Destilasisederhana 130318081730 Phpapp01
Destilasisederhana 130318081730 Phpapp01
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair
memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya jadi
cair dengan bantuan kondensor. Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang
didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi
uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendingin ini, uap
mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat. Destilat dapat digunakan
untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya
terbentuk. Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair
dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih
terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun
dan menetes sebagai zat murni (destilat). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat
cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah
menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada
pendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat.
B. TUJUAN
3. Mengetahui produk yang dihasilkan serta alat yang digunakan dalam destilasi
biasa
5. Menghetahui aplikasi destilasi biasa pada skala laboratorium dan skala industri.
BAB II
PEMBAHASAN
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama
akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat
untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan
secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4 Bentuk modern distilasi
pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahanAbbasiah,
terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni
melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang
terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu
Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan
banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat
kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didihlebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori
bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik
didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Destilasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk memisahkan dan memurnikan
cairan. Destilasi terdiri dari pemanasan cairan sampai pada titik didihnya, penghantaran
uap pada alat pendingin dimana terjadi kondensasi dan mengambil zat yang telah
terkondensasi.
Destilasi juga merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut
didinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi destilasi merupakan metode yang
antara fasa uap dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-
komponen dengan cara destilasi adalai komposisi uap harus berbeda dengan komposisi
Bila zat non volatil dilarutkan ke dalam suatu zat cair tersebut akan turun.
Apabila yang didinginkan adalah bagian campuran yang tidak teruapkan dan
evaporasi. Dalam hal ini sering kali bukan pemisahan yang sempurna yang
cara menguapkan sebagian dari pelarut. Sering kali destilasi digunakan semta-mata
sebagai tahap awal dari suatu proses rektifikasi. Dalam hal ini campuran dipisahkan
menjadi dua, yaitu bagian yang mudah menguap dan bagian yang sukar menguap.
Kemudian masing-masing bagian diolah lebih lanjut dengan cara rektifikasi. Uap yang
dikeluarkan dari campuran disebut sebagai uap bebas, kondensat yang jatuh sebagai
destilat dari bagian cairan yang tidak menguap sebagai residu. Biasanya destilat
digunakan untuk menarik senyawa organic yang titik didihnya dibawah 250 0C,
pendestilasian senyawa-senyawa yang titik didihnya tinggi dikuatirkan akan rusak oleh
atau senyawa dalam skala besar. Dari pencampuran air dan penerimaan uap dalam
sebuah pemisahan campuran, molekul dalam gerakan tetap dan cenderung lepas dari
permukaan fase uap. Dalam temperatur yang tepat, pelarian fenomena akan dilanjutkan
ke kotak campuran yang dibatasi dengan uap basah. Destilasi ini dikatakan normal
karena tekanan campuran yang telah dipisahkan, tekanannya sama dengan tekanan
udara luar yang besarnya adalah satu atm. Destilasi normal digunakan untuk
memisahkan campuran volatil dari bahan yang tidak volatil. Itu dibuat dari cairan yang
mendidih dan uap yang disimpan di dalam sebuah penerima hasil destilasi yang telah
pekerjaan pemisah dari distilasi biasa hanya menjadi satu pekerjaan. Proses distilasi
berlangsung dimana uap cairan akan menjadi cairan di dalam kondensor pendingin.
Cairan yang menjadi uap merupakan senyawa murni yang terpisah dari campurannya
dan dari zat pengkotamin atau penyetor. Jika semua cairan sudah terpisah maka
energi yang cukup untuk diubah dan membuat suatu tekanan uap. Kecendrungan untuk
penguapan menjadi lebih besar karena energi kinetik yang ditambah dari kenaikan
temperatur. Ketika suatu cairan dipanaskan sampai tekanan uapnya sama dengan
atmosfer lingkungan cairan yang mendidih, maka hal ini disebut titik didih. Besarnya
perbedaan titik didih beberapa senyawa berbanding lurus dengan tingkat kemudahan
pemisahannya. Semakin besar perbedaan titik didih akan semakin mudah pula
pemisahan senyawa tersebut. Dan sebaliknya, apabila perbedaan titik didih kecil maka
Proses destilasi bisa dikerjakan dalam satu langkah menggunakan sebuah kolom
fractionating antara botol destilasi dan alat kondensor. Salah satu tipe dari kolom
adalah pipa vertilkal panjang yang sederhana dengan gelas embun atau material
lembam lainnya. Sebuah tipe fractionating setelah mendestilasi sebuah cairan bisa
dilanjutkan. Kondensasi dan penguapan diulangi beberapa kali sebelum air bereaksi di
kkondensor atau alat pendingin, akibatnya komponen terpisah dalam jumlah yang
Untuk menggambarkan perbedaan ciri khas di antara sebuah zat dan sebuah
larutan dilakukan dengan menguji dua cairan homogen sehingga berubah sifatnya
menjadi gas oleh pemanasan dan kemudian didinginkan. Proses inilah yang disebut
destilasi.
a. Distilasi kontinyu
b. Distilasi batch
a. Distilasi atmosferis
b. Distilasi vakum
c. Distilasi tekanan
a. Single-stage Distillation
1. Destilasi sederhana
3. Destilasi azeotrop
4. Destilasi vakum
5. Destilasi uap
6. Destilasi kering.
2.4.1 Destilasi Sederhana ( Biasa )
makalah ini akan dibahas lebih spesifik mengenai Destilasi Sederhana. Destilasi
sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua
atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran
dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya.
Senyawa – senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai
Gambar di atas merupakan alat destilasi atau destilator. Yang terdiri dari
thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat.
Thermometer biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi
selama proses destilasi berlangsung. Seringnya termometer yang digunakan harus
1. Berskala suhu tinggi yang di atas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
2. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE
sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat
Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat
pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai
steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang
berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin yang
digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar
bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air sehingga pendinginan
lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung destilat bisa
juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel listrik yang biasanya sudah
molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan,
tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan
sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan
uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempunyai titik didih lebih rendah
komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau
komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan
dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa
yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah.
Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni
Dalam diskusi yang lalu disinggung mengenai bagaimana aplikasi dari destilasi
sederhana ini. pada bab sebelumnya dibahas bahwa aplikasi destilasi secara umum yaitu
pada pengolahan minyak mentah, namun itu dengan destilasi vakum atau fraksional.
prinsip atau metode pemisahannya sama. Sintesis koroform tanpa ekstraksi, dengan
penambahan akuades sedikit demi sedikit. Hal ini bertujuan untuk memperluas
permukaan kaporit sehingga mudah bereaksi. Setelah halus kaporit dituangkan ke dalam
corong pisah dan diencerkan dengan aquades yang berfungsi sebagai media reaksi.
Selanjutnya aseton diteteskan ke dalam labu destilasi yang berisi kaporit. Dilanjutkan
dengan pemanasan pada suhu 60 ˚C. Campuran yang menguap mengandung kloroform
dan air. Uap ini mengalir melewati tabung kondensor dan mengembun. Embun ini
mencair dan mengalir ke dalam penampung destilat yang telah berisi aquades. Destilat
didinginkan di dalam baskom berisi es untuk mengurangi penguapan klorofom.
Klorofom yang masih mengandung air dipisahkan dengan penambahan NaOH dalam
corong pisah sehingga terbentuk lapisan dimana klorofom lapisan bawah karena masa
jenisnya lebih kecil. Kloroform selanjutnya diteteskan kedalam CaCl anhidrat untuk
Pada diskusi juga ditanyakan mengapa hasil klorofom yang diperoleh sangat
sedikit. Alasan pertama, pada dasarnya koloroform merupakan senyawa yang volatile
dengan titik didih yang rendah yaitu 60 ˚C oleh karenanya pemanasan harus konstan
dan dijaga. Bila melewati titik didihnya maka klorofom akan habis menguap dan
terlarut ke dalam larutannya. Yang kedua adalah pada proses pemisahan pada corong
pisah dimana klorofom belum semuanya turun ke bawah sehingga ketika dipisahkan
Maksud dari fase tampak ialah perubahan fase senyawa itu jelas. Yaitu kloroform atau
senyawa lain yang kita inginkan dalam suatu campuran dalam fase cair itu menguap
sehingga senyawa tersebut dalam fase gas kemudian terkondensasi menjadi embun lalu
Alat destilasi ini sangat mudah untuk dibuat karena desainnya sangat sederhana
dan tidak terlalu rumit. Akan tetapi, dengan alat yang sederhana ini dapat membantu
kita dalam menjelaskan konsep destilasi secara efektif. Ketelitian sangat dituntutt dalam
pembuatan alat destilasi sederhana ini. Berikut ini langkahlangkah pembuatan alat
Persiapkan alat alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan alat destilasi
sederhana seperti selang ukuran 2 m, bohlam atau botol bekas minyak wangi,
botol bekas air mineral ukuran 600 ml atau 1500 ml, karet dari sandal bekas, 2
papan yang berukuran 50x40 cm dan ukuran 50x20 cm, botol kaca, sumbu
kompor, cat kayu (bila perlu), spirtus, paku, gergaji, palu, kawat, malam, karet
Potonglah selang menjadi tiga bagian dengan ukuran 30 cm, 90 cm, dan 80 cm.
Potonglah botol bekas air mineral menjadi dua bagian. Bagian yang atas kita
lubangi tutupnya sampai diameternya sama dengan diameter selang. Begitu juga
bagian bawah kita buat dua lubang sejajar seukuran diameter selang.
Buatlah lingkaran dari sandal bekas sampai diameternya sama dengan diameter
potongan bagian bawah botol bekas air mineral. Kemudian buatlah dua lubang
Buanglah penutup bagian atas bohlam atau minyak wangi sehingga selang dapat
dimasukkan.
b) Pasanglah sandal yang sudah dilubangi pada botol air mineral bagian bawah
dari potongan tadi, sehingga tertutup rapat. Masukkan selang yang berukuran
c) Rekatkan potongan botol bekas air mineral bagian bawah tepat di tengah
sedangkan potongan botol bekas air mineral bagian atas di rekatkan di pojok
kiri atas.
Pada destilasi sederhana, yang paling sering dilakukan adalah operasi tak
kontinu. Dalam hal ini campuran yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam alat
dengan kehadiran udara permukaan. Pendidihan akan terjadi pada suhu dimana tekanan
Secara umum proses yang terjadi pada destilasi sederhana atau biasa yaitu :
• Penguapan komponen yang mudah menguap dari campuran dalam alat penguap
• Pengeluaran uap yang terbentuk melalui sebuah pipa uap yang lebar dan kosong
tanpa perpindahan panas dan pemindahan massa yang disengaja atau dipaksakan
• Jika perlu, tetes-tetes cairan yang sukar menguap yang ikut terbawa dalam uap
penguap.
sebuah bejana.
c. Aplikasi Destilasi Sederhana
Salah satu penerapan terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan minyak
komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon.
Destilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan
panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling ( Darmaji,
2002).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sakinah, Siti. Modifikasi proses penyulingan dengan variasi tekanan uap untuk
memperbaiki karakteristik aroma minyak kelapa. WWW KMS IPB (terhubung berkala)
http://kms.ipb.ac.id/nplib/index.php?t=view&c=Tesis&id=7795 (10 Mei 2010).
http://trianzzer.blogspot.com/2012/05/makalah-destilasi-sederhana.html
http://hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-praktikum-destilasi.html