Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI KEL.

3 KELAS X8
MENGENAI KENAKALAN REMAJA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Pelajaran : Sosiologi

Guru Pembimbing
Ibu Dias Saputri, S.Pd

Disusun Oleh :
Darius Valentino P.
Nabila Wicaksono
Shafina Alifya
Malvin Raditya Erlangga
Mutiara Talenta S.
Fatkhul Lutfy

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA DINAS


PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 101 JAKARTA
TAHUN 2022/2023

Jln. Joglo Baru No 12, RW 6 Joglo, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 11640
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................2
Kata Pengantar.........................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................4
1.2 Identifikasi Masalah..........................................................................................5
1.3 Pembatasan Masalah.......................................................................................5
1.4 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian..............................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
2.1 Hasil Wawancara............................................................................................................6
2.2 Penyebab Masalah.........................................................................................................9
2.3 Dampak Masalah dan Cara Mengatasinya......................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
METEDOLOGI PENELITIAN......................................................................................................10
3.1 Metode Penelitian........................................................................................................10
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................................10
3.4 Langkah – Langkah Penelitian.......................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
Kata Pengantar

Puji serta syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME, atas segala rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua sehingga kita dapat meyelesaikan makalah penelitian ini
tentang “kenakalan remaja serta peran penting orangtua”. Kami mengucapkan
terimakasih kepada, Ibu Dias Saputri, yang telah memberikan penugasan untuk
mengerjakan laporan ini, tidak lupa kami berterimakasih kepada para anggota dalam
kelompok yang telah membantu menyusun pemaparan ini, dan juga untuk para
narasumber yang telah bersedia untuk kami wawancarai.

Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk memenuhi nilai tugas pada mata
pelajaran sosiologi. Kami berharap semoga laporan ini dapat digunakan sebagai
acuan untuk membantu mengatasi masalah remaja. Saran dan kritik yang bersifat
membangn sangat kami harapkan, untuk penyempurnaaan laporan penelitian ini.

Jakarta, 12 November 2022

Tim penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13 sampai 16
tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang kurang menyenangkan, dimana
terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial (Hurlock,
1973). Sebagai suatu disiplin ilmu, sosiologi punya konsep berbeda dalam menilai perilaku
kenakalan remaja. Beberapa tokoh yang memberikan definisi sebelumnya merupakan tokoh
yang berasal dari rumpun ilmu sosial.

John W. Santrock (2003) berpendapat, kenakalan remaja merupakan kumpulan dari


berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan
kriminal. JE Sahetapy (2005) merupakan seorang pakar hukum dan kriminologi, menurutnya
kenakalan remaja adalah masalah kenakalan anak yang menyangkut pelanggaran norma
masyarakat,pelanggaran norma merupakan salah satu bentuk tingkah laku manusia. Tingkah
laku seseorang ditentukan oleh sikapnya (attitude) dalam menghadapi suatu situasi tertentu.
Sahetapy menekankan pada pentingnya sebuah norma dalam kehidupan sebagai batas-
batas berperilaku.

Kenakalan Remaja atau juvenile delinquency adalah gejala patologis sosial pada
remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang (Kartono). Juvenile delincuency
disebabkan oleh pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan perilaku
menyimpang. Kenakalan remaja lebih banyak dipicu oleh sifat atau kepribadian jiwa remaja
yang masih labil dan sedang mencari jati diri. Hasil Sensus Kependudukan menurut Badan
Pusat Statistik menunjukkan jumlah pemuda di Indonesia sebanyak 64,92 juta jiwa pada
2021. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah itu setara dengan 23,90% dari
total populasi Indonesia.

Beberapa kenakalan remaja yang ada di Indonesia adakah sebagai berikut :


 Melakukan perundungan di lingkungan sekolah.
 Membentuk kelompok dengan aturan tidak etis, misal kelompok pergaulan bebas
 Membentuk kelompok yang cenderung ke arah destruktif, seperti kelompok tawuran
dan pemerasan.
 Pengedaran gambar atau VCD porno di kalangan anak remaja
 Memakai, mengedarkan, dan memasuki jaringan pemakaian narkoba serta obat-
obatan terlarang
 Tindakan indisipliner, seperti tidak masuk sekolah, membolos, tawuran, serta tidak
patuh pada orangtua
 Mencoret-coret dan merusak fasilitas umum
 Melakukan tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai serta
norma yang berlaku, misal pemerkosaan, pencabulan, kumpul kebo, dan sebagainya
 Melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri, merampok, dan membunuh.

Banyak di sekitar kita yang terkena dampak dari kenakalan tersebut, sebagai salah satu
contohnya adalah dikeluarkan dari sekolah. Tanpakita sadari saat ini, di luar sana banyak
anak-anak remaja yang sedng terjerat kasus kenakalan remaja, seperti tindak bullying,
narkoba, miras, seks bebas, tawuran, dan lainnya. Angka-angka kenakalan remaja tersebut
diprediksi akan terus melonjak, seperti fenomena gunung es, tidak tampak di permukaan
namun jika ditelusuri lebih dalam maka banyak ditemukan kasus-kasus yang mengejutkan.

1.2 Identifikasi Masalah

Yang menjadi permasalahn di dlam laporan adalah kenakalan remaja serta peran penting
orang tua di Indonesia.

1.3 Pembatasan Masalah.

Masalah kenakalan remaja di Indonesia jangkauannya sangat luas dan kompleks. Agar
pembahasan kita lebih terarah, maka laporan penelitan ini hanya akan membahas masalah
yang terjadi di sekitar lingkungan kita.

1.4 Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka akan dirumuskan apa penyebab, dampak dan kiat
kiat untuk mengatasi kenakalan remaja.

1.5 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penyebab kenakalan remaja, dampak dari kenakalan remaja serta kiat-
kiat untuk mengatasinya.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Hasil Wawancara

Terlampir dalam drive :


https://drive.google.com/folderview?id=11wo5GjvJzTwrPjTOHOkWlo6_AWmxaL0O

Narasumber 1
Transkrip wawancara :
Peneliti : Assalamu'alaikum wr.wb, perkenalkan nama saya Shafina Alifya dari kelas X-8.
Ingin mewawancarai dengan narasumber. Oke, pertanyaan pertama, disini soal perundungan,
apakah and pernah melihat perundungan di lingkungan sekolah?

Narasumber : Sering, terutama di kantin atau di kelas

Peneliti : Bagaimana tanggapan anda tentang perundungan tersebut?

Narasumber : Jujur, saya kurang suka karena korban disiksa habis-habisan sama perundung.

Peneliti : Pertanyaan kedua, disini saya akan bertanya tentang rokok, apakah anda pernah
melihat pelajar yang sedang merokok?

Narasumber : Oh, sering terutama di kelas saya juga banyak sih orang perokok.

Peneliti : Bagaimana tanggapan anda tentang hal tersebut?

Narasumber : Ya, saya kurang suka aja karena saya juga risih terhadap asap rokok, belum lagi
rokok memang dasarnya tidak menyehatkan dan bisa meningkatkan resiko kanker.

Peneliti : Oke, untuk pertanyaan ketiga, bagaimana tanggapan anda tentang pertengkaran
antar pelajar yang terjadi di sekolah?
Narasumber : Gak suka sih, karena saling melukai satu sama lain belum lagi saya juga pernah
melihat teman saya berantem dengan kakak kelas, dimana teman saya itu kalah dan babak
belur habis-habisan, dan matanya mengalami cidera dan berdarah.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi masalah tersebut?

Narasumber : Ya mungkin, untuk menghindari pertengkaran lebih baik dibicarakan baik baik
dengan kedua belah pihak, terutama itu bertujuan untuk membuat kedua pihak tersebut tidak
emosi dan itu saja sih.

Peneliti : Terimakasih kak, atas tanggapannya.

Narasumber 2
Transkrip hasil wawancara :
Peneliti : Assalamu'alaikum wr.wb, nama saya Nabila Wicaksono dari kelas X-8, saya ingin
mewawancarai narasumber, apakah narasumber bersedia?

Narasumber : Bersedia

Peneliti : Saya ingin bertanya, apakah anda pernah melihat perundungan yang ada di sekolah
anda?

Narasumber : Tidak pernah

Peneliti : Apakah anda pernah mendapatkan perundungan secara tidak langsung?

Narasumber : Kebetulan tidak

Peneliti : Apakah anda pernah ikut serta dalam melakukan perundungan?

Narasumber : Tidak

Peneliti : Bagaimana tanggapan anda ketika anda melihat langsung aksi perundungan?

Narasumber : Saya berusaha mencari bantuan dari luar dan mengatasinya dengan bijak.

Peneliti : Bagaimana perasaan anda jika anda menjadi korban dari aksi perundungan?

Narasumber : Saya akan merasa sangat sedih

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi jika anda mengalami aksi perundungan?

Narasumber : Mencari bantuan dari luar dan meminta pertolongan dari orang lain.
Peneliti : Bagaimana perasaan anda saat keluar dari zona perundungan, jika anda pernah
mengalaminya?

Narasumber : Merasa senang karena sudah keluar lingkungan perundungan.

Peneliti : Apakah anda pernah mengalami perundungan?

Narasumber : Tidak pernah

Peneliti : Terimakasih, sekian dari saya Wassalamu'alaikum wr.wb.

Narasumber 3
Trankrip hasil wawancara :
Peneliti : Assalamu'alaikum wr.wb

Narasumber : Wa'alaikumsalam wr.wb

Peneliti : Perkenalkan nama saya Darius Valentino dari kelas X-8, saya ingin mewawancarai
narasumber, apakah narasumber siap?

Narasumber : Siap

Peneliti : Pertanyaan pertama, apakah anda pernah melihat perundungan di SMAN 101?

Narasumber : Selama saya bersekolah disini sih, saya belum pernah melihat

Peneliti : Apakah anda pernah mengalami perundungan secara tidak langsung?

Narasumber : Kalau perundungan sih pernah waktu saya SMP, kaya disuruh ngerjain tugas
paksa, dipukulin, jadi ya udah saya kerjain tugasnya saja

Peneliti : Apakah anda pernah ikut serta dalam perundungan?

Narasumber : Tidak pernah, karena kalau saya ikut dalam perundungan takut dosa karena
merundung orang lain.

Peneliti : Bagaimana tanggapan anda ketika melihat langsung aksi perundungan?

Narasumber : Jujur saja, saya merasa kasihan, saya mau bantu tapi karena orangnya itu
jagoan jadi ya gitu

Peneliti : Bagaimana perasaan anda jika anda menjadi korban perundungan?


Narasumber : Kalau saya sih tidak kuat, merasa ingin pindah sekolah aja waktu di bully
(rundung) di sekolah itu

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi jika anda mengalami perundungan?

Narasumber : Pertama-tama yang saya lakukan adalah bilang ke guru dahulu untuk
memperbaiki lingkungan kelas atau mungkin orang yang membully diberikan sanksi.

Peneliti : Bagaimana perasaan anda ketika selesai dari aksi perundungan?

Narasumber : Saya merasa nyaman dan lega, belajar jadi lebih fokus.
Peneliti : Oke, terimakasih atas waktunya

Narasumber : Sama-sama

2.2 Penyebab Masalah

Kenakalan remaja meliputi semua prilaku yan menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebuut akan merugikan bagi dirinya sendiri
dan orang lain.

Perilaku nakal biasanya terjadi karena dua factor yaitu :


1. Faktor internal (krisis identitas, kontrol diri yang lemah, dan emosi yang masih labil)
2. Dan, factor eksternal (keluarga atau perceraian orang tua, pengaruh dari teman
sebaya yang kurang baik, dan lingkungan tempat tinggal yang kurag sehat)

2.3 Dampak Masalah dan Cara Mengatasinya

Dampak masalah kenakalan remaja dibagi menjadi tiga, yaitu :


 Bagi diri sendiri, akan tumbuh kepribadian tidak baik dan dikucilkan masyarakat
yang menyebabkan gangguan pada kesehatan jiwa.
 Bagi keluarga, akan menanggung rasa malu akibat dari perbuatan anaknya dan
harus mengorbankan banyak hal untuk membuat remaja tersebut bebas dari
masalah yang ia hadapi.
 Bagi masyarakat dan pemerintah, tingkat kriminalitas akan semakin tinggi dan
merugikan banyak pihak lain.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja :


a. Adanya motivasi dari keluarga, guru dan teman sebaya
b. Kemauan dan keinginan orang tua untuk membenahi kondisi keluarganya
sehingga tersipta keluarga yang harmonis.
c. Remaja harus pandai dalam memilih teman dan lingkungan yang baik
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang kita gunakan adalah metode penelitian secara kuantitatif

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian, pada tanggal 7 – 14 November 2022.


Tempat penelitian, d lingkungan sekitar sekolah SMAN 101 Jakarta

3.4 Langkah – Langkah Penelitian

Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif :

1. Menentukan minat riset


Topik risetnya adalah analisis kesehatan mental pelajar korban perundungan pada
siswa kelas X SMAN 101 Jakarta.

2. Membaca dari berbagai sumber dan hasil penelitian sebelumnya


Oktafiana, Sari. 2001. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
3. Membuat rumusan masalah

 Apakah anda pernah melihat perundungan dilingkungan sekolah SMAN 101 Jakarta?
 Apakah anda pernah mengalami perundungan (secara tidak langsung)?
 Apakah anda pernah ikut serta dalam melakukan perundungan?

4. Menentukan metode penelitian


Kami menggunakan Metode Kualitatif.

5. Melakukan pengamatan (Observasi) dan melakukan wawancara

6. Mengolah data dan analisis data

7. Menyusun laporan penelitian

8. Menuliskan kesimpulan dan rekomendasi

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasakan hasil penelitian dari wawancara ketiga siswa kelas X SMAN 101
jakarta. Narasumber yang kita wawancarai semuanya berpendapat bahwa kenakalan remaja
sudah menjadi perilaku tercela yang seharusnya kita hindari. Ketiga narasumber tersebut
menyatakan aksi perundungan merupakan tidakan/perilaku yang jahat dan dari salah satu
narasumber kami sudah pernah mengalaminya, yaitu narasumber 3 kami. Narasumber 3 kami
sudah merasakan/menjadi korban dari aksi perundungan membuat korban menjadi hancur.

\
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sosiologi.info/2022/05/pengertian-kenakalan-remaja-dalam-sosiologi-dan-
contohnya-di-masyarakat.html?m=1

https://dataindonesia.id/ragam/detail/persentase-pemuda-indonesia-cenderung-turun-
dalam-sedekade

https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data_pub/0000/api_pub/
YW40a21pdTU1cnJxOGt6dm43ZEdoZz09/da_03/1

https://www.ruangguru.com/blog/bentuk-kenakalan-remaja-pada-generasi-milenial

Anda mungkin juga menyukai