Laporan Fenomena Dasar Defleksi
Laporan Fenomena Dasar Defleksi
DEFLEKSI
Pekanbaru,Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................2
1.3 Manfaat..........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar.....................................................................................................3
2.2 Jenis- jenis defleksi........................................................................................4
2.3 Faktor Penentu Defleksi.................................................................................5
2.4 Jenis- jenis tumpuan.......................................................................................6
2.5 Jenis-jenis Pembebanan.................................................................................7
2.6 Jenis-jenis Batang..........................................................................................9
2.7 Fenomena Lendutan Batang.........................................................................10
2.8 Aplikasi Lendutan (Defleksi) Batang..........................................................10
2.9 Modulus Elastis............................................................................................12
2.10 Rotasi Benda Tegar....................................................................................13
2.11 Metode-Metode Perhitungan Lendutan.....................................................14
BAB III METODOLOGI
3.1 Peralatan.......................................................................................................18
3.2 Prosedur Praktikum......................................................................................22
3.3 Asumsi-asumsi.............................................................................................23
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data..............................................................................................................24
4.2 Perhitungan..................................................................................................25
4.3 Pembahasan..................................................................................................33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan..................................................................................................39
5.2 Saran.............................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................40
DAFTAR GAMBAR
1.3 Manfaat
Manfaat dari pratikum ini yaitu Praktikan mengetahui fenomena deflek
(lendutan) yang terjadi pada batang atau balok. Dan mampu membuktikan rumus-
rumus defleksi teoritis dengan hasil percobaan. Manfaat lain dari praktikum ini
adalah untuk menambah wawasan penulis terkait dengan objek yang dikaji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Rol
Rol merupakan tumpuan yang hanyadapat menerima gaya reaksi
vertical. Alat ini mampu melawan gaya-gaya dalam suatu garis aksi yang
spesifik. Penghubung yang terlihat pada gambar dibawah ini dapat
melawan gaya hanya dalam arah AB rol. Pada gambar dibawah hanya
dapat melawan beban vertical. Sedang rol-rol hanya dapat melawan suatu
tegak lurus pada bidang cp.
2. Momen gaya atau momen kopel sebagai penyebab dari perubahan gerak
rotasi
Momen Gaya (t) adalah gaya kali jarak/lengan. Arah gaya dan arah
jarak harus tegak lurus.
Untuk benda panjang:
Untuk benda berjari-jari :
Dari gambar 2.19 diatas maka dapat di tentukan besarnya momen dan
reaksi tiap tumpuan:
BAB III
METODOLOGI
3.1 Peralatan
1. Alat Uji Defleksi
Alat yang digunakan dalam praktikum pengujian defleksi
3. Batang Uji
Batang yang digunakan dalam praktikum terdiri dari 3 batang :
a. Batang Hijau
4. Dial Indicator
Dial indicator berfungsi sebagai alat ukur defleksi.
8. Tumpuan Rol
Gambar 3. Tumpuan Rol
9. Tumpuan Jepit
3.3 Asumsi-asumsi
1. Defleksi hanya disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja tegak lurus
terhadap sumbu balok,
2. Defleksi yang terjadi relative kecil dibandingkan dengan panjang
baloknya.
3. Bentuk yang terjadi pada batang diantar akan tetap berupa bidang datar
walaupun telah terdeformasi.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
Dilakukan Berbagai jenis pembebanan menggunakan tumpuan engsel , rol
dan jepit , didapatkan data :
X1 X2 X3 X1 X2 X3 X1 X2 X3
25 cm 47 cm 75 cm 20 cm 30 cm 60 cm 31 cm 45 cm 75 cm
X1 X2 X3 X1 X2 X3 X1 X2 X3
25 cm 60 cm 75 cm 20 cm 50 cm 60 cm 24 cm 68 cm 78 cm
Gambar 4. Pembebanan Ketiga
X1 X2 X3 X1 X2 X3 X1 X2 X3
21 cm 43 cm 71 cm 18 cm 28 cm 58 cm 28 cm 42 cm 72 cm
4.2 Perhitungan
Penurunan rumus :
DBB:
Potongan 2
Px
M P( x l / 2)
2
Px
EI " M P ( x l / 2)
2
Px 2 P( x l / 2)
EI ' C2
4 2
Px 3 P ( x l / 2)3
EI C2 x C 4
12 6
'
1. untuk x l / 2 , defleksi sudut kedua persamaan harus sama ( I
'II ),
maka:
Px 2 Px 2 P( x l / 2)
C1 C2 C1 C2
4 4 2
2. untuk x l / 2 , defleksi sudut kedua persamaan harus sama ( I
II )
Px3
C1 x C3 0 C3 0
12
Maka
C3 C4 =0
4. untuk x 0, 0
Px3 P( x l / 2)3
C2 x C4 0
12 6
Px 3 Pl 3
C2 l 0 0
12 48
4 Pl 2 Pl 2 3Pl 2
C2
48 48
2
3Pl
C1 C2
48
Maka:
Untuk (0≤x≤L/2)
Px 3 3Pl 2
EI x
12 48
4 Px 3 3Pl 2 x Px
(3l 2 4 x 2 )
48EI 48 EI
Untuk (L/2≤x≤L)
Rx 2
(3l x)
6 EI
Defleksi di titik B=0, maka:
Pl 2 l Rl 2
3l (3l x )
24 EI 2 6 EI
5 Pl 3 Rl 3 15P
BI BII 0 0R
48EI 3EI 48
Maka defleksi total adalah:
Untuk 0 x l / 2
Px 2 3l Rl 2 Px 2 3l 15 Px 2
( x) (3l x) ( x) (3l x)
6 EI 2 6 EI 6 EI 2 48 6 EI
Px 2 3l 45l 15 x Px 27l 33x
2
x
6 EI 2 48 48 6 EI 48 48
Untuk l / 2 x l
Pl 2 l 15 Px 2
(3l ) (3l x)
24 EI 2 48 6 EI
y L P
a b
R1 a b P
R2
1 1
M (x )=−R1 ⟨ x ⟩ +R 2 ⟨x−a⟩ (1)
Dengan demikian
d2 y
EI =M=−R1 ⟨ x ⟩1 +R 2 ⟨x−a⟩1
dx 2 (2)
dari mana
dy R R
EI =− 1 ⟨ x ⟩2 + 2 ⟨ x −a⟩ 2 +C 1
dx 2 2 (3)
R1 R 2
EIy=− ⟨ x ⟩3 + ⟨ x−a ⟩3 +C1 x +C 2
6 6 (4)
Kondisi batas adalah y = 0 pada x = 0 dan x = a. Dari kondisi-kondisi ini, C1 dan
C2 diperoleh sebagai berikut
Pab
C1 = C2 =0
6
Jadi kurva defleksi adalah
Pb 3 P b Pabx
EIy=−
6a 6 ( )
⟨ x⟩ + 1+ ⟨x−a⟩ 3 +
a 6
E I P L B H b A titik δ
No 4
(Mpa) (mm ) (N) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
1 200000 112,5 12,2625 940 730 3 50 210 4,30341083
2 200000 112,5 12,2625 940 510 3 50 430 9,32522250
3 200000 112,5 12,2625 940 230 3 50 710 6,36986917
Untuk 0 x l / 2
0 30, 5 98 / 2
Untuk 0 x l / 2
0 20,5 98 / 2
Untuk 0 x l / 2
0 21 90 / 2
Px 2 3l 45l 15 x Px 27l 33x
2
x
6 EI 2 48 48 6 EI 48 48
Untuk 0 x l / 2
0 25,5 80 / 2
Untuk 0 x l / 2
0 22,5 90 / 2
Untuk 0 x l / 2
0 30, 5 90 / 2
Untuk 0 x l / 2
0 20,5 98 / 2
4.3 Pembahasan
1. Grafik perbandingan batang hijau pada tumpuan cara 1
10
9.32522250
9
8.357
8
7
6.36986917
6 6.007
5.677
5 Teori
Praktek
4.30341083
4
0
1 2 3
0
1 2 3
18
16 16.13
14
12
10.69
10
Teori
8
Praktek
6
4.53712500
4
3.56 3.41670151
2 2.15374349
0
1 2 3
1 0.90347958
0.9
1 0.69
0.66959064
0.65
1
1 0.52108972 Teori
0 Praktek
0
1 2 3
1
0.93980000
1
1
0.72390000 0.71120000
1
1 Teori
0 0.40721736 Praktek
0.39909622
0
0.23203268
0
0
1 2 3
2 1.78
1 Teori
Praktek
1 0.77
1
0.49306945
0 0.39909622
0.33
0 0.23203268
0
1 2 3
8 8.01495927
7.47
7
6
5.72556988 5.81184736
5.6
5
4.65 Teori
4 Praktek
0
1 2 3
7 7.11 7.08143115
6 6.1
5.43834575
5
4.69792087
Teori
4
Praktek
0
1 2 3
18
16 15.86
14
12
10.49
10
Teori
8 Praktek
7.22171790
6
4.84556307
4
3.21659219
3.15
2
0
1 2 3
Dari data yang penulis dapatkan, banyak terjadi perbedaan nilai lendutan
jika dibandingkan dengan teoritisnya. Jika praktikum dan pengambilan data
dilakukan dengan benar dan akurat, hasil pengujian dengan hasil perhitungan
menggunakan rumus akan sama. Jika memang terjadi perbedaan, tidak akan
terlalu besar nilainya.
Ada beberapa faktor penyebab kesalahan ini, diantaranya human error.
Kesalahan penulis pada saat melakukan pengambilan data dan membaca hasil
pengukuran dengan dial indikator. Selain itu, pada saat praktikum berlansung,
ketika beban diletakkan pada titik- titik yang telah ditentukan sebelumnya, beban
bergeser dan tidak tepat pada posisi yang seharusnya. Sehingga dalam pembacaan
dial indikator juga tidak tepat. Hal ini karena kail beban/massa yang sudah tidak
rakap lagi dengan beban.
Selain itu, kesulitan dalam memposisikan dial indikator tepat dibawah
batang uji dengan skala tetap harus dinolkan. Butuh beberapa kali pengulangan
serta kecermatan dalam pengukuran ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan dan pengalahan data yang telah dilakukan, penulis dapat
mengambil kesimpulan :
1. Lendutan yang terjadi mengalami peningkatan seiring dengan adanya
penambahan pembebanan.
2. Dari kedua jenis tumpuan yang digunakan, besarnya defleksi
maksimum cenderung terjadi pertengahan batang.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan praktikum ini
yaitu :
1. Pada saat pengambilan data, lakukanlah dengan cermat dan pastikan
kedataran permukaan poros dan pelat antara tumpuan engsel dan rol,
karena kedataran permukaan sangat mempengaruhi hasil perhitungan.
Jika permukaan tidak rata lakukan peyetelan, dalam praktikum ini
penyetelan bisa dilakukan pada tumpuan rol.
2. Perhatikan alat ukur dialindikator berada pada titik yang telah ditentukan,
karena kalau tidak pada titik yang ditentukan hasilnya akan sangat
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA