Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

Perangai Penggunaan Smartphone dan Akses


Pornografi di Kalangan Remaja

Disusun oleh

Ahmad Surya fitra (02)


Eris Alfionita (10)
Gilang Aditya Dwi. S (12)
Navyra Angie Supriyanto (25)
Zahra Zsazsa Nabila A. (35)
XI-MIPA-1

SMAN 7 SURABAYA

Jl. Ngaglik No.27-29, Kapasari, Kec. Genteng, Kota SBY, Jawa Timur 60273

TAHUN AJARAN 2023 / 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Perangai Penggunaan Smartphone
dan Akses Pornografi di Kalangan Remaja ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Elis
Indriati S. Pd pada mata pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana kita dapat mengetahui pengaruh
video pornografi bagi tingkah laku remaja bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Elis Indriati S. Pd selaku mata pembelajaran
Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang mata pembelajaran.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 04 Maret 2023

Penulis

2
SMA Negeri 7 Surabaya
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................................................3
ABSTRAK............................................................................................................................................4
BAB 1....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................6
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................................................6
BAB 2....................................................................................................................................................7
KAJIAN TEORI..................................................................................................................................7
2.1 Pengertian Pornografi...............................................................................................................7
2.2 Jenis-jenis Media Pornografi....................................................................................................7
2.3 Faktor Penyebab Pelajar Menonton Video Porno...................................................................8
BAB 3....................................................................................................................................................9
METODOLOGI...................................................................................................................................9
3.1 Jenis Metode ( Metode Survey )................................................................................................9
3.2 Waktu dan Kegiatan..................................................................................................................9
3.3 Prosedur survey.........................................................................................................................9
3.3.1 Identifikasi Masalah............................................................................................................9
BAB 4..................................................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................10
4.1 Dampak Paparan Pornografi Pada Kalangan Remaja.........................................................10
4.2 Upaya Menanggulangi Peredaran Video Porno....................................................................12
BAB V.................................................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................................15
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................................15
5.2 Saran........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................16

3
SMA Negeri 7 Surabaya
ABSTRAK

Paparan pornografi di era digital menjadi semakin mudah diakses, terutama bagi
kalangan milenial. Dampak dari paparan pornografi pada kalangan milenial telah menjadi
isu yang menarik perhatian banyak orang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dampak paparan pornografi pada kalangan milenial.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan melakukan
pencarian artikel dan jurnal terkait dampak paparan pornografi pada kalangan milenial.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dampak paparan pornografi pada kalangan
milenial dapat mempengaruhi perkembangan sosial, psikologis, dan kesehatan.

Paparan pornografi dapat menyebabkan penurunan kualitas hubungan sosial dan


keintiman, serta berkontribusi pada peningkatan perilaku seksual yang berisiko dan
kecanduan pornografi. Selain itu, paparan pornografi juga dapat mempengaruhi
perkembangan kognitif dan psikologis pada kalangan milenial.

Penelitian ini dapat memberikan pandangan dan pemahaman yang lebih baik tentang
dampak paparan pornografi pada kalangan milenial. Oleh karena itu, perlu adanya upaya
untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan edukasi pada kalangan milenial tentang
dampak negatif dari paparan pornografi sehingga dapat mencegah dampak buruk yang lebih
lanjut.

Kata kunci : paparan pornografi, kalangan milenial

4
SMA Negeri 7 Surabaya
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era ini merupakan era dimana teknologi berkembang pesat yang sangat
berpengaruh pada kehidupan manusia. Dalam teknologi komunikasi dan media informasi.
Media merupakan kebutuhan primer bagi sebagian manusia, mudahnya mengakses berbagai
informasi menjadikan media menjadi “nyawa kedua” bagi beberapa orang. Bagaimana tidak
aktivitas dari bangun tidur hingga menjelang tidur sebagian orang selalu memegang
handphone.Juga kemajuan teknologi dewasa ini memudahkan siswa untuk memperoleh
informasidari media massa. Misalnya, seperti internet yang dapat mengakses segala informasi
yang kita inginkan. Internet memiliki dampak positif seperti misalnya dalam kalangan remaja
dalam mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. Tetapi, internet juga memiliki dampak negative,
seperti penipuan, penyalahgunaan media social, serta banyaknya sifat negative layaknya
pornografi yang mudah diakses oleh kalangan remaja khususnya.Ini dapat menjerumuskan
remaja kedalam hal yang negative dan dapat berdampak buruk pada pola pikir dan tingkah
laku remaja.

Pada fase remaja adalah fase dimana perubahan besar terjadi tingkat dewasa.
Misalnya, hormon-hormon seksual yang meningkat yang membuat seorang remaja memiliki
rasa keingintahuan yang kuat terhadap dunia tersebut. Sekarang ini, banyak remaja-remaja
yang terjerumus kedalam dunia negative tersebut yang seharusnya belum diperbolehkan
untuk diakses oleh kalangan mereka. Dari situlah muncul masalah-masalah psikis dalam pola
pikir dan tingkah laku mereka yang mengacu ke hal- hal negative. Informasi seperti ini
cenderung menjerumuskan remaja/siswa pada permasalahan seksual dan tingkah laku seksual
yang tidak bertanggung jawab.

Pornografi merupakan salah satu isu hangat yang diperbincangkan masyarakat, sejak
munculnya wacana Undang- Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi pada awal tahun 2006
lalu. Undang-Undang Anti Pornografi telah mendefinisikan pornografi sebagai gambar,
sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan,
gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau
pertunjukan dimuka umum yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar
norma kesusilaan dalam masyarakat. Hadirnya pornografi secara luas tidak terlepas dari
kehadiran internet sebagai sarana dalam penyebarluasan pornografi. Fakta tersebut tentunya

5
SMA Negeri 7 Surabaya
didukung oleh pernyataan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang
telah mencatat bahwa saat ini masih banyak situs porno yang dapat di akses oleh pengguna
internet, karena keberadaan situs porno itu seperti deret ukur dan deret hitung, jika 100 situs
porno diblokir maka akan muncul 1.000, jika diblokir 1.000 maka akan muncul 10.000, dan
seterusnya. Situs porno dalam satu menit bisa memunculkan sekitar 30.000 page (halaman)
pornografi (Ahmadi, 2002: 23).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh video porno terhadap perilaku remaja dan perkembangan pola
pikir remaja?
2. Bagaimana usaha untuk menanggulangi/mengurangi peredaran video porno?

1.3 Tujuan
Ada maksud dan tujuan kami dalam penulisan karya ilmiah ini adalah

1. memberikan informasi kepada masyarakat, dan kepada remaja-remaja khususnya,


tentang bagaimana pengaruh video porno terhadap perilaku remaja dan perkembangan
pola pikir remaja
2. Menyadarkan pentingnya pengendalian diri.
Dengan memahami dampak pornografi, seseorang dapat lebih sadar tentang
bagaimana pornografi dapat mempengaruhi perilaku dan pikiran mereka. Hal ini dapat
membantu mereka membangun kemampuan pengendalian diri yang lebih baik.
3. Mencegah kecanduan pornografi
Dalam beberapa kasus, penggunaan pornografi dapat menyebabkan kecanduan.
Dengan menyadari dampak negatif dari pornografi, seseorang dapat lebih berhati-hati
dalam menggunakan atau bahkan menghindari penggunaan pornografi.
4. Memberikan wawasan tentang cara menanggulangi/mengurangi peredaran video
porno

1.4 Manfaat Penelitian


Adapula manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu
sebagai media penambah wawasan bagi masyarakat terutama pelajar agar dapat mempelajari
bagaimana pola pikir remaja dan dampak yang ditimbulkan dari pornografi.

6
SMA Negeri 7 Surabaya
BAB 2

KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Pornografi
Pornografi (dari bahasa Yunani pornographia secara harafiah tulisan tentang atau
gambar pelacur) adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksual manusia dengan
tujuan membangkitkan rangsangan seksual, mirip, namun berbeda dengan erotica, meskipun
kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian (Wikipedia, 2007). Dari definisi
diatas,porno atau yang seringkali juga disebut pornografi adalah sebagai bentuk
penggambaran tingkah laku secara erotis untuk membangkitkan nafsu birahi atau bahan yang
dirancang dengan sengaja dan semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi dalam seks.

2.2 Jenis-jenis Media Pornografi


Dalam Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 (UU Pornografi) yang dimaksud dengan jasa
pornografi adalah segala jenis layanan pornografi yang disediakan oleh orang perseorangan
atau korporasi melalui pertunjukan langsung, televise kabel, radio, telepon,internet, majalah
dan barang cetakan lainnya. Sedangkan menurut Armando, 2004, jenis media yang
mengandung pornografi adalah:

a) Media audio (dengar) seperti siaran radio, kaset, CD, telepon, ragam media audio lain
yang dapat diakses di internet. Seperti, lagu-lagu yang mengandung lirik mesum, lagu
yang mengandung suara-suara yang dapat diasosiasikan dengan kegiatan seksual,
program radio dimana penyiar atau pendengar berbicara dengan gaya mesum.
b) Media audio-visual (pandang-dengar) seperti, film yang mengandung adegan seks
atau menampilkan artis yang tampil dengan berpakaian minim, dan seolah-olah tidak
berpakaian, adegan pertunjukan music dimana penyanyi, musisi,atau penari latar hadir
dengan tampilan dan gerak yang membangkitkan syahwat penonton.
c) Media visual (pandang) seperti Koran, majalah, tabloid, buku (karya sastra,novel
popular, buku non-fiksi) komik, iklan billboard, lukisan, foto, atau bahkan media
mainan. Seperti, berita, cerita, atau artikel yang menggambarkan aktivitas seks secara
terperinci. Gambar/foto adegan seks atau artis yang tampil dengan gaya yang dapat
membangkitkan daya tarik sosial. Iklan di media cetak yang menampilkan artis
dengan gaya yang menonjolkan daya tarik seksual, atau komik yang mengisahkan
atau menggambarkan adegan seks dengan cara sedemikian rupa sehingga
membangkitkan hasrat seksual.

7
SMA Negeri 7 Surabaya
2.3 Faktor Penyebab Pelajar Menonton Video Porno
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab bagi remaja untuk menonton video porno, tetapi
ada beberapa faktor yang kami anggap sebagai faktor yang dominan. Diantaranya adalah:

a) Kurangnya perhatian dan pendidikan agama oleh keluarga


Orang tua adalah tokoh percontohan oleh anak-anak termasuk didalam aspek
kehidupan sehari- hari tetapi didalam soal keagamaan hal itu seakan-akan terabaikan,
sehingga mudah untuk menerima hal buruk tidak kecuali video porno.
b) Pengaruh lingkungan yang tidak baik
Manusia selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan untuk tetap bertahan hidup.
Sehingga keberadaan lingkungan akan sangat mempengaruhi individu didalam
lingkungan itu sendiri, ketika lingkungan hidup kita tidak baik maka individu-individu
yang berada didalamnya pun akan terpengaruh dengan keadaan ini.
c) Tekanan psikologi yang dialami remaja
Beberapa remaja mengalami tekanan psikologi ketika di rumah diakibatkan adanya
perceraian atau pertengkaran orang tua yang menyebabkan si anak tidak betah di
rumah dan menyebabkan dia mencari pelampiasan untuk mecoba menghibur diri dan
pada keadaan ini pengaruh negative lebih mudah diterima dari pada nasehat positif,
seperti video porno.
d) Gagal dalam studi/pendidikan
Remaja yang gagal dalam pendidikan atau tidak mendapat pendidikan, mempunyai
waktu senggang yang banyak, jika waktu itu tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya, bisa
menjadi hal yang buruk ketika dia berkenalan dengan hal-hal yang tidak baik untuk
mengisi kekosongan waktunya dengan menonton video porno.
e) Peranan media massa
Remaja adalah kelompok atau golongan yang mudah terpengaruhi, karena remaja
sedang mencari identitas diri sehingga mereka dengan mudah untuk meniru atau
mencontoh apa yang dia lihat, seperti pada film atau berita yang sifatnya kekerasan,
dan sebagainya.
f) Perkembangan teknologi modern
Dengan perkembangan teknologi modern saat ini seperti mengakses informasi dengan
cepat, mudah dan tanpa batas juga memudahkan remaja untuk mendapatkan hiburan
yang sebenarnya tidak sesuai dengan mereka, dengan mengakses langsung situs porno
melalui media internet.

8
SMA Negeri 7 Surabaya
BAB 3

METODOLOGI
3.1 Jenis Metode ( Metode Survey )
Metode Survey adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner atau wawancara terstruktur dengan jumlah responden yang cukup
besar, dan menggunakan teknik sampling yang tepat untuk memperoleh hasil yang
representatif. Metode survei dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media, seperti
kertas, telepon, atau online, tergantung pada karakteristik responden dan tujuan penelitian
(Bungin Burhan, 2008)

3.2 Waktu dan Kegiatan


Waktu Kegiatan

Selasa, 01 Maret 2023 Menentukan judul dan membaca sumber jurnal

Jumat, 03 Maret 2023 Mengumpulkan data melalui survei online atau wawancara
langsung.

Sabtu, 04 Maret 2023 Merangkum data yang diperoleh.

Minggu, 05 Maret 2023 Menyusun dan merevisi makalah

Selasa, 07 Maret 2023 Menyempurnakan dan mencetak makalah

3.3 Prosedur survey


3.3.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan beberapa jawaban survey yang telah kami telaah, bahwa remaja
sering menggunakan smarphone untuk hal negative sperti menonton konten
pornografi. Penelitian ini untuk memahami seberapa sering remaja mengakses
pornografi melalui smartphone mereka, faktor-faktor apa yang mempengaruhi
perilaku ini, dan bagaimana cara mencegah akses pornografi yang tidak sehat di
kalangan remaja. Dengan mengetahui masalah ini, dapat membantu pengambil
kebijakan, orang tua, dan masyarakat untuk mencegah penggunaan smartphone yang
berlebihan dan akses pornografi yang tidak sehat di kalangan remaja.

9
SMA Negeri 7 Surabaya
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Dampak Paparan Pornografi Pada Kalangan Remaja
Secara otomatis pikiran akan berubah, akan sering berfatamorgana, tidak fokus
dengan apa yang menjadi kewajiban seperti sekolah, ibadah, belajar, mengaji ataupun yang
berhubungan dengan kewajiban. Kurang menghormati orang yang lebih tua , hilangnya sopan
santun. Menonton video porno merupakan perilaku menyimpang para remaja yang akan
menghambat prestasi belajar. Hal ini mulai dibuktikan oleh penelitian para ahli yang salah
satunya sebagai berikut;

Menurut Dr Mark, pornografi dapat menyebabkan kerusakan pada lima bagian


otak, terutama pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi).
Pada pecandu pornografi, Dr. Mark menjelaskan, otak akan merangsang produksi dopamine
dan endorphin, yaitu suatu bahan kimia otak yang membuat rasa senang dan merasa lebih
baik. Tapi pecandu pornografi bisa memenuhi kebutuhan barunya itu dengan lebih mudah,
kapan pun dimanapun, bahkan melalui handphone. Akhirnya, ini akan lebih sulit dideteksi
dan diobati ketimbang adiksi narkoba. Dr Mark mengatakan pornografi menimbulkan
kerusakan otak yang permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba. Oleh sebab itu pengaruh
pornografi dalam bentuk apapun harus dapat dihindarkan dari para pelajar.

Donald (2004), pornografi dapat mengakibatkan perilaku negatif seperti berikut ini:

1. Mendorong remaja untuk meniru melakukan tindakan seksual


Kemampuan remaja menyaring informasi masih rendah. Para ahli dibidang kejahatan
seksual terhadap remaja juga menyatakan bahwa aktifitas seksual pada remaja yang
belum dewasa selalu dipicu oleh 2 kemungkinan yaitu pengalaman atau melihat.
Pornografi atau aktivitas pornobaik dari internet, HP, VCD, komik atau media
lainnya. Maka mereka akan terdorong untuk meniru melakukan tindakan seksual
terhadap anak lain.
2. Membentuk sikap, nilai dan perilaku yang negative.
Beragam adegan seksual, dapat terganggu proses pendidikan seksnya. Hal itu dapat
diketahui dari cara mereka memandang wanita,kejahatan seksual, hubungan seksual,
dan seks pada umumnya. Remaja tersebut akan berkembang menjadi pribadi yang
merendahkan wanita secara seksual, memandang seks bebas sebagai perilaku normal

10
SMA Negeri 7 Surabaya
dan alami, permisif terhadap perkosaan, bahkan cenderung mengidap berbagai
penyimpangan seksual.
3. Sulit konsentrasi belajar hingga terganggu jati dirinya
Pada remaja yang memiliki IQ tinggi, pornografi bisa mengakibatkan mereka
kesulitan membangkitkan konsentrasinya untuk belajar dan beraktivitas, hari-harinya
didominasi oleh kegelisahan dan sedikit sekali produktivitasnya. Sedangkan remaja
yang ber-IQ rendah, pengaruhnya bisa lebih ekstrim lagi, mereka tidak berdaya lagi
untuk berkonsentrasi, hari-harinya total dikuasai kegelisahan. Pornografi yang
ditonton remaja merupakan sensasi seksual yang diterima sebelum waktunya,
sehingga yang terjadi adalah mengendap nya kesan mendalam di bawah otak sadar
yang bisa membuat mereka sulit konsentrasi, tidak fokus, malas belajar, tidak
bergairah melakukan aktivitas yang semestinya, hingga mengalami shock dan
disorientasi (kehilangan pandangan) terhadap jati diri mereka sendiri bahwa
sebenarnya mereka masih remaja.
4. Tertutup, minder dan tidak percaya diri
Remaja pecandu pornografi yang mendapat dukungan teman-temannya sesama
penggemar pornografi, akan terdorong menjadi pribadi yang permisif(memandang
maklum) terhadap seks bebas dan mereka melakukan praktek seks bebas di luar
pantauan orang tua. Sedangkan remaja pecandu pornografi yang dikelilingi oleh
teman-teman yang terbimbing dan bebas dari pornografi,akan cenderung merasa
minder dan tidak percaya diri. Karena kebiasaannya ini, remaja merasa sebagai
pribadi yang aneh dan berbeda perilakunya, dan seiring bertambahnya pengetahuan
keagamaannya ia akan merasa paling berdosa.

Pornografi juga membuat perilaku seksual menyimpang pada orang lain. Dari hasil penelitian
diperoleh bahwa perilaku menyimpang pada orang lain berada pada kategori “tinggi”
dilakukan oleh siswa. Temuan ini didukung oleh pendapat Donald, dkk (2004), dampak
pornografi terhadap orang lain sebagai berikut:

1) Tindakan kriminal atau kejahatan, tindakan ini umumnya dilihat bertentangan dengan
norma hukum, norma sosial, dan norma agama yang berlaku dimasyarakat.
2) Penyimpangan seksual adalah perilaku yang tidak lazim di lakukan. Beberapa jenis
penyimpangan seksual antara lain, lesbianisme, homoseksual, sodomi, sadisme, dan
pedophilia.

11
SMA Negeri 7 Surabaya
4.2 Upaya Menanggulangi Peredaran Video Porno
Begitu besarnya dampak negative dari peredaran dan aktivitas menonton video porno pada
kalangan pelajar dan remaja menjadi satu keresahan tersendiri bagi orang tua dan sekolah,
terlebih video porno terbukti sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Menurut
Willisdalam (Donald) menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yangbisa dilakukan untuk
mengurangi terjadinya kenakalan pada remaja sebagai berikut (Donald, 2004: 17).

1. Upaya preventif
Upaya preventif adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana,dan
terarah untuk menjaga agar kenakalan itu tidak terjadi sebagai berikut:
1) Di rumah, meliputi:
a. Menciptakan lingkungan yang agamis
b. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis
c. Adanya kesamaan antar keluarga norma dalam mendidik anak
d. Memberikan perhatian yang memadahi terhadap kebutuhan anak
e. Memberikan pengawasan secara wajar terhadap pergaulan anak
2) Di sekolah, meliputi:
a. Guru memahami aspek psikis murid
b. Mengintensifkan pelajaran agama
c. Mengintensifkan bagian bimbingan dan konseling
d. Adanya kesamaan norma yang dipegang oleh guru dalam mendidik murid
e. Melengkapi fasilitas sekolah
f. Perbaikan ekonomi guru
3) Di masyarakat
Masyarakat adalah tempat pendidikan ketiga sesudah rumah dan
sekolah.Ketiga haruslah mempunyai keseragaman dalam mengarahkan anak
untuktercapainya tujuan pendidikan. Apabila salah satunya pincang maka
akanberdampak pada lainnya. Pendidikan dimasyarakat sering diabaikan oleh
sebagian orang karena mereka beranggapan bahwa pendidikan cukup
disekolah. Masyarakat berperan serta agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Hal ini dengan memberikan pengawasan atas perilaku anak agar tetap
sesuaidengan tujuan pendidikan.
2. Upaya kuratif

12
SMA Negeri 7 Surabaya
Upaya kuratif adalah antisipasi terhadap gejala kenakalan, supaya kenakalan tersebut
tidak meluas.Upaya kuratif biasanya dilakukan oleh polri dan kejaksaan negeri. Sebab
jika terjadi kenakalan remaja sudah dapat berakibat merugikan diri mereka dan
masyarakat. Berbagai jenis kenakalan telah dijelaskan dalam bakolak Inpres 6/1971
yaitu:pencurian,penipuan,perkelahian,pengruskan,penganiayaan,perampokan,penyala
hgunaan narkotika, pembunuhan, pelanggaran susila dan kejahatan lainnya.
3. Upaya pembinaan
Upaya pembinaan dimaksudkan untuk:
1) Pembinaan terhadap remaja yang tidak melakukan kenakalan dilaksanakan
dirumah, sekolah, dan masyarakat. Pembinaan seperti ini telah diungkapkan pada
upaya preventif sebelumnya.
2) Pembinaan terhadap remaja yang telah mengalami tingkah laku kenakalan atau
yang telah menjalani suatu hukuman karena kenakalannya. Hal tersebut perlu
dibina agar mereka dapat tidak mengulangi lagi kenakalannya. Setelah diketahui
penyebab terjadinya kenakalan remaja, maka ada beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah :
a. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah
atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
b. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point
pertama.
c. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
d. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul
e. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
f. Pemberian ilmu yang bermakna yang terkandung dalam pengetahuan dengan
memanfaatkan film-film yang bernuansa moral, media massa ataupun
perkembangan teknologi lainnya.

13
SMA Negeri 7 Surabaya
g. Memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan
perkembangan anak anak kita dengan baik, akan banyak membantu
mengurangi kenakalan remaja
h. Membentuk suasana sekolah yang kondusif, nyaman buat remaja agar dapat
berkembang sesuai dengan tahap perkembangan remaja.

14
SMA Negeri 7 Surabaya
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pornografi dan perkembangan mental remaja seharusnya menjadi perhatian berbagai
elemen, seperti orang tua, pendidik, stake holder, praktisi psikologi, praktisi hukum dan
pemerintah serta peran masyarakat. Faktor yang menyebabkan siswa sering menonton Film
Porno (Blu Film) karena rasa ingin tahu, dan pengaruh lingkungan. Dampak yang
ditimbulkan bagi siswa atau pelajar yang selalu menonton Film Porno (Blu Film) adalah
secara otomatis pikiran akan berubah, akan sering berfatamorgana, tidak fokus dengan apa
yang menjadi kewajiban seperti sekolah, ibadah, belajar, mengaji ataupun yang berhubungan
dengan kewajiban. Sehingga menurunkan prestasi belajar mereka. Adapun solusi internal
bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau
diatasi dengan prinsip keteladanan
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk aktivitas positif
3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi
arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

5.2 Saran
Sebaiknya film porno dihindari karena dapat berdampak besar pada pribadi pelajar itu
sendiri. Peran sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan, keduanya harus bekerja sama dalam
mengarahkan pelajar untuk melakukan kegiatan positif sehingga mereka tidak mudah
terpengaruh oleh godaan teman untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

15
SMA Negeri 7 Surabaya
DAFTAR PUSTAKA

Riskiana, E. (2022). www.academia.edu. Retrieved 2023, from www.academia.edu:


https://www.academia.edu/37946109/Karya_Tulis_Ilmiah

Riskiana, E. (n.d.). Karya Tulis Ilmiah. Pengaruh Vidio Porno Bagi Tingkah Laku Remaja.

Sardjito, H. (2019, Oktober 30). sardjito.co.id. Retrieved 03 04, 2023, from sardjito.co.id:
https://sardjito.co.id/2019/10/30/dampak-pornografi-bagi-kesehatan-pada-remaja-apakah-
berbahaya/

16
SMA Negeri 7 Surabaya

Anda mungkin juga menyukai