
akan mati. Dan juga jika tidak melakukan strategi dengan baik dan tepat pada produk piring
anyaman rotan produk yang ditawarkan ini mungkin akan hilang dari pasaran (market).

2.5 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK

Pengembangan produk mutlak diperlukan untuk menarik minat konsumen untuk membeli
dan menggunakan produk yang diproduksi oleh perusahan tersebut. Beberapa strategi yang dapat
dilakukan untuk pengembangan produk:
a) Strategi peningkatan kualitas, strategi ini merujuk pada kualitas pelayanan. Seperti meminta
masukan dari konsumen, program loyalitas, mencari solusi tepat, akui kesalahan.
b) Strategi peningkatan keistimewaan produk. Yaitu kualitas bahan baku yang dipakai seperti
kualitas anyaman rotan.
c) Strategi peningkatan gaya produk. Strategi ini merujuk pada peningkatan nilai Tampilan dari
produk, rancangan desain yang bagus, Serta bentuk kemasan yang menarik.

Beberapa rencana strategi pemasaran yang akan kami lakukan pada produk Rotan diantara lain:

1. Endorse selebgram/food vlogger untuk membantu memperkenalkan produk kami.


2. Melakukan iklan tradisional berupa memasang banner pada warung/toko yang juga menjual
produk kami.
3. Memasang iklan berjalan pada kaca belakang kendaraan dengan kesepakatan fee perbulan.
4. Melakukan digital marketing dengan cara Facebook Ads.
Langkah selanjutnya adalah melakukan perencanaan terkait dengan strategi pemasaran
(Marketing Mix 7P) yang akan digunakan oleh PT. Sejahtera Indah, diantaranya sebagai berikut.

1. Product

Produk yang PT Sejahtera Indah tawarkan adalah piring rotan. Terdapat berbagai macam
motif anyaman yang rapi dan kuat. Kami selalu memastikan bahwa produk kami memiliki mutu
dan kualitas yang baik. Bahan baku rotan yang kami pakai sangat kuat dan bersih.

2. Price

PT Sejahtera Indah menjual nilai kreavitas dan fungsional dari setiap produk yang kami
produksi dan hanya tersedia di PT Sejahtera Indah. Kami menetapkan harga yang terjangkau
bagi masyarakat , untuk tarif harga piring 1 lusin seharga Rp.38.000.

3. Place

PT Sejahtera Indah berencana untuk mendistribusikan produknya ke wilayah Jogja,


Malang, Solo, Surabaya,Bandung dan sebagainya yang masih cukup kental budaya
tradisionalnya namun memiliki campuran modernisasi

4. Promotion

Tujuan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk untuk dapat dipasarkan.


Bagaimanapun baiknya mutu suatu barang dan barang tersebut sangat dibutuhkan konsumen,
tetapi tidak dikenal oleh konsumen ataupun perusahaan tidak memperkenalkan produk melalui
kegiatan promosi, maka perusahaan sulit untuk menciptakan permintaan bagi produknya. Maka
oleh sebab itu perlu dilaksanakan kegiatan promosi, yang mana kegiatan promosi ini tidak hanya
sekedar memperkenalkan produknya kepada kosumen atau massyarakat, akan tetapi juga
dimaksudkan supaya konsumen tersebut dapat dipengaruhi untuk melakukan pembelianHal yang
paling penting pada promosi produk tentunya pengenalan produk yang menarik agar konumen
tertarik membeli. Tujuan PT Sejahtera Indah yaitu mampu dikenal lebih luas oleh masaryakat
Indonesia,lalu barulah menuju pasar industri global. Kami menggunakan metode endorsement
melalui influencer sosial media, adsense,public relation,serta sponsorship.
Perusahaan dapat melakukan promosi dengan menggunakan saran-saran promosi antara lain :

a. Personal Selling
Kegiatan promosi yang dilakukan secara lisan dalam perusahaan satu atau lebih calon pembeli.

b. Periklanan
Kegiatan promosi yang menggunakan media yang dibayar oleh seorang penjual untuk
mengkomunikasikan informasi mengenai produknya. Pengambilan keputusan periklanan
terdiri dari penetapan sasaran, keputusan, anggaran, pesan, media dan evaluasi hasilnya.
c. Promosi Penjualan
Kegiatan promosi yang dilakukan untuk mendorong pembelian oleh konsumen serta untuk
mencapai pemakai, pengecer yang efektif.
Semakin gencar kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan, maka semakin besar peluang
produk tersebut dikenal oleh konsumen. Keadaan ini akan mendorong konsumen melakukan
pembelian dikarenakan mereka telah mengetahui betul manfaat dari produk tersebut.

5. People

Terkait dengan tenaga kerja, kami berfokus kepada di sekitaran tempat perusahaan kami
di wilayah Semarang Barat karena mereka tahu selera pasar khususnya di Semarang.

6. Physical Evidence

Kemasan produk yang menarik, pabrik, kantor, testimoni dari pelanggan.

7. Process

Perusahaan PT.Sejahtera Indah senantiasa menaruh setiap produknya di toko seebagai


bukti fisik. Selain itu, perusahaan PT.SejahTera indah juga memiliki Bukti fisik lain seperti
brosur ataupun konten promosi melalui media sosial Yang sesuai dengan citra dan nilai
perusahaan tersebut.
BAB III ASPEK PRODUKSI

3.1 LOKASI PABRIK

Kami memilih lokasi di daerah Kawasan Industri Tambakaji, Semarang Barat dengan
membeli gudang dengan harga 450.000.000 dengan luas tanah 700m2 dan luas bangunan 300m2
Dengan harga tanah 735.000.000. Alasan pemilihan lokasi tersebut dikarenakan kemudahan akses
dan infrastruktur jalan yang cukup luas sehingga memudahkan armada transportasi untuk loading
barang dan pengiriman barang.

3.2 LOKASI OPERASI ATAU LUAS PRODUKSI

PT Sejahtera Indah memiliki luas bangunan 450m2 didalamnya dapat menampung 3 mesin
pemotong rotan. Untuk memproduksi 1 piring rotan diperkirakan membutuhkan waktu kurang
lebih 5 menit. Jadi dengan 3 mesin dalam 1 hari kerja (8 jam kerja) PT Sejahtera Indah dapat
memproduksi 3.000 piring. Dalam 1 bulan produksi dilakukan dalam 25 hari, maka satu bulan
dapat memproduksi 75.000 piring, dengan menggunakan model kerja 1 shift dari pukul 08.00
sampai 16.00.

Beberapa pertimbangan membuat PT. Sejahtera Indah adalah sebagai berikut:

Merupakan daerah yang cukup strategis dan mudah dijangkau, yang mana hal ini menjadi poin
yang penting dalam meringankan biaya transportasi, termasuk biaya mesin dan pengangkutan.

2) Memiliki kawasan yang mudah diakses melalui jalan besar hingga kecil.

3) Untuk tenaga kerjanya kami memilih tenaga kerja yang berada didaerah sekitar pabrik, hal ini
dimaksudkan agar dapat memberdayakan masyarat sekitar dan membangkitkan perekonomian
warga.

4) Jarak yang dekat dengan supplier dan pasar, sehingga mempercepat waktu pengantaran kepada
supllier dan membeli bahan sehingga juga dapat meringankan biaya transportasi.

5) Memiliki bangunan yang cukup luas dan tempat parkir yang memadai untuk menampung

kendaraan baik itu truk pengangkut maupun pelanggan.


6) Lokasi usaha yang terletak di tempat ramai adalah lokasi yang banyak di cari. Selain itu lokasi
yang terletak di dekat pemukiman atau lokasi perkantoran juga banyak dicari karena banyak
calon pelanggan yang berada di dekatnya. Dengan lokasi bangunan dan luas untuk
mendistribusikan dan lahan parkir yang memadai merupakan pilihan tepat untuk di jadikan
Kantor Pusat dan tempat Produksi PT. Sejahtera Indah

3.3 ALUR PROSES PRODUKSI PRODUK DAN DETAIL BAHAN BAKU YANG
DIPERGUNAKAN

Data Biaya dan harga jual


keterangan nilai
Harga Jual RP 38.000 / lusin
Biaya Variabel per Unit (HPP) Rp 11.844
Biaya Tetap
1. Biaya Operasional tahun Rp. 144.580.000
2021
2. Biaya penyusutan tahun Rp
2021
Total Biaya tetap

keterangan nilai kuantitas


bahan baku rotan RP 25.000 batang
Pisau raut Rp 15.000 Unit
Gunting Rp. 8.000 Unit
Meteran Rp 12.000 unit

• Biaya tenaga kerja harian disesuaikan dengan jumlah produk yang siap guna. Jika dalam
sehari mampu memproduksi 3000 piring dengan banyak karyawan adalah 50 orang maka
maka biaya tenaga kerja Rp 90.000
• Untuk menjaga kualitas produksi kami melakukan quality control dari awal proses
penerimaan bahan baku, proses produksi dengan metode sampling acak produk WIP
(Work in process) dan quality control kemasan. Setelah produk jadi dan melalui tahapan
pengemasan dan lolos QC, produk jadi langsung masuk ke gudang penyimpanan (gudang
chiller dengan suhu khusus) sebelum di distribusikan.
3.4 LAYOUT PABRIK

Layout PT Sejahtera Indah

Area Loading Barang Untuk


Pengiriman
Gudang Bahan Baku

Kantor

Area Produksi
Gudang Produk Jadi Area Packing Area
Piring Rotan
Penerimaan
Bahan Baku

1. Aset Tetap Meliputi :


— Peralata Kantor
— Mesin-Mesin
— Transportasi
— Bangunan Pabrik dan Kantor
2. Perlengkapan dan Peralatan
➢ Perlengkapan
— Sarung Tangan
— Kemasan
— Box Karton
➢ Peralatan
— Mesin Pemotong Rotan
— Rak Besi
— Meja
— Troli

3. Penjelasan Transportasi dan Teknologi yang digunakan Perusahaan


A. Transportasi Mobil Box Reefer

Merk : Mitsubishi L300

Harga :Rp 148.980.000


Warna :Hitam

B. Mesin Pemotong Rotan


Merk :Robhan
Harga :Rp 27.500.00

C. Meja

Merk :Tidak Ada Merk


Harga :Rp 700.000
Tipe :Meja Produksi
D. Troli Barang

Merk :Tidak Ada Merk


Harga :Rp 339.000
E. Keranjang

Merk :Rak Besi


Harga :Rp 550.000

3.5 INVENTARIS ASET PERUSAHAAN

No Keterangan Kualitas total


aset tetap
 
 
1 gedung 1 bangunan Rp. 700.000.000
2 Mesin Produksi 20 unit Rp55.000.000
3 Air Conditioner 5 buah Rp. 5.000.000
4 Komputer 5 unit Rp. 25.000.000
5 Kendaraan operasional 5 unit Rp. 744.900.000
6 Meja Produksi 50 Unit Rp. 35.000.000
7 Troli 5 unit Rp. 1.695.000
8 Rak Besi 10 unit Rp. 5.500.000
9 Printer 5 unit Rp. 7.500.000
Set Perabotan Ruang
10 6 set Rp. 111.000.000
Kantor
11 CCTV 10 unit Rp. 8000.000
12 Telepon 3 unit Rp. 1.200.000
Rp.
JUMLAH
2.199.795.000
inventaris peralatan dan
   
perlengkapan
Perlengkapan
13 Sarung Tangan 15 box Rp. 330.000
14 box karton 50 box Rp.1000.000
15 Kotak P3K 5 kotak Rp. 650.000
JUMLAH Rp. 1.980.000
peralatan dan mesin dan instalasi
16 mesin pemotong rotan 5 unit Rp. 125.000.000
17 mesin pembelah rotan 5 unit Rp. 135.250.000
18 mesin irat rotan 10 unit Rp.200.500.000
JUMLAH Rp. 460.750.000
peralatan kantor
19 Air Conditioner 5 unit Rp. 5.000.000
20 Komputer 5 unit Rp. 25.000.000
21 Kendaraan operasional 5 unit Rp. 744.900.000
22 Meja Produksi 50 Unit Rp. 35.000.000
23 Troli 5 unit Rp. 1.695.000
24 Rak Besi 10 unit Rp. 5.500.000
25 Printer 5 unit Rp. 7.500.000
Set Perabotan Ruang
26 6 set Rp. 111.000.000
Kantor
27 CCTV 10 unit Rp. 8000.000
28 Telepon 3 unit Rp. 1.200.000
JUMLAH Rp. 944.795.000
BAB IV

ASPEK MANAJEMEN SDM

4.1 JOB DESCRIPTION


• Nama Jabatan : Direktur Utama
Ringkasan Jabatan : Seseorang yang menduduki jenjang tertinggi pada
perusahaan, yang mengatur dan bertanggung jawab
terhadap seluruh kegiatan organisasi di lingkungan kerja
perusahaan.
Tugas : Menyusun strategi bisnis untuk perusahaan, melakukan
evaluasi perusahaan, melakukan rapat rutin, dan
mengawasi situasi bisnis.
Dibawah Pengawasan :-
Memberikan Pengawasan : General Manager
Hubungan Jabatan Lain : General Manager
Alat/Mesin Yang Digunakan : Laptop, Telepon


Nama Jabatan
: General Manager

Ringkasan Jabatan
: Manajer yang memiliki tanggung jawab kepada seluruh bagian pada suatu perusahaan atau
organisasi. General manager memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai
beberapa atau seluruh manager fungsional.

Tugas
: Mengawasi perekrutan, pelatihan, dan pembinaan manajer

tingkat yang lebih rendah, Mengatur dan memimpin


jalannya operasional di kantor, bekerja berdasarkan visi dan

misi yang ditentukan.

Dibawah Pengawasan
: Direktur Utama

Memberikan Pengawasan
: Manajer Keuangan, Manajer Pemasaran, Manajer
Produksi, dan Manajer SDM

Hubungan Jabatan lain


: Direktur Utama, Manajer Keuangan, Manajer Pemasaran,

Manajer Produksi, dan Manajer SDM

Alat/Mesin yang digunakan

: Laptop, Telepon

Nama Jabatan
: Manajer Keuangan

Ringkasan Jabatan
: Mengelola keuangan perusahaan, kemudian di dalamnya
terdiri dari perencanaan untuk mendapatkan pendanaan.

Tugas
: Membuat perencanaan umum keungan perusahaan,

mengambil kepuasan dalam investasi, dan bertanggung

jawab

dalam berbagai keputusan pembiayaan perusahaan.

Dibawah Pengawasan
: General Manager

Memberikan Pengawasan
: Staf/Karyawan

Hubungan Jabatan Lain


: General Manager, Staf/Karyawan
Alat/Mesin yang digunakan

: Laptop, Telepon


Nama Jabatan
: Manajer Produksi

Ringkasan Jabatan
: Manajer yang terlibat perencanaan, koordinasi dan kontrol

dari proses manufaktur dan bertanggung jawab memastikan

barang dan jasa diproduksi secara efisien, jumlah produksi

yang benar & akurat, diproduksi sesuai dengan anggaran biaya yang tepat dan berkualitas sesuai
standar perusahaan.

Tugas
: Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal
produksi, mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin

perlatan produksi, dan mengawasi proses produksi

Dibawah Pengawasan
: General Manajer

Memberikan Pengawasan
: Staff/Karyawan

Hubungan Jabatan Lain


: General Manajer, Staff/Karyawan

Alat/Mesin yang digunakan

: Laptop, Telepon


Nama Jabatan
: Manajer Pemasaran

Ringkasan Jabatan
: Manajer menyangkut produk atau jasa agar lebih

di kenal konsumen.

Tugas
: Membuat rencana marketing yang mengacu pada

perkembangan pasar, mengembangkan jaringan pemasaran

agar produk lebih dikenal dan mendapatkan keuntungan

lebih, dan memecahkan permasalah yang menjadi keluhan konsumen


jika bawahan tidak mampu menyelesaikan.

Dibawah Pengawasan
: General Manajer

Memberikan Pengawasan
: Staff/Karyawan

Hubungan Jabatan Lain


: General Manajer, Staff/Karyawan

Alat/Mesin yang digunakan

: Laptop, Telepon


Nama Jabatan
: Manajer SDM

Ringkasan Jabatan
: Merencanakan, mengarahkan, melaksanakan, dan mengkooridinasi kegiatan dan fungsi-fungsi
yang terkait dengan pegawai dan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan.
Tugas
: Menyusun strategi ataupun kebijakan dalam pengelolaan SDM yang telah ditetapkan oleh
perusahaan, mengontrol dan mengkoordinasi seluruh pelaksanaan fungsi SDM di perusahaan
guna memastikan semuanya berjalan sesuai

strategi, dan kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan perusahaan.

Dibawah Pengawasan
: General Manajer

Memberikan Pengawasan
: Staff/Karyawan

Hubungan Jabatan Lain


: General Manajer, Staff/Karyawan

Alat/Mesin yang digunakan

: Laptop, Telepon

Nama Jabatan
: Staff/Karyawan

Ringkasan Jabatan
: Orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk
kebutuhan sendiri maupun masyarakat, baik di dalam maupun diluar hubungan kerja.

Tugas
: Bertugas sesuai yang telah ditetapkan oleh pimpinan

perusahaan. menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan perusahaan demi kelangsungan


perusahaan. dan bertanggung jawab pada hasil produksi.

Dibawah Pengawasan
: Manajer Keuangan, Manajer Produksi, Manajer
Pemasaran, dan Manajer SDM

Memberikan Pengawasan
:-
Hubungan Jabatan Lain
: Manajer Keuangan, Manajer Produksi, Manajer

Pemasaran, dan Manajer SDM

Alat/Mesin yang digunakan

: Mengoperasikan mesin produksi

4.2 JOB SPESIFICATION

• Jabatan
: Direktur Utama

Pendidikan formal
: Minimal S1

Pengalaman
: Pengalaman dalam mengelola bisnis

Pengetahuan dan Ketrampilan: Mampu mengkoordinasi setiap divisi, jiwa


kepemimpinan, tegas, tanggap dalam mengatasi masalah,
implementasi visi dan misi perusahaan.
Persyaratan Fisik : Tidak cacat secara fisik
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia : Maksimal 45 tahun
Kewarganegaraan : Indonesia

• Jabatan : General Manager


Pendidikan formal : Minimal S1
Pengalaman : Pengalaman dalam manajemen bisnis,
pengelaman
perekrutan, pengevaluasian, administrasi
Pengetahuan dan Ketrampilan : Bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, bisa
memecahkan berbagai permasalahan,
Persyaratan Fisik : Tidak cacat secara fisik
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia : Maksimal 40 tahun
Kewarganegaraan : Indonesia

• Jabatan : Manajer Keuangan


Pendidikan Formal : Minimal S1
Pengalaman : Berpengalaman dalam bidangnya minimal 2 tahun
Pengetahuan dan Ketrampilan: Dapat bekerja sama tim, dapat menguasai excel,
menguasai ilmu keuangan, pendanaan investasi, akuntansi
dasar, memahami ilmu hukum dan kebijakan dalam
ekonomi.
Persyaratan Fisik : Tidak cacat secara fisik
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia : Makasimal 40 tahun
Kewarganegaraan : Indonesia

• Jabatan : Manajer Produksi


Pendidikan Formal : Minimal S1
Pengalaman : Berpengalaman dalam bidangnya minimal 2 tahun
Pengetahuan dan Ketrampilan: Memiliki jiwa pemimpin, Ahli dalam pengoperasian
berbagai macam jenis software yang berlaku untuk
digunakan dalam aktifitas operasional perusahaan.
Persyaratan Fisik : Tidak cacat secara fisik
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia : Maksimal 40 tahun
Kewarganegaraan : Indonesia

• Jabatan : Manajer Pemasaran


Pendidikan Formal : Minimal S1
Pengalaman : Berpengalaman dalam bidangnya minimal 2 tahun
Pengetahuan dan Ketrampilan : Berpikir kritis, paham akan perkembangan teknologi,
memiliki pandangan yang luas terhadap industri, paham
cara mengumpulkan dan menganalisis data untuk
pengambilan keputusan.
Persyaratan Fisik : Tidak cacat secara fisik
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia : Makasimal 40 tahun
Kewarganegaraan : Indonesia

• Jabatan : Manajer SDM


Pendidikan Formal : Minimal S1
Pengalaman : Berpengalaman dalam bidangnya minimal 2 tahun
Pengetahuan dan Ketrampilan : Keahlian dalam berbicara dan berkomunikasi sangat
penting untuk mengarahkan karyawan, memiliki
jiwa
kepemimpinan, memiliki kemampuan dan
memahami
orang, pengetahuan mengenai proses dan prosedur
rekrutmen.
Persyaratan Fisik : Tidak cacat secara fisik
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia : Maksimal 40 tahun
Kewarganegaraan : Indonesia

• Jabatan : Staff/Karyawan
Pendidikan Formal : Minimal SLTA
Pengalaman : Berpengalaman dalam bidangnya
Pengetahuan dan Ketrampilan : Mampu bekerja dengan baik, disiplin, memiliki inisiatif
tinggi, komunikasi baik, detail dan
cekatan.
Persyaratan Fisik : Tidak cacat secara fisik
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia : Makasimal 40 tahun
Kewarganegaraan : Indonesia

4.3 STRUKTUR ORGANISASI

Direktur

General Manajer

Manajer Manajer Manajer Manajer SDM


Keuangan Produksi Pemasaran

Staff / Karyawan
4.4 REKRUTMEN PERUSAHAAN

Proses rekrutmen yang efektif akan selalu dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Selain untuk
memenuhi kebutuhan SDM yang kompeten, hal ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan
citra sebagai perusahaan yang berkualitas dan dinamis. Proses rekrutmen Perusahaan Sejahtera
Indah sendiri dilakukan sekitar lima sampai enam bulan sebelum perusahaan beroperasi. Proses
rekrutmen tersebut kami sebarkan melalui sosial media, website, media cetak, dan lain-lain.

Proses rekrutmen tersebut kami lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan jabatan


Perusahaan harus mengidentifikasi terlebih dahulu terkait adanya kebutuhan karyawan
baru yang harus direkrut. Beban kerja yang meningkat dari karyawan lama dapat
menurunkan kinerja jika tidak mendapatkan segera pertolongan.

2. Memasang Iklan
Tim SDM dapat membuat pengumuman secara internal mengenai lowongan kerja baru,
untuk mendapatkannya dari SDM yang sudah ada. Kemudian, pilihan media untuk
memasang iklan lowongan, seperti media cetak atau online yang memiliki pangsa pasar
pembaca yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3. Memproses lamaran kerja dan melakukan wawancara
Dengan adanya iklan lowongan kerja yang efektif, maka lamaran kerja akan segera
berdatangan. Sebelum itu terjadi, pastikan tim SDM telah menyiapkan kriteria pilihan
untuk membantu proses eliminasi, seandainya pelamar yang masuk terlalu banyak
jumlahnya. Untuk mempersingkat proses, pelamar yang sesuai dengan kriteria dan
memenuhi syarat dapat dihubungi melalui telepon atau sms untuk memberitahukan
jadwal wawancara yang telah ditentukan.
4. Memilih kandidat yang sesuai
Jika sudah melakukan semua langkah di atas, maka tim SDM siap untuk memilih
kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kemudian, persiapkan penawaran
dan kontrak kerja yang sesuai dengan posisi dan jabatan tersebut. Buatlah surat
pemberitahuan dan ucapan terima kasih kepada para kandidat yang belum diterima
bekerja.
5. Menerima karyawan baru
Akhir dari proses rekrutmen adalah menyambut karyawan baru perusahaan dengan
ramah. Ajaklah karyawan baru untuk berkeliling, dan perkenalkan dengan beberapa
karyawan lain untuk membuat karyawan baru merasa diterima dengan baik.
4.5 BESARAN GAJI DAN ASURANSI

Asuransi Pegawai (Menggunakan BPJS Ketenagakerjaan)

Total Asuransi Jaminan Hari Tua adalah 5,7% dari upah, perusahaan menanggung 3,7%, dan
sisanya 2% dibayar oleh karyawan melalui potongan gaji.

jaminan
Gaji Jaminan jaminan tunjangan
No Jabatan Jumlah kecelakaan THR   Gaji Bersih
kotor/bulan keselamatan kematian lembur
kerja

Manajer Rp Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.   Rp


1 1
Umum 21,000,000 3.715.000 1.360.800 7.560.000 1.500.000 5000.000   35.135.800
Manajer Rp Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.   Rp
2 1
SDM 7,750,000 3.715.000 502.000 2.790.000 1.500.000 4000.000   16.257.200
Manajer Rp Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.   Rp
3 1
Produksi 7,750,000 3.715.000 502.000 2.790.000 1.500.000 4000.000   16.257.200
Manajer Rp   Rp
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
4 Pemasara 1
7,750,000 3.715.000 502.000 2.790.000 1.500.000 4000.000   16.257.200
n
Manajer Rp Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.   Rp
5 1
Keuangan 7,750,000 3.715.000 502.000 2.790.000 1.500.000 4000.000   16.257.200
Rp Rp.   Rp
Staff / Rp. 2. Rp. Rp. Rp.
6 110 2.500.00
karyawan 629.000 426.720 1.008.000 800.000
2,800,000 0   7.663.720
Rp Rp.   Rp
Rp. 2. Rp. Rp. Rp.
7 Satpam 4 2.500.00
629.000 350.520 828.000 800.000
2.300,00 0   6.907.520
Rp Rp.   Rp
Rp. 2. Rp. Rp. Rp.
8 Supir 5 2.500.00
2.200.000 629.000 335.280 792.000 800.000   6.756.280
0
Rp Rp.   Rp
Cleaning Rp. 2. Rp. Rp. Rp.
9 4 2.500.00
Service 629.000 304.800 720.000 800.000
2.000.000 0   6.453.800
  Rp Rp Rp Rp Rp Rp.   Rp
    31.00.00
Total 61.300.000 29.091.000 4.786.920 22.068.000 10.700.000 0   127.945.920
4.6 TRAINING UNTUK SDM PERUSAHAAN

Pelatihan SDM merupakan usaha yang dilakukan untuk membentuk personal yang berkualitas
dengan memiliki keterampilan, kemampuan kerja, dan loyalitas kerja kepada suatu perusahaan
ataupun organisasi. Berikut adalah jenis-jenis pelatihan dan pengembangan SDM :

1. Skill Training (Pelatihan Keahlian SDM) adalah jenis training yang diadakan dengan
tujuan agar peserta mampu menguasai sebuah skill atau keterampilan baru yang
berhubungan dengan pekerjaannya.
2. Retraining (Pelatihan Ulang SDM) Pelatihan ulang atau retraining yaitu memberikan
keahlian yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menghadapi tuntutan kerja yang
berubahubah. Melalui hal ini, karyawan dapat lebih percaya diri dalam menyelesaikan
pekerjaan
3. Cross Functional Training Cross functional training atau pelatihan lintas fungsional
adalah pelatihan yang melibatkan SDM atau karyawan untuk melakukan aktivitas kerja
dalam bidang lainnya selain pekerjaan yang ditugaskan. Latihan ini bertujuan untuk
meningkatkan komunikasi dan juga sinergitas antara fungsional satu dengan lainnya.
4. Creativity Training (Pelatihan Kreatifitas SDM) Pelatihan kreativitas atau creativity
training yaitu pelatihan SDM dengan memberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan
sebebas mungkin berdasarkan pada nilai rasional. Gagasan tersebut nantinya dapat
dikembangkan untuk membangun perusahaan yang lebih baik.
BAB V

ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

5.1. PENGGOLONGAN JENIS USAHA

Dalam Pasal 23 ayat (1) undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan
dan pengolahan lingkungan hidup. Klasifikasi usaha PT. Sejahtera Indah terkait dengan
amdal yaitu “Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam”.

PERSETUJUAN LINGKUNGAN MELALUI PENYUSUNAN AMDAL DAN UJI


KELAYAKAN AMDAL

No. Persyaratan Keterangan


Administrasi
1. Surat Permohonan Uji Ditujukan ke Menteri Lingkungan Hidup dan
Kelayakan LingkunganHidup Kehutanan.

2. Surat Arahan Diterbitkan oleh Instansi berwenang yaitu, Direktorat


Penyusunan PDLUK atau Dinas Lingkungan Hidup di Daerah
sesuai
kewenangannya.
3. Nomor Induk Berusaha (NIB) Diterbitkan oleh Lembaga OSS melalui oss.go.id .
4. Surat Pernyataan Pengelolaan Ditandatangani oleh
dan PemantauanLingkungan penanggungjawab
Hidup usaha/kegiatan di atas materai.
5. Surat Pernyataan Bahwa Ditandatangani oleh
Kegiatan yang penanggungjawab
Diajukan Masih Dalam Tahap usaha/kegiatan di atas materai.
Perencanaan
6. Formulir KA-ANDAL dan Berupa dokumen KA-ANDAL Final dan Berita
Berita Acara KA- ANDAL AcaraKA-ANDAL yang telah ditandatangani.
7. Bukti kesesuaian lokasi rencana Berupa peta kesesuaian lokasi rencana usaha
usaha dan/atau dan/atau kegiatan dengan rencana tata ruang
kegiatan dengan rencana tata
ruang
8. Persetujuan awal terkait Izin prinsip yang dikeluarkan oleh instansi yang
rencana berwenang sesuai dengan jenis rencana kegiatan
usahadan/atau
kegiatan
9. Persetujuan teknis dikeluarkan oleh instansi yang berwenang sesuai
dengan jenis rencana kegiatan
10. Keabsahan tanda bukti Surat Registrasi LPJP AMDAL yang diterbitkan
registrasi lembagapenyedia oleh Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
jasa penyusunan Amdal apabila yang masih berlaku.
penyusunan Andal dan RKL-
RPL dilakukan olehlembaga
penyedia jasa penyusunan
Amdal

11. Keabsahan tanda bukti Berupa sertifikat kompetensi penyusun Amdal


sertifikasi kompetensi
penyusun Amdal
12. Dokumen Andal Kesesuaian sistematika dokumen Andal dan
dokumen RKL-RPL dengan pedoman penyusunan
dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL:
(a) Pendahuluan;
1. Latar Belakang
2. Tujuan dan manfaat
3. Pelaksana Studi
4. Deskripsi singkat rencana
usaha dan/ataukegiatan
5. Ringkasan pelingkupan
(b) Deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatanbeserta alternatifnya;
(c) Deskripsi rona lingkungan hidup rinci;
(d) Hasil dan evaluasi pelibatan masyarakat;
(e) Penetapan Dampak Penting
Hipotetik, BatasWilayah Studi dan
Batas Waktu Kajian;
(f) Prakiraan dampak penting dan
penentuansifat penting dampak;
(g) Evaluasi secara holistik
terhadap dampaklingkungan;
(h) Daftar Pustaka;
(i) Lampiran.
13. Dokumen RKL-RPL Dokumen terdiri atas:

1. Muatan dokumen RKL-RPL sudah sesuai


pedomanpenyusunan.
(a) Pendahuluan
(b) Rencana pengelolaan lingkungan hidup
(c) Rencana pemantauan lingkungan hidup
(d) Pernyataan dan komitmen pemrakarsa
untuk melaksanakan ketentuan yang
tercantum dalam RKL-RPL
(e) Daftar pustaka
(f) Lampiran
2. Matriks atau Tabel Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup memuat elemen-
elemen:
(a) Dampak lingkungan yang dikelola
(b) Sumber dampak
(c) Indikator keberhasilan
pengelolaanlingkungan hidup
(d) Bentuk pengelolaan lingkungan hidup
(e) Lokasi pengelolaan lingkungan hidup
(f) Periode pengelolaan lingkungan hidup
(g) Institusi pengelolaan lingkungan hidup
3. Peta pengelolaan lingkungan hidup
4. Matriks atau Tabel Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup memuat elemen-
elemen:
(a) Dampak yang dipantau
(b) Bentuk pemantauan lingkungan hidup
(c) Institusi pemantau lingkungan hidup
5. Peta pemantauan lingkungan hidup

5.2. CSR
a. Mengadakan “Anyaman Class” yaitu program di peruntukan kepada masyarakat yang
tertarik dengan proses anyaman rotan menjadi pring. Dengan mengajarkan bagaimana
proses pengolahannya dll . Siapapun bebas bisa berpartisipasi dan Apabila dalam
program ini ada yang tertarik dan memiliki potensi yang lebih maka kami akan mengajak
untuk bergabung bersama kami di PT Sejahtera Indah. Program ini akan diadakan dalam
6 bulan sekali. Dengan adanya program tersebut perusahaan tidak hanya terlibat dalam
penciptaan lapangan kerja tetapi juga pengembangan infrastruktur dan program
penyebaran pendidikan untuk membantu masyarakat meningkatkan standar hidup
mereka.

b. Perusahaan memastikan bahwa semua lokasi operasionalnya dirancang sedemikian rupa


sehingga tidak membahayakan terutama ekosistem alam. Perusahaaan juga bekerja untuk
menciptakan ruang hijau yang aman melalui program penanaman pohon tingkat tinggi di
sekitar lingkungan perusahaan. Hal ini untuk memastikan kelestarian lingkungan dan
pengayaan ekosistem.
BAB VI KEUANGAN

6.1. SUMBER DANA PERUSAHAAN


Sumber dana awal untuk pendirian PT Sejahtera Indah adalah sebesar Rp.
3.900.000.000 dengan rincian yaitu untuk dana Rp.300.000.000 didapat melalui kredit bank
dengan tingkat suku bunga 6% per tahun untuk utang modal kerja sebesar Rp.150.000.000
selama 4 tahun dan untuk utang kendaraan sebesar Rp.150.000.000 selama 5 tahun. Sisa
modal sebesar Rp.3.600.000.000 merupakan modal sendiri. Jadi untuk sumber dana
perusahaan, PT. Sejahtera Indah menggunakan hutang jangka panjang melalui Bank BRI
dilunasi dengan jangka Panjang dengan Bunga 6% per tahun.
6.1.1 Perhitungan Modal Kerja

Kebutuhan Kebutuhan per bulan (25


Jenis Biaya Satuan Harga Jumlah per-hari hari kerja)
Biaya Produksi
-rotan Rp/bata Rp 25,000 300 Rp 750,000 Rp 225.000,000
ng
Pisau raut Rp/unit Rp 15,000 100 Rp 1.500,00 Rp 1.500, 000
0
1
-Gunting Rp/unit Rp 8,000 100 Rp 800,000 Rp 800 ,000
-meteran Rp/unit Rp 12,000 100 Rp 1.200,00 Rp 1.200,000
0
Biaya Operasional Rp 228.500.000
-Biaya Listrik
dan Air Rp/hari Rp150,000 Rp 150,000 Rp 3,750,000
-Biaya
Transportasi Rp/hari Rp100,000 Rp 100,000 Rp 2,500,000
2 -Biaya
Administrasi Rp/bln Rp100,000 Rp 100,000 Rp 2,500,000
Biaya Tenaga
Kerja :
-Gaji Karyawan Rp/bln Rp 127.945.920
-BTKL Rp/bln Rp 14,600,000
3 Kas Minimal Rp 10,000,000
Total Rp 389.795,920
6.1.2 Investasi Awal
ITEM Jumlah Satuan Harga Nilai
MODAL KERJA Rp 389.795,920
AKTIVA TETAP
Biaya Perizinan
a. Pembangunan Gedung
-Pabrik dan bangunan 300 m2 Rp 1,500,000 Rp 450,000,000
b. Tanah 700 m2 Rp 1,050,000 Rp 735,000,000
c. Kendaraan
-Mobil 5 unit Rp 148,980,000 Rp 744,900,000
Peralatan Kantor
a. Meja, Kursi, Rak dan
sebagainya 161 Paket Rp 1,000,000 Rp 944.795.000
Peralatan Produksi
Mesin 20 unit Rp 460.750.000
Peralatan dan perlengkapan 1.980.000
Perlengkapan Pembantu Rp -
Rp 3,727,220,920
Total Investasi Awal
1. Investasi Aset Perusahaan

2. Utang
KUR Kecil Bank BRI

 Pinjaman Rp 50 – Rp 500 juta


 Jenis Pinjaman
 Kredit Modal Kerja (KMK) dengan maksimum masa pinjaman 4 (empat) tahun
 Kredit Investasi (KI) dengan maksimum masa pinjaman 5 (lima) tahun
 Suku bunga 6% efektif per tahun
 Agunan sesuai dengan peraturan bank

a. Utang Modal Kerja

Data Utang Modal


Kerja

Utang Rp 150,000,000
Jumlah Periode
Angsuran 4

Tingkat Bunga per


Periode 6%

Tipe Angsuran
Akhir Periode 0

Waktu Kredit Cair 29 Desember 2020

Angsuran Utang
Modal Kerja
Angsuran Jatuh
Jumlah Angsuran Pokok Utang Bunga Utang Sisa Utang
ke- Tempo
29/12/
0 2020 Rp 150,000,000
29/12/ Rp Rp Rp
1 Rp43,288,723.86
2021 34,288,723.86 9,000,000.00 115,711,276.14
29/12/ Rp Rp Rp
2 2022 Rp43,288,723.86
36,346,047.29 6,942,676.57 79,365,228.86
29/12/ Rp Rp Rp
3 Rp43,288,723.86
2023 38,526,810.12 4,761,913.73 40,838,418.73
29/12/ Rp Rp Rp
4 Rp43,288,723.86
2024 40,838,418.73 2,450,305.12 -
b. Utang Kendaraan

Data Utang Kendaraan

Utang Rp 150,000,000
Jumlah Periode Angsuran
5
Tingkat Bunga per Periode
6%
Tipe Angsuran Akhir Periode
0
Waktu Kredit Cair 29 Desember 2020

Angsuran Utang Kendaraan

Angsuran Jatuh
Jumlah Angsuran Pokok Utang Bunga Utang Sisa Utang
ke- Tempo
29/12/20 Rp
0 20 150,000,000
29/12/20 Rp Rp Rp Rp
1
21 35,609,460.06 26,609,460.06 9,000,000.00 123,390,539.94
29/12/20 Rp Rp Rp Rp
2 22 35,609,460.06 28,206,027.67 7,403,432.40 95,184,512.27
29/12/20 Rp Rp Rp Rp
3
23 35,609,460.06 29,898,389.33 5,711,070.74 65,286,122.94
29/12/20 Rp Rp Rp Rp
4 24 35,609,460.06 31,692,292.69 3,917,167.38 33,593,830.25
29/12/20 Rp Rp Rp Rp
5
25 35,609,460.06 33,593,830.25 2,015,629.81 -
6.2. LAPORAN KEUANGAN
1. Neraca Awal Tahun 1 Januari 2021
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar:
- Modal Kerja Rp 389.795,000 Utang Modal Kerja Rp 150,000,000

Aktiva Tetap: Utang Kendaraan Rp 150,000,000


- Tanah Rp 735,000,000
- Gedung Rp 450,000,000
- Mesin-Mesin Rp 460,410,000
- Kendaraan Rp. 744,900,000 Modal Sendiri Rp 3.600,000,000
- Peralatan Kantor Rp 944.795.000
-
TOTAL AKTIVA Rp 3,9000,000,000 TOTAL PASIVA Rp 3,900,000,000

2. Depresiasi
a. Depresiasi Kendaraan
Data Kendaraan
Nilai Kendaraan (dalam Rp) Rp 744,900,000
Umur Ekonomis (dalam tahun) 5
Nilai Sisa (dalam Rp) 20% Rp Rp305,000,000
Metode Depresiasi Double Declining Balance

Depresiasi
Kendaraan
Depresiasi per Akumulasi
Tahun ke- Tahun Nilai Sisa
Tahun Depresiasi
0 2020 Rp305,000,000
1 2021 Rp 122,000,000 Rp 122,000,000 Rp183,000,000
2 2022 Rp 73,200,000 Rp 195,200,000 Rp109,800,000
3 2023 Rp 43,920,000 Rp 239,120,000 Rp 65,880,000
4 2024 Rp 4,880,000 Rp 244,000,000 Rp 61,000,000
5 2025 Rp - Rp 244,000,000 Rp 61,000,000

b. Depresiasi Gedung

Data Gedung
Nilai Gedung (dalam Rp) Rp 710,000,000
Umur Ekonomis (dalam tahun) 10
Nilai Sisa (dalam Rp) 40% Rp 284,000,000
Metode Depresiasi Straight Line Method
Depresiasi
Gedung

Tahu Depresiasi per


Tahun ke- Akumulasi Depresiasi Nilai Sisa
n Tahun
0 2020 Rp 710,000,000
1 2021 Rp 42,600,000 Rp 42,600,000 Rp 667,400,000
2 2022 Rp 42,600,000 Rp 85,200,000 Rp 624,800,000
3 2023 Rp 42,600,000 Rp 127,800,000 Rp 582,200,000
4 2024 Rp 42,600,000 Rp 170,400,000 Rp 539,600,000
5 2025 Rp 42,600,000 Rp 213,000,000 Rp 497,000,000
6 2026 Rp 42,600,000 Rp 255,600,000 Rp 454,400,000
7 2027 Rp 42,600,000 Rp 298,200,000 Rp 411,800,000
8 2028 Rp 42,600,000 Rp 340,800,000 Rp 369,200,000
9 2029 Rp 42,600,000 Rp 383,400,000 Rp 326,600,000
10 2030 Rp 42,600,000 Rp 426,000,000 Rp 284,000,000
c. Depresiasi Mesin – Mesin
Data Mesin-Mesin
Nilai Mesin-Mesin (dalam Rp) Rp 59,950,000
Umur Ekonomis (dalam tahun) 6
Nilai Sisa (dalam Rp) 25% Rp 14,987,500
Metode Depresiasi Sum of The Years Digit

Depresiasi Mesin-Mesin
Tahun ke- Tahun Depresiasi per Tahun Akumulasi Depresiasi Nilai Sisa
0 2020 Rp 59,950,000
1 2021 Rp 12,846,429 Rp 12,846,429 Rp 47,103,571
2 2022 Rp 10,705,357 Rp 23,551,786 Rp 36,398,214
3 2023 Rp 8,564,286 Rp 32,116,071 Rp 27,833,929
4 2024 Rp 6,423,214 Rp 38,539,286 Rp 21,410,714
5 2025 Rp 4,282,143 Rp 42,821,429 Rp 17,128,571
6 2026 Rp 2,141,071 Rp 44,962,500 Rp 14,987,500

d. Depresiasi Peralatan Kantor

Data Peralatan Kantor


Nilai Peralatan Kantor (dalam Rp) Rp 944.795.000
Umur Ekonomis (dalam tahun) 4
Nilai Sisa (dalam Rp) 0% Rp -
Metode Depresiasi Straight Line Method

Depresiasi Peralatan
Kantor
Depresiasi per Akumulasi
Tahun ke- Tahun Nilai Sisa
Tahun Depresiasi
0 2020 Rp 19,100,000
1 2021 Rp 4,775,000 Rp 4,775,000 Rp 14,325,000
2 2022 Rp 4,775,000 Rp 9,550,000 Rp 9,550,000
3 2023 Rp 4,775,000 Rp 14,325,000 Rp 4,775,000
4 2024 Rp 4,775,000 Rp 19,100,000 Rp -
3. Laporan Laba Rugi 1 Januari – 31 Desember 2021

Data Penjualan dan HPP


Jumlah Penjualan 105000
Harga Jual per Unit Rp 38,000
HPP per Unit Rp 8,331

Laporan Laba Rugi 1 Januari s/d 31 Desember 2021


Keterangan Tahun 2021
Penjualan Rp 2,100,000,000
HPP Rp 874,800,000
Laba Kotor (Gross Profit) Rp 1,225,200,000

Biaya -Biaya:
Biaya Operasional Rp 105,000,000
Biaya Penyusutan Rp 182,221,429
Laba Operasional (EBIT) Rp 937,978,571

Biaya Bunga Rp 18,000,000


Laba Sebelum {Pajak (EBT) Rp 919,978,571

PPh 17 - Pajak 5% Rp 2,500,000


PPh 17 - Pajak 15% Rp 30,000,000
PPh 17 - Pajak 25% Rp 62,500,000
PPh 17 - Pajak 30% Rp 125,993,571
Total Pajak (Rp) Rp 220,993,571
Laba Sesudah Pajak (EAT) Rp 698,985,000

LEMBAR TUGAS 5.2. ANALISIS PROFITABILITAS


Profit Margin 33.29%
Return on Asset 34.95%

4. Perubahan Modal Kerja

Laba yang Ditahan Rp 698,985,000.00


Untuk Membayar Utang Modal Kerja Rp 34,288,723.86
Untuk Membayar Utang Kendaraan Rp 26,609,460.06
Sisanya Untuk Modal Kerja Rp 638,086,816.08

NERACA PERUSAHAAN
PER 31 DESEMBER 2021

AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar :
Utang Bank (u/Modal Rp115,711,27
Modal Kerja Rp 991,258,244.65 Kerja) 6.14

Rp123,390,53
Aktiva Tetap : Utang Kendaraan 9.94
Tanah Rp 735,000,000
Gedung (net) Rp 450,000,000 Modal Sendiri :
Rp3,600,000,
Kendaraan (net) Rp 744,900,000 Modal Awal 000.00
Rp698,985,00
Peralatan Kantor (net) Rp. 944.795.000 LYD (Laba Yang Ditahan) 0.00
Mesin-mesin (net) Rp 460.750.000
Peralatan produksi lainnya Rp. 1.980.000

Rp3,337,425,000 Rp4.422.375.539
TOTAL AKTIVA TOTAL PASIVA

NERACA PERBANDINGAN TAHUN 2021

31 % 1 31 %
1 JANUARI DESEMB PERUB JANUAR DESEMBE PERUB
AKTIVA 2021 ER 2021 AHAN PASIVA I 2021 R 2021 AHAN
Utang Bank Rp
Aktiva u/ Modal 150,000,0 Rp115,711,
Lancar : Kerja 00 276.14 -23%
Rp
Modal Rp 991,258,2
Kerja 170,950,000 44.65 480%

Rp Rp
Aktiva Utang 150,000,0 123,390,53
Tetap : Kendaraan 00 9.94 -18%
Rp
Rp 735,000,0
Tanah 735,000,000 00.00 0%
Rp Rp Modal Sendiri
Gedung 710,000,000 667,400,0 -6% :
00.00
Rp Rp
Mesin- Rp 47,103,57 Rp1,700,0 1,700,000,0
mesin 59,950,000 1.43 -21% Modal Awal 00,000.00 00 0%
Rp Rp
Rp305,000,0 183,000,0 698,985,00
Kendaraan 00 00 -40% LYD Rp- 0 -
Rp
Peralatan Rp19,100,00 14,325,00
Kantor 0 0 -25%

Rp Rp Rp Rp
TOTAL 2,000,000,00 2,638,086, TOTAL 3,900,000, 4.422.375.539

AKTIVA 0.00 816.08 32% PASIVA 000.00 32%

5. Laba Rugi Tahun 2022 dan Proyeksi Laba Rugi 5 Tahun ke Depan Data untuk
Laporan L/R
KETERANG
AN 2022 2023 2024 2025 2026 2027
Penjualan
(Unit) 105,000 115,500 127,050 139,755 153,731 169,104
Harga Jual Rp
(Rp/Unit) 20,000 Rp 21,000 Rp22,050 Rp23,153 Rp24,310 Rp25,526
HPP (Rp/Unit) Rp8,331 Rp9,165 Rp10,081 Rp11,089 Rp12,198 Rp13,418

Laba Rugi Tahun 200C dan Proyeksi


tahun 200D sampai 200H

Keterangan 2022 2023 2024 2025 2026 2027


Pendapatan/Pen Rp2,100, Rp2,425,50 Rp2,801,4 Rp3,235, Rp3,737,2 Rp4,316,4
erimaan 000,000 0,000 52,500 677,638 07,671 74,860
Rp874,80 Rp1,058,50 Rp1,280,7 Rp1,549, Rp1,875,2 Rp2,269,0
HPP 0,000 8,000 94,680 761,563 11,491 05,904
Laba Kotor Rp1,225, Rp1,366,9 Rp1,520, Rp1,685, Rp1,861,9 Rp2,047,
(Gross Profit) 200,000 92,000 657,820 916,075 96,180 468,956
Biaya-biaya :
Biaya Rp105,00 Rp110,250, Rp115,76 Rp121,55 Rp127,628 Rp134,00
operasional 0,000 000 2,500 0,625 ,156 9,564
Biaya
penyusutan Rp73,200 Rp43,920,0 Rp4,880,0
kendaraan ,000 00 00 Rp- Rp- Rp-
Biaya
penyusutan Rp42,600 Rp42,600,0 Rp42,600, Rp42,600 Rp42,600, Rp42,600,
Gedung ,000 00 000 ,000 000 000
Biaya
penyusutan Rp4,775, Rp4,775,00 Rp4,775,0
Peralatan 000 0 00 Rp- Rp- Rp-
Biaya
penyusutan Rp10,705 Rp8,564,28 Rp6,423,2 Rp4,282, Rp2,141,0
Mesin ,357 6 14 143 71 Rp-
Rp236,28 Rp210,109, Rp174,44 Rp168,43 Rp172,369 Rp176,60
Total biaya 0,357 286 0,714 2,768 ,228 9,564
Laba Rp988,9 Rp1,156,8 Rp1,346, Rp1,517, Rp1,689,6 Rp1,870,
Operasional 19,643 82,714 217,106 483,307 26,953 859,392
Biaya bunga
hutang modal Rp6,942, Rp4,761,91 Rp2,450,3
Kerja 677 4 05 Rp- Rp- Rp-
Biaya bunga
hutang Rp7,403, Rp5,711,07 Rp3,917,1 Rp2,015,
kendaraan 432 1 67 630 Rp- Rp-

Laba Sebelum Rp974,5 Rp1,146,4 Rp1,339, Rp1,515, Rp1,689,6 Rp1,870,


pajak 73,534 09,730 849,633 467,677 26,953 859,392

Rp2,500, Rp2,500,00 Rp2,500,0 Rp2,500, Rp2,500,0 Rp2,500,0


Pajak 5% 000 0 00 000 00 00

Rp30,000 Rp30,000,0 Rp30,000, Rp30,000 Rp30,000, Rp30,000,


Pajak 15% ,000 00 000 ,000 000 000
Rp62,500 Rp62,500,0 Rp62,500, Rp62,500 Rp62,500, Rp62,500,
Pajak 25% ,000 00 000 ,000 000 000
Rp142,37 Rp193,922, Rp251,95 Rp304,64 Rp356,888 Rp411,25
Pajak 30% 2,060.17 918.95 4,889.96 0,303.11 ,085.79 7,817.66

Total Pajak Rp237,37 Rp288,922, Rp346,95 Rp399,64 Rp451,888 Rp506,25


(Rp) 2,060 919 4,890 0,303 ,086 7,818
Laba setelah Rp737,2 Rp857,486 Rp992,89 Rp1,115, Rp1,237,7 Rp1,364,
pajak 01,474 ,811 4,743 827,374 38,867 601,575

Profit Margin 35.10% 35.35% 35.44% 34.49% 33.12% 31.61%


6.3. ALIRAN KAS PROYEK (CASH FLOW)
KETER
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027
ANGAN
Aktiva
Tetap
-
Peralatan Rp19,
kantor 100,0
0
0
-
Mesin- Rp59,
mesin 950,0
0
0
-
Kendaraa Rp305
n ,000,0
00
-
Rp710
Gedung
,000,0
00
-
Rp735
Tanah
,000,0
00
Nilai sisa
Rp
Peralatan
-
kantor
Nilai Rp
Sisa 14,987,
Mesin 500
Nilai
Rp
Sisa
61,000,00
Kendaraa
0
n
Nilai Rp
Sisa 411,800
Gedung ,000
Depresia
Rp Rp Rp
si Rp Rp Rp
Rp- 4,775, 4,775,0 4,775,0
Peralatan 4,775,0 - - Rp
000 00 00
Kantor 00 -
Rp Rp Rp Rp Rp
Depresia Rp Rp
Rp- 12,846, 10,705 8,564,2 6,423,2 2,141,0
si Mesin 4,282,143 -
429 ,357 86 14 71
Depresia
Rp Rp Rp Rp
si Rp Rp
122,000 73,200 43,920, 4,880,0
Kendaraa - - Rp
,000 ,000 000 00
n Rp- -
Depresia Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
si 42,600, 42,600 42,600, 42,600, 42,600,00 42,600, 42,600,
Gedung Rp- 000 ,000 000 000 0 000 000
-
Rp
Modal Rp170
170,950
Kerja ,950,0
,000
00
Laba Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Setelah 698,985 737,20 857,48 992,894 1,115,827 1,237,7 1,364,6
Pajak ,000 1,474 6,811 ,743 ,374 38,867 01,575
Bunga Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
setelah 13,676, 10,851 7,833,5 4,718,6
1,484,093 - -
pajak 112 ,898 40 12
-Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aliran 2,000,
894,882 879,33 965,17 1,056,2 1,225,193 1,297,4 1,989,9
Kas 000,00
,541 3,729 9,636 91,569 ,610 67,438 51,575
0

6.4. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI


1. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (Weighted Average Cost Of Capital)
Biaya Modal Biaya Modal
Komponen Modal Jumlah Modal
(%) (Rp)
Utang Modal Kerja Rp 2000.000,00 6% Rp 120,000,000.00
Utang Kendaraan Rp 150,000,000.00 6% Rp 9,000,000.00
Modal Sendiri 25%
Rp3.600,000,000.00 Rp425,000,000.00
Jumlah RP. 3,008,933,000 Rp434,180,535.00

Perhitungan COC Sebelum Pajak

COC = (Biaya Modal / Jumlah Modal ) x 100%


= 22%

2. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Cost Of Capital)


Setelah Pajak

Perhitungan COC Setelah Pajak

COC setelah pajak = COC sebelum pajak x ( 1 - tax/EBT )


= 0.168292156 dibulatkan jadi 17%
3. Analisis Kelayakan Usaha Dengan Metode Discounted Payback Period (DPP)

Thnn Aliran Kas Discou


Thn PV Proceed DPP
ke (proceed) nt
Factor
-Rp -Rp -Rp
0
2020 2,000,000,000 1.000 2,000,000,000 2,000,000,000
Rp Rp -Rp
2021 1
894,882,541 0.856 765,974,963 1,234,025,037
Rp Rp -Rp
2022 2
879,333,729 0.733 644,244,634 589,780,403
Rp Rp Rp
2023 3
965,179,636 0.627 605,276,437 15,496,034
Rp Rp Rp
2024 4
1,056,291,569 0.537 566,993,356 582,489,390
Rp Rp Rp
2025 5
1,225,193,610 0.459 562,920,958 1,145,410,348
Rp Rp Rp
2026 6
1,297,467,438 0.393 510,255,509 1,655,665,857
Rp Rp Rp
2027 7
1,989,951,575 0.337 669,857,280 2,325,523,137

DPP = 2.97 2 Tahun 11 Bulan 19 Hari

4. Analisis Kelayakan Usaha Dengan Metode NPV

NPV = Rp 2,325,523,137

5. Analisis Kelayakan Usaha Dengan Metode IRR

IRR = 25.546%

6. Analisis Kelayakan Usaha Dengan Metode PI

PI = 2.163
7. Analisis Kelayakan Usaha Dengan Metode ARR

TAHUN 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027


Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
698,985, 737,201, 857,486 992,894, 1,115,82 1,237,738, 1,364,6
EAT 000 474 ,811 743 7,374 867 01,575
INVESTA Rp
SI RATA- 2,000,00
RATA 0,000
ARR 58%
6.5. RISIKO DALAM INVESTASI
Kesimpul
Metode Analisis Nilai Keterangan
an
Usaha ini kembali modal 2 tahun
Discounted kurang dari 4 tahun dari jangka waktu
2.97 Diterima
Payback perhitungan investasi maka usaha ini
Period layak / diterima.
NPV Rp2,325,523,137 Diterima Diterima karena bernilai positif
Diterima karena nilainya lebih besar
IRR 25.546% Diterima
dari nialai WACC
PI 2.163 Diterima Diterima karena nilainya lebih dari 1
Nilai ARR tinggi sehingga tingkat
ARR 58% Diterima pengembalian investasi tinggi

Anda mungkin juga menyukai