Anda di halaman 1dari 5

6.

KUBISME

Kubisme merupakan jenis aliran seni rupa yang memiliki bentuk-bentuk geometris untuk mendapatkan nilai-
nilai seni yang indah dilihat, misalnya seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan
kotak-kotak.

Ciri-ciri kubisme yang utama tentunya adalah memiliki bentuk geometris. Selain itu karakteristik lainnya adalah
memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.

Salah satu tokoh atau seniman yang beraliran kubisme adalah Fajar Sidik. Fadjar Sidik lahir 8 Februari 1930
dan meninggal pada 14 Januari 2004 pada umur 74 tahun. Dia adalah seorang pelukis yang sudah mencapai
purify of form(kemurnian bentuk). Dalam beberapa lukisanya, ia melukis lukisan yang abstract disebut "design
ekspresif".meninggal di rumahnya di Yogyakarta. Ia meninggalkan lukisan-lukisan yang sampai sekarang masih
bisa dibilang sebagai lukisan yang sangat menginspirasi. Selama 40 tahun ia diuji untuk mempertahankan
keyakinan estetik abstraknya secara kuat. Fadjar Sidik telah menjadi agen perubahan dalam lukis modern di
Indonesia.

7. FAUVISME
Fauvisme merupakan aliran seni rupa yang memberikan kebebasan berekspresi sehingga banyak objek lukisan
yang dibuat kontras dengan aslinya. Aliran seni rupa ini pertama kali muncul pada awal abad ke 20.

Ciri-ciri fuvisme adalah seni lukisannya menggunakan warna-warna yang kontras dan cenderung liar. Bahkan
warna yang digunakan terkesan acak dan tidak sesuai warna yang sesuai. Penggunaan garis juga disederhanakan
sehingga agar bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.

Salah satu tokoh atau seniman yang beraliran fauvism adalah André Derain. Lahir di Chatou, Prancis, 10-Juni-
1880, adalah seorang pelukis, pemahat patung, ilustrator, dan pionir seni lukis modern Prancis. Derain
mengembangkan gaya awal melukisnya dalam sebuah asosiasi bersama teman-temannya bernama Maurice de
Vlaminck dan Henri Matisse dan mendirikan Fauves. Derain bersama Maurice de Valminck dan Henri Matisse
adalah eksponen utama dalam aliran Fauvisme.

8. DADAISME
Dadaisme merupakan jenis aliran seni rupa yang menggambarkan mengenai kekerasan dan kekasaran, karena
dilatarbelakangi oleh kondisi peperangan. Oleh karena itu aliran dadaisme sering dianggap sebagai anti seni
atau anti perasaan dan seolah bertentangan dengan prinsip seni rupa itu sendiri.

Ciri-ciri dadaisme antara lain adalah gambar objek cenderung berbau kekerasan, kasar, dan bersifat kritikan,
sindiran ataupun plesetan. Biasanya lukisan didominasi oleh teknik pewarnaan primer yang tajam dan kontras.

Salah satu tokoh atau seniman yang beraliran Dadaisme adalah Hendra Gunawan. Hendra Gunawan (lahir di
Bandung, Hindia Belanda, 11 Juni 1918 – meninggal di Bali, Indonesia, 17 Juli 1983 pada umur 65 tahun)
adalah seorang pelukis dan pematung yang terlahir dari pasangan bernama Raden Prawiranegara dan ibunya
bernama Raden Odah Tejaningsih. Sejak masih di SD telah tekun belajar sendiri mengambar segala macam
yang ada di sekitarnya seperti buah-buahan, bunga, wayang (golek dan kulit) serta bintang film. Bahkan ketika
duduk di kelas 7 HIS, ia sanggup melukis pemandangan alam. Ia mulai serius belajar melukis setamat SMP
Pasundan.

9. FUTURISME
Futurisme merupakan jenis aliran seni rupa yang sangat menekankan keindahan gerak, garis, visual, dan warna.
Jenis aliran ini dianggap sebagai aliran seni rupa anti kubisme yang dikatakan statis.

Ciri-ciri futurisme adalah karya seninya menangkap unsur gerak dan kecepatan. Selain itu futurisme
memanfaatkan prinsip aneka tampak dan menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi. Biasanya yang
dijadikan objek adalah makhluk hidup.

Salah satu tokoh atau seniman yang beraliran futurisme adalah Severini. Gino Severini (7 April 1883 - 26
Februari 1966) adalah seorang pelukis Italia dan anggota terkemuka gerakan Futuris . Untuk sebagian besar
hidupnya, dia membagi waktunya antara Paris dan Roma. Dia dikaitkan dengan neo-klasisisme dan " kembali
ke ketertiban " dalam dekade setelah Perang Dunia Pertama. Selama karirnya ia bekerja di berbagai media,
termasuk mosaic dan fresco . Dia menunjukkan karyanya di pameran besar, termasuk Roma Quadrennial , dan
memenangkan hadiah seni dari institusi besar.

10. SURREALISME
Macam-macam aliran seni rupa berikutnya adalah surrealisme, yang ditujukan untuk menggambarkan objek
yang sering dijumpai dalam mimpi atau imajinasi alam bawah sadar. Surrealisme bersifat tidak realistis dan
tidak mungkin berwujud dalam kehidupan nyata.

Ciri-ciri surrealisme yang utama adalah lukisannya penuh dengan khayalan dan imajinasi. Hal ini membuat
lukisan terkesan aneh dan asing, biasanya dengan menggabungkan objek makhluk hidup dan benda mati.

Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran surrealisme ini misalnya adalah, Abdul Rahman. Amang
Rahman lahir dari pasangan seorang keturunan Arab dan ibunya berasal dari daerah Jambi Kemantren,
Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebagai putra ke empat dari 13 bersaudara dalam lingkungan keluarga yang
taat beragama, Amang pada masa kecilnya mendapat pengaruh kuat kebudayaan Islam di Jawa yang diperoleh
dari cerita maupun petuah dari kakek neneknya, keluarga, masyarakat, lingkungannya maupun kawan sebaya
sepermainannya. Pengaruh ini berlanjut terus hingga usia remaja. Dia sangat akrab dengan Al Quran, berbagai
surau, mesjid bahkan gemar pula mengunjungi berbagai makam. Karena tertarik untuk berziarah atau
menyaksikan nisan antik yang bertuliskan huruf Arab maupun huruf Jawa yang pada saat itu dianggap menarik
dan unik.

Anda mungkin juga menyukai