MODUL 8
PENYUSUNAN MEKANISME AKSI PERBAIKAN
PENGELOLAAN PERIKANAN
(UK A 03132.014.01)
Tahun 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem (Ecosytem Kode Modul
Approachto Fisheries Management/EAFM) Jenjang Perencana Level Teknisi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,tim penulis telah berhasil
menyelesaikan Penyusunan Modul Penyusunan Mekanisme Aksi
Perbaikan pengelolaan Perikanan yang merupakan salah satu materi
dalam Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan
Ekosistem (Ecosytem Approach To Fisheries
Management/EAFM)Jenjang Perencana.
Materi pembelajaran dalam modul ini disusun sesuai dengan
Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) Pengelolaan Perikanan
Dengan Pendekatan Ekosistem sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 9 Tahun 2015. Dengan
selesainya modul ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
terhadap pencapaian tujuan dari penyelenggaraan pelatihan.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Tim Penyusun, Master
Trainer EAFM, Akademisi dan seluruh pihak atas kerjasamanya dalam
penyusunan modul ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
modul ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik, usul, atau saran
yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan
untuk menyempurnakan modul tersebut di masa mendatang.
Jakarta, Desember2020
Kepala Pusat Pelatihan dan
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Ruang lingkup modul Penyusunan Mekanisme Aksi Perbaikan
pengelolaan perikanan ini membahas tentang pengetahuan,
ketrampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk menentukan pihak
pelaksana rencana aksi perbaikan pengelolaan perikanan dan
sistematika mekanisme pelaksanaan rencana aksi perbaikan
pengelolaan perikanan.
B. Peta Kedudukan Modul
C. Prasyarat
Modul ini diperuntukan bagi peserta pelatihanyang telah memiliki :
1) Pengetahuan terkait hierarki rencana aksi, biaya dan manfaat
program aksi, tujuan pengelolaan ekologi, social, ekonomi,
kelembagaan, budget analisis
2) Pengetahuan dan keterampilan terkait mengidentifikasi
pemangku kepentingan dan keterkaitannya dengan EAFM
3) Ketrampilan dalam memfasilitasi pertemuan dan melakukan
negosiasi dengan mitra
D. Tujuan
Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diharapkan memiliki
kompetensi dalam menyusun mekanisme aksi perbaikan
pengelolaan perikanan
G. Waktu
Alokasi waktu untuk mata pelatihan penyusunan tujuan kelembagaan
yang dibangun dari domain kelembagaan, sebanyak 8jam
pembelajaran (JP), @ 45 menit.
BAB II
MENENTUKAN PIHAK PELAKSANA RENCANA AKSI
PERBAIKAN PENGELOLAAN PERIKANAN
A. Lembar Informasi
Judul Modul : Penyusunan mekanisme aksi perbaikan
pengelolaan perikanan
Elemen : Menentukan pihak pelaksana rencana aksi
Kompetensi 1 perbaikan pengelolaan perikanan
A. Informasi Pokok
I. Kriteria pihak pelaksana rencana aksi perbaikan pengelolaan
jangka pendek, menengah, dan panjang
pada sumber daya yang akan dikelola, dengan klaim atas wilayah atau
sumber daya; dengan kegiatan yang berdampak pada daerah atau
sumber daya; dan dengan, misalnya, minat musiman, geografis atau
budaya khusus.
Semua stakeholder perlu diundang ke pertemuan awal
stakeholder EAFM atau lokakarya. List daftar stakeholder yang harus
didekati dapat didasarkan pada Gambar 2.2. Menemukan
keseimbangan yang tepat untuk menjadi inklusif sehingga terlibat
sebanyak mungkin pemangku kepentingan melawan memiliki massa
yang nakal cukup sulit, tetapi harus diingat bahwa konsultasidan fine-
tuning dari rencana dapat terjadi berikutnya. Dalam contoh pertama,
penting untuk memasukkan orang-orang mungkin akan paling
terpengaruh oleh proses perencanaan. Hal ini kemungkinan besar
dengan memasukkan (i) nelayan (sering dipilih meskipun asosiasi
nelayan termasuk pekerja nelayan skala kecil dan nelayan komersial
skala besar; (ii) aparat pemerintah baik di tingkat nasional (untuk
mengatur kebijakan secara keseluruhan) dan di daerah (untuk
memastikan implementasi); (iii) LSM; (iv) peneliti, dan (v) engawasan
perikanan.
Dukungan atau kurangnya dukungan para pemangku
kepentingandapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dari
analisis. Analisis pemangku kepentingan EAFM dilakukan dengan
tujuan supaya dapat mengidentifikasi mitra potensial EAFM,
dalammengeksplorasi pendekatan berhubungan dengan orang
tertentu atau kelompok dapat mendukung atau berpotensi memusuhi
EAFM, dan untuk memberikan wawasan ke dalam dinamika dan
hubungan individu dan kelompok dengan berbagai kepentingan
menggunakan pengaruh sumber daya tertentu atau proyek.
Salah satu kerangka analisis stakeholder adalah matrik 2x2
dimanapara pemangku kepentingan diplot sesuai dengan (i) betapa
pentingnya pemangku kepentingan ini untuk proses EAFM pada
satusumbu (sumbu Y) dan seberapa besar pengaruh (power) yang
mereka miliki atas proses EAFM pada sumbu lainnya (sumbu X)
(Gambar 2.3).
1.1. Partisipasi
Manfaat partisipasi yang luas meliputi:
Memasukkan berbagai perspektif stakeholder;
Mempromosikan tindakan (apa dari siapa Stakeholder???);
Memungkinkan proses pemberdayaan yang:
Mendorong kepercayaan dan kemandirian
Dapat menjadi katalis untuk perubahan;
Efektifias biaya dan cepat;
Meningkatkan rasa kepemilikan yang lebih besar antara para
pemangku kepentingan;
Judul Modul:Penyusunan Mekanisme Aksi Perbaikan Pengelolaan Perikanan
Versi 2020 Halaman: 14
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem (Ecosytem Kode Modul
Approachto Fisheries Management/EAFM) Jenjang Perencana Level Teknisi
hal ini menjadi hak pengelolaan - hak untuk terlibat dalam desain dan
pelaksanaan tindakan manajemen.
2. 5. Co-manajemen
Terdapat hubungan yang kuat (saling ketergantungan) antara
pendekatan ekosistem dan comanajemen karena mereka sebagian
besar melengkapi. Hak, dan tingkat pemberdayaan
pemangkukepentingan (stakeholder), memiliki dampak penting pada
kemampuan mereka untuk terlibat dalam pengambilan keputusan
dan pelaksanaan proses.
Pendekatan manajemen dapat "tinggi – rendah", yaitu
dilaksanakan sepenuhnya oleh, dan tanggung jawab, pemerintah
(pemerintah biasanya pusat); atau "bottom-up", di mana manajemen
berbasis masyarakat memerlukan pelimpahan penuh tanggung jawab
kepada masyarakat / nelayan. Dalam dunia nyata, pembagian
kekuasaan biasanya di suatu tempat di antara dua ekstrim (Gambar
3.1).
2. Pelaksana rencana 2.1. Pelajari materi yang diberikan oleh pemateri Kertas plano
aksi perbaikan 2.2. Tentukan metode pelaksanaan rencana aksi Spidol
pengelolaan perbaikan pengelolaan perikanan Kertas flipchart
perikanan jangka
2.3. Tentukan Pelaksana rencana aksi perbaikan
pendek,
pengelolaan perikanan
menengah, dan
2.4. Presentasikan hasil diskusi kelompok
panjang ditentukan.
2.5. Buat laporan
C. Evaluasi
Nama Peserta :
Judul Modul : Penyusunan mekanisme aksi perbaikan
pengelolaan perikanan
Elemen : Menentukan pihak pelaksana rencana aksi
Kompetensi 1 perbaikan pengelolaan perikanan
Tugas:
1. Bagaimana cara mengidentifkasi steakholders
2. Bagaimana cara mengidentifikasi pengaruh dari masing - masing
steakholders
3. Jelaskan cara menentukan steakholders kunci
Nilai K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
D. Kemajuan Berlatih
Nama Peserta :
Judul Modul : Penyusunan mekanisme aksi perbaikan pengelolaan perikanan
Elemen : Menentukan pihak pelaksana rencana aksi perbaikan pengelolaan perikanan
Kompetensi 1
Tingkat Catatan
Kemajuan
No. Kriteria Unjuk Kerja Urutan Pekerjaan Yang
Dicapai
K BK
1. Kriteria pihak 1.1. Bentuk kelompok diskusi yang beranggotakan 3-
pelaksana rencana 5 orang
aksi perbaikan 1.2. Lakukan Identifikasi steakholders
pengelolaan jangka
1.3. Identifikasi pengaruh dari masing - masing
pendek, menengah,
dan panjang steakholders
ditentukan. 1.4. Tentukan setakholders utama / kunci
BAB III
MENJELASKAN SISTEMATIKA MEKANISME PELAKSANA
RENCANA AKSI PERBAIKAN PENGELOLAAN PERIKANAN
A. Lembar Informasi
Judul Modul : Penyusunan mekanisme aksi perbaikan
pengelolaan perikanan
Elemen : Menjelaskan sistematika mekanisme
Kompetensi 2 pelaksanaan rencana aksi perbaikan
pengelolaan perikanan
Tindakan pokok
Untuk setiap masalah yang memerlukan manajemen langsung,
mungkin tujuan-tujuan pengelolaan perlu diidentifikasi.
Jika ada lebih dari satu tujuan manajemen untuk masalah,
menentukan hierarki atau prioritas relatif.
Mendapatkan masukan atau saran dari stakeholder terhadap
kesesuaian dan kepraktisan mereka.
Ulasan tujuan pengelolaan untuk memastikan mereka konsisten
dengan tujuan tingkat tinggi, undang-undang atau kebijakan.
Konfirmasi paket tujuan pengelolaan yang akan digunakan untuk
mengembangkan sistem manajemen.
2. Perbaikan Pengelolaan
Pengelolaan perikanan dapat diterapkan di sejumlah sisi
geografis, mulai dari ekosistem laut yang besar untuk masyarakat
nelayan (kelompokdesa). Namun, EAFM bekerja paling baik pada
tingkat "perikanan" dan sangat penting secara jelas mendefinisikan
daerah yang akan dikelola,yaitu UPP.
UPP terdiri dari:
Spesies, mis perikanan tuna;
Jenis peralatan, misalnya pukat perikanan;
Suatu daerah, misalnya terkait dengan beberapa daerah yang
dikenalmis pantai selatan xxx;
Perikanan berdekatan dengan desa atau komunitas yang bernama;
atau kombinasi dari di atas.
Idealnya memilih UPP harus:
Berhubungan dengan beberapa batasan ekologi yang diketahui,
meskipun hal ini sering sulit dicapai dalam arti praktis sebagai batas
ekologi jarang bertepatan dengan batas-batas politik dan sering
bersarang
Mencakup seluruh rentang wilayah persediaan utama; dan
Mencakup semua alat memancing yang tersedia, termasuk
pekerja nelayan skala kecil dan nelayan komersial skala besar.
Penilaian kinerja
Tanggapan manajemen perikanan.
monitoring dan evaluasi, terutama untuk evaluasi dan review, jika ini
tidak mungkin terjadi.
Untuk meringkas, evaluasi harus dilakukan setidaknya setiap
tahun. Evaluasi tahunan dapat memicu ulasan dan tanggapan adaptif
dalam manajemen (jika mereka tidak bekerja sangat baik) dan dalam
kepatuhan dan penegakan Pemantauan Pengaturan dan Pengawasan
kegiatan. Sekali setiap limatahun atau lebih evaluasi utama dan
pengkajian atas rencana tersebut harus dilakukan, dan jika sesuai, isu,
tujuan dan sasaran harus diperiksa (Gambar 3.4). termasuk jangka
pendek dan ulasan jangka panjang dari rencana
a. Tujuan pengelolaan
b. Perbaikan pengelolaan
c. Memantau dan mengevaluasi kinerja
d. Meninjau dan mengadopsi rencana
kerja
1.3. Presentasikan hasil diskusi kelompok
2 Sistematika mekanisme
pelaksanaan rencana aksi
perbaikan pengelolaan
perikanan jangka pendek,
menengah, dan Panjang
dijelaskan
C. Evaluasi
Nama Peserta :
Judul Modul : Penyusunan
mekanisme aksi perbaikan
pengelolaan perikanan
Elemen Kompetensi : Menjelaskan sistematika mekanisme
2 pelaksanaan rencana aksi perbaikan
pengelolaan perikanan
Tugas:
1. Apa itu tujuan pengelolaan yang SMART
2. Sebutkan Langkah - langkah dalam melakukan perbaikan
pengelolaan
3. Sebutkan langkah - langkah dalam melakukan monitoring dan
evaluasi kinerja
Nilai K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
D. Kemajuan Berlatih
Nama Peserta :
Judul Modul : Penyusunan mekanisme aksi perbaikan pengelolaan perikanan
Elemen Kompetensi : Menjelaskan sistematika mekanisme pelaksanaan rencana aksi perbaikan
pengelolaan perikanan
Tingkat
Kemajuan
No. Kriteria Unjuk Kerja Urutan pekerjaan yang Catatan
dicapai
K BK
1. Sistematika mekanisme 1.1.Bentuk kelompok diskusi yang
pelaksanaan rencana aksi beranggotakan 3 – 5 orang
perbaikan pengelolaan 1.2. Diskusikan tentang tujuan pengelolaan
perikanan jangka pendek, yang SMART
menengah, dan panjang 1.3. diskusikan tentang langkah - langkah
disediakan perbaikan pengelolaan
1.4. diskusikan tentang langkah - langkah
dalam melakukan monitoring dan
evaluasi
Keterangan:
K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
Paraf Peserta : …. Paraf Pelatih : …
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Allen G (1999). A field guide for anglers and divers: Marine fishees of
South east asia. Singapore: Periplus editions (HK) Ltd
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1: Kerangka ideal kerjasama antar lembaga dan
perundingan EAFM (diadaptasi dari FAO, 2005) ........... 9
Gambar 2. 2 Contoh kelompok pemangku kepentingan. ................. 10
Gambar 2. 3: Analisis matrik 2x2 kepentingan dan pengaruh
stakeholders ................................................................ 12
Gambar 2. 4: Strategi analisis yang berbeda dibutuhkan untuk
kelompok yang berbeda bedasarkan stakeholder ....... 12
Gambar 2. 5: Contoh diagram Venn menunjukkan hubungan antara
para pemangku kepentingan ....................................... 14
Gambar 2. 6: Hubungan antara co-manajemen, manajemen berbasis
masyarakat dan manajemen pemerintahan ................ 22