NIS :
NISN : 0053785836
Karya Tulis Ilmiah Ini telah diajukan pada hari ......, ................ , 20...
Mengesahkan,
Materai
6000
(Nama)
Nisn
ABSTRAK
LEMBAR MOTO
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam
kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Dalam perkembangan
sosial remaja maka remaja mulai memisahkan diri dari orang tua dan mulai
memperluas hubungan dengan teman sebaya (peer group) (Irianto,2014).
Remaja dikenal sebagai sosok dengan rasa ingin tahu yang sangat
besar, banyak minat yang berkembang, di antaranya minat sosial dan minat
seputar masalah seksual. Satu streotip yang menonjol pada remaja adalah
mereka sangat berminat apabila berbicara, mempelajari atau mengamati hal-
hal yang berkaitan dengan masalah seksual (Fitriasary, 2009).
Remaja yang selalu mempunyai rasa ingin tahu yang besar, karena
tidak memiliki pengetahuan yang cukup maka mereka mencoba mencari
informasi-informasi itu sendiri melalui berbagai macam media informasi,
yang tentunya informasi tersebut belum tentu kebenarannya. Dengan rasa
ingin tahu yang besar dan disertai pengetahuan yang minim membuat
remaja tidak bisa memilah-milih mana yang baik dan mana yang buruk.
Apalagi dengan keadaan saat ini dimana setiap item informasi telah
dibumbui dengan kata-kata atau aksi pornografi (Mundhika,2015).
1
Selama ini remaja umumnya telah menempatkan media massa
sebagai sumber informasi seksual yang lebih penting dibandingkan orang
tua dan teman sebaya, karena media massa memberikan gambaran yang
lebih baik mengenai keinginan dan kebutuhan seksualitas remaja
(Supriati,2009).
Selain itu perkembangan teknologi pada saat ini sangat pesat, dengan
pesatnya perkembangan teknologi membuat seks tidak dianggap sakral lagi.
Kecenderungan pelanggaran semakin meningkat oleh karena adanya
penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa yang
dengan adanya teknologi canggih (video cassette, foto copy, VCD, telepon
genggam, internet, dan lain-lain) menjadi tidak terbendung lagi (Permata,
2011).
Di era teknologi seperti saat ini, pornografi sangat mudah diakses
melalui media, terutama media maya. Harga rental internet yang terjangkau
oleh remaja dan anak-anak hingga media telepon seluler yang mempunyai
aplikasi internet, membuat pornografi semakin mudah diakses melalui
media maya. Tidak hanya itu, tidak sedikit buku, majalah, film dan komik
yang secara sengaja maupun tidak, memuat unsur pornografi untuk
meningkatkan nilai jualnya (Suyatno,2011).
Di Amerika serikat, menurut perkiraan Departemen Kehakimannya,
terdapat 250.000 hingga 500.000 pelaku pedofil tinggal di sana. Mereka
memilih pekerjaan yang membuat mereka mudah mendekati anak-anak.
Atau berkawan dengan para orangtua terutama orangtua tunggal, atau
menawarkan jasa menjaga anak kepada orang sekitar. Ciri utama pelaku
pedofil dan penganiaya anak adalah penggunaan pornografi hard-core dan
pornografi anak (Farouk, 2008).
Pornografi telah menjadi hal yang umum karena sangat mudah diakses
oleh setiap kalangan usia. Aliansi selamatkan Annak (ASA) Indonesia
menyatakan bahwa indonesia selain menjadi negara tanpa aturan yang jelas
tentang pornografi, juga mencatat rekor sebagai negara kedua setelah rusia
yang paling rentan penetrasi pornografi terhadap anak-anak. Menurut
Attorney General’s Final Report on Ponography konsumen utama
pornografi (baik dari majalah, internet, tabloid, dan lain-lain) adalah remaja
berusia 12 sampai 17 tahun (Supriati, 2009).
Di Indonesia, menurut data yang dipublikasikan KPAI, sejak tahun
2011 hingga 2014, jumlah anak korban pornografi dan kejahatan online di
Indonesia telah mencapai 1022 anak. Secara rinci di paparkan, anak-anak
yang menjadi krban pornografi online 28%, pornografi anak online 21%,
prostitusi anak online 20%, objek CD porno 15% serta anak korban
kekerasan seksual online 11% (KPAI, 2014)
1. Landasan Teori
1. Pengaruh Buruk Menonton Video Porno
a. Pengertian pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 849),
pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang
atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang. Jadi dari pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul
dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu
yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa saja yang ada di
sekitarnya.
Pengertian pengaruh menurut beberapa ahli yaitu:
1. Menurut Wiryanto, pengaruh adalah tokoh formal dan informal di
masyarakat yang memiliki ciri-ciri kosmopolitan, inovatif,
kompeten, dan
aksesibel dibandingkan dengan pihak yang dipengaruhi.
2. Menurut M. Suyanto, pengaruh adalah nilai kualitas suatu iklan
melalui media tertentu.
3. Menurut Uwe Becker, pengaruh adalah kemampuan yang terus
berkembang dan tidak terlalu terkait dengan usaha
memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
4. Menurut Norman Barry, pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan
agar
bertindak dengan cara tertentu, terdorong untuk bertindak
demikian,
sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi
yang
mendorongnya.
5. Menurut Robert Dahl, pengaruh diumpamakan sebagai berikut: A
mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk
berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan.
6. Menurut Sosiologi Pedesaan, pengaruh adalah kekuasaan yang bisa
mengakibatkan perubahan perilaku orang atau kelompok lain.
7. Menurut Bartram Johannes Otto Schrieke, pengaruh adalah bentuk
dari suatu kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.
8. Menurut Albert R. Roberts dan Gilbert, pengaruh adalah wajah
kekuasaan yang diperoleh oleh orang saat tidak memiliki
kewenangan untuk mengambil keputusan.
9. Menurut Jhon Miller, pengaruh adalah komoditi berharga dalam
dunia politik Indonesia.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh
merupakan kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan
juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-
apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya
atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun
benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga
mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.
2. Level 2 : beberapa kali setiap tahun tetapi tidak lebih dari enam
kali, fantasi sangat minimal
Mudah berbohong
Pendidikan terganggu
1. Kesehatan
a. Pengertian kesehatan
Sehat jasmani
Sehat rohani
Sehat mental
Sehat sosial; dan
Sehat ekonomi
Perkins
kesehatan merupakan suatu keadaan yang seimbang dan dinamis
antara bentuk dan fungsi tubuh juga berbagai faktor yang
mempengaruhinya.
Neuman
Menyatakan bahwa kesehatan adalah suatu keseimbangan
biopsiko, sosio, kultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan yang
fleksibel, normal dan resisten.
White
White menjelaskan sehat sebagai suatu keadaan dimana seseorang
pada waktu diperiksa tidak memiliki keluhan apapun atau tidak ada
tanda-tanda kelainan atau penyakit.
b. Jenis-Jenis Kesehatan
Adapun menurut Heru Nurcahyo dalam bukunya yang berjudul
“Ilmu Kesehatan: Untuk Sekolah Menengah Kejuruan”, kesehatan
tubuh manusia berkaitan dengan sejumlah aspek-aspek berikut:
1. Kesehatan Fisik
Berdasarkan pandangan komponen biomedis,salah satu
jenis kesehatan adalah kesehatan fisik. Ini merupakan dimana
setiap organ atau bagian tubuh anda bekerja dengan baik dan
normal sebagaimana fungsinya. Dalam kategori ini, anda akan
sehat dikatakan sehat jika memang tidak memiliki keluhan atau
merasakan sakit dan secara objektif terilah baik-baik saja.
2. Kesehatan Mental
Kesehatan mental merupakan salah satu dari macam-
macam kesehatan dan biasanya juga dikenal dengan sebutan
kesehatan rohani atau jiwa. Secara umum, kesehatan mental
memiliki keterkaitan dengan tiga aspek dalam jiwa seseorang,
yaitu emosional, pikiran, dan spiritual. Emosional yang sehat
terlihat dari kemampuan Anda dalam mengekspresikan emosi
atau perasaan, seperti bahagia, sedih, takut, cemas, dan
semacamnya. Di sisi lain, pikiran yang sehat bisa dilihat dari
jalan pikiran atau bagaimana Anda berpikir. Sementara, sehat
secara spiritual tampak dari bagaimana Anda mengekspresikan
rasa syukur, kepercayaan, pujian, maupun hal lainnya terhadap
Tuhan yang Maha Kuasa. Misalkan, menjalankan kepercayaan
atau ibadah sesuai ajaran agama yang dianut. Dalam kata lain,
seseorang dengan mental yang sehat akan memiliki
kemampuan untuk menangani stres, memperoleh keterampilan,
dan memelihara hubungan. Sehingga ketika individu tersebut
menerima stresor, ia akan mampu mengarahkan dirinya kepada
keadaan homeostasis.
3. Kesehatan Sosial
Jarang diketahui, kesehatan sosial termasuk satu dari
macam-macam kesehatan, lho. Ini merupakan keadaan di mana
Anda mampu membangun interaksi dengan orang atau
kelompok lain secara baik.
Dalam kata lain, Anda bisa menjalin relasi tanpa membedakan
kepercayaan, ras, suku, ekonomi, status sosial, dan
semacamnya, sehingga menciptakan rasa persatuan, saling
menghargai, dan toleransi. Jenis kesehatan ini tercermin dari
bagaimana cara Anda berinteraksi dan juga mengambil sikap
saat menghadapi orang lain.
4. Kesehatan Ekonomi
Jenis kesehatan yang terakhir adalah kesehatan ekonomi.
Dalam hal ini, kesehatan dari aspek ekonomi dikatakan baik
jika Anda memiliki kegiatan yang menghasilkan sesuatu untuk
menyokong kebutuhan hidup secara finansial (produktif).
2. Hasil Penelitian
3. Kerangka Berpikir
4. Hipotesis Penelitian
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN