Anda di halaman 1dari 5

KEANGKUHAN SANG PUTERI RAJA

Dahulu kala, di sebuah kerajaan yang bernama diamond crown tinggallah seorang raja dan permaisuri yang
mempunyai seorang putra yang bernama pangeran Rawlins dan seorang puteri yang bernama puteri Quenna.
Pangeran Rawlins adalah seorang pangeran yang bijaksana dan baik hati tetapi tidak dengan puteri Quenna, dia adalah
seorang puteri yang sangat cantik rupawan dan sangat pandai dalam segala hal, namun sayang dia memiliki watak yang
berbanding terbalik dengan parasnya.dia sangat angkuh dan sombong sehingga banyak warga kerajaan yang tidak
menyukainya. Suatu hari sang puteri sedang bersantai di dalam kamarnya sambil melihat kotak
yang berisi perhiasan yang baru saja di belinya.

Puteri :”akhirnya aku bisa mendapatkan perhiasan ini, bentuknya lumayan juga..huh!!(menghela napas)panas sekali hari ini,
sepertinya aku memerlukan kipas..”

Sang puteripun memanggil seorang pelayan, namun dengan memakai suara yang membentak.

Puteri :”pelayan..pelayaaaaann..pelaayaaaannn...”(sambil berteriak)

Ansley :”iya puteri..saya disini..”(sambil membawa tongkat kayu)

Puteri :”hey..siapa kamu, perampok ya??”

Ansley :”wajah setampan ini disangka perampok?OMG!!”

Puteri :”berani kamu ya?kamu tidak tau siapa saya?”

Ansley :”ya ampun please deh!,anda adalah seorang puteri dan saya adalah pelayan anda..”

Puteri :”ish, kamu pikir saya sebodoh itu apa? Pelayan saya itu wanita, lah kamu kan pria”

Ansley :”oo.saya lupa memperkenalkan diri saya, perkenalkan, nama saya ansley, dan saya adalah pelayan baru
anda..”

Puteri :”pelayan baru lagi?heran..kenapa setiap minggunya pelayanku selalu berubah, tahu tidak?!”

Ansley :“karena kayak macan kali..”(sambil berguman)

Puteri :“what??kamu bilang apa tadi?coba ulangi”

Ansley :“ti..tidak ada puteri, mungkin mereka sudah cukup kaya, jadi mereka mundur..”

Puteri :”mundur mundur, kamu pikir ini sedang di medan perang?”(pergi sambil menggerutu)

Sifat sang puteri yang buruk telah tersebar ke seluruh negeri bahkan hingga ke kerajaan seberang.Di lain tempat
kerajaan diamond crown, ada 3 orang pemain opera yang sedang berbincang bincang tentang masalah sang putri yang
sombong dan angkuh tersebut.

Garneta : “Kalian sudah dengar tidak?”(secara tiba tiba)

Kay : “aduh granat.kamu pikir jantung kami ini apa?awas ya kalau copot!..”

Garneta :”granat?agrhh..garneta tau..” (dengan gaya ingin menjitak)

Roslin : “hahahaah, yasudahlah tidak apa apa, lah kamu kan memang mirip granat..”

Garneta : “ish!dengarkan aku dulu, ini masalah sang puteri raja..”

Terdiam sesaat.

Roslin : “ooo..puteri raja yang angkuh nan sombong itu?”

Tiba tiba ansley, pelayan sang puteripun masuk ke dalam tempat opera, sambil mengerutu.

Ansley :”dasar puteri angkuh ditambah sombong lagi.Kalau aku jadi seorang pangeran.tidak akan ku terima dia menjadi
istriku.”

Kay :”lagi pula jika benar kau menjadi pangeran aku yakin malah dia yang tidak akan menerimamu”

Garneta,roslin,kay : “hahahaha...”
Garneta :”tapi tapi..benar apa yang ansley katakan..sepertinya kita harus memberi hukuman untuk si puteri itu..”

Roslin :”wah..beresiko berat itu..aku tidak mau, aku sudah cukup menderita hidup dalam kemiskinan, aku tidak mau
menghabiskan hidupku di dalam penjara bawah tanah istana yang terkenal sadis itu..”

Ansley :”ah ..kita tidak akan membunuh dia kok..hanya memberi dia pelajaran sedikit..”

Roslin :”kalau masalah pelajaran dia pasti sudah lebih paham dari kita..”

Garneta :”ah..sudahlah kalian..aku punya rencana..begini rencananya..”

Ansley dan para pemain opera tersebut berunding untuk menyusun rencana bagaimana membuat sang puteri jera
agar dia tidak lagi bersikap sombong dan angkuh. Setelah itu di paviliun kerajaan, sang puteri
sedang bertemu dan berbincang bincang dengan raja Richard, permaisuri wilona dan juga pangeran Rawlins.

Raja : “puteri Quenna..belakangan ini ayahanda mendengar kabar tidak enak dari para menteri..ada apa sebenarnya?”

Pangeran :”iya..telingaku sampai panas mendengarnya..”

Puteri :”masuk kulkas biar adem..”

Raja :”puteri, ayah sedang bertanya padamu..jadi jawab!”

Puteri :”jangan galak dong pa..”

Raja :”(Cuma bisa pegang kepala)”

Puteri :”ayahanda..pangeran,ibunda, perlu kalian ketahui, mereka itu hanya iri kepadaku, karena mereka tidak bisa hidup
enak seperti aku..”

Permaisuri :”puteri..kamu tidak boleh seperti itu, bersikaplah lebih lembut..”

Puteri :”ih..ibunda, aku ini adalah seorang puteri yang sangat lembut, bahan suaraku seperti kapas yang jatuh tertiup
angin..”

Pangeran :”ya..tapi kamu lebih cocok menjadi angin..”

Puteri :”apa?benarkah?”

Pangeran :”ya,angin topan..”

Puteri :”ish, ibunda..”

Permaisuri :”kalian berdua..”

Puteri :”pangeran, aku dengar kau akan segera menikah, so..sebaiknya urus pernikahanmu saja, jangan mengurusi
urusanku are you understand my bro..?”

Pangeran :”apa?jangan mengurusi urusanmu my young sister?”

Puteri :”yes!”

Raja :”sudah sudah, sebagai seorang puteri dan seorang pangeran kalian tidak boleh bersifat seperti itu..memalukan.”

Dengan kesal Sang puteri meninggalkan paviliun, tinggallah pangeran, raja dan sang permaisuri yang sedih melihat
puteri dan adik kesayangan mereka itu bersikap tidak seperti semestinya.

Permaisuri :”apa yang salah dariku?hingga puteriku sendiri tidak dapat ku atur,apa?apa?” (dengan gaya lebay)

Pangeran :”sudahlah ibunda,jangan bermain opera disini,lagi pula ini bukan salah ibunda..”

Raja :”benar..sudahlah permaisuri jangan membuat drama..aku yakin nanti pasti ada cara membuatnya berubah..”

Pangeran :”sepertinya akan sangat susah ayahanda..”

Raja :”mengapa?”

Pangeran :”karena dia bukan power rangers..”


Raja, ratu serta pangeran pergi meninggalkan paviliun dengan sedih dan juga kecewa, melihat tingkah sang puteri
yang sangat tidak sepadan dengan apa yang telah di ajarkan selama ini.Di suasana lain puteri yang sedang marah dan kesal
memanggil pelayannya dengan nada kasar..

Puteri :”pelayan..pelayyaaann..Ansleyyyyy..”

Ansley :”iya puteri..ada apa?”(sambil membawa gulungan kertas dan sapu.)”

Puteri :”bawakan kipasku..”

Ansley :”baik puteri..”

Puteri :”eh tunggu..apa yang ada di tanganmu itu?”

Ansley :”ini sapu puteri?apa puteri mau menyapu?..”

Puteri :”enak saja, yang ku tanyakan itu gulungan kertas yang ada di tanganmu bukan sapu..”

Ansley :”oo..ini undangan pertemuan antar pangeran dan puteri raja..”

Puteri :”oh..benarkah?akhirnya ada juga pertemuan seperti ini, jadi aku bisa memperlihatkan berbagai perhiasan dan gaun
mewahku kepada mereka, I like it..dimana akan dilaksanakan acara itu?”

Ansley :”semua ada di dalam undangan ini puteri..sepertinya acara akan di laksanakan besok..”

Setelah menerima surat tersebut, sang puteri tersenyum dan pelayan itu keluar dari tempat sang puteri berada.
Keesokan harinya, sang puteri sudah bersiap siap untuk berangkat ke acara pertemuan itu dengan di dampingi oleh
pengawal.sang puteri sangat senang, hingga tidak mengetahui bahwa banyak ke janggalan yang terjadi padanya hari ini.

setelah sampai di tempat itu......

Puteri :”apa??inikah tempatnya?biasa sekali..ini seratus kali lebih buruk dari kamar kepala pelayan.kau yakin ini tempatnya?

Ansley :”benar puteri..suwer deh?!!”

Tak lama kemudian tiba tiba muncul 3 pemain opera itu dan Ansley keluar dari ruangan.Saat ini pemain opera itu
menyamar menjadi seorang puteri dengan menggunakan baju opera mereka dan yang satunya menjadi pangeran.Dengan
gelagat bak seorang pangeran dan puteri raja ketiga pemain opera itu menghampiri sang puteri.

Garneta :”hay puteri Quenna..”

Puteri : “kamu menggenal saya..?”

Garneta :”ya..siapa yang tidak menggenal kamu..kamu adalah seorang puteri yang sudah terkenal di berbagai kerajaan..”

Puteri :”ooh..kamu bisa saja(sambil tersenyum malu..)but,aku tidak mengenal kalian, memangnya kalian dari kerajaan
mana?”

Garneta :”perkenalkan..namaku puteri garneta dari kerajaan entah berantah..”

Kay :”aku aku pangeran kay dari kerajaaaaaan, hemm, kerajaan kaghak adha..”

Roslin :”dan aku puteri roslin dari kerajaan imajineshi..”

Puteri :”kerajaan apa itu?aduh,yasudahlah..nanti jika aku bertanya aku pasti kelihatan bodoh.oh,tidak bisa tidak bisa..”

Kay :”ah aku lelah..mari kita duduk..”

Roslin :”oo..ayo..”

Sang puteri dan ke 3 pemain opera tersebut lalu duduk sambil berbincang bincang.Tidak lama kemudian kay keluar
untuk ke kamar kecil.

Kay :”aku permisi dulu ya..”

Gadis lainnya dan juga sang putri hanya mengangguk saja.Kemudian kay masuk ke dalam ruangan kembali sambil
menyilangkan tangannya ke belakang lalu menghampiri sang puteri dan tiba tiba.

Puteri :”huaaaaaa!!!!”(menjerit ketakutan karena di todong kayu yang runcing oleh kay)

Puteri :”apa apaan ini?apa salahku?and don’t touch me okey


Garneta :”don’t touch you?dan kamu tanya apa salah kamu?”

Puteri :”iyaaa..hey, lepaskan dulu itu, bagaimana kalau kayu itu itu benar benar mengenai leherku?aku bisa mati, aku
belum mau matii..haaaaa...”(sambil menjerit)

Kay :”diaaaamm!!!kalau kamu bicara terus, kayu ini benar benar akan masuk ke lehermu..”

(sang putri hanya meringgis ketakutan)

Roslin :”kamu mau aku katakan apa salahmu?salahmu adalah kamu seorang yang angkuh, sombong dan tidak peduli
kepada rakyatmu bahkan kamu juga sering menggambil hak rakyatmu..”

Puteri :”lalu apa peduli kalian?”

Garneta :”jelas kami harus peduli, karena kami juga termasuk rakyatmu”

Puteri :”jadi kalian bukan seorang puteri?”

Roslin :”bukan!!kami hanyalah rakyat jelata dan termasuk kedalam rakyatmu yang menderita..”

Puteri :”what??seorang puteri di tipu oleh rakyat jelata?sebegitu polosnya aku..”

Roslin :”anda bukan polos puteri tetapi lebih tepatnya bodoh”

Puteri :”apa?berani kamu?aku ini seorang puteri!”

Roslin :”tidak lagi jika kayu itu akan mengakhiri hidupmu..”

Puteri :”jadi mau kalian?kalian ingin membunuhku?”

Roslin :”tidak..tidak..kami bukan orang yang kejam, kami hanya ingin sesuatu..”

Puteri :”katakan apa itu?perhiasan, uang, atau apa?”

Roslin :”katakan..”(sambil melirik kearah Kay)

Kay :”kami ingin kamu mengembalikan hak kami, ubah sikapmu dan jangan merampas hak hak rakyatmu.”

Puteri :”okey..baiklah..tapi lepaskan kayumu itu..”

Kay :”remember it!!jika kamu ceritakan pada orang lain.Maka kamu akan benar benar mati.”

Puteri :”okey fine!! I will remember it! I am promise..”

Para gadis tersebut meninggalkan ruangan, sementara puteri masih gemetaran di dalam ruangan.Dengan nada
gemetaran sang puteri memanggil pelayannya.

Puteri :”Ansley..ansleyyy..where are you..”

Ansley :”I am here puteri..ada apa?apa yang terjadi?what happen with you?”

Puteri :”kemana saja kamu?kamu tidak tau?aku hampir mati di sini..”

Ansley :”tapi putri masih hidup kan?”

Puteri menggeram kesal dan berlari ke luar ruangan, sementara itu sang pelayan....

Ansley :”rasakan itu..emangnya enak dikerjain sama rakyat sendiri..hahahaha..”

Sambil tertawa si pelayan keluar dari ruangan dan mengikuti puteri.Setelah sampai di kerajaan sang puteri langsung
menemui pangeran rawlins sambil ketakutan.

Puteri :”pangeran...”(sambil merengek dan sedikit menangis)

Pangeran :”apa?mau ngajak ribut lagi.sini maju..”

Puteri :”(menangis dengan kencang)”

Pangeran :”eh,aku kan belum ngapa ngapain, belum juga di jitak.kamu sudah menangis”
Puteri :”villa,kuda,dan kereta kencana..cukup sisakan satu satu saja..yang lain semua itu pangeran jual dan uangnya berikan
kepada semua rakyat okey?”(sambil menangis)Pangeran :”why?selama ini kamu tidak pernah mau menjualnya..kenapa
sekarang berubah?”

Puteri :”pokoknya jual saja..aku mohon..please...”

Pangeran :”okey..it’s not a problem for me..aku akan lakukan itu..”

Puteri :”thanks..anyway..ikut aku menemui ayahanda dan ibunda ya..”

Pangeran hanya menganggukkan kepalanya kemudian sang puteri dan pangeran menemui raja di ruangan tahta,
disana sudah ada raja, permaisuri, pelayan dan ketiga pemain opera.

Puteri :”what this is?”

Raja :”duduklah..”

Puteri :”kenapa mereka ada disini?ayahanda tidak tau, aku hampir mati karena mereka..”

Pangeran :”lebay!”

Raja :”sudah sudah,begini ceritanya puteriku..(sambil sedikit tertawa)”

Sang raja menceritakan kepada puteri bahwa ketiga pemain opera tersebut datang ke istana untuk meminta izin agar
mereka bisa membuat puteri merubah sikapnya selama ini, dan raja dengan mudah menyetujuinya demi kebaikan
puteri.Pelayan, pangeran, bahkan permaisuri mengetahui hal ini.

Puteri :”so..jadi semua di rencanakan..?”

Garneta, roslin. Kay :”sorry princess..”

Puteri :”kalian mau diberi hukuman..”

Kay :”boleh jika puteri ingin merasakan hal yang sama seperti kemarin”

Puteri :”haha??ayahanda,lihat!mereka mengancamku.”

Roslin :”kami hanya bergurau puteri..”(kemudian ketiganya tertawa)

Pangeran :”puteri, yang mereka lakukan adalah untuk kebaikanmu juga adikku puteri Quenna tersayang..”

Puteri :”aku merasa bodoh!” (gaya lebay)

Permaisuri :”mulai sekarang..tidak usah menjadi kapas, angin atau sebagainya, cukup menjadi puteri saja dan jangan
habiskan uang kerajaan sesuka hatimu, kalau kamu tidak mau tinggal di gubuk yang kecil dan reyot..”

Puteri :”ibunda..tapi bukan begini caranya, aku terlihat bodoh di depan rakyatku sendiri?oh,nggak mungkin buanget!”

Pangeran :”terus bagaimana?tunggu di asingkan ke pulau terpencil dulu?begitu?atau nggak penjara bawah tanah?”

Puteri :”hah?tidak..tidak mau..baik ibunda..aku tidak akan sombong dan angkuh lagi..”

Permaisuri :”promise?”

Puteri :”emm,emm..tapi sekali sekali nggak apa apa ya?”

Semua kecuali puteri :”PUTERIII....”

Puteri :”okey okey,aku berubah!tapi nggak janji ya..aku kan bukan super hero!”

Pangeran :”(geram)puterii..(sambil mengejar puteri)”

Yang lainnya :”(tertawa)sambil keluar pentas.

Akhirnya semua ini menjadi nyata,sang puteri tidak sombong dan angkuh lagi,kini dia sudah mulai belajar untuk
menjadi pribadi yang lebih baik lagi.dan inilah akhir cerita kami.

Anda mungkin juga menyukai