Sma Negeri 1 Sampang: Guci Penyimpan Beras Antikutu
Sma Negeri 1 Sampang: Guci Penyimpan Beras Antikutu
Jal
OLEH :
RAHAYU ISWANTI
TAHUN 2019
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 SAMPANG
Jalan Lapang No. 1 Karangtengah, Sampang, Cilacap
FORMULIR REKOMENDASI
OLIMPIADE PENELITIAN SISWA INDONESIA TAHUN 2019
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Dengan ini kami merekomendasikan nama tersebut di bawah ini untuk mengikuti kegiatan
OPSI Tahun 2019 dengan judul :
ABSTRAK
NAMA : Laras Widya Tri Utami dan Rahayu Iswanti 2. Apa penelitian ini lanjutan dari
penelitian sebelumnya
SEKOLAH : SMA Negeri 1 Sampang o Tidak
Guci merupakan hasil kerajinan tanah liat yang biasa digunakan 4. Metode Penelitian
masyarakat pada jaman dahulu untuk menyimpan beras Penelitian ini - Eksperimen
bertujuan membuat guci untuk menyimpan beras yang tidak
dihinggapi kutu dengan menambahkan formula zeolite dan arang
aktif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif.
Pengumpulan data menggunakan uji ketahanan kutu beras di dalam
guci. Analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif
dengan membandingkan daya tahan kutu di dalam guci biasa dan di
dalam guci anti kutu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guci
penyimpan beras anti kutu menyebabkan kutu beras tidak betah dan
tidak bisa berkembang biak. Kadar karbohidrat di dalam guci anti
kutu juga lebih tinggi daripada beras yang disimpan dalam guci biasa
i SMAN 1 Sampang
OPSI Tahun 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan
penelitian dalam rangka mengikuti OPSI bidang Matematika, Sain dan Teknologi yang
diselenggarakan oleh Kemdikbud tahun 2019.
Kami memilih judul penelitian “Guci Penyimpan Beras Antikutu” sebagai upaya
menggali kekayaan alam Indonesia.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu penyusunan laporan ini. Ucapan terima kasih secara khusus kami tujukan
kepada :
1. Ibu Dra. Masripah, M.M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Sampang yang
memberikan ijin kami untuk mengikuti OPSI tahun 2019.
2. Ibu Eka Trisnaningsih, S.Pd selaku Pembina KIR yang memotivasi kami untuk
mengikuti OPSI
3. Bapak Agus Darwanto, B.Sc selaku Pembimbing KIR yang membimbing kami
dalam penyusunan laporan ini.
Bilamana isi karya ilmiah penelitian ini ada kekurangan atau ada tulisan yang
kurang tepat atau menyinggung perasaan pihak-pihak terkait.
Dengan ini kami haturkan laporan penelitian ini dengan penuh rasa syukur dan
terima kasih, semoga Allah SWT memberkahi penelitian ini sehingga dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
ii SMAN 1 Sampang
OPSI Tahun 2019
DAFTAR ISI
Abstrak i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I : Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
BAB II : Kajian Pustaka 4
Landasan Teori 4
Kerangka Berpikir 4
Hipotesis 5
BAB III : Metode Penelitian 6
Metodologi Penelitian 6
Indikator Penelitian 6
Metode Pengumpulan Data 6
Metode Analisis Data 6
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan 7
Data-Data Penelitian 7
Pembahasan 8
BAB V : Penutup 10
Kesimpulan 10
Saran 10
Daftar Pustaka 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kutu beras dapat di jumpai di semua jenis beras dan berkembang biak
dengan cara menyimpan larva telurnya pada butiran beras yang sebelumnya telah di
lubanginya. Kutu beras betina melubangi satu butir beras untuk satu telurnya
(Anugerah, 2016). Kutu ini berkembang biak sangat cepat. Kutu betina bertelur 2
sampai 6 butir, setiap hari. Telurnya sangat kecil, sehingga tidak bisa dilihat tanpa
kaca pembesar. Telur-telur itu akan menetas menjadi larva setelah 3 hari. Larva
akan hidup di dalam lubang beras selama 18 hari. Setelah itu menjadi pupa selama
sekitar 5 hari, lalu bermetamorfosa menjadi kutu (Wahyu, 2017).
B. RUMUSAN MASALAH
SMAN 1 Sampang 1
OPSI Tahun 2019
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ilmiah ini adalah :
1. Mengetahui teknik formulasi arang aktif dan zeolite menjadi guci.
2. Mengetahui efektivitas guci tersebut dalam mencegah dan mengatasi kutu
beras.
D. MANFAAT PENELITIAN
SMAN 1 Sampang 2
OPSI Tahun 2019
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Arang aktif atau active carbon dapat digunakan dalam berbagai bidang,
antara lain industri, kesehatan, lingkungan dan pertanian. Penggunaan utama dari
arang aktif adalah untuk pemurnian larutan, seperti industri gula, sirop, air minum,
sayuran, lemak, minyak, minuman alkohol, bahan kimia dan farmasi; penyerap gas
beracun pada masker; penghilang bau pada sistem alat pendingin; penyerap emisi
uap bahan bakar pada otomotif serta sebagai filter rokok (Lembang, 2014).
Zeolit berasal dari dua kata yaitu zein yang artinya mendidih dan lithos yang
artinya batuan. Disebut sebagai zeolit karena mineral ini dapat mendidih atau
mengembang ketika dipanaskan. Zeolit merupakan mineral alumina silikat, yaitu
tersusun dari unit AlO4 dan SiO4 yang dapat membentuk struktur muatan negatif
dan mempunyai pori-pori.
Pada umumnya, zeolit dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu zeolit alam
dan zeolit sintetik. Zeolit alam biasanya mengandung ion K+, Na+, Ca2+ dan Mg2+,
sedangkan zeolit sintetik hanya mengandung ion K+ atau Na+. Zeolit alam
mempunyai kelimpahan yang cukup besar di Indonesia khususnya pada daerah
yang secara geografis terletak di jalur pegunungan vulkanik, seperti Jawa Timur,
Jawa Barat, dan Lampung.
Zeolit mempunyai kemampuan untuk mampu menyerap molekul-molekul
lain dan gas seperti CO2, H2S. Berdasarkan sifat dari zeolit tersebut, maka zeolit
digunakan sebagai penyerap, pemisah dan katalisator. Aplikasi sifat zeolit sangat
luas, misalnya pada bidang pertanian, peternakan, dan industri. (Marfuatun, 2011)
B. KERANGKA BERPIKIR
SMAN 1 Sampang 3
OPSI Tahun 2019
C. HIPOTESIS
Kemampuan arang aktif dan zeolite di dalam guci mampu menekan
aktivitas bakteri dan mampu menyerap bau membuat kutu kehilangan nafsu makan
dan tidak bisa berkembangbiak.
SMAN 1 Sampang 4
OPSI Tahun 2019
BAB III
METODE PENELITIAN
A. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan
studi laboratorium.
B. INDIKATOR PENELITIAN
Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam
rumusan masalah yang dilaksanakan dengan menggunakan indikator-indikator
sebagai berikut :
1. Bagaimana memformulasi arang aktif dan zeolite menjadi guci?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kami menetapkan indikator sebagai
berikut :
a. Bahan aktif, yaitu arang aktif dan zeolite powder.
b. Komposisi, yaitu perbandingan antara tanah liat, arang aktif dan zeolite.
c. Produk luaran, yaitu guci tanah liat.
2. Bagaimana efektivitas guci tersebut dalam mencegah dan mengatasi kutu
beras?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kami menetapkan indikator sebagai
berikut :
a. Tempat penyimpanan, yaitu penyimpanan di dalam guci.
b. Obyek yang disimpan, yaitu beras.
c. Efektivitas, yaitu membandingkan kemampuan mencegah dan mengusir
kutu beras.
SMAN 1 Sampang 5
OPSI Tahun 2019
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DATA-DATA PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Januari 2019 di Kabupaten Cilacap.
Pengujian dilakukan dengan menaruh ikan dan daging ayam di mangkok pengawet
dan mangkok biasa kemudian diamati selama 24 jam.
Guci Anti Kutu 20 ekor kutu dewasa 3 ekor kutu dewasa 1 ekor kutu dewasa
Guci Biasa 20 ekor kutu dewasa 20 ekor kutu dewasa 20 ekor kutu dewasa + 5 anakan
SMAN 1 Sampang 6
OPSI Tahun 2019
Ada pun hasil pengujian kadar karbohidrat di dalam guci adalah sebagai berikut :
Absorbensi 630 nm [ µg/ml ] Rerata
Kode Nama [%w/w]
I II III I II III µg/ml
1. Guci biasa 0,295 0,294 0,293 24,42 24,33 24,25 24,33 24,33
2. Guci antikutu 0,317 0,317 0,318 26,25 26,25 26,33 26,28 26,28
B. PEMBAHASAN
Keberadaan zeolite dan arang aktif dalam formulasi guci ternyata tidak
mempengaruhi kandungan karbohidrat di dalam beras. Berdasarkan analisis
photometric diperoleh data bahwa kadar karbohidrat di dalam guci biasa hanya
24,33 % w/w setelah penyimpanan selama 1 (satu) minggu. Sedangkan di dalam
SMAN 1 Sampang 7
OPSI Tahun 2019
guci anti kutu kadar karbohidratnya 26,28 % w/w yang berarti lebih tinggi dari
beras dalam guci biasa.
SMAN 1 Sampang 8
OPSI Tahun 2019
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembuatan guci anti kutu dilakukan dengan mencampurkan bubuk zeolite
dan arang aktif dalam bahan-bahan pembuatan guci. Hasil uji daya tahan kutu
terbukti bahwa kutu tidak mampu bertahan lama di dalam guci anti kutu, bahkan
tidak mampu berkembang biak. Keberadaan zeolite dan arang aktif tidak
mempengaruhi kadar karbohidrat dalam beras.
B. SARAN
SMAN 1 Sampang 9
OPSI Tahun 2019
DAFTAR PUSTAKA
Marfuatun. 2011. “Manfaat Zeolit Dalam Bidang Pertanian dan Peternakan.” Jurusan
Pendidikan Kimia, FMIPA, UNY.
Wahyu, Sigit. 2017. Kutu Beras, Makhluk Mungil dengan Rahang yang Kuat.
https://bobo.grid.id/read/08677487/kutu-beras-makhluk-mungil-dengan-rahang-
yang-kuat
SMAN 1 Sampang 10