2023-2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kelompok Laporan Penelitian Sosial yang berjudul
"Peran Generasi Muda dalam Mengantisipasi Kenakalan Remaja" yang dapat diselesaikan
dengan jadwal yang ditentukan.
Laporan disusun untuk memenuhi tugas dalam mata pelajaran Sosiologi. Selain itu
kami berharap, semoga laporan ini dapat digunakan sebagai acuan untuk membantu
mengatasi masalah kenakalan remaja. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri
Rizkyatul A Sp.d selaku guru Mata Pelajaran Sosiologi yang telah menugaskan kami untuk
mengerjakan laporan penelitian ini
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam proses penyusunan
Laporan ini. Oleh sebab itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan tersebut. Kritik,
saran dan masukan dari pembaca dapat disampaikan agar tercapai kesempurnaan pada
laporan ini.
Tim Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................2
B. Identifikasi Masalah...........................................................................................................3
C. Pembatasan Masalah..........................................................................................................3
D. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
E. Tujuan Penelitian...............................................................................................................3
BAB II HIPOTESIS PENELITIAN......................................................................................1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................2
A. Metode Penelitian..............................................................................................................2
B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................................2
C. Populasi dan Teknik Sampel..............................................................................................2
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................4
A. Penyebab Masalah.............................................................................................................4
B. Dampak Masalah...............................................................................................................5
C. Cara Mengatasi Masalah....................................................................................................6
BAB V PENUTUP...................................................................................................................7
A. Kesimpulan........................................................................................................................7
B. Saran..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13
sampai 16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak
menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik.psikis,
maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Selain itu, kita sebagai manusia juga
mengetahui bahwa perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja atau yang
sangat beragam mulai dari perbuatan yang amoral dan anti sosial tidak dapat
kabur dari rumah, melawan orang tua ataupun guru, mengucapkan kata-kata kotor,
membawa senjata tajam, dan kebut-kebutan di jalan, sampai pada perbuatan yang
sudah menjurus pada perbuatan kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum
terlarang, tawuran antar pelajar yang memakan korban jiwa, dan tindak kekerasan
jumlah remaja di Indonesia mencapai 30% dari jumlah penduduk, jadi sekitar 1,2 juta
jiwa. Hal ini tentunya dapat menjadi asset bangsa jika remaja dapat menunjukkan
potensi diri yang positif namun sebaliknya akan menjadi petaka jika remaja tersebut
menunjukkan perilaku yang negatif bahkan sampai terlibat dalam kenakalan remaja.
B. Identifikasi Masalah
remaja di Indonesia.
C. Pembatasan Masalah
pembahasan lebih terarah, laporan penelitian ini hanya membahas kenakalan remaja
D. Rumusan Masalah
kenakalan remaja, menilai peran media dan teknologi dalam mendorong atau
E. Tujuan Penelitian
HIPOTESIS PENELITIAN
Kenakalan remaja adalah suatu tindakan atau perilaku menyimpang yang dilakukan
oleh remaja, bersifat antisosial, melanggar norma sosial, norma agama. Serta ketentuan
hukum yang berlaku dalam masyarakat, sehingga dapat merugikan orang lain, menganggu
Berdasarkan data penelitian yang kami ambil mengenai kenakalan remaja, yaitu:
1. Hasil survei menunjukan anak anak remaja mengalami kekerasan seksual baik secara
2. Cat calling atau pelecehan seksual yang dilakukan di ruang publik secara verbal atau
menggunakan kata-kata tidak senonoh dan nonverbal yang kerap kali dialami oleh
anak remaja.
3. Adanya penyalah guna narkoba oleh kenakalan remaja yang dilakukan secara terus
menerus dan secara berlebihan yang dapat mengakibatkan timbulnya rasa candu dan
5. Tindakan membolos pada waktu jam pelajaran di sekolah. Membolos sekolah adalah
perilaku yang melanggar kewajiban belajar bagi remaja. Remaja yang membolos
meresahkan atau bahkan dapat membahayakan masyarakat. Balap liar sangat berisiko
8. Bergaul dengan pergaulan teman teman yang membawa pengaruh buruk bagi
9. Mengemudi tanpa SIM yang dimana ini perilaku yang melanggar hukum lalu lintas
bagi anak remaja. Remaja yang mengemudi tanpa SIM dapat membahayakan diri
sendiri dan orang lain, karena mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan
10. Adanya sexting yang merupakan mengirim atau menerima pesan seksual melalui
media sosial, aplikasi pesan, atau alat komunikasi lainnya. Remaja yang melakukan
sexting dapat melanggar norma moral dan agama, serta mengekspos diri mereka
11. Perjudian online di kalangan remaja, hal yang sangat berisiko dan merugikan serta
timbulnya kehilangan masa depan anak remaja karena menurunkan prestasi akademik,
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
cara untuk menyusun hasil penelitian yang menggunakan metode deskriptif. Metode
deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk mengetahui gambaran, keadaan, atau
yang ada. Penelitian deskriptif biasanya tidak bertujuan untuk menguji hipotesis atau
Mekarmukti RT 001/RW 001. Serta waktu yang telah dilakukan untuk kegiatan
• Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
obyek penelitian dalam laporan ini yaitu kenakalan remaja yang saat ini tercatat 32
anak remaja di wilayah Rawalintah yang telah melakukan kenakalan remaja seperti
merokok, tawuran, minum minuman keras atau beralkohol, dan adanya seks bebas.
• Teknik Pengambilan Sampel
definisi sampel acak sederhana (simple random sampling ) adalah cara pengambilan
sampel dengan memilih langsung dari populasi dan besar peluang setiap anggota
populasi untuk menjadi sampel sangat besar. Pelaksanaan sampel random sampling
disebabkan anggota populasi penelitian ini dianggap homogen karena sampel yang
diambil adalah anak remaja yang melakukan kenakalan remaja di wilayah Kampung
Rawalintah.
Data yang ada dalam laporan penelitian ini diambil dari melakukan kegiatan
PEMBAHASAN
A. Penyebab Masalah
norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja, Perilaku tersebut akan merugikan
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia
13-18 tahun. Pada usia tersebut. seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada
Faktor Internal
1. Krisis identitas
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang
dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'.
Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut,
namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
Faktor eksternal
anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di
keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama,
atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan
remaja.
B. Dampak Masalah
Akibatnya remaja akan merasa sedih, marah hingga mengalami gangguan kejiwaan.
Bagi Keluarga
Keluarga akan menanggung malu akibat dari perbuatan remaja tersebut & harus
menghidupi remaja tersebut hingga tua karena masa depan remaja suram.
Bagi Pemerintah
2. Adanya motivasi dari keluarga, teman sebaya untuk melakukan point pertama
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata
teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan
6. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti TV,
7. Perlunya pembelajaran agama yang dilakukan sejak dini seperti beribadah dan
8. Orang tua harus menjadi tempat remaja untuk mencurahkan isi hati, sehingga
PENUTUP
A. Kesimpulan
luang banyak seperti mereka yang tidak bekerja atau menganggur dan masih pelajar
Demikian juga dari keluarga yang tingkat keharmonisan rendah maka kemungkinan
besar anaknya akan melakukan kenakalan pada tingkat yang lebih berat. Sebaliknya
B. Saran
a. Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangat dalam
keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang serta
tidak bertengkar di depan anak, sehingga dapat dianggap oleh anak sebagai keluarga
yang harmonis.
b. Pihak Sekolah
yang dimiliki agar dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta dapat meminimalisir
penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan konsep diri siswa.
DAFTAR PUSTAKA