Anda di halaman 1dari 40

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KP


PUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN

PELATIHAN PENGELOLAAN PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN


EKOSISTEM BAGI PERENCANA

MODUL 2
PENYUSUNAN TUJUAN SOSIAL EKONOMI YANG DIBANGUN
DARI DOMAIN SOSIAL DAN EKONOMI
(UK A.03132.011.01)

Tahun 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, tim penulis telah
berhasil menyelesaikan Penyusunan Modul Penyusunan Tujuan
Sosial Ekonomi Yang Dibangun Dari Domain Sosial Dan Ekonomi (
Unit Kompetensi A.3132.011.01), yang merupakan salah satu materi
dalam Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan
Ekosistem (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)
Jenjang Perencana level Ahli.
Materi pembelajaran dalam modul ini disusun sesuai dengan
Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) Pengelolaan Perikanan
Dengan Pendekatan Ekosistem sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 9 Tahun 2015 dari UK
A.03132.011.01. Dengan selesainya modul ini, diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan dari
penyelenggaraan pelatihan.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Tim Penyusun,
Master Trainer EAFM, Akademisi dan seluruh pihak atas
kerjasamanya dalam penyusunan modul ini. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan modul ini masih banyak kekurangan, untuk itu
kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai
bahan pertimbangan untuk menyempurnakan modul tersebut di
masa mendatang.

Jakarta, Desember 2020


Kepala Pusat Pelatihan dan
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan,

Dr. Lilly Aprilya Pregiwati, S.Pi., M.Si.

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: iii
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... iii


DAFTAR ISI ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Deskripsi ..................................................................................... 1
B. Peta Kedudukan Modul .............................................................. 1
C. Prasyarat .................................................................................... 1
D.Tujuan ........................................................................................ 2
E. Petunjuk Penggunaan Modul ..................................................... 2
F. Materi Elemen Kompetensi ........................................................ 3
G.Waktu ......................................................................................... 4
H.Pengertian dan Istilah ................................................................ 4
BAB II MENENTUKAN TUJUAN SOSIAL EKONOMI DALAM PENERAPAN
EAFM ...................................................................................... 8
A. Lembar Informasi ....................................................................... 8
B. Praktek Unjuk Kerja .................................................................. 19
C. Evaluasi .................................................................................... 22
D.Kemajuan Berlatih .................................................................... 23
BAB III MENENTUKAN PROSES TAHAPAN PENCAPAIAN TUJUAN
SOSIAL EKONOMI DALAM PENERAPAN EAFM ......................... 26
A. Lembar Informasi ..................................................................... 26
B. Praktek Unjuk Kerja .................................................................. 28
C. Evaluasi .................................................................................... 31
D.Kemajuan Berlatih .................................................................... 32
BAB IV PENUTUP ............................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 36
TIM PENYUSUN MODUL .................................................................. 37
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: iv
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Ruang lingkup modul Penyusunan tujuan social ekonomi yang
dibangun dari domain social ekonomi ini membahas tentang
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk
menentukan tujuan sosial ekonomi dalam penerapan EAFM dan
menentukan proses tahapan pencapaian tujuan sosial ekonomi
dalam penerapan EAFM.
B. Peta Kedudukan Modul

Penyusunan Tujuan Ekologi yang


dibangun dari Domain SDI, Habitat
dan Ekosistem serta Teknik
Penangkapan Ikan
Pelatihan Pengelolaan
Perikanan dengan Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi
Pendekatan Ekosistem yang dibangun dari Domain Sosial
Jenjang Perencana dan Ekonomi
Level Ahli
Menyusun Tujuan Kelembagaan
yang dibangun dari Domain
Kelembagaan
C. Prasyarat
Modul ini diperuntukan bagi peserta pelatihan yang telah memiliki
(diambil dari UK A.03132.011.01) :
1) Pengetahuan dalam Integrated Coastal Management, struktur
social dan ekonomi masyarakat, komunikasi public,
perencanaan partisipatif, managemen konflik, Right Based
Management , indicator pendapatan dan kesejahteraan

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 1
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

masyarakat, model pengelolaan perikanan lainnya


(konvensional)
2) Ketrampilan dalam menguraikan hubungan sebab akibat
setiap domain sosial ekonomi, merumuskan tujuan
pengelolaan secara efektif dan seimbang. Serta mampu
melakukan komunikasi massa.
D. Tujuan
Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diharapkan memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk
menentukan tujuan sosial ekonomi dalam penerapan EAFM dan
menentukan proses tahapan pencapaian tujuan sosial ekonomi
dalam penerapan EAFM.
E. Petunjuk Penggunaan Modul
1 Petunjuk bagi peserta
a. Mempelajari modul mulai dari awal hingga akhir secara
berurutan dan kerjakan tugas yang telah disediakan.
b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan pada masing-masing
kegiatan berlatih.
c. Menanyakan kepada pelatih jika menghadapi hal-hal yang
tidak dimengerti dari modul ini.
d. Memperhatikan dan memahami langkah kerja pada modul ini
sebagai panduan dalam berlatih.
2 Petunjuk bagi pelatih
a. Memahami secara baik isi modul yang akan diajarkan
b. Memfasilitasi Peserta selama proses belajar berlangsung.
c. Tidak mendominasi proses berlatih
d. Memberikan tugas baik secara kelompok maupun individu.
e. Memberikan arahan, bimbingan dan contoh kepada peserta
menyelesaikan tugas-tugas pada setiap tahap berlatih.
f. Mengevaluasi pencapaian kemajuan belajar peserta
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 2
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

F. Materi Elemen Kompetensi


JUDUL : Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi Yang
MODUL Dibangun Dari Domain Sosial Dan Ekonomi.
KOMPETENSI : Menyusun tujuan sosial ekonomi yang dibangun
dari domain sosial dan ekonomi.
DESKRIPSI : Mata diklat ini berkaitan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam
menentukan tujuan sosial ekonomi dalam
penerapan EAFM dan menentukan proses
tahapan pencapaian tujuan sosial ekonomi
dalam penerapan EAFM
No. Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menentukan tujuan 1.1 Tujuan sosial ekonomi jangka
sosial ekonomi dalam pendek, menengah dan panjang
penerapan EAFM. EAFM dirumuskan.
1.2 Tujuan sosial ekonomi jangka
pendek, menengah dan panjang
EAFM ditetapkan.

2. Menentukan proses 2.1 Sistematika tahapan pencapaian


tahapan pencapaian tujuan sosial ekonomi penerapan
tujuan sosial ekonomi EAFM disediakan.
dalam penerapan EAFM. 2.2 Titik target (reference point) dari
tujuan sosial ekonomi EAFM
jangka pendek, menengah dan
jangka panjang disediakan.
2.3 Tujuan sosial ekonomi jangka
pendek, menengah dan panjang
EAFM diimplementasikan dalam
rencana aksi.

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 3
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

G. Waktu
Alokasi waktu untuk mata pelatihan Penyusunan tujuan sosial
ekonomi yang dibangun dari domain sosial dan ekonomi, sebanyak 8
jam pembelajaran (JP), @ 45 menit yang terdiri dari 2 JP Teori dan 6
JP Praktek.

H. Pengertian dan Istilah


1. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan
lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan
sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu
sistem bisnis perikanan;
2. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian
dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan;
3. Pengelolaan Perikanan adalah semua upaya, termasuk proses
yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis,
perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi
sumber daya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum
dari peraturan perundangundangan di bidang perikanan, yang
dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan
untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumberdaya
hayati perairan dan tujuan yang telah disepakati;
4. Ekosistem adalah interaksi dan interelasi antara makhluk hidup
dengan lingkungannya;
5. Pendekatan Ekosistem adalah upaya untuk melibatkan
komponen ekosistem dengan suatu proses pengambilan
keputusan terhadap sumberdaya, ekosistem dan lingkunganya;
6. Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem
(Ecosystem Approach to Fisheries Management) selanjutnya
disebut EAFM adalah sebuah pendekatan pengelolaan yang
menitikberatkan pada pentingnya keterkaitan (konektivitas)
antara sumberdaya ikan dan komponen ekosistem perairan
termasuk aspek sosial, ekonomi, dan kelembagaan;
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 4
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

7. Konektivitas adalah keterkaitan fungsional antar komponen


EAFM yang turut mempertimbangkan prinsip kehati-hatian
(precautionary) dan ketidakpastian (uncertainty);
8. Keterkaitan Fungsional adalah hubungan timbal balik antara
komponen EAFM yang bersifat saling mempengaruhi dan tidak
tergantikan (irreversible);
9. Prinsip kehati-hatian (precautionary) adalah sebuah
pendekatan yang mempertimbangkan resiko dari sebuah aksi
pengelolaan;
10. Prinsip ketidakpastian (uncertainty) adalah prinsip yang
mempertimbangkan sifat ekosistem yang dinamis dan tidak
dapat diprediksi;
11. Unit Pengelolaan perikanan (Fisheries Management Unit)
yang selanjutnya disebut FMU adalah satuan pengelolaan
perikananyang didefinisikan menurut ruang dan spesies
sumberdaya ikan, dimana setiap unit pengelolaan perikanan
memiliki unit pengelola perikanan;
12. Unit pengelolaan perikanan menurut ruang adalah satuan
pengelolaan perikanan yang didefinisikan berdasarkan ruang
ekologis atau administratif;
13. Unit pengelolaan perikanan menurut spesies sumberdaya
ikan adalah satuan pengelolaan perikanan yang didefinisikan
berdasarkan unit stok spesies dan atau grup spesies tertentu;
14. Wilayah Pengelolaan Perikanan atau WPP (Fisheries
Management Area/FMA) adalah merupakan wilayah
pengelolaan perikanan untukpenangkapan ikan,
pembudidayaan ikan, konservasi, penelitian,
danpengembangan perikanan yang meliputi perairan
pedalaman,perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan,
dan Zona EkonomiEksklusif Indonesia;
15. Unit pengelola perikanan adalah satuan kelembagaan yang
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pengelolaan
perikanan pada unit pengelolaan perikanan tertentu;
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 5
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

16. Domain adalah kelompok dari berbagai indikator yang saling


berinteraksi membentuk karakteristik tertentu;
17. Domain sumberdaya ikan adalah kumpulan dari berbagai
indikator sumberdaya ikan yang tergabung dalam suatu
kelompok tertentu dan dapat saling berinteraksi;
18. Domain habitat adalah kumpulan dari berbagai indikator
habitat yang tergabung dalam suatu kelompok tertentu dan
dapat saling berinteraksi;
19. Domain teknik penangkapan adalah kumpulan dari berbagai
indikator penangkapan ikan yang tergabung dalam suatu
kelompok tertentu dan dapat saling berinteraksi;
20. Domain sosial adalah kumpulan dari berbagai indikator sosial
yang tergabung dalam suatu kelompok tertentu dan dapat
saling berinteraksi;
21. Domain ekonomi adalah kumpulan dari berbagai indikator
ekonomi yang tergabung dalam suatu kelompok tertentu dan
dapat saling berinteraksi;
22. Domain kelembagaan adalah kumpulan dari berbagai
indikator kelembagaan yang yang tergabung dalam suatu
kelompok tertentu dan dapat saling berinteraksi;
23. Indikator adalah nilai yang menjadi acuan (reference point)
untuk menunjukkan karakteristik domain;
24. Indikator kunci adalah indikator ranking pertama dan memiliki
bobot penilaian paling tinggi dalam suatu domain;
25. Parameter adalah variabel yang digunakan untuk mengukur
kualitas;
26. Pemantauan Kapal Penangkapan dan Pengangkutan Ikan
adalah kegiatan pemantauan secara langsung di atas kapal
penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan dengan melakukan
pencatatan terhadap ikan hasil tangkapan, daerah
penangkapan, waktu penangkapan ikan, jenis alat
penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan, termasuk
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 6
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

kegiatan pemindahan ikan hasil tangkapan dari kapal


penangkap ikan ke kapal penangkap ikan dan/atau ke kapal
pengangkut ikan yang diperbolehkan.

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 7
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

BAB II
MENENTUKAN TUJUAN SOSIAL EKONOMI DALAM
PENERAPAN EAFM
A. Lembar Informasi
Judul Modul : Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi Yang
Dibangun Dari Domain Sosial Dan Ekonomi.
Elemen : Menentukan tujuan sosial ekonomi dalam
Kompetensi 1 penerapan EAFM.

A. Informasi Pokok
2.1. Merumuskan tujuan sosial ekonomi jangka pendek, menengah
dan panjang EAFM.
Tujuan sosial ekonomi EAFM didasarkan pada indikator-indikator
yang menjadi kriteria penilaian pada domain sosial dan domain
ekonomi dan memperhatikan hasil identifikasi isu dan permasalahan
sosial ekonomi dan dibuat berdasarkan dimensi waktu yaitu jangka
pendek (2 tahun), menengah (3 tahun) dan panjang (5 tahun).
Indikator penilaian pada domain sosial EAFM terdiri atas partisipasi
masyarakat nelayan terhadap pengelolaan perikanan berkelanjutan;
konflik pemanfaatan sumberdaya perairan; Pemanfaatan
pengetahuan lokal dalam pengelolaan umberdaya ikan; representasi
tokoh; dan tingkat pendidikan, pengalaman/pelatihan atau status
sosial di masyarakat. Indikator penilaian pada domain ekonomi EAFM
terdiri atas kepemilikan aset, sumber pendapatan, rataan
pendapatan nelayan, proporsi belanja nelayan dan rasio tabungan
1). Indikator Sosial
a. Partisipasi Masyarakat
Definisi partisipasi masyarakat dalam petunjuk teknis ini adalah
peran aktif masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 8
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

perikanan berkelanjutan. Bentuk partisipasi masyarakat antara


lain
(1) Melakukan penangkapan ikan secara secara berkelanjutan
dan bertanggungjawab,
(2) Melakukan pencatatan hasil penangkapan ikan,
(3) Pengawasan sumber daya ikan (termasuk melaporkan
pelanggaran),
(4) Mengelola kawasan perlindungan sumber daya ikan, atau
(5) Melakukan pemulihan sumber daya ikan.

Pengukuran indikator partisipasi masyarakat


dilaksanakan untuk mengetahui frekuensi keikutsertaan
masyarakat/nelayan dalam upaya pengelolaan perikanan
secara berkelanjutan. Dalam mengukur indikator partisipasi
masyarakat, paramater yang diukur antara lain :
(1) Jumlah masyarakat/nelayan yang secara aktif melakukan
penangkapan ikan,
(2) Jenis partisipasi lokal,
(3) Jumlah masyarakat/nelayan yang berpartisipasi dalam
pemanfaatan sumber daya ikan secara berkelanjutan.
Penilaian indikator partisipasi masyarakat menggunakan
skala likert dengan menggunakan nilai 1 sampai 3. Adapun
kriteria nilai untuk indikator partisipasi masyarakat, yaitu
semakin tinggi prosentase masyarakat yang berpartisipasi
dalam upaya pengelolaan perikanan secara berkelanjutan
maka nilainya semakin besar, dan sebaliknya.

b. Partisipasi Pemangku Kepentingan

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 9
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

Partisipasi pemangku kepentingan merupakan frekuensi


keikutsertaan pemangku kepentingan dalam kegiatan
pengelolaan sumberdaya ikan. Jumlah kegiatan pengelolaan
sumberdaya ikan yang diikuti oleh pemangku kepentingan
dihitung kemudian dibandingkan (Adrianto, 2013).

c. Konflik Perikanan Pemanfaatan Sumber Daya Perairan

Definisi konflik pemanfaatan sumber daya perairan dalam


petunjuk teknis ini adalah persinggungan kepentingan
perikanan dalam suatu komunitas, mulai dari konflik yang
disebabkan oleh perbedaan pemanfaatan sumber daya
(resources conflict), perbedaan kebijakan/aturan yang
diterapkan (policy conflict), perbedaan operasional
penangkapan ikan (fishing conflict) termasuk alat, metode
dan daerah penangkapan ikan. Disamping sektor perikanan,
beberapa sektor yang melakukan pemanfaatan sumber daya
perairan antara lain sektor pekerjaan umum/sumber daya
air/tata ruang, sektor pertanian, sektor energi dan sumber
daya mineral, sektor pariwisata, dan sektor perhubungan.
Pengukuran indikator konflik pemanfaatan sumber daya
perairan dilakukan untuk mengetahui potensi kontra
produktif dan tumpang tindih pengelolaan sumber daya
perairan yang berakibat pada kegagalan implementasi
kebijakan pengelolaan perikanan secara berkelanjutan.
Dalam mengukur indikator konflik pemanfaatan sumber daya
perairan, paramater yang diukur antara lain keragaan
kepentingan pemanfaatan sumber daya perairan, dan
keragaan aturan yang diterapkan terkait pemanfaatan
sumber daya perairan. Penilaian indikator konflik
pemanfaatan sumber daya perairan menggunakan skala

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 10
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

likert dengan menggunakan nilai 1 sampai 3. Adapun kriteria


nilai untuk indikator konflik pemanfaatan sumber daya
perairan, yaitu semakin tinggi resiko konflik atau semakin
sering terjadi konflik pemanfaatan sumber daya perairan
maka nilainya semakin kecil, dan sebaliknya

Konflik perikanan merupakan pertentangan yang terjadi


antar nelayan akibat perebutan fishing ground (resources
conflict) dan benturan alat tangkap (fishing gear conflict).
Konflik perikanan juga dapat terjadi akibat pertentangan
kebijakan (policy conflict) pada kawasan yang sama atau
pertentangan kegiatan antar sektor. Konflik diukur dengan
frekuensi terjadinya konflik sebagai unit indikator. dengan
seluruh kegiatan pengelolaan sumberdaya ikan yang pernah
dilakukan di lokasi yang diteliti.

d. Pemanfaatan Pengetahuan Lokal


Definisi pemanfaatan pengetahuan lokal dalam petunjuk
teknis ini adalah implementasi pengetahuan lokal oleh
masyarakat dalam melakukan pemanfaatan sumber daya
ikan. Pengetahuan lokal terkait dengan nilai-nilai positif yang
berkembang ditengah-tengah masyarakat untuk mewujudkan
pengelolaan perikanan berkelanjutan di wilayahnya.
Pengukuran indikator pemanfaatan pengetahuan lokal
dilakukan untuk melihat prosentase masyarakat yang
mempraktekan pengetahuan lokal dalam aktivitas
penangkapan ikan di suatu ekosistem perairan darat. Tingkat
pemanfaatan pengetahuan lokal ini sangat menentukan
keberhasilaan pengelolaan perikanan secara berkelanjutan.
Dalam mengukur indikator pemanfaatan pengetahuan lokal,
paramater yang diukur antara lain jumlah RTP/nelayan
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 11
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

(keseluruhan), jenis pengetahuan lokal, dan jumlah


RTP/nelayan yang mempraktekan pengetahuan lokal.
Penilaian indikator pemanfaatan pengetahuan lokal
menggunakan skala likert dengan menggunakan nilai 1
sampai 3. Adapun kriteria nilai untuk indikator pemanfaatan
pengetahuan lokal, yaitu semakin tinggi prosentase
RTP/nelayan yang mempraktekan pengetahuan lokal maka
nilainya semakin besar, dan sebaliknya.

e. Representasi Tokoh
Definisi representatif tokoh dalam petunjuk teknis ini adalah
keterwakilan tokoh masyarakat/adat dalam penentuan
keputusan terkait pemanfaatan sumber daya ikan di
wilayahnya. Pengukuran indikator representatif tokoh
dilakukan untuk mengetahui pengaruh tokoh
masyarakat/adat dalam menentukan keputusan terkait
pemanfaatan sumber daya ikan di wilayahnya. Pengaruh
tokoh masyarakat/adat tersebut dapat bersifat positif
maupun negatif. Dikatakan positif apabila tokoh
masyarakat/adat sangat dominan dalam menentukan
keputusan pemanfaatan sumber daya ikan secara
berkelanjutan. Sebaliknya, dikatakan negatif apabila tokoh
masyarakat/adat tidak memiliki pengaruh dalam menentukan
keputusan pemanfaatan sumber daya ikan secara
berkelanjutan atau bahkan mengarahkan/membiarkan
terjadinya aktivitas penangkapan ikan yang merusak
(destruktif). Dalam mengukur indikator representatif tokoh,
paramater yang diukur antara lain status tokoh
masyarakat/adat, jenis-jenis keputusan terkait pemanfaatan
sumber daya ikan, dan kepatuhan masyarakat. Penilaian
indikator representatif tokoh menggunakan skala likert
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 12
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

dengan menggunakan nilai 1 sampai 3. Adapun kriteria nilai


untuk indikator representatif tokoh, yaitu semakin tinggi
peran/pengaruh tokoh dalam pengelolaan perikanan maka
nilainya semakin besar, dan sebaliknya.

f. Tingkat Pendidikan, Pengalaman, dan/atau Status Sosial


Masyarakat
Definisi tingkat pendidikan, pengalaman, dan/atau status sosial
masyarakat dalam petunjuk teknis ini adalah komposisi
masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan formal,
pengalaman dalam penangkapan ikan dan/atau kepemilikian
usaha/modal kerja. Pengukuran indikator tingkat pendidikan,
pengalaman, dan/atau status sosial masyarakat dilakukan
untuk mengetahui kapasitas sumber daya manusia nelayan
dalam melakukan pemanfaatan sumber daya ikan di perairan
darat dengan menyerap/mengadopsi ilmu pengetahuan/
teknologi/ bisnis perikanan terkait.
Dalam mengukur indikator tingkat pendidikan, pengalaman,
dan/atau status sosial masyarakat, paramater yang diukur
antara lain tingkat pendidikan formal, tingkat pengalaman,
status kepemilikan usaha/modal kerja, tingkat pengetahuan
ilmu pengetahuan/teknologi/bisnis perikanan terkait. Penilaian
indikator tingkat pendidikan, pengalaman, dan/atau status
sosial masyarakat menggunakan skala likert dengan
menggunakan nilai 1 sampai 3. Adapun kriteria nilai untuk
indikator tingkat pendidikan, pengalaman, dan/atau status
sosial masyarakat, yaitu semakin tinggi rata-rata pendidikan
formal/pengalaman kerja di penangkapan ikan/kepemilikan
modal kerja maka nilainya semakin besar, dan sebaliknya.

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 13
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

2.2. Menetapkan tujuan sosial ekonomi jangka pendek, menengah


dan panjang EAFM.

Penetapan tujuan sosial ekonomi jangka pendek, menengah


dan panjang dilakukan setelah teridentifikasinya isu dan
permasalahan dengan pendekatan indikator sosial dan ekonomi.
Tujuan menurut dimensi waktu disesuaikan dengan status indikator
sosial ekonomi terkini (berdasarkan identifikasi isu dan
permasalahan). Tujuan indikator sosial ekonomi yang disusun
menurut dimensi waktu adalah target satu tahapan lebih baik dari
status indikator sosial ekonomi terkini. Jika belum ada informasi
status indikator terkini dapat menggunakan tahapan tujuan sesuai
pada indikator uraian berikut.

1) Indikator Sosial
a. Partisipasi masyarakat nelayan terhadap pengelolaan
perikanan berkelanjutan :
 Pendek : lebih dari 50% masyarakat nelayan
berpartisipasi terhadap pengelolaan perikanan
berkelanjutan
 Menengah : lebih dari 75% masyarakat nelayan
berpartisipasi terhadap pengelolaan perikanan
berkelanjutan
 Panjang : 100% masyarakat nelayan berpartisipasi
terhadap pengelolaan perikanan berkelanjutan
b. Konflik pemanfaatan sumberdaya perairan
 Pendek : jumlah konflik pemanfaatan kurang dari 5
 Menengah : jumlah konflik pemanfaatan kurang dari
3
 Panjang : tidak ada lagi konflik pemanfaatan

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 14
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

c. Pemanfaatan pengetahuan lokal dalam pengelolaan SDI,


seberapa relevan kearifan lokal tersebut dengan konsep
perikanan berkelanjutan
d. Representasi tokoh (bagaimana introduksi yg dilakukan
untuk meningkatkan pengaruh tokoh yang signifikan
untuk pengelolaan perikanan yang berkelanjutan,
sedangkan kendala yang sering dihadapi saat ini tokoh
masyarakat cenderung berafiliasi ke golongan dan politik
tertentu).
e. Tingkat pendidikan, pengalaman/pelatihan atau status
sosial di masyarakat (variabel yang digabungkan terlalu
kompleks untuk diukur)
 Pendidikan
Rendah : >10% nelayan berpendidikan SMP atau
sederajat
Menengah : >30% nelayan berpendidikan SMP atau
sederajat
Tinggi : >50% berpendidikan SMP atau sederajat

 Pengalaman/pelatihan
Pendek : >10% nelayan telah mengikuti pelatihan
atau magang terkait usaha penangkapan
ikan
Menengah : >20% nelayan telah mengikuti pelatihan
atau magang terkait usaha penangkapan
ikan
Panjang : >30% nelayan telah mengikuti pelatihan
atau magang terkait usaha penangkapan
ikan

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 15
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

 Status sosial nelayan


Pendek : >10% nelayan berstatus pemilik usaha
Menengah : >30% nelayan berstatus pemilik usaha
Panjang : 50% nelayan berstatus pemilik usaha

2) Indikator Ekonomi
a. Kepemilikan aset (perubahan jumlah aset yang dimiliki
RTP dari usaha Perikanan):
 Pendek : aset yang dimiliki meningkat >25%
 Menengah : aset yang dimiliki meningkat >50%
 Panjang : aset yang dimiliki meningkat >75%
Sebagai bahan pertimbangan perlu diperhatikan
terkait NTN (Nilai Tukar Nelayan) , selain itu kriteria
ini terdapat perbedaan berdasarkan wilayah.

b. Sumber pendapatan (sumber pendapatan dari usaha di


sektor perikanan) :
 Pendek : lebih dari 25% total pendapatan rumah
tangga dari sektor perikanan
 Menengah : lebih dari 50% total pendapatan rumah
tangga dari sektor perikanan
 Panjang : lebih dari 75% total pendapatan rumah
sektor perikanan.

c. Rataan pendapatan nelayan (perbandingan


pendapatan nelayan dengan UMR)
 Pendek : rataan pendapatan nelayan sama dengan
UMR
 Menengah : rataan pendapatan nelayan 20% lebih
besar dengan UMR

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 16
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

 Panjang : rataan pendapatan nelayan lebih besar dari


UMR di atas 50%.

d. Proporsi belanja nelayan terhadap pangan dan non


pangan agak sulit mengukurnya karena terkait dengan :
nilai pangan berbeda, budaya masyarakat terhadap
makanan dan gaya hidup. Sehingga kata belanja pangan
dan non pangan diganti dengan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan tersier.
 Pendek : >20% nelayan mampu belanja kebutuhan
tersier
 Menengah : >30% nelayan mampu belanja kebutuhan
tersier
 Panjang : >50% nelayan mampu belanja kebutuhan
tersier

e. Rasio tabungan (perbandingan pengeluaran dan


pendapatan nelayan)
 Pendek : tabungan sama dengan utang
 Menengah : tabungan lebih besar daripada utang
 Panjang : tabungan besar dari utang dan sebagian
tabungan berubah menjadi asset.

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 17
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Kode Modul
Management/EAFM)

B. Praktek Unjuk Kerja


Judul Modul : Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi Yang Dibangun Dari Domain Sosial Dan
Ekonomi.
Elemen : Menentukan tujuan sosial ekonomi dalam penerapan EAFM.
Kompetensi 1
Alat dan Bahan :
1. Alat : Alat tulis, Komputer dan printer , alat perekam untuk wawancara, Kuisioner untuk
proses wawancara terstruktur, Camera dan alat dokumentasi , Metaplan untuk
proses FGD (focus group discussion)
2. Bahan : Modul, hasil pengumpulan data penyusunan tujuan EAFM, hasil
penentuan isu dan permasalahan prioritas domain sosial ekonomi EAFM,
data sekunder dari berbagai pihak dan sumber, laporan monitoring dan
evaluasi EAFM.
Waktu : 6 JP (@45 menit)

No. Kriteria Unjuk Kerja Urutan Kerja/Kegiatan Alat Bantu


1. Tujuan sosial 1.1. Pelajari materi yang disampaikan oleh Alat tulis, Komputer dan
ekonomi jangka fasilitator. printer , alat perekam
pendek, menengah 1.2. Peserta pelatihan dibagi dalam kelompok- Camera dan alat
dan panjang EAFM kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. dokumentasi ,
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 19
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Kode Modul
Management/EAFM)

No. Kriteria Unjuk Kerja Urutan Kerja/Kegiatan Alat Bantu


dirumuskan. 1.3. Diskusikan terkait perumusan tujuan social Metaplan
ekonomi jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang
1.4. Buat dalam bentuk matrik yang dapat
menyajikan hasil pengumpulan data
penyusunan tujuan EAFM, hasil penentuan
isu dan permasalahan prioritas domain
sosial ekonomi EAFM, data sekunder dari
berbagai pihak dan sumber, serta laporan
monitoring dan evaluasi EAFM
1.5 Buat rangkuman status terkini indikator
sosial ekonomi khususnya yang menjadi isu
dan permasalahan sosial ekonomi
2. Tujuan sosial 2.1. Dari hasil rangkuman status terkini dari poin Alat tulis, Komputer dan
ekonomi jangka 1.5 tetapkan tujuan social ekonomi jangka printer , alat perekam
pendek, menengah pendek , menengah dan Panjang dari EAFM Camera dan alat
dan panjang EAFM 2.2. Dalam penetapan tujuan dimaksud, dokumentasi ,
ditetapkan. pertimbangkan beberapa hal sebagai berikut : Metaplan
a. Indikator Sosial
 Partisipasi masyarakat nelayan terhadap
pengelolaan perikanan berkelanjutan;
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 20
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Kode Modul
Management/EAFM)

No. Kriteria Unjuk Kerja Urutan Kerja/Kegiatan Alat Bantu


 Konflik pemanfaatan sumberdaya
perairan;
 Pemanfaatan pengetahuan lokal dalam
pengelolaan sumberdaya ikan;
 Representasi tokoh;
 Tingkat pendidikan, pengalaman/pelatihan
atau status sosial di masyarakat.

b. Indikator Ekonomi yang meliputi:


 Kepemilikan aset
 Sumber pendapatan
 Rataan pendapatn nelayan
 Proporsi belanja nelayan
 Rasio tabungan

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 21
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

C. Evaluasi
Nama Peserta :
Judul Modul : Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi Yang
Dibangun Dari Domain Sosial Dan Ekonomi.
Elemen : Menentukan tujuan sosial ekonomi dalam
Kompetensi 1 penerapan EAFM.

Tugas:
1. Jelaskan tahapan dalam merumuskan dan menyusun tujuan
sosial ekonomi dalam penerapan EAFM sesuai indikator sosial
ekonomi menurut dimensi waktu atau tahapan pencapaian!
2. Rumuskan tujuan sosial ekonomi penarapan EAFM secara
jangka pendek, menengah dan panjang!

Nilai K : Kompeten
BK : Belum Kompeten

Paraf Pelatih : ……………

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 22
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Kode Modul
Management/EAFM)

D. Kemajuan Berlatih
Nama Peserta :
Judul Modul : Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi Yang Dibangun Dari Domain Sosial Dan Ekonomi.
Elemen : Menentukan tujuan sosial ekonomi dalam penerapan EAFM.
Kompetensi 1

Tingkat Catatan
Kemajuan
Urutan Pekerjaan Yang
No. Kriteria Unjuk Kerja
Dicapai
K BK
1. Tujuan sosial 1.1. Pelajari materi yang disampaikan oleh
ekonomi jangka fasilitator.
pendek, menengah 1.2. Peserta pelatihan dibagi dalam kelompok-
dan panjang EAFM kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
dirumuskan. 1.3. Diskusikan terkait perumusan tujuan social
ekonomi jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang
1.4. Buat dalam bentuk matrik yang dapat
menyajikan hasil pengumpulan data

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 23
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Kode Modul
Management/EAFM)

penyusunan tujuan EAFM, hasil penentuan isu


dan permasalahan prioritas domain sosial
ekonomi EAFM, data sekunder dari berbagai
pihak dan sumber, serta laporan monitoring dan
evaluasi EAFM
1.6 Buat rangkuman status terkini indikator sosial
ekonomi khususnya yang menjadi isu dan
permasalahan sosial ekonomi

2. Tujuan sosial 2.1. Dari hasil rangkuman status terkini dari poin 1.5
ekonomi jangka tetapkan tujuan social ekonomi jangka pendek ,
pendek, menengah menengah dan Panjang dari EAFM
dan panjang EAFM 2.2. Dalam penetapan tujuan dimaksud,
ditetapkan. pertimbangkan beberapa hal sebagai berikut : a.
Indikator Sosial
 Partisipasi masyarakat nelayan terhadap
pengelolaan perikanan berkelanjutan;
 Konflik pemanfaatan sumberdaya perairan;
 Pemanfaatan pengetahuan lokal dalam
pengelolaan sumberdaya ikan;
 Representasi tokoh;
 Tingkat pendidikan, pengalaman/pelatihan
atau status sosial di masyarakat.
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 24
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Kode Modul
Management/EAFM)

c. Indikator Ekonomi yang meliputi:


 Kepemilikan aset
 Sumber pendapatan
 Rataan pendapatn nelayan
 Proporsi belanja nelayan
 Rasio tabungan

Keterangan:
K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
Paraf Peserta : …. Paraf Pelatih : …

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 25
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

BAB III
MENENTUKAN PROSES TAHAPAN PENCAPAIAN TUJUAN
SOSIAL EKONOMI DALAM PENERAPAN EAFM
A. Lembar Informasi
Judul Modul : Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi Yang Dibangun
Dari Domain Sosial Dan Ekonomi.
Elemen : Menentukan proses tahapan pencapaian tujuan sosial
Kompetensi 2 ekonomi dalam penerapan EAFM.

3.1. Sistematika tahapan pencapaian tujuan sosial ekonomi penerapan


EAFM.
Tahapan pencapaian tujuan sosial ekonomi disusun menurut dimensi
waktu yang dikelompokkan menjadi tujuan jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang. Batasan waktu yang digunakan dalam pendekatan EAFM
ini adalah 2 tahun untuk jangka pendek, 3 tahun untuk jangka menengah dan
5 tahun untuk jangka panjang. Masing-masing tahapan mempunyai target
tujuan yang ingin dicapai sehingga diperlukan langkah-langkah yang perlu
dilakukan untuk mencapai target tersebut. Penyusunan tahapan dalam
mencapai tujuan sosial ekonomi memperhatikan capaian kondisi saat ini dan
kemampuan sumber daya yang terlibat dalam pencapaian tujuan sosial
ekonomi.
Sistematika tahapan disusun berdasarkan pertimbangan prioritas dan
peluang untuk dikerjakan lebih dahulu, sehingga diperoleh susunan indikator
berikut :
1). Sistematika tahapan pencapaian tujuan pada indikator domain sosial :
a) Pemanfaatan pengetahuan lokal dalam pengelolaan sumberdaya
ikan;
b) Representasi tokoh;
c) Tingkat pendidikan, pengalaman/pelatihan atau status sosial di
masyarakat

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 26
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

d) Partisipasi masyarakat nelayan terhadap pengelolaan perikanan


berkelanjutan;
e) Konflik pemanfaatan sumberdaya perairan;

2). Sistematika tahapan pencapaian tujuan indikator domain ekonomi :


a) Rataan pendapatan nelayan
b) Rasio tabungan
c) Proporsi belanja nelayan
d) Kepemilikan aset
e) Sumber pendapatan

3.2. Titik target yang akan dicapai sesuai tujuan indikator sosial ekonomi
perlu ditentukan sebagai bahan evaluasi capaian penerapan EAFM.
Titik target yang ditetapkan menurut tahapan diharapkan selalu
mengalami peningkatan. Dalam hal capaian indikator sosial ekonomi sudah
mencapai capaian maksimal maka titik target tujuan sosial ekonomi dapat
dibuat sebagai upaya mempertahankan status terakhir. Tujuan sosial
ekonomi jangka pendek, menengah dan panjang EAFM diimplementasikan
dalam rencana aksi.

3.3. Tujuan sosial ekonomi jangka pendek, menengah dan panjang EAFM
diimplementasikan dalam rencana aksi.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai target tujuan
sosial ekonomi harus dipetakan secara detil untuk memudahkan pencapaian
tujuan sesuai tahapan. Informasi minimal yang diperlukan diantaranya
adalah identifikasi pihak yang terlibat dalam pencapaian target tujuan sosial
ekonomi termasuk memetakan perannya sesuai tahapan yang ingin dicapai.
Lebih lanjut, analisis SWOT berdasarkan sumber daya yang ada akan
memudahkan dalam pencapaian tujuan indikator sosial ekonomi

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 27
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Kode Modul
Fisheries Management/EAFM)

B. Praktek Unjuk Kerja


Judul Modul : Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi Yang Dibangun Dari Domain Sosial Dan
Ekonomi.
Elemen : Menentukan proses tahapan pencapaian tujuan sosial ekonomi dalam penerapan
Kompetensi 2 EAFM.
Alat dan Bahan :
1. Alat : Alat tulis, Komputer dan printer , alat perekam untuk wawancara, Kuisioner untuk
proses wawancara terstruktur, Camera dan alat dokumentasi , Metaplan untuk
proses FGD (focus group discussion)
2. Bahan : Modul, hasil pengumpulan data penyusunan tujuan EAFM, hasil
penentuan isu dan permasalahan prioritas domain sosial ekonomi EAFM,
data sekunder dari berbagai pihak dan sumber, laporan monitoring dan
evaluasi EAFM.
Waktu : 6 JP (@45 menit)

No. Kriteria Unjuk Kerja Urutan Kerja/Kegiatan Alat Bantu


1. Sistematika tahapan 1.1. Pelajari materi pelatihan dengan baik Alat tulis,
pencapaian tujuan sosial 1.2. Bentuk kelompok diskusi yang Komputer dan
ekonomi penerapan EAFM beranggotakan 3 – 5 orang printer , alat
disediakan. 1.3. Lakukan diskusi dalam kelompok terkait perekam Camera
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 28
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Kode Modul
Fisheries Management/EAFM)

: dan alat
a. Identifikasi tahapan-tahapan yang dokumentasi ,
harus dilakukan untuk mencapai Metaplan
tujuan social ekonomi
b. Buatlah matriks yang memuat tujuan
indicator social ekonomi berdasarkan
dimensi waktu atau tahapan
2. Titik target (reference point) 2.1 Lakukan identifikasi titik target (reference Alat tulis,
dari tujuan sosial ekonomi point) dari tujuan social ekonomi EAFM Komputer dan
EAFM jangka pendek, jangka pendek, menengah dan panjang printer , alat
secara berkelompok perekam Camera
menengah dan jangka panjang
2.2. Buat matrik yang memuat status capaian dan alat
disediakan. indikator terkini dan target capaian sesuai dokumentasi ,
tujuan menurut dimensi waktu atau Metaplan
tahapan
3. Tujuan sosial ekonomi jangka 3.1. Lakukan identifikasi stakeholder yang Alat tulis,
pendek, menengah dan terlibat dalam pencapaian tujuan Komputer dan
panjang EAFM tersebut sesuai dengan peran masing- printer , alat
diimplementasikan dalam masing menurut dimensi waktu atau perekam Camera
rencana aksi. tahapan pencapaian dan alat
3.2. Identifikasi peran masing-masing stake dokumentasi ,
holder Metaplan
3.3. Buat rancangan aksi implementasi
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 29
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Kode Modul
Fisheries Management/EAFM)

tujuan social ekonomi jangka pendek,


menengah dan Panjang
3.4. Presentasikan hasil diskusi kelompok
dan buat laporan

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 30
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

C. Evaluasi
Nama Peserta :
Judul Modul : Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi Yang
Dibangun Dari Domain Sosial Dan Ekonomi.
Elemen : Menentukan proses tahapan pencapaian
Kompetensi 2 tujuan sosial ekonomi dalam penerapan
EAFM.

Tugas:
1. Buat rancangan aksi implementasi tujuan social ekonomi
jangka pendek, menengah dan Panjang secara berkelompok !
2. Presentasikan hasil diskusi kelompok !

Nilai K : Kompeten
BK : Belum Kompeten

Paraf Pelatih : ……………

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 31
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Kode Modul
Management/EAFM)

D. Kemajuan Berlatih
Nama Peserta :
Judul Modul : Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi Yang Dibangun Dari Domain Sosial Dan
Ekonomi.
Elemen Kompetensi : Menentukan proses tahapan pencapaian tujuan sosial ekonomi dalam penerapan
2 EAFM.

Tingkat
Kemajuan
No. Kriteria Unjuk Kerja Urutan pekerjaan Catatan
yang dicapai
K BK
1. Sistematika tahapan 1.1. Pelajari materi pelatihan dengan baik
pencapaian tujuan sosial 1.2. Bentuk kelompok diskusi yang
ekonomi penerapan EAFM beranggotakan 3 – 5 orang
disediakan. 1.3. Lakukan diskusi dalam kelompok
terkait :
a. Identifikasi tahapan-tahapan yang
harus dilakukan untuk mencapai
tujuan social ekonomi
b. Buatlah matriks yang memuat
tujuan indicator social ekonomi
berdasarkan dimensi waktu atau
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 32
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Kode Modul
Management/EAFM)

tahapan
2. Titik target (reference point) 2.1 Lakukan identifikasi titik target
dari tujuan sosial ekonomi (reference point) dari tujuan social
EAFM jangka pendek, ekonomi EAFM jangka pendek,
menengah dan jangka panjang menengah dan panjang secara
disediakan. berkelompok
2.2. Buat matrik yang memuat status
capaian indikator terkini dan target
capaian sesuai tujuan menurut dimensi
waktu atau tahapan
3. Tujuan sosial ekonomi jangka 3.1. Lakukan identifikasi stakeholder yang
pendek, menengah dan terlibat dalam pencapaian tujuan
panjang EAFM tersebut sesuai dengan peran masing-
diimplementasikan dalam masing menurut dimensi waktu atau
rencana aksi. tahapan pencapaian
3.2 Identifikasi peran masing-masing
stake holder
3.2. Buat rancangan aksi implementasi
tujuan social ekonomi jangka pendek,
menengah dan Panjang
3.5. Presentasikan hasil diskusi kelompok
dan buat laporan
Keterangan:
Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 33
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Kode Modul
Management/EAFM)

K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
Paraf Peserta : …. Paraf Pelatih : …

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial Ekonomi yang dibangun dari Domain Sosial Ekonomi
Halaman : 34
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

BAB IV
PENUTUP

Modul ini disusun sebagai acuan dalam penyelenggaraan


Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM).
Segala petunjuk penggunaan modul ini hendaknya dapat
dilakukan untuk tercapainya tujuan dan sasaran pelatihan. Hal-hal
yang tidak termuat dalam modul ini namun relevan dengan materi
dapat diberikan sebagai pengkayaan. Semoga modul ini dapat
memberikan manfaat bagi penggunanya.

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 35
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat SDI. 2013. Modul Penilaian Pemgelolaan Perikanan


Berpendekatan Ekosistem (EAFM). National Working Group II
EAFM, Direktorat Sumberdaya Ikan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan RI.

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 36
Versi: 2020
Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosistem Bagi Kode Modul
Perencana (Ecosytem Approach To Fisheries Management/EAFM)

TIM PENYUSUN MODUL

No. Nama Institusi


1. Agus salim S.Pi BPPP Ambon - BRSDM
2. Hakim Miftahul Pusriskan BRSDM
3. Agus Setyawan Ditjen PSDKP

Judul Modul: Penyusunan Tujuan Sosial ekonomi yang Dibangun dari Domain
Sosial dan Ekonomi. Halaman: 37
Versi: 2020

Anda mungkin juga menyukai