Ca Buli
Ca Buli
CA BULI
A. DEFINISI
kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel kanker atau
kemih).Buli-buli adalah organ yang berfungsi untuk menampung air kemih yang
berasal dari ginjal. Jika buli-buli telah penuh maka air kemih akan dikeluarkan.
Carcinoma buli adalah tumor yang didapatkan pada buli-buli atau kandung
kemih yang akan terjadi gross hematuria tanpa rasa sakit yaitu keluar air kencing
Klasifikasi Kanker :
Tahap 0 : sel-sel kanker ditemukan hanya di atas lapisan dari kandung kemih.
Tahap I : sel-sel kanker telah pengkembang untuk lapisan luar lapisan kandung
kemih.
Tahap III : sel-sel kanker telah pengkembang untuk jaringan lemak sekitar
kandung kemih dan kelenjar prostat, vagina atau rahim, tetapi tidak untuk
kelenjar getah bening atau organ lainnya.
Tahap IV : sel-sel kanker telah pengkembang pada nodus limfa, dinding panggul
Berulang : kanker telah terulang di kandung kemih atau di dekat organ lain
B. ETIOLOGI
Penyebab yang pasti dari kanker vesika urinaria tidak diketahui. Tetapi
penelitian telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki beberapa faktor resiko:
pertambahan usia.
3. Lingkungan kerja. Beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi untuk
kulit.
5. Ras, orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih besar, resiko terkecil
terdapat pada orang Asia.Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.
kanker kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker
ini.
C. MANIFESTASI KLINIS
4. Sering berkemih terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar
kencing.
Gejala dari kanker vesika uranaria menyerupai gejala infeksi kandung kemih
(sititis) dan kedua penyakit ini bisa terjadi secara bersamaan. Patut dicurigai
suatu kanker jika dengan pengobatan standar untuk infeksi, gejalanya tidak
menghilang.
D. PATOFISIOLOGI
Kanker kandung kemih lebih sering terjadi pada usia di atas 50 tahun dan
angka kejadian laki-laki lebih besar daripada perempuan. Karena usia yang
semakin tua, maka akan terjadi penurunan imunitas serta rentan terpapar radikal
& RNA sel transisional sehingga terjadi kerusakan DNA. Mutasi pada genom sel
kanker. Sehingga produksi gen regulatorik hilang dan replikasi DNA berlebih.
E. KOMPLIKASI
Komplikasi meliputi peredaran dan infeksi, efek samping dari radiasi dapat
menimbulkan striktur pada ureter, uretra, atau kolon. Komplikasi lain dikaitkan
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
kemih. Tanda adanya anemia dapat dijumpai bila terjadi perdarahan yang
umumnya terjadi pada tumor yang sudah lanjut atau dapat pula ditemukan
tanda adanya gangguan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum dan
kreatinin dalam darah yang terjadi bila tumor tersebut menyumbat kedua
2. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Foto Polos Perut dan Pielografi Intra Vena (PIV)
Pada pemeriksaan ini selain melihat adanya filling defect (kelainan) pada
buli-buli juga dapat mengevaluasi ada tidaknya gangguan pada ginjal dan
saluran kemih yang disebabkan oleh tumor buli-buli tersebut. Jika penderita
alegi terhadap zat yang digunakan pada pemeriksaan PIV, maka dapat
berumur 40-45 tahun. Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat ada atau
terapi selanjutnya. Selain itu pemeriksaan ini dapat juga digunakan sebagai
G. PENATALAKSANAAN
1. Operasi
Operasi kanker yang terbatas pada permukaan dalam kandung kemih
atau hanya menyusup ke lapisan otot paling atas, bisa diangkat seluruhnya
melalui sistoskopi. Kanker yang tumbuh lebih dalam atau telah menembus
(sistektomi).
dievaluasi selam 2-4 minggu dengan iinterval cystoscopy, foto thoraks dan
3. Chemoterapi
Ketidakseimbang
Retensio urine an nutrisi kurang
resti infeksi
dari kebutuhan
tubuh
Terjadi refluks
Hydroneprhosis
Kurang Informasi
Ttg penyakitnya
Cemas
A. PENGKAJIAN
1) Pengkajian
a. Identitas
Yang paling sering dijangkiti kanker dari alat perkemihan adalah buli-
buli. Kanker Buli-buli terjadi tiga kali lebih banyak pada pria dibandingkan
pada wanita, dan tumor-tumor multipel juga lebih sering, kira-kira 25%
klien mempunyai lebih dari satu lesi pada satu kali dibuat diagnosa.
b. Riwayat keperawatan
Keluhan penderita yang utama adalah mengeluh kencing darah yang
intermitten, merasa panas waktu kening. Merasa ingin kencing, sering
kencing terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar kencing,
nyeri suprapubik yang konstan, panas badan dan merasa lemah, nyeri
pinggang karena tekanan saraf, dan nyeri pada satu sisi karena
hydronephrosis
c. Pemeriksaan fisik dan klinis
Inspeksi , tampak warna kencing campur darah, pembesaran
suprapubic bila tumor sudah besar. Palpasi, teraba tumor masa suprapubic,
pemeriksaan bimanual teraba tumor pada dasar buli-buli dengan bantuan
general anestesi baik waktu VT atau RT
d. Pemeriksaan penunjang
a) Laboratorium
Pemeriksaan Hb :
Leukositosis bila terjadi infeksi sekunder dan terdapat pus dan bakteri
dalam urine
b) Radiology
excretory urogram biasanya normal, tapi mungkin dapat menunjukkan
tumornya.
d) Cystologi
2) Diagnosa keperawatan
Kriteria hasil :
Intervensi :
Kriteria hasil:
Intervensi :
Kriteria hasil:
Intervensi :
Kriteria hasil :
Intervensi :
3) Monitor temperatur.
Kriteria hasil :
Intervensi :
Kriteria hasil :
Intervensi :
EGC
Brunner dan Suddarth. (2005). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8.
Jakarta: EGCs