Anda di halaman 1dari 9

Fraksinasi dengan

kromatografi kolom
tujuan
Mahasiswa mampu melakukan fraksinasi suatu ekstrak menggunakan
kromatografi kolom
Prosedur Kerja

Lakukan optimasi eluen dengan cara uji KLT terhadap ekstrak dengan ,mengganti-ganti
eluen sampai diperoleh pemisahan yang baik. Eluen tersebut akan digunakan untuk
fraksinasi. N-heksaa-etil asetat (4:1)
Siapkan 50 gram silika gel
Siapkan eluen dari butir (1) sebanyak 300 ml
Silika gel masukkan labu erlenmeyer + eluen, dikocok selama 15 menit
Silika gel + eluen tersebut tuangkan kedalam kolom sampai setinggi 10 cm dari atas
Tuangkan eluen ke dalam kolom sampai penuh, tutup dengan alumunium foil biarkan
semalam
Timbang ekstrak sebanyak 1% dari jumlah silika gel yang digunakan. Lalu, ekstrak
dicampur dengan silika gel sama banyak, diaduk-aduk memakai gelas pengaduk sampai
homogen dan kering. Bila belum kering ditambah silika gel sampai kering.
Eluen dialirkan sampai permkaannya 0,5 cm di atas permukaan silika gel.
Ekstrak yang sudah dikeringkan dengan silika gel dimasukkan ke dalam kolom (di atas permukaan
silika gel), lalu ditambah eluen kira-kira setinggi 3 cm. Kemudian, di atas ekstrak diberi silika
kering setinggi 2 cm. Eluen dialirkan/diteteskan sambil dituangi eluen baru sampai eluen tidak
berwarna. Bila sudah tidak berwarna, kolom diisi eluen sampai penuh sementara penetesan tetap
dilakukan.
Kecepatan penetesan kira-kira 1 tetes/detik
Penampungan eluen tiap vial sebanyak 5 ml.
Dilakukan uji KLT pada tiap vial kelipatan 10 (vial no. 1, 20, 30, 40 dst.). uji KLT menggunakan
eluen yang digunakan pada kromatografi kolom. Penampak noda KOH 10% dalam metanol.
Bila uji KLT menghasilkan noda sama, maka fraksi di antara kedua vial tsb dicampur/digabung.
Bila uji KLT menghasilkan noda yang tidak sama, maka uji KLT dilakukan pada vial diantaranya (bila
no. 10 dan 20 nodanya berbeda, maka no. 15 di uji KLT)
Penetesan dihentikan bila vial terakhir sudah tidak memberikan noda pada uji KLT.
Hasil Pengamatan
Kelompok I = 1-4
II = 5-6
III =7
IV = 8-9
V = 10-11
VI = 12-15
VII = 16-22

Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan fraksinasi ekstrak dengan
kromatografi kolom. Pertama-tama, kami melakukan optimasi eluen
sampai diperoleh eluen yang dapat memisahkan dengan baik. Eluen
tersebut akan digunakan untuk fraksinasi, dari hasil optimasi
didapatkan hasil bahwa n-heksana-etil asetat (4:1) merupakan eluen
yang dapat memisahkan ekstrak dengan baik.
Kemudian tampung pada 30 vial yang sudah dikalibrasi sebanyak 10 ml.
Hasil dari uji KLT tersebut menunjukan ada beberapa noda yang sama dan
berbeda. Lalu, kami melakukan uji KLT kembali pada beberapa nomor yang
kami pilih pada jarak no vial yang mempunyai noda berbeda. Dari hasil uji
KLT didapatkan bahwa ada 8 golongan senyawa yang berbeda pada ekstrak.
Pengidentifikasian senyawa tersebut dilihat dari nilai Rf yang berbeda. Vial-
vial yang kami anggap mempunyai kandungan senyawa yang sama kami
gabungkan. Lalu, kami melakukan uji KLT kembali terhadap 8 golongan yang
kami tentukan. Berdasarkan hasil diperoleh fraksi no VII dan VIII memiliki
jumlah totolan dan pola yang sama, sehingga bisa digolongkan menjadi 1
fraksi. Dan fraksi inilah yang memiliki senyawa EPMS yang cukup tinggi dan
lebih murni dibanding fraksi lain.
Kesimpulan
Eluen yang dipilih adalah kombinasi n-hektana-etil asetat dengan
perbandingan (4 :1)
Dari hasil fraksinasi kolom diperoleh 8 fraksi

Anda mungkin juga menyukai