Anda di halaman 1dari 12

Aplikasi Kritik Sastra Struktural Menurut A.J.

Greimas
Pada film Survival Family (サバイバルファミリー)

Dosen Pengampu:
Fairuz M.Hum

DISUSUN OLEH:
Achmad Rezza (183112200650068)
Atsiah Halna Nisfianti (183112200650083)
Raesha Riesanti Suhaelana (183112200650078)
Tasya Khairunnisa (183112200650059)
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Mursal Esten (Esten, 1978: 9) berpendapat bahwa Sastra adalah
pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan
manusia dan masyarakat umumnya, melalui bahasa sebagai medium dan memiliki
efek positif terhadap kehidupan manusia.

Di dalam karya sastra terdapat hal-hal unik yang dapat di analisis. Seperti latar
yang terdapat di dalam film atau novel tersebut, terdapat alur dan tema yang
digunakan dan amanat yang dapat kita ambil. Pada penelitian ini akan menganalisis
struktur dan makna apa yang terkandung di dalam Survival Family (サバイバルファミ
リー) melalu teori struktural semiotik.

Alasan kami memilih film Survival Family (サバイバルファミリー) ini karena


memiliki nilai-nilai yang dapat kita ambil. Seperti mengetahui bagaimana caranya
bertahan hidup selama mati lampu diseluruh Jepang yang berkepanjangan, lalu
dengan adanya tragedi tersebut bisa menyatukan keluarga yang awalnya selalu
memiliki konflik, menjadi akur dan saling melindungi.

Teori yang digunakan adalah Teori strukturalisme menurut Algirdas Julien


Greimas, teori ini digunakan untuk menganalisis struktur sehingga terfokus pada
ekplorasi tokoh dan keterlibatannya dalam berbagai peristiwa. Jadi, hubungan
antartokoh dalam cerita dapat dianalisis menggunakan skema aktan dan struktur
fungsional, sehingga dapat menemukan struktur utama cerita.

Ditinjau dari segi tata cerita, aktan menunjukkan hubungan yang berbeda-
beda. Maksudnya, dalam suatu skema aktan suatu fungsi dapat menduduki beberapa
peran, dan dari karakter peran kriteria tokoh dapat diamati. Menurut teori Greimas,
seorang tokoh dapat menduduki beberapa fungsi dan peran dalam skema aktan.
Menurut Greimas (dalam Jabrohim 1996: 13) aktan adalah sesuatu yang abstrak,
seperti cinta, kebebasan, atau sekelompok tokoh.

Diharapkan melalui teori struktural menurut A.J. Greimas ini dapat


mengungkapkan alur yang ada di dalam film berjudul Survival Family (サバイバル
ファミリー).
B. Teori
Alasan kami menggunakan teori ini karena teori ini dapat menganalisis
struktur yang terfokus pada eksplorasi tokoh dan keterlibatannya di dalam berbagai
peristiwa. Hubungan antartokoh di dalam cerita dapat dianalisis menggunakan skema
aktan dan struktur fungsional sehingga dapat menemukan struktur utama cerita.

C. Sinopsis
Survival Family dibuat Shinobu Yaguchi setelah melihat gempa bumi, tsunami serta
kebocoran reaktor nuklir di Jepang pada 2011. Survival Family menceritakan kisah keluarga
Yoshiyuki Suzuki yang bertahan hidup dalam kondisi padam listrik. Tanpa teknologi atau
peralatan elektronik seperti ponsel, laptop, komputer, televisi. Keluarga Suzuki digambarkan
Yaguchi sebagai keluarga Jepang yang sibuk dengan urusan masing-masing di kehidupan
sehari-hari. Sang ayah tidur-tiduran di depan televisi, sementara ibu sibuk dengan urusan
dapur dan si anak yang tak bisa lepas dari gawai.
Kekurangharmonisan keluarga ini digambarkan dengan baik dengan menampilkan
perilaku tak sopan sang anak kepada orang yang lebih tua. Permasalahan bermula ketika
Tokyo mengalami mati listrik. Ibu kota Jepang yang dikenal dengan kecanggihan
teknologinya itu jadi ricuh dan berantakan karena pemadaman listrik berkepanjangan.
Keluarga Suzuki pun terkena imbasnya. Terlebih, sarana transportasi umum tak berfungsi
sebagaimana mestinya, sehingga mereka harus mengendarai kendaraan pribadi, bahkan
berjalan kaki untuk sampai ke sekolah dan kantor. Perkantoran dan sekolah kemudian mulai
diliburkan.
Ketika di rumah, karena tak banyak yang bisa dikerjakan dalam kegelapan, keluarga
Suzuki menikmati keindahan langit yang tampak cemerlang karena listrik mati. Hal yang tak
pernah mereka lakukan sebelumnya. Tanpa kepastian kapan listrik pulih kembali, uang
semakin tak berarti. Jam mahal hingga mobil ditolak mentah-mentah ketika hendak ditukar
dengan air yang menjadi kebutuhan semua orang saat itu. Sepeda juga menjadi transportasi
yang bisa digunakan karena sarana lain tak berfungsi. Berbekal uang, makanan serta
minuman seadanya, Suzuki mengajak keluarganya untuk keluar dari Tokyo.
Mereka berencana pindah ke Kagoshima, 850 mil dari Tokyo, dengan mengandalkan
kertas peta. Perjuangan pun semakin terasa di sepanjang perjalanan mereka selama 108 hari.
Film ini menunjukkan hal-hal yang terpenting dalam kehidupan namun kerap diabaikan
seiring dengan perkembangan teknologi. Hal tersebut yang akan coba penulis kaji dengan
menggunakan kajian strukturalisme model A.J Greimas.
Algirdas Julien Greimas adalah seorang ahli sastra yang berasal dari Perancis.
Sebagai seorang penganut teori struktural, ia telah berhasil mengembangkan teori
strukturalisme menjadi strukturalisme naratif dan memperkenalkan konsep satuan naratif
terkecil dalam karya sastra yang disebut aktan. Teori ini dikembangkan atas dasar analogi-
analogi struktural dalam linguistik Ferdinand de Saussure. A.J. Greimas menerapkan teorinya
ini dalam dongeng/ cerita rakyat Rusia. Dalam strukturalisme naratologi yang dikembangkan
oleh A.J Greimas, pengkajiannya lebih memperhatikan aksi dibandingkan pelaku. Subjek
yang terdapat dalam wacana merupakan manusia semu yang dibentuk oleh tindakan yang
disebut Actans dan Acteurs. Menurut Rimon- Kenan baik actansmaupun acteurs dapat berupa
suatu tindakan, tetapi tidak selalu harus merupakan manusia, melainkan juga non manusia.
(melalui Ratna, 2004: 138). Adapun dalam menganalisis struktur cerita sebuah sebuah karya
fiksi, teori struktural naratif yang dikemukakan oleh A.J Greimas, menggunakan analisis
struktur aktan dan struktur fungsional sebagai konsep dasar langkah kerjanya, (Jabrohim
1996:21) Penjelasan teori A.J Greimas tersebut secara singkat dapat dilihat melalui skema
aktansial berikut:

Jurnal Izumi, Volume 5, No 1, 2015

Tanda panah dalam skema menjadi unsur penting yang menghubungkan fungsi
sintaksis naratif masing-masing aktan. Adapun penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut adalah
sebagai berikut:
Sender adalah seseorang atau sesuatu yang menjadi sumber ide dan berfungsi
sebagai penggerak cerita. Sender ini yang menimbulkan keinginan bagi subjek untuk
mendapatkan objek.
Receiver adalah sesuatu atau seseorang yang menerima objek hasil perjuangan
subjek.
Subjek adalah seseorang atau sesuatu yang ditugasi oleh sender untuk mendapatkan
objek yang diinginkannya.
Objek adalah seseorang atau sesuatu yang diinginkan atau dicari oleh subjek.
Helper adalah seseorang atau sesuatu yang membantu memudahkan usaha subjek
dalam mendapatkan objek sebagai keinginannya.
Opposant adalah seseorang atau sesuatu yang menghalangi usaha atau perjuangan
subjek dalam mendapatkan objek.
Tanda panah dari sender yang mengarah pada objek mengandung arti bahwa dari
sender keinginan untuk mendapatkan objek.
Tanda panah dari objek ke receiver mengandung arti bahwa sesuatu yang dicari
subjek atas keinginan sender diberikan pada receiver.
Tanda panah dari helper ke subjek mengandung arti bahwa helper memberikan
bantuan kepada subjek dalam rangka menunaikan tugas yang dibebankan oleh sender.
Tanda panah dari opposant ke subjek mengandung arti bahwa opposant mengganggu,
menghalangi, menentang dan merusak usaha subjek.
Tanda panah subjek ke objek mengandung arti subjek bertugas menemukan objek
yang dibebankan oleh sender.
Bergantung pada siapa yang menduduki fungsi subjek, maka suatu aktan dalam
struktur tertentu dapat menduduki fungsi aktan yang lain, atau suatu aktan dapat berfungsi
ganda, sehingga seorang tokoh dalam suatu cerita dapat menduduki fungsi aktan yang
berbeda. Selain skema yang dijelaskan di atas, dalam teori naratologi A.J.Greimas
dikemukakan pula sebuah model cerita yang tetap sebagi alur.
Model ini merupakan sebuah jalan cerita yang tidak berubah-ubah yang berfungsi
untuk menguraikan peran suatu subjek dalam tugasnya sebagai pelaksana apa yang
dikehendaki oleh sender atau pengirim yang terdapat dalam aktan. A.J Greimas memberikan
istilah model fungsional untuk hal tersebut.
Operasi struktur model fungsional yang dijelaskan di atas terbagi menjadi tiga bagian.
Bagian pertama merupakan deskripsi dari situasi awal; bagian kedua merupakan tahap
transformasi. Bagian kedua ini terbagi lagi dalam tiga tahap, yaitu tahap uji kecakapan, tahap
utama dan tahap kegemilangan; dan bagian ketiga merupakan situasi akhir.
Bila dijelaskan dalam bagan, maka ketiga bagian tersebut menjadi bagan sebagai
berikut:

Situasi Awal Transformasi Situasi Akhir

Tahap Uji Tahap Utama Tahap


Kecakapan Kegemilangan

a) Uji kecakapan yaitu tahap di mana subject memulai tugasnya untuk memperoleh object
yang diinginkan sender ‘Pengirim’ dengan adanya rintangan yang disebabkan oleh opposant
‘Penentang’. Kemudian muncullah helper ‘Penolong’ yang membantu subject dalam
melaksanakan tugasnya mencapai object.
b) Tahap utama yaitu tahap di mana subject yang berhasil dalam usahanya mencapai object
dengan memenangkan perlawanannya terhadap opposant ‘Penentang’.
c) Tahap kegemilangan yaitu tahap di mana subject yang telah berhasil memdapatkan object
menyerahkan hasilnya kepada sender ‘Pengirim’. Kemudian subject mendapatkan imbalan
atas jasanya dari sender ‘Pengirim’, sedangkan oppossant ‘Penentang’ mendapat
ganjarannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis akan menggunakan teori struktualisme
model A.J Greimas ini untuk mengetahui motif cerita dan usaha-usaha sebagai fungsi
tindakan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita Survival Family.

PEMBAHASAN

1.1 Aktan I

Sender : Object :
Kekhawatiran Receiver :
akan kehidupan Pergi ke Keluarga Suzuki
di Tokyo. Kagoshima.

Helper : Subject : Opposant :


Keluarga
Sepeda Suzuki Mati lampu

Analisis Skema :
Kekhawatiran akan kehidupan di Tokyo (Sender) yang semakin memburuk akibat musibah
mati lampu ini (Opposant) yang akhirnya membuat Keluarga Suzuki (Subject) pergi ke
Kagoshima (Object) meninggalkan Tokyo dengan menggunakan pesawat di bandara haneda.
Namun Sesampainya keluarga suzuki di bandara haneda ternyata bandara tidak beroprasi
karena padamnya listrik, dan akhirnya keluarga Suzuki (Receiver) memutuskan untuk pergi
ke kagoshima menggunakan sepeda (Helper) yang mereka bawa selama perjalanan ke
bandara Haneda dari Tokyo.

「明かりは使かないし、テレビも見れないし。」
(Lampu tidak bisa dinyalakan, TV juga tidak bisa di tonton)
「すみません! けでんのため、カードは使えません!」
(Mohon maaf! Karena mati lampu, maka kartu kredit tidak bisa digunakan!).
2.1 Tabel Fungsional I
Transformasi
Situasi Awal Tahap Uji Tahap Utama Tahap Situasi Akhir
Kecakapan Kegemilangan
Sebelum mati Ketika listrik Segala aktivitas Karena Bandara Mereka pun
lampu, padam, di liburkan Haneda juga melanjutkan
aktivitas peralatan karena listrik tidak beroperasi perjalanan
sehari-hari elektronik dan tak kunjung akhirnya menuju
berjalan kendaraan menyala, serta Keluarga Suzuki Kagoshima
dengan listrik tidak transportasi memutuskan dengan
normal. berfungsi. umum juga menggunakan mengendarai
tidak berfungsi. sepeda untuk sepeda.
melakukan
perjalanan ke
Kagoshima

Gagal. Berhasil.

Situasi Awal menceritakan Sebelum mati lampu, semua aktivitas berjalan dengan normal.
Seperti keluarga Suzuki yang masih dapat menonton tv, memasak dengan kompor elektrik,
menggunakan telepon dan alat transportasi masih beroperasi dengan baik.
Tahap Uji Kecakapan: Keesokan harinya, ketika mereka semua terbangun, ternyata listrik
sudah padam. Diketahui dari alarm yang biasanya mereka gunakan ternyata tidak berbunyi.
Begitu pula ketika Ibu Suzuki memeriksa peralatan yang lain dan ternyata tidak ada yang
berfungsi juga.
Tahap Utama: Hari demi hari mereka lewati dengan kondisi mati listrik. Karena listrik tak
kunjung menyala serta transportasi umum juga tidak berfungsi. Akhirnya kantor, sekolah dan
kampus mulai diliburkan.
Tahap Kegemilangan: Akhirnya banyak warga Tokyo yang memilih untuk pergi ke kota
lain. Keluarga Suzuki pun merencanakan hal yang sama. Mereka memilih untuk pergi ke
Kagoshima naik pesawat melalui Bandara Haneda. Sesaat sampai disana ternyata bandara
Haneda juga tidak beroperasi akhirnya mereka melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda.
Situasi Akhir: Akhirnya keluarga Suzuki pun melanjutkan perjalanan menuju Kagoshima
dengan mengendarai sepeda.
1.2 Skema Aktan II

Sender: Object: Receiver:


Kelaparan Mendapatkan Keluarga
Makanan Suzuki

Helper:
-Tuan Tanaka Opposant:

-Makanan Subject: -Hujan deras


kucing dan air Keluarga -Kehabisan
aki Suzuki Makanan

Analisis Skema:
Akibat dari Hujan deras (opposant) membuat keluarga Suzuki (subject) kehilangan
persediann makanan yang dimilikinya. Hal ini membuat keluarga Suzuki (subject) menjadi
kelaparan (sender). Sesampainya di Osaka keluarga Suzuki kehabisan makanan (opposant)
yang membuatnya harus memakan makanan kucing dan meminum air aki (helper).
Diperjalanannya menuju Kagoshima keluarga Suzuki bertemu dengan tuan Tanaka (helper)
dan diberikan makanan dan minuman (object) serta tempat untuk beristirahat bagi keluarga
Suzuki (receiver).
Hal tersebut terdapat pada kutipan dialog berikut ini:
「なんか食べ物があるかも。」

(Pasti ada makanan disini)

「やった!。。」

(horee)
「あれ。。ほおお。。ほおお。会った!」

(aa.. ketemu!)

「ねねねね。。これ食べられると思う?」

(heiheihei, ini bisa dimakan kah?)


「ええ。。スナク猫は同じ工場で使ってる、インタネットで見たことがあるの」

(yaa, makanan kucing dibuat dipabrik yang sama. Aku pernah liat di internet)
「本当?なんか、ああ。。水がない」
(serius? Tapi.. tidak ada air)

「ええ。。うそ飲めないよ!」

(heee, jangan diminum!)

「うん、大丈夫 飲める。」

(ya, gapapa. Nih minum.)

「大丈夫だってじょかされた水だから」

(gapapa, karena ini airnya sudah di strilisasi)

「本当ど!おいしくないけど」

(ah benar! Walaupun tidak enak.)

Adegan diatas menceritakan tentang Kenji dan Yui yang sedang mencari makanan di supermarket
yang sudah ditinggali warga. Pada awalnya keluarga Suzuki pergi ke Osaka karena mendengar rumor
bahwa di Osaka tidak terjadi pemadaman listrik. Namun sesampainya disana ternyata Osaka juga
mengalami pemadaman listrik seperti di Tokyo. Karena makanan dan minuman yang dimiliki
keluarga Suzuki sudah tidak ada, akhirnya Kenji (Anak laki-laki Suzuki) dan Yui (Anak perempuan
Suzuki) pergi ke supermarket yang sudah ditinggali warga dengan maksud untuk mencari makanan.
Tetapi sesampainya disana mereka melihat bahwa seluruh makanan yang ada di toko itu sudah habis
dan diambil semua oleh orang-orang akhirnya Yui (Anak perempuan Suzuki) berinisiatif mengambil
makanan kucing dan air aki untuk dijadikan perbekalan menuju ke Kagoshima.

2.2. Tabel Fungsional II

Situasi awal Tahap Uji Tahap Utama Tahap Situasi akhir


Kecakapan Kegemilangan
Keluarga Suzuki Kenji dan Yui Keluarga Suzuki Keluarga Suzuki Tuan Tanaka
diterpa hujan yang mencoba memberi
mencoba mencari mencoba
mengakibatkan menangkap babi makanan dan
persediaan makanan dan mengantre kepunyaan Tuan tempat tinggal
makanan mereka Tanaka
minuman di makanan
habis
supermarket

Berhasil
Gagal
Gagal

Situasi Awal: Setelah mendengar kabar bahwa Osaka tidak terjadi pemadaman listrik,
keluarga Suzuki memutuskan untuk pergi ke Osaka dengan sepedanya. Ditengah perjalanan
menuju Osaka mereka diterpa hujan lebat yang mengakibatkan sisa bahan makanan dan
minuman yang mereka punya menjadi habis.
Tahap Uji Kecakapan: Setelah keluarga Suzuki sampai di Osaka mereka tertipu oleh rumor
yang mengatakan bahwa Osaka tidak terjadi pemadaman listrik. Hal tersebut membuat
keluarga Suzuki menjadi frustasi dikarenakan mereka tidak memiliki makanan lagi. Akhirnya
Kenji dan Yui pergi mencari makanan dan minuman di supermarket yang sudah ditinggalkan
warga. Disana mereka menemukan makanan kucing dan air aki untuk dijadikan bekal mereka
menuju Kagoshima.

Tahap Utama: Ditengah perjalanan keluarga Suzuki menuju Kagoshima, mereka melihat
kerumunan orang-orang yang sedang mengantre makanan. Dengan sigap keluarga Suzuki
langsung memasuki barisan tersebut. Deketahui bahwa makanan tersebut berasal dari sebuah
akuarim raksasa yang berada di Osaka. Orang-orang disana mengambil dan memasak ikan-
ikan dan hewan laut yang ada disana. Namun karena antrian yang panjang dan persediaan
yang terbatas keluarga Suzuki kehabisan makanan tersebut.

Tahap Kegemilangan: Di hari ke 67 perjalanan keluarga Suzuki menuju Kagoshima mereka


melihat ada seekor babi di ladang milik tuan Tanaka. Mereka akhirnya mencoba memburu
babi tersebut. Saat Kenji hendak motong babi tersebut tiba–tiba tuan Tanaka datang dan
membantu keluarga Suzuki untuk memotong babi tersebut.

Situasi Akhir: Akhirnya keluarga Suzuki diajak kerumah tuan Tanaka untuk membantu tuan
Tanaka menangkap babi-babinya yang lepas dari kandang dengan imbalan mereka diberikan
makan dan tempat untuk beristirahat. Setelah keluarga Suzuki berhasil membantu tuan
Tanaka menangkap babi-babinya, keluarga Suzuki memutuskan untuk melanjutkan
perjalanan mereka menuju Kagoshima.
D. Kesimpulan

Penelitian ini penulis menganalisis struktur naratif pada film Survival Family karya
Shinobu Yaguchi dengan teori struktural A. J. Greimas model aktan dan fungsional.
Hasil analisis selengkapnya ada pada bab IV, maka penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada film Survival Family yang dianalisis dengan skema aktan penulis menemukan
keseimbangan dalam peranannya dari 2 skema aktan, karena dari 2 skema tersebut
penulis menemukan 2 skema sempurna dan tidak ada skema yang mengalami
zeroisasi (Ø)

2. Sebagian besar hasil skema aktan digerakkan oleh tokoh utama pada film Survival
Family yaitu Keluarg Suzuki. Rasa takut, kekhawatiran dan kelaparan keluarga
Suzuki sebagai sender berada di 2 skema, kemudian sebagai subject berada di 2
skema, lalu sebagai receiver berada di 2 skema. Maka dapat dilihat bahwa penggerak
cerita pada film Survival Family ini adalah Keluarga Suzuki.

3. Dari 2 adegan yang penulis tentukan pada tabel fungsionalnya secara keseluruhan
sempurna dan tidak ada yang mengalami zeroisasi (Ø)
Daftar Pustaka

Agati, Nandita. Struktur Naratif Dalam Yodaka no Hoshi Karya Miyazawa Kenji
Menurut Teori Naratologi Greimas
Jabrohim. 1996. Pasar dalam Perspektif Greimas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rahmah, Yuliani. Sanmai no Ofuda dalam Perspektif Greimas. Skripsi. FIB, Sastra
Jepang, Universitas Diponegoro, Semarang.
Rahmawati, Wawat. Fairuz, M.Hum. Ellin. Penerapan Skema Aktan Model Greimas
dalam Cerita Watu Ulo.
Sastra – Pengertian, Sejarah, Jenis & Fungsi. https://serupa.id/sastra-pengertian-
sejarah-jenis-fungsi/ Diakses pada 6 Oktober pukul 20:00 WIB
Susanto, Hadi. Strukturalisme Model Greimas.
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2015/12/25/strukturalisme-model-
greimas/#:~:text=Teori%20strukturalisme%20Algirdas%20Julien%20Greimas,dapat
%20menemukan%20struktur%20utama%20cerita Diakses pada 6 Oktober pukul
20:40 WIB

Anda mungkin juga menyukai