A. Latar Belakang
Pelabuhan adalah tempat pertemuan berbagai komunal baik dari domestic maupun
internasional. Kegiatan di dalamnya sangat komplek dan beragam hal ini jelas
memberikan dampak positif dalam meningkatan nilai perekonomian daerah. Tetapi
kondisi tersebut selalu akan menimbulkan dampak yang kurang baik pada daerah tersebut
termasuk daerah sekitarnya apabila tanpa ada upaya untuk pengawasan dan penjagaan
yang baik khususnya dalam masalah kesehatan.
Adanya pertukaran barang dan perpindahan penduduk sangat dimungkinkan untuk
terjadinya risiko penularan penyakit baik secara langsung atau tidak langsung. Upaya-
upaya pengawasan dan pengendalian terhadap masalah tersebut harus dilakukan secara
serius dan berkesinambungan, salah satu factor risiko potensial sebagai sumber penular
penyakit adalah masalah hygiene dan sanitasi lingkungan. Dimana hal ini diharapkan
akan bisa menekan factor risiko penularan penyakit terutama penyakit tular vektor,
seperti tikus, nyamuk dan lalat , untuk itu kegiatan upaya pengendalian vektor potensial
sumber penular harus dilakukan lebih intensif. Hal ini dilakukan untuk menekan faktor
risiko yang ditularkan oleh vektor baik dalam kondisi biasa atau dalam kondisi KLB.
Tikus merupakan masalah rutin dilingkungan bandara dan sekitarnya, karena itu
pengendaliannya harus dilakukan secara rutin. Hewan mengerat ini menimbulkan
kerugian ekonomi yang tidak sedikit, merusak barang-barang, instalasi listrik, kabel-
kabel, mesin computer, dokumen/file dan lain-lain yang ada di wilayah gudang dan
perkantoran, serta dapat menimbulkan penyakit. Beberapa penyakit penting yang dapat
ditularkan kemanusiaan antara lain Pes, Salmonellosis, Lepstopirosis dan Murine typhus.
Ditinjau dari nilai estetika, keberadaan tikus akan menggambarkan lingkungan yang tidak
terawat, kotor, kumuh, lembab, kurang pencahayaan serta adanya indikasi
penatalaksanaan/manajemen kebersihan lingkungan bandara yang kurang baik.Berbagai
jenis tikus yang ada disekitar kita antara lain : Rattus rattus diardi, Rattus norvegicus,
Mus musculus dan Rattus exulans. dan jenis pinjal yang ada antara lain Xenopsylla
cheopis dan Xenopsyilla astia yang paling banyak menimbulkan masalah dalam
`
penularan penyakit pes. keberadaannya adalah sebagai indicator lingkungan yang tidak
sehat selain masalah estetika.
Pelaksanaan kegiatan pengendalian dan pemberantasan vektor diawali dengan
survey vektor yang diharapkan mampu memberikan gambaran awal sebagai penentu
strategi untuk kegiatan pemberantasan. Oleh karena itu KKP Kelas I Makassar dalam
pelaksanakan kegiatan ini sangat di perlukan guna menegakkan penentuan kebijakan
dalam melakukan upaya-upaya pengendalian vektor yang terarah dan efektif.
`
b. Tikus Sawah (Rattus argentiveter)
Panjang tikus sawah dari ujung kepala sampai ekor 270-370 mm, panjang ekornya
130-192 mm dan panjang kaki belakang 32-39 mm , telinga 18-21 mm sedangkan
rumus mamae 3+3 = 12. Warna rambut badan atas coklat muda berbintik-bintik
putih, rambut bagian perut putih atau coklat pucat. Tikus jenis ini banyak di jumpai
di sawah dan padang alang-alang.
`
Bau binatang pengerat yang menyengat.
Foot print (Bekas telapak kaki) Pipa-pipa dan pipa sudut nampak kotor terdapat
bekas telapak kaki dan berminyak . Minyak ini berasal dari bulu tikus.
D. Alat dan Bahan
1. ATK
2. Papan Alas
3. senter
4. formulir
E. Prosedur Kegiatan
Untuk menyimpulkan ada tidaknya tanda-tanda kehidupan tikus di kapal dilakukan
pemeriksaan tanda –tanda kehidupan tikus dalam bangunan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pemeriksaan dimulai dari dapur,lemari penyimpanan,ruang makan
3. Pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat tanda – tanda kehidupan tikus, yaitu
adanya kotoran,bau tikus, sarang,bekas kencing,bekas makanan, bangkai,bekas
gigitannya,bekas jalan dan telapak kaki
4. Apabila ditemukan di catat dalam formulir
`
Tabel Hasil Pengamatan Tanda – Tanda Kehidupan Tikus
Di wilayah Pelabuhan Laut Makassar
Tanggal 10 Februari 2020
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas di temukan tanda - tanda kehidupan tikus di
area Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
Tanda – tanda
No Lokasi Tikus
Kotoran Jejak Gigitan Bau Bunyi Bangkai
hidup
Makassar marine
1.
PT. Corauleng
Kantor VTS
- Parkiran Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
4. - Samping Ada
kantor Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
- Mushollah Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
`
Lapangan
Volly Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
- Gudang
Belakang Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
- Depan kantin
Kantor
Kesyahbandaran
- Parkiran mobil Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
6. - Samping Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
musholla
- Kantin Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
Bengkel PT
Pelindo
Kantor
Kementerian
Pertanian
`
PT. Multi Trading
- Depan Pos Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
9. - Dalam
Bangunan Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
PT. BMM
G. Kesimpulan
Survey tikus dan pinjal dilaksanakan tanggal 10 Februari 2020 di Pelabuhan Laut
Makassar di Kantor dan Perusahaan dengan akumulasi 10 ditemukan tanda- tanda
kehidupan tikus berupa kotoran tikus dan terdapat tikus hidup.
`
LAPORAN SURVEY TIKUS DAN PINJAL
DI WILAYAH PELABUHAN LAUT MAKASSAR
PADA TANGGAL 10 FEBRUARI 2020
OLEH :