I've Been Proposed To by A Villain CH 8
I've Been Proposed To by A Villain CH 8
“Aku punya sesuatu hal yang baru, yang aku ingin kamu lakukan, mulai hari ini.”
“Aku yakin kamu ingat bahwa aku mengatakan itu karena aku membutuhkan seseorang
untuk membantuku mengontrol opini para bangsawan.”
“Oh, ya.”
“Aku ingin kamu datang ke beberapa pesta, dan mengontrol suasananya, atau katakan
padaku tentang rumor terbaru.”
“ Aku tidak pernah melihat kamu memakai kalung yang aku berikan bahkan sejak pesta
terakhir.”
“Oh, Um…”
“Itu… hanya sangat cantik… Aku menunggu waktu yang tepat untuk memakainya lagi”
“...”
‘Huff.. aku tidak mengira dia melepaskan dari pertanyaan secepat ini…”
“Kapan kita akan menikah?”
“Maaf..?”
“Baiklah, um…”
‘Tiga? Enam? Atau mungkin setahun? Akankah dia memberikan cukup waktu untukku jika
aku ditanya?’
“Yang Mulia!!!”
“Ini darurat.”
“Inspektur Hugo…”
[Menurut Arsene,]
‘Arsene adalah salah satu tokoh utama, ada sesuatu yang tidak ditulis di cerita ini.’
‘Oh, ya!’
‘Aku menulis hal-hal yang aku ingat dari buku cerita itu, untuk berjaga-jaga.’
“Oh…”
“Oh…”
“Kalungnya.”
‘Kurasa ini sedikit cantik.’
[Aku tidak pernah melihatmu memakai kalung yang pernah kuberikan sejak pesta itu]
“...”
‘... Aku harus berhenti memikirkan hal aneh dan melihat ke buku catatanku.’
“Hah??”
“Apa…??”
‘Itu aneh’
‘Aku tidak yakin jika sesuatu yang aku tulis bisa membantu apapun. Jika ada, aku harusnya
sudah mati seperti apa yang ditulis di buku.”
“Hahhh…”
“Kumpulkan orang-orang yang dekat dengan TKP kepadaku, semuanya. Kita akan kembali
sekarang.”
“Ya, tuan.”
“Bagaimana hasilnya?”
“Aku kehilangan mereka, Yang Mulia.”
‘Pembunuh memasukkan pisau melalui Vertebra serviks dan memutus tulang belakang.’
‘Terlalu teliti untuk mengerjakannya dengan waktu yang pendek atau seorang pemberontak.’
“Bereskan sekitar,”
“Menilai dari bagaimana beberapa kebakaran terjadi secara bersamaan, itu bukan hal yang
dikerjakan oleh satu orang saja.”
“Para pelaku di balik kebakaran ini sepertinya ingin lebih dari sekedar memuat kekacauan.”
“Baiklah.”
“Dibunuh?”
‘Aku pikir dulu dia mengatakan tidak terlalu memikirkan tentang wanita.’