SKRIPSI
Oleh:
NIM 130910101042
UNIVERSITAS JEMBER
2020
PENINGKATAN HUBUNGAN TIONGKOK DENGAN KANADA DALAM
BIDANG ENERGI BERSIH
SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (S1) dan
mencapai gelar Sarjana Sosial
Oleh:
NIM 130910101042
UNIVERSITAS JEMBER
2020
i
ii
PERSEMBAHAN
MOTTO
1
Dante Alighieri.
iv
PERNYATAAN
SKRIPSI
Oleh:
Rizki Ronaldo Susilo
(NIM 130910101042)
Pembimbing:
PENGESAHAN
Tim Penguji:
Ketua,
Dr.
NIP.
Anggota I Anggota II
Mengesahkan
Penjabat Dekan,
RINGKASAN
China mulai menunjukkan minat baru di sektor energi dan sumber daya
Kanada. Investasi besar mulai datang ke Kanada dan semua perusahaan energi
besar China aktif mencari target investasi yang potensial. Pada bulan Juni 2010,
Presiden Tiongkok Hu Jintao melakukan kunjungan ke Kanada dan bertemu
dengan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper. Dalam kunjungannya, Presiden
Hu Jintao memberikan pidato untuk memperingati 40 tahun hubungan bilateral
kedua negara yang berjudul "Promote the All-round Development of the
Tiongkok-Canada Strategic Partnership"(Ministry of Foreign Affairs the People’s
Republic of Tiongkok, 2010) yang isinya memberikan pendapat serta saran
tentang bagaimana mempromosikan perkembangan hubungan Tiongkok-Kanada
kedepannya.
dengan negara-negara di Timur Tengah yang rawan konflik dengan kondisi politik
yang tidak stabil, membuat Tiongkok lebih memilih untuk berinvestasi di negara-
negara yang mempunyai sistem politik dan kondisi yang stabil untuk mengurangi
resiko kerugian.
PRAKATA
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahma dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Hubungan
Tiongkok dengan Kanada dalam Bidang Energi Bersih”. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
Terima kasih banyak untuk semua pihak yang telah memberikan kontribusi
kepada penulis dalam menyelesaikan studi. Penulis sangat amat mengharapkan
kritik dan saran dari kalian dalam membuat skripsi ini menjadi lebih baik lagi, dan
semoga apa yang penulis sajikan dalam skripsi ini dapat menjadi manfaat bagi
seluruh pihak.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
PERSEMBAHAN..................................................................................................ii
MOTTO.................................................................................................................iii
PERNYATAAN.....................................................................................................iv
SKRIPSI..................................................................................................................v
PENGESAHAN.....................................................................................................vi
RINGKASAN.......................................................................................................vii
PRAKATA.............................................................................................................ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................xv
BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup Pembahasan..........................................................................4
1.2.1 Batasan Materi............................................................................................4
1.2.2 Batasan Waktu............................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian.............................................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian...........................................................................................6
1.6 Kerangka Dasar Pemikiran.............................................................................6
1.6.1 Konsep Keamanan Energi (Energy Security).............................................7
1.7 Argumen Utama.............................................................................................10
1.8 Metode Penelitian...........................................................................................10
1.8.1 Metode Pengumpulan Data.......................................................................11
1.8.2 Metode Analisis Data...............................................................................12
1.9 Sistematika Penulisan....................................................................................12
BAB 2. GAMBARAN UMUM PEMAKAIAN ENERGI DI TIONGKOK....14
xii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
BAB 1. PENDAHULUAN
Akan tetapi selama beberapa dekade awal hubungan antara kedua negara
Pemerintah Tiongkok sepertinya masih belum memberi respon yang cukup baik
bagi Pemerintah Kanada. Hal tersebut dibuktikan dengan masih tidak adanya
kemajuan komitmen dari Pemerintah Tiongkok untuk menjalin hubungan
diplomatik yang lebih intensif. Data dari Canadian Trade Investment and Activity:
Canada-China (Gauthier, 2013) menunjukan bahwa investasi langsung luar negeri
Tiongkok ke Kanada sejak tahun 1992 sampai tahun 2003 tetap dan tidak
mengalami peningkatan yang signifikanpertumbuhan investasi Tiongkok ke
Kanada tetap pada angka dibawah satu persen pertahunnya, namun setelah akhir
tahun 2000-an peningkatan hubungan investasi kedua negara mengalami
peningkatan yang signifikanterutama dalam bidang investasi energi bersih.
1
2
yang semakin dibutuhkan dalam penggunaan energi bersih dan juga Kanada
membuka pintu investasi yang lebar terutama dalam bidang energi bersih.
Dalam skripsi ini, penulis akan membahas mengenai alasan atau faktor-
faktor yang menjadikan Tiongkok baru merespon hubungan baik Kanada.
Penelitian ini menjadi menarik untuk diteliti, yang mana sebelumnya sikap
Pemerintah Tiongkok terhadap Kanada sejak tahun 1970-an cenderung pasif,
namun sejak awal abad ke 20 yang ditandai dengan munculnya komitmen
Presiden Tiongkok Hu Jintao menjadi era baru hubungan antara Tiongkok dengan
Kanada yang lebih aktif, intensif dan dua arah terutama dalam bidang investasi
energi bersih.
Dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan batasan waktu yang dimulai
tahun 2010 dan diakhiri pada tahun 2018. Alasan pemilihan dimulai tahun 2010
yaitu pada tahun tersebut adalah tahun munculnya inisiatif Tiongkok untuk
melakukan pengkajian dalam rangka peningkatan hubungan dengan Kanada.
Tahun 2010 juga merupakan awal adanya peningkatan hubungan antara Tiongkok
dengan Kanada yang ditandai adanya kunjungan Presiden Tiongkok Hu Jianto ke
Kanada. Tahun 2010 juga merupakan tahun dimana hubungan bilateral antara
Tiongkok dengan Kanada mulai meningkat secara signifikan terutama dalam
sektor investasi energi terbarukan jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sedangkan alasan pemilihan batasan waktu hingga tahun 2018 yaitu karena data-
data yang tersedia dilapangan hanya hingga tahun 2018.
Kanada. Hubungan bilateral kedua negara tersebut juga terus meningkat pasca
kunjungan presiden Tiongkok Hu Jintao ke Kanada terutama dalam bidang energi
bersih. Dengan adanya fakta tersebut peneliti tertarik untuk merumuskan masalah
permasalahan sebagai berikut:
“Mengapa terjadi peningkatan kerjasama antara Tiongkok dengan Kanada
dalam bidang energi bersih?”
yang kita temui berdasarkan ciri-ciri relevansinya bagi kita[CITATION Mas90 \l 1033
]. Sedangkan menurut Robert K. Yin (2011) konsep-konsep dalam suatu kerangka
pemikiran dapat menunjukkan atau memuat suatu abstraksi teori yang kemudian
dapat membantu menganalisis fenomena yang ada.
ekonomi di satu sisi, dan kekhawatiran tentang lingkungan di pihak lain. (Daniel
Yergin, 1991:779):
Sejalan dengan definisi dari Daniel Yergin, China sebagai negara sebuah
harus mencari sebuah solusi ataupun aleternatif-alternatif lain dalam menghadapi
perubahan energi yang akan berdampak pada ekonomi, ekologi serta keamanan
China. Melihat hal ini China mengambil sikap untuk memenuhi pasokan
energinya dengan menggunakan pemakaian energi bersih. China mulai
mengurangi penggunaan bahan bakar fossil. Pemerintah mendorong
pengembangan dan penggunaan energi bersih, juga pemanfaatan energi alternatif
yang lebih ramah lingkungan, hal ini dilakukan untuk menjaga keberagaman
energi itu sendiri, upaya ini disebut diversifikasi energi.
pandangan yang menyeluruh dalam melihat sistem energi global yang semakin
kompleks dan terintegrasi, juga hubungan antara negara-negara yang
berpartisipasi di dalamnya.
rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam karya tulis ilmiah
adanya metode penelitian menjadikan karya tulis ilmiah lebih terstruktur dengan
baik. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini
menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu
penelitian, sumber data dan kondisi data yang dikumpulkan, serta dengan cara
bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Tujuan rancangan penelitian adalah
melalui penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang pada kegiatan yang
dapat memberikan jawaban yang diteliti terhadap pertanyaan-pertanyaan
penelitian.
Dalam penelitian skripsi ini, metode analisis data yang digunakan penulis
adalah metode analisis deskriptif kualitatif, karena dalam penelitian deskriptif
berupaya untuk menggambarkan fakta-fakta dengan memberi data yang akurat
dan tepat. Penggunaan metode deskriptif kualitatif dalam penelitian dilakukan
dengan menganalisis fenomena mengenai Peningkatan Hubungan China Dengan
Kanada Dalam Bidang Energi Bersih
Dalam bab ini, penulis membahasa kondisi dalam negeri China. Kondisi
dalam negeri yang akan dibahas difokuskan pada pemakaian energi, dan masalah
masalah yang dihadapi China akibat pemakaian energi yang terlalu besar.
Bab 5. Kesimpulan
Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan dan uraian yang telah dituliskan
pada bab-bab sebelumnya.
BAB 2. GAMBARAN UMUM PEMAKAIAN ENERGI DI CHINA
Menurut IEA pada tahun 2010 menobatkan china sebagai negara dengan
tingkat konsumsi energi terbesar ke dua di dunia. Hal ini membangkitkan
kesadaran dunia akan dampak dan prospek pemakaian energi china. Hampir
semua sektor energi di china mengalami peningkatan menurut sebuah studi yang
berjudul A Review of China Energy Consumption Structure and Outlook Based on
Long-Range Energy Alternatives Modeling Tool (Dong et al., 2017).
Memperkirakan bahwa akan ada peningkatan permintaan lima konsumsi energi
primer utama di China yaitu minyak, gas, batu bara, nuklir dan energi terbarukan.
sektor energi. Prediksi pemakaian konsumsi energi China dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Akan tetapi, konsumsi energi China melampaui prediksi yang telah dibuat
oleh beberapa pakar tersebut. Dengan meningkatnya jumlah penduduk China dan
proses industrialisasi yang semakin meningkat akan selalu memberikan dampak
pada peningkatan konsumsi kebutuhan energi China. Studi yang dilakukan oleh
Dong (Dong et al., 2017) juga menunjukan bahwa dengan meningkatnya sektor-
sektor industri serta transportasi akan menjadi penyebab utama peningkatan
komsumsi energi.
ketergantungan China akan bahan bakar minyak serta berbagai masalah karena
keterbatasan sumber daya alam dan lingkungan. Dengan perkembangan energi
dunia yang tidak menentu, keamanan energi tentu harus menjadi hal yang
diprioritaskan oleh pemerintah China. Sebagai sebuah negara yang sedang
mengalami perkembangan perekonomian yang sangat pesat, pemerintah China
perlu mempertimbangkan kebijakan energi yang strategis baik dalam ranah
domestik dan global. Karena tidak dapat dipungkiri dengan munculnya China
sebagai salah satu aktor global dengan kekuatan ekonomi yang besar, kebijakan
energi yang dikeluarkan oleh china akan memperngaruhi pasar energi dunia.
pemakaian batu bara, yang menghasilkan lebih banyak polutan dibanding dengan
energi lainnya (Florig, 1997:3). Pemakaian energi yang tidak merata di china
mulai mengakibatkan beberapa dampak buruk di china baik dari segi lingkungan,
kesehatan maupun perekonomian. Penggunaan bahan bakar fosil selama beberapa
dekade untuk menyokong pertumbuhan perekonomian China telah membawa
dampak buruk. Peningkatan pemakaian bahan bakar fosil yang sangat tinggi tanpa
di ikuti dengan rencana jangka panjang telah membuat pemerintah china dalam
kondisi yang sulit
Kuning (Huanghe) yang mempengaruhi 400 kota dari 668 kota yang dilewati
sungai tersebut.
Gambar 2.4 Lima Negara dengan kematian premature karena pencemaran udara di
2010
Sumber: https://www.theatlas.com/charts/EkYGljPA
sedang terjadi, kabut asap menutupi setengah wilayah Tingkok dan sebagian besar
wilayah selatan mengalami kondisi terparah mengakibatkan terhentinya berbagai
macam aktivitas seperti sekolahan dan konstruksi di beberapa kota terbesar di
Tingkok seperti Shanghai, Jiansu, Henan, dan Shangdong.
1. Sektor Transportasi
Tiongkok saat ini sedang dalam tahap pengembangan urbanisasi yang cepat
(Lin dan Du 2015), demikian transportasi, sektor ini menyumbang bagian terbesar
dari konsumsi energi di Tiongkok, dengan sekitar 8,2% dari total konsumsi energi
pada 2013. Selanjutnya, pada periode 1990-2013, permintaan energi sektor
transportasi Tiongkok meningkat secara bertahap dari 34 Mtoe2 (pada 1990)
hingga 249 Mtoe (pada 2013), dengan bagiannya dalam total energi yang
dikonsumsi naik dari 4,0% (pada 1990) menjadi 8,2% (pada 2013) (dapat dilihat
pada tabel 2.2).
Selain itu, komponen energi terpenting yang digunakan oleh sektor
transportasi adalah minyak, dan permintaan minyak dari sektor transportasi
meningkat dari 71% (pada 1990) menjadi 91% (pada 2013). Sebaliknya, pangsa
batubara dalam total energi transportasi yang dikonsumsi menurun secara
dramatis dari 29% (pada 1990) menjadi 1% (pada 2013), hanya karena perubahan
dari lokomotif bertenaga batubara (uap) menjadi diesel dan kereta listrik. Selain
itu, dengan latar belakang tujuan konservasi energi dan pengurangan emisi
nasional China, terutama mengingat cara mencapai target pengurangan emisi
2
Million Tonnes Oil Equivalent atau setara dengan juta ton minyak, didefinisikan sebagai jumlah
energi yang dilepaskan dengan membakar satu ton (1000 Kilogram) minyak mentah.
23
sebagaimana dikemukakan dalam '' Rencana Lima Tahun ke-12 '' (Lin dan Du
2015), bahan bakar yang jauh lebih bersih (misalnya gas dan energi terbarukan)
digunakan di sektor transportasi Tiongkok. Ketiga bahan bakar (gas, listrik, dan
energi terbarukan) ini masing-masing menyumbang 5%, 2%, dan 1% dari
kebutuhan energi transportasi, pada tahun 2013 meskipun masih dapat dianggap
rendah. Berikut penjelasan;
Tabel 2.2 Konsumsi Energi untuk Sektor Transportasi
2. Sektor Industri
Pada tahap industrialisasi Tiongkok, pertumbuhan ekonomi didominasi oleh
sektor industri (Ouyang dan Lin 2015). Pentingnya sektor industri oleh China
disorot oleh perannya dalam menyediakan peluang kerja besar-besaran dan bahan
baku selama proses industrialisasi dan urbanisasi. Dengan pesatnya perkembangan
sektor industri China, konsumsi energi oleh sektor industri telah meningkat pesat
selama dua dekade terakhir, meningkat dari 245 Mtoe (pada 1990) menjadi 881
Mtoe (pada 2013), dan bagian di China total energi yang dikonsumsi naik dari
27,9% (pada 1990) hingga 29,0% (pada 2013) (Tabel 2.3). Khususnya, penurunan
penggunaan energi final industri terjadi selama periode 1995-2000, terutama
karena restrukturisasi kepemilikan dalam industri negara Tiongkok diperkenalkan
(CEIC 2014).
Batubara telah mendominasi struktur konsumsi energi di sektor industri
Tiongkok sejak lama (Ouyang dan Lin 2015); Namun, proporsi penggunaan
energi final industri menurun terus menerus dari 74% (pada 1990) menjadi 54%
(pada 2013). Sementara itu, permintaan energi sektor industri China untuk minyak
dan gas tidak besar, dengan bagiannya masing-masing 7% dan 3% pada 2013.
24
Selain itu, proporsi energi yang dikonsumsi dalam pembangkit tenaga listrik
meningkat secara dramatis dari 17% (pada 1990) menjadi 36% (pada 2013);
3. Sektor Pembangunan
4. Sektor Elektrik
5. Sektor lainnya
Salah satu reformasi yang terkenal adalah kebijakan pintu terbuka yang
menjadi tanda dimulainya era baru industrialisasi dan dan liberalisasi
pemerintahan Tingkok. Dengan dibukanya pintu Tingkok terhadap dunia luar
serta adanya reformasi ekonomi. Tingkok mulai mengalami perkembangan
perekonomian yang pesat dan kekurangan suplai energi. Pada fase awal ini
pemerintah Tingkok mencoba untuk menata kembali manajemen energinya untuk
meningkatkan produksi energinya
tidak mudah, pembentukan struktur dan reformasi energi ini Sejak partisipasi
China dalam Stockholm Conference on the Human Environment in 1972, di mana
manajemen penanganan polusi telah berubah dari fokusnya untuk menangani
polusi menjadi pencegahan.
Pada bulan Januari dan Februari tahun 2013, kabut racun yang sangat
berbahaya menutupi banyak provinsi dan kota-kota di China. Kabut tersebut
mengandung konsentrasi indeks PM2.5 yang sangat tinggi dan mengakibatkan
jarak pandang yang sangat terbatas di mana menjadi perhatian dunia yang
kemudian di sebut sebagai “krisis PM2.5”. Pemerintah China dengan cepat
merespon krisis tersebut. Dewan perwakilan negara merespon krisis tersebut
dengan mengeluarkan “Ten Actions” pada Juni 2013 dan pada bulan September
mengeluarkan Action Plan.
Gambar 2.6 Rancangan Nasional oleh China dalam Kontrol dan Pencegahan
Polusi
(Sumber: http://sustainabletransport.org/china-releases-national-action-plan-on-
airpollution-control/. )
Secara khusus, pada 2017, tingkat partikel yang dapat dihirup di kota-kota
di atas tingkat prefektur akan turun setidaknya 10% terhadap tingkat 2012 dan
hari-hari dengan kualitas udara yang baik akan meningkat dari tahun ke tahun.
Karena tingginya konsentrasi PM 2.5 mencapai 766 μg/m3 , yang lebih besar dari
WHO sarankan. Pentingnya kejadian ini membuat china mempertimbangkannya
sebagai salah satu kejadian yang mengubah kebijakan tentang polusi udara. Di
mana rekor terburuk tercatata pada akhir Januari 2013. Dengan kepadatan PM 2.5
melebihi 900 μg/m3 (Jianjun, 2013).
Untuk mencapai tujuan di atas, Rencana Aksi menetapkan sepuluh
langkah. Pertama, meningkatkan perawatan secara keseluruhan dan mengurangi
pelepasan banyak polutan. Upaya akan dilakukan untuk memperbaiki boiler
pembakaran batu bara kecil dan mempercepat pembangunan desulfurisasi,
denitrasi dan proyek penghilangan debu di sektor-sektor utama. Debu terbang dan
polusi asap masak dari layanan katering akan dikendalikan. Langkah-langkah
tergesa-gesa akan diambil untuk menghilangkan kendaraan berlabel kuning dan
kendaraan lama, mempromosikan transportasi umum, kendaraan energi baru dan
meningkatkan kualitas bahan bakar minyak. Kedua, menyesuaikan dan
mengoptimalkan struktur industri dan mempromosikan peningkatan transisi
ekonomi.
China akan tetap berpegang teguh pada kapasitas produksi baru yang
ditambahkan dalam konsumsi energi tinggi dan industri emisi tinggi,
mempercepat penghapusan kapasitas produksi terbelakang dan secara tegas
mengakhiri proyek ilegal yang sedang dibangun di industri dengan kapasitas
berlebih yang serius. Ketiga, mempercepat reformasi teknologi perusahaan dan
meningkatkan kemampuan inovasi ilmiah. China akan mendorong pengembangan
ekonomi sirkular, mendorong industri lingkungan dan mempromosikan
pengembangan inovatif dan industrialisasi peralatan dan produk lingkungan
utama. Keempat, mempercepat langkah untuk menyesuaikan struktur energi dan
meningkatkan pasokan energi bersih
Pada 2017, konsumsi batubara akan turun hingga di bawah 65% dalam hal
total konsumsi energi. Provinsi Beijing-Tianjin-Hebei, Delta Sungai Yangtze dan
33
Delta Sungai Pearl akan mencoba mencapai pertumbuhan negatif dari total
konsumsi batubara. Kelima, China akan menetapkan akses lingkungan yang ketat
ke proyek investasi, meningkatkan ambang batas, mengoptimalkan pola industri,
dan menetapkan batasan ketat untuk konsumsi energi tinggi dan proyek-proyek
polusi tinggi di daerah rapuh ekologis atau daerah sensitif. Keenam, memberi
peran pada mekanisme pasar dan memperbaiki kebijakan ekonomi lingkungan.
Pemerintah pusat telah menyiapkan dana khusus untuk menerapkan kebijakan
imbalan untuk subsidi. China akan meningkatkan kebijakan penetapan harga dan
perpajakan dan mendorong dana swasta untuk berpartisipasi dalam pengendalian
polusi udara. Ketujuh, memperbaiki sistem hukum dan memastikan pengawasan
dan manajemen yang ketat oleh hukum. Departemen nasional akan merilis
peringkat kualitas udara dari kota-kota utama secara teratur dan membentuk
sistem pengungkapan informasi lingkungan wajib pada perusahaan yang
menyebabkan polusi berat.
China akan meningkatkan kemampuan pengawasan lingkungan dan
meningkatkan penegakan hukum lingkungan. Kedelapan, membangun mekanisme
koordinasi regional dan membuat pengaturan keseluruhan untuk perawatan
lingkungan regional. Provinsi Beijing-Tianjin-Hebei dan Delta Sungai Yangtze
akan membentuk mekanisme koordinasi regional untuk pengendalian polusi
udara. Dewan Negara akan menandatangani surat tanggung jawab target dengan
semua pemerintah provinsi, melakukan pemeriksaan tahunan dan secara ketat
menegakkan sistem akuntabilitas. Kesembilan, China akan membangun sistem
pemantauan, peringatan dini, dan tanggap darurat, merumuskan, memperbaiki,
dan menjalankan rencana tanggap darurat tepat waktu untuk memenuhi tantangan
polusi udara berat. Kesepuluh, China akan mengklarifikasi tanggung jawab semua
pihak dan mendorong partisipasi publik untuk bersama-sama meningkatkan
kualitas udara.
Tortajada, 2017). Dua hal yang berubah pada National People's Congress tahun
2014, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan: "China akan mendeklarasikan
perang terhadap polusi dan melawannya dengan determinasi yang sama seperti
kita memerangi kemiskinan", dan polusi lingkungan telah menjadi "peingatan
lampu merah alam terhadap model pembangunan yang buta dan tidak efisien".
Pada bulan Juli akhir tahun ini, Presiden Xi Jinping memberitahukan kepada
setiap menteri dan gubernur bahwa polusi lingkungan akan menjadi salah satu
prioritas utama dari tiga prioritas yang telah di tetapkan oleh pemerintah, sejalan
dengan kebijakan penurunan kemiskinan dan permasalahan finansial. Sebuah
pasukan sebanyak 5,600 inspektur dari kementrian lingkungan dan pengawas anti
korupsi dari Partai Komunis di kirim ke setiap provinsi untuk melihat bagaimana
pejabat lokal bekerja melindungi lingkungan. Dalam empat inspeksi yang dimulai
sejak Juli, yang dimulai dengan salah satu provinsi di Hebei, 18,000 industri yang
terbukti melakukan polusi di denda 870 juta yuan atau setara dengan $178 juta
dollar, dan lebih dari 12,000 pejabat di disiplinkan, dan pada inspeksi ke empat
pada tanggal 5 September, 5,600 perusahaan lainnya telah dihukum dan di denda
280 juta yuan.
China juga tidak mempunyai pilihan lain karena mau tidak mau harus
menghadapi permasalahan perekonomiannya. Karena jika tidak segera di atasi
maka biaya kesehatan, ekonomi dan sosial akan menjadi menjadi masalah
kedepannya. Seperti yang telah dialami oleh negara-negara barat, baik secara
ekonomi maupun ssosial, sangat lebih murah hidup di lingkungan yang bersih
daripada di lingkungan yang terpolusi. Dengan kata lain, berdasarkan
perkembangan perekonomian China yang sangat cepat dan belum pernah terjadi
sebelumnya, makan pemerintah China harus menyelesaikan permasalahan
lingkungannya dengan kecepatan yang cepat pula.
China sebagai sebuah negara yang luas hanya sedikit memiliki cadangan
minyak dan di beberapa tempat sumur minyak yang masih beroperasi sudah
menurun produktivitasnya karena sudah tua. Sementara itu, China juga tidak dapat
terus menerus menggunakan batu bara mengingat banyak berbagai tekanan dari
berbagai pihak internasional akan dampak lingkungan yang disebabkan oleh
pemakaian batu bara dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang panjang.
sedangkan penggunaan sumberdaya bersih masih mengalami berbagai kendala
teknologi. Untuk mengatasi permasalahan keamanan energi China maka
pemerintah Tingkok harus mencari pasokan energi dari pasar internasional.
Energi Kanada sudah mendukung hampir satu juta pekerjaan. Ketika kita
membangun masa depan energi bersih, jumlah itu akan terus bertambah. Kanada
adalah pemimpin dalam inovasi teknologi bersih. Investasi dari pemerintah dan
sektor swasta memberikan peluang baru dan lebih banyak pekerjaan untuk warga
Kanada kelas menengah di pusat kota besar dan di komunitas kecil, pedesaan, dan
terpencil. Kanada meluncurkan Dewan Energi Generasi nasional Kanada
terkemuka, yang mengusulkan prinsip-prinsip kepada Pemerintah Kanada tentang
cara membangun masa depan energi kita. Saat ini, prinsip-prinsip ini memandu
keputusan pemerintah untuk mendukung keluarga, bisnis, dan komunitas di
Kanada.
Pada tahun 2003 perdana menteri Jean Chrithein pergi ke Tingkok untuk
menyelesaikan proyek Qinshan tentang pembanguna proyek pembangkit listrik
tenaga nuklir CANDU yang membuat Tingkok dapat menghindari pemakaian
beberapa juta ton setiap tahunnya, dimana dalam proyek tersebut diselesaikan
lebih awal dari prosedur dan dengan budget yang lebih rendah. Hal ini merupakan
langkah awal hubungan energi antara pemerintah Tingkok dan Kanada dan
sebagai sebuah contoh bahwa teknologi nukir Kanada mampu mencukupi
kebutuhan energi Tingkok.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kanada dan Tingkok telah bekerja sama
dalam berbagai inisiatif untuk memajukan tujuan perlindungan lingkungan yang
saling menguntungkan. Mekanisme ini mencakup berbagai sektor teknologi
bersih, termasuk, antara lain, efisiensi energi, pengendalian polusi, transportasi
bersih, pengolahan air limbah, dan energi laut. Kerjasama, di berbagai tingkat
pemerintahan, lembaga pendidikan tinggi, badan penelitian dan perusahaan, telah
mengambil bentuk kemitraan ilmu pengetahuan dan teknologi, proyek
percontohan dan inisiatif lain yang dirancang agar sesuai dengan kapasitas
Kanada dengan kebutuhan perlindungan lingkungan. Pengaturan semacam itu
sangat penting untuk memanfaatkan kekuatan timbal balik antara kedua negara ini
dan membantu menjadi ujung tombak komersialisasi teknologi dan memberikan
jalan bagi aplikasi pasar proyek-proyek teknologi bersih terkemuka yang masih
dalam tahap pengembangan.
Jadi ada tingkat tinggi kenaifan Kanada tentang tujuan dan niat rezim
Partai Komunis Tiongkok, yang telah bertahan hingga tahun-tahun awal
pemerintahan Justin Trudeau. Ini membuka jalan bagi penangkapan elit oleh agen-
agen UFWD di Kanada, dengan hasil dari pandangan mayoritas kuat di lingkaran
paling atas politik Kanada dan bisnis yang melayani kehendak Partai Komunis
harus menjadi kebijakan Kanada terhadap China. Pandangan indah tentang
hubungan Tingkok ini telah didukung oleh kepentingan bisnis utama Kanada yang
mendapat manfaat dari interaksi yang menguntungkan dengan jaringan komersial
negara Komunis Tiongkok. Perusahaan dan kelompok bisnis Kanada telah
mencurahkan sumber daya lobi yang cukup besar untuk menimbulkan pengaruh
pro-Tingkok dengan pembuat kebijakan senior termasuk di tingkat tertinggi
Kantor Perdana Menteri.
publik, dan firma hubungan pemerintah yang fokus pada Tingkok, yang banyak di
antaranya cenderung merupakan pendukung Kanada yang gigih meningkatkan
keterlibatannya dengan RRC pada apa yang dapat dianggap sebagian besar istilah
Tingkok. Jadi kebijakan China Kanada selama 25 tahun terakhir telah menjadi
trade off antara keinginan Kanada bahwa China mengurangi hambatan non-tarif
dan membuka pasarnya untuk lebih banyak perdagangan dan investasi Kanada
melalui pakta perdagangan bebas atau perjanjian perdagangan sektoral terhadap
banyak dan beragam rezim RRT. tuntutan. Ini secara resmi didefinisikan di bawah
persyaratan "kemitraan strategis komprehensif" Kanada-Tingkok ketika Hu Jintao
mengunjungi Kanada pada 2005. Iterasi terbaru adalah bahwa, sebagai imbalan
atas janji di masa depan akan akses yang lebih baik ke pasar RRC, Kanada harus
membuat konsesi berikut:
Pada tahun 2011, impor mesin dan peralatan China dari Kanada mencapai
US $ 697 juta, di mana 89% berasal dari tiga kelompok produk: pompa dan katup,
peralatan pertambangan, dan mesin cetakan plastik dan karet. Kelompok produk
yang menghasilkan tingkat perdagangan tertinggi dengan China mencerminkan
kekuatan kompetitif inti Kanada, sebagaimana dibuktikan oleh kehadiran
kelompok industri dengan banyak perusahaan yang berspesialisasi dalam
pengembangan mesin dan peralatan di bidang pertambangan, keperluan umum,
dan mesin cetak. Selama dekade terakhir, impor produk-produk ini di China
tumbuh rata-rata sebesar 23% per tahun. Selama periode yang sama ini, impor
Tiongkok untuk peralatan pemrosesan makanan dan peralatan pertanian juga
mengalami pertumbuhan yang cepat.
3
Istilah untuk hal ini adalah Small and mid-size enterprises (SMEs) yang memiliki arti Usaha Kecil
Menengah
50
BAB 5. KESIMPULAN
Pada era industri yang semakin berkembang dan melibatkan peran lebih
akan teknologi ini memacu negara-negara agar makin bersaing untuk
meningkatkan peringkatnya dalam tiap keunggulan yang dimiliki oleh negara
sehingga memperoleh keuntungan secara ekonomis secara optimal. Negara China
dan Kanada juga bukanlah sebuah pengecualian, terlebih untuk China yang saat
ini laju perekonomiannya dinilai sangat cepat sehingga dianggap mampu bersaing
dengan Amerika yang merupakan negara adikuasa selama berpuluh dekade. Tak
hanya mengenai ekonomi, China dalam faktanya merupakan negara yang
memiliki jumlah penduduk tinggi di dunia dan berada di peringkat kesatu.
Beberapa kondisi tersebut, menyebabkan China juga mempunyai kekurangan,
yakni mengenai lingkungan dan energi.
Kerjasama antara dua negara ini (China dan Kanada) dalam bidang energi
bersih, saling memiliki landasan, yang tentu saja demi keuntungan masing-
masing. Untuk faktor politik, kerjasama dalam bidang energi ini kedua negara
saling diuntungkan, karena China sebagai negara komunis ini dapat menunjukkan
bahwasannya negaranya tidaklah kaku sehingga dapat menjalin kerjasama satu
sama lain, terlebih pada tahun 2015, Justin Tredau dari Kanada mengunjungi
55
China dan makin mempererat interaksi antara kedua negara tersebut. Keuntungan
secara politik yang didapat Kanada dalam kerjasama di bidang energi bersih ini
dari China adalah beberapa kebijakan dan urusan luar negeri yang oleh
masyarakat internasional sulit (karena berurusan dengan China yang merupakan
negara komunis) dipermudah dan khusus dibuat untuk Kanada. Hal ini
memudahkan masyarakat Kanada untuk melakukan berbagai kegiatan, baik itu
bisnis maupun lainnya.
Faktor ekonomi, pada faktor ini tentu saja antara kedua negara
diuntungkan, baik dalam bentuk investasi asing-langsung, kejasama perdagangan,
dan interaksi ekspor impor barang komoditas yang saling dibutuhkan oleh
masing-masing negara. Jumlah investasi asing langsung antara kedua negara ini
juga makin meningkat tiap tahun, terlebih jumlah investasi yang diberikan oleh
China ke Kanada. China membutuhkan perlatan dan perlengkapan canggih
(secara teknologi yang dihasilkan Kanada) untuk mendukung berlangsungnya
hasil dari energi bersih, Kanada membutuhkan suplai barang kebutuhan industri
yang lebih sederhana, seperti tekstil, yang dihasilkan oleh China.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Dincer I, Rosen MA. 2012. Exergy: energy, environment and sustainable
development. Newnes: Elsevier
Mas'oed, M. 1990. Ilmu Hubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi.
Jakarta: LP3S.
Moleong, L. J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.
Nawani, H. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada
University Press.
Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama Publishing
Robert K. Yin. 2011. Qualitative Research from Start To Finish. New York: The
Gulford Press.
Spring, D. & Wolinsky, Y. 2004. Models, Number, and Cases Method for
Studying International Relations. Michigan: The University of Michigan
Press.
The Liang Gie. 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. (Koentjoroningrat,
Ed.) Jakarta: PT. Gramedia.
Universitas Jember. 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember University
Press.
Yergin, Daniel. 1991. The Prize. The Epic Quest For Oil, Money and Power. New
York. Simon & Schuster.
Jurnal
Biswas. K.A., Tortajada., C. 2017. Water As Human Right. Diakses dari :
researchgate.com:https://www.researchgate.net/publication/317083055_Wat
er_as_a_human_right/link/5b8ee296299bf114b7f608e7/download. Pada 4
Januari 2020
57
Crompton., Paul dan Wu., Yanrui. 2005. Energy Consumption in China : Past
Trends and Future Directions. Diakses dari
https://www.science.uwa.edu.au. Pada 9 Oktober 2019
Dong,. Kang-Yin, Jin-Sun., Ren, Liu. H, dan Jiang. Hong-Dian. 2016. A review of
China’s energy consumption structure and outlook based on a long-range
energy alternatives modeling tool. Diakses dari Springer.com :
https://link.springer.com/article/10.1007/s12182-016-0136-z Pada 28
Desember 2019
Shiu A, Lam PL. Electricity consumption and economic growth in China. Energy
Policy. 2004;32:47–54. doi:10.1016/s0301-4215(02)00250-1.
Michael, C. David., Zhou, S., dan Wu, W. 2013. China Energy Future: Reaching
for a Clean World. The Boston Consulting Group.
Gauthier, Alexander. 2013. Trade and Investment Profile Canadian Trade and
Investment Activity: Canada–China. Diakes dari Library of Parliament:
https://lop.parl.ca/sites/PublicWebsite/default/en_CA/ResearchPublications/
TradeAndInvestment/201355E Pada 28 April 2019
Marie Dumont. 2013. Trade and Investment Profile Canadian Trade and
Investment Activity: Canada–China. Diakses dari Parliament of Canada:
58
https://lop.parl.ca/Content/LOP/ResearchPublications/2013-55-s-e.htm Pada
28 April 2019
Ministry of Foreign Affairs the People’s Republic of China. 2010. Promote the
All-round Development of the China-Canada Strategic Partnership. Diakes
dari Quishi;
http://english.qstheory.cn/resources/speeches/201109/t20110925_112678.ht
m. Pada 28 April 2019
Yergin, Daniel. 2006. 'Ensuring Energy Security',. Foreign Affairs, Diakses dari
UN; http://www.un.org/ga/61/second/daniel_yergin_energysecurity.pdf
Pada 6 Mei 2019
Berita
Blatchford, Andy, dan Mike Blanchfield. 2017. China Sees Free Trade with
Canada as Way to Avoid Future Norsatlike Uncertainty. Diakses dari CBC
News: http://www.cbc.ca/news/politics/china-norsat-free-tradecanada-
1.4190712. Pada 3 Oktober 2019
Fife, Robert, dan Steven Chase. 2017. Critics Oppose Liberals’ Handling of
Chinese Investor’s Norsat Takeover. Diakses dari Globe and Mai:
lhttps://www.theglobeandmail.com/news/politics/critics-opposeliberals-
handling-of-norsat-takeover/article35258716/. Pada 5 Oktober 2019
Fife, Robert, dan Steven Chase 2017. Think Tank Leads Corporate-Funded
Campaign to Sway Canadians on Chinese Trade. Diakses dari Globe and
Mail: https://www.theglobeandmail.com/news/politics/think-tank-leads-
corporatefunded-campaign-to-sway-canadians-on-chinese-
trade/article35406698/. Pada 5 Oktober 2019
Fife, Robert, dan Steven Chase. 2018. China’s Envoy Assails Canada’s ‘Immoral’
Concerns over Takeovers. Diakses dari Globe and Mail:
https://www.theglobeandmail.com/politics/article-chinas-envoy-assails-
canadas-concernsover-state-owned-takeovers/. Pada 5 Oktober 2019
59
Russell, Andrew. 2016. Canada-China Extradition Treaty: Here’s What You Need
to Know. Diakses dari Global News :
https://globalnews.ca/news/2953881/canada-china-extradition-treaty-heres-
what-you-needto-know/. Pada 9 April 2019
Internet
Allen, Nathan, Andrea Lawlor, dan Katerina Graham. 2018. Is Canada’s Print
Media Fair on China?. Diakses dari Asia Pacific Foundation of Canada:
https://www.asiapacific.ca/canada-asia-agenda/canadas-printmedia-fair-
china. Pada 3 Desember 2019
EIA. 2014. China. Diakses dari : Independent Statistic & Analysis, U.S Energy
Information Administration :
https://www.eia.gov/international/analysis/country/CHN Pada 6 Mei 2019
Houlden, Gordon. 2008. Opening the doors to Chinese investment. Diakses dari
OpenCanada.org; http://opencanada.org/features/engaging-china/. Pada 3
Desember 2019
Li, Z. 2003. Energy and Environmental Problems behind China’s High Economic
Growth – A Comprehensive Study of Medium- and Long-term Problems,
Measures and International Cooperation. Diakses dari :
https://www.eneken.ieej.or.jp Pada 17 Desember 2019