Anda di halaman 1dari 2

Nama : Achmad Aris Syahrul Ramadhan

NPM : 21031010224

Paralel : D

1. Apa beda pengerjaan logam secara forming dan machining ?


 Pembentukan logam secara forming : Proses pembuatan dilakukan dengan
memberi gaya tekan hingga mampu memadatkan dan menarik logam, proses
pembentukan harus melalui tahap pemanasan terlebih dahulu.
 Pembentukan logam secara machining : Proses pembuatan menggunakan
perangkat tambahan berupa perkakas pemotong atau mesin, proses
pemotongan tidak melalui pemanasa terlebih dahulu.

2. Apa fungsi unsur-unsur pemadu pada baja ?


Fungsi unsur-unsur pemadu baja ialah guna meningkatkan kekuatan, kekerasan,
ketahanan aus, kemampuan diperkeras, daya hantar listrik dan ketahanan karat.
Contoh :
Silisium (Si)
 Meningkatkan : Kekuatan, kekerasan, kemampuan diperkeras, tahan aus,
ketahanan terhadap panas dan korosi.
Mangan (Mn)
 Meningkatkan : Kekuatan, kekerasan, kemampuan ditemper, ketahanan
terhadap aus.
Krom (cr)
 Meningkatkan: Kekerasan, kekuatan, ketahanan aus, kemampuan diperkeras,
ketahanan panas, kerak, karat dan asam, kemudahan dipoles.
Nikel (Ni)
 Meningkatkan : Keuletan, kekuatan, ketahanan karat, tahanan listrik.
3. Bagaimana cara pembuatan besi sponge yang lengkap dengan gambar alat kiln putar
dan reaksi yang terjadi ?

Salah satu proses pembuatan besi sponge yaitu dengan menggunakan rotary kiln.
Rotary kiln merupakan tungku putar yang digunakan untuk kalsinasi, di mana suhu
operasinya berkis arantara 700C – 1000C. Rotary kiln dipilih karena dapat digunakan
untuk proses kontinyu. Karakteristik bahan baku merupakan hal yang sangat sensitif
dalam pembuatan sponge iron. Karakteristik kimia dan fisik merupakan faktor yang
penting pada rotary kiln. Bahan baku bijih besi pada pabrik kotary kiln cukup
fleksibel bisa berupa iron ore pellet, lump ore, atau pasirbesi. Kandungan Fe
minimum 53% dan kandungan gangue maksimum 5%. Batu kapur digunakan sebagai
bahan aditif pada proses reduksi bijih besi di rotary kiln yang berfungsi sebagai
penyerap belerang dari campuran bahan baku selama proses reduksi. Bahan ini
dicampur terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam rotary kiln. Reduktor yang
digunakan pada proses rotary kiln adalah batu bara, mulai dari jenis antrasit sampai
lignite. Tiap jenis batu bara memerlukan adaptasi operasi rotary kiln terutama
dalam hal rasio antara bijih besi dan jumlah reduktor yang dibutuhkan. Untuk
penggunaa batu bara dengan kandungan kalori rendah, diperlukan tambahanbahan
bakar seperti gas alam atau bahan bakar cair, untuk menjaga profil temperatur
yang dibutuhkan dalam proses. Berdasarkan data tersebut maka banyak batubara
Indonesia memenuhi persyaratan sebagai bahan pereduksi. Reaksi yang terjadi di
rotary kiln:

Boudardreaction:
C + CO22 CO (regenerasi)
Proses reduksi:
Fe2O3 + 3CO 2Fe + 3CO2 (reduksi )7

Anda mungkin juga menyukai