Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meta Desri Ramadhani

No BP : 19011136
Kelas : 3C

 Sediaan obat

1. Padat

Tablet, adalah sedian farmasi yang padat, berbentuk bundar dan pipih atau cembung
rangkap.
Kapsul, didefinisikan sebagai sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut. Cangkang dapat dibuat dari pati, gelatin, atau bahan lainnya yang
sesuai.
Obat Kaplet, Kaplet (kapsul tablet) adalah bentuk tablet yang dibungkus dengan lapisan gula
dan biasanya diberi zat warna yang menarik.
Serbuk/powder, aerosol

2. Semipadat

Obat setengah padat yang dapat berupa berupa salep atau krim.
Supositoria, ovula
Obat Cair, obat dalam bentuk cairan bisa berupa larutan, emulsi, suspensi, dan cairan steril.

 Penyimpanan obat

1. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
2. Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung atau seperti
yang tertera pada kemasan.
3. Simpan obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat menimbulkan
kerusakan.
4. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali jika
tertulis pada etiket obat.
5. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.
6. Jauhkan dari jangkauan anak-anak

Pengelolaan obat dalam konteks penyimpanan obat di apotek harus menjadi perhatian
khusus mengingat aspek ini berperan penting dalam kelancaran delivery obat dari apotek ke
pasien. Penyusunan obat yang sesuai dan tertata rapi akan mempermudah farmasis dalam
proses dispensing obat. Ada berbagai metode yang bisa digunakan untuk penyimpanan obat
diantaranya adalah FIFO, FEFO dan LIFO.

 First In First Out (FIFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang datang
lebih dulu dan dikeluarkan lebih dulu.
 First Expired First Out (FEFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang
memiliki tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan lebih dulu.
 Last In First Out (LIFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang terakhir
masuk dikeluarkan terlebih dahulu.

Penyimpanan dengan cara FIFO dilakukan dengan menempatkan obat pada rak paling depan,
artinya jika dalam 1 rak tersebut terdapat 5 obat dengan nama dan sediaan yang sama maka
obat yang datang lebih dahuu ditempatkan paling terluar dari susunan dan obat yang baru
datang dari pembelian (distributor/pbf) ditempatkan pada bagian terdalam susunan tersebut
atau dengan kata lain obat yang lebih dahulu datang dikeluarkan duluan. Namun cari FIFO
saja tidak cukup mengingat kita ketahui obat memiliki tanggal kadaluarsa / expired date (ED)
yang mana tanggal ED ini berbeda-beda setiap kemasan obat tergantung tanggal
manufacturing (MD) atau tanggal produksi. Untuk itu perlu adanya pemahaman mengenai
FEFO sehingga kita dapat menentukan apakah obat yang pertama masuk ke apotek memiliki
tanggal ED yang juga lebih cepat atau bahkan sebaliknya bisa saja obat yang baru saja kita
beli dari Pbf justru memiliki tanggal ED yang jauh lebih dekat/cepat daripada obat yang sama
yang sudah kita beli sebelumnya. Sehingga, FEFO memiliki peran vital dimana obat yang
memiliki tanggal ED lebih cepat harus kita tempatkan disusunan paling depan supaya paling
cepat bisa dikeluarkan dan dapat mengantisipasi adanya stok rusak akibat ED. Kasus dimana
obat yang datang belakangan/terakhir justru memiliki tanggal ED yang lebih cepat biasa
menggunakan metode LIFO. Sehingga kombinasi FIFO, FEFO dan LIFO patut dipahami dengan
benar oleh farmasis yang bertanggung jawab dalam pelayanan kefarmasian di apotek
konvensional, RS, puskesmas dan pusat pelayanan kesehatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai