1.Jenisnya
2. Mekanisme kerja obat
3. Tempat atau lokasi pemakaian
4. Cara pemakaian
5. Efek yang ditimbulkan
6. Daya kerja atau terapi
7. Asal obat dan cara
….pembuatannya
Obat berdasarkan jenisnya
1. Obat bebas
• Semua antibiotika
• Semua obat hormon
• Semua obat suntik
• Semua obat sulfa
• Antihistamin
• Papaverin,noscapine, narceine serta
garamgaramnya
• Adrenalin serta garam-garamnya
• Digitalis serta glikosida-glikosidanya
• Zat-zat radioaktif
• Hydantoin serta derivate-derivatenya
Golongan psikotropika berdasarkan
penggunaannya :
1. Psikotropika golongan I
hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan ex ;ectasy
2. Psikotropika Golongan II
boleh diresepkan tetapi menyebabkan ketergantungan yg besar,
tidak disarankan digunakan dalam jangka panjang, ex:
amfetamin dan secobarbital
3. Psikotropika golongan III
boleh diresepkan, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
ketergantungan contoh : amobarbital, pentobarbital, glutetimide
4. Psikotropika golongan IV
obat yg lazim diresepkan, boleh digunakan dalam jangka pendek contoh:
diazepam, meprobatame, dan allobarbital
Ada 3 tipe psikotropika
berdasarkan efeknya :
• Psikotropika golongan I
hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
• Psikotropika Golongan II
boleh diresepkan tetapi menyebabkan ketergantungan yg
besar, tidak disarankan digunakan dalam jangka panjang
• Psikotropika golongan III
boleh diresepkan, penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan ketergantungan
• Psikotropika golongan IV
obat yg lazim diresepkan, boleh digunakan dalam jangka
pendek
menurut UU no.22 tahun 1997 tentang
5. Narkotika narkotika adalah zat atau obat yg berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yg dapat menimbulkan
pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yg
menggunakan dengan memasukkannya ke
dalam tubuh manusia.
1.Narkotika golongan I
1. Obat dalam
• obat yg dikonsumsi
secara peroral/masuk
ke dalam tubuh, misal
tablet parasetamol,
sirup obat batuk
2. Obat luar
• obat yg dipakai secara
topikal / tubuh bagian
luar, misal : salep
fungiderm, betadine
cair
3. Narkotika golongan III
• banyak digunakan dalam terapi, potensi
ketergantungan cukup rendah
• contoh : kodein, acetyldihydrocodein,
ethylmorphine, norcodeine
• Narkotika yg beredar resmi hanya digunakan
untuk kepentingan pengobatan atau ilmu
pengetahuan. Di luar itu, narkotika merupakan
“peredaran gelap” untuk disalahgunakan orang-
orang yg tidak bertanggung jawab
Oral
Obat yg dikonsumsi melalui mulut kemudian
dimaksudkan ke dalam saluran cerna,
contoh : tablet, serbuk, sirup
Tablet
Menurut Formularium Nasional Edisi II
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat dengan cara kempa cetakdalam
bentuk umumnya tabung pipih yang kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung obat dengan atau tanpa zat pengisi.
Tablet adalah sediaan obat padat takaran tunggal. Sediaan ini dicetak dari serbuk
kering, kristal atau granulat,umumnya dengan penambahan bahan pembantu,pada
mesin yang sesuai dengan menggunakan tekanan tinggi. Tablet dapat memiliki
bentuk silinder,kubus, batang dan cakram serta bentuk seperti telur atau peluru.
Tablet adalah Sediaan padat yang mengandung satu dosis dari beberapa bahan
aktif dan biasanya dibuat dengan mengempa sejumlah partikel yang seragam.
1. Tablet KEMPA DAN CETAK
MACAM-MACAM TABLET
CAPLET : TABLET BERBENTUK KAPSUL TAK
BERSALUT
BOLUS : TABLET YANG BERUKURAN
BESAR
CAPSITAB : tablet berbentuk bersalut gula/film
FINES : bahan sediaan obat berbentuk serbuk
halus
Tablet kunyah
Tablet yang dibuat sedemikian
rupa, agar menghasilkan tablet
yang akan larut dalam mulut
secara berlahan.
Tablet Hisap
Tablet yang di buat agar
menghasilkan reaksi kimia
asam basa. Terdapat di
kemasan etiket * tidak untuk
ditelan
Tablet larut
KAPLET
KAPSULA (Kotak kecil) kapsul
Perbedaan Kapsul Keras & Lunak
KAPSUL LUNAK
KAPSUL KERAS
UKURAN KAPSUL
POTIONES
GUTTAE
LAR.ORAL
POTIO ELIXIR
EFFERVESCENT
SATURATIO NETRALISASI
1. Potiones (Obat Minum)
Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral,
mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan
pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air
atau berbentuk emulsi atau suspensi.
2. Elixir
Sediaan yang mengandung bahan obat dan bahan tambahan (pemanis,
pengawet, pewangi) sehingga memiliki bau dan rasa yang sedap dan
sebagai pelarut digunakan campuran air-etanol.
Pembuatan:
– Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang tersedia. Mis NaHCO3 digerus
tuang kemudian masuk botol.
– Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang tersedia.
– 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya. Sisa asam dituang hati-hati
lewat tepi botol, segera tutup dengan sampagne knop sehingga gas yang terjadi
tertahan.
6.Potio Effervescent
Saturatio yang CO2 nya lewat jenuh.
Pembuatan :
Langkah 1 dan 2 sama dengan pada saturatio
Langkah 3 : seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam basa dengan hati-hati, segera tutup
dengan sampagne knop.Gas CO2 umumnya digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas
obat, dan kadang-kadang dimasudkan untuk menyegarkan rasa minuman.
Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio effervescent adalah :
Diberikan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup kedap dengan
gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne knop.
Tidak boleh mengandung bahan obat yang sukar larut, karena tidak boleh dikocok.
Pengocokan menyebabkan botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar.
7. Guttae (drop)
LAR.
TOPIKAL
GUTTAE
COLLYRIUM
NASALES
EPITHEMA
INHALATIONES
OBAT KOMPRES
1. Collyrium
Sediaan berupa larutan steril, jernih,
bebas BAHAN asing, isotonis digunakan
untuk membersihkan mata, dapat
ditambahkan zat dapar dan zat
pengawet.
Catatan :
Pada etiket harus tertera : Masa
penggunaan setelah tutup dibuka dan
”obat cuci mata”.
Tetes mata juga tersedia dalam bentuk suspensi, partikel halus dalam
bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi atau goresan
pada kornea.
3. Gargarisma (Gargle)
Gargarisma atau obat kumur
mulut adalah sediaan berupa
larutan umumnya dalam
keadaan pekat yang harus
diencerkan dahulu sebelum
digunakan.
Dimaksudkan untuk
digunakan sebagai
pencegahan atau pengobatan
infeksi tenggorokan.
Penandaan : Petunjuk
pengencern sebelum
digunakan dan ”hanya untuk
kumur, tidak ditelan”
4. Litus Oris
Oles bibir adalah sediaan cair agak kental dan pemakaiannya
secara disapukan dalam mulut.
Tetesan butiran kabut harus seragam dan sangat halus sehingga dapat mencapai
bronkhioli.
• a. Keuntungan
• a) Bisa mengobati secara bertahap
• b) Kalau missal obat einimbulkan kejang, atau panas reaksinya
lebih cepat, dapat memberikan efek local dan sistemik.
• c) Contoh memberikan efek local dulcolax untuk meningkatkan
defeksasi.
• b. Kerugian
• a) Sakit tidak nyaman daya fiksasi lebih lama dari pada IV.
• b) Kalau pemasangan obat tidak benar, obat akan keluar lagi.
• c) Tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami
pembedahan rekrtal.
SPREY (AEROSOL)
DEFENISI
PROSES PASCA
PANEN
SIMPLISIA KERING
KONTROL CPOTB
MUTU
EKSTRAKSI
EKSTRAK
Penguapan ekstrak
• Tujuan penguapan.
penguapan ekstrak dimaksudkan untuk mendapatkan
konsistensi ekstrakyang lebih pekat. Tujuannya yaitu untuk
menghilangkan cairan penyari yang digunakan, agar pada
ekstraksi corong pisah hanya didapat dua lapisan.
Macam-macam ekstrak
Tanaman segar
Pencucian,
perajangan,penge
ringan
Penyerbukan/simplisia
kering
Evaporasi (pemekatan)
Jenis jenis penguapan
• PENYARIAN BERKESINAMBUNG-AN
SAMPAI SEMPURNA
• BAHAN DIKUMPULKAN DALAM WAHA
YANG SESUAI
• BILA KRAN DIBUKA AKAN MENETES,
TETESANNYA DPT DIATUR
KECEPATANNYA
• KEUNTUNGAN TIDAK MEMERLUKAN
LANGKAH TAMBAHAN UNTUK
MENYARING BAHAN
• DIBANDING DG REFLUKS TIDAK
MEMERLUKAN PEMANASAN
• EKSTRAKSI LAMA
destilasi uap
Salep
PENGERTIAN
Dari kematian di rumah sakit, 0,24 - 2,9% adalah karena efek samping obat.
olongan umur yang terbanyak mengalami efek samping adalah orang tua. Kelompok ini
umumnyamenerima jenis obat cukup banyak, sedangkan respons farmakokinetik dan
farmakodinamik tidak sama
Jenis jenis efek samping
- Reaksi alergi
- Faktor genetik
Efek samping yang dapat diperkirakan
- Reaksi idiosinkratik (efek yang tidak
lazim)
DEMAM
RUAM KULIT
LUPUS
ALERGI
GANGGUAN SISTEM
DARAH
GANGGUAN
PERNAFASAN
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
TERJADINYA EFEK SAMPING OBAT
Dosis lazim
Dosis lazim merupakan petunjuk yang tidak
mengikat, tetapi digunakan sebagai pedoman
umum. Dosis lazim biasanya ditentukan dalam
bentuk range minimum-maksimum/hari.
Sebagai contoh: CTM dosis lazimnya 6-16
mg/hari, dan dosis maksimum 40 mg/hari.
Dosis terapi
Dosis terapi adalah dosis yang diberikan dalam
keadaan biasa dan dapat menyembuhkan
pasien.
Dosis minimum
Dosis minimum adalah takaran dosis terendah
yang masih dapat memberikan efek
farmakologis (khasiat) kepada pasien apabila
dikonsumsi.
. Dosis maksimum
Dosis maksimum adalah takaran dosis tertinggi
yang masih boleh diberikan kepada pasien dan
tidak menimbulkan keracunan.
. Dosis toksik
Dosis toksik adalah takaran dosis yang apabila
diberikan dalam keadaan biasa dapat
menimbulkan keracunan pada pasien. (takaran
melebihi dosis maksimum)
. Dosis Letalis
Dosis letalis adalah takaran obat yang apabila
diberikan biasa dapat menimbulkan kematian
pada pasien,
Hal-hal yang mempengaruhi dosis
• Faktor obat
Dipengaruhi oleh sifat fisika, daya larut air
lemak, bentuk kristal/amor
• Faktor rute pemberian obat
Dosis obat yang diberikan melalui rute/cara
pemberian apapun, harus mencapai
dosis terapi pada target organ. Dengan memp
ertimbangkan berbagai faktor,misalnya faktor yang
membatasi kemampuan absorbsi obat pada
pemberian peroral, maka dosis oral berbeda
dengan dosis obat yang diberikan se"ara
parenteral.
• faktor penderita
Dipengaruhi oleh umur (anak, dewasa,
geriatri), berat badan normal, obesitas,
• Indikasi dan patologi penyakit.
a. Penyebab penyakit
b.keadaan patofisiologis, misalnya pada
gangguan fungsi hepar dan atau
gangguan fungsi ginjal,
beberapa jenis obat
dikontraindikasikan, atau perlu
diturunkan dosisnya, atau
diperpanjang internal pemberiannya
Perhitungan Dosis Obat untuk Anak
1. % berat / berat = gram/gram % misal : Boorzalf 10% = tiap 100 g zalf mengandung
10 g acidum boricum
2. % berat / volume = gram / ml % misal : 1% morphine HCl = 1 g morphine HCl dlm
100 ml larutan / injeksi
3. % vol. / vol = ml / ml % misal : alkohol 70% = tiap 100 ml campuran mengandung
70 ml ethylalkohol murni
4. % vol / berat = ml / gram % misal : kadar minyak 10% dlm suatu simplisia berarti
tdp 10 ml minyak dlm 100 g simplisia
Alat Penakar Dosis u/ Obat Minum
• Dalam Bentuk Sendok
• Sendok makan = 15 cc
• Sendok teh = 5 cc
Karena ada variasi volume dlm bentuk
sendok yang digunakan, maka
idealnya :tiap wadah obat minum
dilengkapi dgn sendok yang sesuai
(ada batas ukurannya)tiap penderita
memiliki gelas-obat yang diberi tanda
dgn garis untuk sendok makan dan
untuk sendok teh
Dalam menghitung dosis obat untuk
anak, perlu dibedakan antara:
• rematur
• Neonatus (1 bulan)
• infant s.d 1 tahun
• Balita >1-5 tahun
• Anak 6- 12 tahun
Berdasarkan umur
Persentase DM sekali :
Persentase DM sehari :
dr. yusuf,.M
SIP : 123/DU-01/VII/2019
Jl. Maju Terus No 21 Kupang
Kupang. 2 april 2019
R/ Digitoxin 0,5 mg
Luminal 10 mg
CTM 2 mg
Amoxicin 250 mg
m.f. Pulv. dtd.No X
S. tdd.pulv. ac
Terjemahan Latin :
E R/ : recipe : ambillah
E m.f.pulv.dtd.No.X : misce fac pulveres da tales doses nomero decim : campur dan buat serbuk bagiberikan
dalam dosis demikian sebanyak 10 bungkus
E S.t.d.d.pulv.ac : signa ter de die pulverem... ante coenam : tandai 3 x sehari ... bungkus sebelum makan
E Pro : untuk