KKB - Bagian 17
KKB - Bagian 17
"Nona Clara Amesiapa....? " Panggil waitress tempat ngopi disudut Mall yang sengaja salah
memanggil nama pemesannya, "Nona Clara Amesiapa...?" Panggilnya lagi.
"Clara Amelia Om... Budek ya...?" Celetuk Clara mengkoreksi.
"Iya... Clara Amelia nan manis..." Senyum waitress itu lebar-lebar sambil mencuri pandang
kearah customer cantik yang ada dihadapannya, "Satu Vanilla Latte... Dengan ekstra SUSU...."
Tambah waitress itu yang sengaja menekankan kata susu kepada Clara yang kebetulan
mengenakan kemeja dengan tiga kancing baju yang sengaja ia lepas.
"Ngapa liat-liat...?" Ketus Clara sambil mengetuk-ketukkan jemari lentiknya kemeja bar.
"Hehehe... Nggak ada apa-apa kok Non... Silakan... Ini pesanannya..."
"Dassar mesum...." Tutup Clara yang kemudian menyambar minuman pesanannya.
"Ceileh Neng... Jutek amat mukanya....? Lagi mens yak....?" Ucap Karnia membuka topik ketika
Clara sambil berjalan menuju meja kosong di ujung ruangan
"Nggak... Tuh abang mesum selalu salah manggil nama... " Susul Clara disampingnya.
"Hihihi.... Biasa kali Say... Itu emang ciri khas pelayan kopi disini... "
Senin sore, adalah waktu yang tepat untuk nongkrong di mall dekat rumah. Seperti biasa, Clara
bersama Karnia sengaja meluangkan waktunya untuk sekedar berjalan sore sembari windows
shopping.
"Hei Clara...? Clara Amelia...?" Panggil Karnia lagi sambil melambai-lambaikan tangannya
kewajah sepupunya, "Kamu kenapa sih Say… Kok perasaan dari dateng tadi... Kerjaannya
ngelamuuuuun aja…? Ntar kesambit loh..."
"E...Ehh... Engga kok... "
"Halaaah..... Bohong..."
"Beneran... Aku nggak kenapa-napa..."
"Clara Amelia tersayangkuuuu... " Panggil Karnia imut dengan nada khasnya, "Mulut kamu
mungkin bisa berkata tidak.... Tapi... Mata kamu mengatakan hal yang lain... Ada apa sih
cantik...? Cerita dong..."
"Emang keliatan ya kalo aku bohong.....?"
"Clara... Please deh.... " Ucap Karnia sambil memutar matanya keatas, "Kita berteman udah
hampir seumur hidup.... Jadi..... Semua tingkah lakumu udah aku hafal....."
"Hhmmm...... Iya juga sih..."
"Jadi... Ada apa nih...? Kamu punya masalah apa...?"
"Nnggg...... Sebenernya sih bukan masalah.... " Jelas Clara, "Cumaaannn..."
"Cuman apa...?" Potong Karnia, "Cerita dooong..... Nggak biasanya seorang Clara yang ceria
tiba-tiba menjadi diem seperti ini Say… " Ucap Karnia sambil mengusap pipi Clara, "Habis
liburan panjang kok malah jadi sering bengong-bengong seperti itu…?"
"Pinjem chargernya dong Say... Hape aku udah lowbet nih..." Ucap Clara tak langsung menuruti
permintan Karnia.
"Bentar... " Kata Karnia yang kemudian meletakkan tas kecilnya diatas meja lalu
mengaduk-aduk isinya
KLUTUK.
Sebuah benda kecil berbentuk bulat agak lonjong dengan kabel tipis kecil ikut tertarik keluar
dan terjatuh dari dalam tas Karnia. Terpantul beberapa kali dan menggelinding lucu sebelum
akhirnya berhenti tepat didepan Clara.
"Hei... Benda apa itu Kar...?" Sahut Clara yang buru-buru menyambar benda aneh yang ada
didepannya.
"Ups... Hihihi...." Jawab Karnia dengan tawa renyahnya.
"Apaan ini Say...?" Tanya Clara lagi, "Bentuknya kok lucu banget....?"
"Masa kamu nggak tahu itu apaan...?"
"Enggak.... Emang ini apaan sih...? Kok agak empuk-empuk gini....?"
"Itu........ Dildo aku..."
"Dildo..... ?" Tanya Clara heran.
iya itu dildo.
Iddiiiiiiihhhhh.... Iiiiiiiiihhhhsssss.... " Kaget Clara telat sambil buru-buru meletakkan kembali
benda bulat lucu itu keatas meja, "Dildo khan alat yang buat..... Iiiihhhsss..."
"Buat apa coba...?" Goda Karnia, "Kaya kamu ngerti aja.... Hihihi...."
"Aku ngertilaaaah.... Dildo khan alat buat... Ngggg.... Buat gituanlah.... Nyolok-nyolok
memek...." Jawab Clara bingung menjelaskannya,
"Hihihihihi... Kenapa kamu geli gitu Say....? Dildo aku ini bersih keleeeusss......"
Sembari mengutak atik handphone ditangannya, Clara kembali meraih gelas kopinya. Ia
menyeruput cairan hitam kecoklatan itu pelan sambil memejamkan mata. menarik nafas
panjang dan mulai berbicara.
"Karnia....." Bisik Clara pelan sambil celingukan melihat kesekelilingnya. Setelah sekiranya
aman, ia kemudian meneruskan pembicaraannya, "Kamu pernah nggak sih..... Nnggg...
Nngerasain.... Nggg... Yang Namanya sperma…?" Bisik Clara lagi.
Lagi lagi Clara celingukan memperhatikan lingkungan sekitarnya. Sebelum kemudian ia kembali
berbisik.
"Kemaren..... Nggak tahu kenapa… Aku nyoba ngerasain pejuh Kak Ciello....." Bisik Clara
pelan.
"Haaah...? Pejuh Kak Ciello...?" Kaget Karnia.
"Iya...." Jawab Clara lagi sambil menganggukkan kepalanya.
"Assssstaaagggaaa… Claraaa....? Kamu ngerasain pejuh kakak kamu yang ganteng itu…? Kok
bisa sih...? Emang kamu abis ngapain aja ama dia....? Gimana rasanya Say…? Enak nggak...?
Trus kok kamu bisa ngerasain…? Uuuuuhhh..... Gimana ceritanya…?" Cecar Karnia gemas.
"Woi woi woi.... Sabar dong Neng... Sabar…"
"Cerita-cerita napa.... Kok kamu bisa ngerasain pejuh kakak gantengmu itu siiiihhhh...?"
Clara menatap kearah dildo yang masih berada didepan tempat ia duduk.
Menggoyang-goyangkan benda bulat lucu itu dengan ujung jari lentiknya. Dan kembali
bercerita.
"Jadi gini.... Sebelum aku nyicipin pejuh kak Ciello... Aku mau cerita dulu mengenai liburanku
kemaren..."
"Hmmmm.... Oke... " Simak Karnia.
"Kemaren... Aku khan sedang berlibur ke villa bareng Papa dan Mama... Naah... Kira-kira di
malam ketiga... Pas bangun dari bobo siang... Aku ngerasa ada yang lenget-lengket gitu di
badan aku..."
"Haahh......?. Lengket gimana....?"
"Ya lengket..... Seperti habis kena muntahan...."
"Siapa yang muntah…? Kak Ciello...? Kok muntah sih...?"
"Aku nggak tahu... Pokoknya gara2 kecapekan berenang.... Aku bobonya seperti orang
pingsan... Sama sekali nggak sadar ama apa yang terjadi di badan aku...."
"Sumpah lengket rasanya... " Ucap Clara tanpa mempedulikan kalimat Karnia, "Dan baunya
ituloh... Ngeganggu banget... Mirip seperti bau cairan pemutih..." Jelas Clara sambil menutup
hidungnya.
"Hmmmm.... Trus....? Akhirnya...? Pejuh itu yang akhirnya kamu cicipin....?" Tanya Karnia
"Bukan.... Itu beda...." Jawab Clara.
"Beda...?"
"Iya.... Beda... Karena setelah itu... Pas tengah malam... Aku ama Kak Ciello nggak sengaja
ngeliat Papa ama Mama sedang begituan...." Lanjut Clara bercerita.
"Haaaahhh....? Begituan…?" Heran Karnia, "Maksud kamu..... Ngentot....?"
"Ehh.... Iya..... Ngentot...."
"Wooww....... Kalian berdua ngitip Om Mike dan Tante Citra ngentot....? Dimana....?"
"Diruang keluarga...."
"Astaga... Berani bener dah.... Kok tumben mereka nggak ngentot dikamar...?"
"Hmmm..... Ya gitu deh..... Nggak tahu kenapa ya... Akhir-akhir ini... Mereka suka banget
ngentot di luar kamar.... Mana teriakan mereka kenceng banget... Khan jadi bikin aku ama kak
Ciello penasaran....."
Clara tak langsung menjawab pertanyaan Karnia. Ia menyempatkan diri untuk menyeruput
kopinya lagi sebelum melanjutkan ceritanya.
"Hmmm... Kalo horny sih... Jelas horny banget..." Bisik Clara malu-malu.
"Hihihihi... Wajar sih kalo begitu...." Bela Karnia, "Trus Kak Ciello gimana...? Dia horny juga...?"
"Kalo si Monyet Buntung.... Kapan coba dia nggak pernah horny...? Dia mah horny-man...
Malahan saking horny-nya, ia sengaja ngocokin titit... "
"Kontol...." Koreksi Karnia
"Eehh.. Nnnggg... Iya... Ngocokin.... Kontolnya.... Tepat didepan muka aku...."
"Waah Waaah Waaaaaaaaaahh..... " Girang Karnia sambil buru-buru mengeluarkan handphone
miliknya dan membuka galery photo penis Ciello yang banyak tersimpan di dalamnya,
"Kebayang deh.... Kak Ciello... Ngocokin kontol besarnya ini didepan mukamu....?" Tambah
Karnia sambil menunjukkan photo-photo penis Ciello ke Clara.
"Ssssstttt.... Jangan keras-keraaassss....." Kaget Clara melihat rasa penasaran Karnia yang
begitu menggebu-gebu. Buru-buru meraih handphone Karnia dan menyembunyikan layarnya
dari pandangan orang disekitarnya.
"Eh iya maaf...." Jawab Karnia berbisik, "Kak Ciello ngocok kontol besar ini di depan
mukamu....?"
"Iyaaa Karniaaaa.... " Jawab Clara risih namun penasaran juga melihat batang berurat milik
kakaknya di layar handphone Karnia.
"Suuumpaaaah.... Pasti Horny banget tuh kakak kamu Say..... Sampe kontolnya dikocok-kocok
didepan muka adiknya...." Ucap Karnia sambil memejamkan mata. Mencoba membayangkan
kejadian yang terjadi dengan sepupunya malam itu," Pasti seksi sekali tuh....".
"Seksi apaan...? Orang setelah itu... Dia ngecrotin pejuhnya di punggung dan muka aku....."
"ASTAGAAA..... Claaraaa....? Seeeerrrriiiiuuussssss...?" Pekik Karnia histeris.
"Ssssstttt...... Karniaaaaa.... " Tegur Clara.
"Ehh iya... Maaf-maaafff...." Ucap Karnia malu sambil kembali memperhatikan gambar-gambar
penis Ciello di handphonenya. "Pejuh yang seperti ini Say....? Dimuncratin ke muka kamu...?"
"Iya... Mana pejuh dia buanyak banget Say... Sampe basah kuyup punggung aku kena
semburan pejuh Monyet Buntung itu..."
"Wwooowww.... Astaga Ssaaay... Berani banget ya Kakak kamu... " Kaget Karnia,"Trus...?
Truss..? Kamu jilatin nggak tuh kontol dia...?"
"Jilatin...? Iiihhhsss... Boro-boro jilatin... Yang ada aku langsung emosi... Jorok banget tauukk....
Rasanya lengket-lengket gitu...."
"Hihihihi... Kamu bener-bener polos banget ya Say... Trus kalo kamu nggak jilatin tuh kontol...
Gimana ceritanya kamu kok bisa ngerasain pejuh kak Ciello....?"
"Ya gitu... Abis kak Ciello ngecrotin pejuhnya..... Aku buru-buru naik kekamar buat ngebersihin
badan.... Nah... Pas itu tuuuuhhh.... Nggak tau kenapa ketika aku ngelap pejuh kak Ciello... Aku
tiba-tiba langsung penasaran ama rasa pejuhnya...."
"Hihihi.. ... Dasar Adik nakal..." Celetuk Karnia sambil mencubit pipi bulat Clara.
"Bukan gitu Karniaaa... " Tepis Clara pelan.
"Ya habis... Masa seorang adik penasaran ama rasa pejuh dari kontol kakak kandungnya
sendiri sih....." Goda Karnia lagi, "Trus akhirnya tuh peju kamu jilat…?"
Clara mengangguk, "Ternyata... Rasa pejuh tuh aneh ya... ? Agak asin-asin gitu... Trus… Kaya
ada yuppy-yuppy-nya… Kenyal-kenyal jelly gitu… "
"Tapi... Setelah dipikir-pikir… Ternyata rasanya lumayan juga ya….Hihihi...." Cerita Clara yang
tiba-tiba tertawa-tawa sendiri.
"Looohh....? Kok kamu malah senyum-senyum sendiri Say.... ? Kamu pasti suka ya…?"
Lagi-lagi Clara mengangguk, "Hmmm.... Belom terlalu suka sih.. Cuman kayanya kalo kena
semprot pejuh lagi… Aku jadi nggak sejijik dulu… Hihihihi…
"KAAARRRNIIIAAAA...." Kaget Clara ketika mendapati colekan jemari kaki Karnia di vaginanya,
"Ini kaki kamu kok iseng amat ya...? Iiihhsss...." Tepis Clara ke kaki sepupunya.
"Hihihihi... Habisan aku heran.... Kok kamu tiba-tiba begitu tertarik dengan pejuh kakakmu sih
Say..."
"Ya aku penasaran aja.... Gimana sih sebenernya rasa pejuh itu....? Karena kalo aku liat
difilm-film.... Kok banyak banget cewe yang demen ngerasainnya..." Jelas Clara, "Ngejilatin
lendir putih yang muncrat dari ujung kontol cowoknya.... Bahkan yang aku juga heran.... Aku
juga sering ngeliat Mama minum pejuh Papa kalo pas Papa muncratin pejuhnya di mulut
Mama....."
"Hmmmm... Nggak anak... Nggak ibu... Sama-sama nakal ya... Hihihi...." Colek Karnia lagi ke
paha dalam Clara dengan ujung kakinya.
"Kaaarniiaaaa... Udah deeeh... " Tepis Clara lagi, sambil terus memperhatikan dengan seksama
photo –photo penis kakak kandungnya yang banyak tersimpan di hanphone Karnia.
Sambil termenung, Clara melihati puluhan photo penis Ciello yang tersimpan di handphone
Karnia. Terdiam tanpa suara seolah sedang memikirkan sesuatu.
"Clara...." Panggil Karnia ketika melihat Clara yang kembali melamun, "Kenapa lagi Say...? Kok
sepertinya ada yang kamu pikirin....?"
"Nggg....."
"Kenapa Say..? Ada masalah lagi...? Cerita dong Sayang....?"
"Kamu udah pernah ....Nggg.... " Ragu Clara ketika ingin menanyakan sesuatu.
"Ya...? Udah pernah apa...?" Ucap Karnia sambil melempar senyum lembut kearah sepupunya.
"Kamu udah pernah... Nggg... Ngentot belom Kar…?" Bisik Clara pelan.
"Wooooowwwww.... Pertanyaan berat tuh... " Kaget Karnia, " Emang kenapa kok kamu tiba-tiba
nanya hal itu Say..? Kamu pengen…?"
"Nnnngg… Nggak tahu juga sih… " Ucap Clara malu-malu, "Soalnya... Nggg...Ketika kemaren
aku ngelihat Papa ama Mama sedang... Nnggg... Ngentot... Kok sepertinya mereka ngerasa
enak banget ya…? Trus pas aku tanya kak Ciello.... Dia juga bilang kalo ngentot itu enak
banget...."
"Kok kamu malah senyum-senyum gitu sih...? Kamu udah pernah ngentot apa belom Kar..?"
"Menurut kamu kira-kira gimana coba....?" Tanya Karnia.
"Ihhhssss..... Ya mana aku tahu.... Udah pernah apa belom Kar...?"
Karnia mengangguk
"Hahahahaha.... " Melihat wajah dan antusias sepupunya yang begitu penasaran, Karnia
langsung tertawa terbahak-bahak, "Hahaha.... Sebegitu pengen tahunya bu...?"
"Ayo cerita Karniaaa... Kasih taahuuu...."
"Hahahaha.... Aku udah ngerasain hal itu semenjak.... Hmmm... Setahun belakangan ini
Sayang...."
"Ama siapa…? Si Theo...?" Tebak Clara
"Si Derby...? Anwar...? Ricky... Marcel...?" Cecar Clara penasaran, "Kamu udah pernah ngentot
ama siapa aja Karniaaa...?
"Hehehe.... Jangan kaget ya.... "
Clara mengangguk,
"Nama yang kamu sebut tadi.... Aku udah pernah ngerasain kontol-kontolnya.....?"
"Haaaa...? Nggak mungkin..."
"Hehehhe.... Kalo ngga percaya... Tanya aja ama mereka..."
"Woooowww..."
Sejenak, Clara kembali terdiam. Tangannya kembali mempermainkan dildo yang ada
dihadapannya,
"Padahal .... Kita sepantaran ya... Tapi kok sepertinya aku seperti orang udik ya....? Kaya orang
bego... Banyak nggak tahunya... Ketinggalan jauh ama kamu Say..." Ucap Clara minder.
"Hehehe. Tahu tentang hal beginian mah nggak bisa dibanggain Clara cantikkuuuu..."
"Iya sih... Tapi paling nggak... Kamu udah pernah ngerasain rasanya ngelakuin begituan..."
HAAH…?.. OM TITO…?"
Karnia menganguk…
"Lalu...? Kok Om Tito bisa nidurin kamu...? Kamu pasti ngegodain dia ya...? Mama kamu tahu
nggak? Trus... Apa bedanya ngentot ama om Tito dan ngentot ama mereka...? Ihhh sumpah....
Kok kamu nggak pernah cerita-cerita sih...?" Serbu Clara dengan pertanyaan penasarannya
"Wow wooow wooow... Sabar Bu.... Sabar... Satu-satu nanyanya... Hehehehe..." Jawab Karnia
berusaha menenangkan sepupunya.
"Iya,,,, Jelas banget... Sampai-sampai... Aku bisa ngelihat... Memek Mama yang berbusa
karena sodokan kontol Papa... Setelah itu Mama kelojotan... Mungkin karena ngerasain
orgasme dari tusukan cepat batang kontol Papa.... Wuiiihhh.... Pas Papa ngeluarin pejuhnya....
Pejuh Papa sampe nggak tertampung semua di Memek Mama.... Sepertinya banyak banget
Kar.... Sampai akhirnya mereka berdua ambruk disofa karena kecapekan...."
"Gila.... Ama monyet buntung...? Ogah banget... " Jawab Clara geli kemudian kembali
termenung
"Jadi gimana Say....? Kamu mau denger cerita aku nggak...? Gimana kok aku sampe bisa
ditidurin ama bokap...?" Tanya Karnia membuyarkan lamunan Clara.
"Eh iya... Mau mau Kar... Mau banget...." Jawab Clara antusias
"Beneran....?"
"Iyalah... " Jawab Clara dengan mata penuh rasa ingin tahu.
"Oke....Aku bakalan ceritain semuanya asal.... " Tiba-tiba Karnia senyum penuh syarat.
"Asal apa....? "
"Asal.... Dildo aku yang imut ini... Boleh main-main kedalam memekmu...." Jelas Karnia.
"Haaa,,,,? Idih... Ogah ahhh..." Tolak Clara
"Iiihhh... Karnia... Kok tega banget sih kamu Say... Khan cuman cerita doang... Emang kenapa
sih aku harus pake nyobain dildo kamu..?"
"Hehehe... Biar sekalian kamu bisa ngerasain..... Enaknya dientot tuh seperti apa... "Jelas
Karnia, "Eeh iya... Kamu udah pernah masturbasi belom...?"
"Masturbasi... Nggg... Cuman sekedar ngeraba2 aja sih..." Jawab Clara malu-malu.
"Berarti...? Kamu belom pernah dapet orgasme dong...?"
Clara menggeleng.
"Seeeppp.... Pas banget tuh... Kalo gitu... Kamu harus bener-bener nyobain ini alat..." Ucap
Karnia sambil tersenyum lebar
"Nyobain dimana...? Disini...?"
"Hehehe.. Ya iyalah... Disini...."
"Gila... Nggak mau aaahh.... Banyak orang disini Karniaaaa....." Ragu Clara sambil celingkukan
memperhatikan kondisi disekitarnya.
"Nggak apa-apa... Biar ceritanya semakin seru Claraku Saayaaang...." Tantang Karnia,
"Gimana...? Mau denger cerita aku nggak...? Ntar kebutu bokap dateng ngejemput nih..." Tanya
Karnia sambil meletakkan dildo miliknya ke telapak tangan Clara.
"Mau sih... Cuman masa harus seperti itu...?" Tanya Clara yang tak hentinya celingukan
khawatir.
"Ya terserah kamu sih Say... Aku cuman pengen berbagi pengalaman aja sih... Sekalian biar
kamu tahu gimana enaknya orgasme..."
"Nggg... Gimana ya...?" Bingung Clara sambil menimang-nimang dildo ditangannya.
"Udaaah.... Masukin aja dildonya ke celana dalem kamu,.. " Saran Karnia, "Kalo kamu takut
ketahuan ama orang-orang... Tenang.... Dildo itu emang diperuntukkan untuk dipake ditempat
umum kok... jadi mereka nggak bakalan ada yang tahu kalo kamu pake tuh sextoys... Hihihi... "
"Ngggg....Jadi ini buat masturbasi ditempat umum.... ?" Bingung Clara yang terus
mempermainkan dildo itu ditangannya. Memutar-mutarnya pelan sembari terus memperhatikan
ke seluruh penjuru cafe.
"Iyaaaa Sayangkuuuu.....Ayo masukin Say... Tempelin aja didepan memek kamu...." Pinta
Karnia, "Apa perlu aku contohin dulu...?"
"Beneran Kar...? Ini dildo nggak bakalan masuk ke dalem memek...?" Tanya Clara memastikan.
"Ya kalo masuk... Tinggal dikeluarin lagi aja Say... Hihihi..."
"Iiiiihhhs Karnia... Serius niihhh... Kalo masuk khan bisa ilang perawan aku...?"
"Hahaha... Ya jangan dalem-dalem masukinnya Say..." Melihat kebingunggan di wajah
sepupunya, tawa Karnia meledak, "Hahaha....Cukup ditempelin aja deket itil kamu aja Say
jangan terlalu masuk ke lubang memekmu.."
"Ssssttt.. Karnia.... Jangan keras-keras ngomongnyaaaa...." Malu Clara.
"Hehehe.... Ssini sini... Aku tarohin...."
"Nggak-ngaak.. Enggak perlu.... Aku bisa sendiri... " Ucap Clara yang setelah beberapa saat,
berhasil menempatkan dildo itu tepat diposisinya.
"Hihihi... Jari kamu sampe basah gitu Say...? Kamu pasti sekarang udah horny banget ya...?"
Goda Karnia yang melihat jemari Clara ketika baru keluar dari celana dalamnya.
"Ya gimana nggak basah kalo sedari tadi... Ngubek-ubek celana dalam buat naruh dildo sialan
kamu..."
"Hehehe... Bentar lagi juga kamu bakalan ngerasa enak Say..." Balas Karnia sambil
mengeluarkan sebuah remote kecil dari dalam tasnya. Lalu menekan tombol mungil yang
tersusun rapi disana.
"Oooohhh..... Karnia.... " Lenguh Clara yang langsung meremas tangan sepupunya erat-erat,
sembari terus berusaha duduk senormal mungkin.
DRRRTTTT..... DRRRTTTT.....
"Enak nggak Say..?" Tanya Karnia yang terus menekan-nekan tombol kecil di remote
kontrolnya.
“Ssshhh... Ooohhh... Terus…? Ooohhh… Ceritanya mau kapan Nyeeet...” Lenguh Clara
dengan nada lemas keenakan.
“Eh iya…. Lupa…. Aku keasyikan liat muka mesummu sih… Hihihihi…” Kekeh Karnia
beralasan, “Waktu itu... Kira-kira setelah ujian akhir semester kemaren...”
DRRRTTTT..... DRRDTTTDEETTT...
“Aaahh… Waktu liburan panjang kemaren..? Ssshhh... Ooohhh.... “ Tanya Clara berusaha
mengabaikan rasa geli di bibir vaginanya.
“Hihihi... Iya Say….”
“Ooohhhh.... Terus terus....? Ssshhhh….”
“Hihihi Enak ya Say…?” Goda Karnia, "Sambil remes tetek makin enak loh Say...."
“Ehhmmhh... Iyaahh Enak banget Kar..." Lenguh Clara yang tanpa berpikir panjang, langsung
meremasi kedua payudara besarnya, "Cuman… Ehhmmmhh....Lama-lama kok...
Ssshhh....Memek aku berasa jadi pengen pipis ya… ? Sssshh… Ooohh…
Eehhmmmmhhh….Ini Ehhmhhh...... Ooohhh... Enak banget Kaarniakuuu....” Tambah Clara
dengan pantat yang terus-terusan bergoyang, kekiri-kekanan, maju dan mundur.
“Iya... Bener… Si Ega… Cowok aku yang udah SMA… Anak mesum yang kaya raya... Walau
dia bukan cowok yang nakal... Tapi dia yang membuatku selalu kecanduan akan seks….Dialah
cowok yang mengajariku cara berciuman… Remes tetek… Hingga masturbasi…”
“Ooohhh… Ega si GURU SEKS ya… Hihihi….. Ooohhh…. Karniaaa… Makin lama kok dildomu
berasa kaya ngenyot memek aku yaaa...? Sssshh... Ooohhh... Kok berasa makin enaak gini
siihhh….…?”
"Ooohhhh Karniaaa... Aku beneran pengen pipis iniiihhh.... Sssshhh... Ooohh.... Ooohh....
Ooohh...."
"Yaudah Sayang... Pipisin aja....."
"Ooohhh... Aku nggak tahan lagi Say.... Aku mau pipis nih... Ohhh... Aku mau piipppisss....
Piipppiiissss... Piiiipiiiiissss....."