Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP DASAR KENAKALAN REMAJA

Dosen Pengampu :
Ardiyanti Hidayah,S.ST.,M.Kes

Disusun Oleh :
1. Moh. Bahrawi A.R (2020030040)
2. Igfirlia Norma W. (2020030048)
3. Qatrunnada Fitri Z.R.S (2020030049)
4. Moh. Noer Evendy (2020030053)
5. Abdul Azis (2020030058)
6. Florensia Kamat (2020030091)
7. Fitrianda Umsapyat (2020030071)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JOMBANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang hanya dengan rahmat serta
petunjuk-nya, kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “ KONSEP
DASAR KENAKALAN REMAJA ” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Maternitas I.

Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan nasehat dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kapada yang terhormat dosen Pengampu yang telah memberikan tugas dan
kesempatan kepada kami untuk membuat dan menyusun makalah ini. Serta semua
pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta nasehat hingga
tersusunnya makalah ini hingga akhir.

Karena keterbatasan ilmu dan pengalaman, kami sadar masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang berkaitan
dengan penyusunan makalah ini akan kami terima dengan senang hati untuk
menyempurnakan penyusunan makalah tersebut.

Semoga makalah yang berjudul “KONSEP DASAR KENAKALAN REMAJA”


ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Jombang, 12 Oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

MAKALAH ....................................................................................................................... 1
KONSEP DASAR KENAKALAN REMAJA ................................................................ 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................ 7
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 7
2.1 Pengertian Kenakalan Remaja .............................................................................. 7
2.2 Faktor penyebab kenakalan remaja .................................................................... 7
2.3 Dampak Kenakalan Remaja ................................................................................ 10
2.3 Gejala – gejala / Tanda – tanda seorang remaja mengalami kenakalan remaja
...................................................................................................................................... 11
2.4 Upaya Pencegahan Kenakalan Remaja ............................................................. 12
BAB III............................................................................................................................. 14
PENUTUP ........................................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 14
3.2 Saran ...................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kenakalan remaja bukanlah merupakan suatu masalah yang baru muncul
kepermukaan, tetapi masalah ini sudah ada sejak berabad-abad yang lampau dan
menjadi persoalan yang aktual hampir di semua negara-negara di dunia, termasuk
di Indonesia, dan masalah ini bukan hanya terjadi di wilayah perkotaan bahkan
sekarang sampai ke wilayah pedesaan. Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan
yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan
pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa. Kenakalan remaja
meliputi semua perilaku menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang
dilakukan oleh para remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang disekitarnya. Anak-anak remaja sekarang sudah banyak
memperlihatkan prilaku yang kurang baik, seperti merokok, mencuri uang milik
orang tua mereka, bahkan ada yang lebih buruk lagi mereka mulai mengenal dunia
narkoba serta dunia seks. Sungguh disayangkan perilaku anak bangsa yang seperti
itu kalau hal ini dibiarkan tentu akan mengancam masa depan Bangsa dan Negara
khususnya masa depan generasi muda dan remaja. Kenakalan remaja makin hari
juga makin menunjukkan kenaikan jumlah dalam kualitas kejahatan dan
peningkatan dalam kegarangan serta kebengisannya yang dilakukan dalam
aksiaksi kelompok.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab timbulnya


kenakalan remaja adalah kurang berfungsinya peran orang tua sebagai teladan
bagi anak-anak mereka. Suasana dalam keluarga yang menimbulkan rasa tidak
nyaman bagi anak juga menjadi salah satu penyebabnya, termasuk perceraian
kedua orang tua mereka. Seringkali mereka melakukan kejahatan dikarenakan
mereka merasa tidak diperhatikan oleh orang tuanya yang terlalu sering bekerja
tanpa memperhatikan perkembangan anak. Anak-anak remaja yang melakukan
kejahatan itu pada umumnya kurang memiliki control diri , atau justru

4
menyalahgunakan control diri tersebut, dan suka menegakkan peraturan sendiri
tanpa memperhatikan keberadaan orang lain di sekitarnya. Timbulnya perilaku
tersebut juga bisa disebabkan oleh faktor pergaulan, mereka sering bergaul dengan
teman tanpa melihat latar belakangnya. Dan pada umumnya anak-anak tersebut
sangat egois, dan suka menyalahgunakan atau bahkan melebih-lebihkan harga diri
mereka. Atas dasar rasa senang mereka melakukannya tanpa memperhatikan efek
yang akan diterima (LOSA et al., 2016).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
dalam penelitian ini yaitu :
1. Apa pengertian dari kenakalan remaja?
2. Bagaimana Faktor Penyebab dari kenakalan remaja?
3. Apa dampak dari masalah kenakalan remaja tersebut?
4. Bagaimana gejala orang yang mengalami kenakalan remaja?
5. Apa saja pecegahan dari masalah kenakalan remaja tersebut?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang pengertian dari
kenakalan remaja
2. Untuk mengetahui faktor penyebab dari kenakalan remaja
3. Untuk mengetahui tentang dampak / akibat kenakalan remaja
4. Untuk mengetahui bagaimana gejala orang yang mengalami
kenakalan remaja
5. Untuk mengetahui apa saja upaya pencegahan dari kenakalan
remaja

1.4 Manfaat
1. Makalah ini mampu untuk mengetahui lebih jelas tentang
kenakalan remaja
2. Makalah ini juga dapat menambah wawasan masyarakat khususnya
masyarakat yang kurang wawasan tentang bahaya kenakalan
remaja.

5
3. Makalah ini juga mampu dijadikan pembelajaran untuk mencegah
kenakalan remaja.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang (Sumara, D; Humaedi, S;
Santoso, 2017).
Bimo Walgito berpendapat bahwa, “juvenile delinquency adalah tiap
perbuatan, jika perbuatan tersebut dilakukan oleh orang dewasa, maka perbuatan
itu merupakan kejahatan, jadi merupakan perbuatan yang melawan hukum, yang
dilakukan oleh anak, khususnya anak remaja.” Fuad Hasan (dalam Sudarsono,
2008 : 11) merumuskan definisi “delinquency sebagai perbuatan anti sosial yang
dilakukan oleh anak remaja yang bilamana dilakukan orang dewasa
dikualifikasikan sebagai tindak kejahatan”(Prasasti, 2017).
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja
yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Masalah kenakalan remaja mulai
mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk
anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

2.2 Faktor penyebab kenakalan remaja


Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja.
Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal
dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas:
1. Faktor Internal
a) Faktor Kepribadian

7
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada system
psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang
unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya
disebut karakter psikisnya). Masa remaja dikatakan sebagai suatu
masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan
masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan
sebagai suatu Krisis identitas karena belum adanya pegangan,
sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya
kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.

b) Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan
akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai
masa integrasi kedua.
c) Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah
laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan
terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
d) Faktor Kondisi Fisik
Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan
segi jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya
kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun
teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup). Menurut
teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung
mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan
tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian bimbingan akan
menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan

8
hidup bersama sebagai perwujudan kekecewaan akan kondisi
tubuhnya.
2. Faktor Eksternal
a) Kondisi Lingkungan Keluarga
Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda yang
orang tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami
kekosongan batin karena bimbingan dan kasih sayang langsung
dari orang tuanya sangat kurang. Kondisi orang tua yang lebih
mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan
menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap anaknya.
Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan
karena kurangnya kebutuhan materi melainkan karena kurangnya
perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anaknya.

b) Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau


Kurang Efektif
Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat
terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan
baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai
dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah menoleransi tindakan
anak muda yang menyimpang dari hukum atau norma yang
berlaku, seperti mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar,
tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa
saja. Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan
perilaku ini akan semankin meningkatkan kuantitas dan kualitas
tindak penyimpangan di kalangan anak muda.
c) Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan
mudah memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk
kecemburuan sosial ini bisa mewujudkan tindakan perusakan,
pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik (antara lain
terjadinya konflik antar partai politik atau terjadinya peperangan

9
antar kelompok dan perang saudara) dapat mempengaruhi jiwa
remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan-tindakan
menyimpang.
d) Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat (Revolusi)
Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam
teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya
asing yang masuk akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku
anak menjadi kurang baik, lebih-lebih anak tersebut belum siap
mental dan akhlaknya, atau wawasan agamanya masih rendah
sehingga mudah berbuat hal-hal yang menyimpang dari tatanan
nilai-nilai dan norma yang berlaku

2.3 Dampak Kenakalan Remaja


1. Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak
bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental,
walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan
tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik
yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang
tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja
tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek,
berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari
segi moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan
estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama remaja tersebut
tidak memiliki orang yang membimbing dan mengarahkan.
2. Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi
tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi
bekerja. Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan
menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadi
ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan putusnya komunikasi
antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena

10
dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang
serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk
bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras atau
mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa malu
dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal
kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa
kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.
3. Bagi lingkungan masyarakat
Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat,
dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan
menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketentraman
masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang memiliki
moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut
akan jelek. Untuk merubah semuanya menjadi normal kembali
membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

2.3 Gejala – gejala / Tanda – tanda seorang remaja mengalami kenakalan


remaja
a) Anak-anak tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut
menyendiri.
b) Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah
atau sekolah.
c) Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami
masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
d) Anak-anak yang suka berbohong.
e) Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
f) Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas
yang berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
g) Anak-anak yang suka menyakiti / mengganggu teman-temannya disekolah
atau dirumah.

11
2.4 Upaya Pencegahan Kenakalan Remaja
1. Upaya preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat
dilakukan melalui cara berikut :
a) Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
b) Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh
para remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi
sebab timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.
c) Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui :
a. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
b. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan
pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan
mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti
dan etiket.
c. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang
optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
d. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat
bermanfaat.
e. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku
baik dan merangsang hubungan sosial yang baik.
f. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan
kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para
remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial
keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi
kenakalan remaja.
2. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat
dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan
pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja
tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak

12
berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus
ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang
melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu
3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan
dan dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan
memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan
secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun
perorangan yang ahli dalam bidang ini.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus
sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di
Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.
Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan


menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas
dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya
perhatian dari orang tua, minimnya pemahaman tentang keagamaan, pengaruh
dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman
sebaya, dan tempat pendidikan. Untuk menanggulanginya Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui
masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman
sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan juga mampu mengatasi kenakalan
remaja.

▪ Adapun solusi dalam menghadapi kenakalan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:


a) Tindakan preventif, yaitu tindakan untuk mengantisipasi terjadinya
kenakalan remaja
b) Tindakan represif, yaitu memberikan sanksi tegas kepada pelaku
kenakalan remaja
c) Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laku
pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi.

14
3.2 Saran
1. Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang
hangatdalam keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan
penuh kasihsayang serta tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi
pengarahan tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa menjadi teman,
agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai
seorang sahabat terpercaya.
2. Pihak Sekolah
Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-
potensi yang dimiliki siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri
siswa, serta dapatmeminimalisir penggunaan kata-kata atau sikap yang
dapat menurunkan konsep diri siswa.
3. Pihak Pemerintah
Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi
tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
4. Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna
pencegahannya. Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan
oleh para remaja segera laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi
penyuluhan dan pengarahan.
5. Para Remaja
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan
dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma
yang berlaku di dalam masyarakat. Agar kita dapat menjadi remaja yang
baik dan agar kita bisa menciptakan Negara dan bangsa yang sukses.

15
DAFTAR PUSTAKA

LOSA, J., Tasik, F., & Purwanto, A. (2016). PERANAN ORANG TUA DALAM
MENGATASI KENAKALAN REMAJA AKIBAT MEMINUM
ALKHOHOL CAP TIKUS (Studi Kasus di Desa Talawaan Kecamatan
Talawaan Kabupaten Minahasa Utara)â. Jurnal Administrasi Publik
UNSRAT, 1(043), 163104.

Prasasti, S. (2017). Kenakalan remaja dan faktor penyebabnya. Prosiding SNBK


(Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling), 1(1), 28–45.
prosiding.unipma.ac.id/index.php/SNBK/article/download/110/109

Sumara, D; Humaedi, S; Santoso, M. D. (2017). Kenalakan Remaja dan


Penanganannya. Penelitian & PPM, 4(kenkalan remaja), 129–389.

16

Anda mungkin juga menyukai