Anda di halaman 1dari 28

BAHAYA MEROKOK BAGI REMAJA

Disusun guna untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia


Guru Pengajar : Ibu Novi Kartika

Disusun oleh :

Andrew Julianto Putra 13188

SMA NEGERI 1 PAMEKASAN

TAHUN PELAJARAN 2022-2023


HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
tentang Karya Tulis Ilmiah Remaja yang dibina oleh Ibu Novi Kartika, S.Pd. selaku guru
bahasa indonesia kami.
1.) Judul : Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mata
Remaja
2.) Data Penulis
a. Nama Lengkap : Andrew Julianto Putra
b. NIS : 13188
c. Kelas / Jurusan : XI G / IPA
d. Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Pamekasan
e. Alamat Sekolah : Jl. Pramuka 02, Pamekasan
f. Alamat rumah : Desa Laden
g. No. Telp : 085335937632
3.) Guru Pembimbing
a. Nama lengkap dan gelar : Novi Kartika, S.Pd.
b. NIP : 198511302010012026
c. Alamat rumah : Jl. Lawangan Daya Pamekasan
d. No. Telp : 085204906695

Pamekasan, 15 April 2022


Mengetahui, Penulis

Guru Pembimbing

(Novi Kartika, S.Pd.) (Andrew Julianto Putra)


NIP. 198511302010012026 NIS. 13188

Menyetujui
Kepala SMAN 1 Pamekasan

(H. MOH. ARIFIN, S.Pd.,M.Pd)


NIP.19680608190011002
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang .
Atas rahmat dan hidayahnya, penulis bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
"Bahaya Merokok bagi Remaja" tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Novi
Kartika, S.Pd. Selaku guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membantu membimbing
penulisan karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
juga berkontribusi dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada karya tulis ilmiah ini. oleh sebab itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap
semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang bahaya merokok bagi remaja.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
ABSTRAK ..........................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................4
1.3 Tujuan penelitian.............................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 5
2.1 Rokok.............................................................................................................23
2.2 Penyebab Mengomsumsi Rokok.................................................................. 10
2.3 Dampak Rokok............................................................................................. 11
2.4 Upaya Pencegahan.........................................................................................12
BAB III MODEL PENELITIAN .................................................................... 14
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 14
3.2 Sumber Data dan Data Penelitian ................................................................ 15
3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 15
3.4 Teknik Analisis Data ................................................................................... 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 75
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 16
4.2 Menjelaskan Data dan Teori ....................................................................... 19
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 111
5.1 Simpulan .......................................................................................................23
5.2 Saran ........................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 24

iv
ABSTRAK

KTI ini menelaaah tentang bahaya merokok bagi remaja. Rumusan masalahnya adalah
untuk mengetahui pengertian rokok dan bahaya rokok yang terdapat di dalamnya, dampak dari
merokok, faktor penyebab perilaku merokok pada remaja, dan bagaimana kepedulian remaja
terhadap bahaya rokok.

Tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ilmiah ini adalah agar remaja sadar akan
bahaya rokok, mengetahui faktor-faktor penyebab remaja merokok, dan akibat-akibat yang
ditimbulkan dari merokok tersebut. Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan
maka dalam penelitian ini digunakan metode observasi.

v
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik,mental,spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis (Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan).

Kesehatan merupakan hal yang perlu kita tingkatkan baik dalam hal
pengetahuan, sikap dan tindakan. Dalam hal ini yang sering kita temui adalah
merokok. Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihindari
bagi orang yang mengalami kecenderungan rokok. Rokok merupakan salah
satu bahan adiktif yaitu dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya.
Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang di kandungnya. Setelah seseorang
menghirup asap rokok, dalam 7 detik nikotin akan mencapai otak
(Soetjiningsih, 2010.)

Kebiasaan merokok di kalangan masyarakat merupakan pemandangan


yang tidak asing lagi. Berbagai macam dampak dan bahaya merokok sudah
banyak di publikasikan kepada masyarakat melalui berbagai media massa
hingga gambar berbagai penyakit di kemasan bungkus rokok. Tetapi, produksi
dan kebiasaan merokok terus meningkat. Kebiasaan merokok sudah sangat
meluas terutama di kalangan remaja.

Secara psikologis, remaja berada pada tahapan dimana seorang individu


mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami
perubahan baik emosi, tubuh, pola pikir dan pola perilaku. Di masa ini juga
para remaja mulai mencari identitas diri sehingga mereka sering terjebak di
dalam arus ingin mencoba hal baru. Selain itu, remaja cenderung meniru dan
mengikuti perilaku orang dewasa. Selain hanya ingin coba-coba merokok, rasa
keingintahuan yang sangat besar dapat mendorong mereka ke hal yang lebih
buruk.

Tingginya jumlah perokok di kalangan remaja sangat mengkhawatirkan,


karena kurangnya pengetahuan siswa tentang rokok. Merokok merupakan
masalah yang masih sulit diselesaikan. Banyaknya faktor yang mendorong di
kalangan siswa untuk merokok. Salah satu yang memengaruhi kebiasaan
tersebut adalah pengetahuan dan sikap terhadap bahaya rokok itu sendiri.

vi
Pengetahuan dan sikap ini dapat diubah dengan penyuluhan dan bimbingan
kesehatan (Fitriani, 2011 dalam Santi, 2013)

Masalah merokok di kalangan remaja merupakan masalah yang harus


segera diatasi, karena akibat yang ditimbulkan sangat berpengaruh pada
perkembangan generasi muda. Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai
jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India. Jumlah perokok di
Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Menurut data World
Health Organization (WHO) tahun 2011 prevalensi perokok usia 10 tahun
keatas di Indonesia sebesar 46,8% pada laki-laki dan 3,1% pada perempuan,
dengan jumlah perokok mencapai 62,8 juta dimana 40% di antaranya berasal
dari kalangan sosial ekonomi rendah (Nessa, 2016).

Berbagai penelitian dan kajian yang telah dilakukan menunjukan bahwa


rokok sangat membahayakan kesehatan dan mengandung banyak zat-zat
kimia berbahaya. Rokok bukan hanya membahayakan para perokok, asap
rokok juga sangat berbahaya apabila dihirup oleh orang-orang yang berada di
sekitarnya ( perokok pasif ). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa
para perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para
perokok. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok mulai dari menderita
batuk hingga kanker paru-paru mengancam para perokok aktif maupun pasif.

Semua ahli kesehatan termasuk World Health Organizition (WHO) telah


lama menyimpulkan, bahwa secara kesehatan rokok banyak menimbulkan
dampak negatif, lebih bagi anak-anak dan masa depannya. Rokok
mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis diantaranya bersifat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana bahan racun ini di
dapatkan pada asap rokok yang terhisap langsung masuk ke dalam paru-paru
dan asap rokok yang di hasilkan oleh ujung rokok.

Menurut WHO (2015) pada tahun 2015 di Indonesia diperkirakan 36%


atau sekitar 60 juta penduduk Indonesia merokok secara rutin, hal ini berbeda
dengan jumlah komsumsi rokok di negara lain yang diperkirakan akan
menurun. Melihat fenomena yang terjadi di Indonesia masih banyak kalangan
remaja dan masyarakat yang harus menyadari bahaya rokok bagi kesehatan
tubuh. Rokok memang tidak berdampak secara langsung tetapi dampak dari
rokok akan terasa dalam waktu 10-20 tahun. Meskipun demikian masih
banyak orang-orang yang tentunya dikalangan para remaja yang masih duduk
di bangku pelajar yang menyepelekan hal tersebut.

Oleh karena itu, dalam penulisan karya tulis ini, penulis mengangkat judul
“Bahaya Merokok bagi Remaja.”

vii
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, dalam penyusunan karya
ilmiah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu:
1. Apa pengertian rokok dan bahan kimia yang terkandung didalamnya?
2. Apa faktor penyebab perilaku merokok pada remaja?
3. Bagaimana dampak rokok bagi para siswa yang mengkonsumsinya?
4. Bagaimana upaya pencegahan rokok bagi remaja?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui sejarah rokok dan zat kimia apa saja yang
terkandung di dalam rokok.
2. Mendeskripsikan faktor penyebab para remaja mulai mengomsumsi
rokok
3. Dampak apa saja yang ditimbulkan rokok bagi perilaku maupun
kesehatan para remaja.
4. Mendeskripsikan upaya pencegahan rokok bagi remaja.

1.4 Manfaat Penelitian


Penulisan karya ilmiah ini memiliki banyak manfaat, yaitu:
1. Bagi peneliti
Penulisan karya ilmiah ini dapat digunakan sebagai informasi
mengenai dampak dan bahaya yang di timbulkan dari rokok dan
mengetahui kandungan apa saja yang berada di dalam rokok. Selain
itu, diharapkan penelitian karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan
referensi bagi peneliti untuk berbagi ilmu dan pengetahuan kepada
remaja dan masyarakat sekitar.
2. Bagi sekolah
Sekolah dapat memberikan pengetahuan dan edukasi bagi siswa dan
siswi tentang bahaya rokok dan asap rokok terhadap kesehatan dan
pertumbuhan remaja.
3. Bagi masyarakat
Masyarakat khususnya para orang tua dan dapat menjadikan karya
tulis ilmiah ini sebagai informasi tentang bahaya yang di akibatkan
oleh kebiasaan buruk merokok sehingga dapat menambah nilai
pengetahuan para orang tua untuk berhati-hati dan mengawasi
pergaulan anak (para remaja) agar terhindar dari arus pergaulan buruk.

viii
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rokok
Rokok atau sigaret adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung bermacam bentuk di suatu negara)
dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau kering yang
telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara
agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lainnya. Rokok adalah
benda beracun yang memiliki efek santai dan sugesti. Di balik kegunaan atau
manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang
yang merokok (perokok aktif) maupun orang di sekitar perokok yang bukan
perokok (perokok pasif).

Seperti yang telah banyak diketahui bahwa rokok dapat menyebabkan


berbagai macam penyakit berbahaya apabila digunakan. Di dalam rokok
terdapat banyak zat kimia. Zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui
asap yang dikeluarkan dari hasil pembakaran rokok tersebut yang kemudian
dihisap. Di dalam asap rokok mengandung sekitar 3.800 zat kimia. Sekitar 40
zat kimia di antaranya merupakan zat kimia yang beracun dan karsinogenik
atau pemicu kanker.

Rokok dapat banyak dijumpai di berbagai tempat pembelian, dari toko


yang kecil hingga di toko-toko besar. Harga dari rokok tersebut juga
bermacam-macam, ada yang harganya murah ada juga yang harganya bisa
dibilang sangat mahal. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk
kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam
saku. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga
umumnya disertai pesan kesehatan yang memeringatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru
atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya pesan tersebut sering
diabaikan). Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan
untuk dibakar, dihisap dan atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih,
cerutu, atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum,
Nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintesisnya yang asapnya
mengandung nikotin dan tar, atau tanpa bahan tambahan (Depkes, 2010).

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku


bangsa Indian di Amerika, mereka merokok untuk keperluan ritual seperti
memuja dewa atau roh. Pada abad 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua

ix
Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba mengisap
rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan
merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan
bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok
hanya untuk kesenangan semata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke
Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

Tembakau merupakan bahan utama dari pembuatan rokok. Tembakau


merupakan jenis tumbuhan dari jenis Terong yang memiliki batang berwarna
gelap dan berbentuk silinder, daun tembakau berbentuk lonjong besar, berbau
kurang sedap dan menyengat, didalamnya terkandung berbagai unsure kimia,
diantaranya: Nikotin, Baridin, Potas, Nikotianin, Kolilidin, Edrogen, Karbon
Oksida, Asam Prosik, Semuanya merupakan racun yang membahayakan.

Tembakau pertama kali berasal dari benua Amerika, kalimat tembakau


sendiri berasal dari kata “Tobago” yang berarti pipa rokok dalam bahasa
Indian. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika,
sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok
Tembakau merupakan bahan utama dari pembuatan rokok. Tembakau
merupakan jenis tumbuhan dari jenis Terong yang memiliki batang berwarna
gelap dan berbentuk silinder, daun tembakau berbentuk lonjong besar lengket,
berbau kurang sedap dan menyengat, didalamnya terkandung berbagai unsure
kimia, diantaranya: Nikotin, Baridin, Potas, Nikotianin, Kolilidin, Edrogen,
Karbon Oksida, Asam Prosik, Semuanya merupakan racun yang
membahayakan. Tembakau pertama kali berasal dari benua Amerika, kalimat
tembakau sendiri berasal dari kata “Tobago” yng berarti pipa rokok dalam
bahasa Indian.

Seperti yang telah banyak diketahui bahwa di dalam rokok sangat banyak
memiliki kandungan bahan kimia. Bahan-bahan kimia penyusun rokok tersebut
sangat berbahaya bagi kesehatan atau bersifat toksik bahkan diantaranya ada
yang bersifat karsinogenik. Ada beberapa bahan kimia pokok yang menjadi
penyusun rokok, di antaranya yaitu :

1. Nikotin
Nikotin merupakan zat insektisida yang berbahaya. Di dalam sebatang
rokok terdapat kurang lebih 8-12 mg nikotin. Penggunaan nikotin pada
dosis rendah dapat menyebabkan tekanan darah naik, sakit kepala,
meningkatkan sekresi getah lambung yang dapat menyebabkan
penyakit mag, muntah-muntah, dan diare. Sedangkan penggunaan
nikotin dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan keracunan,
kejang-kejang, kesulitan bernapas, dan berhentinya kerja jantung.

x
Nikotin merupakan zat kimia perangsang yang dapat merusak kerja
jantung, nikotin juga dapat menyebabkan efek ketergantungan terhadap
pemakainya.

2. Karbon Monoksida (CO)


Karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak
berbau yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna senyawa
karbon. Merokok merupakan salah satu pembakaran yang tidak
sempurna yang menghasilkan asap putih (partikel karbon) dan karbon
monoksida. Tingginya kadar monoksida yang ada di dalam tubuh dapat
mempengaruhi kerja hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen.

3. Tar
Tar adalah sejenis cairan berwarna coklat tua atau hitam yang
merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel
pada paru-paru. Kadar tar dalam tembakau antara 0.5-35 mg/batang.
Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker
pada jalan napas dan paru-paru. Tar merupakan bahan kimia yang
menjadi penyebab noda kuning kecoklatan pada kuku dan gigi
perokok. Selain itu tar dapat membuat flek pada paru-paru.
Benzopyrene (senyawa polycyclic aromatic hydrocarbon) adalah salah
satu zat karsinogenik yang ada dalam tar.

Di dalam rokok tidak hanya tersusun atas bahan kimia, rokok juga
tersusun atas bahan baku atau bahan pokok. Bahan baku dalam rokok,
yaitu :
1. Tembakau
Tembakau merupakan salah satu bahan baku dari pembuatan
rokok. Tembakau memiliki nama latin Nicotiana tabacum. Untuk
dapat dijadikan rokok, tanaman tembakau ini harus dipetik terlebih
dahulu dari batangnya, diambil dari bagian-bagian bawah
kemudian dilanjutkan kebagian atasnya. Setelah dipetik dari
batangnya semua daun tembakau dikumpulkan untuk diiris tipis-
tipis, kemudian dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah kering
daun tembakau ini siap dikirim ke pabrik untuk diolah menjadi
rokok.

2. Cengkeh
Cengkeh merupakan bahan baku dari pembuatan rokok selain
tembakau yang memiliki nama ilmiah yaitu Syzygium aromaticum
yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan nama Cloves, yang
xi
berarti tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon
Mytaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia yang banyak
digunakan sebagai bumbu masakan-masakan pedas di negara
Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia.

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan


atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan
rokok, dan penggunaan filter pada rokok. Jenis rokok juga dilihat dari kadar
nikotin dan tarnya.

 Rokok berdasarkan bahan pembungkus.


1. Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kulit jagung
2. Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
3. Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun
tembakau.
4. Rokok daun Nipah
5. Tawa: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun pandan
(Rokok Khas Meepago)

 Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.


1. Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun
tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan
aroma tertentu
2. Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau dan cengkih yang diberi saus untuk mendapatkan
efek rasa dan aroma tertentu
3. Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa
daun tembakau, cengkih, dan kemenyan yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu

 Rokok berdasarkan proses pembuatan


1. Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses
pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan
menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
2. Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya
menggunakan mesin. Material rokok dimasukkan ke dalam
mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin
pembuat rokok berupa rokok batangan. Mesin pembuat rokok,
biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok
sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok
batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin
xii
pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa
rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Namun, belum
ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena
terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung
SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung
rokok sama besar.

Sigaret kretek mesin sendiri dapat dikategorikan dalam 2


bagian, yaitu :
a. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang
dalam proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang
khas.
Contoh: Gudang Garam International, Djarum Super dan
lain-lain.
b. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin
yang menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah.
Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas.
Contoh: A Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, L.A. Lights,
Surya Slims dan lain-lain

Rokok berdasarkan penggunaan filter


• Rokok filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya
terdapat gabus.
• Rokok non filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya
tidak terdapat gabus.

Rokok dilihat dari komposisi nya:


1. Bidis : tembakau yang digulung dengan daun burni kering
dan diikat dengan benang. tar dan karbon monoksida nya lebih
tinggi daripada rokok buatan pabrik. Biasanya ditemukan di
Asia tenggara dan India
2. Cigar : Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung
dengan daun tembakau. Ada berbagai jenis yang berbeda di tiap
negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.
3. Kretek : Campuran tembakau dengan cengkih atau aroma
cengkih berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini
paling berkembang dan banyak di Indonesia.
4. Tembakau : langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga
biasa digunakan di Asia Tenggara dan India. Bahkan 56 persen
perempuan India menggunakan jenis kunyah. Ada lagi jenis

xiii
yang diletakkan antara pipi dan gusi, serta tembakau kering
yang diisap dengan mulut.
5.Shisha atau hubbly bubbly : Jenis tembakau dari buah-buahan
atau rasa buah-buahan yang disedot dengan pipa dari tabung.
Biasanya digunakan di Afrika Utara, Timur Tengah, dan
beberapa tempat di Asia. Di Indonesia.

2.2 Penyebab mengomsumsi rokok

Terdapat banyak faktor-faktor yang menyebabkan seseorang merokok, yaitu:

1. Pengaruh Orang Tua


Remaja yang merokok terkadang berasal dari keluarga yang
tidak bahagia atau keluarga yang permisif, dimana orang tuanya
tidak begitu memperhatikan anak-anaknya. Dan cenderung
lebih mudah terlibat dengan rokok dibandingkan dengan
keluarga yang konservatif dimana keluarga menjaga dan
memperhatikan anak-anaknya. Perilaku merokok lebih banyak
didapati pada remaja yang tinggal dengan satu orang tua
(Single Parent).

2. Pengaruh Teman Sebaya


Berbagai kajian telah menunjukkan bahwa remaja ya
mempunyai teman-temannya yang merokok. Terdapat dua
kemungkinan yang terjadi dari fakta tersebut, yang pertama
remaja tersebut terpengaruh oleh teman-temannya atau
sebaliknya. Rokok membuat mereka merasa lebih diterima oleh
banyak orang.

3. Faktor kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau
ingin melepaskan diri dari rasa kebosanan. Secara kepribadian,
kondisi mental yang sedang menurun seperti stres, gelisah,
takut, kecewa, dan putus asa sering mendorong orang untuk
menghisap asap rokok. Mereka merasa lebih tenang untuk
melewati masa-masa sulit setelah merokok.

4. Pengaruh Iklan
Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat menarik para konsumen atau khalayak secara
sukarela terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai
dengan yang diinginkan pengiklan. Banyak iklan rokok di
xiv
media massa dan elektronik mendorong rasa ingin tahu
penonton termasuk remaja tentang produk rokok yang
terkadang menampilkan banyak varian rasa rokok. Sehingga,
membuat seseorang yang melihatnya merasa tertarik dan ingin
mencoba.

2.3 Dampak Rokok

Selain bisa menyebabkan kematian dan berbagai komplikasi penyakit


lainnya, remaja yang sudah merokok diketahui bisa memicu berbagai masalah
lainnya. Merokok saat remaja membuatnya beresiko terkena masalah kesehatan
yang lebih serius lagi karena masih berada pada usia pertumbuhan. Rokok tidak
hanya menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat fisik namun juga
emosionalnya. Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan merokok pada remaja
jauh lebih buruk dibanding orang dewasa yang merokok.
Berikut ini beberapa masalah yang bisa muncul jika remaja merokok :
1. Mengganggu Performa di Sekolah
Remaja yang merokok akan mengalami penurunan dalam nilai
olahraganya karena tidak bisa berjalan jauh atau berlari cepat
seperti sebelum merokok. Selain itu, jika ikut ekstrakurikuler
musik, akan membuatnya tidak maksimal, serta menurunkan
kemampuan memori otaknya dalam belajar yang bisa
mempengaruhi nilai-nilai pelajarannya.
2. Perkembangan Paru-Paru Terganggu
Tubuh berkembang pada tahap pertumbuhannya, dan jika
seseorang merokok pada periode ini bisa mengganggu
perkembangan paru-parunya. Terlebih jika remaja merokok
setiap hari maka bisa membuatnya sesak napas, serta batuk
yang terus menerus, dahak berlebihan dan lebih mudah terkena
pilek berkali-kali.
3. Lebih Sulit Sembuh saat Sakit
Ketika remaja sakit maka, mereka akan lebih sulit untuk bisa
kembali sehat seperti semula karena rokok mempengaruhi
sistem imun di dalam tubuhnya. Rokok ini juga memicu
masalah jantung di usia muda serta mengurangi kekuatan
tulang.
4. Kecanduan
Remaja yang merokok cenderung jauh lebih mungkin menjadi
kecanduan terhadap nikotin yang membuatnya lebih sulit untuk
berhenti. Saat ia memutuskan untuk berhenti merokok, maka
gejala penarikan seperti depresi, insomnia, mudah marah dan

xv
masalah mentalnya bisa berdampak pada kinerja sekolah serta
perilakunya.Terlihat lebih tua dari usianya.
5. Terlihat lebih tua dari usianya.
6. Orang yang mulai merokok di usia muda akan mengalami
proses penuaan lebih cepat dan ia akan memiliki garis-garis di
wajah serta kulit lebih kering sehingga penampilannya akan
lebih tua dibanding usianya. Selain itu, rokok juga membuat
remaja memiliki jerawat atau masalah kulit lainnya, serta gigi
yang kuning.
2.4 Upaya pencegahan
1. Memahami penyebab remaja merokok
Biasanya remaja merokok sebagai bentuk pemberontakan, cara
menyesuaikan diri dengan kelompok tertentu atau mengikuti
adegan di film. Dengan memahami hal tersebut, maka orangtua
bisa melakukan pencegahan dan pendekatan dengan anak.
2. Tetap mengatakan tidak untuk merokok.
Orangtua mungkin berpikir remaja tidak mendengar yang
dikatakannya,tapi tetaplah mengatakan untuk tidak
memperbolehkan merokok. Karena orangtua yang memberikan
batasan terhadap rokok cenderung memiliki anak yang tidak
merokok.
3. Menjelaskan dampak buruk dari rokok
Cobalah untuk memberitahu remaja bahwa merokok tidak
membuat ia menjadi gaul atau keren, tapi justru membuat badan
dan mulut bau, kotor karena asap, muka lebih cepat keriput dan
gigi menjadi kuning. Bahkan dalam jangka panjang memicu
berbagai penyakit.
4. Menekankan bahwa rokok bisa menyebabkan kecanduan
Sebagian besar remaja percaya bahwa ia bisa berhenti merokok
kapan saja. Untuk itu berilah penekanan atau bisa juga berupa
contoh nyata bahwa jika seseorang sudah mencoba merokok,
maka akan sulit untuk keluar dari kecanduannya.
5. Tidak berada di lingkungan perokok
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara bergaul dengan
orang-orang yang tidak merokok. Jika penyebab anak anda
merokok adalah karena pengaruh temannya, usahakan untuk
memisahkan anak anda dengan teman-temannya tersebut.
Sebab, pengaruh teman biasanya lebih kuat daripada pengaruh
iklan di TV maupun media massa lainnya. Untuk itu, orangtua
juga harus mengenal teman-teman yang biasa bergaul dengan
anaknya.
xvi
Alternatif lain untuk tidak merokok yaitu mencari kesibukan, sebab dengan
kesibukan tersebut seseorang tidak aka ada waktu untuk merokok.

BAB 3

METODE PENELITIAN

xvii
3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.


Dikatakan kualitatif karena memunyai sejumlah karakteristik. Pertama, latar
alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity) yang diteliti berarti
penelitian kualitatif menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai
keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Dalam
arti lain, penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak mengadakan
perhitungan atau angka atau prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi
lainnya, tetapi apa adanya sesuai dengan teks yang diteliti.

Kedua, manusia sebagai alat berarti dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri
atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.

Ketiga, metode kualitatif, yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan


dokumen. Kelebihan metode ini lebih adaptif, langsung, dan sensitif.

Keempat, analisis data secara induktif berarti pola berpikir dengan berpijak
pada kenyataan, fakta, dan data khusus yang diperoleh lalu ditarik kesimpulan
yang bersifat umum. Dengan kata lain, analisis data secara induktif merupakan
upaya pencarian data bukan dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang
telah dirumuskan sebelum penelitian diadakan, melainkan pembentukan
abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah dikumpulkan, kemudian
dikelompok-kelompokkan.

Kelima, deskriptif berarti data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar,


dan bahasa, bukan angka-angka. Data tersebut menjadi kunci telaah untuk
memberikan gambaran penyajian.

Keenam, lebih mementingkan proses daripada hasil berarti hubungan bagian-


bagian yang sudah diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati atau ditelaah
dalam proses.

Ketujuh, adanya batas yang ditentukan oleh fokus berarti penetapan fokus
sebagai pokok masalah penelitian penting artinya dalam usaha menemukan
batas penelitian.

Kedelapan, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data berarti keabsahan data
didasarkan pada hasil konvergensi antara data kongkret dengan hasil analisis
data secara rasionalistik dan empiris, baik berkenaan dengan teori, pemahaman,
kode bahasa, kode sastra, dan kode budaya.

xviii
Kesembilan, desain yang bersifat sementara berarti desain yang disusun tidak
bersifat kaku, tetapi fleksibel dan dapat berubah-ubah seiring pemahaman
peneliti secara intens terhadap data.

Kesepuluh, hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama berarti jika


sumber data berasal dari manusia, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain-lain, maka hasil interpretasi data atau perlu dikonfirmasikan
lagi agar ada verifikasi dan klasifikasi.

3.2 Sumber Data dan Data Penelitian

Sumber data tentang bahaya merokok bagi remaja adalah remaja


yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berada di
daerah Pamekasan. Data dalam penelitian ini merupakan data kualitatif, dengan
kata lain data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif deskriptif berupa
kata-kata bukan berupa angka-angka.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data dalam kajian ini dikumpulkan dengan teknik observasi


partisipasi dan teknik wawancara. Teknik observasi partisipasi digunakan karena
memberikan gambaran realistis kepada peneliti tentang suatu perilaku atau
kejadian yang berkaitan dengan aktivitas objek penelitian. Sedangkan untuk
teknik wawancara digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung
tentang situasi dan kondisi tertentu.

3.4 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yanga digunakan yaitu kualitatif. Peneliti
mengumpulkan data dari hasil observasi dan wawancara kepada siswa yang masih
duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berada di Daerah
Pamekasan. Setelah hasil wawancara terkumpul, penulis menganalisis tiap-tiap
jawaban dari 3 pertanyaan yang disediakan. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa
yang menjadi sampel, penulis kemudian mengelompokan jawaban ke dalam bentuk
tabel.

xix
BAB 4

PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang berjudul bahaya merokok bagi para remaja yang telah
dilakukan oleh peneliti, diperoleh data untuk menjawab rumusan-rumusan masalah
berikut:

1. Apa pengertian rokok dan bahan kimia yang terkandung didalamnya?


2. Apa faktor penyebab perilaku merokok pada remaja?
3. Bagaimana dampak rokok bagi para siswa yang mengkonsumsinya?
4. Bagaimana upaya pencegahan rokok bagi remaja?

Keempat rumusan masalah tersebut diperoleh dengan menganalisis data hasil


wawancara yang dilakukan penulis terhadap remaja yang masih duduk di bangku Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang berada di daerah Pamekasan.

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian dari teknik observasi dan wawancara oleh narasumber

Table 4.1

Nama : Fardianto Ramadhan

Kelas : XI SMA

Alamat : JL. Pintu Gerbang, Bugih

Pewawancara Narasumber

1. Apa faktor pergaulan dapat Tergantung, jika lingkungannya atau


membuat seseorang terpengaruh temannya kebanyakan merokok maka
untuk merokok? Berikan dia akan terbawa merokok juga ataupun
alasanmu! sebaliknya.

2. Apa merokok mempunyai Ya, bagi perokok bisa menghilangkan


dampak postif? Jika jawaban YA, stress.
berikan alasanmu!

3. Apa penyebab Anda merokok? Sebagai pengganti jajan/camilan.

xx
Nama : Eky Septian

Kelas : XII SMA

Alamat : JL. Masjid Patemon Gang 2

Pewawancara Narasumber

4. Apa faktor pergaulan dapat Benar sekali. Lingkungan akan


membuat seseorang terpengaruh mencoba mempengaruhi dengan
untuk merokok? Berikan menawarkan rokok pada seseorang.
alasanmu! Orang yang bukan merokok juga akan
merasa penasaran dan mencoba untuk
merokok karena melihat sekelilingnya
yang mayoritas merokok. Bagi mereka
yang tidak kuat akan cobaan itu maka
mereka akan mencoba dan meniru apa
yan dilakukan oleh lingkungannya.

5. Apa merokok mempunyai Ada, Sebagai awal perkenalan dan


dampak postif? Jika jawaban YA, pembuka obrolan.
berikan alasanmu!

6. Apa penyebab Anda merokok? Ingin mencoba, stres, pelampiasan


kekesalan.

Nama : Rafli Dhirvansyah

Kelas : XII SMA

Alamat : JL. Teja Timur

Pewawancara Narasumber

7. Apa faktor pergaulan dapat Ya, karena faktor lingkungan membawa


membuat seseorang terpengaruh pengaruh besar.
untuk merokok? Berikan
alasanmu!

8. Apa merokok mempunyai Ya, karena keterkaitan pada poin


dampak postif? Jika jawaban YA, pertama, saat sesudah makan merasa
berikan alasanmu! kurang kalau tidak merokok

xxi
9. Apa penyebab Anda merokok? Awal-awal hanya rasa ingin tau tetapi
perlahan rokok membuat ketagihan
ingin mencoba lagi dan lagi.

Nama: Salman Alfarisi


Kelas: XII SMA
Alamat: Jl Trunojoyo

Pewawancara Narasumber

10. Apa faktor pergaulan dapat Iya, karen pergaulan pasti mengajak
membuat seseorang terpengaruh kamu untuk merokok, kalau pergaulan
untuk merokok? Berikan itu merokok
alasanmu!

11. Apa merokok mempunyai Ada, menghilangkan stres


dampak postif? Jika jawaban YA,
berikan alasanmu!

12. Apa penyebab Anda merokok? Penyebab saya merokok karena


pergaulan saya merokok

Nama : Arjuna Reza

Kelas : XI SMA

Alamat : Perum Perumahan Graha Kencana

Pewawancara Narasumber

13. Apa faktor pergaulan dapat Iya, karena teman saya mengajak saya
membuat seseorang terpengaruh untuk merokok
untuk merokok? Berikan
alasanmu!

14. Apa merokok mempunyai Iya, supaya mulut tidak pahit


dampak postif? Jika jawaban YA,
berikan alasanmu!

xxii
15. Apa penyebab Anda merokok? Teman saya mengajak untuk merokok

Nama: Aidan Rahmatullah

Kelas: XI SMA

Alamat: JL. Lawangan Daya

Pewawancara Narasumber

16. Apa faktor pergaulan dapat Tidak, karena menurut saya merokok
membuat seseorang terpengaruh atau tidaknya itu menurut diri kita
untuk merokok? Berikan sendiri
alasanmu!

17. Apa merokok mempunyai Iya, dapat menenangkan pikiran


dampak postif? Jika jawaban YA,
berikan alasanmu!

18. Apa penyebab Anda merokok? Saya merokok karena melihat teman
saya merokok dan timbul rasa ingin
mencoba.

Nama: Sakti Yunus

Kelas: XII SMA

Alamat: desa bengkes

Pewawancara Narasumber

Apa faktor pergaulan dapat Iya, karena terbawa suasana


membuat seseorang terpengaruh
untuk merokok? Berikan
alasanmu!

Apa merokok mempunyai Tidak, karena dapat menyebabkan


dampak postif? Jika jawaban YA, kanker
berikan alasanmu!

xxiii
Apa penyebab Anda merokok? Ajakan teman satu tongkrongan

4.2 Menjelaskan data dan teori


Tabel 4.2

Berikut ini merupakan tabel yang menunjukan data wawancara

No Penyebab merokok
1. Ingin mencoba 3 orang
2. Pengaruh teman 4 orang
3. Stress 2 orang

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa rata-rata remaja yang


merokok disebabkan karena terpengaruh oleh pergaulan lingkungan. Pergaulan
lingkungan yang merokok maka akan mempengaruhi remaja untuk mencoba
merokok dan akhirnya ketagihan. Remaja yg merokok rata-rata masih belum
lulus SMA. Sebagian remaja mengatakan bahwa merokok mempunyai dampak
positif, yaitu dapat menenangkan pikiran.

4.2.1 Faktor penyebab perilaku merokok pada remaja


Dalam penelitian ini ada 3 faktor penyebab perilaku merokok pada remaja
yaitu ingin mencoba, pengaruh teman dan pelampiasan stress. Perokok
cenderung lebih banyak pada laki-laki. Data WHO tahun 2011
menyebutkan bahwa 63% pria adalah perokok dan 4,5% wanita adalah
perokok. Sedangkan statistik perokok
dari kalangan remaja Indonesia yaitu 24,1% remaja pria adalah perokok
dan 4,0% remaja wanita adalah perokok. Perilaku merokok juga
dipengaruhi oleh sikap seseorang. Sikap belum merupakan suatu tindakan
atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.
Lingkungan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi perilaku
manusia. Biasanya merokok tahap awal dilakukan dengan teman-teman
dan perasaan ingin mencoba. Hal ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yang mengatakan bahwa ada tiga faktor penyebab
perilaku merokok pada remaja yaitu ingin mencoba, pengaruh teman dan
pelampiasan stress. Hasil wawancara dengan responden menunjukkan
bahwa sebagian besar responden merupakan perokok. Berdasarkan data
hasil wawancara didapat bahwa yang pertama kali memperkenalkan rokok
kepada responden sebagian besar adalah teman lalu diri sendiri. Hal seperti
ini menjelaskan bahwa, alasan remaja mulai merokok adalah karena
kemauan sendiri, melihat teman-temannya, dan diajari atau dipaksa

xxiv
merokok oleh teman-temannya. Adapun terkait alasan responden untuk
pertama kali merokok yaitu, karena ajakan teman (solidaritas), penasaran
ingin mencoba, serta pelampiasan stress .Hal yang membuat responden
merokok adalah pengganti jajan atau cemilan Sikap juga dapat
menyebabkan perilaku seseorang untuk merokok

4.2.2 Dampak rokok bagi remaja


Dampak Yang Ditimbulkan Dari Merokok Terhadap Kehidupan
Remaja. Dampak merokok terhadap kehidupan remaja di dalam
masyarakat memiliki dampak yang berbeda sesuai dengan kontekstualitas
masyarakat itu sendiri dan juga didorong oleh faktor lingkungan yang
berbeda-beda di dalam masyarakat. Untuk pembahasan di dalam
penelitian ini mengenai dampak merokok terhadap remaja, terlepas dari
penyakit yang diderita akibat dari merokok bagi remaja Perokok.
Dampak yang ditimbulkan dari merokok terhadap remaja yang
mengomsumsinya ditemukan terdapat dua dampak yang berbeda
terhadap kehidupan remaja yang merokok. Dampak yang dimaksud dari
akibat rokok terhadap kehidupan remaja adalah dampak positif dan
dampak negatif. Untuk penjelasan yang ditemukan di lapangan mengenai
dampak positif dan dampak negatif merokok remaja dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Dampak positif yaitu mengenai dampak positif merokok terhadap
kehidupan remaja memiliki dampak positif tersendiri atau yang
berupa mengurangi stress, Menenangkan pikiran, agar mulut tidak
baik dan sebagai pembuka obrolan dengan teman.
2. Dampak Negatif, dan adapun dampak yang diakibatkan
merokok terhadap kehidupan remaja di dalam masyarakat adalah
rokok memboroskan, menimbulkan ketergantungan, menurunkan
kosentrasi, dan menyebabkan terganggunya kesehatan tubuh.

4.2.3 Upaya pencegahan merokok


1. Memahami penyebab remaja merokok
Biasanya remaja merokok sebagai bentuk pemberontakan, cara
menyesuaikan diri dengan kelompok tertentu atau mengikuti adegan
di film. Dengan memahami hal tersebut, maka orangtua bisa
melakukan pencegahan dan pendekatan dengan anak.
2. Tetap mengatakan tidak untuk merokok.
Orangtua mungkin berpikir remaja tidak mendengar yang
dikatakannya, tapi tetaplah mengatakan untuk tidak
memperbolehkan merokok. Karena orangtua yang memberikan
batasan terhadap rokok cenderung memiliki anak yang tidak merokok.
xxv
3. Menekankan bahwa rokok bisa menyebabkan kecanduan
Sebagian besar remaja percaya bahwa ia bisa berhenti merokok
kapan saja. Untuk itu berilah penekanan atau bisa juga berupa contoh
nyata bahwa jika seseorang sudah mencoba merokok, maka akan
sulit untuk keluar dari kecanduannya.

Penetapan larangan merokok serta upaya pembimbingan juga


bisa dilakukan dengan upaya lain yakni pengarahan oleh guru di
lingkungan sekolah dan pemasangan tulisan dan poster larangan
merokok, sosialisasi kepada orang tua siswa. Pencegahan perilaku
merokok bisa dilakukan dengan sangat ketat di sekolah dengan
dilakukannya adanya peraturan tertulis, sanksi, dan tindakan
terhadap pelanggaran. Pencegahan perilaku merokok bisa
dilaksanakan dengan pemberian informasi mengenai rokok dan
bahayanya. Selain itu melakukan pembinaan pendidik sebaya. Peran
kita dalam pencegahan perilaku merokok dilakukan melalui tindakan
berupa menegur, menasehati, melaporkan pada guru dan orang tua
serta memberi tahukan mengenai kandungan

xxvi
BAB 5

PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil Wawancara yg telah saya lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebagian besar remaja yg merokok karena terpengaruh oleh lingkungan dan rata-rata
remaja yg merokok masih belum lulus SMA. Banyak remaja yg tau bahaya merokok,
tetapi mereka tidak memikirkannya.

Oleh karena itu, melihat ke kurangnya kepedulian remaja terhadap bahaya merokok
maka diperlukan suatu tindakan khusus agar perilaku merokok di kalangan remaja dapat
dikurangi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka saran-saran sebagai


berikut:

1. Maka bagi remaja jangan pernah coba coba untuk merokok dan lebih berhati-hati
memilih teman sebuah faktor utama dari merokok adalah teman. Karena merokok dapat
merusak moral bangsa dan dapat menyebabkan kematian.

2. Bagi orang tua, agar selalu mengawasi anaknya serta memberi pemahaman pada anak-
anaknya tentang bahaya merokok.

3. Disarankan pula bagi guru agar memberikan sanksi yang lebih tegas lagi pada siswa
yang ketahuan merokok.

xxvii
DAFTAR PUSTAKA

Jaya, M (2009). Bahaya merokok bagi remaja. Yogyakarta : Riz'ma Saktyowati, D.O.
(2008) bahaya rokok. Depok : Aryaduta

http://id.wikipedia.org/wiki/rokok [7 April 2022]

http://www.google.com/search?q=pengertian+rokok+dan+merokok&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

http://www.lenterabiru.com/2009/10/rokok-kesehatan-kanker-paru-penyakit-sesak.htm

http://www.psikologizone.com/penyebab-remaja-merokok/065114038

http://www.bluefame.com/topic/412094-inilah-alasan-remaja-mulai-merokok/

xxviii

Anda mungkin juga menyukai