Anda di halaman 1dari 48

Analisa Sistem Tenaga

Listrik
PERHITUNGAN JALA – JALA
Ahmad Ridwan, S.T., M.T
Perhitungan Jala - Jala

 1. Kesetaraan Sumber
 2. Persamaan – Persamaan Simpul
 3. Penyekatan Matriks
 4. Penghapusan Simpul dengan Aljabar Matriks
 5. Admitansi Rel dan Matriks Impedansi
 6. Perubahan Suatu Matriks Impedansi Rel yang Sudah
Ada
 7. Penentuan Matriks Impedansi Rel Secara Langsung
 8. Ringkasan
Soal - soal
7.1 Kesetaraan Sumber

 Suatu prosedur yang sangat membantu dalam beberapa


masalah pada analisis jala-jala adalah penggantian suatu
sumber arus konstan dalam hubungan parallel dengan
impedansi suatu emf konstan dan impedansi seri

 Gambar 1 Rangkaian-rangkaian yang melukiskan kesetaraan sumber


Kesetaraan Sumber

 Untuk rangkaian yang mempunyai emf konstan Eg dan


impedansi seri Zg , tegangan pada beban adalah :

VL = Eg - IL Zg

Dimana IL adalah arus beban untuk rangkaian yang


mempunyai suatu sumber arus konstan IS dengan
impedansi shunt Zpg tegangan pada beban adalah :

VL = ( IS - IL ) Zp = IS Zp - IL Zp
Kesetaraan Sumber

 Kedua sumber dengan masing-masing impedansinya


akan menjadi setara (eqivalen), jika tegangan VL dalam
kedua rangkaian tersebut sama.

 Dengan membandingkan kedua persamaan diatas, terlihat


bahwa VL pada kedua rangkaian akan menjadi indentik
dan karena itu emf dan impedansi serinya dapat
dipertukarkan dengan sumber arus dan impedansi
shuntnya asal :

Eg = Is Zp dan Zg = Zp
Kesetaraan Sumber

 Syarat-syarat untuk kesetaraan sumber-sumber


(equivalence of sources) yang dihubungkan pada suatu
jala-jala pasif,dengan meninjau prinsip superposisi kita
dapat membuktikan bahwa hal yang sama berlaku juga
jika keluarannya (output) merupakan suatu jala-jala
aktif,yaitu jala-jala yang mengandung sumber tegangan
dan arus.

 Dalam menerapkan superposisi,komponen-komponen


yang diberikan oleh sumber pada jala-jala beban tidak
tergantung pada jenis catu selama impedansi seri emf-nya
sama dengan impedansi shunt sumber arus konstan itu.
Persamaan – Persamaan Simpul

 Titik sambungan yang terbentuk jika dua buah elemen


murni (R, L dan C, atau suatu sumber tegangan atau arus
yang ideal) yang dihubungkan satu sama lain pada ujung-
ujungnya dinamakan simpul-simpul (nodes).
 Perumusan yang sistematis dari persamaan-persamaan
yang ditentukan pada simpul-simpul suatu rangkaian
dengan menerapkan hukum arus Kirchoff adalah dasar
yang sangat berguna untuk beberapa penyelesaian
masala-masalah sistem tenaga dengan komputer,masalah
menjadi lebih mudah jika ditinjau hanya simpul-simpul di
mana terhubung lebih dari dua elemen.Titik sambung
semacam ini dinamakan simpul-simpul besar (major nodes)
Persamaan – Persamaan Simpul

 Notasi subskrip tunggal akan dipakai untuk menunjukan


tegangan masing-masing rel terhadap netral yang diambil
sebagai simpul pedoman 0 (reference node).
Persamaan – Persamaan Simpul

 Dengan menerapkan hukum kirchoff pada sampul 1, yaitu


menyamakan arus dari sumber yang menuju simpul
tersebut dengan arus yang meninggalkannya, didapat :

I1 = V1 Va + ( V1 – V3 ) Yf + ( V1 – V4 ) Yd

Dan untuk sampul 4 :

0 = ( V4 – V1 ) Yd + ( V4 – V2 ) Yh + ( V4 – V3 ) Ye
Persamaan – Persamaan Simpul

 Dengan mengatur kembali persamaan-persamaan ini


diperoleh :
I1 = V1 ( Ya + Yf + Yd ) - V3Yf - V4Yd
0 = -V1Yd - V2Yh – V3Ye + V4 ( Yd + Ye + Yh )
 Bentuk umum dari persamaan diatas dapat dibuat dalam
bentuk matriks sebagai berikut :
Persamaan – Persamaan Simpul
 Urutan dari subskrip-subskrip Y adalah sesuai dengan
sebab akibat : yaitu,subskrip pertama adalah untuk simpul
di mana arus itu dirumuskan dan subskrip kedua adalah
untuk tegangan yang menyebabkan komponen arus itu.
Matriks Y ditunjukan dengan Yrel (Ybus) dan dinamakan
matriks admitansi rel. Matriks ini simetris terhadap
diagonal utamanya
 Adapun rumus umum untuk arus sumber yang mengalir
menuju simpul k suatu jala-jala yang mengandung N buah
simpul bebas, yaitu N buah rel selain netral adalah :
Persamaan – Persamaan Simpul
 ,
Persamaan – Persamaan Simpul
 ,

 Persamaan-persamaan simpul dalam bentuk matriks adalah:

0 -j1.20 -j9.8 j0.0 j4.0 j5.0 V1


-0.72 -j0.96 j0.0 -j8.3 j2.5 j5.0 V2
= =
0 -1.20 j4.0 j2.5 -j15.3 j8.0 V3
0 j5.0 j5.0 j8.0 -j18.0 V4
Penyekatan Matriks

 Suatu metode manipulasi matriks yang banyak gunanya,


yang disebut penyekatan ialah pengenalan kembali
berbagai bagian suatu matriks sebagai submatriks yang
diperlukan sebagai unsur-unsur tunggal dalam
penerapana aturan yang biasa untuk perkalian dan
penambahan, kita andaikan suatu matriks 3x3 dimana :
Penyekatan Matriks

 Matriks ini disekat menjadi :

 Dimana sub matriks adalah :


Penyekatan Matriks

 Untuk memperlihatkan langkah-langkah dalam perkalian


dalam suku-suku submatriks, kita andaikan bahwa A
dipaska kalikan dengan matriks B untuk membentuk hasil
kali C, dimana :

 Dengan penyekatan seperti yang ditunjukan :


Penyekatan Matriks

 Dimana sub matriksnya adalah :

dan
j = b31

 Maka hasil kalinya adalah :


7.3 Penyekatan Matriks

 Submatriks itu diperlakukan sebagai unsur tunggal untuk


memperoleh :

 Hasil kali ini akhirnya ditentukan dengan melakukan


perkalian dan penjumlahan submatriks yang ditunjukan itu
Jika C disusun dari submatriks M dan N sehingga :
Penyekatan Matriks

 Perbandingan dengan persamaan diatas, menunjukan :


C = DH + EJ
N = FH + GJ
 Jika kita hanya ingin mendapatkan submatriks N,
penyekatan itu menunjukan bahwa :
Penghapusan Simpul dengan Aljabar
Matriks
 Simpul-simpul dapat dihapuskan dengan manipulasi
matriks pada peramaan-peramaan simpul standar.
Tetapi, hanya simpul-simpul dimana arus tidak masuk
atau meninggalkan jala-jala saja yang dapat dihapuskan
Persamaan simpul standart dalam notasi matriks :

I = Yrel V
Dimana I dan V adalah matrik2 kolom dan Yrel matrik bss.

Bila persamaan diatas disekat, maka akan diperoleh :


Penghapusan Simpul dengan Aljabar
Matriks
 Simpul-simpul dapat dihapuskan dengan manipulasi matriks
pada peramaan-peramaan simpul standar. Tetapi, hanya
simpul-simpul dimana arus tidak masuk atau meninggalkan
jala-jala saja yang dapat dihapuskan.
 Matrik Yrel disekat sedemikian shg. Unsur2 yg, ditandai
yaitu yg. Akan dihapuskan.
 Dengan melakukan perkalian seperti yang ditunjukan pada
persamaan diatas, diperoleh :
IA = KVA + LVX
IX = LTVA + MVX
 Karena semua elemen IX adalah nol, dengan mengurangi
LTVA dari kedua sisi tersebut dengan kebalikan dari M
(dinyakatan dengan M-1 ) , diperoleh
- M-1LTVA =VX
Penghapusan Simpul dengan Aljabar
Matriks
 Dengan memasukan rumus untuk V Matriks X ini
ke dalam persamaan, maka didapat persamaan
maka didapat;

IA = KVA - LM-1 LTVA


 Yang sebenarnya adalah persamaan simpul yang
mempunyai matriks admitansi

Yrel = K - LM-1 LT
Penghapusan Simpul dengan Aljabar
Matriks
 1 Matriks
Penghapusan Simpul dengan Aljabar
Matriks
Penghapusan Simpul dengan
Aljabar
Matriks
Penghapusan Simpul dengan Aljabar
Matriks
Pada rangkaian yang sederhana dalam contoh ini,
penghapusan simpul dapat juga dicapai dengan
transformasi Y-∆ dan dengan bekerja dengan gabungan
impedansi seri dan paralel. Metoda penyekatan matriks
adala suatu metoda umum yang lebih sesuai untuk
penyelesaian dengan komputer. Tetapi untuk penghapusan
suatu jumlah simpul yang besar, matriks M yang
kebalikannya harus dicari juga akan besar.
Penghapusan Simpul dengan Aljabar
Matriks
Pembalikan suatu matriks dapat dihindarkan denga
menghapuskan setiap kali satu simpul saja, dan
prosesnya menjadi sangat sederhana. Simpul yang akan
dihapuskan harslah yang bernomor paling tinggi, dan
penomoran kembali mungkin diperlukan. Matriks M
menjadi berunsur tunggal dan M-1 adalah kebalikan dari
unsur tersebut. Matriks admitansi asli yang disekat-sekat
menjadi matriks K, L, LT, dan M adalah
Penghapusan Simpul dengan Aljabar
Matriks
Dan menurut persamaan (7.27) matriks (n-1) x (n-1) yang
direduksikan adalah

Dan setelah manipulasi matriks selesai, unsur baris k dan


kolom j dari matriks (n-1) x (n-1) menjadi :
Admitansi Rel dan Matriks Impedansi

 Matriks impedansi Yrel dan menamakan matriks yang


dihasilkan matriks impedansi Zrel menurut definisi:

 Karena Yrel simetris terhadap diagonal utamanya, Zrel juga


harus simetris dengan cara yang sama
Admitansi Rel dan Matriks Impedansi
 Unsur-unsur impedansi Zrel pada diagonal utama
dinamakan impedansi titik penggerak (driving-point
impedance) simpul-simpul, dan unsur-unsur di luar
diagonal tersebut dinamakan impedansi pemindah
(transfer impedance) simpul-simpul itu.

 Matriks admitansi rel adalah penting dan berguna sekali


dalam membuat perhitungan . Untuk dapat memahami
pentingnya bermacam-macam pada matriks tersebut
secara fisik, kita akan membandingkan dengan admitansi
simpul. Hal ini dapat kita lakukan dengan mudah dengan
melihat persamaan pada suatu simpul tertentu.
Admitansi Rel dan Matriks Impedansi

 Misalnya, mulai dengan persamaan simpul yang


dinyatakan sebagai berikut :

I = Yrel V (3)

Pada simpul 2 dari 3 simpul yang berdiri bebas kita


mempunyai persamaan :

I2 = Y21V1 + Y22V2 + Y23V3 (4)


Admitansi Rel dan Matriks Impedansi

 Jika V1 dan V3 dibuat sama dengan nol dengan


menghubung-singkatkan simpul 1 dan 3 ke simpul
pedoman dan arus I2diinjeksikan pada simpul 2, admintasi
sendiri pada simpul 2 adalah :

 Jadi admitansi-sendiri suatu simpul tertentu dapat diukur


dengan menghubungkan semua simpul yang lain pada
simpul pedoman dan kemudian menemukan
perbandingan arus yang diinjeksikan pada simpul tersebut
dan tegangan yang ditimbulkan pada simpul itu juga
Admitansi Rel dan Matriks Impedansi

 Gambar berikut melukiskan metoda ini untuk suatu


jaringan reaktif dengan tiga simpul. Jelasslah bahwa
hasilnya adalah ekivalen dengan penambahan semua
admitansi yang terhubung langsung pada simpul, seperti
prosedur yang telah kita jalani hingga saat ini
Admitansi Rel dan Matriks Impedansi

 Gambar 1 dapat melukiskan admitansi bersama. Pada


simpul 1 dengan menggunakan persamaan (3) didapatkan
persamaan :
Admitansi Rel dan Matriks Impedansi

 Jadi admitansi bersama diukur dengan menghubung


singkat semua simpul kecuali simpul 2 pada simpul
pedoman dan menyuntikan suatu arus I2 pada simpul 2,
seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas. Dengan
demikian Y12 adalah perbandingan arus negative yang
meninggalkan jaringan dalam hubungan singkat pada
simpul 1 dan tegangan V2.Arus negatif yangmeninggalkan
simpul telah kita pergunakan karena I1 didefenisikan
sebagai arus yang memasuki jaringan. Admitansi yang
dihasilkan adalah negatif dari admitansi yang terhubung
langsung antara simpul-simpul 1 dan 2.
Admitansi Rel dan Matriks Impedansi

 1
Admitansi Rel dan Matriks Impedansi

 1
Admitansi Rel dan Matriks Impedansi

 1
Admitansi Rel dan Matriks Impedansi

 1
Perubahan Suatu Matriks Impedansi Rel
Yang Sudah Ada
Zrel aslinya diketahui Z Yang Sudah Ada asli ,suatu matriks

nxn
Didalam analisa kita rel-rel yang sudah ada akan dapat dikenal
dari angka-angka atau huruf-huruf h, i, j dan k. Huruf p akan
menandai suatu rel baru yang akan ditambahkan pada jala-jala
dan merubah Zasli menjadi suatu matriks (n + 1) x (n + 1)
 ,
Perubahan Suatu Matriks Impedansi
Rel Yang Sudah Ada
 Menambahkan Zb dari suatu rel baru p pada suatu rel k
yang sudah ada. Penambahan sebuah rel baru p yang
dihubungkan melalui Zb pada suatu rel k yang sudah ada
dengan Ip disuntukan pada rel p akan menyebabkan arus
yang memasuki jala-jala asli pada rel k menjadi jumlah
dari Ik yang disuntikan pada rel k ditambah arus Ip yang
mengalir melalui Zb
 Arus Ip yang mengalir ke dalam rel k akan meninggalkan
Vk asli dengan tegangan sebesar Ip Zkk jadi :

Vk (baru) = Vk (asli) + Ip Zkk


Perubahan Suatu Matriks Impedansi
Rel Yang Sudah Ada
 Dan Vp akan menjadi lebih besar dari Vk yang baru dengan selisih
tegangan sebesar IpZb jadi ;
Vp = Vk(asli)+IpZkk+ IpZb
Vp = I1Zk1 + I2Zk2 + ... + InZkn + Ip(Zkk+Zb)
Vk(asli)
Perubahan Suatu Matriks Impedansi
Rel Yang Sudah Ada
 ,
Perubahan Suatu Matriks Impedansi
Rel Yang Sudah Ada
 Menambahkan Zb dari suatu rel k yang sudah ada ke rel
pedoman. Untuk melihat bagaimana merubah Z(asli) dengan
menghubungkan suatu impedansi Zb dari sebuah rel k
yang sudah ada pada rel pedoman, kita akan tambahkan
sebuah rel baru p yang dihubungkan melalui Zb ke rel k.
Kemudian rel p kita hubung singkat ke rel pedoman
dengan membuat Vp sama dengan nol.
 Untuk mendapatkan masing-masing unsur Zhi dalam
matriks baru dimana : Zh(n+1) Z(n+1)i
Zhi(baru) = Zhi(asli) –
Zkk + Zb
Perubahan Suatu Matriks Impedansi
Rel Yang Sudah Ada
 ,
Perubahan Suatu Matriks Impedansi
Rel Yang Sudah Ada
 ,
Penentuan Matriks Impedansi Rel
Secara Langsung

dan Vp akan menjadi lebih besar dari Vk yang baru dengan selisih
tegangan sebesar IpZb jadi ;
Vp = Vk(asli)+IpZkk+ IpZb
Vp = I1Zk1 + I2Zk2 + ... + InZkn + Ip(Zkk+Zb)
Vk(asli)
Ringkasan

Kesetaraan sumber dan persamaan-persamaan simpul telah
dibicarakan dengan singkat dalam bab ini untuk memberikan latar
belakang yang penting untuk memahami matriks admitansi rel yang
merupakan dasar dari kebanyakan studi-studi aliran beban. Penyekatan
matriks telah pula dibahas karena kegunaannya dalam metoda-metoda
penghapusan simpul.

Matriks impedansi rel lebih disukai oleh sementara insinyur untuk studi-
studi aliran beban, tetapi kegunaannya yang terbesar adalah dalam
perhitungan-perhitungan gangguan yang akan kita bicarakan kemudian.

Pengubahan Zrel telah dibicarakan untuk memperlihatkan


kesederhanaan perhitungan untuk penambahan atau pengurangan
suatu aliran transmisi tanpa harus membalikkanYrel kali suatu
perubahan dilakukan. Perumusan Zrel secara langsung adalah suatu
proses yang dapat diprogram dengan cara yang ringkas dan langsung.

Anda mungkin juga menyukai