Anda di halaman 1dari 15

Peran Generasi Muda dalam Mengantisipasi Kenakalan Remaja di Kampung

Rawalintah RT 001/RW 001 Desa Mekarmukti


Disusun Oleh:

1. Aulia Dwi Rizkiani 7. Muhammad Alfi Syahrin


2. Chelsi Musonafi Khof Fazet 8. Mulan Zafira Yusuf
3. Elis Sulistiawati 9. Mutiara Rahmawati
4. Fauziah Firdatunasywa 10. Nabila Umi Zahwah
5. Keysha Nayatha Fabiana 11. Nazkila Safira
6. Kyla Putri Amalia 12. Vira Safitri Maulida

SMA NEGERI 02 CIKARANG UTARA

Jl. Cibarusah Kp.Cibeber No.114, RT.2/RW.4, Simpangan, Kec. Cikarang Utara,


Kabupaten Bekasi

2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kelompok Laporan Penelitian Sosial yang berjudul
"Peran Generasi Muda dalam Mengantisipasi Kenakalan Remaja" yang dapat diselesaikan
dengan jadwal yang ditentukan.

Laporan disusun untuk memenuhi tugas dalam mata pelajaran Sosiologi. Selain itu
kami berharap, semoga laporan ini dapat digunakan sebagai acuan untuk membantu
mengatasi masalah kenakalan remaja. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri
Rizkyatul A Sp.d selaku guru Mata Pelajaran Sosiologi yang telah menugaskan kami untuk
mengerjakan laporan penelitian ini

Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam proses penyusunan
Laporan ini. Oleh sebab itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan tersebut. Kritik,
saran dan masukan dari pembaca dapat disampaikan agar tercapai kesempurnaan pada
laporan ini.

Cikarang, 8 Oktober 2023

Tim Penyusun

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................2
B. Identifikasi Masalah...........................................................................................................3
C. Pembatasan Masalah..........................................................................................................3
D. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
E. Tujuan Penelitian...............................................................................................................3
BAB II HIPOTESIS PENELITIAN......................................................................................1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................2
A. Metode Penelitian..............................................................................................................2
B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................................2
C. Populasi dan Teknik Sampel..............................................................................................2
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................4
A. Penyebab Masalah.............................................................................................................4
B. Dampak Masalah...............................................................................................................5
C. Cara Mengatasi Masalah....................................................................................................6
BAB V PENUTUP...................................................................................................................7
A. Kesimpulan........................................................................................................................7
B. Saran..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13

sampai 16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak

menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik.psikis,

maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Selain itu, kita sebagai manusia juga

mengetahui bahwa perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja atau yang

biasanya disebut kenakalan remaja, merupakan tindakan yang tidak bermoral.

Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh remaja di bawah usia 17 tahun

sangat beragam mulai dari perbuatan yang amoral dan anti sosial tidak dapat

dikategorikan sebagai pelanggaran hukum. Bentuk kenakalan remaja tersebut seperti:

kabur dari rumah, melawan orang tua ataupun guru, mengucapkan kata-kata kotor,

membawa senjata tajam, dan kebut-kebutan di jalan, sampai pada perbuatan yang

sudah menjurus pada perbuatan kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum

seperti; pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, seks bebas, pemakaian obat-obatan

terlarang, tawuran antar pelajar yang memakan korban jiwa, dan tindak kekerasan

lainnya yang sering diberitakan media- media massa.

Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2007) menunjukkan

jumlah remaja di Indonesia mencapai 30% dari jumlah penduduk, jadi sekitar 1,2 juta

jiwa. Hal ini tentunya dapat menjadi asset bangsa jika remaja dapat menunjukkan
potensi diri yang positif namun sebaliknya akan menjadi petaka jika remaja tersebut

menunjukkan perilaku yang negatif bahkan sampai terlibat dalam kenakalan remaja.

B. Identifikasi Masalah

Yang menjadi permasalahan dalam laporan penelitian ini adalah kenakalan

remaja di Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

Masalah kenakalan remaja di Indonesia sungatlah luas dan kompleks. Agar

pembahasan lebih terarah, laporan penelitian ini hanya membahas kenakalan remaja

di Kampung Rawalintah RT001/RW001 Desa Mekarmukti.

D. Rumusan Masalah

Dari pembahasan masalah di atas, maka dirumuskan apa penyebab kenakalan

remaja, faktor-faktor terjadinya kenakalan remaja, mengevaluasi dampak akibat

kenakalan remaja, menilai peran media dan teknologi dalam mendorong atau

mengurangi kenakalan remaja, dan mengidentifikasi pencegahan kenakalan remaja.

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penyebab kenakalan remaja, dampak dari kanakalan

remaja, dan kiat-kiat untuk mengatasi kenakalan remaj


BAB II

HIPOTESIS PENELITIAN

Kenakalan remaja adalah suatu tindakan atau perilaku menyimpang yang dilakukan

oleh remaja, bersifat antisosial, melanggar norma sosial, norma agama. Serta ketentuan

hukum yang berlaku dalam masyarakat, sehingga dapat merugikan orang lain, menganggu

ketertiban dan ketentraman umum dan dapat merusak dirinya sendiri.

Berdasarkan data penelitian yang kami ambil mengenai kenakalan remaja, yaitu:

1. Hasil survei menunjukan anak anak remaja mengalami kekerasan seksual baik secara

verbal ataupun nonverbal.

2. Cat calling atau pelecehan seksual yang dilakukan di ruang publik secara verbal atau

menggunakan kata-kata tidak senonoh dan nonverbal yang kerap kali dialami oleh

anak remaja.

3. Adanya penyalah guna narkoba oleh kenakalan remaja yang dilakukan secara terus

menerus dan secara berlebihan yang dapat mengakibatkan timbulnya rasa candu dan

dapat merusak kesehatan.

4. Banyaknya kematian pelajar diakibatkan adanya tawuran dalam sesama pelajar.

5. Tindakan membolos pada waktu jam pelajaran di sekolah. Membolos sekolah adalah

perilaku yang melanggar kewajiban belajar bagi remaja. Remaja yang membolos

sekolah dapat kehilangan peluang untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas,

mengembangkan keterampilan sosial, dan menyiapkan diri untuk masa depan.

6. Mengonsumsi minuman keras atau minuman beralkohol yang dapat menimbulkan

rasa candu dan merusak kesehatan.


7. Balap liar yang merupakan salah satu bentuk balapan yang digelar tanpa izin dari

pihak berwenang. Serta mengakibatkan dinilai sangat mengganggu ketertiban umum,

meresahkan atau bahkan dapat membahayakan masyarakat. Balap liar sangat berisiko

terjadi kecelakaan yang mengancam hilangnya nyawa seseorang

8. Bergaul dengan pergaulan teman teman yang membawa pengaruh buruk bagi

kehidupan anak remaja.

9. Mengemudi tanpa SIM yang dimana ini perilaku yang melanggar hukum lalu lintas

bagi anak remaja. Remaja yang mengemudi tanpa SIM dapat membahayakan diri

sendiri dan orang lain, karena mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan

yang cukup untuk mengendalikan kendaraan.

10. Adanya sexting yang merupakan mengirim atau menerima pesan seksual melalui

media sosial, aplikasi pesan, atau alat komunikasi lainnya. Remaja yang melakukan

sexting dapat melanggar norma moral dan agama, serta mengekspos diri mereka

terhadap risiko pelecehan, pemerasan, atau penyebaran gambar tanpa izin.

11. Perjudian online di kalangan remaja, hal yang sangat berisiko dan merugikan serta

timbulnya kehilangan masa depan anak remaja karena menurunkan prestasi akademik,

mengabaikan tanggung jawab, atau terisolasi dari lingkungan positif.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu

cara untuk menyusun hasil penelitian yang menggunakan metode deskriptif. Metode

deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk mengetahui gambaran, keadaan, atau

fenomena tertentu dengan cara mendeskripsikannya secara detail berdasarkan fakta

yang ada. Penelitian deskriptif biasanya tidak bertujuan untuk menguji hipotesis atau

mencari hubungan antar variabel, melainkan hanya ingin mengetahui bagaimana

keadaan variabel itu sendiri.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang telah dilakukan di lokasi Kampung Rawalintah Desa

Mekarmukti RT 001/RW 001. Serta waktu yang telah dilakukan untuk kegiatan

penelitian ini pada hari Senin, 09 Oktober 2023.

C. Populasi dan Teknik Sampel

• Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang hendak dijadikan

obyek penelitian dalam laporan ini yaitu kenakalan remaja yang saat ini tercatat 32

anak remaja di wilayah Rawalintah yang telah melakukan kenakalan remaja seperti

merokok, tawuran, minum minuman keras atau beralkohol, dan adanya seks bebas.
• Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah sampel acak

sederhana (simple random sampling ). Didalam Ruqo’iye (2012 :53-54) menyatakan

definisi sampel acak sederhana (simple random sampling ) adalah cara pengambilan

sampel dengan memilih langsung dari populasi dan besar peluang setiap anggota

populasi untuk menjadi sampel sangat besar. Pelaksanaan sampel random sampling

disebabkan anggota populasi penelitian ini dianggap homogen karena sampel yang

diambil adalah anak remaja yang melakukan kenakalan remaja di wilayah Kampung

Rawalintah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang ada dalam laporan penelitian ini diambil dari melakukan kegiatan

wawancara dengan warga sekitar di wilayah Kampung Rawalintah.


BAB IV

PEMBAHASAN

A. Penyebab Masalah

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-

norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja, Perilaku tersebut akan merugikan

dirinya sendiri dan orang-orang di sekitanya.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia

13-18 tahun. Pada usia tersebut. seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak,

namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada

masa transis. Perilaku nakal biasanya terjadi karena 2 faktor yaitu:

 Faktor Internal
1. Krisis identitas

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya

dua bentuk integravi Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam

kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena

remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

2. Kontrol diri yang lemah

Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang

dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'.

Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut,

namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan

pengetahuannya.
 Faktor eksternal

1. Keluarga dan perceraian orangtua

Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar

anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di

keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama,

atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan

remaja.

2. Teman sebaya yang kurang baik

3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik Cikarang sebagai wilayah

di Indonesia sarat akan kesenjangan ekonomi & sosial, ditemukan banyak

pemukiman kumah, yang menjadi ladang bagi manculnya kejahatan.

4. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah

ataupun di luar sekolah dan lainnya)

B. Dampak Masalah

 Bagi Diri Sendiri

Akan tumbuh menjadi remaja berkepribadian buruk dan dikucilkan masyarakat.

Akibatnya remaja akan merasa sedih, marah hingga mengalami gangguan kejiwaan.

 Bagi Keluarga

Keluarga akan menanggung malu akibat dari perbuatan remaja tersebut & harus

menghidupi remaja tersebut hingga tua karena masa depan remaja suram.

 Bagi Pemerintah

Tingkat kriminalitas meningkat karena remaja akan berusaha memenuhi


kebutuhannya yang dianggap sangat berharga.
C. Cara Mengatasi Masalah

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah :

1. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figar orang-orang dewasa

yang berhasil memperbaiki diri setelah terjerimus dalam kenakalan remaja.

2. Adanya motivasi dari keluarga, teman sebaya untuk melakukan point pertama

3. Kemauan orang untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga

yang harmonis komunikatif, dan nyaman bagi remaja.

4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua

memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata

teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan

6. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti TV,

Internet, Radio, Handphone dan lain-lain.

7. Perlunya pembelajaran agama yang dilakukan sejak dini seperti beribadah dan

mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman dan kepercayaannya.

8. Orang tua harus menjadi tempat remaja untuk mencurahkan isi hati, sehingga

dapat membimbing remaja ketika ia sedang menghadapi masalah


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis di atas, ditemukan bahwa remaja yang memiliki waktu

luang banyak seperti mereka yang tidak bekerja atau menganggur dan masih pelajar

kemungkinannya lebih besar untuk melakukan kenakalan atau perilaku menyimpang.

Demikian juga dari keluarga yang tingkat keharmonisan rendah maka kemungkinan

besar anaknya akan melakukan kenakalan pada tingkat yang lebih berat. Sebaliknya

bagi keluarga yang tingkat keharmonisan tinggi maka kemungkinan anak-anaknya

melakukan kenakalan sangat kecil.

B. Saran

a. Orangtua

Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangat dalam

keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang serta

tidak bertengkar di depan anak, sehingga dapat dianggap oleh anak sebagai keluarga

yang harmonis.

b. Pihak Sekolah

Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi

yang dimiliki agar dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta dapat meminimalisir

penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan konsep diri siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Disperkmta, A., & Asrori, M. (2016 ). Psikologi Remaja . Bumi Aksara .


Fai. (2022, Desember 6). Penyebab Kenakalan Remaja . Retrieved from UMSU :
https://umsu.ac.id/penyebab-kenakalan-remaja/
Juvenile , D. (2016). Kenakalan Remaja . Bumi Aksara.
Mulyana. (2022). Kenakalan Remaja Sex Bebas. Retrieved from Srcibe:
https://www.scribd.com/doc/88521776/Kenakalan-Remaja-Sex-Bebas
Wayback. (2021, Juny 21). Penelitian Deskriptif. Retrieved from Wikipedia :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif

Anda mungkin juga menyukai