Anda di halaman 1dari 54

Dr. dr. Sutoto, M.

Kes, FISQua

1
• KMK No. HK.01.07/MENKES/6604/2021
tentang L e m b a g a
Independen Penyelenggara
Akreditasi Rumah Sakit

• Menetapkan:

1. Lembaga AkreditasiFasilitas Kesehatan


Indonesia (LAFKI)
2. Lembaga Akreditasi RumahSakit Damar
HusadaPari purna (LARS DHP)
3. LembagaAkreditasi RumahSakit (LARS)
4. LembagaAkreditasiMutuKeselamatanPasien
RS (LAM KPRS)
5. LembagaAkreditasiRumahSakit Indonesia
(LARSI)

2
POKOK BAHASAN

2. ISQua: BADAN
3.PENGALAMAN KARS
SERTIFIKASI LEMBAGA
1. PENDAHULUAN MENCAPAI SERTIFIKASI
AKREDITASI
INTERNASIONAL INTERNASIONAL

4. AKREDITASI SEBAGAI
SARANA RS MENUJU
4. CLOSING REMARK
RUMAH SAKIT BERTARAF
INTERNASIONAL

3
4
5
• Pelayanan kesehatan memiliki “asimetric information”
yang tinggi karena klien dan pembayar tidak dapat
dengan mudah menilai kualitas barang yang mereka
beli.
• Program akreditasi dapat membuat market lebih efisien
dengan memungkinkan pembayar untuk menilai apa
yang mereka bayar dengan lebih baik.
• Di pasar yang efisien, di mana kualitas diindikasikan
dengan akreditasi, persaingan berbasis mutu akan hasil,
dan mutu akan meningkat.
• Badan yang mensertifikasi Lembaga akreditasi sebagai
Lembaga Akreditasi bertaraf Internasional adalah ISQua

6
2. ISQUA: BADAN SERTIFIKASI
LEMBAGA AKREDITASI INTERNASIONAL

7
WHY ISQua ACCREDITATION ?

• International Society For Quality In Health Care (ISQua)


Adalah Organisasi Nirlaba, Independen, Dalam Hal
Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Anggota Dan
Kontak Di Lebih Dari 60 Negara.

• Isqua Bekerja Erat Dan Berada Dalam 'Hubungan


Resmi' Dengan W.H.O

• Badan Independen Satu Satunya Di Dunia Yg Men


Sertifikasi Lembaga Akreditasi Pelayanan Kesehatan

8
• ISQua EEA’s primary programme is the
International Accreditation
Programme
• Since 1999, the IAP has provided these organisations with
an independent third-party assessment process to validate
existing systems and drive continuous quality improvement.
• Operating in over 60 countries, the IAP offers three
separate peer review assessment options

• The IAP enables these organisations to demonstrate their
credibility and benchmark their performance on an
international level. Operating in over 60 countries, the IAP
offers three separate peer review assessment options:

1. Accreditation of Health and Social Care Standards


2. Accreditation of External Evaluation Organisations
3. Accreditation of Surveyor Training Programmes

9
sertifikasi yang terpisah:
• Akreditasi Standar Kesehatan dan Sosial Care 
untuk memastikan bahwa Standar proses yang
dilakukan untuk meng akreditasi yankes oleh lembaga
akreditasi memenuhi kriteria standar internasional
• Akreditasi Lembaga Akreditasi  untuk memastikan
bahwa lembaga akreditasi memenuhi kriteria standar
internasional
• Akreditasi Program Training surveior  untuk
memastikan bahwa Surveior training program
memenuhi kriteria standar internasional
10
3 (TIGA) PEDOMAN UNTUK TIGA AKREDITASI
1. STANDAR
2. LEMBAGA
3. SURVEYOR TRAINING PROGRAM
11
KERANGKA PRINSIP DARI GUIDELINES AND PRINCIPLE OF THE DEVELOPMENT STANDAR

12
13
ISQUA : CONTINOUS ACCREDITATION PROCESS

14
Montagu, D. (2003). Accreditation and other external quality assessment systems for healthcare. DFID Health Systems Resource Centre Working Paper, 1(1), 1-38.
15
3. PENGALAMAN KARS MELAKSANAKAN
SERTIFIKASI INTERNASIONAL ISQua

16
• Nama organisasi : Perkumpulan Komisi
Akreditasi Rumah Sakit
• Jenis Usaha : Akreditasi Rumah Sakit
• Alamat : Epiwalk Lt. 7 Unit 716 B
Kawasan Epicentrum Kuningan
Jl. H.R Rasuna Said
Jakarta Selatan - DKI Jakarta

• Telepon : (021) 29941552 / 29941553


• Website : www.kars.or.id
• Email : info@kars.or.id
• Instagram : kars_indonesia
• Kanal youtube : KARS Official

17
KARS
adalah organisasi independen nirlaba dalam
bidang akreditasi Rumah Sakit yang
berkomitmen dan mendedikasikan
organisasinya untuk meningkatkan
mutu dan keselamatan pasien

18
Menjadi badan akreditasi yang
memiliki kredibilitas tinggi
ditingkat nasional dan
internasional
1. M e m b i m b i n g & m e m b a n t u R S
untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien
melalui akreditasi.
2. M e m p e r o l e h p e n g a k u a n
internasional oleh ISQua
(International Society Quality in
Healthcare) dan memperoleh
pengakuan masyarakat baik
19
ditingkat nasional maupun
21
LINI MASA KARS

KARS dibentuk UU No 44 tahun KARS berbadan


berdasarkan Keputusan 2009 tentang RS
Mengamanatkan hukum sebagai KARS tersertifikasi
Dirjen Yanmed- Perkumpulan Komisi ISQua Surveyor
Lembaga akreditasi
Kemenkes harus Lembaga Akreditasi RS Training Program
Independen

1995 2009 2011 2014 2015 2017 2019


KARS menjadi anggota KARS tersertifikasi SNARS tersertifikasi
International Society ISQua untuk ISQua – EEA External
for Quality in Health
Lembaga Evaluation
Care - ISQua
Accreditation untuk
Standard
22
KARS Tersertifikasi oleh
the International Society for Quality in Health Care (ISQua)
External Evaluation Association (IEEA) untuk 3 kategori

PROGRAM PELATIHAN
ORGANISASI STANDAR SURVEIOR
24
25
Independensi Lembaga -> Tidak Berada Dan
Dibawah Organisasi Yg Memungkinkan Terjadi
Conflik Kepentingan

INDEPENDENSI Independensi Surveior -> Memastikan Bahwa


Surveior Tidak Memiliki Konflik Kepentingan

Independensi Pengambilan Keputusan: Two Tiers


System  Memastikan Pengambilan Keputusan
Kelulusan Tidak Ada Komnflik Kepentingan

26
4. AKREDITASI SEBAGAI SARANA RS MENUJU RUMAH SAKIT BERTARAF
INTERNASIONAL

27
CLOSING REMARK
IEEA (ISQua EXTERNAL EVALUATION
ASSOCIATION ADALAH BADAN INDEPENDEN
SATU SATUNYA BADAN DI DUNIA YG MEN
SERTIFIKASI LEMBAGA AKREDITASI
PELAYANAN KESEHATAN -> AGAR LEMBAGA,
SURVEYOR TRAINING PROGRAM DAN
STANDARNYA MENDAPAT PENGAKUAN
INTERNASIONAL
KARS MENGAJAK LEMBAGA AKREDITASI BARU
UNTUK DAPAT TER SERTIFIKASI ISQua AGAR
RS YANG TERAKREDITASI MENDAPAT
PENGAKUAN TELAH MEMENUHI KETENTUAN
STANDAR INTERNASIONAL
29
30
31
33
SISTEM MANAJEMEN ANTI PENYUAPAN
34
SEJARAH
KARS KARS menjadi
Lembaga
Independen sesuai
UU No 44 tahun
2009 tentang RS
KARS dibentuk KARS berbadan
berdasarkan hukum sebagai KARS tersertifikasi
Keputusan Dirjen Perkumpulan Komisi ISQua Surveyor
Yanmed- Kemenkes Akreditasi RS Training Program

1995 2011 2014 2015 2017 2019


SNARS tersertifikasi
KARS menjadi KARS tersertifikasi
ISQua – EEA External
anggota ISQua untuk
Evaluation
International Society Lembaga
Accreditation untuk
for Quality in Health Standard
Care - ISQua
35
KEGIATAN KARS

• AKREDITASI NASIONAL
AKREDITASI • AKREDITASI
INTERNASIONAL

•JOURNAL OF HOSPITAL
ACCREDITATION
ILMIAH •BIMBINGAN PENELITIAN
AKREDITASI
•PEKAN ILMIAH TAHUNAN

• BUKU
PENERBITAN
• MEDIA KARS

SERTIFKASI LEMBAGA
SERTIFIKASI
PROFESI

36
MENGAPA KARS
MENERAPKAN SMAP ?

• Mematuhi perundang-undangan anti penyuapan dan


peraturan yang terkait.
• KARS telah mempunyai Kode Etik Surveior  SMAP
ISO37001:2016 menyempurnakan sistem yang sudah ada.
• Menjaga kredibilitas organisasi di hadapan para pemangku
kepentingan.
• Persiapan pengembangan ke pasar internasional.

37
KEBIJAKAN ANTI PENYUAPAN
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
Demi terwujudnya Komisi Akreditasi Rumah Sakit yang bersih dari praktik
penyuapan dan sejenisnya maka Pengurus berkomitmen membuat Kebijakan
Anti Penyuapan sebagai berikut :

1. Mematuhi perundang-undangan anti penyuapan dan peraturan terkait


dengan anti penyuapan yang berlaku dan tidak akan berkompromi
terhadap pelaku yang melakukan pelanggaran.

2. Berupaya memperbaiki dan mengawal proses bisnis agar sejalan dengan


penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan, pedoman perilaku dan etika
bisnis KARS

3. Secara konsisten mematuhi dan komitmen melaksanakan sistem manajemen


anti penyuapan

4. Secara kontinyu melakukan evaluasi dan melakukan perbaikan sistem


manajemen anti penyuapan secara berkala.

5. Memastikan pihak-pihak yang terkait dengan KARS turut serta dan patuh
terhadap penerapan sistem manajemen anti penyuapan di KARS termasuk
melaporkan bilamana menemukan dugaan pelanggaran kebijakan anti
penyuapan.

6. Melindungi pelapor dari pembalasan, diskriminasi atau tindakan lainnya.

7. Memberikan sosialisasi dan pelatihan mengenai pencegahan korupsi dan 38


Ruang Lingkup Penerapan SMAP
pada KARS

Mencakup seluruh persyaratan Standar Sistem


Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016.

Mencakup seluruh area dan aktivitas organisasi


(KARS) yang terkait dan dapat terjadinya
penyuapan.

39
K O
O R
N G
T A
E N
K I
S S
A
S
I

40
ANALISIS SWOT

41
42
43
44
45
46
RISK REGISTER

33 risiko teridentifikasi
dan dilakukan analisi serta
mitigasi risiko
47
Risk ID :
KARS-0000-RE-11
Menerima
Gratifikasi

48
Risk ID :
KARS-0000-RE-11
Menerima
Gratifikasi

49
50
KOMITE ETIK DAN DISIPLIN SEBAGAI PELAKSANA FUNGSI KEPATUHAN ANTI PENYUAPAN

51
KEPUTUSAN KETUA EKSEKUTIF
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
NOMOR 613/SK/KARS/IX/2020
TENTANG
FUNGSI KEPATUHAN ANTI PENYUAPAN
Tugas KED sebagai FKAP :
1. Mengawasi rancangan dan penerapan Sistem Manajemen
Anti Penyuapan di Komisi Akreditasi Rumah Sakit
2. Memberikan nasehat dan bimbingan kepada setiap
karyawan tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan
dan masalah-masalah yang berkaitan dengan Penyuapan
3. Memastikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan yang
diterapkan sudah sesuai dengan ISO 37001 : 2016
4. Mengelola administrasi WBS mulai dari penerimaan
laporan dan verifikasi awal, pemutakhiran status sampai
dengan pelaporan, termasuk komunikasi dengan pihak
terkait dalam internal organisasi hingga investigasi atas
penunjukan pimpinan organisasi sesuai dengan yang
diatur dalam Pedoman SMAP dan Pedoman WBS.
52
IMPROVEMENT
• TELAH DISUSUN MITIGASI UNTUK SELURUH RISIKO YANG TERIDENTIFIKASI.
• SELURUH TEMUAN PADA AUDIT INTERNAL SUDAH DITINDAKLANJUTI SERTA
DIJADIKAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEPALA BAGIAN DAN KETUA KOMITE.

53
TERIMA KASIH

54

Anda mungkin juga menyukai