Dosen Pengampu :
Ns. Diyah Yulistika Handayani, S. Kep
Oleh Kelompok 7 :
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah islam dan ilmu
pengetahuan, dengan judul “ASI dari kesehatan.”
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa untuk mengetahui
tentang bagaimana peluang usaha dalam berwirausaha. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................ 2
D. Manfaat ...................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 17
B. Saran .......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tindakan asusila bahkan remaja yang kemudian semakin tidak memiliki norma dan
cenderung sulit mengontrol emosinya. Dengan demikian, mengkonsumsi minuman
keras atau alkohol pada usia remaja dapat menyebabkan gangguan mental organik (Yan,
Yauri, & Ismanto, 2017).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
jumlah remaja yang ada di Lingkungan Balongkrai sebanyak 227
orang.
3). Data lingkungan fisik
Data di lingkungan Balongkrai terdapat perumahan dengan tipe
permanen dengan presentase 82%, semi permanen 13%, dan
permanen 5%. Sebagian besar status kepemilikan di lingkungan ini
milik sendiri. Belum terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan
remaja seperti karang taruna. Biasanya remaja berkumpul di
persimpangan dekat RW 02 untuk dijadikan lokasi pertemuan.
4). Pelayanan kesehatan sosial
Sarana kesehatan yang paling dekat adalah puskesmas,sebagian
besar orang tua biasanya membawa remaja ke puskesmas jika
remaja sakit, jika ada keadaan darurat barulah dibawa ke rumah
sakit. Tempat kesehatan lainnya adalah bidan delima dan praktik
mandiri dokter umum.
5). Ekonomi
Di lingkungan Balongkrai kebanyakan orangtua dengan
ekonomi menengah keatas, sehingga tidak ada kendala untuk
memenuhi keinginan remaja seperti membelikan kendaraan
bermotor. Sedangkan kebanyakan remaja masih bergantung dengan
orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
6). Keamanan dan transportasi
Kendaraan di lingkungan Balongkri sangat mudah dan banyak,
sehingga para remaja tidak kesulitan mencari dan dapat
memanfaatkan kendaraan tersebut. Hampir seluruh remaja dengan
persentase 89% memiliki kendaraan pribadi.
7). Politik dan pemerintahan
Di lingkungan Balongkrai remaja tidak mengikuti dan tidak
berperan aktif dalam kelompok organisasi di komunitas mereka. Di
lingkungan Balongkrai tidak terdapat wadah perkumpulan seperti
karang taruna
8). Sistem komunikasi
Sebagan besar komunitas setiap ada masalah menceritakan pada
teman terdekatnya, ada juga yang hanya diam saja, dan
mengalihkan masalahnya dengan kegiatan yang tidak bermanfaat.
4
9). Pendidikan
Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi
harus mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan kesehatan,
karena remaja rentan terhadap resiko kematian akibat kendaraan
bermotor dengan kecepatan yang tingggi, remaja juga memiliki rasa
ingin tahu yang besar sehingga ingin mencoba hal-hal baru,
pengetahuan tentang dampak buruk dari minuman beralkohol harus
diberitahukan kepada kelompok remaja ini.
10). Rekreasi
Di lingkungan Balongkrai biasanya remaja lebih memilih
rekreasi dengan duduk di warung sambi meminum alkohol
11). Identitas klien
12). Genogram
Klien 1
5
Klien 2
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: klien
: keturunan
: tinggal serumah
13). Riwayat kesehatan
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
6
2. Analisa data
7
2. Data Subyektif : Perilaku atau Perilaku
1. Klien mengatakansehari penyimpangan kesehatan
menghabiskan minuman kesehatan cenderung
beralkohol 2 botol beresiko
8
4. Intervensi
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
9
2. Perilaku kesehatan Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
cenderung beresiko (1.12472)
1. Observasi
a. Identifikasi perilakuupaya
kesehatan yang dapat ditingkatkan
2. Terapeutik
10
memahami dan hari ketiga klien memahami bahaya konsumsi minuman
beralkohol dan klien sudah dapat menjawab pertanyaan yang diberikan saat
dilakukan penyuluhan selain itu klien juga aktif bertanya. Pada diagnosa
kedua pada hari pertama klien mengatakan tidak mempunyai kemauan untuk
merubah perilaku yang dapat berisiko terhadap kesehatannya, hari kedua klien
mulai mencoba menerapkan perubahan perilaku yang menyimpang yaitu tidak
meminum alkohol dimanapun tempatnya, dan untuk hari ketiga klien sudah
mampu tidak meminum alkohol dimanapun tempatnya. Jadi kesimpulannya
adalah dari dua diagnosa yang di tegakkan dalam asuhan keperawatan
komunitas ini masalah dapat teratasi.
B. Rancangan Edukasi
1. Materi
a. Pengertian minuman beralkohol
11
metanol, etanol dan isopropanol. Metanol digunakan sebagai pelarut
dalam cat, bahan anti beku dan senyawa kimia lainnya. Sedangkan etanol
banyak digunakan sebagai pelarut, antiseptic, campuran obat batuk,
anggur obat, bahan minuman keras dan minuman lain yang mengandung
alkohol. (Koes dalam Liana dan Adolf, 2019).
c. Pengaturan dan kandungan minuman keras
12
campuran cat, bahan pengencer, penghancur, dan pemberi panas pada
makanan yang dikalengkan. Gejala yang ditimbulkan pada keracunan
alkohol metil hampir sama dengan keracunan etil alkohol. Hanya saja
penderita biasanya mengalami kebutaan akibat adanya pengrusakan saraf
mata. Seseorang pecandu minuman keras dimulai dengan
meminumminuman lebih banyak dari yang lain, yang akhirnya
menyebabkan hang over (perasaan sakit esok harinya setelah minum
terlalu banyak). Hal tersebut bisa disembuhkan dengan minum lagi
sehingga tidak bisa pisah dari minuman keras (Liana dan Adolf, 2019).
Pada umumnya, konsumsi alkohol merusak semua organ tubuh
secara berangsur-angsur akibat penggunaannya, dapat menyebabkan
peradangan hati (liver chirrhosis), menyebabkan pendarahan dalam perut
(mag), penyakit jantung (cardiomyopathy), hormon seks, dan sistem
kekebalan tubuh. Pengaruhnya terhadap otak dapat secara akut
(intoksisasi, delirium) atau kronis (ataxia, pelupa, koordinasi motorik).
(Aliah dalam Liana dan Adolf, 2019).
e. Faktor yang mempengaruhi penggunaan alkohol pada remaja
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyalahgunaan dalam hal konsumsi minuman keras berkalkohol tidak bisa
dipandang sebelah mata karena dampak yang diakibatkan tidak main-main. Apalagi
karena penyalahgunaan terkait miras oplosan yang sedang banyak terjadi di
masyarakat bisa membuat seseorang sampai tewas. Sebab bahan yang digunakan
dalam mengoplos minuman mudah didapatkan seperti alkohol sebagai bahan utama.
Terlebih angka presentase korban dari penyalahgunaan alkohol tertinggi menyerang
remaja. Sungguh tragis memang bila melihat dan mendengar para remaja yang
dianggap sebagai agen perubahan, harus mengenal dan menyalahgunakan minuman
keras. Padahal pada kenyataannya perilaku remaja pengguna minuman keras ini
merupakan sebagai bentuk kegiatan yang menyimpang dari moral, melanggar norma-
norma sosial dan norma-norma agama. Jika kita terus membiarkannya, maka bukan
tidak mungkin jika kita sama saja membunuh asset negara berupa generasi muda yang
tambah hari tambah bobrok, sebab penyalahgunaan alkohol bisa menyebababkan
depresi atau stress juga apalagi jika orang tersebut sudah kecanduan. Bimbingan dan
perhatian dari orang tua sungguh saat diperlukan sebagai salah satu usaha preventif
saat anak masuk fase remaja agar tidak salah masuk pergaulan.
B. Saran
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca jika ada kritikan yang
dapat membangun kami terima khususnya untuk mahasiswa alih jenjang S1
keperawatan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Liana, W. T. L., & Adolf, L. L. (2019). Penyalahgunaan Konsumsi Alkohol pada Minuman
Keras bagi Remaja Terhadap Kesehatan.
Yan, G. E., Yauri, I., & Ismanto, A. Y. (2017). Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya
Mengkonsumsi Minuman Keras Dengan Perilaku Minum Minuman Keras Di Desa
Tontalete Kabupaten Minahasa Utara (Doctoral dissertation, Universitas Katolik De La
Salle).