Anda di halaman 1dari 4

Materi Proker (Apoteker Kecil)

Konsep Apoteker Kecil


- Peserta Membentuk Beberapa Kelompok Kecil
- Pj Memberikan Materi Dan Mencontohkan Games
- Setiap Anak Maju Untuk Mempraktekkan
Konsep Permainan
- Masing Masing Kelompok Maju Ke depan
- Konsep Seperti Swamedikasi (Ada yang jadi apoteker dan pasien)
- Pasien Menanyakan tentang logo dan nama sediaan obat
- Apoteker menjawab dan menjelaskan

(Logo Obat)

1. Logo berwarna hijau

Lingkaran hijau dengan garis hitam adalah simbol untuk obat yang dijual bebas. Logo pada jenis obat
ini berarti dapat dijual bebas di pasar dan tidak memerlukan resep dokter. Penting untuk dicatat bahwa
jenis obat ini biasanya merupakan jenis yang paling aman.

2. Logo pada obat berwarna biru


Logo pada obat berbentuk lingkaran dengan warna biru serta memiliki garis tepi berwarna hitam adalah
obat bebas terbatas. Pada dasarnya, obat bebas terbatas adalah obat yang dijual bebas serta dapat dibeli
tanpa memerlukan resep dokter.

Obat ini aman dikonsumsi dalam jumlah tertentu, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan akan
menimbulkan bahaya. Maka dari itu, selalu perhatikanlah petunjuk penggunaan yang terdapat pada
kemasan.

Biasanya, obat bebas terbatas disertai dengan peringatan yang terdapat pada kemasannya, yakni
berbentuk persegi panjang berwarna hitam dengan bagian huruf berwarna putih. Tanda peringatan
tersebut misalnya:

 P. No.1: Awas! Obat Keras. Baca aturan pakainya


 P. No.2: Awas! Obat Keras. Hanya untuk kumur jangan ditelan
 P. No.3: Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar badan
 P. No.4: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dibakar
 P. No.5: Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelan
 P. No.6: Awas! Obat Keras. Obat wasir, jangan ditelan

3. Logo berwarna merah dengan huruf K

Logo pada obat keras memiliki lingkaran merah dengan garis hitam dan huruf K di tengahnya.

Logo ini berarti bahwa obat tersebut hanya akan digunakan di bawah pengawasan medis. Dengan kata
lain, obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.
4. Logo obat dengan tanda plus

Logo pada kemasan obat yang berbentuk lingkaran dengan tepi merah dan di dalamnya memiliki tanda
plus atau simbol medali merah menunjukkan bahwa itu adalah sekelompok obat narkotika. Obat ini
sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kecanduan. Oleh karena itu, hanya dapat diperoleh dengan
menggunakan resep dokter dan harus dipantau secara ketat.

(Materi Bentuk Sediaan Obat)


1. Bentuk Sediaan Obat
Secara mum, bentuk sediaan obat dibedakan menjadi tiga, antara lain :
a. Bentuk Sediaan Obat Padat (Solid) seperti tablet, kapsul, suppositoria, dan lain sebagainya
b. Bentuk Sediaan Obat Setengah Padat (Semi solid) seperti sale, gel, pasta krim, dan lain
sebagainya
c. Bentuk Sediaan Obat Cair (Liquid) seperti larutan, elixir, suspensi dan emulsi.

Bentuk Sediaan Obat Padat (Solid)

1. Tablet : sediaan padat kompak dibuat secara kempal cetak, dalam bentuk lingkaran pipih kedua
permukaannya rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tapa zat
tambahan. Perbedaan dengan kaplet berada pada bentukya yang silinder memanjang.
2. Pil: sediaan berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan obat.
3. Kapsul : Sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut
dalam air, terbuat dari gelatin atau bahan lain yang sesuai.
4. Serbuk : campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk
pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.
5. Suppositoria: sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk biasanya bentuk peluru yang
diberikan melalui rektal/ anus, vagina atau uretra.
Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.
6. Implan (Implants) atau pellet : sediaan padat steril berukuran kecil, berisi obat dengan
kemurnian tinggi (dengan atau tapa eksipien), dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan.
Bentuk Sediaan Obat Setengah Padat (Semi solid)

1. Salep : sediaan setengah padat mengandung bahan obat harus larut atau terdispersi
homogeny dalam dasar sale yang cocok.
2. Krim (Cream) : sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau
terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Terdiri atas 2 fase yang sulit bercampur yaitu fase air
dan fase minyak.
3. Gel : Sediaan setengah padat / semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi
oleh suatu cairan.

Bentuk Sediaan Obat Cair (Liquid)

1. Larutan : sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
terlarut. misa tercisoersi secara molekuler calam belarut vana sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur.
2. Elixir : sediaan berupa larutan yang sebagai pelarut utama digunakan etanol
untuk meningkatkan kelarutan obat, mempunyai rasa dan bau sedap,
mengandung selain obat seperti gula/ zat pemanis, zat warna, zat pewangi dan
zat pengawet yang digunakan sebagai obat dalam.
3. Suspensi : sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair
4. Emulsi : sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan
yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.

Anda mungkin juga menyukai