Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENGGUNAAN PARAGRAF YANG PADU DALAM SEBUAH

KARANGAN
Nanda Dewi Fransisca
nandadewif@gmail.com
Abstrak
Artikel ini memuat beberapa penjelasan mengenai keterkaitan antara paragraf
dengan sebuah karangan. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, sebuah karangan
pasti memiliki beberapa paragraf di dalamnya. Setiap paragraf yang dimuat dalam
sebuah karangan hendaknya paragraf yang padu. Hal ini dikarenakan kepaduan antar
paragraf itu penting guna mendukung kejelasan sebuah karangan. Selain itu kepaduan di
dalam paragraf nantinya dapat mempermudah pembaca untuk mengetahui apa maksud
dari pembuatan karangan tersebut.
Kata kunci: paragraf, karangan, kepaduan.
1. Pendahuluan

Paragraf merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang menjadi satu kesatuan.
Biasanya paragraf dibedakan dengan cara menjorokkan kalimat pertama lebih ke dalam.
Dalam penyusunannya paragraf harus tersusun atas beberapa kalimat yang padu dan
memiliki sebuah pokok pikiran yang jelas. Ada beberapa pengertian paragraf menurut
beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

a. paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang
mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya (Ramlan),
b. paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membuat sebuah ide
atau gagasan baru (Handayani dkk),
c. paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama sama
menjelaskan satu unit pokok pikiran (Wiyanto).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah
kumpulan dari beberapa kalimat yang bertujuan untuk membentuk sebuah ide pokok
atau gagasan yang baru.
Paragraf biasanya identik dengan pembuatan sebuah karangan, karena seperti yang
telah kita ketahui bahwa paragraf merupakan komponen utama dari pembuatan sebuah
karangan. Sebuah karangan biasanya tersusun dari beberapa paragraf yang padu.
Kepaduan antar paragraf ini nantinya dapat membantu pembaca agar mudah memahami
apa maksud dan tujuan dari pembuatan karangan tersebut. Meski demikian ternyata
masih banyak orang yang memberikan paragraf yang tidak padu dalam sebuah
karangan. Hal ini menyebabkan pembaca mengalami kesulitan saat memahami isi
karangan tersebut.
2. Syarat – Syarat Paragraf
Pembentukan sebuah paragraf ternyata memiliki beberapa syarat. Syarat – syarat ini
diperlukan untuk mempermudah kita dalam menyusun sebuah paragraf agar menjadi
padu. Sehingga karangan yang kita buat menjadi jelas dan tidak mempersulit
pemahaman isi bagi pembaca. Secara umum syarat – syarat paragraf yang biasanya
diketahui ada tiga, yaitu (1) kesatuan, (2) kepaduan, dan (3) kelengkapan. Berikut akan
dijelaskan lebih luas mengenai ketiga syarat tersebut.
2.1 Kesatuan
Setiap paragraf yang disusun sudah pasti harus memiliki kesatuan, maksud
dari kesatuan disini adalah ketika kalimat yang kita bentuk itu memiliki
hubungan dan tujuan yang sama. Yaitu untuk menyatakan maksud dari paragraf
yang kita buat, bisa dikatakan kesatuan ini nantinya akan menentukan apa ide
pokok atau gagasan utama dari setiap paragraf. Dengan begitu adanya kesatuan
ini juga akan membantu menentukan tema apa yang diangkat dalam paragraf
yang telah dibuat. Meskipun paragraf terdiri dari beberapa kalimat, bukan berarti
kesatuan dalam paragraf hanya memuat satu hal saja. Hal ini karena semua
unsur kalimat yang ada di dalam paragraf harus merinci atau merujuk pada satu
tema atau satu ide pokok.
Sesuai dengan syarat – syarat paragraf, untuk mengembangkan sebuah ide
pokok haruslah memiliki unsur – unsur kalimat yang saling berkaitan. Maksud
dari kalimat yang berkaitan ini adalah kalimat yang sesuai dengan ide pokok
atau gagasan utama yang telah dibuat. Apabila ada unsur kalimat yang tidak
saling berkaitan maka dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan.
Penyimpangan – penyimpangan ini lah yang nantinya membuat pembaca sulit
untuk mengetahui apa maksud dari paragraf yang telah dibuat. Untuk
menghindari penyimpangan – penyimpangan tersebut, kita harus memperhatikan
pilihan kalimat agar sesuai dengan urutan gagasan yang telah kita buat.
2.2 Kepaduan
Syarat kedua dari pembentukan paragraf adalah kepaduan atau koherensi,
yaitu hubungan kekompakan antar kalimat yang ada di dalam paragraf. Dengan
adanya kepaduan atau koherensi ini dapat membuat paragraf menjadi baik dan
dapat mempermudah pembaca mengetahui apa maksud dari karangan yang telah
dibuat. Kepaduan dari paragraf biasanya tergantung dari jumlah gagasan –
gagasan yang dibuat oleh penulis. Apabila suatu paragraf tidak memiliki sebuah
kepaduan atau koherensi maka pembaca nantinya pembaca hanya sekedar
membaca paragraf pada karangan tersebut tanpa tahu apa maksud dari penulisan
karangan tersebut. Oleh karena itu penulis harus memperhatikan fokus utama
atau gagasan utama yang ada pada paragraf agar pengembangan kalimatnya
sesuai.
Pembentukan kepaduan pada paragraf dapat dilakukan dengan cara tidak
terlalu banyak mengulang kata – kata yang telah dipergunakan. Untuk membuat
paragraf yang padu kita bisa menambahkan pronomina. Pronomina bisa
ditambahkan untuk menambahkan kata – kata nomina atau frasa nomina. Namun
sebelum menambahkan pronomina ini kita terlebih dahulu harus memberikan
kata – kata yang merujuk ke pronomina ini. Selain penambahan promina kita
juga bisa menggunakan kata pengulangan atau repetisi dan hiponim.
2.3 Kelengkapan
Syarat terakhir dari pembentukan sebuah paragraf adalah kelengkapan, yaitu
semua unsur yang ada di dalam paragraf itu telah mencakup dua syarat
sebelumnya. Selain mencakup kedua syarat yang telah dijelaskan tadi, ternyata
ada unsur – unsur lain yang mendukung kelengkapan sebuah paragraf. Unsur –
unsur lain tersebut meliputi penggunaan tanda baca dan pemilihan kalimat.
Secara umum kelengkapan sebuah paragraf hanya memiliki tiga unsur yaitu (1)
gagasan utama, (2) kalimat utama, dan (3) kalimat penjelas. Dari ketiga Unsur
ini maka paragraf nanti dapat dikembangkan menjadi lebih luas dan merinci.
Posisi gagasan utama dalam sebuah paragraf sangat lah penting, adanya
gagasan utama ini sama saja halnya dengan topik yang ada di dalam sebuah
paragraf. Sehingga kita dapat mengembangkannya menjadi lebih luas dan
spesifik namun tetap tidak menyalahi gagasan utama yang telah kita buat
sebelumnya. Setelah gagasan utama, unsur kedua disusul oleh kalimat utama.
Sebenarnya kalimat utama sama hal nya dengan gagasan utama, hanya saja letak
kedua unsur ini berbeda. Sebuah kalimat utama sudah pasti memiliki gagasan
utama, namun kalimat utama biasanya terletak pada awal kalimat sedangkan
gagasan utama bisa juga terletak secara eksplisit. Dengan adanya kalimat utama
ini kita dapat mengembangkannya menjadi beberapa kalimat yang dapat menjadi
kalimat penjelas.
3. Hubungan Paragraf yang Padu Dengan Sebuah Karangan
Karangan merupakan hasil karya tulis yang memuat gagasan utama kemudian
dikembangkan menjadi lebih luas. Sebelum membuat sebuah karangan biasanya kita
dituntut untuk membuat kerangka karangan terlebih dahulu, sehingga karangan yang
kita buat tidak keluar dari pembahasan yang telah ditentukan sebelumnya. Kerangka
karangan biasanya meliputi tema, topik, judul, dan menentukan isi dari sebuah karangan
yang akan kita buat. Sebuah karangan biasanya terdiri dari beberapa paragraf, dalam
pembentukannya selain harus memperhatikan kerangka karangan penulis juga harus
memperhatikan penyusunan paragrafnya. Terkadang seorang penulis ternyata juga dapat
melakukan kesalahan, kesalahan – kesalahan tersebut seringnya terletak pada
penyusunan paragraf. Banyak dari mereka yang kurang memperhatikan kepaduan
paragraf dalam karangan yang telah dibuat.
Sebuah karangan harus lah memiliki paragraf yang padu, kepaduan antar paragraf
ini nantinya dapat membantu mempermudah pembaca untuk memahami apa isi dan
tujuan dari sebuah karangan yang telah dibuat oleh penulis. Apabila penulis melakukan
hal yang sebaliknya, maka hasil yang diperoleh juga sebaliknya. Pembaca akan
mengalami kesulitan mengenai apa tujuan dari karangan jika paragrafnya saja tidak
memiliki kepaduan dengan paragraf – paragraf yang lain. Hal seperti ini lah yang
membuat pembaca seolah hanya membaca runtutan kalimat yang disusun dalam bentuk
beberapa paragraf secara rapi tanpa mengetahui apa makna dari setiap paragrafnya.
Pembaca tidak mengetahui apa hubungan antar paragraf yang ia baca, meskipun kalimat
– kalimat yang dituliskan itu memiliki kesinambungan dengan kalimat yang lain, tetapi
jika antar paragrafnya tidak memiliki kepaduan percuma saja pembaca membaca
karangan tersebut.
Karena pada hakikatnya ketika pembaca membaca sebuah karangan dari penulis,
tujuan mereka sudah pasti ingin mengetahui apa tujuan dan isi dari karangan tersebut.
Jika karangan yang mereka baca ternyata tidak memiliki kepaduan antar paragrafnya,
maka pembaca akan mengalami kesulitan untuk memahaminya. Oleh karena itu posisi
hubungan paragraf yang padu dalam sebuah karangan sangat lah penting. Karena tujuan
penulis sebenarnya pasti ingin menyampaikan gagasan dari pemikiran mereka dalam
bentuk karya tulis yang kemudian dinikmati oleh pembacanya. Sehingga dalam
penyusunan karangannya penulis hendak lah memperhatikan penggunaan susunan
paragrafnya.
4. Cara Membuat Paragraf yang Padu Dalam Sebuah Karangan
Setelah mengetahui bagaimana penting hubungan antara paragraf yang padu dalam
sebuah karangan, sebaiknya kita juga mengetahui bagaimana cara membuat paragraf
yang padu dalam sebuah karangan. Tujuan dari pembuatan paragraf yang padu dalam
sebuah karangan sama saja dengan yang sebelumnya, yaitu untuk mempermudan
pembaca memahami tujuan dan isi dari karangan yang telah dibaca. Untuk itu ada
beberapa cara yang perlu diperhatikan agar penulis dapat membuat paragraf yang padu
dalam sebuah karangan. Hal – hal yang berkaitan dengan penyusunan tersebut biasanya
meliputi tema, topik, dan pemilihan kata dalam kalimat. Oleh karena itu penulis
membutuhkan kerangka karangan terlebih dahulu sebelum menyusun karangan.
Setelah menyusun kerangka karangan, baru lah penulis memilih pilihan kata yang
dirasa tepat serta sesuai dengan kaidah penulisan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI). Pemilihan kata selain sesuai dengan KBBI juga harus sesuai dengan kaidah
karangan yang telah dipilih oleh penulis, seperti yang telah kita ketahui sebelumnya
karangan itu ada berbagai macam jenisnya. Sehingga penulis harus menyesuaikan
dengan karangan apa yang ia buat. Setelah itu baru lah kita masuk pada paragraf,
paragraf yang disusun harus selalu memperhatikan syarat – syarat pembentukannya.
Syarat – syarat ini lah yang nantinya membantu penulis menyelesaikan paragraf dengan
baik dalam setiap karangannya.
Sebenarnya fokus utama untuk membentuk kepaduan antar paragraf di dalam
sebuah karangan terletak pada syarat paragraf dan kerangka karangan yang telah dibuat.
Apabila penulis menyusun karangan sesuai dengan urutan kerangka yang telah
ditentukan, pasti karangan memiliki kejelasan. Memperhatikan syarat penyusunan
paragraf juga penting untuk membentuk kepaduan antar paragraf di dalam sebuah
karangan. Dengan adanya kerangka karangan dan memperhatikan syarat – syarat dari
pembentukan paragraf, penulis diharapkan mampu menyusun sebuah karangan yang
memiliki kepaduan antar paragraf di dalamnya. Sehingga mempermudah pembaca
untuk memahami tujuan dan isi karangan yang dibacanya.
5. Kesimpulan
Paragraf merupakan susunan dari beberapa kalimat yang menjadi satu kesatuan, tiap
paragraf memiliki ide pokok dan deretan kalimat penjelas. Bila membahas tentang
paragraf pasti tidak jauh dari sebuah karangan, karena paragraf sendiri merupakan salah
satu komponen dari karangan. Dalam penyusunannya hendak lah kita memperhatikan
syarat – syarat paragraf agar kita dapat membentuk paragraf yang padu. Dari kepaduan
antar paragraf tersebut, sebuah karangan menjadi karangan yang jelas sehingga dapat
mempermudah pembaca memahami isi dan tujuannya. Jika paragraf yang kita buat tidak
padu, maka pembaca akan mengalami kesulitan memahami isi dan tujuan karangan.
Secara umum syarat penyusunan paragraf ada tiga, yaitu kesatuan, kepaduan, dan
kelengkapan. Ketiga unsur ini memiliki pengaruh yang penting dalam penyusunan
sebuah karangan, jika kita ingin memiliki karangan dengan paragraf yang padu.
Sebenarnya tujuan penulis membuat sebuah karya tulis hanya lah untuk menuangkan
ide – ide serta gagasan – gagasannya dalam sebuah karya tulis. Kemudian dinikmati
oleh para pembaca dengan tujuan agar pembaca mampu memahami isi karangan yang
telah dibuatnya. Namun ternyata seringkali penulis kurang memperhatikan bagian
penyusunan paragraf, sehingga tak heran bila paragraf dalam sebuah karangan memiliki
ketidak paduan.
Ketidakpaduan ini lah yang nantinya akan mempersulit pembaca memahami isi dan
tujuan karangan. Pembaca hanya membaca serangkaian kalimat yang tersedia dalam
tiap paragrafnya tanpa mengetahui apa makna yang ada pada setiap paragrafnya.
Harapan pembaca yang ingin mengetahui apa isi dan tujuan karangan ternyata tidak
ditemuinya. Pembaca seolah membuang waktu ketika membaca karangan yang seperti
itu. Oleh karena itu, sebelum kita membuat sebuah karangan seharusnya kita membuat
kerangka karangan dan memperhatikan penyusunan kalimat dalam paragraf agar
kalimat yang kita susun memiliki hubungan keterkaitan antar paragraf.
Daftar Pustaka
keraf, dr. Gorys. 1980. KOMPOSISI. Flores: nusa indah.
Salamadian. 2018. “PENGERTIAN PARAGRAF : Fungsi, Ciri, Jenis – Jenis Paragraf
dan Pengertiannya”, (online),
(https://salamadian.com/pengertian-paragraf/, diakses pada 24 Juni 2021).
Bitar. 2021. “Paragraf – Pengertian, Unsur, Syarat, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur,
Contoh”, (online),
(https://www.gurupendidikan.co.id/paragraf/ , diakses pada 25 Juni 2021).
Muhzuhri. 2019. “SOAL DAN PEMBAHASAN KALIMAT TIDAK PADU DALAM
PARAGRAF (SOAL UN 2019 NOMOR 10)”, (online),
(https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/07/soal-dan-pembahasan-kalimat-tidak-
padu.html , diakses pada 26 Juni 2021).
Aulia, Citra. 2021. “Apa yang dimaksud Kesatuan dan Kepaduan Paragraf”, (online),
(https://www.sridianti.com/apa-yang-dimaksud-kesatuan-dan-kepaduan-
paragraf.html, diakses pada 26 Juni 2021).
kyzy_. “MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA”, (online),
(https://www.coursehero.com/file/p7fra4p/3-KELENGKAPAN-PARAGRAF-
Kelengkapan-ditandai-dengan-ketuntasan-informasi-yang/ , diakses pada 26 Juni
2021).
Ochadanu. 2016. “Jelaskan apa yang dimaksud kelengkapan paragraf !”, (online),
(https://brainly.co.id/tugas/7529414 , diakses pada 26 Juni 2021).
Sumarni, Ratna S.Pd. “3 Syarat – Syarat Paragraf yang Baik dan Benar dalam Bahasa
Indonesia”, (online),
(https://dosenbahasa.com/syarat-syarat-paragraf-yang-baik-dan-benar/amp,
diakses pada 26 Juni 2021).
“3 Kelengkapan kelengkapan ialah suatu paragraf yang”, (online),
(https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.coursehero.com/file/pqkc0pf/3-
Kelengkapan-Kelengkapan-ialah-suatu-paragraf-yang-berisi-kalimat-
kalimat/&ved=2ahUKEwix4pv-
9rjxAhVNWysKHTXdC2oQFjADegQIIRAC&usg=AOvVaw1lPKUPmRqlBYvb
58SkDmc_&cshid=1624835361100 , diakses pada 26 Juni 2021).

Anda mungkin juga menyukai