Penilaian Kinerja Aparatur Sipil Negara
Penilaian Kinerja Aparatur Sipil Negara
KINEJA PNS
Berdasarakan PP 30/2019 dan PermenPANRB
tentang Sistem Manajemen Kinerja PNS
OLEH :
ASISTEN DEPUTI MANAJEMEN KINERJA DAN KESEJAHTERAAN SDMA
PENILAIAN KINERJA PNS
Dilakukan setiap akhir Bulan Desember pada tahun berjalan
dan paling lama akhir bulan Januari tahun berikutnya. PEJABAT
PENILAI
KINERJA PNS
Dilakukan pejabat penilai kinerja atau atau pejabat lain yang
diberi pendelegasian kewenangan.
05 PENILAIAN KINERJA
LANGKAH – LANGKAH PENILAIAN SKP JPT
Berdasarkan pengukuran kinerja tahunan dilakukan :
I II III IV
T
capaian R< T R>T capaian formula CAPAIAN IKI KONDISI
semakin semakin baik
buruk KHUSUS (MINIMISE)
Ket:
T = Target
R = Realisasi Semakin rendah realisasi IKI maka
semakin baik capaian kinerjanya
(capaian melampaui target)
CONTOH IKI:
T
1. Indeks Sistem Merit R< T R>T capaian
capaian
2. Jumlah IP yang memiliki nilai semakin baik semakin
buruk
RB minimal ”Baik” Ket:
3. Indeks kepuasan layanan T = Target
R = Realisasi
4. Jumlah penerimaan pajak
5. Jumlah produksi perikanan
budidaya
CONTOH IKI:
1. Angka kematian Bayi
2. Persentase jalanan ibu kota provinsi yang
rusak
3. Persentase complain yang masuk
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Direktur Jenderal III JABATAN Menteri
UNIT KERJA Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF* NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A. KINERJA UTAMA
Penerima 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan dan Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur 61,95% 62,95% 102%
Layanan/ permukiman yang layak dan aman pemukiman yang layak dan aman melalui pendekatan
Stakeholder smart living
Penerima 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Jenderal III Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit kerja 3,5 3,5 100,0%
Layanan/ lingkup Direktorat Jenderal III
Stakeholder
Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Indonesia Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang 100% 80% 80,0%
No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung sampai tahap harmonisasi di
Kemenkumham
4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Pelaksanaan UU Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan 100% 95% 95,0%
No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek
sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham
5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif strategis dalam Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif strategis 80% 80% 100,0%
rangka pencapaian sasaran dan indikator Kinerja individu yang berkontribusi langsung terhadap
utama organisasi dalam perjanjian Kinerja pencapaian indikator Perjanjian Kinerja Direktorat
Jenderal III sesuai target waktu yang ditetapkan
6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai target waktu Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan 80% 80% 100,0%
yang ditetapkan sesuai target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang reform dan Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat 85 85 100%
Internal akuntabel Jenderal III
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100%
Anggaran 8 Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran 95 93 98%
Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang optimal Direktorat Jenderal III
II. MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN DAN NILAI CAPAIAN IKI
Berdasarkan capaian IKI ditentukan Kategori dan Nilai Capaian IKI (NCIK) berdasarkan tabel konversi dibawah ini :
NCIKI = 110 + [(120 -110)/(110% - 101%) x (Capaian IKI – 101%)] Apabila capaian IKI adalah 100% dan target
adalah target maksimal yang dapat dicapai
Apabila capaian IKI berada kategori Baik (4) atau 100% maka Nilai Capaian IKI adalah : pada IKI tersebut maka capaian IKI berada
pada kategori Sangat baik (5) dengan NCIKI
NCIKI = 109 = 120.
Apabila capaian IKI berada kategori Cukup (3) atau pada range 80% - 99% maka Nilai Capaian IKI adalah :
Apabila capaian IKI berada kategori Kurang (2) atau pada range 60% - 79% maka Nilai Capaian IKI adalah :
Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Kurang (1) atau pada range 0% - 59% maka Nilai Capaian IKI adalah :
Apabila capaian IKI > 110% maka berada pada kategori Sangat Baik (5) dan Nilai Capaian IKI adalah :
NCIKI = 120
TABEL MENETUKAN KATEGORI DAN NILAI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Direktur Jenderal III JABATAN Menteri
UNIT KERJA * Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI KATEGORI NILAI
CAPAIAN CAPAIAN
IKI IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. KINERJA UTAMA
Penerima 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur 61,95% 62,95% 102% Sangat Baik 111
Layanan/ perumahan dan permukiman yang layak dan pemukiman yang layak dan aman melalui
Stakeholder aman pendekatan smart living
Penerima 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit 3,5 3,5 100,0% Baik 109
Layanan/ Jenderal III kerja lingkup Direktorat Jenderal III
Stakeholder
Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang 100% 80% 80,0% Cukup 70
Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang
Gedung Bangunan Gedung sampai tahap harmonisasi di
Kemenkumham
4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Pelaksanaan Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan 100% 95% 95,0% Cukup 85
UU No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2017 tentang
Arsitek sampai tahap harmonisasi di
Kemenkumham
5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif strategis Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif 80% 80% 100,0% Baik 109
dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator strategis individu yang berkontribusi langsung
Kinerja utama organisasi dalam perjanjian terhadap pencapaian indikator Perjanjian Kinerja
Kinerja Direktorat Jenderal III sesuai target waktu yang
ditetapkan
6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai target Persentase penyelesaian penugasan/direktif 80% 80% 100,0% Baik 109
waktu yang ditetapkan pimpinan sesuai target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang reform Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat 85 85 100% Baik 109
Internal dan akuntabel Jenderal III
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109
Anggaran 8 Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran 95 93 98% Cukup 88
Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang Direktorat Jenderal III
optimal
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - -
III. MENENTUKAN BOBOT TOTAL CAPAIAN IKI DAN NILAI TERTIMBANG RENCANA KINERJA
Capaian Rencana Kinerja JPT terlihat pada setiap capaian IKI Rencana Kinerja (Kinerja Utama dan Kinerja
Tambahan). Bobot adalah besarnya angka yang ditetapkan sebagai pengali nilai capaian IKI (NCIKI). Bobot
tergantung pada jenis kinerja JPT.
σ(Bobot∗ x NCIKI kinerja tambahan SKP) Maks Bobot** x Rata - rata NCIKI pada kinerja
10 utama SKP yang berdasarkan:
*Pengaturan Bobot untuk NCIKI KT ada di slide selanjutnya 1. Capaian PK/Renstra
2. Capaian Direktif
Maks
**Bobot ditentukan oleh masing – masing IP
40 Min
NILAI TERTIMBANG CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI KU 2 60
Bobot** x Rata – Rata NCIKI kinerja utama
SKP yang yang berdasarkan
1. Capaian Rencana Aksi dan/atau
2. Capaian Inisaitif Srategis
Pengaturan Bobot NCIKI KT Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Baik (5) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
INSTANSI LINGKUP PENUGASAN BOBOT Nilai Tertimbang = 100/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
1. Dalam satu unit kerja 1 Apabila capaian IKI berada kategori Baik (4) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
2. Antar unit kerja dalam satu
Instansi 2 Nilai Tertimbang = 80/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
Instansi
Pusat
3. Antar Instansi (Pusat- Apabila capaian IKI berada kategori Cukup (3) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
3
Pusat/Pusat-Daerah)
Nilai Tertimbang = 60/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
1. Dalam satu perangkat daerah 1
2. Antar perangkat daerah dalam Apabila capaian IKI berada kategori Kurang (2) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
Instansi 2
satu daerah
Daerah
Nilai Tertimbang = 40/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
3. Antar daerah (Daerah-
3
Daerah/Daerah–Pusat)
Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Kurang (2) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
dimana :
Nilai KU
Nilai KT
Apabila perolehan nilai SKP lebih dari 120, maka nilai SKP dikonversi menjadi 120 dengan menambahkan keterangan.
TABELPENILAIAN SKP AKHIR
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Direktur Jenderal III JABATAN Menteri
UNIT KERJA Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF* NO RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI KATEGORI NILAI NILAI
CAPAIAN CAPAIAN TERTIM
IKI IKI BANG
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
A. KINERJA UTAMA
Penerima 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur 61,95% 62,95% 102% Sangat Baik 111 102,8***
Layanan/ perumahan dan permukiman yang layak dan pemukiman yang layak dan aman melalui pendekatan
Stakeholder aman smart living
Penerima 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit kerja 3,5 3,5 100,0% Baik 109
Layanan/ Jenderal III lingkup Direktorat Jenderal III
Stakeholder
Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang Republik 100% 80% 80,0% Cukup 70
Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Bangunan Gedung sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham
4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan 100% 95% 95,0% Cukup 85
Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek
Arsitek sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham
5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif strategis 80% 80% 100,0% Baik 109
strategis dalam rangka pencapaian sasaran individu yang berkontribusi langsung terhadap
dan indikator Kinerja utama organisasi pencapaian indikator Perjanjian Kinerja Direktorat
dalam perjanjian Kinerja Jenderal III sesuai target waktu yang ditetapkan
6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan 80% 80% 100,0% Baik 109
target waktu yang ditetapkan sesuai target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat 85 85 100% Baik 109
Internal reform dan akuntabel Jenderal III
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109
Anggaran 8Pengelolaan anggaran Program Pembinaan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Direktorat 95 93 98% Cukup 88
dan Pengembangan Infrastruktur Jenderal III
Permukiman yang optimal
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - -
NILAI AKHIR SKP = Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Utama∗∗∗ + Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Tambahan 102,8
= (59, 2 + 43,6 ) + 0
= 102, 8
KETERANGAN Terdapat 3 (tiga) indikator Kinerja individu (IKI) yang berada pada level 3 (cukup) yaitu:
(Opsional)
1. Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham adalah
80% dimana surat permohonan harmonisasi belum diajukan
2. Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek sampai adalah 95% dimana kebijakan masih dalam tahap finalisasi
harmonisasi di Kemenkumhan
3. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal III memiliki capaian sedikit dibawah target yakni 93
PENILAIAN KINERJA JA DAN JF
Model Dasar
LANGKAH – LANGKAH PENILAIAN SKP JA DAN JF (MODEL DASAR)
Berdasarkan pengukuran tahunan
I II III IV
T
R< T R>T capaian
capaian
CONTOH: semakin baik semakin
buruk
Ket:
1. Persentase Telahaan yang diselesaikan T = Target
R = Realisasi
CONTOH:
1. Ketepatan waktu penyelesaian laporan
2. Persentase complain yang masuk
3. Frekuensi kesahalan penulisan nota dinas
KATEGORI
CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI
101% - 110% Sangat Baik (5)
Pengecualian
100% Baik (4)
Apabila capaian IKI adalah 100% dan target 80% - 99% Cukup (4)
adalah target maksimal yang dapat dicapai pada
IKI tersebut makan capaian Iki berada pada
60 – 79% Kurang (2)
kategori 5 (Sangat baik) 0 - 59% Sangat Kurang (1)
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN IKI DAN KATEGORI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT KERJA Direktorat II UNIT KERJA Direktorat Jenderal III
RENCANA KINERJA ATASA RENCANA KINERJA KATEGORI
NO ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI
N LANGSUNG CAPAIAN IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi dengan NSPK 70 – 80% 75% 100% Baik
bangunan gedung yang menjalankan bisnis
menjamin keselamatan, proses dan SLA (service Kuantitas Persentase penyelesaian fitur aplikasi SIMBG yang siap 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
level agreement) sesuai
kesehatan, kenyamanan, digunakan aplikasi siap
NSPK yang reliable dan
dan kemudahan bagi user-friendly digunakan
penggunanya. Waktu Ketepatan waktu penyelesaian fitur aplikasi sesuai dengan 7 – 8 bulan 7 bulan 100% Baik
jadwal yang ditetapkan setelah NSPK
terbit
2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat dan Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan masyarakat dan 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik
bangunan gedung yang akurat atas pengaduan pengelola SIMBG atas layanan PBG/IMB dan SLF jumlah
menjamin keselamatan, masyarakat dan pengaduan yang
pengelola simbg terkait
kesehatan, kenyamanan, diajukan
layanan penerbitan
dan kemudahan bagi PBG/IMB dan SLF Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memproses 1 – 2 hari 2 hari 100% Baik
penggunanya melalui aplikasi SIMBG layanan pengaduan masyarakat dan pengelola SIMBG setelah
permohonan /
pengaduan
disampaikan
3 Meningkatnya kualitas Semakin banyak pegawai Kualitas Persentase kesalahan dokumen PBG/IMB dan SLF yang 90 – 95% 90% 100% Baik
bangunan gedung yang dinas PU dan PTSP diterbitkan melalui aplikasi SIMBG dokumen
menjamin keselamatan, pemda kab/kota yang diproses tanpa
kesehatan, kenyamanan, bisa melayani penerbitan kesalahan
dan kemudahan bagi PBG/IMB dan SLF Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota yang 80 – 90% Pemda
penggunanya melalui SIMBG secara memiliki pegawai dalam jumlah yang ideal yang bisa 85% 100% Baik
cepat dan akurat mengoperasikan aplikasi SIMBG
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - -
II. MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN RENCANA KINERJA
Berdasarkan capaian IKI berserta kategorinya ditentukan capaian rencana kinerja berdasarkan tabel konversi
dibawah ini :
CAPAIAN RENCANA
KETENTUAN KINERJA
KATEGORI NILAI
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "Sangat Baik", dan/atau
tidak ada Capaian IKI yang berada dibawah kategori “Baik”. SANGAT BAIK 120
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "Baik", dan/atau tidak
lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Cukup" serta tidak ada Capaian IKI berada BAIK 100
pada kategori “Kurang” atau “Sangat Kurang”.
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Cukup”, dan/atau tidak
lebih dari 1 Capaian IKI yang berada pada kategori "Kurang" serta tidak ada Capaian IKI CUKUP 80
berada pada kategori "Sangat Kurang"
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Kurang” dan/atau tidak
KURANG 60
lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang"
Dua atau lebih Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang" SANGAT KURANG 25
Dalam hal suatu rencana kinerja hanya memiliki satu Indikator Kinerja Individu, maka capaian IKI merupakan capaian rencana kinerja.
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN RENCANA KINERJA
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT KERJA Direktorat II UNIT KERJA Direktorat Jenderal III
KATEGORI CAPAIAN RENCANA KINERJA
RENCANA KINERJA
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN
ATASAN LANGSUNG KATEGORI NILAI
IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100
bangunan gedung yang menjalankan bisnis dengan NSPK
menjamin keselamatan, proses dan SLA Kuantitas Persentase penyelesaian fitur aplikasi
80 – 90% fitur 87% 100% Baik
kesehatan, (service level SIMBG yang siap digunakan aplikasi siap
kenyamanan, dan agreement) sesuai Ketepatan waktu penyelesaian fitur digunakan
kemudahan bagi NSPK yang reliable Waktu aplikasi sesuai dengan jadwal yang 7 – 8 bulan 7 bulan 100% Baik
penggunanya. dan user-friendly ditetapkan setelah NSPK
terbit
2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik Baik 100
bangunan gedung yang dan akurat atas masyarakat dan pengelola SIMBG atas jumlah
menjamin keselamatan, pengaduan layanan PBG/IMB dan SLF pengaduan
kesehatan, masyarakat dan yang diajukan
kenyamanan, dan pengelola Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari 2 hari 100% Baik
kemudahan bagi simbg terkait layanan untuk memproses layanan pengaduan setelah
penggunanya penerbitan PBG/IMB masyarakat dan pengelola SIMBG permohonan /
dan SLF melalui pengaduan
aplikasi SIMBG disampaikan
3 Meningkatnya kualitas Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100
bangunan gedung yang pegawai dinas PU dan PBG/IMB dan SLF yang diterbitkan dokumen
menjamin keselamatan, PTSP pemda kab/kota melalui aplikasi SIMBG diproses
kesehatan, yang bisa melayani tanpa
kenyamanan, dan penerbitan PBG/IMB kesalahan
kemudahan bagi dan SLF melalui Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah 80 – 90% 85% 100% Baik
penggunanya SIMBG secara cepat Kabupaten/ Kota yang memiliki Pemda
dan akurat pegawai dalam jumlah yang ideal yang
bisa mengoperasikan aplikasi SIMBG
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - - -
III. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG CAPAIAN RENCANA KINERJA
Nilai tertimbang berfungsi untuk mengikat kinerja individu dengan kinerja organisasi atau kinerja bawahan dengan kinerja atasan langsung. Bobot adalah besarnya angka
yang ditetapkan sebagai pengali nilai capaian Rencana Kineja. Bobot tergantung pada Metode Penyelarasan Kinerja yang digunakan.
Baik*
20/100 x NCRKAL
Kinerja Atasan
Cukup*
10% x NCRKAL
Kurang*
5% x NCRKAL
Sangat Kurang*
1% x NCRKAL
Keterangan:
NCRKP = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA PEGAWAI
NCRKAL = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG/ RATA – RATA NILAI CAPAIAN IKI JPT YANG DIINTERVENSI
TABEL MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT KERJA Direktorat II UNIT KERJA Direktorat Jenderal III
CAPAIAN RENCANA KINERJA
KATEGORI
RENCANA KINERJA
NO RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN NILAI TERTIM
ATASAN LANGSUNG KATEGORI NILAI
IKI BANG*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100 104
bangunan gedung yang menjalankan bisnis dengan NSPK
menjamin keselamatan, proses dan SLA Kuantitas Persentase penyelesaian fitur aplikasi
80 – 90% fitur 87% 100% Baik
kesehatan, (service level SIMBG yang siap digunakan aplikasi siap
kenyamanan, dan agreement) sesuai Ketepatan waktu penyelesaian fitur digunakan
kemudahan bagi NSPK yang reliable Waktu aplikasi sesuai dengan jadwal yang 7 – 8 bulan 7 bulan 100% Baik
penggunanya. dan user-friendly ditetapkan setelah NSPK
terbit
2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik Baik 120 104
bangunan gedung yang dan akurat atas masyarakat dan pengelola SIMBG atas jumlah
menjamin keselamatan, pengaduan layanan PBG/IMB dan SLF pengaduan
kesehatan, masyarakat dan yang diajukan
kenyamanan, dan pengelola Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari 2 hari 100% Baik
kemudahan bagi simbg terkait layanan untuk memproses layanan pengaduan setelah
penggunanya penerbitan PBG/IMB masyarakat dan pengelola SIMBG permohonan /
dan SLF melalui pengaduan
aplikasi SIMBG disampaikan
3 Meningkatnya kualitas Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100 104
bangunan gedung yang pegawai dinas PU dan PBG/IMB dan SLF yang diterbitkan dokumen
menjamin keselamatan, PTSP pemda kab/kota melalui aplikasi SIMBG diproses
kesehatan, yang bisa melayani tanpa
kenyamanan, dan penerbitan PBG/IMB kesalahan
kemudahan bagi dan SLF melalui Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah 80 – 90% 85% 100% Baik
penggunanya SIMBG secara cepat Kabupaten/ Kota yang memiliki Pemda
dan akurat pegawai dalam jumlah yang ideal yang
bisa mengoperasikan aplikasi SIMBG
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - - - -
Keterangan:
*Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Utama Kepala Subdirektorat II yang teridiri dari :
1. Aplikasi SIMBG menjalankan bisnis proses dan SLA (service level agreement) sesuai NSPK yang reliable dan user-friendly) mengintervensi Kinerja
utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudah
an bagi penggunanya” yang memiliki NCIKI adalah
2. Respons yang cepat dan akurat atas pengaduan masyarakat dan pengelola simbg[TR1] terkait layanan penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui apli
kasi SIMBG mengintervensi Kinerja utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan, kes
ehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penggunanya”
3. Semakin banyak pegawai dinas PU dan PTSP pemda kab/kota yang bisa melayani penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG secara cepat da
n akurat mengintervensi Kinerja utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan, keseha
tan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penggunanya”
KINERJA UTAMA NILAI KINERJA METODE KINERJA UTAMA KEPALA NILAI KINERJA UTAMA NILAI TERTIMBANG
ATASAN LANGSUNG UTAMA ATASAN CASCADING SUBDIREKTORAT II KEPALA SUBDIREKTORAT II
YANG DIINTERVENSI LANGSUNG
1 120 non - direct 1 100 (80/100 × 100) + ( 20/100 × 120) = 104
Nilai Capaian KT
Apabila perolehan nilai SKP lebih dari 120, maka nilai SKP dikonversi menjadi 120 dengan menambahkan keterangan.
TABEL MENGHITUNG NILAI SKP
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT KERJA Direktorat II UNIT KERJA Direktorat Jenderal III
CAPAIAN RENCANA KINERJA
RENCANA KINERJ KATEGORI
NO A ATASAN LANGSU RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN IK NILAI TERTI
KATEGORI NILAI
NG I MBANG*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100 104
kualitas bangunan menjalankan bisnis dengan NSPK
gedung yang proses dan SLA Kuantitas Persentase penyelesaian fitur 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
menjamin (service level aplikasi SIMBG yang siap aplikasi siap
keselamatan, agreement) sesuai digunakan digunakan
kesehatan, NSPK yang reliable Waktu Ketepatan waktu penyelesaian fitur 7 – 8 bulan 7 bulan 100% Baik
kenyamanan, dan dan user-friendly aplikasi sesuai dengan jadwal yang setelah NSPK
kemudahan bagi ditetapkan terbit
penggunanya.
2 Meningkatnya Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik Baik 100 104
kualitas bangunan dan akurat atas pengaduan masyarakat dan jumlah
gedung yang pengaduan pengelola SIMBG atas layanan pengaduan
menjamin masyarakat dan PBG/IMB dan SLF yang diajukan
keselamatan, pengelola 2 hari 100% Baik
kesehatan, simbg terkait Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari
kenyamanan, dan layanan penerbitan untuk memproses layanan setelah
kemudahan bagi PBG/IMB dan SLF pengaduan masyarakat dan permohonan
penggunanya melalui aplikasi pengelola SIMBG / pengaduan
SIMBG disampaikan
3 Meningkatnya Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100 104
kualitas bangunan pegawai dinas PU dan PBG/IMB dan SLF yang diterbitkan dokumen
gedung yang PTSP pemda kab/kota melalui aplikasi SIMBG diproses
menjamin yang bisa melayani tanpa
keselamatan, penerbitan PBG/IMB kesalahan
kesehatan, dan SLF melalui Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah 80 – 90% 85% 100% Baik
kenyamanan, dan SIMBG secara cepat Kabupaten/ Kota yang memiliki Pemda
kemudahan bagi dan akurat pegawai dalam jumlah yang ideal
penggunanya yang bisa mengoperasikan aplikasi
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - - -
104
(Nama)
(NIP)
PENILAIAN KINERJA JA DAN JF
Model Pengembangan
ANGKAH – LANGKAH PENILAIAN SKP JA (MODEL PENGEMBANGAN)
Berdasarkan pengukuran tahunan
I II III IV
Konversi capaian IKI menjadi Nilai capaian kinerja akan Mengitung nilai SKP
Menghitung capaian berdasarkan nilai
IKI pada KU dan KT nilai capaian kinerja dan nilai dibobotkan menjadi nilai
capaian kinerja kinerja tertimbang capaian Kinerja
tertimbang
Keterangan:
1. Kategori penilaian/standar Kinerja sangat kurang sampai deng
an sangat baik adalah suatu urutan kategori penilaian/standar
Kinerja dalam menilai capaian Kinerja.
2. Pada kategori penilaian Kinerja pegawai sangat kurang/tidak d
apat diterima tercantum realisasi Kinerja yang tidak dapat diteri
ma dan merupakan kategori untuk menilai capaian Kinerja.
3. Pada kategori penilaian Kinerja sangat baik/melampaui target t
ercantum realisasi Kinerja yang melampaui target dan merupak
an kategori tertinggi untuk menilai capaian Kinerja.
4. Pedoman ini menggunakan kategori penilaian “baik” sebagai kat
egori yang mencantumkan target Kinerja.
Contoh Kasus:
Seorang pegawai dengan rencana Kinerja “Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk arsitektur aplikasi yang lengkap dan sesuai NSPK”
memiliki 5 kategori penilaian (Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang).
KATEGORI PENILAIAN/STANDAR KINERJA
(DIBACA DARI ATAS KEBAWAH)
CONTOH SANGAT KURANG/ CUKUP/ SANGAT BAIK/ KATEGORI
RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI
KASUS KURANG/ JAUH SEDIKIT MELAMPAUI CAPAIAN IKI
TIDAK DAPAT DIBAWAH DIBAWAH TARGET
DITERIMA TARGET TARGET
I Proses bisnis aplikasi Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
SIMBG dalam bentuk bisnis aplikasi SIMBG dengan
arsitektur aplikasi yang NSPK
lengkap dan sesuai NSPK 80 - 90% selesai
Kuantitas Persentase penyelesaian <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 90% Baik
dokumen arsitektur aplikasi
SIMBG sesuai NSPK
7 - 8 bulan setelah
Tingkat ketepatan waktu NSPK terbit
Waktu penyelesaian dokumen >11 10 – 11 9 – 10 <7 7,5 bulan Baik
arsitektur aplikasi untuk
diserahkan ke tim IT
II Proses bisnis aplikasi Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
SIMBG dalam bentuk bisnis aplikasi SIMBG dengan
arsitektur aplikasi yang NSPK
lengkap dan sesuai NSPK 80 - 90% selesai
Kuantitas Persentase penyelesaian <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 78% Cukup
dokumen arsitektur aplikasi
SIMBG sesuai NSPK
7 - 8 bulan setelah
Tingkat ketepatan waktu NSPK terbit
Waktu penyelesaian dokumen >11 10 – 11 9 – 10 <7 10 bulan Cukup
arsitektur aplikasi untuk
diserahkan ke tim IT
III Proses bisnis aplikasi Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
SIMBG dalam bentuk bisnis aplikasi SIMBG dengan
arsitektur aplikasi yang NSPK
lengkap dan sesuai NSPK 80 - 90% selesai
Kuantitas Persentase penyelesaian <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 92% Sangat Baik
dokumen arsitektur aplikasi
SIMBG sesuai NSPK
7 - 8 bulan setelah
Tingkat ketepatan waktu NSPK terbit
Waktu penyelesaian dokumen >11 10 – 11 9 – 10 <7 8 bulan Baik
arsitektur aplikasi untuk
II. MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN RENCANA KINERJA
Berdasarkan capaian IKI kategori capaian IKI ditentukan capaian rencana kinerja berdasarkan tabel konversi
dibawah ini :
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "Baik",
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Cukup" serta BAIK 100
tidak ada Capaian IKI berada pada kategori “Kurang” atau “Sangat Kurang”.
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Cukup”,
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI yang berada pada kategori "Kurang" CUKUP 80
serta tidak ada Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang"
Dua atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Kurang”
KURANG 60
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang"
Dua atau lebih Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang" SANGAT KURANG 25
Dalam hal suatu rencana kinerja hanya memiliki satu Indikator Kinerja Individu, maka capaian IKI merupakan capaian rencana kinerja.
Contoh Kasus:
Seorang pegawai dengan rencana Kinerja “Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam bentuk arsitektur aplikasi yang lengkap dan sesuai NSPK”
memiliki 5 kategori penilaian (Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang).
KATEGORI PENILAIAN/STANDAR KINERJA CAPAIAN RENCANA
(DIBACA DARI ATAS KEBAWAH) KINERJA
CONTOH RENCANA SANGAT KURANG/ CUKUP/ SANGAT BAIK/ KATEGORI
ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET REALISASI
KASUS KINERJA KURANG/ JAUH SEDIKIT MELAMPAUI CAPAIAN IKI
TIDAK DAPAT DIBAWAH DIBAWAH TARGET KATEGORI NILAI
DITERIMA TARGET TARGET
I Proses bisnis Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
aplikasi SIMBG bisnis aplikasi SIMBG dengan
dalam bentuk NSPK
arsitektur aplikasi Kuantita 80 - 90% selesai
yang lengkap dan Persentase penyelesaian <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 90% Baik
sesuai NSPK dokumen arsitektur aplikasi
SIMBG sesuai NSPK Baik 100
Waktu 7 - 8 bulan
Tingkat ketepatan waktu setelah NSPK
penyelesaian dokumen terbit >11 10 – 11 9 – 10 <7 7,5 bulan Baik
arsitektur aplikasi untuk
diserahkan ke tim IT
II Proses bisnis Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
aplikasi SIMBG bisnis aplikasi SIMBG dengan
dalam bentuk NSPK
arsitektur aplikasi Kuantitas 80 - 90% selesai
yang lengkap dan Persentase penyelesaian <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 78% Cukup
sesuai NSPK dokumen arsitektur aplikasi
Cukup 80
SIMBG sesuai NSPK
Waktu 7 - 8 bulan
Tingkat ketepatan waktu setelah NSPK
penyelesaian dokumen terbit >11 10 – 11 9 – 10 <7 10 bulan Cukup
arsitektur aplikasi untuk
diserahkan ke tim IT
III Proses bisnis Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
aplikasi SIMBG bisnis aplikasi SIMBG dengan
dalam bentuk NSPK
arsitektur aplikasi Kuantitas 80 - 90% selesai
yang lengkap dan Persentase penyelesaian <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 92% Sangat Baik
sesuai NSPK dokumen arsitektur aplikasi
Sangat Baik 120
SIMBG sesuai NSPK
Waktu 7 - 8 bulan
Tingkat ketepatan waktu setelah NSPK
penyelesaian dokumen terbit >11 10 – 11 9 – 10 <7 8 bulan Baik
arsitektur aplikasi untuk
III. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG CAPAIAN RENCANA KINERJA
Nilai tertimbang berfungsi untuk mengikat kinerja individu dengan kinerja organisasi atau kinerja bawahan dengan kinerja atasan langsung. Bobot adalah besarnya angka
yang ditetapkan sebagai pengali nilai capaian Rencana Kineja. Bobot tergantung pada Metode Penyelarasan yang digunakan
Baik*
20/100 x NCRKAL
Kinerja Atasan
Cukup*
10% x NCRKAL
Kurang*
5% x NCRKAL
Sangat Kurang*
1% x NCRKAL
Keterangan:
NCRKP = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA PEGAWAI
NCRKAL = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG/ RATA – RATA NILAI CAPAIAN IKI JPT YANG DIINTERVENSI
TABEL MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI SD … DESEMBER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP
PANGKAT/GOL PANGKAT/GOL
RUANG RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT KERJA Direktorat II UNIT KERJA Direktorat Jenderal III
NO RENCANA RENCANA ASPEK INDIKATOR KINERJA TARGET KATEGORI PENILAIAN/STANDAR KINERJA* REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN RENCANA KINERJA
KINERJA KINERJA INDIVIDU SANGAT KURANG CUKUP SANGAT NILAI
KATEGOR
ATASAN KURANG BAIK NILAI TERTIM
I
LANGSUNG BANG**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur 80 – 90% < 60% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% Baik Baik 100 104
kualitas menjalankan Kuantitas aplikasi dengan NSPK
bangunan bisnis proses dan Persentase penyelesaian 80 – 90% <70% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% Baik
gedung yang SLA (service level aplikasi SIMBG yang sistem
menjamin agreement) sesuai siap digunakan aplikasi siap
keselamatan, NSPK yang digunakan
kesehatan, reliable dan user- Waktu Ketepatan waktu 7 – 8 bulan
kenyamanan, friendly penyelesaian aplikasi >12 11 - 12 9 - 10 <7 7 bulan Baik
dan kemudahan sesuai dengan jadwal
bagi yang ditetapkan
penggunanya.
2 Meningkatnya Respons yang Kuantitas Persentase penyelesaian 80 – 90% <60% 60 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik Baik 100 104
kualitas cepat dan akurat pengaduan masyarakat dari jumlah
bangunan atas pengaduan dan pengelola SIMBG pengaduan
gedung yang masyarakat dan atas layanan PBG/IMB yang
menjamin pengelola Waktu dan SLF diajukan
keselamatan, simbg terkait Rata-rata waktu yang 2 – 3 hari >7 6–7 4-5 <2 2 hari Baik
kesehatan, layanan dibutuhkan untuk setelah
kenyamanan, penerbitan memproses layanan permohonan
dan kemudahan PBG/IMB dan pengaduan masyarakat / pengaduan
bagi SLF melalui dan pengelola SIMBG disampaikan
penggunanya aplikasi SIMBG
3 Meningkatnya Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan 90 – 95% <78% 78 – 83% 84 – 89% >95% 90% Baik Baik 100 104
kualitas pegawai dinas PU dokumen PBG/IMB dan dokumen
bangunan dan PTSP pemda SLF yang diterbitkan diproses
gedung yangkab/kota yang melalui aplikasi SIMBG tanpa
menjamin bisa melayani Kuantitas kesalahan
keselamatan, penerbitan Persentase Pemerintah 80 – 90% <70% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% Baik
kesehatan, PBG/IMB dan SLF Daerah Kabupaten/ Pemda
kenyamanan, melalui SIMBG Kota yang memiliki
dan kemudahansecara cepat dan pegawai dalam jumlah
IV. MENGHITUNG NILAI AKHIR SKP
Berdasarkan Nilai capaian Rencana Kinerja dihitung Nilai Akhir SKP :
Nilai Capaian KT
Apabila perolehan nilai SKP lebih dari 120, maka nilai SKP dikonversi menjadi 120 dengan menambahkan keterangan.
TABEL MENGHITUNG NILAI SKP
NO RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVI TARGET KATEGORI PENILAIAN/STANDAR KINERJA* REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN RENCANA KINERJA
ATASAN LANGSUNG DU SANGAT KUR KURANG CUKUP SANGAT BAI NILAI TERT
ANG K KATEGORI NILAI IM
BANG**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur 80 – 90% < 60% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% Baik Baik 100 104
kualitas bangunan menjalankan bisnis Kuantitas aplikasi dengan NSPK
gedung yang proses dan SLA Persentase penyelesaian 80 – 90% <70% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% Baik
menjamin (service level aplikasi SIMBG yang siap sistem aplikasi
keselamatan, agreement) sesuai digunakan siap digunakan
kesehatan, NSPK yang reliable 7 – 8 bulan
kenyamanan, dan dan user-friendly Waktu Ketepatan waktu
kemudahan bagi penyelesaian aplikasi sesuai >12 11 - 12 9 - 10 <7 7 bulan Baik
penggunanya. dengan jadwal yang
ditetapkan
2 Meningkatnya Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian 80 – 90% dari <60% 60 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik Baik 100 104
kualitas bangunan dan akurat atas pengaduan masyarakat dan jumlah
gedung yang pengaduan pengelola SIMBG atas pengaduan
menjamin masyarakat dan layanan PBG/IMB dan SLF yang diajukan
keselamatan, pengelola Waktu Rata-rata waktu yang 2 – 3 hari
kesehatan, simbg terkait dibutuhkan untuk setelah >7 6–7 4-5 <2 2 hari Baik
kenyamanan, dan layanan penerbitan memproses layanan permohonan /
kemudahan bagi PBG/IMB dan SLF pengaduan masyarakat dan pengaduan
penggunanya melalui aplikasi pengelola SIMBG disampaikan
SIMBG
3 Meningkatnya Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan 90 – 95% <78% 78 – 83% 84 – 89% >95% 90% Baik Baik 100 104
kualitas bangunanpegawai dinas PU dan dokumen PBG/IMB dan SLF dokumen
gedung yangPTSP pemda yang diterbitkan melalui diproses tanpa
menjamin kab/kota yang bisa aplikasi SIMBG kesalahan
keselamatan, melayani penerbitan Kuantitas 80 – 90%
kesehatan, PBG/IMB dan SLF Persentase Pemerintah Pemda <70% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% Baik
kenyamanan, danmelalui SIMBG secara Daerah Kabupaten/ Kota
kemudahan bagicepat dan akurat yang memiliki pegawai
penggunanya dalam jumlah yang ideal
yang bisa mengoperasikan
aplikasi SIMBG
B. KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - - - - - - -
104
(Nama)
(NIP)
PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS
PERILAKU KERJA STANDAR PERILAKU KERJA
Standar/Level
Orientasi Pelayanan Jabatan Jenjang Jabatan yang
dipersyaratkan
Komitmen Jabatan Pimpinan Utama 7
Tinggi Madya 6–7
Insiatif Kerja Pratama 5–6
Jabatan Administr Administrator 4–5
Kerja sama asi Pengawas 3–4
Pelaksana 1–2
Kepemimpinan Jabatan Fungsiona Utama 5–6
l Keahlian Madya 4–5
Muda 3–4
Pertama 2–3
Ditetapkan berdasarkan Jabatan Fungsiona Penyelia 3–4
Standar Perilaku yang berlaku l Keterampilan Mahir 2–3
dalam jabatan Terampil 1–2
Pemula 1–2
Standar Perilaku Kerja
1. Orientasi Pelayanan
6 Membangun semangat kelompok besar dan nilai tambah dalam pelaksanaan tugas.
7 Secara aktif menjaga motivasi dan hubungan yang positif dalam organisasi.
Standar Perilaku Kerja
5. KEPEMIMPINAN
Contoh:
Seorang pejabat pimpinan tinggi pratama menilai perilaku kerja bawahan langsungnya yang merupakan seorang pejabat
administrator pada aspek orientasi pelayanan. Standar/Level perilaku kerja yang dipersyaratkan untuk seorang pejabat administrator
adalah 4 – 5. Maka dalam penilaian perilaku akan diujikan kesesuaian indikator perilaku kerja dari level 4 sampai dengan 6.
Berdasarkan hasil pengamatannya diperoleh:
ASPEK PERILAKU KERJA : 1. ORIENTASI PELAYANAN
Langkah NO
1
SITUASI
Ketika memberikan pelayanan kepada
INDIKATOR PERILAKU KERJA
Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah
TERPENUHI
(☑/❌)
☑
LEVEL YANG DIPEROLEH
Menentukan level perilaku kerja Berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan ☑
percepatan penanganan masalah. 5
yang diperoleh berdasarkan Mengevaluasi dan mengantisipasi kebutuhan pihak-pihak yang dilayani. ❌
pengamatan untuk setiap situasi.
2 Ketika membangun hubungan dengan Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah ☑
pihak-pihak yang dilayani. dalam pelayanan.
5 Ketika diharapkan dengan benturan Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah ☑
kepentingan. dalam pelayanan.
Berdasarkan hasil pengamatan untuk aspek perilaku orientasi pelayanan diperoleh level sebagai berikut:
ASPEK
LEVEL YANG
PERILAKU NO SITUASI
DIPEROLEH
KERJA
Orientasi 1 Ketika memberikan pelayanan kepada pihak-pihak yang dilayani 5
Pelayanan
2 Ketika membangun hubungan dengan pihak-pihak yang dilayani 6
Langkah
Mengkonversi level perilaku
kerja yang diperoleh menjadi
suatu nilai perilaku.
Langkah
Mengkonversi level perilaku
kerja yang diperoleh menjadi
suatu nilai perilaku.
Bagi Pejabat JPT Pratama, JA, dan JF (Standar Perilaku Kerja adalah level 3 - 6)
Langkah
Mengkonversi level perilaku
kerja yang diperoleh menjadi
suatu nilai perilaku.
Langkah
Mengkonversi level perilaku
kerja yang diperoleh menjadi
suatu nilai perilaku.
Langkah
Menghitung Nilai Akhir Perilaku
Kerja
PENILAIAN PNS TUGAS BELAJAR
Penilaian Kinerja Bagi Pegawai yang menjalankan Tugas Belajar
1. Penilaian kinerja bagi pegawai yang melaksanakan tugas belajar dilakukan menggunakan dua indikator yaitu Indeks Prestasi Ku
mulatif dan ketepatan waktu lulus pegawai.
2. Indikator nilai Indeks Prestasi Kumulatif setiap tahun akademik digunakan untuk menilai kinerja PNS selama masih mengikuti kegi
atan pembelajaran.
3. Bagi universitas luar negeri yang tidak mengeluarkan nilai prestasi akademik berupa Indeks Prestasi, maka penilaian kinerja pega
wai selama melaksanakan tugas belajar dapat menggunakan Predikat Akademik atau sebutan lain yang berlaku pada universitas t
ersebut.
4. Indikator ketepatan waktu kelulusan terbagi dalam 2 (dua) kategori:
• Pegawai yang lulus tepat waktu atau sesuai jangka waktu tertentu (batas waktu normatif program studi)
• Pegawai yang lulus tidak tepat waktu atau adanya perpanjangan jangka waktu tugas belajar sesuai dengan ketentuan perun
dang-undangan
5. Ketentuan konversi IPK dan ketepatan waktu lulus menjadi predikat kinerja pegawai dilakukan berdasarkan pembobotan. Bobot IP
K adalah 60 dan bobot ketepatan waktu lulus adalah 40.
KONVERSI HASIL PEMBOBOTAN KE PREDIKAT KINERJA
NILAI TERTIMBANG
BERDASARKAN PREDIKAT IPK DAN WAKTU KELULUSAN
Nilai Tertimbang Predikat Kinerja
Predikat Kinerja Berdasarkan Adanya Tepat Lebih 4,60 – 5,00 Sangat Baik
IPK/Ketepatan Waktu Kelulusan Perpanjangan Waktu Cepat
Sangat Baik 4,2 4,6 5 4,00 – 4,59 Baik
Baik 3,6 4 4,4 3,60 – 3,99 Cukup
Cukup 3 3,4 3,8
< 3,00 Sangat Kurang
Sangat Kurang 1,8 2,2 2,6
5. Bagi pegawai yang melaksanakan tugas belajar namun masih melaksanakan tugas jabatan di unit kerja, maka penilaian kinerja p
egawai yang bersangkutan tetap berdasarkan penilaian kinerja bukan sebagai PNS yang melaksanakan tugas belajar.
- Confidential -
Akreditasi Akreditasi
Sangat B Sangat K
Universita Program St Baik Cukup Kriteria universitas luar negeri sesuai dengan ketentuan yang dikeluar
aik urang
s udi kan Kementerian yang menyelenggarakan urusan bidang pendidikan
A Minimal C 3,51 – 4,0 3,01 – 3,50 2,76 – 3,00 < 2,76 dan kebudayaan.
B Minimal C 3,61 – 4,0 3,10 – 3,60 2,76 – 3,09 < 2,76
C Minimal B 3,71 – 4,0 3,20 – 3,70 2,76 – 3,19 < 2,76 S1
Profesi, S2 (Strata 2), S3 (Strata 3) Sangat Baik Baik Cukup Sangat Kurang
PENILAIAN PENETAPAN
PENGAJUAN USULAN
IDE BARU IDE BARU
IDE BARU
PERHITUNGAN IDE BARU 1. Lingkup tim kerja diberikan 2 poin; masa berlaku 1 tahun
Setelah 2. Lingkup unit kerja diberikan 3 poin; masa berlaku 1 tahun
ditetapkan Ditambahkan dalam bentuk
3. Lingkup instansi diberikan 4 poin; masa berlaku 2 tahun dan
poin saat penilaian kinerja
4. Lingkup nasional diberikan 5 poin. masa berlaku 2 tahun
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGA
RA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONE
SIA
Terima Kasih
The information contained in these documents is confidential, privileged and only for the information of the intended recipient and
may not be used, published or redistributed without the prior written consent of Author.