Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROSES PEMBUBUTAN DALAM ( PIPA PAYUNG PANTAI )

DI SMK WISUDHA KARYA KUDUS

DISUSUN OLEH :

Syaviq Achsan Istandza

XI TP 5 / 38

NIS 20.16075

YAYASAN PEMBINA SMK WISUDHA KARYA KUDUS

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN WISUDHA KARYA KUDUS

Jalan Mejobo Kudus 59319 Telp. (0291) 435950 Fax. (0291) 425110

Jalan AKBP. R. Agil Kusumadya Kudus 5931301 Telp (0291) 431602

Email : smk_wiskarkudus@yahoo.com Website : www.smkwiskarkudus.sch.id


HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTER KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI SMK WISUDHA KARYA KUDUS

Progam magang guru SMK Wisudha Karya Kudus yang di jadwalkan pada
tanggal 01 Oktober 2021 s/d 31 Desember 2021 telah dilaksanakan oleh :

Nama : Syaviq Achsan Istandza

Kelas : XI TP 5

Absen : 38

NIS : 20.16075

Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan

Laporan ini telah di periksa dan disahkan oleh :

Guru Pembimbing

Akhmad Shofil Fuad, S.P.d


MOTTO

1. Bersama kesulitan ada kemudahan (Al Insyirah ).


2. Jika kamu tidak dapat menahan lelahnya belajar, maka kamu harus
sanggup menahan perihnya kebodohan (Imam Syafii).
3. Keajaiban itu berpihak pada yang berani (Mario Teguh).

PERSEMBAHAN

1. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya sehingga.
2. Nabi Muhhamad SAW telah menjadi sumber inspirasi dalam segala
Tindakan dan perbuatan dalam hidup ini.
3. Orang tua yang telah mendoakan dan memberikan dukungan moril
maupun material.
4. Kakak yang telah mendoakandan memberikan dukungan serta masukan
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini .
5. Bapak Akhmad Shofil Fuad selaku pembimbing praktek kerja lapangan
yang telah membimbing sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
6. Teman-teman seluruh praktek kerja lapangan di SMK Wisudha Karya
Kudus.
7. Seluruh teman kelas XI TP 5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………...... i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………...iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….iv

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………......v

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...vi

BAB I PENDAHULUAN

1 Latar Belakang………………………………………………………………….
2 Tujuan…………………………………………………………………………..
3 Manfaat prakerin……………………………………………………………….
4 Tempat praktik………………………………………………………………….
5 Waktu pelaksanaan………………….…………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Dasar……………………………………………………………………...
2.2 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan………………………………………………
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………………...
3.2 Saran-Saran
……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan karunianya. Serta tak lupa sholawat serta salam saya tujukan
kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun maksud dan tujuannya dibuat laporan ini
yaitu Praktik Kerja Lapangan siswa SMK Wisudha Karya Kudus tahun pelajaran
2021/2022, sebagai bukti nyata bahwa penulis telak melaksanakan PKL selama 3
Bulan di SMK Wisudha Karya Kudus.

Dalam mengerjakan laporan ini, telah banyak pihak yang turut serta
mampu membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Fakhrudin, S.Pd selaku kepala sekolah SMK Wisudha Karya


Kudus.
2. Bapak Akhmad Shofil Fuad, S.Pd selaku guru pembimbing.
3. Kepada bapak dan ibu Guru SMK Wisudha Karya Kudus yang telah
memberikan banyak ilmu.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
menerima semua saran dan kritik dari pembaca yang nantinya dapat di
sempurnakan di kemudian hari. Akhir kata penulis berharap semoga laporan
praktek kerja lapangan ini bermanfaat, saya mengucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kudus, 31 Desember 2021

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Pendidikan tingkat menengah mempunyai tugas mempersiapkan dan


membekali lulusannya penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang
teknologi. Maka dalam penyelenggaraan pedidikan selalu diupayakan adanya
peningkatan dan penyempurnaan segala perangkat pendidikannya baik
mengenai kurikulum, sarana fisik, bangunan, peralatan, dan perlengkapan yang
memadai, tenaga guru yang berkualitas serta manajemen yang baik dan sehat.
Disamping itu untuk memperdalam dan memperluas kemampuan professional
dan mengkhayati iklim kerja dalam situasi yang sebenarnya, maka sebelum
menyelesaikan pendidikannya, siswa diwajibkan melaksanakan program Praktik
Kerja Lapangan (PKL).

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan perpaduan kegiatan


di sekolah dan kegiatan di industri atau dunia usaha dalam suatu kesatuan
sistem untuk mencapai tingkat keahlian professional tertentu. Setelah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dituntut adanya laporan PKL,
laporan tersebut akan diuji dengan maksud agar siswa mampu mempertanggung
jawabkan pelaksanaan PKL dan memberi masukan (Timbal Balik) bagi sekolah
dari dunia usaha atau Industri, untuk kemantapan dan pengembangan program
pendidikannya.

1.2Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Secara umum tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah


agar para siswa dapat menerapkan, membandingkan antara pengetahuan teori
maupun praktik yang didapat selama di sekolah dengan pekerjaan
sebenarnya yang ada di lingkungan dunia usaha atau industri.

Selain itu dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan diharapkan dapat


membekali para siswa untuk lebih meningkatkan pengalaman dan
pengetahuan keterampilan secara professional sesuai dengan tuntutan dunia
kerja dan perkembangan teknologi yang berkembang di masyarakat.

Melalui kegiatan PKL diharapkan secara tidak langsung sekolah akan


mendapat umpan balik dari dunia usaha industri dalam meningkatkan mutu
tamatan. Adapun tujuan PKL secara khusus tentang kegiatan PKL bagi para
siswa, setelah selesai melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan,
diharapkan siswa dapat :

1. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja


di lini industri.
2. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja dunia
usaha/Industri.
3. Memiliki disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai dengan
tuntutan dunia usaha/Industri.
4. Memiliki kreatifitas dan motivasi kerja dalam mengembangkan
keahliannya sesuai dengan profesi yang digelutinya.
5. Memiliki ketekunan dan keuletan dalam bekerja.
6. Memperhatikan kualitas dan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan
tuntutan profesi.

1.3 Manfaat prakerin

Setelah ditinjau dari tujuan prakerin hingga kewajiban siswa di tempat


prakerin sesuai yang sudah dijelaskan di atas, berikutnya adalah manfaat yang
bisa dirasakan oleh siswa dari prakerin tersebut.

1. Menambah Keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar


dunia usaha atau dunia industri yang profesional dan handal.
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian
profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan jaman.
3. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.
4. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait,
baik dalam dunia usaha maupun dunia industri.
5. Mengenal siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia usaha atau
dunia industri, sehingga ketika mereka terjun ke lapangan pekerjaan
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
6. Meningkatkan efisien waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih
tenaga kerja yang berkualitas.
7. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
8. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan
kebutuhan di era teknologi dan komunikasi terkini.
9. Memberikan keuntungan pada pihak sekolak dan siswa-siswi iru
sendiri, karena keahlian baru yang tidak diajarkan di Sekolah didapat
di dunia usaha atau dunia industri
1.4 Tempat lokasi praktek

SMK Wisudha Karya Kudus

Jl. Mejobo, Mlati, Mlati Lor, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah

59319

6 Waktu pelaksanaan

Jam kerja :

HARI MASUK ISTIRAHAT PULANG


SENIN 07.00 11.00 – 13.00 16.00
SELASA 07.00 11.00 – 13.00 16.00
RABU 07.00 11.00 – 13.00 16.00
KAMIS 07.00 11.00 – 13.00 16.00
JUM’AT 07.00 11.00 – 13.00 16.00
SABTU 07.00 11.00 – 13.00 16.00
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Dasar

2.1.1 Jangka sorong (teori dasar alat ukur)

Jangka sorong digunakan untuk mengukur pada job facing serta


pembubutan kedalam dan diameter dalam benda kerja. Alat ukur ini mempunyai
banyak nama, antara lain : skedmad, vernier caliper, dan mistar sorong. Jangka
sorong ini banyak mempunyai konstruksi yang bermacam macam, ada yang
mempunyai skala nonius biasa, ada pula yang menggunakan digital karena
perkembangan teknologi sekarang yang berkembang pesat, dan ada menggunakan
jarum indikator yang mempunyai stopwatch. Jangka sorong memiliki kemampuan
ukur yang akurat dibandingkan dengan alat ukur yang lain, seperti rol meter,
mistar, dan lain-lain. Jangka sorong ini mempunyai ketelitian 0.02, 0.05, dan 0.1.
Namun jangka sorong yang biasanya digunakan adalah yang mempunyai
ketelitian 0.02 dan mudah di dapatkan di toko teknik. Jangka sorong yang
menggunakan digital lebih mudah di gunakan karena ukuran dari pengukuran
tersebut langsung ditampilkan di layar digitalnya.

Jangka sorong memiliki beberapa bagian penting, yaitu :

 Rahang : untuk mengukur diameter luar benda kerja


 Tanduk : untuk mengukur diameter dalam benda kerja
 Ekor : untuk mengukur kedalaman lubang sebuah benda kerja
 Pengunci : untuk mengunci rahang agar tidak berubah saat pengukuran

Gambar 1 jangka sorong

2.1.1 Mesin bubut

Mesin bubut adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
merubah bentuk dan merubah ukuran benda kerja dengan mengunakan pahat
pisau sebagai alat potongnya.

Gambar 2 mesin bubut


Komponen-komponen Utama Mesin Bubut :

1.Kepala Tetap

• Cekam (Claw)
• Gear Box (Susunan Roda Gigi Transmisi)
• Sistem Kelistrikan (Mechanic Electric)
• Tuas Pengatur Putaran Mesin

2.Kepala Lepas

• Center Putar
• Chuck Bor

3.Eretan

• Eretan Atas (Toolpost)


• Eretan Melintang (Cross Slide)
• Eretan Pembawa (Support)

4.Bed (Landasan)

• Tempat bergeser eretan dan kepala lepas

5.Body

• Tumpuan bagian utama mesin bubut

Macam-macam Pengerjaan Mesin Bubut yaitu sebagia berikut :

a. Pembubutan Tepi (Facing)

Pekerjaan benda kerja terhadap tepi penampangya atau tegak lurus

terhadap sumbu benda kerja.

b. Pembubutan Slindris Atau Rata (Turning)


Pengerjaan benda kerja dilakukan sepanjang garis sumbunya. Baik

pengerjaan tepi maupun pengerjaan silindris dari sisi potong pahatnya

harus terletak center terhadap garis sumbu.

c. Pembubutan Alur (Grooving)

Pembubutan yang dilakukan diantara dua permukaan.

d. Pembubutan Tirus (Chamfering)

Dengan memutar compound rest dengan menggeser sumbu tail stock

dengan menggunakan taper attachment.

e. Pembubutan Ulir (Threading)

Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk

yang sesuai dengan menggunakan referensi mal ulir (Thread Gauge).

f. Drilling

Membuat lubang awal pada benda kerja.

g. Boring

Memperbesar lubang pada benda kerja.

h. Kartel (Knurling)

Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada

pegangan tang, obeng agar tidak licin.

i. Reaming

Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil

pembuatan dalam atau pengeboran di atas mesin bubu

2.1.2 Mesin Gerinda Potong


Mesin Gerinda adalah suatu alat ekonomis untuk menghasilkan bahan Dasar
benda kerja dengan permukaan kasar maupun permukaan yang halus Untuk
mendapatkan hasil dengan ketelitian yang tinggi. Mesin Gerinda dalam
Pengoprasionalan nya menggunakan Mata Gerinda, jadi mesin gerinda
Merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana
Mata potongnya berjumlah sangat banyak yang mana digunakan untuk Kemapuan
dalam penggunaan untuk mengasah maupun sebagai alat potong Benda kerja.

Pasa prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar Bersentuhan
denga gn benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,pengasahan,
pemolesan, maupun pemotongan. Untuk sejarah penggunaan batu gerinda Sebagai
alat pengikis mulai dipergunakan di dalam pembuat batu gerinda yang mana ini
pertama kali digunakan pada zaman besi dan perunggu. Pada zaman ini sudah
dikembangannya Mata Batu Gerinda. Pada zaman ini Mata gerinda sudah dibuat
lebih bagus dan lebih baik dalam proses penajaman Alat buru maupun alat
perkakas. Dan di awal tahun 1900-an, mengalami Perkembangan yang amat pesat

seiring dengan kemampuan manusia membuat Butiran abrasive seperti pasir


silikon karbida serta aluminium karbida.
Gambar 3 mesin gerinda potong duduk

2.1.3 Pembubutan Muka (Facing)

Pembubutan muka merupakan proses penyayatan di mana gerakan pahat


bubut tegak lurus dengan sumbu putar benda kerja (radial). Metode pembubutan
muka digunakan untuk menyayat permukaan ujung benda kerja serta mengurangi
panjang benda kerja.

bubut permukaan adalah proses bubut yang identik dengan proses bubut rata,
tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Selain itu
proses pengaturan (setting) pahatnya tetap dilakukan satu persatu.

Gambar 4 facing
2.1.4 Boring
Boring merupakan pembubutan dengan gerakan pemakanan sejajar dengan
sumbu benda kerja. Menurut arah pemakanannya boring mirip dengan
pembubutan silindris. Namun, perbedaaanya adalah boring dilakukan pada bagian
dalam benda kerja. Boring bertujuan untuk memperbesar diameter lubang pada
benda kerja.

Gambar 5 proses boring


(memperbesar diameter dalam
dan memperpanjang diameter
dalam)
2.1.5 Chamfering
Chamfering merupakan pembubutan pada sudut benda kerja menggunakan
ujung pahat. Hasil dari chamfering dikenal dengan istilah chamfer.

Gambar 6 chamfer

2.1.6 Mengkikir

Mengikir adalah salah satu kegiatan meratakan permukaan


bendakerja hingga mencapai ukuran, kerataan dan kehalusan tertentu denganmeng
gunakan kikir yang dilakukan dengan tangan. Dalam hal ini untukmendapatkan ha
sil pengikiran yang presisi dan maksimal diperlukanpemahaman tentang jenis dan
karakteristik kikir sebagai alat peraut/pengikis danteknik-teknik mengikir yang
baik.

Selain itu pekerjaan mengikir juga diperlukan tenaga yang kuat


danharus telaten, ulet dan teliti. Dengan demikian pekerjaan mengikir dapatdikata
kan sebagai dasar keterampilan untuk pembentukan seseorang menjadipraktisi
pemesinan yang profesional dan handal.

Perlu diketahui bahwa kegiatan mengikir bukan hanya meratakandan
menghaluskan sebuah permukaan benda kerja hingga mencapai ukuran,kerataan
dan kehalusan tertentu, melainkan juga harus tercapai kesejajaran dankesikuannya
Gambar 7 proses mengkikir benda kerja

2.2 Kegiatam Praktik Kerja Lapangan

2.2.1 Facing (pipa berukuran 120 mm).

# Persiapan awal

1. Siapkan bahan material (benda kerja)


2. Cek kondisi mesin untuk dipakai
3. Persiapan alat ukur (Skedmad/ vernier Caliper) & Alat (kunci chuck, kunci
L, kunci toolpass, pahat, dan alat lain yang di perlukan.
4. Persiapan kacamata, baju kerja ( wearpack), dan sepatu safety

# Langkah kerja

1. Pasang pahat bubut setinggi senter.


2. Pasang benda kerja yang akan di bubut.
3. Miringkan rumah pahat bubut sekitar 8-15 derajat ke kiri.
4. Hidupkan mesin bubut.
5. Setting kecepatan RPM sesuai dengan material benda kerja.
6. Lakukan facing dengan cara sentuhkan ujung pahat dengan benda kerja.
7. Atur atau setting nonius atas posisi nol.
8. Setelah itu, atur tebal pemakanan pada saat membubut muka.
9. Mulai itu membubut muka (facing).
2.2.2 Proses penyayatan diameter dalam pada benda kerja (pipa).

# Langkah cara kerjanya :

1. Gantilah pahat bubut dalam.


2. Miringkan rumah pahat kira kira supaya pahat ujungnya saja yang.
menyentuh benda kerja dan jika sudah lalu kunci rumah pahat.
3. Sentuhkan pahat ke benda kerja dan setting 0 .
4. Geser maju eretan melintang sedikit.
5. Geser eretan memanjang ke kiri agar pahat ke lubang dalam benda kerja.
6. Gunakan eretan melitang (mundur) agar pahat menyentuh benda kerja
sehingga ujungnya tersayat sedikit.
7. Putar menggunakan eretan memanjang ke kiri yang awalannya setting 0
sampai 28 mm kedalaman diameter benda kerja tersebut.
8. Lalu geserkan eretan melintang ke depan sedikit.
9. Geserkan eretan memanjang ke kanan sampai jauh dari benda kerja pada
pahat tersebut.
10. Lalu kikir benda kerja ujungnya saja yang bekas sayatan (facing) sampai
rata.

A. Gambar proses pengikiran

Gambar 8 proses pengikiran benda kerja


B. Hasil proses benda kerja yang jadi
BAB III PENUTUP

Dengan selesainya penyusun laporan prakerin ini, puji syukur penulis


haturkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-nya
kepada penulis sehiingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik
dan waktu yang tepat. selama pelaksanaan praktek kerja lapangan di SMK
Wisudha Karya Kudus bagian mesin bubut yang tentunya penulis mendapatkan
banyak pelajaran serta pengajaran yang akan bermanfaat pula khususnya bagi
pembaca.

Pada laporan ini disusun berdasarkan data-data yang telah diperoleh penulis
selama mengikuti praktek kerja lapangan di SMK Wisudha Karya Kudus selama
dua bulan. Oleh sebab tersebut penulis dapat menarik kesimpulan serta saran
selama pelaksanaan praktek kerja lapangan ini.

3.1.1 Kesimpulan

Penulis dapat menarik kesimpulan selama praktek kerja lapangan sebagai


berikut :

1. Dengan adanya praktek kerja lapangan akan mendorong terciptanya


mutu lulusan seekolah yang berkualitas dan siap bekerja.
2. Selama kegiatan praktek kerja lapangan siswa mendapatkan ilmu
pengetahuan
3. Kegiatan  PKL sangatlah  berguna  untuk  menambah  wawasan 
dan  pengalaman  dalam  melakukan  interaksi  di  lingkungan  kerja 
yang sesungguhnya.
4. Dengan  PKL  dapat  melatih  siswa  bekerjasama  menetapkan 
langkah-langkah  daalam  suatu  pekerjaan.
5. Berinteraksi  atau  menggeluti  dunia  usaha  bukanlah  hal  yang 
mudah, ada  banyak  hal  yang  perlu  dilakukan  agar orang  yang 
akan  melakukan  hubungan  kerja  dengan  kita  dapat  terkesima 
akan  apa  yang  kita  lakukan  atau  kerjakan.
6. Pembelajaran  di  dunia  kerja  melalui  PKL  adalah  suatu  strategi 
yang  memberi  kepada  siswa  untuk  mengalami  proses  belajar
melalui  bekerja  langsung  pada  pekerjaan  yang  sesungguhnya 
sehingga  tidak  kaget  lagi  saat  benar-benar  terjun  ke  dunia 
Industri.
3.2.2 Saran -saran

1. Dalam penerimaan dan penempatan siswa yang melakukan prakerin


hendaknya mempertimbangkan bidang yang sesuai jurusannya.
2. Siswa harus sungguh -sungguh dalam melaksanaan prakerin.
3. Siwa harus mengutamakan Kesehatan dan keselamatan kerja.
4. Siswa jangan mengharapkan upah tapi utamakan ilmu yang di dapat.
5. Selalu berdoa kepada tuhan Yang Maha Esa

Anda mungkin juga menyukai