Oleh:
209717
2C
Dosen Pengampu:
HAIRUNNISA,M.Farm,Apt
TAHUN 2021
A. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat memahami cara evaluasi injeksi omeprazole
B. DASAR TEORI
Omeprazole merupakan sebuah inhibitor yang sangat efektif terhadap sekresi asam
lambung yang digunakan dalam terapi sakit maag dan sindrom zollinger-ellison.
Omeprazole termasuk dalam kelas senyawa antisecretory, yang subtitusi
benzimidazole, yang menekansekresi asam lambung dengan menghambat secara
spesifik dari sistem enzim H +/K=ATPase pada permukaan sekresi dari sel parietal
lambung ( blogger, 2014 ).
Sediaan steril adalah bentuk sediaan obat dalam bentuk terbagi-bagi yang
bebas dari mikroorganisme hidup. Sediaan parental merupakan jenis sediaan yang unik
di antara bentuk sediaan obat terbagi-bagi, karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit
atau membrane mukosa ke bagian tubuh yang paling efisien, yaitu membrane kulit dan
mukosa, maka sediaan ini harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari bahan-bahan
toksis lainnya, serta harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. Semua bahan dan
proses terlibat dalam pembuatan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk
menghilangkan semua jenis kontaminasi baik itu kontaminasi fisik atau mikrobiologis
(Priyambodo, B., 2007).
Menurut farmakope edisi IV, injeksi adalah injeksi yang dikemas dengan wadah
100 ml atau kurang,umumnya hanya larutan obat dalam air yang bisa di berikan secara
intravena .suspensi tidak bisa diberikan karna berbahaya yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada pembuluh kapiler darah ( FI edisi IV 1995.)
KONTRA INDIKASI
EFEK SAMPING
Secara umum omeprazol bisa ditoleransi dengan baik, selama diberikan pada
dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping yang
mungkin terjadi :
Omeprazol injeksi
Tiap vial mengandung:
Omeprazole Sodium 40 mg
NaCl q.s. ad. Isotonis
Aqua p.i. ad 10 mL
2. Tinjauan farmakologi
a. Indikasi
Merupakan terapi pilihan untuk kondisi-kondisi berikut yang tidak dapat menerima
pengobatan peroral : ulkus duodenum, ulkus gaster, esophagitis ulseratif dan
sindrom Zolinger-Ellison.
b. Kontraindikasi
c. Efek samping
3. Monografi
a. Omeprazole (Farmakope Indonesia Edisi V, Halaman 965)
Pemerian : Serbuk putih hingga hampir putih, melebur pada suhu 150o
hingga 160o disertai penguraian.
Kelarutan : Larut dalam diklorometan, agak sukar larut dalam metanol dan
dalam etanol; sangat sukar larut dalam air
Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, dalam wadah tertutup rapat dan
terlindung dari kelembaban.
Khasiat : Terapi Saluran Cerna
Tonisitas
Omeprazol
Metode Disosiasi
Omprazole 40mg / 10 ml ~~ 4 g / L
M Omeprazole = 345,4
Jawab :
M NaCl = 58,5
NaCl = 8,547 g / L
A. Alat
Gelas beaker
Latar hitam dan putih
Senter
Stopwatch
Kertas PH
B. Bahan
Omeprazole injeksi
Aqua P.I D. CARA KERJA
Evaluasi
omeprazol
1. Uji Kejernihan
Omeprazole
Omeprazol
3. Uji PH
Omeprazol
- Diukur ph
- Diukur me
- Diamati
de
Di Ph 3
Omeprazol
22,78 detik
E. HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini omeprazol dibuat menjadi sediaan injeksi rekonstitusi karena faktor
ketidakstabilan di dalam air menyebabkan sediaan injeksi omeprazole tersedia dalam bentuk
sebuk yang harus direkonstitusi dengan pelarut yang sesuai segera sebelum digunakan. Proses
rekonstitusi adalah proses pencampuran medium pelarut atau pembawa ke dalam masa serbuk
kering sehingga menghasilkan zat tersuspensi atau terlarut.
Pada kali ini dilakukan evaluasi sediaan omeprazole injeksi ada beberapa uji yang dilakukan
seperti uji fisik, uji kimia, dan uji mikrobiologis sediaan steril. Tetapi pada praktikum kali ini
hanya dilakukan uji fisik sediaan saja hal ini dikarenakan uji fisik merupakan uji paling
sederhana yang dapat dilakukan dalam proses evaluasi dan merupakan uji pendahuluan dari
semua uji maka dari itu kita melakukan evaluasi hanya menggunakan evaluasi fisik saja.
Dalam uji fisik terdiri dari uji partikulat, uji kejernihan, uji kebocoran, uji pH, dan uji volume
terpindahkan. Pada praktikum kali ini kita hanya melakukan pengujian uji pH, uji kejernihan,
uji bahan partikulat, dan uji waktu rekontruksi.
Evaluasi yang pertama yaitu uji pH, tujuan dari dilakukannya uji pH adalah mengetahui pH
sediaan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Uji pH dapat dilakukan dengan
menggunakan pH meter atau kertas indicator universal. Hasil dari uji pH sediaan omeprazole
injeksi yaitu pH = 9.
Evaluasi yang kedua yaitu uji kejernihan, dimana sediaan dilihat apakah sudah jernih atau
masih terdapat kotoran yang masih ada pada sediaan. Pada
praktikum kali ini hasil pengujian kejernihan adalah larutan jernih tanpa ada kotoran yang
menggangu dan sesuai dengan syarat sediaan parenteral.
Evaluasi yang ketiga yaitu uji bahan partikulat, uji partikulat adalah kita menguji suatu sediaan
apakah bebas partikulat asing atau tidak apabila ini bertujuan agar saat sediaan ini diberikan ke
pasien benar benar bersih tanpa ada partikel asing yang dimana apabila ada partikel asing ini
ditakutkan terjadi ada gangguan penyakit lain yang timbul akibat adanya partikel asing ini.
Pada praktikum kali ini hasil dari uji partikulat ini tidak ditemukan partikel asing didalam
larutan ini sesuai dengan teori bahwa sediaan steril harus bebas dari partikel asing.
Dan Evaluasi yang terakhir yaitu uji waktu rekonstitusi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
berapa waktu yang dibutuhkan serbuk untuk dapat melarut dengan pelarutnya. Uji ini
dilakukan dengan cara serbuk omeprazole ditambahkan dengan aqua pro injeksi sebanyak 10
ml, dan selanjutnya sediaan di kocok. Pengamatan dilakukan terhadap kecepatan serbuk
terlarut dalam air. Semakin cepat waktu rekonstitusi maka sediaan tersebut semakin baik. Hasil
yang diperoleh pada pengujian ini yaitu selama 22,78 detik. Semakin cepat waktu rekonstitusi
maka sediaan tersebut semakin baik (Depkes RI, 1995). Semakin cepat waktu rekonstitusi,
maka akan menyebabkan sediaan menjadi lebih baik sehingga mempermudah konsumen untuk
menggunakan sediaan tersebut karena tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk
mendispersikan larutan secara homongen (ansel.H.C 1989).
KESIMPULAN
Hasil evaluasi pada uji pH yaitu 9
Hasil evaluasi pada uji kejernihan ialah jernih karna tidak terdapat kotoran yang
mengganggu
Hasil evaluasi pada uji partikulat ialah tidak terdapat partikel partikel asing yaitu
bebas dari partikulat
Dan waktu rekonstitusi yang diperlukan dalam injeksi omeprazole adalah 22,78 detik
agar melarut.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes.1995.farmakope indonesia edisi lV .jakarta ; departemen kesehatan RI
Wardani,S.2011.eprints.ums.ac.id/12697/2/BAB 1
Goeswin,agoes.2009 farmasi steril.bsndung : institute teknologi bandung
Shin,j.m. and N.Kim, pharmacokinetic and pharmacodynamics of the proton pump
inhibitors. Journal of neurogastroenterology and motility,2013.
DOKUMENTASI
1. Uji kejernihan
2. Uji ph
3. Uji partikulat